Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN PICO

No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking


1. P Ya Jurnal Utama
Pada asma terjadi penurunan oksigenasi darah dan peningkatan
karbondioksida arteri. Berdasarkan latar belakang diatas mendorong
peneliti untuk melakukan penelitian “latihan pernafasan diagfragma
dalam mempengaruhi saturasi oksigen (SPO2) pada pasien asma di
Ruang Inap RSUD Patut Patju Gerung Tahun 2018.
Jurnal pembandingan:
Pasien asma cenderung melakukan pernafasan pada volume paru
yang tinggi dan membutuhkan kerja keras dari otot-otot pernafasan,
sehingga menambah energy untuk bernapas. Pasien asma
mengalami sesak nafas karena penyempitan saluran pernapasan
sehingga terjadinya hiperaktivitas dari saluran pernafasan terhadap
berbagai macam rangsangan. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin
mengetahui keefektifan pemberian semi fowler pada pasien asma di
Ruang inap kelas III RSUD Dr. Moewardi Surakarta”
2. I Ya Jurnal utama: Pemberian latihan pernafasan diafragma.
Pada saat serangan asma. Otot-otot yang lebih sering digunakan
adalah otot interkostalis dari pada otot-otot rektus abdominalis,
sedangkan otot pernapasan paling utama adalah diafragma.
Penggunaan otot-otot interkostalis secara terus menerus akan
menyebabkan kelemahan pada otot pernapasan sehingga diperlukan
suatu latihan penguatan otot-otot pada penderita asma. Salah satu
intervensi yang dapat dilakukan pada pasien asma untuk
meningkatkan kekuatan otot-otot pernapasan pada pasien asma
sehingga dapat memaksimalkan ventilasi paru adalah latihan
pernapasan diafragma. Latihan pernapasan diafragma merupakan
melatih pasien untuk menggunakan diafragma dengan baik dan
merelaksasi otot-otot asesoris (otot bantu pernapasan) dan bertujuan
meningkatkan volume alur napas, menurunkan frekuensi respirasi
dan residu fungsional, memperbaiki ventilasi dan memobilisasi
sekresi muku pada saat drainase postural.
Jurnal pembandingan: pemberian posisi semi folwer
Asma merupakan suatu penyakit obstruksi saluran napas yang
memberikan gejala-gejala batuk, mengi, dan sesak napas.
Penyempitan saluran napas pada asma dapat terjadi secara bertahap,
perlahan dan bahkan menetap dengan pengobatan tetapi dapat pula
terjadi mendadak bahkan berangsur sehingga menimbulkan
kesulitan bernapas. Dari masalah tersebut maka seorang perawat
dapat memberikan tindakan secara mandiri yaitu dengan
memberikan posis semi fowler. Posisi semi fowler dengan derajat
kemiringan 45’ yaitu dengan menggunakan gaya gravitasi untuk
membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan dari
abdomen pada diafragma. Saat sesak napas pasien lebih nyaman
dengan posisi duduk atau setengah duduk sehingga posisi semi
fowler memberikan kenyamanan dan membantu memperingan
kesukaran bernapas.
Critical Thinking:
Keefektifan, pemberian posisi semi fowler terhadap penurunan
sesak napas hanya mampu menjelaskan keberhasilan dari
pemberian posisi semi fowler itu ketika pasien sesak napas pada
pasien asma, sedangkan menurut kelompok kami didalam jurnal
tersebut tidak menjelaskan teknik-teknik pemberian posisi semi
fowler serta indikasi dalam pemberian posisi semi fowler.
Pada jurnal pembanding hanya menjelaskan tujuan dari latihan
pernapasan diafrgama. Sedangkan menurut kelompok semestinya
ditambahkan dengan menjelaskan prosedur dari latihan pernapasan
diafrgama agar klien dapat kooperatif dalam pemberian latihan
pernapasan diafrgama tersebut.
Diperbaiki
Karena jurnal utama dan perbandingan udah berubah
C Ya jurnal utama
pemberian latihan pernafasan Diafragma pada pasien asma.dengan
populasi 16 responden. Keluhan utama yang sering terjadi saat
terjadinya asma adalah sesak napas. untuk meningkatkan kekuatan
otot-otot pernapasan pada pasien asma sehingga dapat
memaksimalkan ventilasi paru adalah Latihan Pernapasan
Diafragma. Latihan Pernapasan Diafragma yaitu melatih pasien
untuk menggunakan diafragma dengan baik dan merelaksasi otot-
otot asesoris (otot bantu pernapasan), dan bertujuan meningkatkan
volume alur napas, menurunkan frekuensi respirasi dan residu
fungsional, memperbaiki ventilasi dan memobilisasi sekresi mukus
pada saat drainase postural. pernafasan diafragma yang dilakukan
berulang kali dengan rutin dapat membantu seseorang
menggunakan diafragmanya secara benar ketika dia bernafas.
Teknik ini berguna untuk menguatkan diafragma, menurunkan kerja
pernafasan, melalui penurunan laju pernafasan, menggunakan
sedikit usaha dan energi untuk bernafas, dengan pernafasan
diafragma maka akan terjadi peningkatan volume tidal, penurunan
kapasitas residu fungsional, dan peningkatan pengambilan oksigen
yang optimal.
Jurnal perbandingan
Pemberian posisi semi fowler pada pasien asma. Masalah utama
pada pasien asma yang sering dikeluhkan adalah sesak napas.
Pemberian posisi semi fowler adalah sebagai salah satu cara untuk
membantu mengurangi sesak napas. Dengan jumlah populasi 33
responden pasien asma, ini dilakukan cengan cara dimana kepala
dan tubuh dinaikkan 45°, yaitu menggunakan gaya gravitasi untuk
membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan dari
abdomen pada diafragma. Saat sesak napas pasien lebih nyaman
dengan posisi duduk atau setengah duduk sehingga posisi semi
fowler memberikan kenyamanan dan membantu memperingan
kesukaran bernapas.

O Ya Jurnal utama:
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian latihan
pernafasan Diafragma pada pasien asma. Berdasarkan hasil uji
Wilcoxon didapatkan hasil uji Sig ρ (0,000) < α (0,05), maka H0
ditolak atau dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan
latihan pernapasan diafragma terhadap peningkatan saturasi oksigen
pada pasien asma.
Jurnal perbandingan:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemberian posisi semi
fowler pada pasien asma sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan
posisi semi fowler dapat dilihat dari hasil T-test sebesar -15,327
dengan p = 0,006. Karena p = 0,006 < 0,005, maka dikatakan
signifikan atau bermakna. Artinya, ada perbedaan sebelum dan
sesudah dilakukan pemberian posisi semi fowler pada pasien asma.

Anda mungkin juga menyukai