Anda di halaman 1dari 25

Nama : Rifa’ati Hanifa

NIP : 199606192020122005
Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kelas :A

Resume Pembekalan OJT : Pekan Pengembangan SDM

Hari Pertama (Senin, 8 Februari 2021)


1. Pembicara : Ir. Herman Suroyo, MT
Materi : Kebijakan Pengembangan SDM Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
a) Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari Pembicara?
• Pengembangan SDM menjadi salah satu agenda prioritas Presiden dalam 5 tahun
kedepan. Dalam merealisasikan agenda tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR memiliki kegiatan utama berupa
Pengembangan Talenta dan Pengembangan Kompetensi bagi ASN PUPR.
• Pengembangan Talenta di Kementerian PUPR terdiri dari Penilaian Potensi dan
Kompetensi; Pemetaan dan Pengembangan Karir; Pemantauan Manajemen Kinerja;
dan Pengelolaan Talenta.
• Pengembangan Kompetensi di Kementerian PUPR terdiri dari Pendidikan dan
Pelatihan.
• Manajemen ASN harus dilaksanakan berdasarkan Sistem Merit, yaitu kebijakan dan
manajemen ASN berdasarkan kualifikasi, kompetensi dan kinerja. Sistem Merit ini
memiliki 8 indikator, yaitu :
1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai
2. Pengadaan ASN
3. Pengembangan Karir dan Kompetensi
4. Promosi dan Mutasi
5. Manajemen Kinerja
6. Penggajian, Penghargaan dan Disiplin
7. Perlindugan dan Pelayanan
8. Penerapan Sistem Pendukung.
• Manajemen Talenta ASN di Kementerian PUPR dilakukan menggunakan metode
Matrik Talenta 9 Kotak (Mc Kinsey, 2008)

Gambar 1 Matrik 9 Kotak (Mc Kinsey, 2008)


• Manajemen Kinerja ASN di Kementerian PUPR terdiri dari Cascading (relevansi
Renstra dan kegiatan tahunan) dan Penilaian Multirating 360o.
• Program Pendidikan di Kementerian PUPR dilakukan melalui kerja sama dengan
Perguruan Tinggi mitra (Program studi reguler maupun Super Spesialis), LPDP, dan
Politeknik PU.
• Program Pelatihan untuk menunjang Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian
PUPR adalah Smart Training.

b) Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini dan trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
• Indonesia berada di peringkat ke 67 The Global Talent Competitiveness Index 2019.
Peringkat ini harus ditingkatkan dengan cara mengembangkan Manajemen Talenta
Nasional agar dapat bersaing secara global.
• Kondisi ASN saat ini sebanyak 4,1 juta inkompetensi mismatch.
• Fokus pemerintah untuk pembangunan SDM 2020-2024 yaitu Vocational School,
Vocational Training, Manajemen Talent.
• Tantangan ASN Kementerian PUPR :
1. Global Mega Trend 2045
2. Talent War
3. Era Competitive
4. Kecepatan Responsivitas
5. Era Digital
6. Percepatan Infrastruktur Program Prioritas Visium 2030
• Untuk mendukung BPSDM Ready Industri 4.0, BPSDM membuat berbagai platform
terkait pengembangan SDM, diantaranya E-Penilaian Kompetensi, E-Pelatihan,
SIMANTU, E-Karyasiswa, E-Kinerja, E-Jafung, dan E-HRD yang masih dalam
pengembangan.

c) Menuliskan tiga pertanyaan kritis terkait materi.


1. BPSDM memiliki berbagai Platform untuk mendukung Pengembangan
Kompetensi dan Talenta ASN, apakah kedepannya BPSDM berencana untuk
membuat berbagai aplikasi tersebut menjadi terintegrasi dalam satu induk?
2. Apa saja yang telah dilakukan BPSDM dalam mengatasi mayoritas ASN yang
inkompetensi mismatch?
3. Pelatihan yang akan diikuti oleh PNS PUPR ditentukan oleh PNS itu sendiri atau
berdasarkan rekomendasi BPSDM?

2. Pembicara : Lisniari Munte, ST, MSc


Materi : Pendidikan Kedinasan di Kementerian PUPR
a) Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari Pembicara?
• Tugas BPSDM Kementerian PUPR adalah melakukan Pengembangan Talenta dan
Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian PUPR.
• Dasar hukum Pengembangan Kompetensi melalui Pendidikan :
- Peraturan Menteri PU No. 13 Tahun 2014
- Surat Edaran No. 2 Tahun 2019
• Tipologi Pendidikan BPSDM terbagi menjadi dua, yaitu Beasiswa Reguler dan
Beasiswa Kerjasama Reguler (Beasiswa Kerjasama Super Spesialis; Politeknik PU).
• Perguruan Tinggi yang bekerjasama terkait Magister Super Spesialis adalah UGM,
ITB, ITS dan UNDIP.
• Perguruan Tinggi yang bekerjasama terkait beasiswa reguler Kementerian PUPR
adalah UNSYIAH, UNAND, ITB, UNPAD, UNPAR, UNDIP, POLBAN, STT SAPTA
TARUNA, UGM, UNS, ITS, UNBRAW, UNHAS, UNCEN dan POLKUP.
• Pendidikan Vokasi PUPR dilaksanakan melalui Politeknik PU yang beralamat di
Semarang (SK Kemenrisdikti Nomor 1159/KPT/I/2018), Latar belakang pendiriannya
adalah :
1. Kebijakan Nasional Pengembangan SDM
2. Kebutuhan tenaga kerja (konstruksi) terampil
3. Mendukung percepatan pembangunan infrastruktur PUPR
4. Mencukupi kebutuhan tenaga kerja terampil dan profesional s.d. 2030 (secara
nasional) untuk mendukung industri 4.0.
• Ketentuan Pelaksanaan Pendidikan di Kementerian PUPR :
1. Rekomendasi; Tugas belajar diberikan atas rekomendasi dari BPSDM
2. Program Studi; Pemilihan Program Studi berdasarkan SE Menteri No 2 Tahun 2019
3. Lembaga Donor; Pemberi beasiswa merupakan Lembaga yang ditetapkan BPSDM
4. Masa Studi; Tidak memperpanjang masa studi kecuali mendapat persetujuan PPK.
• Hak Karyasiswa :
1. Gaji dan Tunjangan Lainnya
2. Pengakuan Masa Kerja selama mengikuti pendidikan
3. Biaya Pendidikan dan Tunjangan Operasional (dari lembaga donor bagi beasiswa
non PU)
4. Dibebastugaskan sementara dari Tugas dan Jabatan.
• Kewajiban Karyasiswa :
1. Menaati peraturan yang berkaitan dengan penyelenggara pendidikan
2. Menyelesaikan program pendidikan sesuai jadwal
3. Tidak akan memperpanjang masa studi
4. Melaporkan diri secara tertulis (progress dan kelulusan)
5. Kembali bekerja di Kementerian PUPR sekurang-kurangnya 3n+1
6. Mengembalikan dua kali lipat apabila melanggar pernyataan/perjanjian tugas
belajar.
• Sanksi pelanggaran bagi Karyasiswa diatur dalam Permen PU Nomor 13 Tahun 2014 :
1. Penghentian beasiswa
2. Wajib mengembalikan 2 (dua) kali jumlah seluruh biaya
3. Dikenakan hukuman.

b) Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini dan trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
• Berdasarkan Kebijakan Menteri PUPR, DIPA PUPR digunakan untuk pembiayaan
Pendidikan Vokasi/Spesialisasi yang spesifik (expertise), dalam hal ini berupa
Politeknik PU dan Program Magister Super Spesialis. Sedangkan untuk Program
Master dan Doktoral menggunakan dana Non PUPR (LPDP, BAPPENAS, lembaga
donor lain (dalam dan luar negeri)).
• Pendidikan bersifat penugasan, individu PNS PUPR tidak diijinkan mendaftar sendiri
(tanpa rekomendasi BPSDM).
• Terdapat Platform monitoring bagi karyasiswa Kementerian PUPR, yaitu E-
Karyasiswa.
• Untuk saat ini beasiswa dari D3 ke S1 masih sedikit.

c) Menuliskan tiga pertanyaan kritis terkait materi


1. Apakah ada rencana pembukaan beasiswa kembali dari jenjang D3 ke S1?
2. Jika PNS mendapatkan info terkait beasiswa dari lembaga selain yang bekerja sama
dengan Kementerian PUPR, apakah PNS tersebut bisa mengajukan ke BPSDM?
3. PNS yang dibebastugaskan saat tugas belajar, apakah penempatan kerja nya akan
sama ketika tugas belajarnya sudah selesai?
Hari Kedua (Selasa, 9 Februari 2021)
1. Pembicara : Ayu Purnamasari Asih, SPsi
Materi : Manajemen Talenta
a) Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari Pembicara?
• Manajemen talenta adalah salah satu kriteria sistem merit untuk pengecualian seleksi
terbuka dan kompetitif.
• Manajemen Talenta PUPR yaitu Proses mengidentifikasi, memilih, mengembangkan
dan mempertahankan pegawai yang memiliki potensi, kompetensi dan kinerja tinggi
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
• Dasar hukum Manajemen Talenta PUPR :
- PP No. 11 tahun 2017 tentang manajemen ASN
- Permen PAN No. 40 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit dalam Manajemen
ASN
- Permen PUPR No. 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
PUPR
- Permen PAN RB No. 3 Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta ASN.
• Manajemen Talenta ASN di Kementerian PUPR dilakukan menggunakan metode
Matrik Talenta 9 Kotak (Mc Kinsey, 2008)

Gambar 2 Matrik 9 Kotak (Mc Kinsey, 2008)


• Alur Manajemen Talenta di Kementerian PUPR :

Gambar 3 Alur Manajemen Talenta

• Kompetensi ASN terbagi menjadi Kompetensi Manajerial, Kompetensi Sosial Kultural


dan Kompetensi Teknis.
• Kompetensi dan asesment dinilai berdasarkan evidence/bukti.

b) Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini dan trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
• Kementerian PUPR masuk dalam kategori IV (371,5) karena sudah memenuhi sebagian
besar dari prinsip merit dalam manajemen ASN, sehingga dapat melakukan pengisian
jabatan melalui mekanisme internal tanpa perlu melakukan seleksi terbuka sesuai
dengan amanat Pasal 111 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014.
• Manajemen Talenta untuk CPNS dilakukan berdasarkan Soft Competency (70%)
berupa Kompetensi Manajerial dan Sosio-Kultural dan Atribut Kepribadian (30%).

c) Menuliskan tiga pertanyaan kritis terkait materi.


1. Apabila setelah melakukan uji talenta dengan metode Matrik 9 kotak PNS
mendapatkan hasil kurang baik, apa tindakan selanjutnya dari BPSDM kepada PNS
tersebut?
2. Menurut materi yang telah disampaikan, Sistem Merit membuat Kementerian
PUPR dapat melakukan pengisian jabatan melalui mekanisme internal tanpa perlu
melakukan seleksi terbuka, seberapa efektif kah pemilihan ini dalam menghindari
kesubjektifan?
3. Apakah memungkinkan bagi pegawai dari generasi yang lebih muda memiliki
pangkat yang lebih tinggi dari generasi diatasnya?

2. Pembicara : Alisa Sri Arum, SE, MT


Materi : Pengembangan Karir
a) Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari Pembicara?
• Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, terdapat 8 aspek Sistem
Merit yang salah satunya adalah Pengembangan Karir dan Kompetensi.
• Pengembangan Kompetensi merupakan upaya pemenuhan kebutuhan kompetensi PNS
dengan standar kompetensi jabatan dan rencana pengembangan karir (Pasal 203 PP No.
11 Tahun 2017).
• Pola karir PNS merupakan pola dasar mengenai urutan penempatan dan atau
perpindahan PNS dalam dan antar posisi di setiap jenis jabatan secara
berkesinambungan.
• Jalur karir merupakan lintasan posisi jabatan yang dapat dilalui oleh PNS baik pada
jenjang jabatan yang setara maupun jenjang jabatan yang lebih tinggi.
• Konsep Pergerakan Karir terdiri dari :
1. Pendekatan Job Family
Jabatan dikelompokkan berdasarkan kesamaan/kemiripan kompetensi yang
dibutuhkan agar berhasil dalam menjalankan Pekerjaan
2. Prinsip Pergerakan Karir Vertikal
Setiap pergerakan didasarkan pada akumulasi kompetensi dan pengalaman yang
didapatkan dari penugasan/pekerjaan sebelumnya
3. Pergerakan Karir Horisontal/Lateral
Prinsip pergerakan karir horisontal/lateral adalah tingkat kesesuaian persyaratan
kompetensi antara job family saat ini dengan job family yang akan menjadi tujuan
pergerakan berikutnya.
• Rencana Karir adalah proses membentuk sasaran karir individu dan melakukan
tindakan yang bermaksud mencapai sasaran tersebut dengan arahan dari organisasi.
• Langkah penyusunan Rencana Karir :

Gambar 4 Langkah Penyusunan Karir

b) Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini dan trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
• Konsep pergerakan karir:
- Pendekatan Job Family dirancang dan dikembangkan menggunakan pendekatan job
family (rumpun jabatan) dan sub job family (sub rupun jabatan), yang dikelmpokan
berdasarkan kesamaan atau kemiripan kompetensi yang dibutuhkan agar berhasil
menjalankan pekerjaan
- Prinsip pergerakan karir vertikal didasarkan pada akumulasi kompetensi dan
pengalaman yang didapatkan dari penugasan sebelumnya
- pergerakan karir horisontal memberi kesempatan pegawai memperluas cakupan
kompetensi, keahlian dan wawasan sebagai bagian dari proses pengembangan
pegawai
- Prinsip pergerakan karir Horisontal / Rotasi yang ditetapkan berdasarkan derajat
kesesuaian

c) Menuliskan tiga pertanyaan kritis terkait materi.


1. Terkait rencana karier, selain mengejar gap kompetensi, apakah ASN mampu
memberikan input terkait jabatan yang akan selanjutnya mereka dapatkan?
2. Selama melaksanakan pelatihan, apakah mentor dari atasan langsung atau ada tim
dari BPSDM yang menyediakan, apakah individunya sendiri boleh memilih coach
atau mentornya?
3. Jabatan mempertimbangkan potensi, kompetensi, dan kinerja ASN, apakah
perbedaan antara kompetensi dan kinerja?

3. Pembicara : Monica Junia S.Sos, M.SI


Materi : Kebijakan Manajemen Kinerja Kementerian PUPR
a) Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari Pembicara?
• Dasar Hukum Sistem Manajemen Kinerja :
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019.
• Sistem Manajemen Kinerja adalah suatu pendekatan sistematik untuk memperbaiki
kinerja melalui proses berkelanjutan dalam penetapan sasaran-sasaran kinerja strategis;
mengukur kinerja; mengumpulkan; menganalisis; menelaah; dan melaporkan data
kinerja; serta menggunakan data tersebut untuk memacu perbaikan kinerja.
• Manajemen Kinerja di Kementerian PUPR dilakukan berdasarkan cascading
(rancangan Renstra dan kegiatan tahunan) dan Penilaian Multirating 360o.
• Aspek yang dinilai pada Multirating 360o adalah Orientasi Pelayanan; Integritas;
Komitmen; Kerja Sama; Disiplin dan Kepemimpinan.
• Komposisi Penilaian (Pelaksana) pada Multirating 360o adalah Atasan (55%); Rekan
Sejawat 1 (20%); Rekan Sejawat 2 (20%); dan Diri Sendiri (5%).
• Komposisi Penilaian (Pejabat) pada Multirating 360o adalah Atasan (55%); Rekan
Sejawat 1 (10%); Rekan Sejawat 2 (10%); Diri Sendiri (5%); Bawahan 1 (10%);
Bawahan 2 (10%).
• Penilaian Prestasi Kerja Pegawai berdasarkan SKP (60%) ditambah Perilaku (40%)
ditambah dengan Tugas Tambahan dan/atau Kreativitas.
• Penilaian Kinerja akan efektif bila dilakukan secara Objektif, Terukur, Akuntabel,
Partisipatif, dan Transparan.
• Range Nilai dalam Penilaian Kinerja untuk Pemetaan Talenta ASN adalah :

Gambar 5 Range Nilai dan Predikat Penilaian Kinerja

• Keberatan atas hasil penilaian bisa diajukan paling lama 14 hari sejak hasil penilaian
prestasi kerja diterima.
• Aplikasi E-Kinerja digunakan untuk penyusunan SKP
• Aplikasi E-LKP digunakan untuk Penyampaian dan Penilaian Bukti Kerja
• Aplikasi Multirating 360 digunakan untukPenilaian Perilaku.

b) Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini dan trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
• Penilaian Prestasi Kerja belum dapat memotret kinerja PNS sesungguhnya.
• Penilaian kinerja terkesan formalitas karena pegawai harus memiliki nilai BAIK supaya
bisa naik pangkat setiap 4 tahun sekali.
• Penilaian Kinerja dilakukan hanya setahun sekali sehingga tidak dapat diketahui
progress kinerja pegawai.
• Perlunya tools manajemen kinerja yang efektif dan implementable.
• Belum disahkannya Petunjuk Teknis Pelaksanaan PP 30 Tahun 2019 tentang Penilaian
Kinerja PNS.

c) Menuliskan tiga pertanyaan kritis terkait materi.


1. Apakah BPSDM memiliki rencana untuk membuat seluruh aplikasi terintegrasi satu
pintu agar lebih efisien dan semakin mudah untuk digunakan?
2. Apakah penilaian melalui Multirating 360 dapat menjamin objektifitas dalam
penilaian?
3. Apabila penilaian kinerja PNS dibawah kategori BAIK, adakah tindakan yang
dilakukan BPSDM terhadap pegawai atau hal ini hanya menyebabkan penundaan
kenaikan pangkat pada tahun tersebut saja?
4. Pembicara : Drs. Rudy Ridwan Effendi, MT
Materi : Penerapan Penilaian Potensi dan Kompetensi di Kementerian PUPR
a) Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari Pembicara?
• Tugas Utama BPSDM diantaranya :
1. Penilaian Kompetensi
2. Pendidikan
3. Pelatihan
4. Pengembangan Jabatan Fungsional
5. Pemantauan Kinerja.
• Penilaian Kompetensi bertujuan untuk Pemetaan Kompetensi pegawai; Seleksi;
Promosi; Rotasi/Mutasi; Pengembangan Bakat/Karir; Pengembangan Kompetensi.
• Model Kompetensi Kementerian PUPR adalah :
1. Kompetensi Teknis
Kompetensi teknis berasal dari kebutuhan fungsi job family & ekspektasi peran
2. Kompetensi Manajerial
Kompetensi manajerial berasal dari peran dan fungsi dalam organisasi, berdasarkan
permen PAN RB no 38 tahun 2017 tentang standar kompetensi jabatan ASN
3. Kompetensi Sosial Kultural
Kompetensi sosial kultural (perekat bangsa) berdasarkan permen PAN RB no 38
tahun 2017 tentang standar kompetensi jabatan ASN
• Penilaian Kompetensi terdiri dari Soft Competence (Penilaian Potensi (Psikometri) dan
Penilaian Kompetensi Manajerial) dan Hard Competence (Penilaian Kompetensi
Teknis).
• Metode Penilaian Kompetensi di Kementerian PUPR terdiri dari Assesment Center; Tes
Teknis; Psikometri; Proposal Writing and Presentation.
• Dasar Kebutuhan Peningkatan Kompetensi :
1. Kebutuhan Unit Organisasi
2. Problem Solver
3. Inovasi Teknologi
4. GAP Kompetensi dan Kinerja.
b) Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini dan trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
• Saat ini Asesmen dilakukan secara Online yang disebut dengan Sistem Asesmen Online
PUPR atau SEMEN PUPR. SEMEN PUPR ini mulai berjalan sejak 16 April 2020.
• Efektifitas Sistem Asesmen Online PUPR :
- Peserta tidak perlu hadir langsung di lokasi, sehingga lebih hemat biaya perjalanan
dinas dan konsumsi
- Mengurangi jumlah orang yang berkumpul dalam satu tempat sesuai dengan prinsip
physical distancing
- Tingkat kehadiran peserta rata-rata 90% dengan capaian peserta sampai saat ini adalah
4.217 dari target 5.735
- Meningkatkan kualitas wawancara yang dilakukan, karena para penilai menyadari
bahwa semua tindakan yang dilakukan direkam serta dimonitor pimpinan tinggi
- Pelaksanaan asesmen lebih mudah diobservasi dan lebih transparan karena semua
proses direkam secara online.

c) Menuliskan tiga pertanyaan kritis terkait materi.


1. Ada target di tahun 2030 pegawai harus 38.000, bagaimana jika target tersebut tidak
tecapai? Apakah akan menggangu kinerja atau tupoksi kinerja yang sudah
ditentukan?
2. Penyelenggaraan assessment dilakukan hanya 3 hari, bagaimana penyelenggaran
bagi para pegawai yang sedang dalam masa cuti? Misal cuti melahirkan yang
membutuhkan waktu cuti lama?
3. Bagaimana dengan hasil asesmen yang didapatkan oleh para ASN?
Hari Ketiga (Rabu, 10 Februari 2021)
1. Pembicara : 1. Ir H Ruhban Ruzziyanto, MT.
2. Dr. Fitri Riandini Ssi, MT.
3. Alfet Bahari ST, MT.
Materi : Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Pemukiman.
a) Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari Pembicara?
• Pusbangkom merupakan salah satu unit kerja dibawah BPSDM Kementerian PUPR.
• Pusbangkom Sumber Daya Air dan Permukiman memiliki tugas melaksanakan
penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengembangan dan Sertifikasi
Kompetensi di bidang Sumber Daya Air dan Permukiman.
• Fungsi Pusbangkom SDAP:
✓ Koordinasi dan pembinaan teknis substantive pengembangan kompetensi bidan
sumber daya air dan permukiman
✓ Melaksanakan penyusunan kebijakan teknis rencana dan program pengembangan
dan sertifikasi kompetensi bidang sumber daya air dan permukiman
✓ Melaksanakan penyusunan dan standarisasi teknis materi serta tenaga pengajar dan
pembimbing pengembangan kompetensi bidang sumber daya air dan permukiman
✓ Pelaksanaan urusan tatausaha dan rumah tangga pusat
✓ Pelaksanaan pengembangan dan sertifikasi kompetensi bidang sumber daya air dan
permukiman
✓ Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengembangan dan sertifikasi
kompetensi bidang sumber daya air dan permukiman
✓ Pelaksanaan kerja sama sertifikasi pengembangan kompetensi bidang sumber daya
air dan permukiman
• Pusat Pengembangan Kompetensi Bidang Sumberdaya Air dan Permukiman
membawahi satu bidang dan satu sub bagian, yaitu Bidang manajemen sistem dan
pelaksanaan pengembangan kompeensi; dan Sub bagian Tata Usaha.

➢ Pengembangan Kompetensi Bidang SDA


• Dasar hukum penyelenggaraan Pelatihan Bidang SDA :
1. UU RI No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN
2. UU RI No. 17 Tahun 2019 Tentang SDA
3. Permen PUPR N0. 7 Tahun 2020 tentang standar kompetensi jabatan ASN bidang
PUPR
4. Permen PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang organisasi dan tata kerja kementerian
PUPR.
• Daftar Standar Kompetensi Teknis Khusus Bidang SDA

Gambar 6 Daftar Standar Kompetensi Teknis Khusus Bidang SDA

• Standar Kompetensi Teknis Umum yang dibutuhkan SDA :

Gambar 7 Standar Kompetensi Teknis Umum yang dibutuhkan SDA


• Klasterisasi Pelatihan Bidang SDA

• Metode Pelatihan Bidang SDA terdiri dari :


1. Klasikal
2. On The Job Training (OJT)
3. On-Off Class
4. Distance Learning
5. Blended Learning, dan
6. E-Learning.
• Metode Pengembangan Kompetensi Lainnya :
1. Seminar Online
2. Couching Mentoring Counseling
3. Bimbingan Teknis
➢ Pengembangan Kompetensi Bidang Permukiman
• Program Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 2020-2021

Gambar 8 Program Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya 2020-2021

• Kompetensi Bidang Permukiman terdiri dari :


1. Kompetensi Manajerial
2. Kompetensi Sosial Kultural
3. Manajemen Teknis.
• Kompetensi Manajerial terdiri dari 21 Kompetensi :

Gambar 9 Kompetensi Manajerial


• Kompetensi Sosial Kultural terdiri dari 1 Kompetensi yaitu Perekat Bangsa.
• Kompetensi Teknis terdiri dari 16 Kompetensi :

• Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum dan Modul adalah Perka LAN Nomor 05 Tahun
2009 tentang Pedoman Penulisan Modul Pendidikan dan Pelatihan.
• Jenis Pelatihan :
1. Pelatihan
2. Bimbingan Teknis
3. Workshop
4. Webinar
5. Coaching, Mentoring, Conseling (CMC).
• Rumpun Pelatihan Bidang Permukiman :
1. Umum
2. Bina Penataan Bangunan
3. Pengembangan Kawasan Permukiman
4. Air Minum
5. Sanitasi.
• Pelatihan Bidang Permukiman terdiri dari 50 Pelatihan, yaitu :
1. Bidang Umum (5 Pelatihan)
2. Bidang Penataan Bangunan (18 Pelatihan)
3. Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman (8 Pelatihan)
4. Bidang Air Minum (10 Pelatihan)
5. Bidang Sanitasi (9 Pelatihan).
b) Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini dan trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
• Pusbangkom sebelumnya bernama Pusdiklat SDA dan Konstruksi (Permen PUPR no.
13 Tahun 2020).
• Pemetaan kebutuhan dan penentuan prioritas materi pelatihan berdasarkan surat edaran
kepada BPSDM No. PD.01.07-KM/11 Tahun 2018 Tentang Ketentuan Teknis
Pelatihan di Lingkungan BPSDM Kementerian PUPR didasari oleh :
1. Kebutuhan strategis unit organisasi
2. Problem solver
3. Inovasi teknologi
4. GAP Kompetensi.
• Stakeholder Penyusun Kurikulum dan Modul :
1. Unit Organisasi
2. Pusbangkom SDA dan Permukiman
3. Narasumber Substansi
4. Narasumber Kurikulum.
• Kurikulum dan Modul terdiri dari Analog dan Digital, salah satu modul digital adalah
Virtual Tour 360o.
• Pendaftaran Online Calon Peserta Pelatihan bisa diakses di bpsdm.pu.go.id/diklat.
• Pelatihan yang telah diikuti minimal 20 jam pelajaran per tahun.
• CPNS minimal mengikuti 5 Kompetensi Umum.

c) Menuliskan tiga pertanyaan kritis terkait materi.


