Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR KELAINAN IRAMA (DISRITMIA/ARITMIA)

PREMATURE VENTRICULAR CONTRACTION


(VENTRIKEL EKSTRA SISTOLE)

Disusun oleh:
Kelompok 6
1. Anastasya Cahya Lestari (1914301061)
2. Herma Yanti (1914301062)
3. Mala Sari (1914301063)

KEMENTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES TANJUNG KARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami selaku penulis dapat menyusun makalah ini yang
berjudul "Premature Ventricular Contraction" tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah.

Tegineneng, 1 Agustus 2020


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian............................................................................................................2
2.2 Etiologi................................................................................................................2
2.3 Patofisiologi.........................................................................................................3
2.4 Manifestasi Klinis................................................................................................3
2.5 Komplikasi..........................................................................................................4
2.6 Pemeriksaan Penunjang.......................................................................................5
2.7 Penatalaksanaan...................................................................................................5
2.8 Pencegahan..........................................................................................................5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..........................................................................................................6
3.2 Saran....................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ventrikular ekstrasistol (Ves) atau kontraksi ventrikel prematur (premature
ventricular contraction/pvc) adalah suatu keadaan ini muncul dari suatu lokasi diventrikel
yang teriritasi. Mekanisme dasar berupa peningkatan automaticity atau re-entry di
ventrikel. Perdefinisi, kontraksi ventrikel prematur adalah denyutan prematur yang
muncul lebih dini dari denyutan yang diharapkan. Biasanya gelombang T menunjukkan
arah yang berlawanan dengan arah kompleks QRS. Prematur ventrikular ekstrasistol
merupakan suatu beat prematur yang fokusnya berasal dari jaringan ventrikel. Kontraksi
ventrikular ekstrasistol dapat mengenai pasien dengan atau tanpa kelainan jantung
organik. Ventrikular ekstrasistol muncul dengan frekuensi yang meningkat terutama pada
pasien dengan kelainan jantung organik seperti ischemik, penyakit katup jantung, dan
juga idiopatik kardiomiopati.  Kontraksi ventrikular ekstrasistol dapat juga muncul pada
intoksikasi obat misalnya intoksikasi digitalis, ataupun gangguan elektrolit seperti
hipokalemia.
Gambaran ekg ventrikular ekstrasistol dapat ditemukan pada orang nomal. Terdapat
1-4 % orang yang sehat dapat memiliki gambaran ventrikular ekstrasistol. Hal ini
merupakan suatu hal yang tidak membahayakan jika ditemukan gambaran ekg
ventrikular ekstrasistol pada orang yang tidak memiliki gangguan organik pada jantung.
Kejadian ventrikular ekstrasistol meningkat pada kasus-kasus penyakit jantung dan
hampir 90% biasanya terkait pada kasus arteri coroner dan kardiomiopati. Jika gambaran
ekg ekstrasistol sering muncul pada kasus-kasus penyakit jantung hal ini juga dapat
meningkatkan risiko kematian. (Siregar Khairunisa. 2016)

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana konsep dasar kelainan irama (disritmia/aritmia) dari premature ventricular
contraction/ventrikel ekstra systole?

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui konsep dasar kelainan irama (disritmia/aritmia) dari premature
ventricular contraction/ventrikel ekstra systole.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Ekstrasistol ventrikel adalah gangguan irama jantung dimana timbul denyut jantung
prematur yang berasal dari fokus yang terletak di ventrikel. Ekstrasistol ventrikel dapat
berasal dari satu ventrikel atau lebih. Ekstrasistol ventrikel merupakan kelainan irama
jantung yang paling sering ditemukan dan dapat timbul pada jantung yang normal.
Biasanya frekuensinya bertambah dengan dengan usia, terlebih bila banyak minum kopi,
merokok atau emosi.
Ekstrasistol ventrikel dapat disebabkan oleh iskemia miokard, infark miokard akut,
gagal jantung, sindrom QT memanjang, prolaps katub mitral, cerebrovaskuler accident,
keracunan digitalis, hipokalemia, miokarditis, kardiomiopati.
Pengobatan di tunjukan pada penyakit dasarnya atau pengobatan perlu di berikan
pada ventrikel ekstrasisitol yang dapat berkembang menjadi aritmia ventrikel yang dapat
berbahaya, seperti takikardi ventrikel. (Putri Arini Estetia. 2016).

2.2 Etiologi
Etiologi Ventrikular ekstrasistol terdiri dari cardiac dan non-cardiac:
1. Penyebab cardiac dari VES adalah sebagai berikut:
a. Infark miokard akut atau iskemik
b. Penyakit katup jantung, terutama prolapse katup mitral
c. Cardiomyopathy (misalnya iskemik, dilatasi, hipertrofi)
d. Kontusio jantung
e. Bradikardia
f. Takikardia
2. Penyebab noncardiac dari VES adalah sebagai berikut:
a. Gangguan elektrolit (hipokalemia, hipomagnesemia, atau hiperkalsemia)
b. Obat-obatan (misalnya, digoxin, antidepresan trisiklik, aminofilin, amitriptyline,
pseudoephedrine, fluoxetine)
c. Obat lain (misalnya, kokain, amfetamin, kafein, alkohol)
d. Anestesi
e. Operasi
f. Infeksi

2
2.3 Patofisiologi
Secara umum ada 3 mekanisme terjadinya aritmia, termasuk VES sebagai salah satu
jenis dari aritmia ventrikel, yaitu:
1. Automaticity
a. Terjadi karena adanya percepatan aktivitas fase 4 dari potensial aksi jantung.
b. Aritmia ventrikel karena automaticity biasanya terjadi pada keadaan akut dan
kritis seperti infark miokard akut, gangguan elektrolit, gangguan keseimbangan
asam basa dan juga tonus simpatis yang meningkat.
2. Reentry
a. Mekanisme aritmia ventrikel yang paling sering.
b. Biasanya disebabkan oleh kelainan kronis seperti infark miokard lama atau
kardiomiopati dilatasi, pada keadaan ini dapat terjadi kematian mendadak.
3. Triggered activity
Adanya kebocoran ion positif ke dalam sel sehingga terjadi lonjakan
potensial pada akhir fase 3 atau awal fase 4 dari aksi potensial jantung. Bila lonjakan
cukup bermakna, maka dapat terjadi aksi potensial baru. Keadaan ini disebut juga
after depolarization. Triggered activity terjadi jika keadaan depolarisasi sebelumnya
belum mengalami repolarisasi sempurna sebelum terjadi depolarisasi lagi. (Rahman
Arif. 2015)

2.4 Manifestasi Klinis


Pada umumnya ventrikular ekstrasistol (VES) muncul asimptomatik, namun pada
beberapa orang dapat muncul gejala berupa palpitasi, pusing dan lemas. Ves jarang
menimbulka ngangguan hemodinamik kecuali pada orang-orang yang mengalami
gangguan fungsi ventrikel kiri atau pada mereka yang disertai dengan bradikardi. Gejala
yang paling sering adalah palpitasi bisa disertai dengan rasa berdenyut di leher, nyeri
atipikal dan sinkop. (Siregar Khairunisa. 2016).
Pemeriksaan fisik bertujuan untuk menemukan hal-hal yang memberikan petunjuk
penyebab yang mendasari ektopi ventrikel, termasuk yang berikut:
1. Tekanan darah: VES tipe frequent dapat mengakibatkan kondisi hemodinamik
yang tidak stabil.
2. Pulsasi: fokus ektopik dapat menyebabkan berkurangnya pulsasi tergantung pada
kekuatan kontraksi ventrikel. Selain itu juga dapat ditemukan adanya pulsasi yang
ireguler pada saat munculnya VES.3

3
3. Pulse oksimetri: Hipoksia dapat memicu VES.
4. Temuan cardiopulmonary: Temuan dalam hubungannya dengan hipertensi lama
(meningkatnya tekanan darah) atau CHF (S3) merupakan petunjuk penting untuk
penyebab dan signifikansi klinis VES.
5. Temuan neurologis: Agitasi dan temuan aktivasi simpatis (misalnya, dilatasi pupil,
kulit hangat dan kering, tremor, takikardia, hipertensi) menunjukkan bahwa
katekolamin mungkin menjadi penyebab ektopi tersebut. (Siregar Khairunisa.
2016)

Gejala Klinik:
1. Palpitasi, detak jantung sering berhenti/meloncat, letih, lemas, cepat lelah, kesadaran
menurun, kejang.
2. Keluhan lain sesuai penyakit dasar, komplikasi dan faktor persipitasi (sesak nyeri
dada, stroke, dll)
3. Palpitasi dapat ditandai oleh heart rate uang irregular dan cepat, umumnya
disebabkan oleh adanya ektopik beats (denyut ektopik) seperti pada PVC.

