Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TEORI PERILAKU KONSUMEN


Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi
Dosen Pengampu : Dr. Siti Nurjanah, S.E., M.Si, Dr

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Ilham Fauzi (1701620120)


2. Muhammad Syaifuddin Arif (1701620081)
3. Nurrahma Arif Dharmawan (1701620113)
4. Qurotul Aini (1701620056)
5. Suci Ramadhan (1701620022)

KELAS A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mta kuliah PENGANTAR EKONOMI bertema
“Pendekatan Kardinal” ini. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup
yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini ditulis dari hasil pencarian dari internet dan beberapa
pemikiran kami, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen mata
kuliah PENGANTAR EKONOMI atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini. Juga kepada rekan-rekan murid yang telah mendukung sehingga
dapat diselesaikannya makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-


kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih


positif bagi kita semua.

Bekasi, 28 September 2020

Penyusun

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL I
KATA PENGANTAR II
DAFTAR ISI III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II ISI
2.1 Pendekatan utility 3
2.1.1. Utility total dan marginal 3
2.1.2. Keseimbangan konsumen 4
2.1.3. Pertukaran dan syaratnya 4
2.1.4. Efek subtitusi dan efek pendapatannya 5
2.2 Pendekatan Indifference curve 6
2.2.1 Definisi indifference curve 6
2.2.2 The marginal rate of substitution (MRS) 6
2.2.3 Sifat-sifat indifference curve 7
2.2.4 Budget line 7
2.2.5 Keseimbangan konsumen 10
2.2.6 Pertukaran dan syaratnya 11
2.2.7 ICC dan Kurva Engel 13
2.2.8 PCC dan kurva permintaan 14
2.2.9 Efek subtitusi dan efek pendapat 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 17
3.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA …………………..
……………………………………….18

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam ekonomi mikro terdapat banyak bahasan salah satunya adalah


mengenai teori perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah proses aktivitas
ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian,
penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa ketika memenuhi kebutuhan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat
keputusan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berada di antara pilihan terutama


dalam hal konsumsi karena semua orang membutuhkan hal tersebut. Setiap
konsumen memiliki pilihan yang berbeda, tetapi di antara perbedaan tersebut
terdapat suatu persamaan yaitu setiap konsumen selalu ingin memaksimalkan
kepuasaan dalam mengonsumsi suatu barang yang dipilih.

Dalam teori perilaku konsumen terdapat dua macam konsep, yaitu konsep
utility (pendekatan cardinal) dan konsep indifference curve (pendekatan ordinal).
Dalam makalah ini akan membahas mengenai dua konsep pendekatan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pendekatan utility?


 Apa itu utility total dan marginal?
 Apa itu keseimbangan konsumennya?
 Bagaimana pertukaran dan syaratnya?
 Bagaimana efek subtitusi dan efek pendapatannya?

2. Apa itu pendekatan Indifference curve?


 Apa definisi indifference curve?
 Apa itu the marginal rate of substitution (MRS)?
 Apa saja sifat-sifat indifference curve?

1
 Apa itu budget line?
 Apa itu keseimbangan konsumennya?
 Bagaimana pertukaran dan syaratnya?
 Apa itu ICC dan Kurva Engel?
 Apa itu PCC dan kurva permintaan?
 Bagaimana efek subtitusi dan efek pendapatannya?

2.1 Tujuan Penulisan


1. Para mahasiswa dapat mendefinisikan dan menerapkan konsep-konsep
utiliti dan kurva indifference dalam menganalisa perilaku konsumen.
2. Untuk mengetahui konsep utility dan kurva indifference.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Pendekatan kardinal menganggap bahwa kepuasan konsumen yang diperoleh


dari kegiatan konsumsi barang dan jasa dapat diukur secara kuantitatif. Artinya
kepuasan konsumen dapat diukur dengan angka sebagaimana kita mengukur berat
badan, tinggi badan dan sebagainya.

