Anda di halaman 1dari 12

Panduan

Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)


Ilmu Kesehatan Masyarakat
FK UNISBA
PENDAHULUAN
Semakin kompleksnya masalah kesehatan yang timbul di masyarakat menuntut
institusi kedokteran untuk menghasilkan dokter umum yang dapat memberikan kontribusi
dalam menanggulangi pemasalahan tersebut. Karenanya dibutuhkan kurikulum yang tepat
sehingga lulusan yang dihasilkan pun akan memiliki standar kompetensi yang telah
ditetapkan.
Dokter yang dihasilkan oleh institusi kedokteran tidak hanya memiliki clinical skill
yang baik dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan individu, tetapi juga harus memiliki
kepedulian dan rasa tangung jawab yang tinggi, apalagi sebagai dokter muslim, terhadap
penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat. Karenanya community thinking skill pun juga
harus dimiliki setiap lulusan dokter umum.
Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat lebih
menekankan pada mendidik mahasiswa agar mempunyai kemampuan community thinking
skill yang baik yaitu kemampuan mengidentifikasi, menentukan prioritas masalah,
merencanakan dan melaksanakan pemecahan permasalahan kesehatan yang ada di lingkungan
pelayanan kesehatan primer (primary health centre), termasuk lingkungan masyarakat
industri.
VISI
Menghasilkan lulusan yang dapat menjadi pelopor pembaharuan pemikiran dalam
konsep pelayanan kesehatan, serta menghasilkan dokter yang mempunyai kompetensi yang
tinggi, profesional dan berakhlaqul karimah.
MISI
Menyelenggarakan pendidikan dokter yang menghasilkan dokter yang mujahid
(pejuang), mujtahid (peneliti), dan mujaddid (pembaharu) yang berakhlaqul karimah,
memegang teguh etik dan humaniora serta profesionalitas, khususnya di bidang kesehatan
masyarakat industri.

TUJUAN PENDIDIKAN P3D DI BAGIAN IKM


A. Tujuan Umum
Menghasilkan seorang dokter umum muslim yang mempunyai rasa kepedulian yang
tinggi akan keadaan kesehatan masyarakat serta mampu mengidentifikasi, menentukan
prioritas, merencanakan dan melaksanakan pemecahan masalah kesehatan masyarakat
di sarana pelayanan kesehatan primer melalui pendekatan kedokteran keluarga dengan
mengacu pada kompetensi-kompetensi inti yang harus dikuasai yaitu :

Komunikasi efektif

Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan

Pengelolaan informasi kesehatan

Mawas diri dan pengembangan diri

Etika, moral, dan profesionalisme

B. Tujuan Khusus
Mahasiswa yang telah menyelesaikan kegiatan P3D di bagian IKM akan memiliki
kemampuan sebagai berikut :

Mempunyai kepedulian dan tanggung jawab yang tinggi sebagai seorang dokter
muslim dalam menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat

Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan
anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain

Menerapkan

konsep-konsep

dan

prinsip-prinsip

ilmu perilaku dan

ilmu

kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer

Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat


secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif
dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer

Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapan


informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan

masalah, atau mengambil

keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer

Memahami dan melaksanakan metode untuk mengidentifikasi kondisi dan masalah


manajemen Puskesmas dan masalah kesehatan serta potensi-potensi lokal
masyarakat untuk pemecahan masalah setempat

Menjelaskan cara pengelolaan sistem informasi di tingkat pelayanan kesehatan


primer

Menggali data yang terkait dengan determinan kesehatan yang meliputi aspek
lingkungan, perilaku, keturunan, dan pelayanan kesehatan baik di Puskesmas,
keluarga maupun masyarakat

Merencanakan , melaksanakan, dan mengevaluasi penyuluhan kelompok dan


masyarakat

Bekerja sama dalam tim

PEMBIMBING (PRECEPTOR)
-

Selama menjalani kegiatan P3 D di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat , peserta


P3D akan dibimbing oleh seorang preceptor IKM dan seorang preceptor lapangan

Preceptor IKM adalah seorang dokter dan staf di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Preceptor Lapangan adalah seorang Kepala Puskesmas di wilayah kerja Dinas


Kesehatan Kota Bandung

Satu orang preceptor akan membimbing maksimal 10 orang mahasiswa

Preceptor bertugas membimbing, mengawasi dan memberi nilai kepada mahasiswa


bimbingannya.

TUGAS PRESEPTOR LAPANGAN :


-

Memfasilitasi dan melakukan supervisi atas kegiatan mahasiswa

Memberikan materi arahan mengenai permasalahan promosi kesehatan dan pendidikan


kesehatan di wilayah kerja puskesmas

Membantu mahasiswa dalam proses Community Health Experiences apabila diperlukan.

