Anda di halaman 1dari 21

Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia

JENIUS

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan


Pada PT. Gada Rajawali Dunia

Nurmin Arianto
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang
Email : nurmin1989@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap


kinerja karyawan dan pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja serta
untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap kepuasan kerja.

Penelitian ini bersifat Asosiatif dan teknik pengumpulan data dengan


menggunakan data primer berupa kuisioner yang disebar pada seluruh karyawan
yang berkerja di perusahaan dengan jumlah populasi sebanyak 42 dan teknik
sampling menggunakan sampling jenuh.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh yang


positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan kepimimpinan memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja serta kinerja
karyawan memiliki pengaruh yang psotif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Kinerja, Kepuasan Kerja

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018 260


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 261
JENIUS

PENDAHULUAN sehingga menyebabkan karyawan


A. Latar Belakang Masalah dapat kurang memahami tujuan
Pengelolaan sumber daya dari pekerjaan yang di jalankannya
manusia sangat diperlukan untuk dan hal ini berakibat kepada
efektivitas sumber daya manusia kinerja karyawan yang menurun
dalam suatu organisasi. Tujuan dan hasil kerja yang tidak seusai
dari hal tersebut adalah untuk dengan target kerja yang telah
memberikan kepada organisasi ditetapkan, kinerja merupakan
satuan kerja yang efektif untuk gambaran mengenai tingkat
mencapai tujuan studi tentang pencapain pelaksanaa suatu
manajemen perusahaan bagaimana program kegiatan atau kebijakan
seharusnya perusahaan dapat dalam mewujudkan sasaran,
mengembangkan, menggunakan tujuan, visi dan misi organisasi
dan memelihara karyawan dalam yang di tuangkan dalam
kualitas dan kuantitas yang tetap. perencanaan stratgeis suatu
Oleh karena itu pihak manajemen organisasai, Moeheriono
perusahaan harus mampu (2012:95). Maka dari itu apabila
memahami bagaimana cara terbaik kinerja karyawan yang baik dan
dalam mengelola karyawan yang seusai dengan tujuan perusahaan
berasal dari latar belakang, maka karyawan juga akan merasa
keahlian, dan kemampuan yang puas dengan hasil kerja yang di
berbeda-beda sehingga karyawan capai nya, namun yang ada di
dapat bekerja sesuai dengan perusahaan dimana karyawan
keahlian dan jenis pekerjaan yang merasa kurang puasnya terhadap
diberikan, maka dari itu pemimpin hasil kerja yang telah di selesaikan
harus dapat menjadi panutan untuk disisi lain beban kerja yang tidak
bawahanya dan memberikan seusai dengan jabatan yang di
arahan yang baik serta masukan milikinya maka dari itu kepuasan
kepada bawahan dan mampu kerja berhubungan dengan
mendengarkan aspirasi perasaan atau sikap seseorang
bawahanya, kempemimpinan yang mengenai pekerjaan itu sendiri,
dimaksud adalah rangkaian gaji, kesempatan promosi atau
kegiatan penataan berupa pendidikan, pengawasan, rekan
kemampuan mempengaruhi kerja, beban kerja dan lain-lain,
perilaku orang lain dalam situasi Ricahard, Robert dan Gordon
tertentu agar bersedia bekerja (2012:312,337).
sama untuk mencapai tujuan yang Sehingga kepuasan keja
telah ditetapkan, (Sutarto, menjadi masalah yang cukup
2012:25). menarik dan penting, karena
Berdasarkan hasil oberservasi terbukti besar manfaatnya bagi
yang dimana hubungan antara kepentingan individu, industri dan
pemimpin dengan karyawanya masyarakat, Edy Sutrisno
masih kurnag harmonis dan (2014:73). Maka dari itu jika
kurang tegasnya atasan terhadap pemimpin yang sesuai dengan
bawahan jika lalai dalam criteria dari karyawanya maka
menyelesaikan pekerjaan, karyawan dapat bekerja seuai

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 262
JENIUS

dengan arahan dan tujuan yang 2. Seberapa besar pengaruh


telah ditetapkan perusahaan kepemimpin terhadap kepuasan
dengan arahan dari pemimpin kerja
sehingga dapat meningkatkan 3. Seberapa besar pengaruh
kinerja karyawan dan berakibat kinerja karyawan terhadap
juga terhadap kepuasan kerja kepuasan kerja?
karyawanya. Maka dari itu penulis
tertarik untuk mengambil D. Tujuan Penelitian
penelitian ini dengan judul Tujuan dari penelitian ini adalah:
"Pengaruh Kempimpin 1. Untuk mengetahui seberapa
terhadap Kinerja Karyawan besar pengaruh
dan Kepuasan Kerja Pada PT kepemimpinan terhadap
Gada Rajawali Dunia" kinerja karyawan
2. Untuk mengetahui seberapa
B. Identifikasi Masalah besar pengaruh
Berdasarkan alatar belakang kepemimpinan terhadap
masalah yang ada maka penluis kepuasan kerja
mencoba mengidentifikasi 3. Untuk mengetahui seberapa
masalah-masalah yang ada besar pengaruh kinerja
dianataranya adalah: karyawan terhadap kepuasan
1. Hubungan atasan dengan kerja
bawahan kurang harmonis
2. Kurang tegasnya atasan E. Kerangka Berpikir dan
terhadap bawahan jika lalai Hipotesis Penelitian
dalam menyelesaikan pekerjaan Menurut Sugiyono (2012:89)
3. Kinerja karyawan yang Kerangka berfikir merupakan
menurun sintesa tentang hubungan antara
4. Hasil kerja yang tidak seusai variabel yang disusun dari
dengan target kerja yang telah berbagai teori yang telah
ditetapkan dideskrpsikan. Variabel dibedakan
5. Kurang puasnya terhadap hasil menjadi dua, yaitu variabel
kerja yang telah di selesaikan independen atau variable bebas
6. Beban kerja yang tidak seusai (X) dan variable dependen atau
dengan jabatan yang di variabel terikat (Y). Variabel
milikinya independen atau variabel bebas
adalah variabel yang
C. Rumusan Masalah mempengaruhi atau yang menjadi
Berdasarkan latar belakang sebab perubahannya atau
masalah dan identifkasi yang ada tumbulnya variabel dependen
maka rumusan masalah yang (variabel terikat). Sedangkan
diperoleh ialah: variabel dependen atau variabel
1. Seberapa besar pengaruh terikat adalah variabel yang
kepemimpinan terhadap kinerja dipengaruhi atau menjadi akibat
karyawan? karena adanya variabel bebas
(Sugiyono,2012: 59). Dalam
penelitian ini yang menjadi

