Anda di halaman 1dari 7

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Resume Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2016

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN RESUME


MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM
DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016
Arfian Eka Nurwahyu Utomo
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan, Jawa Timur
arfianekanurwahyu@gmail.com

Abstrak
Setiap rumah sakit diwajibkan untuk menyelenggarakan rekam medis. Mengingat
pentingnya dokumen rekam medis untuk rumah sakit, maka diperlukan adanya
pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis. Didalam rekam medis terdapat
lembar resume medis yang sangat penting dilengkapi. Ketidaklengkapan pengisian
resume medis akan membuat proses pengobatan lanjutan kepada pasien terganggu
karena data yang ada tidak berkesinambungan dari pelayanan sebelumnya, mutu
pelayanan rumah sakit akan menurun, dan dokter yang merawat pasien tersebut tidak
dapat melakukan perawatan berjenjang. Tujuan penelitian ini untuk mengatahui faktor-
faktor yang mempengaruhi kelengkapan resume medis pasien rawat inap di RSUD Dr.
Soegiri Lamongan Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dan
menggunakan desain cross sectional. Dalam penelitian ini didapatkan hasil analisis
bivariat dengan nilai signifikasi untuk hubungan pengetahuan dan kelengkapan resume
medis p values = 0,035, sikap dengan kelengkapan resume medis p values = 0,14, dan
perilaku dengan kelengkapan resume medis p values = 0,025. Ada hubungan bermakna
antara pengetahuan dokter dengan kelengkapan resume medis, sikap dokter dengan
kelengkapan resume medis, dan perilaku dokter dengan kelengkapan resume medis.

Kata kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, kelengkapan resume medis

Pendahuluan singkat menjelaskan informasi penting


Berdasarkan Undang – Undang Nomor tentang penyakit, pemeriksaan yang
44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setiap dilakukan dan pengobatannya serta harus
rumah sakit diwajibkan untuk ditulis dan diisi oleh dokter segera setelah
menyelenggarakan rekam medis. Sistem pasien keluar/pulang.
pelayanan rekam medis adalah suatu sistem Hasil survei data sekunder di Rumah
yang mengorganisasikan formulir, catatan, Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soegiri
dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian Lamongan pada bulan desember 2015
rupa untuk menyediakan dokumen yang didapati 34% resume medis belum terisi
dibutuhkan manajemen rumah sakit dan dengan lengkap.
dilaksanakan untuk pasien yang dipandang Menurut PERMENKES No:
sebagai manusia seutuhnya. 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan rekam medis adalah berkas yang berisi
Republik Indonesia Nomor 269 / MenKes / catatan dan dokumen antara lain identitas
PER / III / 2008 tentang Rekam Medis, rekam pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang
medis terbagi atas tiga jenis rekam medis : telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan
yaitu rekam medis rawat jalan, rekam medis lain yang telah diberikan kepada pasien.
rawat inap, dan rekam medis gawat darurat. Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan
Komponen dan isi masing-masing jenis rekam perawatan satu hari sekurang-kurangnya
medis mempunyai format yang berbeda pula, memuat:
hal itu mengacu pada fungsi dan kegunaan 1. Identitas pasien;
lembar formulir yang akan digunakan. Jenis 2. Tanggal dan waktu;
rekam medis yang paling kompleks adalah 3. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-
rekam medis rawat inap. kurangnya keluhan dan riwayat penyakit;
Rekam medis rawat inap yang 4. Hasil pemerisaan fisik dan penunjang
mencakup data pasien terdiri atas beberapa medik;
formulir, dalam hal ini difokuskan pada RM 2 5. Diagnosis:
(formulir resume medis), resume medis 6. Rencana penatalaksanaan;
adalah catatan perkembangan yang secara 7. Pengobatan dan/atau tindakan;

Jurnal INOHIM, Volume 4 Nomor 2, Desember 2016 63


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Resume Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2016

