Anda di halaman 1dari 10

Journal of Nonformal Education and Community Empowerment

Volume 2 (1): 82-91, Juni 2018


Available at http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc
p-ISSN 2549-1539
e-ISSN 2579-4256

Partisipasi Tokoh Masyarakat dalam Kewaspadaan Penyalahgunaan


Narkotika di Kelurahan Timbangan Kabupaten Ogan Ilir
Andika Pratama , Azizah Husin, Didi Tahyuddin

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sriwijaya

DOI: 10.15294/pls.v2i1.23444

Info Artikel Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi tokoh masyarakat
Sejarah Artikel: dalam kewaspadaan penyalahgunaan narkotika. Jenis penelitian ini
Diterima Maret 2018 adalah deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan
Disetujui Mei 2018 adalah observasi, angket dan dokumentasi. Populasi tokoh masyarakat
Dipublikasikan Juni 2018 di Kelurahan Timbangan berjumlah 205 dan diambil sampel berjumlah
65 orang dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian
Keywords: menunjukkan bahwa partisipasi tokoh masyarakat dalam kewaspadaan
Participation, public figure, penyalahgunaan narkotika tergolong tinggi. Bentuk partisipasi tokoh
alertness of narcotics abuse masyarakat dalam kewaspadaan penyalahgunaan narkotika yaitu
terlibat dalam kegiatan sosialisasi penyalahgunaan narkotika,
melaporkan kepada pihak berwajib mengenai kasus penyalahgunaan
narkotika, terlibat dalam kegiatan keagamaan sebagai penguatan
karakter, dan berperan aktif dalam menyampaikan saran mengenai
bahaya penyalahgunaan narkotika kepada masyarakat maupun kepada
penegak hukum/BNN. Dapat disimpulkkan bahwa tokoh masyarakat
sudah memiliki kesadaran dan kewaspadaan yang tinggi mengenai
bahaya penyalahgunaan narkotika.
Abstract
This study aims to determine the participation of public figures in the vigilance of
narcotics abuse. This type of research is descriptive quantitative. Data collection
methods used were observation, questionnaire and documentation. Population of
community leaders in Timbangan village amount of 205 and was taken sample
65 people with purposive sampling technique. The results showed that the
participation of public figures in the vigilance of narcotics abuse is high. The form
of participation of public figures in the vigilance of narcotics abuse is involved in
the socialization activities of narcotics abuse, reporting to the authorities regarding
narcotics abuse cases, involved in religious activities as strengthening the
character, and taking an active role in advising the danger of narcotics abuse to
the community or law enforcement / BNN. As a conclution that the community
leaders already have high awareness and awareness about the dangers of drug
abuse.


Alamat korespondensi:
E-mail: farah.aeny@yahoo.co.id
Partisipasi Tokoh Masyarakat dalam Kewaspadaan Penyalahgunaan Narkotika di Kelurahan Timbangan Kabupaten Ogan Ilir