2.1 Pendekatan Utility


2.1.1. Utility total dan marginal

Dalam ilmu ekonomi utilitas merujuk pada tingkat kepuasan pelaku konsumen
atas konsumsi barang atau jasa. . Kepuasan konsumen yang diperoleh dari hasil
konsumsi barang dan jasa disebut dengan istilah utilitas (utility). Oleh karena itu
pendekatan kardinal juga sering disebut dengan pendekatan utilitas. Pendekatan
ini beranggapan bahwa:

1. Tingkat utilitas total yang dicapai seorang konsumen merupakan fungsi


dari kuantitas barang yang dikonsumsi. Artinya tingkat kepuasan total
yang diperoleh konsumen dipengaruhi oleh jumlah berbagai barang yang
dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan hukum Gossen yang telah dijelaskan di
depan bahwa tingkat kepuasan konsumen dipengaruhi oleh jumlah dan
variasi barang yang dikonsumsi.
2. Konsumen akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya sesuai
dengan anggaran yang dimilikinya. Hal ini menunjukkan bahwa anggaran
yang dimiliki konsumen merupakan faktor penentu bagi pencapaian
tingkat kepuasannya. Artinya konsumen tidak akan mampu mencapai
tingkat kepuasan yang setinggi-tingginya sesuai dengan yang diinginkan
melainkan tergantung dari jumlah anggaran yang dimilikinya. Karena itu
konsumen akan berusaha untuk mengalokasikan jumlah anggaran yang
dimiliki tersebut untuk membeli berbagai jumlah barang yang mampu
menghasilkan kepuasan yang maksimal.
3. Tingkat kepuasan konsumen dapat diukur secara kuantitatif.

3
4. Tambahan kepuasan dari setiap unit tambahan barang yang dikonsumsi
akan menurun.

Hal tersebut bisa digambarkan sebagai berikut : ketika konsumen menyukai


barang X , maka ia akan mendapatkan kepuasan setelah mengonsumsi barang X.
Setelah itu ia mengonsumsi barang X lagi hingga 3 kali. Disini terlihat marginal
utility menunjukan tambahan kepuasan yang diterima konsumen saat
mengonsumsi barang X. Secara sederhana , ketika seseorang mengonsumsi barang
yang sama barulang-ulang maka kepuasan yang ia dapat akan berkurang. Faktor
inilah yang menjadi dasar the law of diminishing marginal utility.

2.1.2. Keseimbangan  Konsumen

Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan


maksimum dari mengonsumsi suatu barang :

2.1.3. Syarat Keseimbangan :

Atau

4
MUa.Pa + MUb.Pb + … = M

Keterangan :

MU = marginal utility

P = harga

M = pendapatan konsumen

2.1.4. Efek Substitusi dan Efek Pendapatan

Sifat : Barang normal. Ciri-ciri : P turun-Q naik atau Y naik-Q naik

Note: Efek berurut

1. Efek Substitusi (pengganti) : Adalah efek yang bersifat umum, yakni Jika
harga barang x turun, maka konsumen akan menambah konsumsi barang tersebut
dan mengurangi barang yang lain (antar barang berada dalam kurva IC).

GRAFIK : Dibuat garis budget line bayangan dengan slope yang saama dari garis
budget line yang baru (setelah ada perubahan harga), namun harus bersinggungan
dengan IC yang lama. Jadi titik nya berada di persinggungan IC lama dan BL
baru.

2. Efek pendapatan : Adalah efek yang tidak berlaku secara umum. Untuk
barang normal, jika harga barang x turun, maka pendapatan rill meningkat,
dimana konsumen akan merasa lebih kaya (karena rumusnya Pendapatan nominal
: harga barang) dan konsumsi nya akan meningkat (sesuai hukum permintaan).

GRAFIK : Garis BL yang baru bersinggungan dengan gais IC yang baru karena
syarat untuk mengetahui konsumsi yang baru.

5
Efek Total : Efek substitusi
+Efek Pendapatan

Kesimupulan : Adanya penurunan harga, mengakibatkan permintaan barang


tersebut meningkat (juga menjadi salah satu penentu dari hukum permintaan,
tergambar dari efek substitusi dan pendapatan) atau Efek total, jika di grafik dari
titik A ke C.

Barang Inferior . Ciri-ciri : P turun Q naik atau Y naik Q turun. Bersifat subjektif.
Efek substitusi positif namun efek pendapatan negatif. Efek total = Efek
pendapatan

Barang Giffen : ciri-ciri: P turun-Q turun atau Y turun-Q naik. Bersifat berlaku
untuk semua orang dan sudah pasti barang inferior. Efek total bisa dilihat dari titik
awal ke titik Efek pendapatan.

2.2 Pendekatan Indifference Curve


2.2.1 Defini Indifference Curve

Kurva indiferen (indifference curve) dalam mikroekonomi adalah kurva


yang menggambarkan hubungan antara dua bundel barang di mana konsumen
mendapatkan kepuasan yang sama pada tiap-tiap titik kombinasi kuantitas kedua
bundel tersebut.. Kurva indeferensi hanya dihadapi oleh seorang konsumen.

6
2.2.2 The Marginal Rate of Substitution (MRS)

Marginal rate of substitution (MRS) atau tingkat marginal substitusi adalah Slope
IC. Tingkat di mana konsumen bersedia untuk mengorbankan satu barang untuk
mendapatkan lebih banyak barang lain tetapi tetap memiliki kepuasan (utilitas)
yang sama. Sifat nilai selalu bernilai negatif karena saling berlawanan (cont
barang x bertambah, barang y berkurang).

MRS tidak akan mencapai nol namun akan terus mengalami Diminishing atau
Diminishing MRS.

2.2.3 Sifat-sifat Indifffence Curve


1. Terdapat banyak kurva indeferen U1,U2,U3,…, Un. Susunan Kurva
Indiferen disebut kurva indiferen.
2. Kurva yang letaknya lebih tinggi bererti itu tinggkat kepuasannya lebih
tinggi.
3. Apabila konsumen ingin menambahkan konsumsi barang y maka
konsumsi barang x harus dikurangi agar mendapatkan kepuasan yang

7
sama. Sehingga bentuk kurvanya mengarahkan slope (kemiringan) yang
negatif.
4. Dua kurva indiferen tidak berpotongan. Kurva indiferen yang tinggi berarti
menggambarkan kepuasan yang lebih tinggi. Apabila ada dua kurva
indiferen saling berpotongan misalnya ada di titik F berarti kombinasi
konsumsi barang x dan y yang sama akan memeroleh tingkat kepuasan
yang lebih tinggi.
5. Sesuai dengan sifat (3), kurva indiferen mencekung terhadap titik O
6. Kemiringan (slope) kurva indiferen menunjukkan Laju Substitusi
Marginal (Marginal Rate Of Substitution=MRS)

2.2.4 Budget Line

Budget line adalah konsumen yang memiliki pendapatan tetap sehingga


uang yang didapat bisa dibelanjakan pada barang yang sudah direncanakan.
Misalnya Anda memiliki pendapatan tetap sebagai mahasiswa seperti uang
kiriman dari oaring tua anda sebesar Rp1.000.000,00 dan uang tersebut akan
dibelikan baju dan rok atau celana. Apabila harga baju Rp50.000,00 per unit dan
harga celana atau rok Rp40.000,00 per unit. Anda akan menghabiskan uang

Jika dilihat dari pelaku

Jika anda menggunakan uang yang di kasih oleh orang tua untuk membeli
kebutuhan anda yaitu baju dab rok atau celana. Aanda dapat menggunakan uang
tersebut untuk membeli kebutuhan anda. Apabila anda membelikan seluruhnya
untuk menbeli baju anda akan mendapatkan 20 baju. Sama seperti membeli rok
atau celana, anda akan mendapatkan 25 rok atau celana.

TABEL ALTERNATIF KOMBINASI BARANG ANTARA BAJU DAN ROK


ATAU CELANA

BAJU ROK ATAU CELANA


25 0
20 4
15 8
10 12
5 16

8
0 20

Berdasarkan tabel diatas menggambarkan anggaran kurva garis yang


berbentuk garis lurus pada garis kurva tersebut menunjukkan seluruh kombinasi
dari apa yang sudah kita dapatkan, sehingga seluruh pendapatan konsumen habis
karena telah di belanjakan kebutuhan-kebutuhannya. Jadi kesimpulan dari tabel
tersebut adalah semua kombinasi barang-barang yang tersedia bagi rumah tangga
pada penghasilan atau pendatan tertentu pada harga barang-barang yang di beli.
Kuantitas Baju

Kuantitas Rok dan Celana

Bisa dilihat dari grafik tersebut perilaku konsumendalam mengkonsumsi suatu


barang dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan
perilaku konsumen tidak rasional :

1. Perilaku Konsumen Rasional


Perilaku konsumen rasional adalah konsumen bisa dikatakan rasional
apabila memenuhu syarat dibawah ini:
 Barang yang layak
 Barang yang benar-benar layak
 Barang tersebut mempunyai kegunaan yang maksimal bagi
konsumen

9
2. Perilaku Konsumen Tidak Rasional
Perilaku konsumen tidak rasional adalah kosumen tidak punya rencana
untuk membeli barang tersebut, tetapi konsumen tetap membeli batang
yang diinginkan. Contohya :
 Gengsi (prestise)
 Adanya bonus atau banjir diskon
 Mempunyai merek yang terkenal
 Konsumen tergiur dengan promosi atau iklan yang ada dimana saja

2.2.5 Keseimbangan Konsumen

Keseimbangan konsumen adalah bagaimana konsumen mengalokasikan


pendapatan di antara dua barang, apabila digabungkan pengertiannya tentang yang
ingin diperbuatan apa yang dapat diperbuat oleh konsumen. Kejadian ini
dilakukan dengan menggabungkan peta indiferen dan kurva garis anggaran
konsumen. Dibawah ini contoh gabungan peta indiferen dan kurva garis anggaran
konsumen.
Kuantitas Baju

Dengan kurva diatas, dalam garis anggaran dapat diletakkan AB diatas


peta indiferen konsumen. Posisi di kanan atas garis AB menunjukkan kombinasi

10
barang yang tidak dapat dibeli dengan anggaran yang dimiliki. Apabila posisi dari
kiri bawah garis AB menggambarkan kombinasi barang yang harga belinya lebih
rendah dari pendapatan sehingga tidak masuk hitung karena diasumsikan bahwa
anda akan membelanjakan seluruh pendapatan sebesar Rp1.000.000,00. Jadi
posisi manakah yang anda pilih?

Maka dari itu anda ingin memaksimumkan utilitas, apabila ingin mencapai
kurva indiferen tertinggi yang dapat di capai. Anda bisa mengamati kurva
keseimbangan konsumen diatas, dan anda akan mencapai utilitas maksimum pada
saat garis anggaran menyinggung kurva indiferen tertinggi yang dapat di capai.
Kejadaian ini dinamakan dengan keseimbangan konsumen.

Dari kurva diatas, kombinasi barang yang paling diminati konsumen dan
dapat dicapai dengan anggaran yang ada terletak pada titik E. Pada titik E ini,
anda akan mencapai utilitas maksimum dengan anggaran terbatas. Berarati anda
dalam mencapai utilitas maksimum dibatasi oleh tinggkat pendapatan anda.
Keterbatasan disini merupakan satu kenyataan bahwa seseorang tidak akan
mengonsumsi barang yang nilainya melebihi pendapatannya.

2.2.6 Pertukaran dan Syaratnya

Secara teoritis suatu indifference curve memenuhi syarat-syarat berikut:


1. Konsisten (prinsip transitivity) Jika dikatakan kombinasi A lebih disukai
dari B dan B lebih disukai dari C, maka A mestilah lebih disukai dari C.
Dengan dalil ini maka kurva indifferen tidak ada yang berpotongan

11
2. Banyak lebih disukai dari sedikit (more is better) juga merupakan alasan
rasional sehingga kurva indiferen yang berada pada sisi kanan lebih disukai

3. Kurva indiferens tidak harus parelel karena perubahan utilitas tidak harus
proporsional, tetapi syarat (2) harus tetap dipakai.

 Jika konsumen dapat menukar kombinasi komoditas X dan Y untuk satu


utilitas yang sama, maka dalam hal ini sebenarnya konsumen menukar nilai
kepuasan dari barang X dan Y.
 Menambah atau mengurangi konsumsi komoditas X berarti menambah atau
mengurangi total kepuasan barang X; yang berdampak pada adanya perubahan
marginal utilitinya (MU). Jadi perubahan jumlah X dan Y sama dengan
perubahan MU. Kemiringan (slope) kurva indiferens adalah:

12
 Persamaan di atas dikenal sebagai Marginal Rate of Substitution (MRS),
yang sebenarnya menunjukkan kemiringan dari kurva indiferens.

 MRS selalu negatif dan mengukur pertukaran (trade-off) dua komoditas


ada kondisi utilitas konsumen yang tidak berubah.