8. Persetujuan tindakan bila diperlukan; pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja
9. Catatan observasi klinis dan hasil untuk mengukurnya antara lain
pengobatan. menyebutkan, menguraikan,
10. Ringkasan pulang (discharge summary); mengindentifikasi, menyatakan dan
11. Nama dan tanda tangan dokter, dokter sebagainya.
gigi, atau tenaga kesehalan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan; b. Comprehension (memahami)
12. Pelayanan lain yang dilakukan oleh Memahami diartikan sebagai suatu
tenaga kesehatan tertentu; dan kemampuan menjelaskan secara benar
13. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi tentang objek yang diketahui dan dapat
dengan odontogram klinik. menginterprestasikan materi tersebut secara
benar. Orang yang telah paham terhadap
Pencatatan rekam medis harus dibuat objek atau materi harus dapat menjelaskan,
selengkap mungkin oleh dokter maupun menyebutkan contoh, menyimpulkan,
tenaga kesehatan yang berwenang untuk meramalkan dan sebagainya.
melihat catatan perkembangan riwayat
penyakit pasien dari awal hingga akhir secara c. Application (aplikasi)
kontinyu. Menurut Permenkes Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan
269/MenKes/Per/III/2006 pada pasal 4 menggunakan materi yang telah dipelajari
menyebutkan bahwa ringkasan pulang harus pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
dibuat oleh dokter dan dokter gigi yang
melakukan perawatan pasien. Isi ringkasan d. Analysis (analisis)
pulang atau resume medis sekurang- Analisis adalah suatu kemampuan untuk
kurangnya memuat : menjabarkan materi atau suatu objek ke
a. Identitas pasien dalam komponen-komponen, tetapi masih
b. Diagnosis masuk dan indikasi pasien dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan
dirawat masih ada kaitannya satu sama lain.
c. Ringkasan hasil pemeriksaan fisik
penunjang, diagnosis akhir, pengobatan e. Evaluation (evaluasi)
dan tindak lanjut Evaluasi berkaitan dengan
d. Nama dan tanda tangan dokter atau kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
dokter gigi yang memberikan pelayanan penilaian terhadap suatu materi atau suatu
kesehatan. objek. Penilaian ini didasarkan suatu kriteria
yang telah ada.
Kemudian setelah rekam medis selesai Pengertian dari sikap adalah
digunakan dari ruang rawat, maka dalam merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap
waktu 2×24 jam rekam medis tersebut harus suatu obyek dengan cara tertentu serta
dikembalkan ke bagian rekam medis. merupakan respon evaluatif terhadap
Pengetahuan seseorang didapat dari pengalaman kognitif, afektif, kehendak da
pendidikan atau pengalaman yang berasal perilaku masa lalu yang mempengaruhi
dari berbagai macam sumber, misalnya dari prosese berfikir, afeksi, kehendak dan
buku, orang (teman, kerabat, petugas) dan perilaku berikutnya. Jadi sikap merupakan
berbagai media yang dapat membentuk respon evaluatif didasarkan pada proses
keyakinan tertentu sehingga seseorang akan evaluasi diri yang disimpulkan berupa
berperilaku sesuai dengan keyakinan penilaian positif atau negatif yang kemudian
tersebut. mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap
Tingkat pengetahuan dalam domain kognitif obyek (Notoatmodjo, 2003)
mempunyai 6 tingkatan yaitu: Perilaku merupakan hasil dari segala
macam pengalaman serta interaksi manusia
a. Know (tahu) dengan lingkungannya yang terwujud dalam
Tahu diartikan sebagai mengingat bentuk pengetahuan, sikap dan praktek atau
suatu materi yang dipelajari sebelumnya tindakan (Sarwono, 1993)
termasuk dalam pengetahuan. Tingkat ini Bentuk perilaku dilihat dari sudut pandang
adalah mengingat kembali (recall) terhadap respon terhadap stimulus, maka perilaku
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
yang dipelajari atau rangsangan yang telah a. Perilaku tertutup, Perilaku tertutup
diterima. Tahu merupakan tingkatan adalah respon seseorang terhadap stimulus