PENDAHULUAN Banyak faktor penyebab yang membuat


Kewaspadaan dalam seseorang untuk terjerumus dalam
penyalahgunaannarkotika merupakan hal yang penyalahgunaan narkotika, bisa faktor
sangat penting untuk mencegah peredaran lingkungan sosial, kepribadian dan juga bisa
narkotika di masyarakat luas agar tidak dengan faktor dalam keluarga, terkadang banyak
menimbulkan masalah sosial. Masalah dari individu yang tidak bisa mengatasi
penyalahgunaan narkotika dipandang sebagai masalahnya sehingga individu tersebut malah
dampak dari sistem yang kurang memberi menggunakan narkotika sebagai cara untuk bisa
peluang, sarana, dan saluran bagi masyarakat mengatasi semua yang sedang di hadapi.
guna memenuhi berbagai aspirasi dan Narkotika atau yang biasa disebut dengan
kebutuhannya. Sebagaimana diketahui masalah narkoba, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA)
sosial dapat terjadi akibat tidak adanya adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi
keseimbangan antara kebutuhan dan sumber- kondisi kejiwaan/psikologi seseorang (pikiran,
sumber pemenuhan kebutuhan. perasaan dan perilaku). Istilah narkotika
Pendapat Maslow tentang berbagai variasi diartikan dengan zat atau obat yang berasal dari
kebutuhan seperti kebutuhan fisik (penopang tanaman atau bukan tanaman, baik itu narkoba,
hidup), rasa aman, rasa cinta, harga diri, psikotropika, maupun zat adiktif yang dapat
memperoleh penghargaan dan aktualisasi diri. menyebabkan penurunan atau perubahan
Dengan tidak tertampungnya aspirasi dan tidak kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
terpenuhinya kebutuhan seorang individu, maka menghilangkan rasa nyeri dan dapat
dapat menyebabkan kehidupan terasa menimbulkan ketergantungan.
menyesakkan dan mendorong mereka yang tidak Badan Narkotika Nasional Provinsi
puas atau kecewa mencari alternatif pemenuhan (BNNP) Sulawesi Selatan menyebutkan
lain atau sekedar pelarian dengan cara-cara diluar bahwasanya pada kenyataannya tak ada satu
sistem, dan salah satu alternatif yang sering sistem atau kelompok yang bisa memberantas
dirasa paling manjur antara lain adalah dan mencegah sendiri penyalahgunaan narkotika
pemakaian narkotika. Efek pemakaian narkotika dilingkungannya masing-masing. Bahkan
bisa mengubah suasanan hati menjadi pelupa. pemerintah sekalipun tidak akan mampu
Media narkotika menjadi efektif untuk memberantas penyalahgunaan narkotika jika
melupakan kekecewaan hidup dan untuk tanpa bantuan masyarakat dan aparat penegak
merasakan sensasi lain atas ketidakpuasan dari hukum, begitupun sebaliknya. Dengan adanya
kesalahan sistem. kolaborasi antara masyarakat, penegak hukum
Melalui penjelasan diatas maka dan pemerintah dalam menangani masalah-
kewaspadaan penyalahgunaan narkotika perlu masalah narkotika, otomatis pemberantasan
dilakukan dengan optimal. Masalah narkotika narkotika dapat terlaksana dengan baik.
meliputi usaha yang bersifat preventif dan Partisipasi tokoh masyarakat memegang
represif yang bisa diterapkan di pranata-pranata peranan penting dalam kewaspadaan bahaya
sosial semisal keluarga, sekolah, perkumpulan- narkotika, mengingat tokoh masyarakat
perkumpulan, organisasi pemuda, Polri, pusat merupakan panutan dan penggerak masyarakat,
rehabilitasi, departemen sosial, dan sebagainya. istilah partisipasi sering digunakan dalam kajian
Namun demi keefektifan penanggulangan, tentang peranan anggota masyarakat maupun
seluruh komponen masyarakat harus ikut tokoh masyarakat baik formal maupun non-
berperan serta dalam kesatuan pandangan, formal.
kesatuan aksi, dan kesatuan, sehingga secara Partisipasi merupakan keikutsertaan
langsung maupun tidak pembangunan masyarakat dalam suatu kegiatan. Jadi partisipasi
kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara adalah keterlibatan sejumlah besar orang dalam
bisa tumbuh secara optimal. usaha meningkatkan kesejahteraan sosial.
Sangatlah perlu ditumbuhkan partisipasi tokoh

83
Andika Pratama, Azizah Husin, Didi Tahyuddin | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 2 (1), Juni 2018

masyarakat dalam kewaspadaan Melalui hasil observasi yang dilakukan


penyalahgunaan narkotika karena dengan oleh peneliti di Kelurahan Timbangan pada
partisipasi dan kesadaran tokoh masyarakat bulan September 2017 sebelum melaksanakan
mengenai bahaya narkotika yang tinggi maka penelitian maka peneliti menemukan masih
masyarakat lainnya akan mengikuti aktivitas banyak remaja yang berkumpul sampai larut
tokoh masyarakat tersebut sehingga malam dan berkumpul sembari main kartu yang
penyalahgunaan dan peredaran narkotika akan dapat menjurus kearah penyimpangan sosial dan
dapat diminimalisir dengan lebih mudah. penyalahgunaan narkotika.
Peredaran narkotika sudah tersebar Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara
kemana-mana bahkan sampai kepelosok negeri yang dilakukan pada bulan September kepada
ini. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tokoh masyarakat dengan inisial JH
BNN bekerjasama dengan puslitkes-UI tahun mengungkapkan bahwa kasus penyalahgunaan
2015, angka pravelensi penyalahgunaan narkotika di Kelurahan Timbangan jarang
narkotika berada dikisaran 2,20% atau sekitar terdengar, namun masih banyak pemuda dan
4.098.029 orang dari total populasi penduduk remaja yang kumpul-kumpul sampai tengah
Indonesia (berusia 0-59 tahun). malam bahkan ketika mereka berkumpul
Hampir setiap kabupaten/kota bahkan pemuda-pemuda tersebut membawa minuman
sampai kedesa terancam dengan penyalahgunaan keras sehingga hal tersebut dapat memicu
narkotika tidak terkecuali dengan Kabupaten terjadinya kasus penyalahgunaan narkotika di
Ogan Ilir. Ogan Ilir berada dijalur lintas timur Kelurahan Timbangan
Sumatera dan pusat pemerintahan nya terletak Dengan derasnya pengaruh negatif yang
sekitar 35 KM dari kota Palembang. masuk terutama kepada hal-hal yang menjurus ke
Kabupaten ini merupakan pemekaran narkotika perlu adanya penelitian mengenai
pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ilir. partisipasi tokoh masyarakat dalam
Landasan hukumnya adalah undang-undang kewaspadaan bahaya narkotika di Kelurahan
nomor 37 tahun 2003 tentang pembentukan Timbangan Kabupaten Ogan Ilir untuk
Kabupaten OKU Timur, Kabupaten OKU mengetahui bagaimana upaya dari tiap individu
Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi untuk melindungi setiap anggota keluarganya
Sumatera Selatan yang disahkan pada 18 sebagai salah satu partisipasi dalam kewaspadaan
Desember 2003. Pada 2013, jumlah penduduk penyalahgunaan narkotika
Ogan Ilir mencapai 450.933 jiwa atau 117.783 Rumusan Masalah
kepala keluarga dengan pertumbuhan penduduk Berdasarkan latar belakang yang telah
mencapai 2% Dengan pembagian wilayah dijabarkan maka rumusan masalah pada
administratif yang terdiri dari 16 Kecamatan, 14 penelitian ini adalah bagaimana partisipasi tokoh
kelurahan, dan 227 Desa. masyarakat dalam kewaspadaan
Berdasarkan studi pendahuluan maka penyalahguunaan narkotika di Kelurahan
salah satu kelurahan yang termasuk di Timbangan Kecamatan Indralaya Utara
Kabupaten Ogan Ilir adalah Kelurahan Kabupaten Ogan Ilir?
Timbangan yang merupakan salah satu bagian Tujuan Penelitian
dari pusat keramaian Kabupaten Ogan Ilir karena Berdasarkan rumusan masalah, tujuan
sangat berdekatan dengan salah satu Universitas penelitian ini untuk mengetahui partisipasi tokoh
paling ternama di Sumatera Selatan dan masyarakat dalam kewaspadaan
merupakan tempat yang akses lokasinya sangat penyalahgunaan narkotika di Kelurahan
strategis karena jalannya berhubungan langsung Timbangan Kecamatan Indralaya Utara
ke beberapa arah mulai dari Palembang-Jakarta Kabupaten Ogan Ilir
di lintas timur sehingga hal ini dapat Pengertian Tokoh Masyarakat
memudahkan para pengedar untuk mengedarkan Didalam kehidupan bermasyarakat, salah
narkotika. satu bagian dari masyarakat adalah tokoh

