Anda di halaman 1dari 19

PEMILIHAN TERAPI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN

METODE EVALUATION DISTANCE OF AVERAGE SOLUTION


PADA SEKOLAH LUAR BIASA DHARMA ASIH
DI KOTA PONTIANAK

OUTLINE PROPOSAL TUGAS AKHIR

OLEH:

UMI BESTARI
H1051151002

PROGRAM STUDI REKAYASA SISTEM KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
1. Latar Belakang
Setiap orang tua menginginkan dikaruniai anak- anak yang lahir
dalam kondisi normal, memiliki kondisi fisik dan mental yang utuh.
Faktanya, sebagian orang tua diberikan anak-anak berkebutuhan khusus
(ABK). ABK sendiri dapat didefinisikan yaitu anak yang mengalami
gangguan fisik, mental, inteligensi, dan emosi sehingga membutuhkan
pembelajaran secara khusus. Adapun pendidikan anak berkebutuhan
khusus mendapatkan pendidikan khusus yang bernaung pada sistem
pendidikan inklusif. Di dalam pendidikan inklusif, pendidikan bagi anak
berkebutuhan khusus dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu : pendidikan
khusus dan pendidikan layanan khusus. Undang-undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mendefinisikan pendidikan
khusus sebagai pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,
emosional, mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan (Riadin et
al., 2017).
Terapi merupakan salah satu teknik yang bertujuan untuk
menghilangkan perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial dan untuk
membangun perilakuperilaku yang tidak dapat diterima secara sosial dan
untuk membangun perilakuperilaku yang baru secara sosial bermanfaat
dan dapat diterima, yang berguna untuk mengurangi perilaku yang tidak
lazim dan menggantikan dengan perilaku yang bisa diterima masyarakat
(Kurnianingsih, 2016).
Salah satu sekolah untuk anak penyandang cacat di Kalimantan
Barat yakni SLB (Sekolah Luar Biasa) Dharma Asih yang berada di Kota
Pontianak. SLB Dharma Asih melayani pendidikan formal khususnya bagi
anak tunagraita dan anak tunarungu/tunawicara dari jenjang pendidikan
TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB. Sebagai sekolah khusus yang berada
di ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, seharusnya mempunyai
kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana yang lebih baik bagi
anak-anak berkebutuhan khusus sesuai dengan standar. Para siswa yang
bersekolah di SLB Dharma Asih memiliki kebutuhan khusus yang harus
diperhatikan secara khusus karena mereka berbeda dengan siswa normal
pada umumnya (Setiadi Tok, 2015).
Pada penelitian tahun 2016 telah dibuat sebuah karya ilmiah yang
berkaitan dengan penelitian ini, penelitian tersebut diberi judul “Pengaruh
Metode Cognitive Behaviour Treatment Applied Behaviour Analysis (CBT
ABA) Terhadap Kepatuhan Anak Berkebutuhan Khusus Di Klinik Yamet
Yogyakarta. Hasil uji statistik non parametrik Wilcoxon menunjukkan
bahwa tidak ada responden pada pretes yang mempunyai nilai kepatuhan
lebih rendah dari pada posttest. Kemudian semua responden yang
berjumlah 20 (dua puluh responden) mengalami peningkatan kepatuhan
dan tidak ada satu responden pun yang mempunyai nilai kepatuhan yang
sama sebelum dan setelah diberikan intervensi. Sedangkan berdasarkan
hasil uji statistik dengan Uji Wilcoxon diperoleh hasil bahwa nilai
signifikansinya adalah 0,000 (p<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh metode ABA terhadap kepatuhan ABK di Klinik Yamet
Yogyakarta (Kurnianingsih, 2016).
Selanjutnya penelitian yang berkaitan telah dilakukan pada tahun
2017 dengan judul penelitian “Aplikasi Terapi Untuk Anak Berkebutuhan
Khusus Dengan Metode ABA (Applied Behavior Analysis) Berbasis
Media Kartu Bergambar dan Benda Tiruan”. Hasil yang telah dilakukan
pada penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
ABA (Applied Behaviour Analisys) yaitu dapat efektif dalam
meningkatkan kemampuan anak dengan gangguan autisme belajar
mengenal siapa dirinya, belajar mengenai keahlian bernalarnya
(akademik), maupun belajar mengenai aktifitas hidupnya sehari-hari di
Yayasan Putra Al-Mufti (Dewi & Suryani, 2017).
Lalu penelitian yang selanjutnya dilakukan pada tahun 2020
dengan judul penelitian “Penerapan Sistem Pendukung Keputusan Dalam
Pemilihan Anak Berprestasi Tingkat Autis Dengan Metode Electre”. Dari
hasil perhitungan yang diperoleh menggunakan metode electre ini, maka
pengambil keputusan mengeluarkan baris kedua, ketiga, keempat, dan
kelima, sehingga tersisa baris kesatu sebagai peringkat tertinggi untuk
anak berprestasi tingkat autis yaitu Andi Leo dengan perolehan nilai
E12=1 yang terdapat pada v5 0 0 1 1 - posisi alternatif A1, menyimpulkan
bahwa metode electre merupakan metode yang tepat digunakan dalam
penentuan urutan prioritas terbaik. Dimana, urutan tersebut dipengaruhi
oleh jenis preferensi yang digunakan dengan membandingkan nilai
alternatifnya, maka diperoleh urutan alternatif terbaik dengan hasil yang
objektif (Wahyuni, 2020).
Berdasarkan uraian diatas diperlukan sebuah program sistem
pendukung keputusan untuk membantu menentukan pemilihan terapi anak
berkebutuhan khusus. Selanjutnya dituangkan dalam bentuk Tugas Akhir
dengan judul “Pemilihan Terapi Anak Berkebutuhan Khusus dengan
Menggunakan Metode Evaluation Distance of Average Solution
(EDAS) di Sekolah Luar Biasa Dhrma Asih Pontianak”.