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 263
JENIUS

variabel independennya adalah Sebagaimana diungkapkan


Kepemimpinan (X), sedangkan Sedarmayanti (2009-119)
yang menjadi variabel bahwa pemimpin (leader) adalah
dependennya adalah Kinerja :
Karyawan (Y1) dan Kepuasan 1. Seseorang yang mampu
Kerja (Y2). mempengaruhi orang lain
untuk melakukan atau tidak
Kinerja melakukan sesuatu sesuai
xy1 yang diinginkan.
2. Seseorang yang menjalankan
kepemimpinan sedangkan
Kepemimpinan y1, y2 pimpinan (manager) adalah
seseorang yang menjalankan
manajemen. Orang yang sama
harus menjalankan dua hal
xy2 Kepuasan secara efektif: manajemen dan
kepemimpinan.
Keterangan: 3. Orang yang melakukan atau
𝐇𝟏: 𝛽xy1: Terdapat pengaruh menjalankan kepemimpinan.
Kepemimpinan terhadap 4. Kata “pemimpin”
Kinerja Karyawan mencerminkan kedudukan
𝐇𝟐: 𝛽xy2: Terdapat pengaruh seseorang atau kelompok
Kepemimpinan terhadap orang pada hierarki tertentu
Kepuasan Kerja dalam organisasi, yang
𝐇𝟑: 𝛽y1, y2: Terdapat pengaruh mempunyai bawahan, karena
Kinerja terhadap Kepuasan kedudukan yang bersangkutan
Kerja memdapatkan atau
mempunyai kekuasaan
LANDASAN TEORI formal, dan tanggung jawab.
A. Kepemimpinan Veitzhal Rivai (2012:53)
Kepemimpinan meruapakan mengemukan bahwa seorang
rangkaian kegiatan penataan pemimpin dalam meng
berupa kemampuan implementasikan kepemimpinan-
mempengaruhi perilaku orang nya harus mampu secara dewasa
lain dalam situasi tertentu agar melaksanakan kedewasaan
bersedia bekerja sama untuk terhadap instansi atau
mencapai tujuan yang telah organisasinya, kepemimpinan
ditetapkan, (Sutarto, 2012:25). dibagi kedalam lima dimensi dan
Sedangkan menurut Hasibuan sembilan indikator, yaitu :
(2011:157), pemimpin adalah 1. Kemampuan untuk membina
seseorang yang mempergunakan kerjasama dan hubungan yang
wewenang dan kepemimpinan- baik
nya untuk mengarahkan orang a. Membina kerjasama dan
lain serta bertanggung jawab atas hubungan baik dengan
pekerjaan orang tersebut dalam bawahan dalam
mencapai suatu tujuan. pelaksanaan tugas yang

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 264
JENIUS

menjadi tanggung jawab B. Kinerja Karyawan


masing-masing Kinerja merupakan
b. Kemampuan seorang gambaran mengenai tingkat
pemimpin dalam pencapain pelaksanaa suatu
memotivasi bawahannya program kegiatan atau kebijakan
2. Kemampuan yang dalam mewujudkan sasaran,
efektivitas tujuan, visi dan misi organisasi
a. Mampu menyelesikan yang di tuangkan dalam
tugas diluar kemampuan perencanaan stratgeis suatu
b. Hadir tepat waktu dan organisasai, Moeheriono
tidak terlambat (2012;95). Sedangakan menurut
3. Kepemimpinan yang Mangkunegara (2010:2),
partisipatif berpendapat bahwa kinerja
a. Pengambilan keputusan adalah prestasi kerja atau hasil
secara musyawarah kerja baik kualitas maupun
b. Dapat menyelesaikan kuantitas yang dicapai SDM per
masalah secara tepat satuan periode waktu dalam
4. Kemampuan dalam melaksanakan tugas kerjanya
mendelegasikan tugas atau dengan tanggung jawab yang
waktu diberikan kepadanya.
a. Bersedia untuk membawa Maka dari itu kinerja
kepentingan pribadi dan karyawan merupakan hal yang
organisasi kepada terpenting dalam perusahaan
kepentingan yang lebih sekaligus sebgai penentu efektif
luas, yaitu kepentingan tidak kinerja didalam
organisasi menggunakan perusahaan, apabila kinerja
waktu sisa untuk karyawan tidak baiak maka
keperluan pribadi kinerja perusahaanpun secara
b. Mampu dalam otomatis tidak baik.Begitupula
menyelesaikan tugas sebalik nya. Kinerja perusahaan
sesuai dengan target yang dicerminkan oleh kinerja
5. Kemampuan dalam karyawan atau dengan kata lain,
mendelegasikan tugas atau kinerja merupakan hasil kerja
wewenang kongkrit yang dapat diamati dan
a. Tanggung jawab seorang dapat diukur. Dimensi dan
pemimpin dalam indikator kinerja karyawan
menyelesaikan tugas menurut Sedarmayanti
mana yang harus (2013:260), mengemukakan
ditangani sendiri dan bahwa :
mana yang harus 1. Kualitas Pekerjaan Kualitas
ditangani secara pekerjaan yaitu kualitas kerja
kelompok. yang dicapai berdasarkan
b. Memberikan bimbingan syaratsyarat kesesuaian dan
dan pelatihan dalam kesiapannya. Dimana hasil
pengambilan keputusan aktivitas yang dilakukan
mendekati sempurna yang

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 265
JENIUS

meliputi ketelitian dalam a. Melakukan pekerjaan


bekerja dan hasil pekerjaan tanpa menunggu perintah
yang memenuhi standar, dari atasan
seperti : b. Memberikan solusi dalam
a. Ketelitian dalam menghadapi masalah
melaksanakan tugas pekerjaan
b. Hasil kerja yang c. Memberikan ide-ide baru
diperoleh sesuai dengan sebelum menyelesaikan
target pekerjaan
2. Kuantitas Pekerjaan Jumlah
yang dihasilkan dinyatakan C. Kepuasan Kerja
dalam istilah jumlah unit, Kepuasan kerja berhubungan
jumlah siklus aktivitas yang dengan perasaan atau sikap
diselesaikan, misalnya : seseorang mengenai pekerjaan
a. Kecepatan dalam itu sendiri, gaji, kesempatan
menyelesaikan tugas promosi atau pendidikan,
b. Mampu dalam pengawasan, rekan kerja, beban
menyelesaikan masalah kerja dan lain-lain, Ricahard,
pekerjaan Robert dan Gordon
3. Tanggung jawab Tanggung (2012:312,337). Kepuasan keja
jawab yaitu kesediaan untuk menjadi masalah yang cukup
memperbaiki menarik dan penting, karena
kesalahankesalahan yang terbukti besar manfaatnya bagi
dialami dalam suatu kepentingan individu, industri
pekerjaan, misalnya : dan masyarakat, Edy Sutrisno
a. Mengambil keputusan (2014:73).
secara musyawarah Bagi individu, penelitian
4. Kemampuan Bekerjasama tentang sebab-sebab dan sumber-
Kemampuan bekerja sama sumber kepuasan kerja
yaitu kesediaan untuk memungkinkan timbulnya usaha-
bekerjasama dengan orang usaha peningkatan kebahagiaan
lain sesama anggota hidup mereka. Bagi industri,
organisasi, misalnya : penelitian mengenai kepuasan
a. Hubungan antara atasan kerja dilakukan dalam rangka
dengan pegawai usaha peningkatan produksi dan
b. Hubungan antara sesama pengaruh biaya melalui
pegawai perbaikan sikap dan tingkah laku
5. Inisiatif Kemampuan dalam karyawannya. Selanjutnya,
menyelesaikan suatu masyarakat tentu akan menikmati
pekerjaan sesuai dengan hasil kapasitas maksimum dari
waktu yang sudah ditentukan industri serta naiknya nilai
dan mampu menghasilkan manusia di dalam konteks
pekerjaan sesuai dengan pekerjaan. Sedangkan kepuasan
target, misalnya : kerja menurut Dadang (2013:15)
adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 266
JENIUS

menyenangkan terhadap puas apabila mereka


pekerjaan, kepuasan kerja menerima manfaat diatas
mencerminkan perasaan harapan. Hal ini berkaitan
seeorang terhadap terhadap dengan :
pekerjaannya. a. Penerimaan karyawan
Dimensi dan indicator terhadap kompensasi
kepusan kerja menurut Kreitner yang diberikan
dan Kinichi (2010) lima dimensi perusahaan
kepuasan kerja adalah sebagai b. Penerimaan karyawan
berikut : terhadap jaminan-
1. Need fulfillment (pemenuhan jaminan yang diberikan
kebutuhan). Model ini oleh perusahaan
mengajukan bahwa kepuasan 3. Value attainment (pencapaian
ditentukan tingkatan nilai). Gagasan value
karakteristik pekerjaan yang attainment adalah bahwa
memungkinkan kesempatan kepuasan merupakan hasil
pada individu untuk dari persepsi pekerjaan
memenuhi kebutuhannya, memberikan pemenuhan nilai
yaitu terdiri atas : kerja individual yang penting.
a. Sikap terhadap pekerjaan : Hal ini terlihat dengan :
apakah individu merasa a. Kepuasan pribadi atas
pekerjaa yang pencapaian dalam
dilakukannya membuat mengerjakan tugas-
dampak positif bagi dirinya tugasnya
b. Penilaian terhadap b. Menerima reward dari
pekerjaan : pekerjaan yang atasan atas hasil yang
dilakukan oleh pekerja telah dicapainya
membuat ia mampu 4. Equity (keadilan). Dalam
memenuhi kebutuhan model ini dimaksudkan bahwa
hidupnya sehingga bekerja kepuasan merupakan fungsi
ditempat ia bekerja dari seberapa adil individu
memberikan hal yang lebih diperlakukan di tempat kerja.
bagi dia. Kepuasan merupakan hasil
2. Discrepancies (perbedaan). dari persepsi orang bahwa
Model ini menyatakan bahwa perbandingan antara hasil
kepuasan merupakan suatu kerja dan inputnya relatif
hasil memenuhi harapan. lebih menguntungkan
Pemenuhan harapan dibandingkan dengan
mencerminkan perbedaan perbandingan antara keluaran
antara apa yang diharapkan dan masukkan pekerjaan
dan yang diperoleh individu lainnya. Hal ini berkaitan
dari pekerjaan. Apabila dengan promosi ditempat
harapan lebih besar daripada kerja atas pencapaian atau
apa yang diterima, orang akan kinerja yang dicapai oleh
tidak puas. Sebaliknya karyawan itu sendiri.
diperkirakan individu akan

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 267
JENIUS

a. Promosi ditempat kerja, hubungannya serta tujuan untuk


untuk naik ke jabatan yang menyajikan gambaran secara
lebih tinggi terstruktur, faktual dan akurat
b. Mendapatkan kesempatan mengenai fakta-fakta serta
yang sama, dalam satu tim hubungan variabel yang diteliti.
untuk semua anggota untuk Penelitian Asosiatif merupakan
merasakan pelatihan dan penelitian yang bertujuan untuk
pengembangan diri mengetahui hubungan dua
5. Dispositional/genetic variabel atau lebih. Dalam
components (komponen penelitian ini akan dibangun
genetik). Beberapa rekan kerja suatu teori yang dapat berfungsi
atau teman tampak puas untuk menjelaskan, meramalkan,
terhadap variasi lingkungan dan mengontrol suatu gejala.
kerja, sedangkan lainnya Sugiyono (2012:36).
kelihatan tidak puas. Model Ada dua instrumen dalam
ini didasarkan pada keyakinan metode survey, yaitu kuesioner
bahwa kepuasan kerja (pertanyaan tertulis) dan
sebagian merupakan fungsi wawancara (pertanyaan lisan).
sifat pribadi dan faktor Kuesioner dapat langsung
genetik. Model menyiratkan dikomunikasikan kepada dan
perbedaan individu hanya dikumpulkan dari responden
mempunyai arti penting untuk (secara perseorangan) atau dapat
menjelaskan kepuasan kerja juga dikomunikasikan dan
seperti halnya karakteristik dikumpulkan melalui pos.
lingkungan pekerjaan. Hal ini Wawancara dapat dilakukan
berkaitan dengan : dengan komunikasi tatap muka
a. Sikap karyawan, yang atau telepon (Indriantoro,
menggambarkan perasaan 2002:26). Penelitian ini yaitu
pribadinya terhadap menggunakan kuesioner metode
lingkungan kerjanya. tertutup. Data yang diperoleh
b. Kepercayaan karyawan kemudian diolah, dianalisis dan
terhadap perusahaan untuk diproses lebih lanjut dengan
bisa membuat dirinya lebih dasar teoriteori yang telah
maju lagi. dipelajari. Sedangkan analisis
dilakukan melakukan melalui
METODOLOGI PENELITIAN pendekatan kuantitatif dengan
A. Metode Penelitian menggunakan metode statik yang
Penelitian ini dilakukan relevan untuk menguji hipotesis.
pada karyawan yang bekerja di
PT Gada Rajawali Dunia, B. Operasional Variabel
sedangakan metode penelitian Penelitian
yang digunakan adalah metode Variabel penelitian adalah
asosiatif dengan pendekatan sebagai berikut: “Variabel
survey dan obervasi langsung hal penelitian pada dasarnya adalah
ini karena adanya variabel- segala sesuatu yang berbentuk
variabel yang akan ditelah apa saja yang ditetapkan oleh

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 268
JENIUS

peneliti untuk dipelajari sehingga oleh instrumen pengukur dalam


diperoleh informasi tentang hal bentuk kuesioner yang
tersebut, kemudian ditarik memenuhi pernyataan-
kesimpulannya.”, Sugiyono pernyataan tipe skala likert.
(2012:2). Skala likert menurut Sugiyono
Dalam penelitian ini, (2010:93) adalah sebagai berikut
variabel-variabel yang akan : “Skala Likert digunakan untuk
diteliti mengukur sikap, pendapat dan
adalah : persepsi seseorang atau
1. Variabel x atau variabek sekelompok orang tentang
bebas (independen) fenomena sosial.” Untuk setiap
merupakan variabel yang pilihan jawaban diberi skor,
mempengaruhi variabel lain. maka responden harus
Dalam penelitian ini yang menggambarkan, mendukung
merupakan variabel bebas pernyataan. Untuk digunakan
adalah jawaban yang dipilih.
Kepemimpinan. Dengan skala Likert, maka
2. Variabel Y atau yang disebut variabel yang akan diukur
dengan variabel terikat dijabarkan menjadi indikator
(dependen variabel), variabel variabel. Kemudian indikator
terikat merupakan variabel tersebut dijadikan sebagai titik
yang tolak ukur menyusun item-item
dipengaruhi oleh variabel lain. instrumen yang dapat berupa
Dalam penelitian ini yang pertanyaan atau pernyataan.
merupakan variabel terikat Tabel 3.1
adalah Kinerja dan Kepuasan Skala Penilaian
Kerja . No Keterangan Skor
1. Sangat Setuju 5
C. Skala Pengukuran 2. Setuju 4
Menurut Ridwan (2007:84) 3 Ragu-ragu 3
definisi Skala Ordinal adalah: 4. Tidak Setuju 2
“Skala Ordinal adalah skala yang 5. Sangat Tidak Setuju 1
didasarkan pada rangking,
diurutkan dari jenjang yang lebih Sumber Sugiyono, 2010:94)
tinggi sampai jenjang yang D. Sumber Data
terendah atau sebaliknya.” Dari Sumber data dalam
pengertian diatas dapat ditarik penelitian ini adalah sumber data
kesimpulan bahwa dalam primer, yaitu data yang diperoleh
penelitian ini digunakan skala secara langsung dengan cara
ordinal karena, pengambilan data menyebarkan kuesioner kepada
nya diambil berdasarkan responden yang menjadi sample
rangking, dari jenjang yang lebih untuk mengetahui tanggapan
tinggi sampai jenjang yang tentang penelitian yang akan
terendah atau sebaliknya. diteliti. Selain itu data primer
Dalam operasionalisasi juga meliputi dokumen-dokumen
variabel ini, variabel X diukur perusahaan berupa sejarah

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 269
JENIUS

perkembangan perusahaan, (2010:137) mendefinisikan


struktur organisasi, dan data-data bahwa : ”Sumber data
statistik mengenai jumlah sekunder merupakan sumber
pegawai dan lain-lain yang yang tidak langsung
berhubungan dengan penelitian memberikan data kepada
ini. pengumpul data, misalnya
1. Data Primer Definisi yang lewat orang lain atau lewat
diungkapkan oleh Sugiyono dokumen”. Sedangkan
(2010:137), mendefinisikan menurut Andi Supangat
bahwa: “Sumber primer (2010:2) mendefinisikan
adalah sumber data yang bahwa: ”Data sekunder adalah
lansung memberikan data data yang diperoleh secara
kepadapengumpul data”. tidak langsung untuk
Sedangkan menurut Andi mendapatkan informasi
Supangat (2010:2) (keterangan) objek yang
mendefinisikan bahwa: “Data diteliti, biasanya datatersebut
Primer yaitu data yang diperoleh dari tangan kedua
diperoleh secara langsung dari baik dari objek secara
objek yang diteliti, baik dari individual (responden)
objek individual (responden) maupun dari suatu badan
maupun dari suatu instansi (instansi) yang dengan
yang dengan sengaja sengaja melakukan
melakukan pengumpulan data pengumpulan data dari
dari instansi-instansi atau instansi-instansi atau badan
badan lainnya untuk lainnya untuk keperluan
keperluan penelitian dari penelitian dari para pengguna”
pengguna”. Berdasarkan
pengertian di atas, dapat E. Populasi dan sampel
disimpulkan bahwa sumber Menurut Sugiyono
data primer merupakan data (2014:117) dalam bukunya
yang diperoleh secara mengemukakan mengenai
langsung dari obyek yang populasi adalah: “Wilayah
diteliti baik dari pribadi generalisasi yang terdiri atas
(responden) maupun dari obyek/subyek yang mempunyai
suatu instansi yang mengolah kualitas dan karakteristik tertentu
data untuk keperluan yang ditetapkan oleh penelitian
penelitian, seperti dengan cara untuk dipelajari dan kemudian
melakukan wawancara secara ditarik kesimpulan”. Berdasarkan
langsung dengan pihak-pihak pengertian di atas, populasi
yang berhubungan dengan merupakan obyek atau subyek
penelitian yang dilakukan. yang berada pada suatu wilayah
Data primer diperoleh dengan dan memenuhi syarat tertentu
mengadakan penelitian dan yang berkaitan dengan masalah
kuesioner dalam penelitian. Poulasi dalam
2. Data Sekunder Definisi data penelitian ini adalah karyawan
sekunder menurut Jogiyanto yang bekerja di PT Gada

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 270
JENIUS

Rajawali Dunia dengan jumlah karyawan sebanyak 42


karyawan, dari bulan Mei reliabilitas dalam penelitian ini
sampai bulan Juli tahun 2017 menggunakan nilai Alpha
F. Teknik Analisi Data Coanbach dengan kriteria uji
Analisis data Analisis data reliabilitas dalam penelitian ini,
yang digunakan dalam penelitian Kriteria uji reliabilitas dalam
ini adalah uji validitas dan uji penelitian ini menurut Sugiyono
reliabilitas. Pengujian validitas (2013:184) adalah 0,6 dimana
menggunakan rumus korelasi Jika r ca ≤ 0,6 maka butir
pearson product moment, dengan instrument dinyatakan tidak
Syarat uji validitas jika reliabel dan Jika r ca  0.6 maka
menggunakan SPSS adalah butir sinstrument dinyatakan
Correlated ini Menurut reliabel. Teknik analsis data
Sugiyono, (2013:182) kalau Uji antara lain uji asumsi klasik dan
Validitas pakai r tabel 0,3 yaitu: analisis regresi ganda. uji asumsi
Jika r ≤ 0,3 , Maka dinyatakan klasik terdiri dari uji normalitas,
gugur / Tidak di valid dan Jika r uji multikolinearitas, dan uji
≥ 0,3 , Maka dinyatakan Pearson heteroskedastisitas.
Correlation. Serta pengujian

HASIL PENELITIAN
A. Analisis Deskriptif
1. Vairbael Kepemimpinan
Tabel 4.1
Deskripsi Variabel Kepemimpinan

Sumber: Hasil Olah Data

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 271
JENIUS

Berdasarkan data tabel di atas, menyelesaikan pekerjaan dengan


rata-rata skor kepemimpinan baik, namun di sisi lain pihak
sebesar 4,26 masuk pada interval perusahaan harus lebih
4,20 – 5,00 dengan interprestasi meningkatkan kepemimpinan
Sangat Baik artinya karyawaan atau atasan karena masih terdapat
mempunyai persepsi yang skor rendah yaitu 3,93 pada
Sangat Baik terhadap atasan pernyataan " Atasan saya selalu
mereke. Dan hal ini di buktikan hadir tepat waktu dan bahkan
dari jawaban karyawan dari Skor sebelum saya datang" dimana
tertinggi yaitu 4,76 pada dari hasi obervasi atasan
pernyataan " Pemimpin selalu terkadang datang tidak tepat
memberikan arahan untuk dapat waktu, maka dari itu atasan yang
mengembil keputusan dalam datang tidak tepat waktu juga
menyelesaikan pekerjaan harus mendapatkan sangsi agar
"dimana pemimpin selalu dapat memberikan contoh yang
meberikan araha untuk dapat baik kepada bawahanya.
mengambil keputusan dalam

2. Variabel Kinerja
Tabel 4.2
Deskripsi Variabel Kinerja

Sumber: Hasil Olah Data


Berdasarkan data tabel di atas, rata- yang diperintah dapat saya
rata skor kinerja sebesar 4,33 masuk selesaikan sebelum waktu nya" dimana
pada interval 4,20 – 5,00 dengan karyawan rata-rata dapat
interprestasi Sangat Baik artinya menyelesaikan pekerjan sebelum
karyawan mempunya kinerja yang waktu atau tepat sesuai waktu yang
Baik. Dan hal ini di buktikan dari ditentukan hal ini mendakan
jawaban karyawan dari Skor tertinggi
yaitu 4,74 pada pernyataan "Pekerjaan

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 272
JENIUS

bahwa kinerja karyawan sudah baik, jenuh" maka dari itu sebaiknya
namun di sisi lain karyawan harus karyawan dapat menggunakan metode
dapat meningkatkan kinerja, karena baru atau melakukan inovasi terhadap
masih terdapat skor rendah yaitu 3,83 pekerjaanya dengan merubah cara
pada pernyataan" Terkadang kerjanya agar lebih baik lagi sehinggan
saya menggunakan cara baru untuk tidak merasa jenuh dengan pekerjaan
menyelesaikan pekerjaa agar tidak yang di lakukannya sehari-hari.

3. Variabel Kepuasan Kerja

Tabel 4.3
Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja

Sumber: Hasil Olah Data


Berdasarkan data tabel di perusahan ini saya dapat
atas, rata-rata skor kepuasan memenuhi kebutuuhan saya"
kerja sebesar 3,75 masuk pada dimana mayoritas yang bekerja
interval 3,40 – 4,19 dengan diperusahaan ini dapat
inter prestasi Baik artinya memenuhi kebutuhanya dari
mayoritas karyawan merasa Gaji yang diterima, baik untuk
puas dengan pekerjaan yang Kebutuha primer ataupun
dijalani nya hal ini di buktikan skundernya, namun di samping
dari jawaban karyawan dari itu masih terdapat karyawan
Skor tertinggi yaitu 4,38 pada yang merasa tidak puas dengan
pernyataan "Dengan bekerja di pekerjaan yang dijalani karena

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 273
JENIUS

masih terdpaat skor rendah 0,41 0,3 Val


3
yaitu 3,02 pada pernyataan 0 00 id
"Saya merasa bangga jika dapat 0,35 0,3 Val
4
menyelesaikan pekerjaan 4 00 id
dengan baik dan sesuai target" 0,50 0,3 Val
dimana hasil observasi 5
1 00 id
diperoleh masih ada karyawan 0,74 0,3 Val
yang tidak dapat 6
4 00 id
menyelesaikan pekerjaan 0,76 0,3 Val
sesuai dengan target yang 7
4 00 id
ditentukaan, maka dari itu 0,80 0,3 Val
sebaiknya pemimpin dapat 8
6 00 id
memberikan masukan lebih 0,63 0,3 Val
baik lagi kepada karyawanya 9
9 00 id
agar dapat menyelesaikan 1 0,39 0,3 Val
pekerjaan sesuai dengan tujuan 0 2 00 id
dan memberikan sangsi jika Variabel Kinerja (Y1)
masih terdapat karyawan yang
0,57 0,3 Val
tidak menyelesaikan pekerjaan 1
9 00 id
tepat pada waktunya.
0,49 0,3 Val
2
2 00 id
B. Hasil Uji Kualitas Data Data
1. Uji Validitas 0,57 0,3 Val
3
Pada program SPSS 5 00 id
teknik pengujian yang 0,68 0,3 Val
4
digunakan oleh peneliti 9 00 id
untuk uji validitas adalah 0,41 0,3 Val
5
menggunakan korelasi 9 00 id
Bivariate Pearson dengan 0,70 0,3 Val
6
taraf signifikasi 0,05. Dan r 6 00 id
tabael 0, 30 dengan 0,44 0,3 Val
7
mengunaka teori dari 9 00 id
Sugiyono (2013:182). 0,37 0,3 Val
8
Dimana hasil nya dpaat 1 00 id
dilihat pada tabel berikut 0,57 0,3 Val
9
1 00 id
Tabel 4.1 1 0,47 0,3 Val
Rangkuman Uji Validitas 0 5 00 id
N R R Variabel Kepuasan
Kep Kerja (Y2)
o hitung tabel
Variabel 0,76 0,3 Val
1
Kepemimpinan (X) 0 00 id
0,59 0,3 Val 0,44 0,3 Val
1 2
5 00 id 3 00 id
0,49 0,3 Val 0,64 0,3 Val
2 3
3 00 id 3 00 id

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 274
JENIUS

0,66 0,3 Val Kepempinan Terhadap


4
5 00 id Kinerja Karyawan.
0,75 0,3 Val
5
6 00 id Tabel 4.3
0,75 0,3 Val Hasil Uji Regresi Linear
6 Serderhana X-y1
5 00 id
0,74 0,3 Val
7
7 00 id
0,77 0,3 Val
8
5 00 id
0,76 0,3 Val
9 Sumber: Hasil Olah Data
0 00 id
1 0,67 0,3 Val Dari tabel tersebut diperoleh
0 7 00 id persamaan regresi linier sederhana
Sumber: Hasil Olah Data sebagai berikut:
Y1=13,800+0,693
2. Uji Reliabilitas Dimana:
Pengujian reliabilitas a= 13,800 merupakan nilai konstanta,
pada penelitian ini jika kepemimpinan dianggap tidak
dilakukan dengan ada maka nilai kinerja karyawan
menggunakan metode sebesar 13,800
Alpha-Cronbach dengan b1=0,693 koefisien regresi variabel
menggunakan aplikasi SPSS kepimpinan sebesar 0,693 artinya
22. Setelah dilakukan jika kepemimpinan mengalami
pengujian menggunakan peningkatan satu-satuan maka kinerja
SPSS 22 maka didapatkan karyawan mengalami peningkatan
hasilnya sebagai berikut : sebesar 0,693 dan koefisein regresi
bernilai positif artinya terjadi
Tabel 4.2 hubungan positif antara
Hasil Uji Reliabilitas kepimimpinan dan kinerja karyawan
No Rca R tabel Kep dimana semakin baik pemimpin
maka akan semakin baik juga kinerja
Kepemimpinan (X)
karyawan.
- 0,780 0,60 Valid Berdasarkan tabel tersebut maka
Kinerja (Y1) dapat dilihat nilai t hitung > t tabel dan
- 0,715 0,60 Valid nilai sig < 0,05 sehingga 6,786 >
Kepuasan Kerja (Y2) 2,021 dan 0,000 <0,05 maka Ha1
- 0,880 0,60 Valid diterima dan Ho1 ditolak.
Sumber: Hasil Olah Data
b. Analisis Regresi Lienar
C. Analisis Data Sederhana dan Uji
1. Regresi Linear Sederhana dan Hipotesis Variabel
Hipotesis Kepempinan Terhadap
a. Analisis Regresi Lienar Kepuasan Kerja
Sederhana dan Uji
Hipotesis Variabel

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 275
JENIUS

Tabel 4.4 Tabel 4.5


Hasil Uji Regresi Linear Hasil Uji Regresi Linear
Serderhana X-y2 Serderhana y1-y2

Sumber: Hasil Olah Data


Sumber: Hasil Olah Data Dari tabel tersebut
Dari tabel tersebut diperoleh diperoleh persamaan regresi
persamaan regresi linier sederhana linier sederhana sebagai
sebagai berikut: berikut:
Y2=27,026+0,245 Y1=36,650 + 0,219
Dimana: Dimana:
a= 27,026 merupakan nilai a= 36,650 merupakan
konstanta, jika kepemimpinan nilai konstanta, jika
dianggap tidak ada maka nilai kinerja karyawan
kepuasan sebesar 27,026 dianggap tidak ada
b2=0,245 koefisien regresi maka nilai kepuasan
variabel kepimpinan sebesar sebesar 36,650
0,245 artinya jika b1=0,219 koefisien
kepemimpinan mengalami regresi variabel kinerja
peningkatan satu-satuan maka karyawan sebesar 0,219
kepuasan kerja mengalami artinya jika kinerja
peningkatan sebesar 0,245 karyawan mengalami
dan koefisein regresi bernilai peningkatan satu-satuan
positif artinya terjadi maka kepuasan kerja
hubungan positif antara mengalami peningkatan
kepimimpinan dan kepuasan sebesar 0,219 dan
kerja dimana semakin baik koefisein regresi
pemimpin maka semakin bernilai positif artinya
puas karyawan terhadap terjadi hubungan positif
kepemimpinan. antara kinerja karyawan
Berdasarkan tabel dan kepuasan kerja
tersebut maka dapat dilihat dimana semakin baik
nilai t hitung > t tabel dan nilai kinerja karyawan maka
sig < 0,05 sehingga 4,864 > semakin puas karyawan
2,021 dan 0,003 <0,05 maka terhadap hasil kerja
Ha2 diterima dan Ho2 ditolak. yang diperoleh nya.
c. Analisis Regresi Lienar Berdasarkan tabel
Sederhana dan Uji Hipotesis tersebut maka dapat
Variabel Kinerja Karyawan dilihat nilai t hitung > t
Terhadap Kepuasan Kerja tabel dan nilai sig < 0,05
sehingga 2,613 > 2,021

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 276
JENIUS

dan 0,001 <0,05 maka factor lain yang tidak diteliti dalam
Ha3 diterima dan Ho3 penelitian ini.
ditolak. c. Koefisien Determinasi
Variabel Kinerja
2. Koefisien Determinasi Karyawan Terhadap
a. Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja.
Variabel Kepempinan
Terhadap Kinerja Tabel 4.8
Karyawan Hasil Koefisien Determinasi y1-y2

