Anda di halaman 1dari 19

PENULISAN ILMIAH / KERJA PRAKTEK

POYEK PEMBANGUNAN FEMALE APARTEMENT DEPOK

Masalah Khusus : Kebutuhan Besi Tulangan Coupling Beam


(Balok Perangkai) pada Zona 2 Lantai 3
Nama : Erlang Fatharif Utomo
NPM : 12315249
Jurusan : Teknik Sipil
Pembimbing : Ellysa ST., MT.
LATAR BELAKANG TUJUAN
KERJA PRAKTEK Tujuan Umum
• Memahami metode pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan konstruksi di
Kerja praktek adalah kegiatan lapangan.
pengamatan langsung terhadap suatu • Mengaplikasikan teori-teori yang telah
didapatkan saat perkuliahan di lapangan.
proyek dilapangan dan merupakan salah
• Mengetahui fungsi alat-alat dan material
satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa yang digunakan dalam bidang konstruksi.
program studi Teknik Sipil di Universitas • Mengetahui struktur organisasi dan
Gunadarma guna memenuhi salah satu manajemen proyek.
syarat untuk mencapai gelar sarjana • Mengetahui elemen struktur atas pada
muda di program studi Teknik Sipil bangunan tinggi
Tujuan Khusus
• Mengetahui detail penulangan coupling
beam.
• Mengetahui jumlah kebutuhan besi yang
digunakan untuk coupling beam.
BATASAN MASALAH

Masalah Umum
Metode pelaksanaan balok, pelat lantai
dan kolom.

Masalah Khusus
Menghitung jumlah kebutuhan besi yang
dibutuhkan untuk coupling beam pada
Zona 2 Lantai 3.
TINJAUAN UMUM PROYEK
Latar Belakang Proyek
Proyek pembangunan Female Apartement Depok ini dilatar belakangin karena
kebutuhan hunian yang tinggi dan lahan yang sedikit. Owner dari proyek ini melihat
adanya kebutuhan hunian yang dibarengi dengan kebutuhan keamanan yang lebih
tinggi untuk perempuan pada suatu hunian yang dibangunnya.

Data Umum dan Teknis Proyek


Nama Proyek : Apartemen Female Depok Luas Tanah : 2100 m²
Lokasi Proyek : Jalan Margonda Raya Stories : 3 basement
Depok No 525a 1 tower (24 lantai)
Pemilik Proyek : PT. Graha Loka Pangestu
Kontraktor utama : PT. Adhicon Perkasa
Luas Bangunan : 27000 m²
LOKASI PROYEK
Jalan Margonda Raya No. 525a
Depok, Jawa Barat

Batas-batas proyek sebagai berikut :

a. Sisi Utara : Kafe Pangestu


b. Sisi Selatan : Jalan Sawo
c. Sisi Timur : Jalan Raya Margonda
d. Sisi Barat : Permukiman warga
MANAJEMEN PROYEK

Disiplin keilmuan dalam


hal perencanaan,
pengorganisasian, dan
pengelolaan untuk dapat
mencapai tujuan-tujuan
proyek melalui
pelaksanaan dan
pengendalian proyek.
MASALAH MANAGEMEN DI PROYEK

Keuangan Lapangan Keamanan

Keterlambatan Berhentinya tenaga Terdapat beberapa


pengadaan material kerja dari sub tenaga kerja yang tidak
yang disebabkan kontraktor besi yang menggunakan alat
karena keterlambatan disebabkan karena pelindung diri karena
Owner untuk membayar pemutusan kontrak kurangnya kesadaran
termin, sehingga kerja secara sepihak tenaga kerja terhadap
pelaksanaan pekerjaan dari sub kontraktor keselamatan diri dan
terhambat. besi. kurangnya
ketersediaan alat
pelindung diri di proyek
pembangunan Female
Apartement.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
UMUM EKSISTING