Hadir dalam Community Health

Teaching serta berdiskusi dengan mahasiswa mengenai

permasalahan promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan yang ada di wilayah kerja
puskesmas
-

Membantu mahasiswa dalam persiapan pelaksanaan Mini Community Examination (Mini


C-Ex)

Menguji mahasiswa pada saat pelaksanaan ujian akhir mahasiswa

Ikut serta menilai proses pembelajaran mahasiswa dengan mengisi log book preceptor
lapangan

TUGAS PRESEPTOR IKM :


-

Memberikan informasi yang dibutuhkan mahasiswa sesuai dengan topik yang terkait

Hadir dalam kegiatan Case Report dan Community Science Session serta berdiskusi dengan
mahasiswa sesuai dengan topik pembahasan

Mendampingi dan menilai mahasiswa dalam kegiatan Mini Community Examination (Mini C-Ex)

Memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran mahasiswa dengan mengisi logbook


preceptor IKM

PROSES BIMBINGAN :
1. Masing-masing anggota kelompok memaparkan data terbaru (3-6 bulan atau 1 tahun
terakhir) dan juga dinamika yang dihadapi dari pelaksanaan masing-masing program
yang diamati. Anggota kelompok yang tidak maju menjadi audience dan mengamati
serta menganalisis program yang sedang dipaparkan 1 kali pertemuan bimbingan
2. Seluruh anggota kelompok mempresentasikan proses atau langkah-langkah dalam
penentuan prioritas masalah yang diambil untuk menjadi rencana dalam pemecahan
masalah. Termasuk mempresentasikan hasil kunjungan lapangan dalam rangka
mencari data langsung dari masyarakat. 1 kali pertemuan bimbingan.
3. Presentasi pengamatan industri non formal oleh masing-masing grup serta rencana
yang sudah dibuat dalam pemecahan masalah 1 kali pertemuan bimbingan
PANDUAN BAGI PRESEPTOR :
1. Pertemuan bimbingan ke-1 :
a.

Mengetahui sejauh mana pengetahuan mahasiswa tentang masing-masing


program yang diamati

b.

Mengetahui sejauh mana pengetahuan mahasiswa tentang manajemen


pelayanan kesehatan

c.

Mengetahui keaktifan dan keingintahuan mahasiswa terhadap program yang


mereka amati langsung atau pun yang diamati oleh teman-temannya.

2. Pertemuan ke-2 :
a.

Mengetahui sejauh mana pengetahuan dan keterlibatan masing-masing


mahasiswa dalam proses penentuan prioritas masalah yang ditentukan bersama

b.

Mengetahui keaktifan mahasiswa dalam melakukan kunjungan lapangan dalam


rangka mencari data secara langsung dari masyarakat berkaiatan dengan prioritas
permasalahan yang sudah ditentukan bersama

3. Pertemuan ke-3 :
a.

Mengetahui sejauh mana pengetahuan masing-masing mahasiswa tentang


pengamatan industri non formal yang diamati

b.

Mengetahui sejauh mana persiapan masing-masing mahasiswa tentang


perencanaan pemecahan masalah yang diambil

STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran yang digunakan dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan P3D
bagian IKM, meliputi :
1.

Kegiatan terstruktur dan terjadwal yang terdiri atas :


a.

Expert Session

: 10 Jam

Pemberian ilmu dan pengetahuan oleh ahli kesehatan masyarakat dan pemuka agama.
b.

Case Report dan Community Science Session

: 16 Jam

( 4 kali , masing-masing 4 jam )

Case report : laporan kegiatan lapangan (Community Health


Experiences ) sesuai dengan topik yang dibuat dan dipresentasikan oleh
mahasiswa serta dinilai oleh preceptor

Community Science Session : laporan ilmiah dari kegiatan lapangan


(Community Health Experiences )

Case Report dan Community Science Session dibahas dalam waktu


yang bersamaan dan menggunakan sistematika yang telah ditetapkan

Dalam kegiatan tersebut, preceptor IKM dapat memberikan masukan


sesuai kebutuhan

c.

Community Health Teaching

: 10 jam

( 5 kali, masing-masing 2 jam )

Presentasi dan diskusi mahasiswa dengan preceptor lapangan sebagai


fasilitator

d.