Tabel 4.6
Hasil Koefisien Determinasi X-y1

Sumber: Hasil Olah Data


Berdasarkan tabel diatas maka
Sumber: Hasil Olah Data dapat diketahui nilai r square adalah
Berdasarkan tabel diatas maka 0,424 hal ini berarti kinerja karyawan
dapat diketahui nilai r square adalah mempunyai kontribusi sebesar 42,4%
0,535 hal ini berarti kepemimpinan terhadap variabel kepuasan kerja.
mempunyai kontribusi secara Sisanya 57,6% dipengaruh oleh
bersama-sama sebesar 53,5% factor lain yang tidak diteliti dalam
terhadap variabel kinerja karyawan. penelitian ini.
Sisanya 46,5% dipengaruh oleh
factor lain yang tidak diteliti dalam D. Pembahasan
penelitian ini. X-Y1 Kepemimpinan- Kinerja
b. Koefisien Determinasi Dari hasil analisis deskripsi
Variabel Kepempinan diperoleh rata-rata skor
Terhadap Kepuasan kepemimpinan sebesar 4,26 masuk
Kerja pada interval 4,20 – 5,00 dengan
interprestasi Sangat Baik artinya
Tabel 4.7 karyawaan mempunyai persepsi yang
Hasil Koefisien Determinasi X-y2 sangat baik terhadap atasan mereka.
Dari hasil uji validitas istrumen
kuisioner no 1 diperoleh nilai r hitung>
r tabel dimana 0,595>0,300 dan untuk
instrument no 2-10 pun dinyatakan
Sumber: Hasil Olah Data valid.
Berdasarkan tabel diatas maka Dari hasil uji reliabilitas
dapat diketahui nilai r square adalah diperoleh nilai Rca 0,780 sehingga
0,426 hal ini berarti kepemimpinan 0,780>0,600 maka kuisioner
mempunyai kontribusi secara varariabel kepemimpinan dinyatakan
bersama-sama sebesar 42,6% reliabel
terhadap variabel kepuasan kerja. Y1=13,800+0,693 Dimana: a=
Sisanya 53,5% dipengaruh oleh 13,800 merupakan nilai konstanta,
jika kepemimpinan dianggap tidak

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 277
JENIUS

ada maka nilai kinerja karyawan Dari hasil uji reliabilitas


sebesar 13,800 dan b1=0,693 diperoleh nilai Rca 0,715 sehingga
koefisien regresi variabel kepimpinan 0,715>0,600 maka kuisioner
sebesar 0,693 artinya jika varariabel kinerja karyawan
kepemimpinan mengalami dinyatakan reliabel
peningkatan satu-satuan maka kinerja Y2=27,026+0,245 Dimana: a=
karyawan mengalami peningkatan 27,026 merupakan nilai konstanta,
sebesar 0,693 dan koefisein regresi jika kepemimpinan dianggap tidak
bernilai positif artinya terjadi ada maka nilai kepuasan kerja
hubungan positif antara sebesar 27,026 dan b2=0,245
kepimimpinan dan kinerja karyawan koefisien regresi variabel
dimana semakin baik pemimpin kepimpinan sebesar 0,245 artinya
maka akan semakin baik juga kinerja jika kepemimpinan mengalami
karyawan. peningkatan satu-satuan maka
Berdasarkan tabel tersebut maka kepuasan kerja mengalami
dapat dilihat nilai t hitung > t tabel dan peningkatan sebesar 0,245 dan
nilai sig < 0,05 sehingga 6,786 > koefisein regresi bernilai positif
2,021 dan 0,000 <0,05 maka Ha1 artinya terjadi hubungan positif
diterima dan Ho1 ditolak. Hal ini antara kepimimpinan dan kepuasan
sejalan dengan penelitian yang kerja dimana semakin baik
dilakukan oleh Rommy, dkk (2016), pemimpin maka semakin puas
I Nyoman, dkk (2016) dan Akmad, karyawan terhadap kepemimpinan.
dkk (2016). Berdasarkan tabel tersebut maka
Berdasarkan tabel summary maka dapat dilihat nilai t hitung > t tabel dan
dapat diketahui nilai r square adalah nilai sig < 0,05 sehingga 4,864 >
0,535 hal ini berarti kepemimpinan 2,021 dan 0,003 <0,05 maka Ha2
mempunyai kontribusi secara diterima dan Ho2 ditolak. Hal iji
bersama-sama sebesar 53,5% sejalan dengan penelitian dari Kadek
terhadap variabel kinerja karyawan. (2017), Ferry (2017), Unna (2017).
Sisanya 46,5% dipengaruh oleh Berdasarkan tabel summary maka
factor lain yang tidak diteliti dalam dapat diketahui nilai r square adalah
penelitian ini. 0,426 hal ini berarti kepemimpinan
mempunyai kontribusi secara
X-Y2 Kepemimpinan - bersama-sama sebesar 42,6%
Kepuasan Kerja terhadap variabel kepuasan kerja.
Dari hasil analisis deskripsi, Sisanya 53,5% dipengaruh oleh
rata-rata skor kinerja sebesar 4,33 factor lain yang tidak diteliti dalam
masuk pada interval 4,20 – 5,00 penelitian ini.
dengan interprestasi Sangat Baik
artinya karyawan mempunya kinerja Y1-Y2 Kinerja-Kepuasan Kerja
yang Baik. Berdasarkan analisis deskriptif,
Dari hasil uji validitas istrumen rata-rata skor kepuasan kerja sebesar
kuisioner no 1 diperoleh nilai r hitung> 3,75 masuk pada interval 3,40 – 4,19
r tabel dimana 0,579>0,300 dan untuk dengan inter prestasi Baik artinya
instrument no 2-10 pun dinyatakan mayoritas karyawan merasa puas
valid. dengan pekerjaan yang dijalani nya

