Anda di halaman 1dari 13

KREATIVITAS PENDIDIKAN DAN MOTIVASI BELAJAR

Di Susun Oleh :

GRACE ANGEL PUTRI SIHOMBING 7191142011

IRENE REGINA SEMBIRING 7193342015

DWI MAHARANI 7193342003

DOSEN PENGAMPU : SANI SUSANTI, S.Pd, M.Pd

MATA KULIAH : PENDIDIKAN AKUNTASI B

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahamatnya
kami bisa menyelesaikan Mini Riset dari mata kuliah Profesi Pendidikan

Kami menyadari bahwa kelancaran penulisan Mini riset ini berkat bantuan dan motivasi
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam kelancaran Mini Riset ini.

Terlepas dari itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa serta kritikan. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka, penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki penyususan Mini Riset kedepannya.

Akhir kata penulis berharap semoga Mini Riset Mata Kuliah Perofesi Pendidikan ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, 6 Mei 2020

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................................2

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN.....................................................................................3

A. Landasan Teori...........................................................................................................3
B. Kerangka Berpikir......................................................................................................4

BAB III METODELOGI.......................................................................................................5

A. Subject Survey...........................................................................................................5
B. Teknik Pengambilan Data..........................................................................................5
C. Teknik Analisi Data...................................................................................................5

BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................................6

A. Hasil ..........................................................................................................................6

BAB V PENUTUP................................................................................................................7

A. Kesimpulan................................................................................................................7
B. Saran .........................................................................................................................7

Daftar Pustaka........................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Film ini menggambarkan kehidupan sang guru dan 30 murid pertamanya. Dalam
sebuah wawancara, Anand menyebutkan apa yang difilmkan hampir 90 persen merupakan
kisah hidupnya yang digambarkan dengan baik oleh sutradara Vikas Bahl. Film Bollywood
ini dirilis pertama kali di India, 12 Juli 2019.

Film dimulai dari kacamata muridnya. Ia naik podium menyampaikan bagaimana


pendidikan bisa mengubah hidupnya, di mana ia dulunya miskin. Ia bercerita bagaimana
gurunya, Anand Kumar, menjadi pahlawan bagi hidupnya.

Film mengambil alur mundur. Menampilkan adegan Anand Kumar muda sedang menerima
medali atas prestasinya. Anand sejatinya dulu adalah siswa miskin, tapi punya tekad untuk
belajar keras dan bakat besar di bidang matematika. Setiap minggunya, ia naik kereta api ke
kota lain untuk menuju ke perpustakaan.

Di perpustakan kota tersebut, ia belajar menyelesaikan persoalan matematika dari


jurnal asing. Suatu hari, ia ketahuan dan diusir dari perpustakaan. Seorang pesuruh
mengatakan, jika dia ingin membaca jurnal gratis, maka cobalah menulis di situ. Anand
mengikuti saran tersebut. Ia mencoba memecahkan persoalan matematika dan berhasil.
Dibantu ayahnya yang tukang pos, ia mengirim hasilnya itu.

Tulisannya dimuat dan Anand mendapatkan surat panggilan untuk sekolah di


Cambridge. Keluarganya bahagia, anak mereka satu-satunya yang berhasil mendapat
undangan di kota.Untung tak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak. Kegembiaraan itu
tidak berlangsung lama. Keluarga miskin itu tidak punya cukup uang untuk biaya perjalanan
anaknya. Sang ayah terus mencari cara sampai bertemu dengan para pejabat. Tidak ada yang
peduli, ayahnya meninggal dalam kesedihan. Harapan Anand sekolah hanya tinggal
kenangan.
Ia kemudian bekerja menjual papad keliling untuk menghidupi keluarganya. Papad
adalah kerupuk yang sering dimakan sebagai kawan nasi ataupun cemilan di India. Suatu
hari, ia mendapatkan tawaran mengajar di tempat kursus ternama oleh Lallan Singh seorang
asisten pejabat lokal. Kehidupan ekonomi keluarga membaik.

Suatu hari, Anand melihat beberapa anak miskin tidak mendapat pendidikan yang
layak. Meninggalkan kursus tersebut, ia mulai membuka kelas untuk mereka yang tidak
mampu. Karena mereka yang miskin harusnya juga mempunyai kesempatan belajar yang
sama. Hal ini membuat Lallan Singh marah, segala cara dilakukan untuk menjatuhkan citra
Anand.Kelas dimulai dengan 30 orang murid dari beragam latar belakang. Anand mengajar
dengan cara yang menyenangkan, mudah, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Keluarga mendukung penuh. Ibunya memasak untuk para murid dan adiknya, Pranav,
membantu sebanyak ia bisa. Semua biaya pendidikan termasuk tempat tinggal dan makan
gratis. Gubuk itu menjadi tempat belajar yang menyenangkan.Kekurangan fasilitas di kelas
dan ancaman demi ancaman lain tidak membuatnya menyerah. Namun keluarga mereka
kembali kekurangan uang.

