EFISIENSI
DISUSUN OLEH
KELAS: B1
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ EFISIENSI”.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada nabi besar kita yaitu,
Nabi Muhammad SAW. Adapun tujuan makalah ini disusun untuk melengkapi salah
satu tugas mata kuliah EKONOMI KESEHATAN.
Saya menyadari bahwasanya dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh sebab itu,
saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen
mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik
lagi di masa yang akan datang.
Kata Pengantar………………………………………………………………………. i
Daftar Isi……………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………... 2
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….. 10
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu kegiatan dapat dikatakan efisien, jika suatu hasil tertentu tercapai dengan usaha
yang minimum.
Pada umumnya, manajemen yang berhasil adalah manajemen yang efisien namun
juga efektif. Karena manajemen yang efisien saja akan sia-sia jika gagal dalam
mencapai tujuannya karena kurang efektif, dan manajemen yang efektif saja akan sangat
mungkin terjadi pemborosan karena tidak efisien.
Dalam agama Islam sangat menganjurkan efisiensi, mulai dari efisiensi keuangan,
waktu, bahkan dalam berkata dan berbuat yang sia-sia (tidak ada manfaat dan tidak ada
keburukan) saja diperintahkan untuk meninggalkannya, apalagi berbuat yang
mengandung keburukan atau kerugian.
Efisiensi ini sering dilakukan pada segala macam bidang kehidupan manusia yang
tentunya mempunyai tujuan ialah sebagai alasan dilakukannya efisiensi. Secara umum,
tujuan efisiensi ini ialah sebagai berikut:
1. Untuk mencapai sebuah hasil atau tujuan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Untuk menghemat atau juga mengurangi penggunaan sumber daya didalam
melakukan aktivitas atau kegiatan.
3. Untuk bisa memaksimalkan penggunaan segala sumber daya yang dipunya
sehingga tidak ada yang terbuang dengan percuma.
4. Untuk bisa meningkatkan kinerja suatu unit kerja sehingga hasil atau output-nya
semakin maksimal.
5. Untuk bisa memaksimalkan keuntungan yang mungkin didapatkan.
Dari penjelasan di atas kita mengetahui bahwa tujuan dari segala macam upaya efisiensi
ini ialah untuk mencapai efisiensi optimal. Efisiensi optimal merupakan perbandingan
terbaik antara pengorbanan yang dilakukan dalam mendapatkan sebuah hasil yang
diharapkan.
Manusia itu selalu berupaya untuk dapat melakukan efisiensi dalam segala aspek bidang
kehidupan. Supaya efisiensi tersebut dapat dikatakan berhasil maka harus memenuhi
beberapa syarat berikut:
1. Berhasil guna, adalah suatu kemampuan sebuah unit kerja dalam mendatangkan
hasil serta manfaat. Contohnya seperti, barang yang diproduksi bermanfaat bagi
masyarakat.
2. Ekonomis, merupakan suatu tindakan untuk vusa mendapatkan input (barang
atau jasa) yang berkualitas dengan tingkat pengeluaran sekecil mungkin.
3. Pelaksanaan kerja itu bisa dipertanggungjawabkan
4. Pembagian kerja yang nyata
5. Rasionalitas wewenang serta tanggungjawab
6. Prosedur kerja yang praktis
2.4 Jenis dan Contoh Efisiensi
Setelah kita memahami pengertian efisiensi, kita juga perlu untuk mengetahui contoh
efisiensi yang sering dilakukan oleh manusia. Dibawah ini merupakan beberapa contoh
efisiensi adalah sebagai berikut:
1. Efisiensi Optimal
Efisiensi optimal ini merupakan suatu perbandingan terbaik antara pengorbanan yang
dilakukan untuk bisa mendapatkan suatu hasil yang diharapkan.
Efisiensi dengan tolak ukur merupakan suatu perbandingan antara hasil minimum yang
ditentukan dengan hasil riil yang dicapai, yang mana dapat dikatakan efisien itu apabila
hasil riil lebih besar dari angka minimun yang ditentukan.
Sebagai contoh
1. Buruh Indonesia bisa menyusun bata itu sekitar 100-125 bata per hari (8 jam)
2. Buruh Thailand itu mampu menghasilkan 250 batu bata didalam sehari (8 jam).
Dalam hal tersebut tolak ukurnya ialah kemampuan dari masing-masing buruh
bangunan tersebut dalam mencapai hasil minimum yang sudah ditentukan didalam
waktu tertentu.
3. Efisiensi dengan Titik Impas
Efisiensi dengan titik impas sering digunakan pada bidang usaha yang mana titik impas
(break even point) ialah titik batas antara usaha yang efisien serta tidak efisien.
Efisiensi alokatif.
Efisiensi alokatif terjadi jika, dengan distribusi pendapatan yang ada di masyarakat,
tidak mungkin merealokasikan sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan seorang
(dalam arti kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi barang) tanpa menyebabkan
kesejahteraan paling tidak seorang lainnya menjadi lebih buruk. Efisiensi alokatif terjadi
jika input maupun output digunakan sebaik mungkin dalam ekonomi sehingga tidak
mungkin lagi diperoleh perbaikan kesjahteraan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efisiensi diterjemahkan dengan daya guna.
Menurut Wirapati efisiensi adalah usaha mencapai prestasi yang sebesar-besarnya
dengan menggunakan kemungkinan-kemungkinan yang tersedia (material, mesin, dan
manusia) dalam tempo yang sependek-pendeknya di dalam keadaan yang nyata tanpa
mengganggu keseimbangan antara faktor-faktor tujuan, alat, tenaga, dan waktu.
Sedangkan menurut Ghiselli dan Brown istilah efisiensi mempunyai pengertian yang
sudah pasti, yaitu menunjukkan adanya perbandingan antara keluaran (output) dan
masukan (input).
Untuk menentukan apakah suatu kegiatan dalam organisasi itu termasuk efisien
atau tidak maka prinsip-prinsip atau persyaratan efisiensi harus terpenuhi. Adapun
prinsip tersebut adalah sebagai berikut: efisiensi harus dapat diukur,
efisiensi mengacu pada pertimbangan yang rasional,
efisiensi tidak boleh mengorbankan kualitas(mutu), efisiensi merupakan
teknis pelaksanaan, pelaksanaan efisiensi harus disesuaikan dengan kemampuan
organisasi yang bersangkutan.
Agar tercipta organisasi yang efisien, ada beberapa cara untuk meningkatkan
efisiensi dalam organisasi. Adapun cara tersebut adalah sebagai berikut: pelaksanaan
fungsi manajemen secara tepat, pemanfaatan sumber daya ekonomi yang tepat,
pelaksanaan fungsi fungsi organisasi sebagai alat pencapai tujuan yang setepat tepatnya,
pengarahan dan dinamika organisasi dilakukan untuk pengembangan dan kemajuan
yang berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA