Disusun Oleh :
Kelompok 3
KELAS A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mta kuliah PENGANTAR EKONOMI bertema
“Pendekatan Kardinal” ini. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup
yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini ditulis dari hasil pencarian dari internet dan beberapa
pemikiran kami, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen mata
kuliah PENGANTAR EKONOMI atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini. Juga kepada rekan-rekan murid yang telah mendukung sehingga
dapat diselesaikannya makalah ini.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL I
KATA PENGANTAR II
DAFTAR ISI III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II ISI
2.1 Pendekatan utility 3
2.1.1. Utility total dan marginal 3
2.1.2. Keseimbangan konsumen 4
2.1.3. Pertukaran dan syaratnya 4
2.1.4. Efek subtitusi dan efek pendapatannya 5
2.2 Pendekatan Indifference curve 6
2.2.1 Definisi indifference curve 6
2.2.2 The marginal rate of substitution (MRS) 6
2.2.3 Sifat-sifat indifference curve 7
2.2.4 Budget line 7
2.2.5 Keseimbangan konsumen 10
2.2.6 Pertukaran dan syaratnya 11
2.2.7 ICC dan Kurva Engel 13
2.2.8 PCC dan kurva permintaan 14
2.2.9 Efek subtitusi dan efek pendapat 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 17
3.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA …………………..
……………………………………….18
III
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam teori perilaku konsumen terdapat dua macam konsep, yaitu konsep
utility (pendekatan cardinal) dan konsep indifference curve (pendekatan ordinal).
Dalam makalah ini akan membahas mengenai dua konsep pendekatan tersebut.
1
Apa itu budget line?
Apa itu keseimbangan konsumennya?
Bagaimana pertukaran dan syaratnya?
Apa itu ICC dan Kurva Engel?
Apa itu PCC dan kurva permintaan?
Bagaimana efek subtitusi dan efek pendapatannya?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam ilmu ekonomi utilitas merujuk pada tingkat kepuasan pelaku konsumen
atas konsumsi barang atau jasa. . Kepuasan konsumen yang diperoleh dari hasil
konsumsi barang dan jasa disebut dengan istilah utilitas (utility). Oleh karena itu
pendekatan kardinal juga sering disebut dengan pendekatan utilitas. Pendekatan
ini beranggapan bahwa:
3
4. Tambahan kepuasan dari setiap unit tambahan barang yang dikonsumsi
akan menurun.
Atau
4
MUa.Pa + MUb.Pb + … = M
Keterangan :
MU = marginal utility
P = harga
M = pendapatan konsumen
1. Efek Substitusi (pengganti) : Adalah efek yang bersifat umum, yakni Jika
harga barang x turun, maka konsumen akan menambah konsumsi barang tersebut
dan mengurangi barang yang lain (antar barang berada dalam kurva IC).
GRAFIK : Dibuat garis budget line bayangan dengan slope yang saama dari garis
budget line yang baru (setelah ada perubahan harga), namun harus bersinggungan
dengan IC yang lama. Jadi titik nya berada di persinggungan IC lama dan BL
baru.
2. Efek pendapatan : Adalah efek yang tidak berlaku secara umum. Untuk
barang normal, jika harga barang x turun, maka pendapatan rill meningkat,
dimana konsumen akan merasa lebih kaya (karena rumusnya Pendapatan nominal
: harga barang) dan konsumsi nya akan meningkat (sesuai hukum permintaan).
GRAFIK : Garis BL yang baru bersinggungan dengan gais IC yang baru karena
syarat untuk mengetahui konsumsi yang baru.
5
Efek Total : Efek substitusi
+Efek Pendapatan
Barang Inferior . Ciri-ciri : P turun Q naik atau Y naik Q turun. Bersifat subjektif.
Efek substitusi positif namun efek pendapatan negatif. Efek total = Efek
pendapatan
Barang Giffen : ciri-ciri: P turun-Q turun atau Y turun-Q naik. Bersifat berlaku
untuk semua orang dan sudah pasti barang inferior. Efek total bisa dilihat dari titik
awal ke titik Efek pendapatan.
