Anda di halaman 1dari 7

SEDIAAN SILASE DAN HAY UNTUK

PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Bazri Alfin Rasyid 2010612112


Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Andalas
HP. 083182261997, Email: bazrialfin@gmail.com

Abstract
Availbility of forage feed with good nutrition and sustainble throuout the year to meet the
basic needs of groth and production of ruminants is a very importan factor in the succsessfull
development of forage ruminants is the main feed for ruminants, availble in abundance in the
rainny season, however production in the dry season. Seeing the conditions and issues above, it
is necessary to make a breaktrough, namely by mean of consevation tecnology ( preservasion).
This technology aims to preserve excess forage during the rainy season so that the needs of
ruminants can be met in the dry season one of the known preservasion of feed ingredients is
silage and hay.
Keyword: animal feed, silage, hay

Abstrak
Ketersediaan pakan hijauan yang cukup dengan nutrisi yang baik dan
berkesinambungan sepanjang tahun untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok,
pertumbuhan dan produksi ternak ruminansia merupakan faktor yang sangat penting
dalam keberhasilan pengembangan ternak ruminansia. Hijauan merupakan pakan utama
ternak ruminansia tersedia secara melimpah pada musim hujan namun demikian akan
menurun produksinya pada musim kemarau. Melihat kondisi dan masalah diatas maka
perlu dilakukan sebuah terobosan yaitu dengan cara teknoogi konservasi (pengawetan).
Teknologi ini bertujuan untuk mengawetkan kelebihan hijauan pada musim hujan
sehingga kebutuhan ternak ruminansia dapat terpenuhi pada musim kemarau. Salah satu
pengawetan bahan pakan yang dikenal adalah silase dan hay.
Kata kunci: pakan ternak, silase, hay
1. Pendahuluan Melihat kondisi dan masalah diatas
Ketersediaan pakan hijauan maka perlu dilakukan sebuah
yang cukup dengan nutrisi yang baik terobosan yaitu dengan cara teknoogi
dan berkesinambungan sepanjang konservasi(pengawetan). Teknologi
tahun untuk memenuhi kebutuhan ini bertujuan untuk mengawetkan
hidup pokok, pertumbuhan dan kelebihan hijauan pada musim hujan
produksi ternak ruminansia sehingga kebutuhan ternak
merupakan faktor yang sangat ruminansia dapat terpenuhi pada
penting dalam keberhasilan musim kemarau.
pengembangan ternak ruminansia. Salah satu konservasi yang
Hijauan merupakan pakan utama sudah dikenal yaitu teknologi silase
ternak ruminansia tersedia secara dimana teknologi ini bertujuan untuk
melimpah pada musim hujan namun mengawetkan hijauan serta
demikian akan menurun produksinya mencegah kehilangan nutrisi hijauan
pada musim kemarau. melalui proses fermentasi mikroba
Pemenuhan kebutuhan hijauan secara anaerob. Pengawetan ini
merupakan hal yang selalu menjadi memiliki banyak kelebihan
masalah terutama diwilayah Nusa dibandingkan dengan teknologi
Tenggara Barat, hal ini disebabkan konservasi yang lain. Kelebihan
karena lahan peternakan yang sudah silase diantaranya yaitu hijauan tidak
mulai sempit serta faktor iklim mudah rusak oleh hujan pada waktu
dimana produksi hijauannya pada dipanen, tidak banyak daun yang
msim hujan tinggi dan melimpah terbuang, silase umumnya lebih
namun akan terjadi penurunan mudah dicerna dibandingkan hay
produksi pada musim kemarau dan karoten dalam hijauan lebih
sehingga keadaan ini menyulitkan terjaga dengan dibuat silase
peternak untuk memenuhi kebutuhan dibanding hay.
ternak mereka
2. Silase memaksimumkan pengawetan
Silase merupakan awetan hijauan kandungan nutrisi yang terdapat pada
yang disimpan dalam silo yang hijauan atau bahan pakan ternak