• Pekerjaan Persiapan • Pekerjaan Struktur Atas


• Pekerjaan Struktur Bawah  Pekerjaan Kolom
• Pekerjaan Struktur Atas  Pekerjaan Shear Wall
 Pekerjaan Balok
 Pekerjaan Pelat Lantai
• Peralatan Konstruksi
• Material Konstruksi
• Masalah-masalah di Lapangan
PEKERJAAN KOLOM PEKERJAAN SHEAR WALL
PEKERJAAN BALOK DAN PELAT LANTAI
MASALAH KHUSUS
Kebutuhan Besi Tulangan Coupling Beam (Balok
Perangkai) pada Zona 2 Lantai 3 Proyek Pembangunan
Female Apartement

Bangunan tinggi yang Terdapat dua jenis coupling beam


menggunakan elemen dinding yang terdapat di dunia konstruksi,
geser sebagai penahan beban yaitu coupling beam konvensional
lateral biasanya dan coupling beam diagonal.
menggunakan coupling beam Coupling beam yang digunakan di
untuk menggabungkan 2 lantai 3 bangunan adalah gabungan
dinding geser dari dua jenis coupling beam
CONTOH PERHITUNGAN
TULANGAN UTAMA

Tulangan Utama Coupling Beam Konvensional

Diameter besi tulangan = 16 mm


Berat besi tulangan (A) = 1,58 kg/m
Jumlah tulangan (B) = 24 buah
Panjang coupling beam (C) = 2545 mm
= 2,545 m
Total panjang tulangan (D) = B × C
= 24 × 2,545 m
= 61,08 m
Kebutuhan Besi =A×D
= 1,58 kg/m × 61,08 m
= 96,506 kg
Diameter besi tulangan (A) = 16 mm
Berat besi tulangan (B) = 1,58 kg/m CONTOH PERHITUNGAN
Tinggi coupling beam (C) = 300 mm TULANGAN SENGKANG
= 0,3 m
Lebar coupling beam (D) = 250 mm Tulangan Sengkang Coupling
= 0,25 m Beam Diagonal pada Area
Jarak sengkang (E) = 100 mm Coupling Beam Konvensional
Jumlah tulangan (F) = 52 buah
Panjang tekukan (G) = Jumlah Tekukan × 4 × A
= 4 × 4 × 16 mm
= 256 mm = 0,256 m
Panjang kait (H) = Jumlah Kait × 6 × A
= 2 × 6 × 16 mm
= 192 mm = 0,192 m
Total panjang sengkang (I) = 2 × (C + D) + G + H
= 2 × (0,3 m + 0,25 m) + 0,256 m + 0,192 m
= 1,548 m
Kebutuhan besi =B×F×I
= 1,58 kg/m × 52 × 1,548 m
= 127,184 kg
REKAPITULASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN
BESI TULANGAN UTAMA

Diameter Berat Besi Jumlah Panjang Kebutuhan


NO JENIS COUPLING BEAM Besi Ulir Besi Besi Besi
(mm) (kg/m) (buah) (m) (kg)

1 Konvensional 16 1,58 24 2,545 96,506

2 Diagonal 32 6,31 24 4,682 709,042

3 Perkuatan Diagonal 13 1,04 4 0,815 3,390

TOTAL KEBUTUHAN 808,938


REKAPITULASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN
BESI TULANGAN SENGKANG
Diameter Berat Besi Jumlah Panjang Kebutuhan
NO JENIS COUPLING BEAM Besi Ulir Besi Besi Besi
(mm) (kg/m) (buah) (m) (kg)

1 Konvensional 13 1,04 18 5,364 100,414

2 Diagonal

- Area Konvensional 16 1,58 104 1,548 254,367

- Area Shear Wall 13 1,04 40 1,464 60,902

3 Perkuatan Diagonal 13 1,04 8 2,488 20,7

TOTAL KEBUTUHAN 436,383


KESIMPULAN

Total kebutuhan besi tulangan yang dibutuhkan untuk


Coupling Beam pada Zona 2 Lantai 3 adalah sebagai berikut :

Total Kebutuhan Besi = Kebutuhan Besi Tulangan Utama + Kebutuhan Besi Tulangan Sengkang
= 808,938 kg + 436,383 kg
= 1245,321 kg
= 1,245321 ton

Anda mungkin juga menyukai