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya dapat
ditemukan permasalahan yang menjadi rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan yang dapat
membantu menentukan pemilihan terapi anak berkebutuhan khusus
pada Sekolah Luar Biasa (SLB) di Dharma Asih di kota
Pontianak ?
b. Bagaimana penerapan metode Evaluation Distance of Average
Solution (EDAS) dalam sistem pendukung keputusan pemilihan
terapi anak berkebutuhan khusus ini ?

3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
a. Ingin merancang dan membuat sebuah sistem pendukung
keputusan dengan menggunakan metode Evaluation Distance of
Average Solution (EDAS) yang diterapkan pada sistem pendukung
keputusan pemilihan terapi anak berkebutuhan khusus sesuai
dengan kriteria yang dipilih.
b. Menjelaskan faktor-faktor atau kriteria yang memperngaruhi
proses pemilihan terapi untuk anak berkebutuhan khusus pada
Sekolah Luar Biasa (SLB) Dharma Asih di kota Pontianak.

4. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas
hanya menggunakan metode Evaluation Distance of Average Solution
(EDAS) yang diterapkan pada sistem pendukung keputusan pemilihan
terapi anak berkebutuhan khusus dalam bentuk antarmuka (interface)
berbasis web.

5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Perguruan Tinggi
Dijadikan sebagai tambahan referensi khususnya mengenai
perkembangan teknologi informasi dalam peningkatan mutu
kegiatan belajar dan mengajar di lembaga pendidikan khususnya
perguruan tinggi yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang
memerlukan serta mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang
handal dan berkualitas dalam menentukan dan mengambil
kesimpulan dari setiap permasalahan yang ada.
b. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam dan
mendetail gambaran tentang sistem penunjang keputusan sehingga
diharapkan nantinya mampu menerapkan atau mengaplikasikan
ilmu yang telah didapat dalam aktivitas yang ada dilingkungan
masyarakat.