Muridnya mulai kelaparan, nilai awal mereka tidak memuaskan. Anand sekali lagi
berhadapan dengan kemiskinan.Jadi dari pengamatan kami inti dari film ini ada orang yang
jenius tapi miskin, walaupun dia miskin dia diterima dari Cambridge university, tetapi dia
nolak, dia mala jadi guru les private lit, dan akhirnya dia buka les sendiri gratis khusus buat
orang miskin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa arti dari film Super 30?
2. Apa pmebelajaran yang dapat di ambil dari film Super 30?
C. Tujuan
1. Mengetahui arti dari film Super 30
2. Memahami pembelajaran yang ada pada film super 30

D. Manfaat

Kita dapat mengetahui arti dari film super 30, serta memetik pelajaran dari film super 30
tersebut dan dapat membagai kepada orang-orang serta mengaplikasikan nya kedalam
kehidupan kita sehari-hari.

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

A. Landasan Teroi
1. Kreativitas Pendidikan

Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan


menciptakan sesuatu hal baru, cara-cara baru, model baru yang berguna bagi dirinya dan bagi
masyarakat. Hal baru itu tidak perlu selalu sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada
sebelumnya, unsurunsurnya mungkin telah ada sebelumnya, tetapi individu menemukan
kombinasi baru, hubungan baru, konstruk baru yang memiliki kualitas yang berbeda dengan
keadaan sebelumnya.Kreativitas ini merupakan upaya membangun berbagai terobosan yang
memungkinkan bagi pemberdayaan dan penguatan bagi pengembangan bakat yang telah
tergali. Di sinilah arti dan makna penting kreativitas untuk menunjang kesuksesan.
Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, guru tidak mengawasi, tetapi
mengarahkan kepada anak untuk mencapai tujuan, guru harus bisa menciptakan lingkungan
di dalam kelas yang dapat merangsang belajar kreatif anak supaya anak merasa aman dan
kerasan berada di dalam kelas, dengan begitu kreativitas anak dapat berkembang dengan
baik. Kegiatan belajar mengajar di sekolah berorientasi pada pencapaian prestasi belajar
akademik yang tinggi oleh semua siswa.

Kreativitas siswa apabila memperoleh peluang untuk berkembang di dalam iklim


belajar mengajar yang kondusif, maka prestasi belajar yang tinggi dapat dicapai.Karena
kreativitas guru dalam mengajar, dijadikan sebagai asumsi yang dinilai mampu meningkatkan
motivasi belajar siswa. Guru yang mempunyai kreativitas yang tinggi akan mampu
memberikan motivasi belajar kepada anak didiknya. Motivasi berfungsi sebagai pendorong
usaha dalam pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan
tingkat pencapaian prestasi belajar

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan
dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor
pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh
jika memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Menurut Hamzah B. Uno (2011: 27-29), peran penting motivasi belajar dan
pembelajaran, antara lain: 1) Peran motivasi belajar dalam menentukan penguatan belajar.
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang sedang belajar
dihadapkan pada suatu masalah yang menentukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan
berkat bantuan hal-hal yang pernah dilalui. 2) Peran motivasi dalam memperjelas tujuan
belajar. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan
belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah
dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya oleh anak. 3) Motivasi menentukan ketekunan
belajar. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu berusaha mempelajari
dengan baik dan tekun dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik

Selain itu, Oemar Hamalik (2011: 108), menyebutkan fungsi motivasi itu meliputi: 1)
Mendorong timbulnya kelakuan/ suatu perbuatan. 2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah,
artinya mengarah pada perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan. 3) Motivasi
berfungsi sebagai penggerak, artinya sebagai motor penggerak dalam kegiatan belajar. Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peran dan fungsi motivasi belajar adalah sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi sehingga untuk mencapai prestasi tersebut peserta
didik dituntut untuk menentukan sendiri perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan belajarnya

B. Kerangka Berpikir

Kreativitas mengajar terkait dengan kemampuan mengajar yang dapat menciptakan


suasana kondusif sehingga membuat murid merasa nyaman dan tertantang dalam belajar
dengan membuat kombinasi-kombinasi baru dan menghubungkan ide-ide yang sebelumnya
tidak dihubungkan sehingga memungkinkan untuk menemukan banyak jawaban terhadap
suatu permasalahan dimana hal tersebut dapat menjadi karya yang orisinil yang sebelumnya
tidak ada. Makna guru adalah seorang yang berprofesi sebagai pengajaran yang membimbing
muridnya untuk memahami suatu ilmu pengetahuan dan menguasai keterampilan pada suatu
daerah tertentu. Secara umum guru memiliki peran dikelas yang sangat luas, ini merupakan
bagian dari tanggung jawab keilmuannya, demikian pula secara khusus untuk menumpuk
bakat dan kreatif siswa.

