Anda di halaman 1dari 14

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1. Asuhan Keperawatan Perioperatif Pasien dengan Appendiksitis Akut

Pengkajian Preoperatif
Biodata
Nama Pasien : Ny. Benedicta Ika No. Reg. : 1427382
Umur : 23 tahun Dokter Operator : dr. Giv
Ruang Rawat : mawar Asisten Operasi : dr. Das
Dx. Medis : Apendiksitis Kronis Perawat Instrumen : Roddy
Tindakan : Apendiktomi Perawat sirkuler : Dayat
Dokter Anestesi : dr. Kadafi
Tanggal Operasi : 14-10-2014
Jam mulai operasi : 07.30
Jam selesai operasi : 08.40

Keluhan Utama: Nyeri perut kanan bawah


Riwayat Kesehatan: Nyeri berlangsung 2 tahun, hilang timbul
Keadaan Umum :
() Compos mentis
( ) Apatis
( ) Somnolent
( ) Stupor
( ) Coma
Tanda-tanda Vital:
() Tekanan darah : 140/75 mmHg
() Nadi : 107 x/menit
() Suhu : 36,2° C
() Pernapasan : 22 x/menit
() Tinggi badan : 154 cm

22
23

() Berat badan : 60 kg


Pernapasan:
() Spontan
( ) Tenang
( ) Canula
( ) Oksigen : lt/menit
Surat Ijin Operasi :
() Ya
( ) Tidak
Protese, gigi palsu, cat kuku, kontak lensa:
( ) Ya
() Tidak
Perhiasan :
( ) Ya
() Tidak
Folley Catteter :
( ) Ya
( ) Tidak
Persiapan kulit/cukur :
( ) Ya
() Tidak
Huknah/gliserin :
( ) Ya
() Tidak Pukul : Wib
Persediaan darah :
( ) Ya Jumlah : labu, Jenis :
() Tidak
Contoh darah :
( ) Ya
() Tidak
Hasil laboratoriun :
() Ya
24

( ) Tidak
Hasil Rontgen, USG, MRI, lain-lain:
() Ya Jumlah :
( ) Tidak
Infus : RL
Obat yang telah diberikan : Ciprofloxacin 400 mg
Alergi obat :
( ) Ya
() Tidak
Obat Premedikasi :
() Ya
( ) Tidak
Pernah operasi :
( ) Ya
() Tidak
Pendidikan kesehatan yang telah diberikan : -
( ) Nafas dalam
( ) Batuk
( ) Latihan miring
( ) Lain-lain :

Diagnose Keperawatan Preoperatif


1. Resiko terjadi injuri berhubungan dengan transfer dan transport
(perpindahan dan pengangkutan)
Intervensi :
() Bantu pasien untuk berpindah dari Branchart / kursi roda ke Branchart
() Atau angkat pasien dari Branchart ke Branchart OK dengan 3 orang .
() Dorong pasien ke ruang tindakan ( R.OK ) dengan hati-hati.

2. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan dan stress pembedahan


Intervensi :
() Berikan dan jelaskan identifikasi kebutuhan
25

() Jelaskan bahwa operasi ini sudah sering dilakukan dan ditangani
oleh Tim ahli
() Jelaskan rangkaian kegiatan dan kejadian rutin

Evaluasi Hasil :
() Pasien tidak terjadi Injuri saat perpindahan dan pengangkutan.
() Pasien mengatakan cemas berkurang, memahami prosedur dan urutan
kegiatan.

Pengkajian Intra Operatif


Anestesi mulai : 07.10 s/d 08.50 WIB.
Pembedahan mulai : 07.30 s/d 08.40 WIB
Jenis pembiusan :
() Spinal (SAB)
( ) General
( ) Lokal anestesi
() Regional (RA)
Posisi infuse :
( ) Tangan kanan
() Tangan kiri
( ) Kaki kanan
( ) Kaki kiri
( ) Arteri line
( ) CVP
Posisi pembedahan :
() Supine
( ) Prone
( ) Lateral
( ) Lithotomi
( ) Lumbotomi
( ) Lain-lain :
( ) Meja traksi
26

Jenis operasi :
() Bersih
( ) Bersih kontaminasi
( ) Kontaminasi
( ) Kotor
Golongan operasi :
( ) Khusus
( ) Besar
() Sedang
( ) Kecil
Posisi tangan :
() Terlentang
( ) Terlipat
Catheter urine :
( ) Ya
( ) Tidak
() Dalam OK
( ) Ruangan
Desinfeksi kulit :
() Povidone iodine
( ) Alcohol
( ) Yodium
( ) Iodopors
Incisi kulit :
( ) Median
( ) Paramedian
( ) Lain-lain :
Plate diathermi :
Lokasi
( ) Bokong
( ) Bahu
() Tungkai kaki
27

( ) Tangan
( ) Paha Dipasang oleh : perawat sirkuler
Pemeriksaan sebelumnya :
() Utuh
( ) Menggelembung
Pemeriksaan sesudah :
() Utuh
( ) Menggelembung
Monitor anestesi :
() Ya
( ) Tidak
( ) Stanbay
Mesin anestesi :
() Ya
( ) Tidak
( ) Stanbay
Unit pemanas :
( ) Ya, mulai jam sd
() Tidak
Tourniquet :
( ) Ya
( ) Tidak
( ) Lokasi : ( ) lengan kanan
( ) lengan kiri
( ) kaki kanan
( ) kaki kiri
Mulai jam : tekanan :
Diawasi oleh :

Pemakaian imaging :
() Ya lokasi : jenis :
( ) Tidak
28

Irigasi luka :
( ) Tidak
() Ya Cairan : - NaCl 0,9 %
-H2 O2
-RL
-aquadest
-antibiotika jenis :
-lain-lain :

Tampon :
( ) Ya
() Tidak

Persiapan kasa dan instrumen


Persiapan Tambahan Dipakai sisa
awal

Kasa besar 1 - 1 0
Kasa kecil 20 - 10 10
Deppers besar 5 - 3 2
Deppers kecil 1 - 1 0
Pisau no. 10 1 - 1 0
Jarum 7 - 3 4
Instrument
(jumlah)

Keseimbangan cairan :
Cairan masuk Jumlah Cairan keluar Jumlah
- Infus (NaCl 0,9%) 50 cc Urine 25 cc
- darah 25 cc
-
-
29

Jumlah total 50 50
Balance

Jaringan PA / kultur / Sitologi :


( ) Ya jumlah :
() Tidak
Formulir:
( ) Ya
() Tidak

DIAGNOSA INTRA OPERATIF


Data Obyektif 1 :
Pasien mengatakan takut disuntik
Pasien tampak pucat , gelisah
Akral dingin

1. Potensial nyeri bd. tindakan lumbal Anestesi , penurunan obat anestesi


Intervensi :
( ) Jelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan
( ) Pilih penbuluh darah yang sesuai dengan macam operasi.
( ) Lakukan pemasangan infuse sesuai prosedur.
( ) Kolaborasi dengan medis pemasangan lumbal anestesi
( ) tambah obat nalgetik

Data Obyaktif 2 :
Mata cowong , Conjuctiva anemis.
Akral dingin .
Terjadi perdarahan lebih dari 50 cc
2. Potensial Kekurangan cairan bd. perdarahan
Intervensi :
( ) Monitor tanda vital.
30

( ) Observasi kelancaran infuse


( ) Transfusi darah sesuai kebutuhan.
( ) Monitor produksi urine ( 0.5 cc / kg BB / jam)

Data Obyektif 3 :
Pasien terpasang arde / pedal.
Opersi laparatomy
Penggunaan Thermocauter
3 Potensial Injury ( ketinggalan instrumen , kasa dan injury kulit ) bd
tindakan operasi, pemasangan pedal / arde yang tidak adekuat.
Intervensi :
( ) Atur posisi pasien sesuai dengan jenis operasinya.
( ) atur arde dan ikat
( ) Hitung instrumen dan kasa sebelum dan sesudah operasi

Evaluasi
( ) Rasa nyeri tidak terjadi
( ) Tidak terjadi dehidrasi, cairan masuk sesuai dengan program yang
diberikan
( ) Tidak terjadi injuri pada pasien

Diagnosa Post Operasi


1. Resiko injuri ( jatuh,terlepasnya alat infuse ) b.d kesadaran yang menurun ,
gelisah dan berontak.
Intervensi :

( ) Jaga pasien dari jatuh dan bila perlu lakukan strain


( ) Observasi TTV dan tetesan infuse
( ) Pasang pelindung pada tempat tidur supaya pasien tidak jatuh
2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d diskontinuitas kulit dan masa kerja obat
bius habis

( ) Kaji tingkat nyeri dan kharakteristik


31

( ) Ajarkan melakukan distraksi dan relaksasi


( ) Kolaborasi pemberian obat analgetik

Evaluasi :
( ) Pasien aman dan tidak jatuh
( ) Rasa nyeri berkurang.

3.2. Teknik Instrumentasi Appendiktomi


Apendiktomi adalah tindakan bedah untuk mengambil apendiks karena
apendiks mengalami peradangan. Tindakan ini dilakukan segera mungkin untuk
menurunkan resiko perforasi. Anestesi yang digunakan biasanya anestesi general
atau spinal dengan incisisi dilakukan di bagian perut bawah atau dilakukan
dengan laparoskopi.
Sebelum tindakan pembedahan dimulai, dilakukan pemeriksaan lampu,
mesin diatermi, dan mesin couter. Selanjutnya perawat instrumen melakukan
persiapan alat.
Persiapan alat steril
1. Mayo
 Duk klem (towel klem) : 5 buah
 Ring klem (Desinfeksi Klem) : 1 buah
 Dissecting forcep (pinset anatomis) : 2 buah
 Tissue forcep (pincet chirrugis) : 4 buah
 Gunting kasar (surgical scissor) : 2 buah
 Gunting metzenbaum (metzenbaum scissor) : 2 buah
 Hanvat mess (scalp blade and handle)no 3 : 2 buah
 Mosquito (baby mosquito klem pean) : 3 buah
 Nald voeder : 2 buah
 Langen beck : 2 buah
 Kokcher lurus : 3 buah
 Babcock : 1 buah
 Klem manis sedang (14 cm) : 1 buah
32

 Peritoneum klem : 4 buah

2. Meja Instrumen
 Schort : 5 buah
 Duk Besar : 2 buah
 Duk Sedang : 4 buah
 Duk Kecil : 6 buah
 Piala ginjal/bengkok : 2 buah
 Kom : 1 buah
 Handuk kecil : 5 buah
 Sarung meja mayo : 1 buah
 Handle lamp : 2 buah
 Couter : 1 buah

3. Bahan habis pakai


 Kassa : 20 buah
 Cateter no 16 : 1 buah
 K-Y jelly : secukupnya
 Spuit 10 cc : 1 buah
 Mersilk 2-0 cutting : 1 buah
 Monosyn 3-0 : 1 buah
 Vicryl 2-0 : 1 buah
 Underpad : 3 buah
 Hypafix : secukupnya
 Mess No 10 : 2 buah
 Deppers : 5 buah
 Nacl 0,9% : 1 buah
 Sufratule : 1 buah
 Hand gloves : Sesuaikan
 Kapas deppers : secukupnya
 Still deppers kecil : 1 buah
33

4. Persiapan alat non steril


 Meja instrument : 1 buah
 Meja mayo : 1 buah
 Meja tempat kom : 1 buah
 Meja operasi : 1 buah
 Mesin couter : 1 buah
 Lampu operasi : 2 buah

5. Teknik Instrumentasi
1. Sign in sebelum dilakukan induksi anestesi
2. Posisikan pasien di atas meja operasi dengan posisi supinasi.
3. Pasien dibius secara general anestesi oleh dokter anestesi
4. Pasang plat diatermi di betis pasien
5. Cuci area operasi dengan hibiscrub cair kemudian keringkan dengan duk
kecil steril.
6. Instrumentator melakukan scrubing, gowning, dan gloving
7. Instrumentator membantu tim bedah melakukan gowning dan gloving
8. Perawat instrumen memberikan desinfeksi klem dan cucing yang
didalamnya telah diberi deppers dan povidon iodine 10% pada operator
untuk desinfeksi area operasi.
9. Lakukan drapping dengan memberikan underpad steril di atas
simfisis,kemudian perawat instrument memberikan duk besar 1 buah
untuk bagian bawah, duk sedang untuk bagian atas, duk kecil 2 untuk
bagian kanan dan kiri fiksasi dengan duk klem 4 buah
10. Pasang kabel couter kemudian fiksasi di sudut bawah dengan duk klem
11. Dekatkan meja mayo, meja instrument dan kom pada meja operasi
12. Lakukan time out sebelum dilakukan insisi, dilanjutkan do’a yang
dipimpin oleh operator untuk kelancaran operasi.
13. Berikan pada operator pinset chirrugis dan povidone iodine 10% untuk
marking area.
34

14. Berikan hanvad mess no 10 dan pinset chirrugis pada operator, lalu
berikan mosquito dan kassa pada asisten untuk merawat perdarahan.
Insisi di lakukan pada daerah mc Burney.
15. Bila ada perdarahan berikan mosquito untuk merawat perdarahan.
16. Insisi di lakukan dengan couter sampai daerah facia dan di perlebar,lalu
berikan langenbeck untuk memudah kan lapang pandang.
17. Berikan hanvad mess untuk membuka fasia dan berikan kocher 2 untuk
menjepit kanan dan kiri.
18. Berikan gunting kasar untuk memperlebar sayatan, asisten membantu
untuk menjepit menggunakan pinset anatomis.
19. Berikan pean manis untuk split muskulus, lalu di perlebar dengan
langenbeck setelah nampak peritoneum, berikan dua pinset anatomis
pada asisten dan gunting metzemboum kepada operator, setelah
peritoneum terbuka instrumen memberikan klem peritoneum untuk
menjepit peritoneum.
20. Berikan kassa dan pinset anatomis untuk melindungi usus
21. Kemudian operator mencari letak appendiks dan melakukan pemisahan
appendiks dengan meso appendik dan caecum.ujung appendik di pegang
dengan babcock, meso appendik di jepit dengan arteri pean bengkok lalu
berikan gunting metzenbaum untuk memotong appendik dari meso
appendik.
22. Berikan kocher lurus untuk crush pada pangkal appendik kemudian jahit
meso appendik dengan mersilk 2-0 kemudian di ikat berganda atas
bawah. Appendik di pegang dengan kocher diatas ikatan
23. Perawat instrument memberikan hanvat mess no 10 yang sudah di basahi
dengan betadine, sediakan bengkok untuk potongan appendik, kemudian
bersihkan dengan still deppers yang di basahi dengan betadine, setelah
itu appendik di couter tipis
24. Berikan nald volder untuk dengan benang mersilk 2-0 untuk menjahit
meso appendik, kemudian beri kasa yang di pegang dengan kocher
(slaber) untuk mengecek perdarahan.
35

25. Setelah di pastikan tidak ada perdarahan,perawat instrument memberikan


peritoneum klem 4 untuk menjepit sisi atas, bawah, kanan, kiri.
26. Sebelum menutup lapang operasi, lakukan sign out meliputi:
a. Jenis tindakan
b. Kecocokan jumlah instrumen, kasa, dan jarum sebelum dan sesudah
operasi.
c. Permasalahan pada alat yang digunakan
d. Perhatian khusus pada masa pemulihan
27. Kemudian berikan benang vicryl 2-0 untuk menjahit peritoneum, lalu
keluarkan kasa basah pelindung usus.
28. Setelah peritoneum di jahit kemudian jahit fasia dan lemak dengan vicryl
2-0 .
29. Setelah fasia dan lemak di jahit, kemudian jahit kulit satu-satu dengan
jahitan premiline 3-0.
30. Membersihkan kulit area operasi dengan kassa basah dan
keringkan,kemudian tutup dengan sufratule,kassa dan di fiksasi dengan
hypafix.
31. Operasi selesai, asisten operator mengambil kasa dalam vagina.
32. Perawat instrument menginventaris alat – alat, kemudian dekontaminasi
menggunakan larutan precept 2,5 gram dalam 5 liter air rendam selama
10 menit, kemudian bilas, bersihkan dan keringkan , kemudian inventaris
ulang dan dipacking untuk disteril.
33. Bersihkan ruangan dan lingkungan kamar operasi, rapikan dan
kembalikan alat-alat yang dipakai pada tempatnya.
34. Inventaris bahan habis pakai pada depo farmasi
35. Cek kembali kelengkapan status pasien, dan sertakan di brankart sebelum
di bawa ke RR

Anda mungkin juga menyukai