84
Partisipasi Tokoh Masyarakat dalam Kewaspadaan Penyalahgunaan Narkotika di Kelurahan Timbangan Kabupaten Ogan Ilir

masyarakat. Tokoh masyarakat merupakan menurut Hoeman (dalam Astuti 2009:32)


orang yang menduduki posisi yang penting, oleh didefinisikan sebagai keterlibatan mental dan
karena tokoh masyarakat dianggap sebagai orang emosional dalam situasi kelompok yang
serba tahu dan mempunyai pengaruh yang besar mendorongnya memberi sumbangan terhadap
terhadap masyarakat. Sehingga segala tindakan- tujuan kelompok serta membagi tanggung jawab
tindakannya merupakan pola aturan yang patut bersama mereka.
diteladani. dapat diartikan bahwa partisipasi tokoh
Pusat Pelatihan Gender dan Peningkatan masyarakat adalah pengambilan bagian dan
Kualitas Perempuan Badan Koordinasi Keluarga pengikutsertaan diri seorang masyarakat yang
Berencana Nasional (BKKBN) (2008:2) memiliki pengaruh dan dihormati oleh
mendefinisikan bahwa tokoh masyarakat adalah masyarakat karena kekayaan pengetahuan
seseorang yang berpengaruh dan ditokohkan oleh maupun kesuksesannya dalam menjalani
ligkungannya. Penokohan tersebut karena kehidupan. Kedudukan sebagai tokoh
pengaruh posisi, kedudukan, kemampuan, dan masyarakat bukan berarti tanpa proses untuk
kepiawaiannya serta segala tindakan dan diakui dimasyarakat karena itu merupakan
ucapannya akan diikuti oleh masyarakat proses kepemimpinan. Tokoh masyarakat mulai
sekitarnya. diakui kedudukannya ketika seorang tersebut
Anne Ahira (2007:1) Mendefinisikan memiliki kontribusi dilingkungan sekitarnya.
bahwa tokoh masyarakat merupakan orang yang Dalam Keputusan Presiden No 28 Tahun 1980
memiliki pengaruh dan dihormati oleh disebutkan bahwa peranan tokoh masyarakat
masyarakat karena kekayaan ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:
maupun kesuksesannya dalam menjalani 1. Sebagai wadah partisipasi masyarakat
kehidupan. Ia menjadi contoh atau teladan bagi dalam merencanakan dan melaksanakan
orang lain karena pola fikir yang dibangun pembangunan.
melalui pengetahuan yang dimiliki sehingga 2. Menggali, memanfaatkan potensi dan
dipandang sebagai seseorang yang pandai dan menggerakkan swadaya gotong-royong
bijaksana dan juga menjadi panutan bagi banyak masyarakat untuk pembangunan.
orang. 3. Meningkatkan pengetahuan dan
Undang-Undang Republik Indonesia keterampilan masyarakat.
(UU-RI) No. 8 Tahun 1987 pasal 1 ayat 6 4. Sebagai sarana komunikasi antar
menyebutkan bahwa tokoh masyarakat adalah pemerintah dan masyarakat serta antar warga itu
seseorang yang karena kedudukan sosialnya sendiri.
menerima kehormatan dari masyarakat, dan atau 5. Membina kerjasama antar lembaga yang
dari pemerintah. Berdasarkan definisi diatas ada didalam masyarakat untuk pembangunan.
tentunya tokoh masyarakat merupakan unsur Berdasarkan penjelasan tersebut maka
pentinng dalam kehidupan bermasyarakat karena sangat jelas bahwa melalui partisipasi tokoh
tokoh masyarakat memiliki hubungan sosial masyarakat maka pemberantasan
lebih luas daripada para pengikutnya, memiliki penyalahgunaan narkotika dapat dilakukan
keahlian atau pengetahuan tertentu melebihi dengan cara yang efektif karena tokoh
orang kebanyakan, terutama pengikutnya serta masyarakat memiliki pengaruh yang kuat dalam
tidak menyimpan pengetahuan dan keahliannya kehidupan bermasyarakat dilingkungannya.
itu untuk dirinya sendiri, melainkan berusaha Melalui kemampuan serta kedudukannya tokoh
untuk menyebarkan kepada orang masyarakat dapat mempengaruhi orang-orang
lain/masyarakat luas. agar bekerjasama untuk mencapai tujuan yang
Partisipasi Tokoh Masyarakat diinginkan.
Partisipasiberasal dari bahasa Inggris yaitu Definisi Kewaspadaan Penyalahgunaan
“participation” adalah pengambilan bagian, Narkotika
keterlibatan atau pengikutsertaan. Partisipasi