Community Health Experiences

: 48 jam

( 12 kali ,masing-masing 4 jam )

Pemberian informasi dan pengarahan oleh preceptor lapangan


sebelum mahasiswa melakukan aktivitas lapangan. Selanjutnya mahasiswa
melaksanakan metode untuk mengidentifikasi kondisi dan masalah manajemen
Puskesmas dan masalah kesehatan serta potensi-potensi local masyarakat untuk
pemecahan masalah setempat, menjelaskan cara pengelolaan system informasi di

tingkat pelayanan kesehatan primer, menggali data yang terkait dengan determinan
kesehatan yang meliputi aspek lingkungan, perilaku, keterunan , dan pelayanan
kesehatan baik di Puskesmas, keluarga maupun masyarakat; merencanakan,
melaksakan dan mengevaluasi penyuluhan kelompok dan masyarakat
2.

Kegiatan Mandiri Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di luar jadwal yang telah
ditetapkan setara dengan 3-6 jam setiap harinya. Lebih ditekankan pada kegiatan mencari
informasi dan kegiatan yang melibatkan paratisipasi masyarakat seperti : Posyandu, UKS,
PIN, dll

TUGAS MAHASISWA :
Mempelajari

dan

mendiskusikan

modul

ini

bersama

anggota

kelompok

yang lainnya dengan merujuk kepada referensi yang ada.


Melalui kegiatan community health experiences mahasiswa di bawah supervisi preceptor
lapangan:
menetapkan

analisa

masalah

dan

perilaku

terhadap masalah kesehatan yang

dihadapi
menentukan target perilaku, sasaran dan tujuan penyuluhan (bila perlu dapat dilakukan
kunjungan ramah)
menyusun materi/isi pesan dan alat bantu (peraga)/media penyuluhan sesuai masalah dan latar
belakang sasaran yang dihadapi
melaksanakan kegiatan penyuiuhan (waktu, tempat, penanggung jawab)
melakukan evaluasi terhadap kegiatan penyuiuhan yang dilaksanakan (kehadiran, penerimaan
informasi, dan sebagainya)
menyusun laporan tertulis kegiatan penyuluhan dan mendiskusikannya dengan preceptor
IKM
EVALUASI
Nilai berasal dari preceptor lapangan dan IKM Unisba
Acuan :

Absensi

Logbook

Form ujian

Laporan kegiatan

Sistem Penilaian
Preceptor Puskesmas
Preceptor Puskesmas

Preceptor IKM
Community health

Yang dinilai

Manajemen Puskesmas;

experiences

pengumpulan, penggunaan data dan

Community health

informasi bagi pengambilan

teaching

keputusan

Ujian

Rekam medis & Sistem Informasi


Kesehatan di Puskesmas

Masalah Kesehatan : Identifikasi


faktor risiko

Perencanaan Penyuluhan
berdasarkan masalah kesehatan

Preceptor IKM

Case report

yang diidentifikasi
Manajemen Puskesmas;

Community Science

pengumpulan, penggunaan data dan

Session

informasi bagi pengambilan

Penyuluhan

keputusan

Ujian

Rekam medis & Sistem Informasi


Kesehatan di Puskesmas

Masalah Kesehatan : Identifikasi


faktor risiko

Perencanaan Penyuluhan
berdasarkan masalah kesehatan

Mahasiswa

Buku harian

yang diidentifikasi
Ujian akhir dari :

Aktivitas di

Preceptor Puskesmas

masyarakat

Preceptor IKM

Kehadiran

Perhitungan Penilaian :
KOMPONEN
Community health teaching
Case report

INSTRUMEN
Sheet 1 : Log Book Preceptor
Sheet 2 &3 : Log Book Preceptor

Community Science Session


Mini CEX
Final Examination
TOTAL

Sheet 4 : Log Book


Sheet 4 : Log Book

Mahasiswa dinyatakan lulus bila nilai 68

30%
20%
30%
100%

Skala Penilaian :
RANGE
44
45 55
56 59
60 63
64 67
68 71
72- 75
76 79
> 80

BOBOT
20%

HURUF MUTU
E
D
C
C+
BB
B+
AA

MATRIKS KEGIATAN
WAKTU

TOPIK

KEGIATAN

KET

Minggu I
Senin
08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
Selasa
08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00

Expert session I

Expert session II

Orientasi Program : Koordinator P3D IKM


Rapid Survey
Indepth Interview
Sistem Informasi Kesehatan

BDM
TR
TR
SS

Analisa Situasi dalam pelaksanaan program puskesmas


Hiperkes
Pendidikan kesehatan dan komunikasi efektif
Sistematika Penulisan Case Report, Community Science Session

YSR
YSR
BDM
BDM

dan Laporan Akhir


Rabu

Laporan dan Perkenalan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta

09.00-10.00

Perkenalan dengan pihak Puskesmas


10.00-13.00

Community Health Experiences

Analisis situasi pelaksanaan program puskesmas :