tertutup rapat dan kedap udara. lainnya sehingga silase yang
Bahan pakan yang diawetkan berupa terbentuk dapat disimpan untuk
tanaman hijuan, limbah industri jangka waktu yang lama, tanah
pertanian, serta bahan pakan lainnya banyak mengurangi kandungan
dengan kadar air pada tingkat nutrisi dari bahan baku. Silase
tertentu. (Mugiawati, 2013). tersebut dapat diberikan sebagai
Pembuatan silase sudah dikenal lama pakan ternak khususnya untuk
dan berkembang di negara yang mengatasi kesulitan dalam
beriklim subtropis. Prinsip mendapatkan pakan hijauan pada
pembuatan silase adalah fermentasi musim kemarau [Direktorat Pakan
hijauan oleh mikroba yang banyak Ternak, 2011]. Silase dibuat dari
menghasilkan asam laktat. Mikroba hijauan yang airnya masih tinggi (±
yang paling dominan adalah 65-75%). Sebelum ensilase, hijauan
golongan bakteri asam laktat sebaiknya dilayukan dan dipotong
homofermentatif yang mampu terlebih dahulu untuk menciptakan
melakukan fermentasi dalam kondisi yang baik bagi aktivitas
keadaan aerob sampai anaerob. mikrobio. Tujuan penbuatan silase
Asam laktat yang dihasilkan selama adalah sebagai persedian pakan yang
proses fermentasi akan berperan dapat digunakan pada saat-saat
sebagai zat pengawet sehingga dapat kekurangan pakan hijauan basah,
mencegah pertumbuhan untuk menampung kelebihan
mikroorganisme pembususk. produkdi pakan hijauan,
Tingginya kadar air dan rendahnya memanfaatkan hijauan pada saat
karbohidrat terlarut dari air hijauan pertumbuhan terbaik yang pada saat
yang dipotong segar menyebabkan itu belum digunakan. (Prabowo,dkk.,
rendahnya kualitas fermentasi 2013).
(Ridwan, dkk., 2005). Proses a. Cara Pembuatan Silase
fermentasi silase bertujuan
Prinsip pembuatan silase adalah c. Sedangkan sedangkan silo
mempercepat keadaan hampa yang tidak menggunakan
udara di tempat penyimpanan dan atap dapat dikai lembaran
membuat suasana menjadi asam. plastik sebagai penutup silo
Cara Pembuatan Silase: yang diletakkan diatas
1. Potong hijauan sebelum gundukan tanah, kemudian
berbunga pada umur +  40 hari di sekelilingnya diikat
kemudian layukan atau dengan tali.
diangin-anginkan selama 1 d. Setelah 1,5 bulan silo sudah
malam, lalu dipotong  pendek- bisa dibongkar untuk
pendek  +  5 cm. diambil silasenya, yaitu
2. Masukan hijauan ke dalam hijauan makanan ternak
silo, lalu padatkan dengan cara yang disimpan dalam
diinjak-injak. keadaan segar di dalam
3. Bila ditambahkan bahan suatu tempat yang disebut
pengawet , maka caranya silo.
adalah sebagai berikut: e. Pengambilan silase
a. Hijauan dimasukan ke hendaknya disesuaikan
dalam silo selapisdemi kebutuhan, misalnya untuk
selapis, kemudian pengawet kebutuhan 1 minggu
ditaburkan pada tiap-tiap f. Silase yang baru saja
lapis sambil diinjak-injak diambil hendaknya diangin-
sampai padat. anginkan dulu sebelum
b. Setelah silo terisi diberikan kepada ternak.
seluruhnya tutuplah dengan g. Bila selesai pengambilan
jeramidan di atas jerami silase, silo harus ditutup
ditimbun dengan tanah yang kembali.
dipadatkan  sampai berupa
gundukan (khusus silo yang b. Ciri-ciri Silase
ada atapnya). Ciri-ciri silase yang baik Rasa
dan wanginya asam Warna
pakan ternak masih hijau paceklik dan bagi ternak dalam
Teskstur rumput masih jelas perjalanan; memanfaatkan hijauan
Tidak berjamur, tidak berlendir, pada saat pertumbuhan terbaik tetapi
dan mengumpal saat itu belum dimanfaatkan.
Menurut Misya (2005) hay yang
diberikan pada pedet atau sapi muda
3. Hay dapat meningkatkan perkembangan
Menurut Nitis dkk., (1991) Hay fungsi umen, sedangkan pada sapi
merupakan proses pengawetan dewasa kandungan bahan kering
hijauan dengan cara dikeringkan pada hay dapat meningkatkan daya
dibawah sinar matahari maupun serap bahan makanan. Sedangkan
menggunakan mesin pengering manfaat Hay yag diberikan pada
(dryer). Kandungan air hay kelinci yaitu agar bobot kelinci ideal,
ditentukan sebesar 12-20%, hal ini sebagai sumber asupan serat yang
dimaksud agar hijauan saat disimpan baik sampai pada pemeliharaan gigi
sebagai hay tidak ditumbuhi jamur. kelinci (Pradika, 2013)
Manfaat pembuatan hay antara lain Cara Pemberian Hay pada Ternak
adalah menyediakan pakan yang Pemberian Hay untuk ternak dapat
akan dapat digunakan pada musim dilakukan secara langsung, maupun
paceklik, menampung kelebihan dilakukan sepanjang hari. Jika ternak
produksi pakan hijauan, belum terbiasa sebaiknya dilatih
memanfaatkan hijauan pada saat sedikit demi sedikit terlebih dahulu
pertumbuhan terbaik tetapi saat itu hingga mau mengkonsumsi.
belum digunakan secara langsung, Perbandingan pemberian hay dengan
dan mendayagunakan hasil limbah rumput segar adalah 1:7 artinya 1 kg
pertanian maupun hasil iutan hay setara dengan 7 kg rumput segar
pertanian (susetyo, 1980). (Sri Wiwoho, 2012).
Menurut AAK (1990) manfaat hay Agar hay dapat dikonsumsi oleh
antara lain sebagai penyedia ternak sebaiknya ternak dipuasakan
makanan ternak pada saat saat terlebih dahulu.apabila ternak merasa
tertentu, misalnya pada masa kelaparan pada saat dipuasakan maka
pada saat peternak memberikan
pakan hay ternak akan langsung
mengkonsumsi hay walaupun ternak
tersebut belum pernah
mengkonsumsi hay. Dengan metode
ini ternak akan terbiasa DAFTAR PUSTAKA
mengkonsumsi hay.
[Direktorat Pakan Ternak].2011.
4. Penutup Pedoman Umum Pengembangan
Hay adalah hasil pengawetan Lumbung Pakan Ruminansia.
hijauan/rumput-rumputan/limbah Jakarta: Direktorat Jendral
pertanian untuk  pakan ternak dalam Peternakan dan kesehatan
bentuk kering. Silase adalah hasil Hewan
pengawetan hijauan/rumput-
rumputan/limbah pertanian untuk AAK. 1990. Hijauan Makanan
pakan ternak dalam bentuk segar. Ternak. Penerbit Kanisius.
Tujuan dan Manfaat Pembuatan Hay Yogyakarta. Anonim. 2010.
dan Silase Menyediakan hijauan Pembuatan dan Pengawetan Hay
pakan ternak dalam jumlah dan mutu (by bro Okutet).
yang memadai di musim kemarau https://guineapigsloverindonesia.
Memanfaatkan hijaun pakan wordpress.com. Beranda Lihat
ternakpada saat produksi berlimpah, versi web
dan kualitas paling baik, untuk
digunakan pada saat sulit Misya, D. 2015. teknologi
mendapatkan hijauan pakan ternak. pengolahan pengawetan pakan.
http:// dodymisa.
Blogspot.com/2015/06/teknologi
-pengolahan-pengawetan-
pakan.html.
Mugiawati, R.E. 2013. Kadar Air Sriwiwoho.2012. Teknik Pembuatan
dan Ph Silase Rumput Gajah Hay.
pada Hari Ke-21 dengan http://sriwiwoho.dosen.Narotam
Penambahan Jenis Aditif dan a.ac.id /2012/02/teknik
Bakteri Asam Laktat. Jurnal pembuatan- Hay.html.
Ternak Ilmiah. 1 (1) : 201-207
Susetyo, S. 1980. Hijauan Makanan
Nitis, I.M., K. Lana M. Suama, W. Ternak. Direktorat Peternakan
Sukanten and A.W. Puger. 1991. Rakyat. Dirjen Peternakan.
Gliricidia for goat feeds and Departemen Pertanian. Jakarta
feeding in the three strata forage
system. Progress report to
IDRC, Canada Udayana
University, Faculty of Animal
Husbandry, Denpasar, Ball,
Indonesia.

Pradika. 2013. Peternakan Kelinci


Surabaya Pradika Rabbit.
Pradika Rabbit Pet Shop - Pet
Care - Pet Vet. Surabaya

Ridwan, Dkk. 2005. Pengaruh


Penambahan Dedak Padi dan
Lactobacilus Plantarum 1 BL-2
dalam Pembuatan Silase Rumput
Gajah (pennisetum pureum).
Media Peternakan. 28 (3) : 117-
123

Anda mungkin juga menyukai