Guru sebagai pemimpin dikelas dituntut untuk dapat mengelola kelas dengan baik,
agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif, dan kondusif. Keberhasilan siswa
dalam belajar tidak lepas dari peran guru yang mampu memotivasi dan menciptakan suasana
belajar yang harmonis, kondusif dan menyenangkan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam belajar, maka perlu diadakan pengukuran dan penilaian yang bervariasi sesuai
dengan kebutuhan. Dengan begitu hasil dari evaluasi tersebut akan lebih akurat. Dalam
menginformasikan prestasi siswa dan data-data tersebut diolah menjadi raport sebagai
laporan kepada orang tua. Dengan demikian peneliti membuat kesimpulan sementara bahwa
untuk menghasilkan prestasi siswa yang tinggi maka perlu kiranya bagi guru untuk mengasah
kemampuan kreatifitasnya semaksimal mungkin.
BAB III

METODELOGI

A. Subjeck Survey

Subjeck Survey pada laporan mini riset kelompok yaitu Film Super 30

B. Teknik Pengambilan Dat

Teknik pengumpulan data pada laporan mini riset kelompok di tinjau dari cara
memperolehnya yaitu menggunakan Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara
langsung dari objek atau subjek penelitian. Menurut sifatnya yaitu menggunakan Data
kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka. Menurut sumbernya data yang kami
peroleh di ambil dari sebuah Film yang berjudul Super 30.

C. Teknik Analisis Data

Dalam film “ Super 30 “ Anand Kumar memperlihatkan metode belajar yang ia


terapkan kepada 30 siswa sehingga mereka dapat memasuki kampus Indian Institutes of
Technology (IIT). Metode belajar yang diterapkan ialah memadukan antara teori dengan
praktek secara langsung. Anand tidak sekadar memberi tapi juga mengajak para siswanya
untuk berbuat.Moment ketika Anand masuk rumah sakit akibat luka tembak, adalah moment
yang menggambarkan bagaimana teori yang selama ini diberikan oleh Anand dipraktikkan
dalam kehidupan nyata.

Jadi dalam belajar tidak hanya mengetahui teori saja tapi juga dengan praktek.Karena
dengan praktek maka teori-teori yang sudah kita pelajari dapat memberikan dapat yang lebih
dalam belajar.Maka dengan metode tersebut dan juga tekad yang ada dalam diri siswanya
mereka berhasil mencapai tujuan mereka dan dapat mematahkan stigma bahwa “yang bisa
menjadi raja hanyalah keturunan raja, rakyat miskin akan selalu hidup dalam kemiskinan”.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil

Film yang wajib di tonton karena sangat menginspirasi. Banyak pelajaran yang bis di
petik, salah satunya yang paling mengena adalah bahwa pendidikan itu hak semua orang. Tak
peduli dari kalangan mana iya, kaya atau miskin. Film ini membuat mereka yang miskin
bangkit juga dan oercaya diri dan membuat mereka yang kaya dapat melihat bahwa
pendidikan adalah hak semua orang. Film ini memberikan pembelajaran yang begitu berharga
bagi kita bahwa selain pendidikan kita jugak harus mempunya mimpi yang tinggi serta
meraihnya, dalam film ini kita bisa memetik suatu movtivasi bahwa ilmu yang kita dapat
akan berkembang jika kita bisa mengajarkan kepada orang lain serta mengaplikasin nya
kedalam kehidupan kita.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi dalam belajar tidak hanya mengetahui teori saja tapi juga dengan praktek.Karena
dengan praktek maka teori-teori yang sudah kita pelajari dapat memberikan dapat yang lebih
dalam belajar.Maka dengan metode tersebut dan juga tekad yang ada dalam diri siswanya
mereka berhasil mencapai tujuan mereka dan dapat mematahkan stigma bahwa “yang bisa
menjadi raja hanyalah keturunan raja, rakyat miskin akan selalu hidup dalam kemiskinan”.
Film yang wajib di tonton karena sangat menginspirasi. Banyak pelajaran yang bis di
petik, salah satunya yang paling mengena adalah bahwa pendidikan itu hak semua orang. Tak
peduli dari kalangan mana iya, kaya atau miskin. Film ini membuat mereka yang miskin
bangkit juga dan oercaya diri dan membuat mereka yang kaya dapat melihat bahwa
pendidikan adalah hak semua orang

B. Saran

Mungkin dari makalah kelompok kami ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
sayabutuh saran dan kritik dari pembaca sekalian karena dengan kekurangan darihasil saran
dan kritik dari pembaca bisa menjadi acuan keolompok kami dalam menyusundan
menyelesaikan isi dari makalah kelompok kami serta menambah wawasan buat saya semua

DAFTAR PUSTAKA

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/2815/3/BAB%20II.pdf

https://eprints.uny.ac.id/21859/6/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai