Anda di halaman 1dari 5

Definisi Senam Asma

Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang tepat bagi penderita
asma. Karena Senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani
dan juga meningkatkan kemampuan benapas.
Selain senam asma, masih ada beberapa pilihan olahraga lain, di antaranya
berenang dan jalan santai (jogging). Namun perlu diperhatikan pula faktor pemicu
asma, jika asma muncul karena udara dingin, hindari berenang di kolam dengan
suhu rendah atau melakukan jogging di pegunungan.
Manfaat dan Tujuan Senam Asma
Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena
keberhasilan pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang
dikonsumsi, namun juga faktor gizi dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga
diperlukan untuk memperkuat otot-otot pernapasan. Tujuanya adalah :
Melatih cara bernafas yang benar.
Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
Melatih ekspektorasi yang efektif.
Meningkatkan sirkulasi.
Mempercepat asma yang terkontrol.
Mempertahankan asma yang terkontrol.
Kualitas hidup lebih baik.
Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka
yang akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan
batuk, tidak dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun
akibat flu atau kurang tidur dan baru sembuh.

Gerakan Senam Asma


Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma
Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot
pernafasan agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan
ekspektorasi.
Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam
30 menit. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu.
Senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Berikut rangkaian
senam Asma:
Pemanasan
Latihan Inti
Latihan inti A
Bertujuan untuk melatih cara bernafas yang efektif bagi penderita asma. Dengan
cara menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses pengeluaran nafas lebih lama
2 hitungan.
Latihan inti B

Bertujuan untuk melepaskan otot-otot pernafasan. Dengan irama yang ritmis, otototot akan menjadi santai, sehingga mempermudah pernafasan dan ekspektorasi.

Aerobik
Aerobik dilakukan supaya tubuh dapat menghasilkan pembakaran O2 tinggi untuk
meningkatkan hembusan napas. Dan disesuaikan dengan kondisi dan usia peserta
senam asma.
Pendinginan diakhiri pendinginan.
Alam pendinginan, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-otot kembali
seperti keadaan semula yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik napas
pelan-pelan.
ProgramTerapi yang umum
Latihan Pernafasan
Latihan Pernafasan (Breathing Exercise) berbeda dengan Gymnastik-Respirasi,
meskipun didalamnya juga terdapat latihan-latihan yang bertujuan memperbaiki
kelenturan rongga dada serta diafragma. Tujuan utamanya pada penderita asma
adalah untuk melakukan pernafasan yg benar (efisien).
Pada penderita asma latihan pernafasan selain ditujukan untuk memperbaiki
fungsi alat pernafasan, juga bertujuan melatih penderita untuk mengatur
pernafasan jika terasa akan datang serangan, ataupun sewaktu serangan asma.
Latihan pernafasan utama bagi penderita asma adalah latihan nafas
perut/diafragma. Kekhususan di dalam latihan adalah: waktu mengeluarkan nafas
(ekspirasi) dikerjakan secara aktif, sedangkan sewaktu menarik nafas, lebih

banyak secara pasif. Mengeluarkan nafas melalui mulut yang mecucu seperti
sewaktu meniup lilin atau bersiul, pelan-pelan, dengan mengkempiskan dinding
perut. Sewaktu inspirasi, dinding perut relaks ( pasif ) dan udara masuk ke paruparu melalui hidung.
Latihan Relaksasi
Latihan relaksasi pada penderita asma bertujuan mencapai kondisi relaks baik
sewaktu ada serangan maupun di luar serangan. Yang ingin dicapai: penderita
secara spontan dapat relaksasi, baik pada otot-otot pernafasannya maupun
mentalnya, pada saat serangan terasa akan datang atau sedang dalam serangan.
Bila penderita telah terlatih melakukan tehnik pernafasan terpola seperti pada
latihan nafas, hal ini juga dapat membantu banyak untuk menghilangkan rasa
tegang dan panik (mental) karena penderita lepas dari keadaan: dikontrol oleh
nafas yang sesak, sebaliknya penderita tetap yang mengontrol nafasnya, meskipun
masih sesak. Hal ini memberi rasa percaya diri dan membuat penderita menjadi
lebih relaks.
Latihan untuk Memperbaiki Postur Tubuh
Pada penderita asma berat yg kronis, postur tubuh menjadi agak bungkuk dengan
kedua bahu agak terangkat, nampak otot-otot pernafasan menonjol, memendek
dan kaku.
Terdapat saling keterkaitan antara: postur tubuh otot-otot tubuh yang membesar
dan kaku, serta pernafasan yang paradoksal. Gymnastik-Respirasi untuk penderita
asma, biasanya telah memasukan unsur perbaikan postur tubuh ini di dalamnya.

Latihan Membuang Sekret


Pada penderita asma, terdapat kecenderungan meningkatnya secret (cairan yg

dihasilkan selaput dinding jalan nafas/lendir) jalan nafas dan biasanya juga
menjadi kental, sehingga diperlukan program untuk membuangnya, untuk itu
penderita perlu dilatih untuk:
Batuk yg benar (efektif)
Melakukan apa yang disebut Drainase-Postural, yaitu suatu usaha untuk mendrain
/ mengalirkan secret atau dahak tg bercokol di saluran nafas dengan menggunakan
hokum gaya berat (gravitasi) yaitu dengan memposisikan penderita sedemikian
rupa, untuk waktu tertentu, sehingga oleh karena gaya berat, secret dapat mengalir
ke saluran nafas bronchus utama, kemudian dibatukkan ke luar.
Gymnastik-Respirasi tidak ada efek langsung pada program ini, tetapi dia akan
memberikan efek yang positif kepada efektifitas batuk, melalui perbaikan
kapasitas vital paru, serta perbaikan fungsi otot Latissimus Dorsi (otot punggung
yang lebar dan panjang).
Sukses itu :
1. Senantiasa memohon dan peroleh PETUNJUK dari Allah Swt
2. Senantiasa memohon dan peroleh AMPUNAN dari Allah Swt
3. Senantiasa memohon dan peroleh SURGA-Nya.

Anda mungkin juga menyukai