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 278
JENIUS

Dari hasil uji validitas istrumen Berdasarkan rumusan masalah


kuisioner no 1 diperoleh nilai r hitung> yang ada, maka diperoleh
r tabel dimana 0,760>0,300 dan untuk kesimpulan diantaranya:
instrument no 2-10 pun dinyatakan a. Besarnya pengaruh
valid. kepemimpinan terhadap kinerja
Dari hasil uji reliabilitas diperoleh adalah 6,786, hal ini dilihat dari
nilai Rca 0,880 sehingga 0,880>0,600 nilai t hitung > t tabel dan nilai sig <
maka kuisioner varariabel kepuasan 0,05 sehingga 6,786 > 2,021 dan
kerja dinyatakan reliabel 0,000 <0,05.
Y1=36,650 + 0,219 Dimana: a= b. Besarnya pengaruh
36,650 merupakan nilai konstanta, kepemimpinan terhadap kepuasan
jika kinerja karyawan dianggap tidak kerja adalah 4,864 hal ini dilihat
ada maka nilai kepuasan sebesar dari nilai t hitung > t tabel dan nilai
36,650 dan b1=0,219 koefisien sig < 0,05 sehingga 4,864 > 2,021
regresi variabel kinerja karyawan dan 0,003 <0,05.
sebesar 0,219 artinya jika kinerja c. Besarnya pengaruh kinerja
karyawan mengalami peningkatan karyawan terhadap kepuasan kerja
satu-satuan maka kepuasan kerja adalah 2,613 hal ini dilihat dari
mengalami peningkatan sebesar nilai t hitung > t tabel dan nilai sig <
0,219 dan koefisein regresi bernilai 0,05 sehingga 2,613 > 2,021 dan
positif artinya terjadi hubungan 0,001 <0,05.
positif antara kinerja karyawan dan
kepuasan kerja dimana semakin baik Saran
kinerja karyawan maka semakin puas a. Pihak perusahaan harus lebih
karyawan terhadap hasil kerja yang meningkatkan kepemimpinan atau
diperoleh nya. atasan dimana atasan yang datang
Berdasarkan tabel tersebut maka tidak tepat waktu juga harus
dapat dilihat nilai t hitung > t tabel dan mendapatkan sangsi agar dapat
nilai sig < 0,05 sehingga 2,613 > memberikan contoh yang baik
2,021 dan 0,001 <0,05 maka Ha3 kepada bawahanya
diterima dan Ho3 ditolak. Hal ini b. Karyawan harus dapat
sejalan dengan penelitian dari Mukti, meningkatkan kinerja degan
dkk (2013), Agus dkk (2016). menggunakan metode baru atau
Berdasarkan summary maka dapat melakukan inovasi terhadap
diketahui nilai r square adalah 0,424 pekerjaanya dengan merubah cara
hal ini berarti kinerja karyawan kerjanya agar lebih baik lagi
mempunyai kontribusi sebesar sehinggan tidak merasa jenuh
42,4% terhadap variabel kepuasan dengan pekerjaan yang di
kerja. Sisanya 57,6% dipengaruh lakukannya sehari-hari.
oleh factor lain yang tidak diteliti c. Karyawan yang merasa tidak puas
dalam penelitian ini. dengan pekerjaan yang dijalani
maka dari itu sebaiknya pemimpin
PENUTUP dapat memberikan masukan lebih
Kesimpulan dan Saran baik lagi kepada karyawanya agar
Kesimpulan dapat menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan tujuan dan

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 279
JENIUS

memberikan sangsi jika masih Ilmu Ekonomi Sakti Alam


terdapat karyawan Kerinci. Jambi.

DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu S.P., 2011.


Akhmad F. 2016. "Pengaruh Manajemen Sumber Daya
Kepemimpinana dan Motivasi Manusia. Bumi Aksara, Jakarta
Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Bagaian Hukum I Nyoman. 2016. " Pengaruh
Sekretariat Daerah Kota Kompensasi, Kepemimpinan
Samarinda". Junrla dan Lingkungan Kerja
Administrative. Fakultas Ilmu Terhadap Kinerja Karyawang
Sosial dan Ilmu Politik. Pada Hotel Griya Santrian".
Universitas Mulawarman Jurnal Mananjemen. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
Agus, et al. 2016. Jurnal Bisnis Universitas Udayana, Bali.
Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan Manajemen. Kadek. 2017. " Pengaruh
Singaraja. Kepemimpian dan Disiplin
Kerja Terhadap Kepuasan
Ahmadi, Candra & Dadang Kerja dan Kinerja Pegawan
Hermawan. 2013. E-Business Negeri Sipil Pada Dinas Sosial
dan E-Commerce. Penerbit Dan Tenaga Keraj Kabupaten
Andi. Yogyakarta. Bandung". Jurnal Jagadhita.
Junral Ekonomi dan Bisnis.
Anwar Prabu Mangkunegara, 2010, Universitas Warmadewa.
Manajemen Sumber Daya Bandung.
Manusia Perusahaan, Remaja
Rosdakarya, Bandung. Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki.
Bambang Supomo dan Nur 2014. "Perilaku Organisasi".
Indriantoro, 2002, Metodologi Jakarta: Salemba Empat.
Penelitian Bisnis, Cetakan Moeheriono. 2012. “Pengukuran
Kedua, Yogyakara; Penerbit Kinerja Berbasis Kompetensi”.
BFEE UGM. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Edy Sutrisno, 2014, “ Manajemen Muhammad.S. 2015. " Pengaruh


Sumber Daya Manusia” Kepemimpian Terhadap
Jakarta : Kencana Kepuasan dan Kinerja
Karyawan PT Bank Tabungan
Ferry. S. 2017. "Pengaruh Negara (Persero) Cabang
Pengembanagan Karir dan Makassar". Makassar.
Kepemimpinan Terhadap
Kepuasan Pegawai Pada Mukti, et al. 2013. "Pengaruh
Badan Pelaksanan Kepuasan Kerja Terhadap
Penyulushan dan Ketahanan Kinerja Pegawan Pada Badan
Pangan Kota Sungai Penuh". Ketahan Pangan Pelaksana
Jurnal Benefta. Sekolah Tinggi Penyulusahan Daerah Kota

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 280
JENIUS

Samarinda". Ejournal Management: Manajemen


Administrative Reform. Ilmu Perbankan Dari Teori Ke
Adminstrasi. Universitas Praktik". Edisi 1. Jakarta:
Mulawarman, Kalimantan Rajawali Pers.
Timur.
Rommy, Beno. 2016. "Pengaruh
Richard L. Hughes, Robert C Kepemimpinan, Motivasi dan
Ginnett, & Gordon J Curphy, Disiplin Kerja Terhadap
2012, “Leadership - Kinerja Pegawai Pada Kanwil
Enhancing the Lessons of Ditjen Kekayaan Negara
Experience – Memperkaya Suluttenggomalut". Jurnal
Pelajaran dari Pengalaman” EMBA. Fakultas Ekonomi dan
Edisi 7, Jakarta : Salemba Bisnis . Universitas Sam
Humanika. Ratulangi Manado. Sulawesi
Utara.
Rivai,Veithzal, dkk.2012.
"Commercial Bank

JENIUS. Vol. 1, No. 3, Mei 2018

Anda mungkin juga menyukai