6
2.2.2 The Marginal Rate of Substitution (MRS)
Marginal rate of substitution (MRS) atau tingkat marginal substitusi adalah Slope
IC. Tingkat di mana konsumen bersedia untuk mengorbankan satu barang untuk
mendapatkan lebih banyak barang lain tetapi tetap memiliki kepuasan (utilitas)
yang sama. Sifat nilai selalu bernilai negatif karena saling berlawanan (cont
barang x bertambah, barang y berkurang).
MRS tidak akan mencapai nol namun akan terus mengalami Diminishing atau
Diminishing MRS.
7
sama. Sehingga bentuk kurvanya mengarahkan slope (kemiringan) yang
negatif.
4. Dua kurva indiferen tidak berpotongan. Kurva indiferen yang tinggi berarti
menggambarkan kepuasan yang lebih tinggi. Apabila ada dua kurva
indiferen saling berpotongan misalnya ada di titik F berarti kombinasi
konsumsi barang x dan y yang sama akan memeroleh tingkat kepuasan
yang lebih tinggi.
5. Sesuai dengan sifat (3), kurva indiferen mencekung terhadap titik O
6. Kemiringan (slope) kurva indiferen menunjukkan Laju Substitusi
Marginal (Marginal Rate Of Substitution=MRS)
Jika anda menggunakan uang yang di kasih oleh orang tua untuk membeli
kebutuhan anda yaitu baju dab rok atau celana. Aanda dapat menggunakan uang
tersebut untuk membeli kebutuhan anda. Apabila anda membelikan seluruhnya
untuk menbeli baju anda akan mendapatkan 20 baju. Sama seperti membeli rok
atau celana, anda akan mendapatkan 25 rok atau celana.
8
0 20
9
2. Perilaku Konsumen Tidak Rasional
Perilaku konsumen tidak rasional adalah kosumen tidak punya rencana
untuk membeli barang tersebut, tetapi konsumen tetap membeli batang
yang diinginkan. Contohya :
Gengsi (prestise)
Adanya bonus atau banjir diskon
Mempunyai merek yang terkenal
Konsumen tergiur dengan promosi atau iklan yang ada dimana saja
10
barang yang tidak dapat dibeli dengan anggaran yang dimiliki. Apabila posisi dari
kiri bawah garis AB menggambarkan kombinasi barang yang harga belinya lebih
rendah dari pendapatan sehingga tidak masuk hitung karena diasumsikan bahwa
anda akan membelanjakan seluruh pendapatan sebesar Rp1.000.000,00. Jadi
posisi manakah yang anda pilih?
Maka dari itu anda ingin memaksimumkan utilitas, apabila ingin mencapai
kurva indiferen tertinggi yang dapat di capai. Anda bisa mengamati kurva
keseimbangan konsumen diatas, dan anda akan mencapai utilitas maksimum pada
saat garis anggaran menyinggung kurva indiferen tertinggi yang dapat di capai.
Kejadaian ini dinamakan dengan keseimbangan konsumen.
Dari kurva diatas, kombinasi barang yang paling diminati konsumen dan
dapat dicapai dengan anggaran yang ada terletak pada titik E. Pada titik E ini,
anda akan mencapai utilitas maksimum dengan anggaran terbatas. Berarati anda
dalam mencapai utilitas maksimum dibatasi oleh tinggkat pendapatan anda.
Keterbatasan disini merupakan satu kenyataan bahwa seseorang tidak akan
mengonsumsi barang yang nilainya melebihi pendapatannya.
11
2. Banyak lebih disukai dari sedikit (more is better) juga merupakan alasan
rasional sehingga kurva indiferen yang berada pada sisi kanan lebih disukai
3. Kurva indiferens tidak harus parelel karena perubahan utilitas tidak harus
proporsional, tetapi syarat (2) harus tetap dipakai.
12
Persamaan di atas dikenal sebagai Marginal Rate of Substitution (MRS),
yang sebenarnya menunjukkan kemiringan dari kurva indiferens.
13
Kurva Engel adalah kurva yang menggambarkan perubahan tingkat
perndapatan terhadap konsumsi barang. Untuk barang normal berarah positif
sedangkan barang inferior berarah negatif
Kurva Engel
Penurunan ICC adalah kurva Engel.
Kurva Engel menunjukkan beragam jumlah barang yang dibeli pada
tingkat pendapatan yang berbeda (hubungan antara jumlah pendapatan
konsumen dengan jumlah permintaan barang yang dikonsumsi). Misalnya
kurva Engel barang X -> menunjukkan jumlah barang X per satuan waktu
yang ingin dan sanggup dibeli konsumen pada berbagai pendapatan yang
diperolehnya.
Berdasarkan kurva Engel dapat diukur derajad kepekaan perubahan
pendapatan yang berakibat pada derajat kepekaan jumlah barang yang
diminta.
14
Membantu menentukan nilai elastisitas harga dari permintaan, yang
menggambarkan tingkat respon konsumen terhadap perubahan harga.
Ketika harga berubah, PCC juga menunjukkan jumlah permintaan barang
lain di sumbu vertikal, sehingga elastisitas silang dari permintaan dapat
diketahui.
Secara grafik slope dari PCC menunjukkan nilai elastisitas harga.
Hubungan antara PCC dengan elastisitas harga:
Apabila PCC berslope negatif -> E > 1 (elastis)
Apabila PCC berslope horizontal -> E = 1 (unit elastis)
Apabila PCC berslope positif -> E < 1 (inelastis)
15
Keterangan:
pada posisi awal, kurva batas anggaran adalah garis yang menghubungkan
N/Py dan N/Px. Titik A merupakan persinggungan kurva batas indiferen.
Ini merupakan titik yang menghasilkan kepuasan maksimal, yakni
kombinasi konsumsi barang X1 dan Y1.
penurunan harga barang X mengubah kurva awal di sumbu horizontal, dari
N/Px menjad N/PX akibatnya, konsumen memiliki kesempatan untuk
mengkonsumsi lebih banyak oarang X dan Y, sekaligus menamban nilai
kepuasan; yakni sebesar X2 dan Y2 (titik B).
Keterangan
melanjutkan dari kasus substitution effect, batas anggaran yang baru
adalah garis yang menghubungkan N/Py dengan N/Px *
Konsumen mengalami penurunan penghasilan, sehingga menggeser kurva
batas anggaran secara sejajar kedalam (ke garis yang menghubungkan
N/Py dan N/Px).
Aibatnya terjadi penurunan konsumsi barang dan perubahan pada titik
keseimbangan, yakni dari titik B (X2, Y2) ke titik C X3,Y3).
16
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi
oleh beberapa factor, diantaranya:pendapatan, selera konsumen, dan harga
barang disaat kondisi yang lain tidak berubah.Teori perilaku konsumen
didasarkan pada teori yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan
pendapatan yang diperolehnya dapat membeli berbagai barang dan jasa
sehingga dapat tercapai kondisi dimana konsumen merasakan kepuasan
tertentu yang diharapkannya.
Teori perilaku konsumen menggunakan asumsi bahwa kepuasan dapat
diukur secara kuantitatif. Dalam literatur sebagai satuan guna atau kepuasan
biasa dipakai satuan ukuran yang biasa disebut util yang kiranya dapat kita
terjemahkan dengan istilah satuan kepuasan.
Terdapat sejumlah faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan pola
konsumsi pada seorarang konsumen untuk mencapai kepuasan maksimum ,
mulai dari perubahan pendapatan , subtitusi serta factor lainya dan ketika
konsumsi berubah secara tajam , perubahan itu mungkin memengaruhi
output dan lapangan kerja melalui dampaknya terhadap keseleuruhan
permintaan.
3.2 Saran
Berdasarkan isi makalah ini maka studi teori perilaku konsumen adalah
suatu hal yang sangat penting baik bagi para pelaku ekonomi karena dengan
kita mempelajari dan memahami konsep teori dan perilaku konsumen dalam
membelanjakan sejumlah anggaran yang dimilikinya,maka kita akan
mengetahui sejumlah pemahaman daripada siklus jangka pendek maupun
pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
17
Daftar Pustaka :
https://blogips-ekonomi.blogspot.com/2018/06/teori-perilaku-konsumen-
pendekatan-kardinal-ordinal.html
https://brainly.co.id/tugas/1169529
https://brainly.co.id/tugas/7845739
https://brainly.co.id/tugas/7845739
http://lista.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/58147/P+13%2614+Teori+Pilih
an+Konsumen+dan+Preferensi+Konsumen.pdf
https://www.academia.edu/35814940/Makalah_Analisis_Permintaan_Konsumen
https://www.academia.edu/34314189/Price_Consumption_Curve_PCC_Income_
Consumption_Curve_ICC_Kurva_Engel
18