Anda di halaman 1dari 3

1.

Angin Putting Beliung

BPBD sedang melakukan pendataan rusak akibat terjangan angin puting beliung yang
melanda lima kecamatan di daerah ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ende, saat
dimintai konfirmasi dari Kupang, Kamis (1/2), terkait dengan penanganan bencana alam di
daerah itu bencana alam angin puting beliung terjadi Minggu (28/1) kemarin melanda lima
kecamatan di Kabupaten Ende, di antaranya Maurole, Weweria, dan Wolowaru

Berdasarkan laporan yang masuk ke BPBD Ende disebutkan ada lima kecamatan, tetapi
untuk memastikan jumlah kerusakan di beberapa daerah itu kita sedang melakukan pendataan di
lima kecamatan yang dilanda bencana alam angin puting beliung," kata Albert. Ia mengatakan,
petugas BPBD Ende harus melakukan upaya 'jemput bola' dengan melakukan pendataan
langsung ke kecamatan yang dilanda bencana alam angin puting beliung agar datanya akurat.
"Kita ingin data kerusahakan yang akurat termasuk korban bencana sehingga data yang
dilaporkan kepada pemerintah pusat harus akurat sesuai fakta di lapangan," katanya. Ia
mengatakan puting beliung melanda Desa Rindiwawo, Kecamatan Wolowaru, Minggu (28/1)
hingga Senin (29/1), menyebabkan 26 rumah warga setempat mengalami kerusakan.

2. Banjir

Banjir terjadi di ende pada tanggal 25 oktober pada tahun 2020 Benyebabnya terjadinya
banjir ialah sampah-sampah yang menumpuk di saluran air dan mengalir hingga ke badan
jalan dan halaman rumah warga. Pemerinta berharap agar masyarakat inisiatip untuk mrmbuang
sampa pada tembatnya. jika memasuki musim hujan air hujan tidak akan tertampung lagi dan
megakibatkan banjir.

3. Gelombang Pasang

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende,,Rabu (19/2)


mengatakan, telah menerima laporan mengenai bencana gelombang pasang di Kecamatan Ndori
pada Senin (17/2)Berdasarkan laporan sementara, gelombang pasang menerjang empat desa di
Kecamatan Ndori, dan menyebabkan terjadinya abrasi sepanjang 700 meter di sepanjang empat
desa yang ada.Empat desa yang diterjang gelombang pasang itu adalah Dusun Ippi, Desa
Serandori dan Desa Maubasa Barat juga Desa Maubasa serta Desa Desa Maubasa
Timur.Sejumlah rumah rusak parah akibat diterjang gelombang pasang air laut akibat erosi.Dia
menambahkan, gelombang pasang di Ndori sering terjadi hampir setiap tahun, yang
menyebabkan abrasi di sepanjang empat desa itu.pemerintah telah berupaya membangun tembok
penyokong di sepanjang pantai itu untuk mengatasi permasalahan tersebut.Namun, keberadaan
tembok penyokong juga tidak banyak berarti karena kerap diterjang gelombang yang
menyebabkan tembok ambruk sehingga menimbulkan abrasi.

4. Longsor
Cuaca hujan merupakan factor penyebab utama terjadinya longsor di 3
titik yang ada pada lokasi rawan longsor di KM 17 hingga KM 20, jurusan Ende-
Maumere. Jika pada musim panas atau kemarau dengan tingkat intensitas curah
hujan yang sangat sedikit maka resiko terjadinya longsoran akan semakin kecil
bahkan tidak ada sama sekali.Hal ini terungkap ketika Humas Pemkab Ende
berbincang dengan pengawas lapangan dari kontraktor PT.Agogo Ende, Darius di
lokasi longsoran KM 17, Senin (21/04) sore. “ Cuaca hujan penyebab utama dan
memberi kontribusi terbesar untuk terjadinya longsoran antara KM 17 hingga KM
20.” Pukas Darius.Dia menambahkan, selain curah hujan, yang juga jadi pemicu
terjadinya longsoran adalah tingkat kelabilan dan struktur tanah yang ada di
kawasan rawan longsor serta ketidak-padatan tanah dan bebatuan yang ada diikuti
dengan hilangnya pohon-pohon utama yang sebelumnya berfungsi sebagai
penyanggah tanah.

5. gempa bumi
Kabupaten Ende merupakan salah satu wilayah di Provinsi Nusa Tenggara
Timur yang rawan terhadap gempa bumi. Ancaman lain adalah tsunami yang
adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh pergesaran lempeng-lempeng
bumi di dasar laut
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende, Agustinus Y.S Sina,
S.H mengatakan hal itu kepada Pos Kupang di Ende, Selasa (21/1/2013). Dia
ditanya tentang daerah di Kabupaten Ende yang rawan bencana alam.
Ancaman lain adalah gunung berapi. Ancaman gunung api bagi
masyarakat Kabupaten Ende, yaitu Gunung Api Iya, Gunung Api Kelimutu,
Gunung Api Rokatenda. Tetapi berdasarkan tata ruang Wilayah Kabupaten Ende,
hanya memiliki 2 gunung api yaitu Gunung Api Iya dan Gunung Api
Kelimutu.Daerah rawan letusan gunung api Iya, yakni Kecamatan Ende Selatan,
Kelurahan Paupanda yakni Kampung Paupanda Bawah dengan jenis bahaya
lontaran batu besar dan kecil, hujan abu, tsunami. Kampung Paupanda Atas
dengan jenis bahaya lontaran batu besar dan kecil, hujan abu.

6. Gunung Api
Gunung Iya di Kabupaten Ende merupakan salah satu gunung api paling
selatan di Pulau Flores, termasuk bagian dari jalur vulkanik Banda. Pulau Flores
sendiri mempunyai 11 gunung api aktif dan sejumlah kerucut gunung api tidak
aktif. Kaki bagian utara Gunung Iya berjarak 1 km dari tepi selatan Kota Ende.
Adanya Gunung Meja dan Gunung Roja sebagai penghalang, dan bukaan kawah
aktif (K2) yang mengarah ke Laut Sawu di selatannya, mengakibatkan kegiatan
letusan Gunung Iya tampaknya tidak membahayakan Kota Ende secara langsung.
Pada erupsi terdahulu, semua aliran piroklastika dan material lainnya yang
dierupsikan arahnya mengalir ke laut, tetapi karena jarak horizontal antara
Gunung Iya dan Kota Ende cukup pendek, lontaran material erupsi dapat
membahayakan Kota Ende, terutama bagian selatan. Sebuah rekahan telah
berkembang di sekeliling kawah aktif (K2) Gunung Iya, yang mengindikasikan
bahwa lokasi tersebut merupakan suatu zona lemah di dalam gunung api,
sehingga memungkinkan terjadinya longsoran besar ke arah laut dan timbulnya
tsunami apabila Gunung Iya erupsi.
Kata kunci: erupsi, tsunami, longsoran, rekahan, mitigasi

Anda mungkin juga menyukai