85
Andika Pratama, Azizah Husin, Didi Tahyuddin | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 2 (1), Juni 2018

Kewaspadaan merupakan sikap mental ekspresi matematis dari hubungan-hubungan


suatu bangsa yang selalu siap menghadapi segala kuantitatif.
macam ancaman, tantangan, hambatan, dan Penelitian ini menggunakan pendekatan
gangguan yang mungkin timbul setiap saat. Salah deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan
satu hal yang menjadi ancaman dan masalah objek penelitian atau hasil penelitian. Sugiyono
adalah penyalahgunaan narkotika. (2012: 29) mendefinisikan bahwa pendekatan
Penyalahgunaan dalam penggunaan narkotika deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk
adalah pemakaian obat-obatan atau zat-zat mendeskripsikan atau memberi gambaran
berbahaya dengan tujuan bukan untuk terhadap objek yang diteliti melalui data atau
pengobatan dan penelitian serta digunakan tanpa sampel yang telah terkumpul sebagaimana
mengikuti aturan atau dosis yang benar. Dalam adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
kondisi yang cukup wajar/sesuai dosis yang kesimpulan yang berlaku umum.
dianjurkan dalam dunia kedokteran saja maka Lokasi dan Waktu Penelitian
penggunaan narkotika secara terus menerus akan Lokasi penelitian mengenai partisipasi
mengakibatkan ketergantungan, depedensi, tokoh masyarakat dalam kewaspadaan
adiksi, atau kecanduan. penyalahgunaan narkotika ini dilakukan di
Menurut Kurniawan (2008:59) Narkotika Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya
adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan Kabupaten Ogan Ilir dengan pelaksanaan waktu
psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati, penelitian selama satu bulan.
serta perilaku jika masuk kedalam tubuh manusia Populasi dan Sampel Penelitian
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, Populasi dalam penelitian mengenai
suntik, intravena dan lain sebagainya. partisipasi tokoh masyarakat dalam
Narkotika dapat dihindari dan dicegah kewaspadaan penyalahgunaan narkotika di
dengan beberapa pendekatan, diantaranya Kelurahan Timbangan Kecamtan Indralaya
adalah melalui pendidikan Agama yang Utara Kabupaten Ogan Ilir ini sebanyak 205
dilakukan untuk meningkatkan ketakwaan tokoh masyarakat yang terdiri dari berbagai
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yaitu dengan profesi dan kedudukan masing-masing serta
cara menjalankan sholat 5 waktu sehari semalam, memiliki pengaruh dimasyarakat.
dan mengikuti kegiatan keagamaan (spiritual). Dalam penelitian ini untuk menentukan
Selain itu pendekatan organisasi juga jumlah sampel yang akan mewakili populasi
dapat dilakukan dalam upaya pemberantasan peneliti menggunakan Teknik non-random
narkotika. Pendekatan organisasi (perkumpulan) sampling yaitu purposive sampling dikarenakan
yang memiliki arah dan tujuan dan jelas atau mempertimbangkan faktor-faktor tertentu
positif. Organisasi yang dapat diikuti oleh misalnya ,umur, tingkat kedewasaan, profesi,
masyarakat dan pemuda dan tentunya mengarah dan kedudukannya. Adapun yang menjadi
ke hal-hal yang positif. pertimbangan dalam pemilihan sampel pada
penelitian ini adalah sebagai berikut.
METODE Sampel penelitian memiliki kedudukan
Jenis Penelitian dan status sosial dimasyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian Sampel penelitian memiliki peran yang
deskriptif kuantitatif. Tujuan penelitian penting di masyarakat.
kuantitatif adalah mengembangkan dan Sampel penelitian merupakan orang
menggunakan model-model matematis, teori- yang memiliki pengaruh dimasyarakat sehingga
teori dan/hipotesis yang berkaitan dengan mampu mengajak masyarakat berpartisipasi
fenomena alam. Proses pengukuran adalah dalam kewaspadaan penyalahgunaan narkotika.
bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif Sampel penelitian dapat menghasilkan
karena hal ini memberikan hubungan yang gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh
fundamental antara pengamatan empiris dan populasi sehingga dapat terwakili/ representatif .