 Karena prinsip inilah maka kurva indiferens mempunyai kecenderungan


cembung terhadap titik asal (convex to origin )

2.2.7 Income Consumption Curve (ICC) dan Kurva Engel


Kurva pendapatan konsumsi atau Income consumption curve (ICC)
menggambarkan kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan kepuasan
(utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat pendapatan,
sedangkan harga dan preferensi tetap.
Kenaikan pendapatan di mana rasio harga relatif tetap akan menggeser
garis anggaran ke kanan sejajar dengan garis anggaran sebelumnya. Pergeseran
garis anggaran tersebut akan menggeser titik keseimbangan konsumen. ICC
merupakan garis yang menghubungkan berbagai titik keseimbangan
konsumen pada berbagai tingkat pendapatan.

Gambar. Kurva pendapatan konsumsi (ICC)

13
Kurva Engel adalah kurva yang menggambarkan perubahan tingkat
perndapatan terhadap konsumsi barang. Untuk barang normal berarah positif
sedangkan barang inferior berarah negatif

Kurva Engel
 Penurunan ICC adalah kurva Engel.
 Kurva Engel menunjukkan beragam jumlah barang yang dibeli pada
tingkat pendapatan yang berbeda (hubungan antara jumlah pendapatan
konsumen dengan jumlah permintaan barang yang dikonsumsi). Misalnya
kurva Engel barang X -> menunjukkan jumlah barang X per satuan waktu
yang ingin dan sanggup dibeli konsumen pada berbagai pendapatan yang
diperolehnya.
 Berdasarkan kurva Engel dapat diukur derajad kepekaan perubahan
pendapatan yang berakibat pada derajat kepekaan jumlah barang yang
diminta.

2.2.8 Price Consumption Curve (PCC) dan Kurva


Permintaan
Kurva harga konsumsi atau Price Consumption Curve (PCC)
menggambarkan kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan kepuasan
(utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat harga, sedangkan
harga barang lain dan pendapatan konstan.
Dengan adanya penurunan harga suatu barang, garis anggaran bergerak
dan posisi keseimbangan berpindah. Apabila titik keseimbangan tersebut
dihubungkan maka diperoleh garis konsumsi harga.
PCC menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai
harga pada suatu barang, di mana pendapatan dan harga nominal barang lain
dianggap tetap.
Kurva permintaan barang dapat diturunkan dari titik-titik pada kurva
PPC, menggambarkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.
Dengan demikian, PCC memiliki hubungan dengan  elastisitas harga:

14
 Membantu menentukan nilai elastisitas harga dari permintaan, yang
menggambarkan tingkat respon konsumen terhadap perubahan harga.
 Ketika harga berubah, PCC juga menunjukkan jumlah permintaan barang
lain di sumbu vertikal, sehingga elastisitas silang dari permintaan dapat
diketahui.
 Secara grafik slope dari PCC menunjukkan nilai elastisitas harga.
 Hubungan antara PCC dengan elastisitas harga:
 Apabila PCC berslope negatif -> E > 1 (elastis)
 Apabila PCC berslope horizontal -> E = 1 (unit elastis)
 Apabila PCC berslope positif -> E < 1 (inelastis)

2.2.9 Efek Subtitusi dan Efek Pendapatan


Perubahan jumlah barang yang diminta ditentukan oleh efek pendapatan
(Income Effict) dan efek pengganti (Substitution effict). Income Effect adalah
akibat berubahnya jumlah barang yang diminta karena perubahan pendapatan riil,
artinya apabila harga barang naik, jumlah pendapatan yang digunakan untuk
membeli barang tersebut turun atausemakin berkurang pendapatan seseorang,
maka ia harns mengurangi pembelian suatu barang dan sebaliknya apabila jumlah
pendapatan yang digunakan untuk membeli barang tersebut naik atau semakin
meningkat pendapatan seseorang, maka ia akan menambah pembelian suatu
barang.

15
Keterangan:
 pada posisi awal, kurva batas anggaran adalah garis yang menghubungkan
N/Py dan N/Px. Titik A merupakan persinggungan kurva batas indiferen.
Ini merupakan titik yang menghasilkan kepuasan maksimal, yakni
kombinasi konsumsi barang X1 dan Y1.
 penurunan harga barang X mengubah kurva awal di sumbu horizontal, dari
N/Px menjad N/PX akibatnya, konsumen memiliki kesempatan untuk
mengkonsumsi lebih banyak oarang X dan Y, sekaligus menamban nilai
kepuasan; yakni sebesar X2 dan Y2 (titik B).