Jurnal INOHIM, Volume 4 Nomor 2, Desember 2016 64


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Resume Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2016

dalam bentuk terselubung atau tertutup. kurang sebanyak 23 dokter dengan


Respon atau reaksi terhadap stimulus ini persentase sebesar 46,9 %.
masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang
terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh 1. Sikap
orang lain. Perilaku terbuka. Sikap Jumlah Persentase
b. Perilaku terbuka adalah respon (%)
seseorang terhadap stimulus dalam bentuk Kurang 24 49
tindakan nyata atau terbuka. Respon Baik 25 51
terhadap terhadap stimulus tersebut sudah Total 49 100
jelas dalam bentuk tindakan atau praktek
(practice). Dokter di Instalasi Rawat Inap RSUD
Dr. Soegiri Lamongan mempunyai sikap baik
Metode Penelitian yaitu sebanyak 25 orang (51%), dan
Jenis penelitian ini adalah penelitian sebagian lagi mempunyai sikap kurang
dengan menggunakan metode penelitian sebanyak 24 orang (49%)
observasional dan menggunakan desain cross
sectional. Alat yang digunakan dengan 2. Perilaku
menggunakan kuisioner yang diberikan Perilaku Jumlah Persentase
kepada dokter dan lembar checklist untuk (%)
mengetahui faktor – faktor yang Kurang 20 40,9
mempengaruhi kelengkapan resume medis Baik 29 59,1
pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Total 49 100
Soegiri Lamongan dan melakukan cek ulang
untuk observasi kelengkapan pengisian rekam Dokter di Instalasi Rawat Inap RSUD
medis pasien. Dr. Soegiri Lamongan mempunyai perilaku
baik yaitu sebanyak 29 dokter dengan
Hasil dan Pembahasan persentase sebesar 59,1%, dan sebagian lagi
Kelengkapan Resume Medis mempunyai perilaku kurang sebanyak 20
Persentase dokter dengan persentase sebesar 40,9%
Kelengkapan
Jumlah (%)
Kelangkapan Resume Medis
Tidak Lengkap 19 38,8
Berdasarkan tabel distribusi
Lengkap 30 61,2 kelengkapan resume medis diatas sebagian
Total 49 100 besar lembar resume medis telah terisi
Lembar resume medis telah lengkap lengkap dengan persentase 61,2% atau
dengan persentase 61,2% atau sebanyak 30 sebanyak 30 lembar resume medis.
lembar resume medis. Sedangkan yang tidak Sedangkan yang tidak lengkap sebanyak
lengkap sebanyak 38,8% atau sebanyak 19 38,8% atau sebanyak 19 lembar resume
lembar resume medis medis. Lembar resume medis harusnya diisi
dengan lengkap berdasarkan empat
Pengetahuan komponen utama analisis kuantitatif yang
Persentase telah ditetapkan oleh Depkes dalam Pedoman
Pengetahuan Pengelolaan Rekam Medis tahun 2008.
Jumlah (%)
Didalam pembuatan resume medis sebelum
Kurang 23 46,9
di assembling harusnya diletakkan di halaman
Baik 26 53,1
depan dengan maksud memudahkan dokter
Total 49 100
dalam melihatnya apabila sewaktu-waktu
diperlukan. Resume medis harus lengkap dan
Pengetahuan Dokter di Instalasi Rawat dibuat dengan singkat disertai bukti autentik
Inap RSUD Dr. Soegiri Lamongan Tahun seperti nama dan tanda tangan dokter yang
2016, sebagian besar dokter di Instalasi merawat pasien serta dapat menjelaskan
Rawat Inap RSUD Dr. Soegiri Lamongan informasi penting mengenai penyakit pasien,
mempunyai pengetahuan baik yaitu sebanyak pemeriksaan yang dilakukan dan pengobatan
26 dokter dengan persentase sebesar 53,1%, pasien (Depkes, 2006)
dan sebagian lagi mempunyai pengetahuan

Jurnal INOHIM, Volume 4 Nomor 2, Desember 2016 65


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Resume Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2016

Pengetahuan Dokter Secara definitif sikap berarti suatu


Berdasarkan jawaban dokter dari 49 keadaan jiwa (mental) dan keadaan pikir
dokter, frekuensi pengetahuan dokter (neural) yang dipersiapkan untuk
berpengetahuan kurang sebanyak 23 dokter memberikan tanggapan terhadap suatu obyek
dengan persentase sebesar 46,9% dan yang diorganisasi melalui pengalaman serta
dokter dengan pengetahuan baik sebanyak mempengaruhi secara langsung atau tidak
26 dokter dengan persentase sebesar 53,1% langsung pada perilaku.
Berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan bahwa setiap Hubungan Pengetahuan Dokter
tenaga kesehatan yang melaksanakan dengan Kelengkapan Resume Medis
pelayanan kesehatan perseorangan wajib Dari hasil penelitian diketahui bahwa
membuat rekam medis. ada hubungan antara pengetahuan dengan
Sedangkan menurut Permenkes 269 kelengkapan resume medis, hal ini dapat
tahun 2008 tentang Rekam Medis, lembar dilihat dari hasil uji chi-square yang
resume segera dilengkapi dalam waktu 2x24 memperoleh nilai signifikasi 0,035. Dengan
setelah pasien pulang. Pengetahuan nilai tersebut maka didapati P< 0,05 sehingga
seseorang didapat dari pendidikan atau Ho di tolak atau ada hubungan antara
pengalaman yang berasal dari berbagai pengetahuan dokter dengan kelengkapan
macam sumber, misalnya buku, orang ( resume medis.
teman, kerabat, petugas ) dan dari berbagai Berdasarkan tabel 13 dokter dengan
media yang dapat membentuk keyakinan pengetahuan kurang dan kelengkapan
tertentu sehingga seseorang akan berperilaku resume medis tidak lengkap ada 13 dokter
sesuai dengan keyakinan tersebut. dengan persentase sebesar 56,5%, dokter
pengetahuan kurang dan kelengkapan
Sikap Dokter resume medis lengkap ada 10 dokter dengan
Berdasarkan jawaban dokter rawat persentase 43,5%. Dokter dengan
inap di RSUD Dr. Soegiri Lamongan sebanyak pengetahuan baik dan kelengkapan resume
24 dokter mempunyai sikap kurang dengan medis tidak lengkap ada 6 dokter dengan
persentase sebesar 49% sedangkan dokter persentase sebesar 23,1 %, dokter dengan
yang mempunyai sikap baik sebanyak 25 pengetahuan baik dengan kelengkapan
dokter dengan persentase sebesar 51%. Dari resume medis lengkap sebanyak 20 dokter
hasil pertanyaan yang telah disebar dan dengan persentase sebesar 76,9%.
dibagikan maka sikap ketidaksetujuan dokter Nilai Odds Ratio yang diperoleh adalah
terhadap batas waktu pengisian resume 4,333 yang artinya dokter dengan
medis dan perlunya mencantumkan kode pengetahuan kurang baik 4,333 kali beresiko
diagnosis pada lembar resume medis masih tidak melengkapi lembar resume medis
tinggi yaitu dengan persentase masing- dibandingkan dengan dokter dengan
masing sebesar 49% atau mendekati pengetahuan baik.
setengah dari jumlah sampel. Hal ini Hal ini sesuai dengan pendapat di
kemudian mendukung terjadinya atas didukung teori Green yang dikutip
ketidaklengkapan pengisian lembar resume Notoatmodjo yang menyatakan bahwa
medis. pengetahuan merupakan bagian dari faktor
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan predisposisi yang sangat menentukan dalam
No. 296 tahun 2008 tentang rekam medis, membentuk perilaku seseorang. Perubahan
rekam medis medis harus dibuat oleh dokter perilaku dimulai dengan adanya pengetahuan,
yang merawat pasien , kecuali residen dan tingkat pengetahuan seseorang akan sesuatu
dokter yang mengambil spesialis harus sangat penting serta merupakan dasar dari
mendapatkan autentikasi dari dokter sikap dan tindakan dalam menerima atau
supervisornya. Sikap adalah merupakan menolak sesuatu hal yang baru. Sedangkan
reaksi yang masih tertutup , hanya dapat menurut pendapat Steven Langer yang
ditafsirkan dari perilaku yang tampak . menyatakan bahwa aktivitas seseorang itu
Pendapat lain sikap merupakan respon adalah suatu perbuatan yang bisa
evaluatif didasarkan pada proses evaluasi diri diperkirakan, sejauh yang bisa diperkirakan
yang disimpulkan berupa pilihan positif atau itulah kita dapat bergantung pada
negatif yang kemudian mengkristal sebagai pengetahuan yang kita miliki.
potensi reaksi terhadap obyek (Kartono, Menurut teori yang dibuat oleh
1999). Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa

Jurnal INOHIM, Volume 4 Nomor 2, Desember 2016 66


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Resume Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2016

pengetahuan merupakan domain yang sangat Secara defilitif sikap berarti suatu keadaan
penting dalam terbentuknya tindakan jiwa (mental) dan keadaan pikir (neural) yang
seseorang. Sehingga praktek seseorang dapat dipersiapkan untuk memberikan tanggapan
dipengaruhi oleh pengetahuan, pendidikan, terhadap suatu obyek yang diorganisasi
pengaruh kebudayaan serta media massa. melalui pengalama serta mempengaruhi
Pendapat tersebut didukung oleh Salito secara langsung atau tidak langsung pada
Sarwono yang menyatakan bahwa perilaku.
pengetahuan merupakan domain yang sangat Adanya sikap akan menyebabkan
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang bertindak secara khas terhadap
seseorang, pengetahuan akan mendorong obyek-obyeknya karena sikap merupakan
praktik seseorang. produk dari proses sosisalisasi. Seseorang
Berdasarkan data yang didapatkan memberikan reaksi sesuai dengan
dari kuesioner yang diisi oleh dokter rangsangan yang ditemuinya. Sikap
dibandingkan dengan data tentang seseorang adalah predisposisi (keadaan
kelengkapan pengisian lembar resume medis mudah terpengaruh) untuk memberikan
maka didapatkan sebagian dokter tanggapan terhadap rangsangan lingkungan
berpengetahuan baik tapi dalam pengisian yang dapat memulai atau membimbing
lembar resume medis tidak lengkap, dan tingkah laku seseorang tersebut
dokter berpengetahuan baik dengan
kelengkapan pengisian lembar resume medis 1. Hubungan perilaku dokter dengan
lengkap. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi kelengkapan resume medis
untuk batas waktu melengkapi lembar Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada
resume medis sesuai dengan ketentuan yang hubungan antara perilaku dokter dengan
telah dibuat oleh Kementrian Kesehatan kelengkapan resume medis, hal ini dapat
Republik Indonesia. dilihat dari hasil uji chi-square yang
memperoleh nilai signifikasi 0,025. Dengan
Hubungan Sikap Dokter dengan nilai tersebut jika P< 0,05 maka Ho di tolak
Kelengkapan Resume Medis atau ada hubungan antara sikap dokter
Dari hasil penelitian diketahui bahwa dengan kelengkapan resume medis.
ada hubungan antara sikap dokter dengan Berdasarkan tabel 15 dokter dengan
kelengkapan resume medis, hal ini dapat perilaku kurang baik dengan kelengkapan
dilihat dari hasil uji chi-square yang resume medis tidak lengkap ada 12 dokter
memperoleh nilai signifikasi 0,014. Dengan dengan persentase sebesar 22,5 %, dokter
nilai tersebut jika P< 0,05 maka Ho di tolak dengan perilaku kurang baik dengan
atau ada hubungan antara sikap dokter kelengkapan resume medis lengkap sebanyak
dengan kelengkapan resume medis. 8 dokter dengan persentase sebesar 16,3%.
Berdasarkan tabel 14 dokter dengan sikap Dokter dengan perilaku baik dan kelengkapan
kurang baik dengan kelengkapan resume resume medis tidak lengkap ada 7 dokter
medis tidak lengkap ada 14 dokter dengan dengan persentase sebesar 14,2%, perilaku
persentase sebesar 28,6 %, dokter dengan baik dan kelengkapan resume medis lengkap
sikap kurang baik dengan kelengkapan ada 22 dokter dengan persentase sebesar
resume medis lengkap sebanyak 5 dokter 44,9%.
dengan persentase sebesar 10,2 %, dokter Nilai Odds Ratio yang diperoleh adalah
dengan sikap baik dan kelengkapan resume 4,714 yang artinya 1 dokter dengan perilaku
medis tidak lengkap ada 10 dokter dengan kurang baik 4,714 kali beresiko tidak
persentase sebesar 20,4%, dokter dengan melengkapi lembar resume medis
sikap baik dan kelengkapan resume medis dibandingkan dengan dokter dengan perilaku
lengkap ada 20 dokter dengan persentase baik.
sebesar 40,8 %. Perilaku adalah apa yang dikerjakan
Nilai Odds Ratio yang diperoleh adalah oleh organisme baik yang dapat diamati
5,600 yang artinya 1 dokter dengan sikap secara langsung ataupun yang dapat diamati
kurang baik 5,600 kali beresiko tidak secara tidak langsung. Perilaku manusia
melengkapi lembar resume medis dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek fisik,
dibandingkan dengan dokter dengan sikap psikis dan sosial. Ketiga aspek tersebut
baik. merupakan refleksi dari berbagai gejolak jiwa
Hal ini sesuai dengan pendapat yang seperti: pengetahuan, motivasi, persepsi,
dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen, 1998,

Jurnal INOHIM, Volume 4 Nomor 2, Desember 2016 67


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Resume Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2016

sikap dan ditentukan oleh faktor pengalaman, Daftar Pustaka


keyakinan, sarana fisik dan sosial budaya. Barnhouse, Ruth Tiffani “Male and
Gejala perilaku yang tampak pada kegiatan Female,Christian Approaches to
manusia dipengaruhi oleh faktor genetik dan Sexuality” Milwauke: T Barnes III.
lingkungan. Faktor keturunan merupakan 1984.
konsepsi dasar untuk perkembangan perilaku
manusia selanjutnya. Sedangkan lingkungan Bloom. S. B. Taxonomy of Educational
merupakan kondisi atau lahan untuk Objectivitas The Classification Goals
perkembangan perilaku tersebut United States : Handbook. 1956.
(Notoadmojo, 2003).
Dilihat dari definisi diatas maka Departemen Kesehatan RI. Pedoman
perilaku dokter sangat didukung oleh baik Penyelenggaraan dan prosedur Rekam
tidaknya pengetahuan dan sikap dokter, Medis Rumah Sakit di Indonesia..
terutama dalam hal pengisian rekam medis di Jakarta : Dirjen Pelayanan Medik.
rawat inap RSUD Dr. Soegiri Lamongan, 2006.
sehingga pengetahuan yang dan sikap yang
baik memungkinkan mendorong perilaku Departemen Kesehatan RI. Pedoman
dokter yang baik. Pengeolaan Rekam Medis Rumah Sakit
di Indonesia. Revisi 2. Jakarta : Dirjen
Kesimpulan Pelayanan Medik. 2008.
Dari hasil penelitian dan pembahasan,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai Depkes RI Direktorat Jendral Pelayanan
berikut : Dari hasil penelitian sebagian besar Medik. Pedoman Pengelolaan Rekam
lembar resume medis telah lengkap dengan Medis Rumah Sakit di Indonesia. Revisi
persentase 61,2% atau sebanyak 30 lembar I. Jakarta: 1997.
resume medis. Sedangkan yang tidak lengkap
sebanyak 38,8% atau sebanyak 19 lembar Dewi, Wahyu K. “Hubungan Antara
resume medis. Dari hasil penelitian dokter Pengetahuan Dokter Tentang Rekam
mempunyai pengetahuan baik yaitu sebanyak Medis Dengan Kelengkapan Pengisian
26 dokter dengan persentase sebesar 53,1%, Data Rekam Medis Dokter Yang
dan pengetahuan kurang sebanyak 23 dokter Bertugas Di Bangsal Anak RSUP Dr.
dengan persentase sebesar 46,9 %. Dari hasil Kariadi SemarangPeriode 1-31 Agustus
penelitian terhadap dokter di Instalasi Rawat 2010”. SKRIPSI. Universitas
Inap RSUD Dr. Soegiri Lamongan mempunyai Diponegoro. 2011
sikap baik yaitu sebanyak 25 orang (51%),
dan sebagian lagi mempunyai sikap kurang Fishbein dan Ajzen. The Multiple Processes by
sebanyak 24 orang (49%). Dari hasil Which Past Behaviour Predicts Future
penelitian sebanyak 29 dokter dengan Behaviour Berlin : Oulette 1998.
persentase sebesar 59,1% mempunyai
perilaku baik dan sebagian lagi mempunyai Green. L. W. Health Promotion Planning An
perilaku kurang sebanyak 20 dokter dengan Education and Environmental Approch,
persentase sebesar 40,9%. Hasil uji statistik Second Edition. London : Toronto.
diketahui P values 0,035 ada hubungan 2000
pengetahuan dokter dengan kelengkapan
resume medis rawat inap dengan nilai Odds Gani, Lilik. Peran Tehnologi Pendidikan dalam
ratio 4,333. Hasil uji statistik diketahui P Meningkatkan Akses, Mutu dan
values 0,014 ada hubungan sikap dokter Relevansi Pendidikan di Indonesia.
dengan kelengkapan resume medis rawat Bandung : Institut Teknologi Bandung.
inap dengan nilai Odds ratio 5,600. Hasil uji 2008.
statistik diketahui P values 0,025 ada
hubungan perilaku dokter dengan Gani, S. Kapita Selekta Manajemen
kelengkapan resume medis rawat inap Pendidikan. Bandung : Alfabeta. 2002
dengan nilai Odds ratio 4,714.
Hatta, Gemala. Manajemen Informasi
Kesehatan di Sarana Pelayanan
Kesehatan Jakarta : Universitas
Indonesia (UI-Press). 2008.