2.5 Komplikasi
1. Stroke
Karena denyut jantung yang abnormal mengakibatkan tidak efektifnya
kemampuan jantung yang memompa darah, maka risiko terjadinya pembekuan darah
dapat terjadi. Gumpalan darah tersebut akan terbawah oleh pembuluh darah hingga
arteri otak yang dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan stroke.
2. Gagal jantung
Karna jantung harus memompa lebih keras untuk mengefektifkan fungsinya
untuk memompa darah,situasi seperti ini akan menambah beban jantung apalagi jika
kondisi seperti ini terjadi dalam jangka waktu lama justru akan menyebabkan
inefidiensi kerja jantung.karena beban itulah jantung mengalami kegagalan dalam
fungsinya yang di sebut gagal jantung.
3. Kematian
Ves yang di biarkan terus – menerus dan dalam jangka waktu yang sangat lama
dapat meningkatkan resiko kematian pada penderitanya.

4
2.6 Pemeriksaan Penunjang
1. EKG 12 sandapan, rekaman EKG 24 jam, ekokardiografi koroner
Pada PVC : morfologi QRS bizarre, lebar ¿0,12 second, gel T berlawanan arah
dengan QRS.
2. Ambulatory monitoring
Untuk memonitor EKG dalam jangka waktu yang lama.
3. Holter monitor
Menggunakan media digital/tape untuk merekam 3 – 5 lead dari EKG secara
kontinous selama 24 – 48 jam.
Berguna untuk mendiagnosis gejala yang bersifat frekuen, dan juga untuk diagnosis
disfungsi SA node (mis. Sick Sinus Syndrome) atau juga AV block yang
intermittent.
4. Terapi
a. Tidak perlu diobati jika jarang, timbul pada pasien, tanpa/tidak dicurigai
kelainan jantung organik.
b. Perlu pengobatan bila terjadi pada keadaan iskemia miokard akut, bigemini,
trigemini, atau multifokal, alvo ventrikuler. (Putri Arini Estetia. 2016)

2.7 Penatalaksanaan
1. Mengatasi penyebab ves, misalnya karena gangguan elektrolit, maka elektrolit
dikoreksi terlebih dahulu.
2. Jika ves jarang sekali biasanya, biasanya tidak di perlukan agen anti aritmia
3. Jika ves sering atau > 6 x/ menit, berurutan atau multiform diatasi dengan agen anti
aritmia seperti amniodaron atau lidokain. (Maya Bertilia. 2013)

2.8 Pencegahan
1. Merubah gaya hidup dengan pola hidup yang lebih baik
2. Hindari rokok dan alkohol
3. Hindari aktivitas berat bagi penderita
4. Berolahraga secara teratur
5. Tidak sembarangan meminum obat yang mengandung stimulan seperti obat pilek
dan batuk .
6. Hindari aktivitas yang memacu adrenalin ( Maya Bertilia. 2013)

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Premature Ventricular Contraction (Ekstrasistole Ventrikel/ Ventrikel Premature
Beats) adalah gangguan irama jantung dimana timbul denyut jantung premature yang
berasal dari fokus yang terletak di ventrikel.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas di dalam makalah ini, diharapkan
perawat dapat meningkatkan pengetahuan tentang premature ventricular contraction.
Sehingga dapat mencegah atau melakukan pengobatan penyakit tersebut dengan cepat
dan tepat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Price, Sylvia Andreson. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Alih bahasa
Peter Anugrah. Editor Caroline. Ed. 4. Jakarta: EGC; 1994.

Siregar, khairunisa. 2017. Ventrikular ekstrasistol. Scribd. (https://www.scribd.com. Di akses


pada 1 Agustus 2020)

Putri,Arini Estetia.2016. Ventrikel EkstraSistol. VES. (https://www.cribd.com. Di akses pada


1 Agusttus 2020)

Rahman, Arif. 2015.VES. (https://www.scribd.com . Di akses pada 1 Agustus 2020)

Maya, Bertilia. 2013. Sistem kardiovaskuler 2. (https://bmaya11.blogspot.com)

Anda mungkin juga menyukai