86
Partisipasi Tokoh Masyarakat dalam Kewaspadaan Penyalahgunaan Narkotika di Kelurahan Timbangan Kabupaten Ogan Ilir

Kemudian dalam penelitian ini terdapat Untuk mengetahui persentase responden


klasifikasi responden, adapun klasifikasi yang menjawab, digunakan rumus menurut
responden dari penelitian partisipasi tokoh Riduwan (2012:15) di bawah ini :
masyarakat dalam kewaspadaan
penyalahgunaan narkotika ini adalah sebagai
berikut: Kemudian untuk menentukan jumlah skor
Tokoh masyarakat formal. Tokoh ideal (kriterium) untuk seluruh item maka
masyarakat formal dari penelitian ini yaitu dilakukan perhitungan sebagai berikut:
pejabat Kelurahan (staff Kelurahan, RT, dan LK) Skor Tertinggi x Jumlah Responden
yang diambil sampel sebanyak 19 responden, Dan untuk menentukan persentase dari
Tokoh masyarakat non-formal. Tokoh jumlah skor ideal (kriterium) maka dapat
masyarakat non-formal dari penelitian ini yaitu dilakukan perhitungan sebagai berikut:
tokoh adat, tokoh agama, ketua dan wakil (Jumlah Skor)/(Kriterium Tertinggi) x
organisasi masyarakat Karang Taruna, ketua 100%
PKK, guru yang menjadi panutan dimasyarakat,
polisi yang ada di Kelurahan, dokter/tenaga HASIL DAN PEMBAHASAN
kesehatan yang ada di Kelurahan, serta anggota Pengetahuan Tokoh Masyarakat Megenai
lembaga swadaya masyarakat yang diambil Narkotika
sebanyak 46 responden Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
Teknik Analisis Data data bahwa tokoh masyarakat telah mengetahui
Teknik analisis data dalam penelitian ini narkotika-narkotika golongan I yang paling
yaitu menganalisis data dari alternatif jawaban sering disalahgunakan seperti ganja, sabu-sabu,
dalam angket dapat diberi skor pada tabel kokain, heroin, dan ekstasi. Namun untuk
dibawah ini: narkotika golongan II seperti fentanil, metadon,
Pernyataan Skor Positif Skor beneziditin, betametadol sebagian besar belum
Negatif mengetahui kaena akses barang tersebut sangat
Sangat Setuju 4 1 terbatas dan hanya terdapat di instansi farmasi
Setuju 3 2 atau laboratorium medis.
Tidak Setuju 2 3 Untuk narkotika golongan III seperti
Sangat Tidak Setuju 1 4 codein, buprenorfin, nikokodina, propiram, dan
Selanjutnya untuk menentukan skor polkodina sama halnya seperti narkotika
tertinggi dan skor terendah maka digunakan golongan II sebagian besar belum mengetahui
penentuan skor dengan panduan penentuan skor kaena akses barang tersebut sangat terbatas dan
menurut (Sugiyono, 2016:95) adalah sebagai hanya terdapat di instansi farmasi atau
berikut:Berdasarkan perhitungan diatas, laboratorium medis, sehingga dalam
diperoleh kriteria partisipasi berdasarkan penyalahgunaan narkotika golongan II dan III ini
interpretasi skor sebagai berikut: tidak sebanyak penyalahgunaan narkotika pada
golongan I.
Partisipasi Tenaga
Tabel 3.1 Kriteria Partisipasi Berdasarkan Dari indikator partisipasi tenaga maka
Interpretasi Skor didapatkan data bahwa secara umum partisipasi
Interval Kriteria Partisipasi tokoh masyarakat dalam kewaspadaan
78-96 Sangat Tinggi penyalahgunaan narkotika tergolong tinggi, hal
60-77,5 Tinggi itu terlihat dari data hasil angket bahwa rata-rata
42-59,5 Sedang skor indikator partisipasi tenaga sebesar 72,3%.
24-41,5 Rendah Data menunjukkan bahwa dari indikator
partisipasi tenaga tokoh masyarakat telah
memiliki kewaspadaan tinggi dalam

87
Andika Pratama, Azizah Husin, Didi Tahyuddin | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 2 (1), Juni 2018

penyalahgunaan narkotika karena tokoh Selain itu berdasarkan data hasil angket
masyarakat berperan aktif dalam melaporkan tokoh masyarakat juga memiliki kesediaan
masyarakat yang terlibat penyalahgunaan menyediakan sarana-prasarana seperti tempat
narkotika, menasihati warga dilingkungannya dan sarana pendukung lainnya seperti meja dan
agar tidak terjerumus kedalam penyalahgunaan kursi ketika diadakan sosialisasi bahaya
narkotika, terlibat dalam kegiatan sosialisasi penyalahgunaan narkotika. Dengan tingginya
bahaya peredara dan penyalahgunaan narkotika partisipasi materi dari tokoh masyarakat dalam
serta mendirikan organiasi positif dengan kewaspadaan penyalahgunaan narkotika maka
anggota non-pengguna narkotika. kegiatan-kegiatan sosialisasi maupun
Keterlibatan tokoh masyarakat dalam penyuluhan mengenai bahaya penyalahgunaan
bentuk partisipasi tenaga berupa sosialisasi dan peredaran gelap narkotika akan lebih efisien.
bahaya penyalahgunaan narkotika, memberikan Kemudian dari data hasil angket menunjukkan
nasihat kepada warga untuk menjauhi bahaya bahwa ada bentuk partisipasi yang memiliki skor
penyalahgunaan narkotika, dan kegiatan lebih rendah dari yang lainnya yaitu
keagamaan sebagai penguatan karakter akan menyediakan tempat ketika diadakan sosialisasi,
menciptakan lingkungan masyarakat yang bersih hal itu terlihat dari skornya sebesar 66,9%.
dari penyalahgunaan narkotika dan akan sangat Dengan hal ini maka perlunya diadakan
mengurangi peredaran gelap narkotika. kerjasama antara pihak Kelurahan, tokoh
Selain itu dari data hasil angket masyarakat dan masyarakat untuk lebih
menunjukkan bahwa ada bentuk partisipasi yang memudahkan penyediaan tempat ketika
memiliki skor lebih rendah dari yang lainnya diadakan sosialisasi/penyuluhan mengenai
yaitu menasihati warga agar tidak terlibat bahaya penyalahgunaan narkotika.
penyalahgunaan narkotika dengan perolehan
skor sebesar 53,0%. Hal itu menunjukkan bahwa Partisipasi Ide/Pemikiran
perlunya ditingkatkan kepedulian tokoh dari indikator partisipasi ide/pemikiran
masyarakat untuk menasihati warga agar tidak maka didapatkan data bahwa secara umum
terlibat dalam peredaran dan penyalahgunaan partisipasi tokoh masyarakat dalam
narkotika mengingat tokoh masyarakat adalah kewaspadaan penyalahgunaan narkotika
orang yang mampu mengajak masyarakat untuk tergolong tinggi, hal itu terlihat dari data hasil
menumbuh kembangkan kepedulian dan angket bahwa rata-rata skor indikator partisipasi
kemandirian masyarakat dalam memiliki ide/pemikiran sebesar 72,4%.
kewaspadaan terhadap bahaya penyalahgunaan Data menunjukkan bahwa dari indikator
dan peredaran gelap narkotika. partisipasi ide/pemikiran tokoh masyarakat telah
Partisipasi Materi memiliki kewaspadaan tinggi dalam
Dari indikator partisipasi materi maka penyalahgunaan narkotika karena tokoh
didapatkan data bahwa secara umum partisipasi masyarakat telah berpartisipasi dalam
tokoh masyarakat dalam kewaspadaan menyampaikan aspirasi bahaya penyalahgunaan
penyalahgunaan narkotika tergolong tinggi, hal narkotika kepada masyarakat, kemudian hasil
itu terlihat dari data hasil angket bahwa rata-rata data juga menunjukkan bahwa tokoh masyarakat
skor indikator partisipasi materi sebesar 69,05%. cukup sering menyampaikan mengenai bahaya
Data menunjukkan bahwa dari indikator penyalahgunaan narkotika ketika ada acara
partisipasi materi tokoh masyarakat telah pertemuan-pertemuan dengan masyarakat seperti
memiliki kewaspadaan tinggi dalam halnya acara formal seperti pertemuan-
penyalahgunaan narkotika karena tokoh pertemuan dengan Kelurahan ataupun acara
masyarakat berperan aktif dalam mengajak non-formal seperti yasinan ataupun acara
masyarakat untuk mengumpulkan iuran/materi keagamaan lainnya.
untuk menunjang kegiatan sosialisasi. Selain itu data angket menunjukkan
bahwa tokoh masyarakat berperan aktif

