Abstrak
Setiap rumah sakit diwajibkan untuk menyelenggarakan rekam medis. Mengingat
pentingnya dokumen rekam medis untuk rumah sakit, maka diperlukan adanya
pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis. Didalam rekam medis terdapat
lembar resume medis yang sangat penting dilengkapi. Ketidaklengkapan pengisian
resume medis akan membuat proses pengobatan lanjutan kepada pasien terganggu
karena data yang ada tidak berkesinambungan dari pelayanan sebelumnya, mutu
pelayanan rumah sakit akan menurun, dan dokter yang merawat pasien tersebut tidak
dapat melakukan perawatan berjenjang. Tujuan penelitian ini untuk mengatahui faktor-
faktor yang mempengaruhi kelengkapan resume medis pasien rawat inap di RSUD Dr.
Soegiri Lamongan Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dan
menggunakan desain cross sectional. Dalam penelitian ini didapatkan hasil analisis
bivariat dengan nilai signifikasi untuk hubungan pengetahuan dan kelengkapan resume
medis p values = 0,035, sikap dengan kelengkapan resume medis p values = 0,14, dan
perilaku dengan kelengkapan resume medis p values = 0,025. Ada hubungan bermakna
antara pengetahuan dokter dengan kelengkapan resume medis, sikap dokter dengan
kelengkapan resume medis, dan perilaku dokter dengan kelengkapan resume medis.
8. Persetujuan tindakan bila diperlukan; pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja
9. Catatan observasi klinis dan hasil untuk mengukurnya antara lain
pengobatan. menyebutkan, menguraikan,
10. Ringkasan pulang (discharge summary); mengindentifikasi, menyatakan dan
11. Nama dan tanda tangan dokter, dokter sebagainya.
gigi, atau tenaga kesehalan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan; b. Comprehension (memahami)
12. Pelayanan lain yang dilakukan oleh Memahami diartikan sebagai suatu
tenaga kesehatan tertentu; dan kemampuan menjelaskan secara benar
13. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi tentang objek yang diketahui dan dapat
dengan odontogram klinik. menginterprestasikan materi tersebut secara
benar. Orang yang telah paham terhadap
Pencatatan rekam medis harus dibuat objek atau materi harus dapat menjelaskan,
selengkap mungkin oleh dokter maupun menyebutkan contoh, menyimpulkan,
tenaga kesehatan yang berwenang untuk meramalkan dan sebagainya.
melihat catatan perkembangan riwayat
penyakit pasien dari awal hingga akhir secara c. Application (aplikasi)
kontinyu. Menurut Permenkes Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan
269/MenKes/Per/III/2006 pada pasal 4 menggunakan materi yang telah dipelajari
menyebutkan bahwa ringkasan pulang harus pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
dibuat oleh dokter dan dokter gigi yang
melakukan perawatan pasien. Isi ringkasan d. Analysis (analisis)
pulang atau resume medis sekurang- Analisis adalah suatu kemampuan untuk
kurangnya memuat : menjabarkan materi atau suatu objek ke
a. Identitas pasien dalam komponen-komponen, tetapi masih
b. Diagnosis masuk dan indikasi pasien dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan
dirawat masih ada kaitannya satu sama lain.
c. Ringkasan hasil pemeriksaan fisik
penunjang, diagnosis akhir, pengobatan e. Evaluation (evaluasi)
dan tindak lanjut Evaluasi berkaitan dengan
d. Nama dan tanda tangan dokter atau kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
dokter gigi yang memberikan pelayanan penilaian terhadap suatu materi atau suatu
kesehatan. objek. Penilaian ini didasarkan suatu kriteria
yang telah ada.
Kemudian setelah rekam medis selesai Pengertian dari sikap adalah
digunakan dari ruang rawat, maka dalam merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap
waktu 2×24 jam rekam medis tersebut harus suatu obyek dengan cara tertentu serta
dikembalkan ke bagian rekam medis. merupakan respon evaluatif terhadap
Pengetahuan seseorang didapat dari pengalaman kognitif, afektif, kehendak da
pendidikan atau pengalaman yang berasal perilaku masa lalu yang mempengaruhi
dari berbagai macam sumber, misalnya dari prosese berfikir, afeksi, kehendak dan
buku, orang (teman, kerabat, petugas) dan perilaku berikutnya. Jadi sikap merupakan
berbagai media yang dapat membentuk respon evaluatif didasarkan pada proses
keyakinan tertentu sehingga seseorang akan evaluasi diri yang disimpulkan berupa
berperilaku sesuai dengan keyakinan penilaian positif atau negatif yang kemudian
tersebut. mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap
Tingkat pengetahuan dalam domain kognitif obyek (Notoatmodjo, 2003)
mempunyai 6 tingkatan yaitu: Perilaku merupakan hasil dari segala
macam pengalaman serta interaksi manusia
a. Know (tahu) dengan lingkungannya yang terwujud dalam
Tahu diartikan sebagai mengingat bentuk pengetahuan, sikap dan praktek atau
suatu materi yang dipelajari sebelumnya tindakan (Sarwono, 1993)
termasuk dalam pengetahuan. Tingkat ini Bentuk perilaku dilihat dari sudut pandang
adalah mengingat kembali (recall) terhadap respon terhadap stimulus, maka perilaku
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
yang dipelajari atau rangsangan yang telah a. Perilaku tertutup, Perilaku tertutup
diterima. Tahu merupakan tingkatan adalah respon seseorang terhadap stimulus
pengetahuan merupakan domain yang sangat Secara defilitif sikap berarti suatu keadaan
penting dalam terbentuknya tindakan jiwa (mental) dan keadaan pikir (neural) yang
seseorang. Sehingga praktek seseorang dapat dipersiapkan untuk memberikan tanggapan
dipengaruhi oleh pengetahuan, pendidikan, terhadap suatu obyek yang diorganisasi
pengaruh kebudayaan serta media massa. melalui pengalama serta mempengaruhi
Pendapat tersebut didukung oleh Salito secara langsung atau tidak langsung pada
Sarwono yang menyatakan bahwa perilaku.
pengetahuan merupakan domain yang sangat Adanya sikap akan menyebabkan
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang bertindak secara khas terhadap
seseorang, pengetahuan akan mendorong obyek-obyeknya karena sikap merupakan
praktik seseorang. produk dari proses sosisalisasi. Seseorang
Berdasarkan data yang didapatkan memberikan reaksi sesuai dengan
dari kuesioner yang diisi oleh dokter rangsangan yang ditemuinya. Sikap
dibandingkan dengan data tentang seseorang adalah predisposisi (keadaan
kelengkapan pengisian lembar resume medis mudah terpengaruh) untuk memberikan
maka didapatkan sebagian dokter tanggapan terhadap rangsangan lingkungan
berpengetahuan baik tapi dalam pengisian yang dapat memulai atau membimbing
lembar resume medis tidak lengkap, dan tingkah laku seseorang tersebut
dokter berpengetahuan baik dengan
kelengkapan pengisian lembar resume medis 1. Hubungan perilaku dokter dengan
lengkap. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi kelengkapan resume medis
untuk batas waktu melengkapi lembar Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada
resume medis sesuai dengan ketentuan yang hubungan antara perilaku dokter dengan
telah dibuat oleh Kementrian Kesehatan kelengkapan resume medis, hal ini dapat
Republik Indonesia. dilihat dari hasil uji chi-square yang
memperoleh nilai signifikasi 0,025. Dengan
Hubungan Sikap Dokter dengan nilai tersebut jika P< 0,05 maka Ho di tolak
Kelengkapan Resume Medis atau ada hubungan antara sikap dokter
Dari hasil penelitian diketahui bahwa dengan kelengkapan resume medis.
ada hubungan antara sikap dokter dengan Berdasarkan tabel 15 dokter dengan
kelengkapan resume medis, hal ini dapat perilaku kurang baik dengan kelengkapan
dilihat dari hasil uji chi-square yang resume medis tidak lengkap ada 12 dokter
memperoleh nilai signifikasi 0,014. Dengan dengan persentase sebesar 22,5 %, dokter
nilai tersebut jika P< 0,05 maka Ho di tolak dengan perilaku kurang baik dengan
atau ada hubungan antara sikap dokter kelengkapan resume medis lengkap sebanyak
dengan kelengkapan resume medis. 8 dokter dengan persentase sebesar 16,3%.
Berdasarkan tabel 14 dokter dengan sikap Dokter dengan perilaku baik dan kelengkapan
kurang baik dengan kelengkapan resume resume medis tidak lengkap ada 7 dokter
medis tidak lengkap ada 14 dokter dengan dengan persentase sebesar 14,2%, perilaku
persentase sebesar 28,6 %, dokter dengan baik dan kelengkapan resume medis lengkap
sikap kurang baik dengan kelengkapan ada 22 dokter dengan persentase sebesar
resume medis lengkap sebanyak 5 dokter 44,9%.
dengan persentase sebesar 10,2 %, dokter Nilai Odds Ratio yang diperoleh adalah
dengan sikap baik dan kelengkapan resume 4,714 yang artinya 1 dokter dengan perilaku
medis tidak lengkap ada 10 dokter dengan kurang baik 4,714 kali beresiko tidak
persentase sebesar 20,4%, dokter dengan melengkapi lembar resume medis
sikap baik dan kelengkapan resume medis dibandingkan dengan dokter dengan perilaku
lengkap ada 20 dokter dengan persentase baik.
sebesar 40,8 %. Perilaku adalah apa yang dikerjakan
Nilai Odds Ratio yang diperoleh adalah oleh organisme baik yang dapat diamati
5,600 yang artinya 1 dokter dengan sikap secara langsung ataupun yang dapat diamati
kurang baik 5,600 kali beresiko tidak secara tidak langsung. Perilaku manusia
melengkapi lembar resume medis dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek fisik,
dibandingkan dengan dokter dengan sikap psikis dan sosial. Ketiga aspek tersebut
baik. merupakan refleksi dari berbagai gejolak jiwa
Hal ini sesuai dengan pendapat yang seperti: pengetahuan, motivasi, persepsi,
dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen, 1998,