Jurnal INOHIM, Volume 4 Nomor 2, Desember 2016 68


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Resume Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2016

Hatta, Gemala. Pedoman Manajemen Steven, Langer A Content Management


Informasi Kesehatan Di Sarana System for Medical Analysis Research.
Pelayanan Kesehatan, Edisi Revisi. Minnesota : PMID. 2013.
Jakarta : Universitas Indonesia (UI-
Press). 2011. Wijono. D. Manajemen Mutu Pelayanan
Kesehatan. Surabaya : Airlangga
Huffman. E. K, Health Information University Press. 1999.
Management Tenth Edition Illions.
United States : Phycian Record Wilson, George F. A Clinical Chart For The
Company. 1994. Records Patients In Small Hospitals.
Washingthon. Jama. 1965.
Kartono. K. Psikologi Umum. Bandung :
Mandar Maju. 1990.

Kusrinda, Ajenk V. A. “Hubungan


Kelengkapan Pengisian Resume
dengan Ketepatan Pembuatan Surat
Keterangan Medis di RS. Bethesda
2014”. KTI. Universitas Gadjah Mada,
2014.

Mucchielli. A. Cybernetique et cerveau


humain. Paris-Montreal : Bordas.
1992.

Notoadmodjo. S. Pendidikan dan Perilaku


Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
2003.

Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan


Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar),
Jakarta: Rineka Cipta. 2005.

Nugraheni, P. “Faktor yang Mempengaruhi


Perilaku Dokter Dalam Kelengkapan
Pengisian Resume Medis Rawat Inap
RSU RA Kartini Jepara Tahun 2010”.
SKRIPSI. Universitas Diponegoro.
2010

Pratiwi, Yulia D. “Analisis Kelengkapan


Resume Medis di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Budi Kemuliaan Jakarta Tahun
2009”. SKRIPSI. Universitas Indonesia.
2009

Sarwono, S. Sosiologi Kesehatan . Yogyakarta


: Universitas Gadjah Mada. 1993.

Sugiyato, Zaenal “Anilisis Perilaku Dokter


Dalam Mengisi Kelengkapan Data
Rekam Medis Lembar Resume Rawat
Inap di RS Ungaran Tahun 2006”.
TESIS. Universitas Diponegoro
Semarang. 2006.

Jurnal INOHIM, Volume 4 Nomor 2, Desember 2016 69

Anda mungkin juga menyukai