Keterangan
 melanjutkan dari kasus substitution effect, batas anggaran yang baru
adalah garis yang menghubungkan N/Py dengan N/Px *
 Konsumen mengalami penurunan penghasilan, sehingga menggeser kurva
batas anggaran secara sejajar kedalam (ke garis yang menghubungkan
N/Py dan N/Px).
 Aibatnya terjadi penurunan konsumsi barang dan perubahan pada titik
keseimbangan, yakni dari titik B (X2, Y2) ke titik C X3,Y3).

16
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi
oleh beberapa factor, diantaranya:pendapatan, selera konsumen, dan harga
barang disaat kondisi yang lain tidak berubah.Teori perilaku konsumen
didasarkan pada teori yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan
pendapatan yang diperolehnya dapat membeli berbagai barang dan jasa
sehingga dapat tercapai kondisi dimana konsumen merasakan kepuasan
tertentu yang diharapkannya.
Teori perilaku konsumen menggunakan asumsi bahwa kepuasan dapat
diukur secara kuantitatif. Dalam literatur sebagai satuan guna atau kepuasan
biasa dipakai satuan ukuran yang biasa disebut util yang kiranya dapat kita
terjemahkan dengan istilah satuan kepuasan.
Terdapat sejumlah faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan pola
konsumsi pada seorarang konsumen untuk mencapai kepuasan maksimum ,
mulai dari perubahan pendapatan , subtitusi serta factor lainya dan ketika
konsumsi berubah secara tajam , perubahan itu mungkin memengaruhi
output dan lapangan kerja melalui dampaknya terhadap keseleuruhan
permintaan.

3.2 Saran
Berdasarkan isi makalah ini maka studi teori perilaku konsumen adalah
suatu hal yang sangat penting baik bagi para pelaku ekonomi karena dengan
kita mempelajari dan memahami konsep teori dan perilaku konsumen dalam
membelanjakan sejumlah anggaran yang dimilikinya,maka kita akan
mengetahui sejumlah pemahaman daripada siklus jangka pendek maupun
pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

17
Daftar Pustaka :
https://blogips-ekonomi.blogspot.com/2018/06/teori-perilaku-konsumen-
pendekatan-kardinal-ordinal.html

“Pengantar Ekonomi”. Slideshare.net. Feb 20, 2015


<https://www.slideshare.net/yunisarosa/pengantar-ekonomi-efek-substitusi-dan-
pendapatan>
“Kurva Indiferensi”. Wikipedia. 23 Juni 2019.
<https://id.wikipedia.org/wiki/Kurva_indiferensi>
Gambar “Kurva Indiferen” . Cerdasco.com. September 29, 2019.
<https://cerdasco.com/kurva-indiferen/>
“Bab 4 Teori perilaku konsumen”. Slideshare.net. Sep 18, 2014.
<https://www.slideshare.net/adityaislamuddinpanim/bab-iv-teori-perilaku-
konsumen>
“Marginal Rate of Substitution, Tingkat Substitusi Marginal, Slope Kemiringan
Kurva Indiferen. 15 Mei 2020”. 15 Mei 2020. <https://youtu.be/FBO_OCSzmAo>
https://blogips-ekonomi.blogspot.com/2018/04/kurva-indiferen-dan-garis-
anggaran.html#:~:text=Menurut%20Prof.%20Dr.Soeharno%20(,Curve)%20dapat
%20dijelaskan%20sebagai%20berikut%3A&text=Kurva%20indiferen
%20mempunyai%20arah%20(slope,untuk%20mendapatkan%20kepuasan
%20yang%20sama.

https://brainly.co.id/tugas/1169529

https://brainly.co.id/tugas/7845739

https://brainly.co.id/tugas/7845739

http://lista.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/58147/P+13%2614+Teori+Pilih
an+Konsumen+dan+Preferensi+Konsumen.pdf
https://www.academia.edu/35814940/Makalah_Analisis_Permintaan_Konsumen
https://www.academia.edu/34314189/Price_Consumption_Curve_PCC_Income_
Consumption_Curve_ICC_Kurva_Engel

18

Anda mungkin juga menyukai