Dokter Muda magang dan ikut terlibat dalam pelaksanaan program puskesmas
serta mengambil data hasil pelaksanaan program masing-masing.
Analisis situasi pelaksanaan program puskesmas :

Kamis
08.00-13.00

Jumat
08.00-13.00
Sabtu
08.00-12.00

Community Health Experiences

Dokter Muda magang dan ikut terlibat dalam pelaksanaan program puskesmas
serta mengambil data hasil pelaksanaan program masing-masing.
Analisis situasi pelaksanaan program puskesmas :

Community Health Experiences

Community Health Teaching

Dokter Muda magang dan ikut terlibat dalam pelaksanaan program puskesmas
serta mengambil data hasil pelaksanaan program masing-masing.
Diskusi dengan preseptor lapangan :
Analisis situasi pelaksanaan program puskesmas

Senin
08.00-12.00
Selasa
08.00-13.00

Case Report Session

Community Health Experiences

Minggu II
Diskusi dengan preseptor bagian :
Analisis situasi pelaksanaan program puskesmas
Penentuan prioritas masalah :
Dokter Muda magang dan ikut terlibat dalam pelaksanaan program puskesmas
serta bersama-sama menentukan prioritas masalah kesehatan yang ada di
puskesmas, termasuk melakukan field visite.
Penentuan prioritas masalah :

Rabu
08.00-13.00

Community Health Experiences

Dokter Muda magang dan ikut terlibat dalam pelaksanaan program puskesmas
serta bersama-sama menentukan prioritas masalah kesehatan yang ada di
puskesmas, termasuk melakukan field visite.
Penentuan prioritas masalah :

Kamis
08.00-13.00
Jumat
08.00-10.00
10.00-12.00

Community Health Experiences

Community Health Teaching

Community Health Experiences

Dokter Muda magang dan ikut terlibat dalam pelaksanaan program puskesmas
serta bersama-sama menentukan prioritas masalah kesehatan yang ada di
puskesmas, termasuk melakukan field visite.
Diskusi dengan preseptor lapangan :
Penentuan prioritas masalah kesehatan di puskesmas
Dokter Muda magang dan ikut terlibat dalam pelaksanaan program puskesmas
serta bersama-sama menentukan prioritas masalah kesehatan yang ada di
puskesmas, termasuk melakukan field visite.

Sabtu
08.00-12.00

Case Report session

Diskusi dengan preseptor bagian :


Penentuan prioritas masalah kesehatan di puskesmas
Minggu III

Senin
08.00-12.00

Community Health Experiences

Perencanaan Pemecahan Masalah dan Pengamatan Industri Non Formal :


Dokter Muda magang dan ikut terlibat dalam pelaksanaan program puskesmas

serta bersama-sama merencanakan penanganan masalah kesehatan puskesmas

Selasa
08.00-12.00

yang dipilih. Melakukan pengamatan industri non formal.


Diskusi dengan preseptor lapangan :
Community Health Teaching

Rabu

Case Report and community

08.00-12.00

science session

Kamis

Case Report and community

08.00-12.00

science session

Jumat
08.00-11.00
Sabtu
08.00-11.00

Perencanaan penanganan masalah kesehatan puskesmas yang dipilih serta


analisa permasalahan kesehatan di tempat industri non formal.
Diskusi dengan preseptor bagian :
Perencanaan penanganan masalah kesehatan puskesmas yang dipilih serta
analisa permasalahan kesehatan di tempat industri non formal (sub grup 1)
Diskusi dengan preseptor bagian :
Perencanaan penanganan masalah kesehatan puskesmas yang dipilih serta
analisa permasalahan kesehatan di tempat industri non formal (sub grup 2)

Community Health Experiences

Persiapan lapangan untuk penanganan masalah kesehatan

Community Health Experiences

Persiapan lapangan untuk penanganan masalah kesehatan


Minggu IV

Senin
08.00-12.00
Selasa
08.00-12.00
Rabu
08.00-12.00
Kamis
08.00-12.00
Jumat
09.00-10.00

Mini Community Examinations


Mini Community Examinations
Community Health Experiences
Final Examinations
Judicium

Kegiatan Pelaksanaan penanganan permasalahan kesehatan (sub grup 1)


Kegiatan Pelaksanaan penanganan permasalahan kesehatan (sub grup 2)
Evaluasi dan Dokumentasi Laporan hasil penanganan permasalahan kesehatan

Sabtu
08.00-10.00

Pamit Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai