1. Pengertian
lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lender
dan ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman
diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit
meluas secara lambat dengan hanya sedikit gejala, ganggren kering serimh
basah adalah suatu daerah dimana terdapat jaringan mati yang cepat
menimbulkan bau yang kuat dan biasanya disertai oleh manifestasi sistemik.
timbulnya vesikula atau bula yang hemoragik kuman yang biasa menginfeksi
karena angiopati dan neuropati selain itu terdapat pintas arteri-vena di ruang
subkutis sehingga kaki tampak merah dan mungkin panas tetapi perdarahan
hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah
2. Klasifikasi
yaitu :
a. Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan
e. Derajat IV : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa
selulitis.
Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tidak ada gangguan dari
sirkulasi. Klinis dijumpai kaki yang kering, hangat, kesemutan, mati rasa,
3. Etiologi
a. Faktor endogen :
1) Genetik
2) Metabolik
3) Angiopati diabetik
4) Neuropati diabetik
b. Faktor eksogen :
1) Trauma
2) Infeksi
3) Obat
Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh pada ulkus atau gangrene
menjadi 2 yaitu :
terutama pembuluh darah di daerah betis. Hal ini disebabkan karena beberapa
timbul hipoksia. Iskemia atau gangren diabetik dapat terjadi akibat dari
infeksi, kolesterol emboli yang berasal dari plak atheromatous dan obat – obat
vasopressor.
4. Anatomi Fisiologi
a. Anatomi Pankreas
pankreas yang lebarnya biasanya tidak lebih dari 4 cm, arteri dan vena
utama yaitu :
utama, yakni sel-alfa, beta dan delta. Sel beta yang mencakup kira-kira
60% dari semua sel terletak terutama di tengah setiap pulau dan
dengan yang lain. Dalam sel B, molekul insulin membentuk polimer yang
mungkin karena perbedaan dalam ukuran polimer atau agregrat seng dari
diikat membran. Granula ini bergerak ke dinding sel oleh suatu proses
yang tampaknya sel ini yang mengeluarkan insulin ke daerah luar dengan
darah (Ganong, 1995). Sel alfa yang mencakup kira-kira 25% dari seluruh
sel mensekresikan glukagon. Sel delta yang merupakan 10% dari seluruh
dan elektrolit.
yaitu :
a) Sel-sel A ( alpha ), jumlahnya sekitar 20-40 % ; memproduksi
(Tambayong, 2001).
b. Fisiologi Pankreas
yang merendahkan kadar glukosa darah yaitu insulin dan hormon yang
c. Fisiologi Insulin
Insulin dilepaskan pada suatu kadar batas oleh sel-sel beta pulau
energi atau dapat disimpan di dalam hati (Guyton & Hall, 1999).
5. Manifestasi Klinis
nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan terasa hangat oleh peradangan
a. Pain (nyeri).
b. Paleness (kepucatan).
c. Paresthesia (kesemutan).
e. Paralysis (lumpuh).
Bila terjadi sumbatan kronik, akan timbul gambaran klinis menurut pola dari
fontaine:
tungkai bawah waktu istirahat, kesemutan, cepat lelah, pada perabaan terasa
dingin, pulsasi pembuluh darah kurang kuat dan didapatkan ulkus atau
trauma tanpa terasa, yang mengakibatkan terjadinya atropi pada otot kaki
sehingga merubah titik tumpu yang mengakibatkan pula terjadinya ulkus pada
kaki. Ulkus yang terjadi pada kaki diabetik umumnya diakibatkan karena
tekanan atau trauma pada telapak kaki, hal ini paling sering terjadi, didaerah
sendi metatarsofalangeal satu dan lima didaerah ibu jari kaki dan didaerah
sekunder. Ulkus terjadi makin lama makin dalam mencapai daerah subkutis
dan tampak sebagaii sinus atau kerucut bahkan sampai ketulang. Infeksi
dan neuropathy. Ulkus berbentuk bullae, biasanya berdiameter lebih dari satu
sentimeter dan terisi masa, sisa-sisa jaringan tanduk, lemak pus dan krusta
terasa nyeri tetapi kadang-kadang ada rasa sakit yang berasal dari struktur
jaringan yang lebih dalam atau lebih luar dari luka. Bila krusta dan produk-
produk ulkus dibersihkan maka tampak ulkus yang dalam seperti kerucut,
ulkus ini dapat lebih progresif bila tidak diobati dan dapat terjadi periostitis
luka keluhan yang timbul adalah berupa kesemutan atau kram, rasa lemah dan
baal pada tungkai dan nyeri pada waktu istirahat. Akibat dari keluhan ini,
maka apabila penderita mengalami trauma atau luka kecil hal tersebut tidak
dan akan menjalar dengan cepat (Sutjahyo A, 1998 ). Apabila luka tersebut
makin meluas, rasa nyeri makin meningkat, panas badan dan adanya nanah
6. Patofisiologi
dihubungkan dengan salah satu efek utama akibat kurangnya insulin berikut:
a. Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel – sel tubuh yang
mg/dl.
sesudah makan. Pada hiperglikemia yng parah yang melebihi ambang ginjal
terjadi polifagi. Akibat yang lain adalah astenia atau kekurangan energi
sehingga pasien menjadi cepat telah dan mengantuk yang disebabkan oleh
penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan
a. Teori Sorbitol
fungsi.
b. Teori Glikosilasi
trauma tanpa terasa yang mengakibatkan terjadinya ulkus pada kaki gangguan
merubah titik tumpu yang menyebabkan ulsetrasi pada kaki pasien. Angiopati
darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar maka penderita akan
gangguan pembuluh darah yang lain dapat berupa : ujung kaki terasa dingin,
nyeri kaki di malam hari, denyut arteri hilang, kaki menjadi pucat bila
7. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Arora (2007: 15), pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi 4 hal
yaitu :
a. Postprandial
Dilakukan 2 jam setelah makan atau setelah minum. Angka diatas 130
kadar gula darah selama 140 hari terakhir. Angka Hb1C yang melebihi
gula, dan akan diuji selama periode 24 jam. Angka gula darah yang
normal dua jam setelah meminum cairan tersebut harus < dari 140 mg/dl.
d. Tes glukosa darah dengan finger stick, yaitu jari ditusuk dengan sebuah
8. Komplikasi
a. Dry Gangren
Tipe 1 dan tipe 2 diabetes mellitus mengarah pada gangren kering karena
Dry gangren biasanya terbatas untuk bagian terpengaruh dan ada pada
kawasan kulit yang sehat, hanya di luar yang terkena dampaknya. Daerah
kulit yang terkena berubah dingin, kering, dan hitam dan akhirnya jatuh.
b. Gangren Basah
Gangren basah terlihat setelah cedera serius atau gigitan embun beku atau
bahkan daerah yang dibakar menjadi terinfeksi dan infeksi masuk sampai
c. Gangren Gas
Clostrifium. Ini disebut gangren gas. Ini adalah infeksi umum yang dilihat
d. Gangren Internal
hernia.
e. Fournier’s Gangren
gangren.
9. Penatalaksanaan
dipengaruhi oleh derajat dan dalamnya ulkus, apabila dijumpai ulkus yang
c. Dukungan kondisi klien atau host (nutrisi, kontrol DM, kontrol faktor
penyerta)
a. Mencuci luka
yang digunakan dan sisa metabolik tubuh pada permukaan luka. Cairan
yang terbaik dan teraman untuk mencuci luka adalah yang non toksik
iodine sebaiknya hanya digunakan saat luka terinfeksi atau tubuh pada
b. Debridement
efektif melawan infeksi. Secara alami dalam keadaan lembab tubuh akan
peroral yang bersifat menghambat kuman gram positip dan gram negatip.
c. Nutrisi
Faktor nutrisi merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam
Tujuan pemilihan jenis balutan adalah memilih jenis balutan yang dapat
nyaman digunakan dan menurunkan rasa sakit saat mengganti balutan dan
dan albumin minimal satu minggu sekali, karena adanya anemia dan
agar Hb lebih 12 g/dl dan albumin darah dipertahankan lebih 3,5 g/dl. Dan
perlu juga dilakukan monitor glukosa darah secara ketat, Karena bila
salah satu tanda memburuknya infeksi yang ada sehingga luka sukar sembuh.
a. Gunakan sepatu yang pas dan kaos kaki yang bersih setiap saat berjalan
b. Cucilah kaki setiap hari dan keringkan dengan baik serta memberikan
d. Suhu air yang digunakan untuk mecuci kaki antara 29,5 – 30 derajat
g. Gunakan kaos kaki atau stoking yang tidak menyebabkan tekanan pada
h. Periksalah kaki setiap hari dan laporkan bila terdapat luka, bullae
tindakan awal
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas penderita
b. Keluhan Utama
Adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah, rasa raba yang
menurun, adanya luka yang tidak sembuh – sembuh dan berbau, adanya
ekstremitas bawah, luka yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola
Pada pasien gangren kaki diabetik terjadi perubahan persepsi dan tata
pengobatan dan perawatan yang lama, lebih dari 6 juta dari penderita
2011).
3) Pola eliminasi
glukosa pada urine (glukosuria). Pada eliminasi alvi relatif tidak ada
gangguan.
mengalami kelelahan.
Istirahat tidak efektif adanya poliuri, nyeri pada kaki yang luka
menurun dan terjadi impoten pada pria. Resiko lebih tinggi terkena
e. Pemeriksaan Diagnostik
5) Alkalosis respiratorik
fungsi ginjal.
insufisiensi insulin.
meningkat.
2. Diagnosa Keperawatan
b. Nyeri
c. Intoleransi aktivitas
TUJUAN DAN
NO DIAGNOSA NIC
KRITERIA HASIL
1. Kerusakan NOC : 1) Kaji luas dan keadaan luka
Integritas Kulit Tercapainya proses serta proses penyembuhan.
penyembuhan luka. 2) Rawat luka dengan baik dan
Definisi : benar : Membersihkan luka
kerusakan Kriteria Hasil : secara aseptik menggunakan
jaringan a. Berkurangnya larutan yang tidak iritatif,
epidermis dan oedema sekitar angkat sisa balutan yang
dermis luka. menempel pada luka dan
b. Pus dan jaringan nekrotomi jaringan yang mati.
Data pendukung berkurang 3) Kolaborasi dengan dokter
: c. Adanya jaringan untuk pemberian insulin,
- Kerusakan granulasi. pemeriksaan kultur pus
lapisan kulit a. Bau busuk luka pemeriksaan gula darah
- Gangguan berkurang. pemberian anti biotik.
permukaan kulit
- Invasi struktur
tubuh
Outcome
Kontrol resiko
proses infeksi
Definisi :
tindakan
individu dalam
mencegah,
mengurangi dan
menurunkan
ancaman infeksi.