88
Partisipasi Tokoh Masyarakat dalam Kewaspadaan Penyalahgunaan Narkotika di Kelurahan Timbangan Kabupaten Ogan Ilir

menyampaikan saran kepemuda agar tidak masyarakat yang memiliki kedudukan


terjerumus kedalam penyalahgunaan dan dimasyarakat telah menunjukkan hal yang positif
peredaran narkotika, kemudian tokoh karena tokoh masyarakat merupakan orang yang
masyarakat juga berpartisipasi dengan baik menjadi panutan dimasyarakat sehingga
dalam menyampaikan saran maupun aspirasi diharapkan akan berimbas pada pengurangan
kepada penegak hukum/BNN mengenai kasus penyalahgunaan narkotika dilingkungan
penyalahgunaan narkotika. Dengan adanya masyarakat.
partisipasi tokoh masyarakat dalam
menyampaikan aspirasi dan saran baik itu SIMPULAN
kepada masyarakat dan penegak hukum/BNN Berdasarkan analisis dan pembahasan
mencerminkan bahwa tokoh masyarakat menunjukan bahwa partisipasi tokoh masyarakat
memiliki kewaspadaan yang tinggi dalam dalam kewaspadaan penyalahgunaan narkotika
penyalahgunaan narkotika. di Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya
Selain itudalam penelitian ini peneliti Utara yakni tergolong tinggi. Diperoleh dari 65
menyajikan data hasil angket yang diperoleh dari responden, terdapat 4 (6.15 %) responden
65 responden yang digunakan untuk melihat memiliki partisipasi yang sangat tinggi, 56
keseluruhan data mengenai bagaimana (86.15%) responden memiliki partisipasi yang
partisipasi tokoh masyarakat dalam tinggi, sementara itu 4 (6.15) lainnya memiliki
kewaspadaan penyalahgunaan narkotika partisipasi yang sedang dan 1 (1.5%) responden
sebagaimana tabel dibawah ini: memiliki partisipasi rendah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa partisipasi tokoh
Partisipasi Tokoh Masyarakat dalam masyarakat dalam bentuk kegiatan seperti terlibat
Kewaspadaan Penyalahgunaan Narkotika sosialisasi, keikutsertaan dalam kegiatan
Interval Frekuensi (f) Persentase (%) keagamaan dan menyampaikan saran mengenai
Keterangan kasus penyalahgunaan narkotika kepada
78 – 96 4 6.15 Sangat Tinggi masyarakat maupun penegak hukum atau BNN
60 – 77,5 56 86.15 Tinggi sudah tinggi, namun hasil penelitian
42 – 59,5 4 6.15 Sedang menunjukkan ada bentuk partisipasi tokoh
24 – 41,5 1 1.5 Rendah masyarakat yang masih dibawah rata-rata skor
Total 65 100 - yaitu menasihati warga untuk tidak terlibat
penyalahgunaan narkotika.
Dapat diketahui secara umum bahwa
Berdasarkan tabel diatas maka secara tokoh masyarakat sudah memiliki kesadaran
umum dapat dinyatakan bahwa sebagian besar yang tinggi mengenai bahaya penyalahgunaan
responden berada dalam kategori partisipasi narkotika dan semakin memiliki kewaspadaan
tinggi dalam kewaspadaan penyalahgunaan dalam kewaspadaan penyalahgunaan narkotika.
narkotika, hal itu terihat dari 56 responden Saran
berada dalam kategori tinggi dengan persentase Berdasarkan dengan hasil kesimpulan di
86.15% yang berada pada interval skor 60-77,5. atas, maka selanjutnya peneliti memberikan
Hal itu berbanding terbalik dengan kategori saran kepada beberapa pihak yang terkait dalam
rendah yaitu hanya satu responden yang berada penelitian ini, sebagai berikut:
dalam kategori partisipasi rendah. Bagi Tokoh Masyarakat
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat Bagi tokoh masyarakat disarankan agar
dikatakan bahwa partisipasi responden dalam terus memberikan nasihat dan saran yang
kewaspadaan penyalahgunaan narkotika membangun kepada warga atau masyarakat
tergolong tinggi, hasil data angket menunjukkan dilingkungan Kelurahan untuk tidak terlibat
bahwa kesadaran dan kewaspadaan tokoh dengan penyalhgunaan narkotika serta tetap
masyarakat yang merupakan bagian dari harus memiliki rasa kewaspadaan yang tinggi

89
Andika Pratama, Azizah Husin, Didi Tahyuddin | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 2 (1), Juni 2018

terhadap penyalahgunaan narkotika Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian.