6. Deskripsi Penelitian
6.1 Definisi Decision Support System (DSS)
Little (1970) mendefenisikan DSS “ sekumpulan prosedur berbasis
model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para
seseorang (manajer, dokter, dll) dalam mengambil keputusan.” Dia
menyatakan bahwa untuk sukses, sistim tersebut haruslah sederhana,
cepat, mudah dikontrol, adaptif, lengkap dengan isu penting, dan mudah
berkomunikasi.
Alter (1980) mendefenisikan DSS dengan membandingkannya
dengan sistem EDP (electronic data processing) tradisional pada lima
dimensi. Moore dan Chang (1980) berpendapat bahwa konsep struktur,
seperti yang banyak disinggung pada defenisi awal DSS (bahwa DSS
dapat menangani situasi semiterstruktur dan tidak terstruktur), secara
umum tidaklah penting; sebuah masalah dapat dijelaskan sebagai masalah
terstruktur dan tidak terstruktur hanya dengan memerhatikan si pengambil
keputusan atau suatu situasi spesifik (yakni keputusan terstruktur adalah
terstruktur karena kita memilih untuk memperlakukannya dengan cara
seperti itu). Jadi mereka mendefenisikan DSS sebagai sistem yang 15
dapat diperluas untuk mampu mendukung analisis data dan pemodelan
keputusan, berorientasi terhadap perencanaan masa depan. Dan digunakan
pada interval yang tidak regular dan tak berencana.
Bonczek, dkk., (1980) mendefenisikan DSS sebagai sistem
berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling
berinteraksi; sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi
antara pengguna dan komponen DSS lain), sistem pengetahuan (repositori
kemampuan domain masalah yang ada pada DSS entah sebagai data atau
sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah (hubungan antara dua
komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi
masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan). Konsep-
konsep yang diberikan oleh definisi tersebut sangat penting untuk
memahami hubungan antara DSS dan pengetahuan.
Keen (1980) menerapkan istilah DSS ”untuk situasi dimana sistem
’final’ dapat dikembangkan hanya melalui suatu proses pembelajaran dan
evolusi yang adaptif.” jadi, ia mendefinisikan DSS sebagai suatu produk
dari proses pengembangan di mana pengguna DSS, pembangun DSS, dan
DSS itu sendiri mampu mempengaruhi satu dengan yang lainnya, dan
menghasilkan evolusi sistem dan pola-pola penggunaan. Defenisi-defenisi
tersebut diperbandingkan dan dikontraskan dengan memeriksa berbagai
konsep yang digunakan untuk mendefenisikan DSS. Tampaknya basis
untuk mendefinisikan DSS (misal dukungan pengambilan keputusan pada
masalah terstruktur) dan dari ide-ide mengenai bagaimana tujuan DSS
dapat dicapai (misal komponen yang diperlukan, pola penggunaan yang
tepat, dan proses pengembangan yang diperlukan (Hasugian & Cipta,
2018).

6.2 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


a. Interaktif
SPK memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai
dapat melakukan akses secara cepat ke data dan memperoleh
informasi yang dibutuhkan.
b. Fleksibel
SPK memiliki kemampuan sebanyak mungkin variable masukan,
kemampuan untuk mengolah dan memberikan keluaran yang
menyajikan 2 alternatif keputusan kepada pemakai
c. Data kualitas
SPK memiliki kemampuan untuk menerima data kualitas yang
dikuantitaskan yang sifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai
data masukan untuk pengolahan data. Misalnya: penilaian terhadap
kecantikan yang bersifat kualitas, dapat dikuantitaskan dengan
pemberian bobot nilai seperti 75 atau 90.
d. Prosedur pakar
SPK mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan
rumusan formal atau berupa prosedur kepakaran seseorang atau
kelompok dalam menyelesaikan suatu bidang masalah dengan
fenomena tertentu.
Gambar 1. SPK yang Berorientasi Proses

6.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar, yaitu:
database, model base, software system. Komponen satu adalah sistem
database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan,
baik yang berasal dari transaksi seharihari, maupun data dasar (master
file). Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang relevan dengan
permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
Komponen kedua adalah Model Base atau suatu model yang
merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model
matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan
keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif),
komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan
hal-hal terkait lainnya.
Komponen ketiga adalah Software System, setelah sebelumnya
direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer.
Contohnya adalah penggunaan teknik RDBMS (Relational Database
Management System), OODBMS (Object Oriented Database Management
System) untuk memodelkan struktur data. Sedangkan MBMS (Model Base
Management System) dipergunakan untuk merepresentasikan masalah
yang ingin dicari pemecahannya. Entiti lain yang terdapat pada produk
DSS baru adalah DGMS (Dialog Generation and Management System),
yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya “dialog”
interaktif antara komputer dan manusia (user) sebagai pengambil
keputusan (Hasugian & Cipta, 2018).

6.4 Evaluation Distance of Average Solution (EDAS)


Metode EDAS diperkenalkan oleh Keshavarz Ghorabaee pada
tahun 2015 (Midyanti et al., 2019). Evaluation Distance of Average
Solution (EDAS) salah satu metode MCDM, bergantung pada solusi rata-
rata untuk memperkirakan alternatif dengan mempertimbangkan 2 (dua)
langkah, yaitu PDA (Positif Distance Average) dan NDA (Negative
Distance Average). Pendekatan ini mendefinisikan bukannya jarak dari
solusi optimal ideal dan negatif seperti pada berkompromi dengan
metodologi MCDM seperti VIKOR,TOPSIS dan lain-lain. Alternatif
terbaik menggunakan jarak dari solusi rata-rata (AV). Dua kuncinya
variabel yang dibutuhkan untuk pilihan optimal ada di dalam metode PDA
dan NDA, karena PDA semakin tinggi dan atau nilai NDA yang lebih
rendah berarti bahwa opsinya adalah solusi yang lebih baik daripada rata-
rata. Dalam kasus nilai PDA yang lebih tinggi dan nilai NDA yang lebih
rendah mungkin untuk menganalisis semua solusi. Untuk keputusan
terkadang membuat masalah berdasarkan beberapa variabel yang saling
bertentangan (Shaaban & El-Latief, 2020).

6.5 Langkah-langkah metode EDAS


a. Pilih kriteria penting yang menggambarkan alternatif.
b. Bangun matriks pengambilan keputusan (X), seperti pada
persamaan 1.

.........................(1)
Xij merupakan nilai kinerja alternatif ke-1 pada kriteria ke-j.
c. Tentukan solusi rata-rata sesuai dengan kriteria, dengan
menggunakan persamaan 2.

...........................................................(2)
dimana,

..............................................................(3)

d. Hitung jarak positif dari matriks rata-rata (PDA) dan jarak negatif
dari matriks rata-rata (NDA) sesuai jenis kriteria (benefit dan cost)
dengan persamaan 4 sampai 9.

.....................................................
(4)

........................................................(5)

Jika j adalah kriteria benefit gunakan persamaan 6 dan 7.

........................................(6)

..............................................(7)

Jika j adalah kriteria non-benefit gunakan persamaan 8 dan 9.

.......................................(8)

.......................................(9)
e. Tentukan jumlah terbobot dari PDA dan NDA untuk semua
alternatif dengan persamaan 10 dan 11.

........................................................(10)

........................................................(11)

f. Normalisasi nilai SP dan SN untuk semua alternatif dengan


persamaan 12 dan 13.

.......................................................(12)

....................................................(13)

g. Hitung skor penilaian (AS) untuk semua alternatif dengan


persamaan 14.

...........................................(14)
dimana 0 ≤ ASi ≤ 1

h. Beri peringkat alternatif sesuai nilai penurunan dari skor penilaian


(AS). Alternatif dengan nilai AS tertinggi merupakan pilihan
terbaik diantara alternatif yang ada.

6.6 Peralatan Pendukung Sistem (Tools System)


a. Database
Database atau basis data adalah sekumpulan informasi yang
disimpan dalam komputer secara sistematik dan merupakan
sumber informasi yang dapat diperiksa menggunakan suatu
program komputer (Supratman, 2020).

b. PHP
Hypertext Preprocessor atau dapat disingkat pada umumnya
menjadi PHP adalah bahasa script yang dapat ditanamkan atau
disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk membuat
program situs web dinamis. PHP dapat digunakan dengan gratis
(free) dan bersifat open source. PHP dirilis dalam lisensi PHP
license. Untuk membuat program PHP kita diharuskan untuk
menginstal web server terlebih dahulu (Ayu & Permatasari, 2018).

c. MySQL
MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau
jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris
mengandung satu atau beberapa jumlah tabel. MySQL termasuk
database server open source yang cukup popular keberadaannya.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, membuat software
database ini banyak digunakan oleh praktisi untuk membangun
suatu project. Adanya fasilitas API (Application Programming
Interface) yang dimiliki oleh MySQL, memungkinkan bermacam-
macam aplikasi komputer yang ditulis dengan berbagai bahasa
pemrograman dapat mengakses basis data MySQL. Tipe data
MySQL adalah data yang terdapat dalam sebuah tabel berupa field-
field yang berisi nilai dari data tersebut (Firman et al., 2016).

d. Xampp
Software Xampp merupakan sebuah perangkat lunak (software)
yang membungkus Apache HTTP Server, MariaDB, PHP dan
Perl. Dengan menggunakan Software Xampp instalasi paket
software yang dibutuhkan untuk proses pengembangan web
(Apache HTTP Server, MariaDB dan PHP) dapat dilakukan
dengan sangat mudah, tanpa harus dilakukan secara terpisah
(Romadhon & Desmulyati, 2019).

e. Unified Modeling Language (UML)


Unified Modeling Language (UML) merupakan sebuah bahasa
yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasi,
menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari
sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-
Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah
sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan
kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database,
dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software.
Diagram Unified Modelling Language (UML) antara lain sebagai
berikut (Suendri, 2018).

7. Metode Penelitian
Metodologi penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh
penulis untuk mendapatkan data dari penelitian dan sebagai acuan untuk
menyelesaikan penelitian Tugas Akhir. Langkah-langkah pengerjaan tugas
akhir yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :
a. Observasi dan Wawancara
Observasi dan wawancara dilakukan oleh penulis agar
mendapatkan data yang real dengan melakukan pengambilan data
langsung agar dapat ditentukan bobot dan kriteria dalam penentuan
keputusan tentang kriteria pada pemilihan terapi anak
berkebutuhan khusus dengan menggunakan metode Evaluation
Distance of Average Solution (EDAS) di Sekolah Luar Biasa
Dhrma Asih Pontianak.
b. Identifikasi Permasalahan
Identifikasi masalah membahas mengenai apa yang menjadi
rumusan permasalahan serta batasan permasalahan dari hasil
observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis.
c. Studi Literatur
Studi literatur dimaksudkan agar penelitian lebih terarah dan tepat
sasaran, maka perlu ada tinjauan tentang data-data yang bersifat
teori yang mendukung peneyelesaian dari penelitian ini. Tahap ini
meliputi:
- Tinjauan Pustaka
Melakukan pemilihan referensi-referensi pustaka terkait yang
berhubungan dengan judul dan tema penelitian. Referensi dapat
berupa sumber yang berasal dari jurnal yang diakses secar
gratis lewat internet yang telah memiliki lisensi ISSN dalam 5
(lima) tahun terakhir ataupun hardcopy buku-buku literatur.
- State Of the Art
State of the Art perlu dilakukan oleh penulis dalam upaya agar
penelitian ini dapat dinilai kemurniannya dengan meninjau
kembali serta mempelajari penelitian-penelitian sebelumnya
sebagi tolak ukur perbedaan dengan penelitian yang akan
diangkat oleh penulis.
d. Analisis Data
Pada tahap ini penulis melakukan analisis terhadap sample data
hasil dari pengumpulan data (obeservasi dan wawancara). Tahap
ini perlu dilakukan agar dapat ditemukan hal apa saja yang akan
dijadikan alternatif serta nilai kriteria pada pemilihan anak
berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa Dhrma Asih
Pontianak.
e. Perancangan dan Pengujian
Pada tahap ini penulis melakukan perancangan sistem pendukung
keputusan menggunakan data-data dari hasil analisis. Selanjutnya
menggambarkan kerangka perancangan serta pembuatan SPK
dalam bentuk antarmuka (interface) mengunakan pendekatan
terhadap komponen SPK, namun yang di bahas adalah terkait
model SPK. Tahap ini meliputi:
- Penentuan alternatif
- Penentuan hasil nilai kriteria alternatif
- Hasil penentuan bobot nilai pada masing-masing kriteria
f. Kesimpulan
Pada bagian ini berisi penarikan kesimpulan serta saran pendukung
dari hasil dari keseluruhan penelitian dan pengerjaan Tugas Akhir
yang penulis lakukan atau review hasil akhir penelitian.
Gambar 2. Kerangka Alur Metode Penelitian
8. Jadwal Penelitian (Timeline)
Proses penelitian ini akan dilakukan selama hampir 4 bulan lamanya
dalam proses verifikasi data yang akan diujikan. Untuk agenda kegiatan dapat
dilihat pada timeline sebagai berikut.

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian

Bulan I II III IV
No. KEGIATAN
Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan Data (Sample)

2 Penentuan Judul Penelitian

3 Pengajuan Proposal

4 Penyusunan Bab

5 Analisis dan Perancangan

6 Pengujian Sistem

7 Review Hasil Akhir

8.1 Tempat Pelaksanaan


Lokasi penelitian akan dilaksanakan di:
Tempat Penelitian : Sekolah Luar Biasa Dharma Asih Pontianak
Alamat : Jl. Jendral Ahmad Yani, Bangka Belitung
Darat, Kec. Pontianak Tenggara
Kepala Sekolah : Dra. Suyanti
Naungan : Kemendikbud
No. SK. Pendirian : 1972
No. SK. Operasional : 196/I14/KEP/1992
Tgl SK. Operasional : 1992-12-09
Email : slbbdharmaasih@gmail.com
Website : http://www.slbb_dharmaasih.sch.id
Kontak : (0561) 713072
9. Daftar Pustaka

Ayu, F., & Permatasari, N. (2018). Perancangan Sistem Informasi Pengolahan


Data Praktek Kerja Lapangan (PKL) Pada Divisi Humas PT. Pegadaian.
Jurnal Intra-Tech, 2(2), 12–26.
Dewi, N. F. K., & Suryani, I. (2017). Aplikasi Terapi Untuk Anak Autisme
Dengan Metode ABA (Applied Behavior Analysis) Berbasis Media Kartu
Bergambar dan Benda Tiruan. Jurnal Program Studi Pendidikan Anak Usia
Dini, 6(1), 16–46.
Firman, A., Wowor, H. F., Najoan, X., Teknik, J., Fakultas, E., & Unsrat, T.
(2016). Sistem Informasi Perpustakaan Online Berbasis Web. E-Journal
Teknik Elektro Dan Komputer, 5(2), 29–36.
Hasugian, A. H., & Cipta, H. (2018). Analisa Dan Perancangan Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Pasangan Hidup Menurut Budaya Karo
Dengan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process ( AHP )
Abstrak. ALGORITMA: Jurnal Ilmu Komputer Dan Informatika, 02(01), 14–
30.
Kurnianingsih, E. A. (2016). Pengaruh Metode Cognitive Behaviour Treatment
Applied Behaviour Analysis (CBT ABA) Terhadap Kepatuhan Anak
Berkebutuhan Khusus Di Klinik Yamet Yogyakarta. Jurnal Keterapian
Fisik, 1(2), 121–127. https://doi.org/10.37341/jkf.v1i2.96
Midyanti, D. M., Hidyati, R., & Bahri, S. (2019). Perbandingan Metode EDAS
dan ARAS Pada Pemilihan Rumah di Kota Pontianak. CESS (Journal of
Computer Engineering System and Science), 4(2), 119–124.
Riadin, A., Misyanto, & Usop, D. S. (2017). Karakteristik Anak Berkebutuhan
Khusus di Sekolah Dasar Negeri (INKLUSI) di Kota Palangkaraya. Anterior
Jurnal, 17(1), 22–27.
Romadhon, S. S., & Desmulyati. (2019). Perancangan Website Sistem Informasi
Simpan Pinjam Menggunakan Framework Codeiginter Pada Koperasi Bumi
Sejahtera Jakarta. Journal of Information System, Informatics and
Computing, 3(1), 21–28.
Setiadi Tok, P. S. (2015). Redesain Sekolah Luar Biasa Dharma Asih Pontianak.
Jurnal Online Mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura, 3(2), 186–
197. https://jurnal.untan.ac.id/
Shaaban, S. M., & El-Latief, A. M. A. (2020). Integration of Evaluation Distance
from Average Solution Approach with Information Entropy Weight for
Diesel Engine Parameter Optimization. International Journal Of Intelligent
Engineering & Systems, 13(3), 101–110.
https://doi.org/10.22266/ijies2020.0630.10
Suendri. (2018). Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language)
Pada Perancangan Sistem Informasi Remunerasi Dosen Dengan Database
Oracle (Studi Kasus: UIN Sumatera Utara Medan). ALGORITMA: Jurnal
Ilmu Komputer Dan Informatika, 1. http://www.omg.org
Supratman, E. (2020). Sistem Inventaris Pada PT. Perkebunan Mitra Ogan
Provinsi Sumatera Selatan Berbasis Web. Jurnal Informatika, VI(II), 1689–
1699.
Wahyuni, D. (2020). Penerapan Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan
Anak Berprestasi Tingkat Autis Dengan Metode Electre. Jurnal Ilmiah
Edutic, 6(2), 85–94. https://doi.org/10.21107/edutic.v6i2.7142

Anda mungkin juga menyukai