dilingkungan masyarakat karena dengan rasa Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
kewaspadaan yang tinggi maka penyalahgunaan Cipta
BNNK Ogan Ilir. (2016). Monitoring & Evaluasi
narkotika pun akan lebih mudah diatasi. Diseminasi Informasi P4GN.
Bagi Pemerintah Disampaikan dalam sosialisasi P4GN.
Kepada pemerintah khususnya lembaga Bungin, Burhan. (2010). Penelitian Kualitatif:
BNN disarankan untuk tetap waspada dalam Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
dimasyarakat karena modus penyelundupan Emzir. (2012). Analisis Data Kualitatif. Jakarta:
narkotika dimasyarakat semakin canggih dan Raja Grafindo Persada.
sulit untuk dihentikan, serta disarankan agar Elida. (2015). Partisipasi Masyarakat Dalam
terus melakukan sosialisasi dan pembinaan Perencanaan Pembangunan Partisipatif.
mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika Surabaya: Universitas Airlangga
Ez Rohmah. (2014). Kajian Pustaka Mengenai
sampai ketingkat desa. Pendidikan Non-Formal. Tersedia online
Bagi Peneliti Selanjutnya (www.digilib.uinsby.ac.id) Diakses pada
Diharapkan dapat dijadikan sebagai 26 Agustus 2017
rujukan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik Hamid Darmadi (2014). Metode Penelitian
meneliti tentang kewaspadaan penyalahgunaan Pendidikan Sosial. Bandung: Alfabeta.
Kartono,Kartini.(2013). Patologi Sosial 2
narkotika ataupun yang ingin mengkaji dari Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo
bidang lainnya seperti peredarannya maupun Persada.
penggunanya, karena penelitian ini hanya untuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta:
mengukur partisipasi tokoh masyarakat dalam PT Gramedia Pustaka Utama
kewaspadaan penyalahgunaan narkotika. Idi Abdullah & Safarina. (2015). Etika
Pendidikan: Keluarga, Sekolah, &
Bagi Pendidikan Luar Sekolah Masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo
Disarankan bagi penyelenggara maupun Persada.
penggiat pendidikan luar sekolah untuk dapat Maolani, A rukaesih & Cahyana, Ucu. (2015).
terus meningkatkan pendidikan non-formal dan Metodologi Penelitian Pendidikan.
pendidikan informal seperti pendidikan life skill , Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nazir. (2011). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia
pelatihan kewirausahan bagi masyarakat, dan Indonesia.
pendidikan orang dewasa untuk memberikan Nugroho, Wien okta adhy. (2011). Peran Satuan
pengetahuan mengenai bahaya penyalahgunaan Narkoba Dalam Pemberantasan dan
narkotika. Penanggulangan Kejahatan Narkotika di
Kabupaten Klaten. Semarang: Unnes
Porawouw, Riska. (2012). Peran Tokoh
DAFTAR PUSTAKA Masyarakat Dalam Meningkatkan
Abdul Rahman, Agus.( 2013). Psikologi Sosial- Partisipasi Pembangunan (Studi di
Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Kelurahan Dua Saudara Kecamatan
Pengetahuan Empirik. Jakarta: Raja Ranowolu Kota Bitung. Bitung): Unsrat
Grafindo Persada. Manado
Ahmadi, Abu. (2008). Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rohmah, Alfi laili. (2017). Strategi Pencegahan
Rineka Cipta. Narkoba Berbasis Masyarakat di
Akhmad, S & Fathanudien Anthon. (2015). Kelurahan Pringgokusuman Kecamatan
Partisipasi Masyarakat Dalam Gedongtengen Kota Yogyakarta.
Mewujudkan Kuningan sebagai Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga
Kabupaten Konservasi. Jurnal Fakultas Setiadi, M elly dkk. (2009). Ilmu Sosial & Budaya
Hukum Universitas Kuningan: Hlm 67-90 Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media
Andrean, Rizal. (2014). Studi Tentang Partisipasi Group.
Masyarakat Dalam Pembangunan di Setijo, Pandji. (2010). Pendidikan Pancasila.
Kelurahan Sambutan Kecamatan Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sambutan Kota Samarinda. Tersedia Soekanto, Soerjono. (2009). Sosiologi Suatu
online: (www.ejournal.an.fisip- Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
unmul.org ) Persada.
90
Partisipasi Tokoh Masyarakat dalam Kewaspadaan Penyalahgunaan Narkotika di Kelurahan Timbangan Kabupaten Ogan Ilir

Soetomo. (2013). Pembangunan Masyarakat. Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.


Yogyakarta.: Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian.
Sudjiono, Anas. (2010). Pengantar Statistik Bandung. Alfabeta
Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Undang-Undang nomor 35 tahun 2009.
Persada. Undang-Undang Narkotika Pasal 114 Ayat (2)
Sudirman. (2010). Partisipasi Tokoh Masyarakat Widyanto,Arif. (2010). Partisipasi Tokoh
Dalam Pembangunan Desa. Medan: Masyarakat Dalam Pembangunan
Universitas Sumatera Utara Lingkungan di Kelurahan Jember lor
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.
Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Jember: Universitas Jember.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif,

91

Anda mungkin juga menyukai