1. Apakah PNS Kementerian PUPR boleh mengikuti pelatihan lintas unit organisasi?
2. Seperti yang telah disampaikan Ibu Fitri, CPNS minimal telah mengikuti 5
Kompetensi Umum, bagaimana terkait CPNS yang belum mendapatkan
penempatan karena untuk mengikuti pelatihan memerlukan izin dari atasan?
3. Apakah pelatihan dapat menambah angka kredit PNS?
Hari Keempat (Kamis, 11 Februari 2021)
1. Pembicara : Wawan Rusmana S.ST
Materi : Tugas Belajar
a) Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari Pembicara?
• Sub koordinator bidang Tugas Kerjasama dan Sertifikasi Kompetensi terbagi menjadi
2 bidang yaitu, Tim Kerjasama Sertifikasi dan Tim Pendidikan Kedinasan.
• Tugas Sub Koordinator bidang Tugas Kerjasama dan Sertifikasi Kompetensi :
1. Melaksanakan tugas kerjasama sertifikasi pengembangan kompetensi dan
pendidikan kedinasan bidang SDA & Permukiman
2. Melaksanakan tugas penyeliaan dan manajerial terkait pelaksanaan bidang tugasnya
3. Melaksanakan pembinaan fungsional kepada jabatan fungsional dibawahnya
• Fungsi Sub Koordinator bidang Tugas Kerjasama dan Sertifikasi Kompetensi :
1. Penyiapan rumusan kebijakan sertifikasi SDA & Permukiman
2. Perencanaan program sertifikasi SDA & Permukiman
3. Pembinaan, Pengkoordinasian, dan Pelaksanaan Pelayanan, serta evaluasi dibidang
kerjasama bidang SDA & Permukiman
4. Pelaksanaan kerjasama dibidang SDA & Permukiman lintas sektoral dan daerah
5. Pelaksanaan pengembangan sistem, mekanisme serta prosedur sertifikasi SDA &
Permukiman
• Kronologis Pembentukan Pendidikan Magister Super Spesialis

• Kriteria Calon Peserta Program Magister Super Spesialis :


1. Berstatus PNS Kementerian PUPR dengan masa kerja minimum 1 (satu) tahun
terhitung sejak diangkat PNS;
2. Ditugaskan oleh pimpinan unit Eselon II (Pejabat Pembina Kepegawaian) yaitu
Sekretaris Ditjen/Sekretaris Badan/Sekretaris Itjen/Kepala Biro/Kepala Pusat;
3. Tidak dalam keadaan sedang diproses dan atau menjalani hukuman disiplin
Pegawai Negeri Sipil;
4. Batas usia maksimal 37 tahun dan bagi pemangku jabatan fungsional berusia
maksimal 45 tahun dengan menyertakan Surat Keterangan (SK) Jabatan
Fungsional;
5. Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (SKP) tahun terakhir rata-rata bernilai “Baik”;
6. Status Pelamar tidak sedang terikat dan atau mengikuti seleksi beasiswa dari
instansi lain maupun sedang/telah menjalani Pendidikan sejenis dengan anggaran
sendiri;
7. Golongan untuk pelamar minimum III/a;
8. Berasal dari Perguruan Tinggi yang terakreditasi;
9. Latar belakang pendidikan linier dengan program studi;
10. Tes masuk : TPA, TOEFL dan Substansi.
• Pembiayaan Pendidikan terdiri dari :
1. SPP dan SBPP;
2. Biaya bulanan (Tunjangan Belajar), terdiri dari :
- Biaya Hidup dan Biaya Operasional;
- Uang Buku dan Referensi;

3. Gaji dan Tunjangan Kinerja.

• Hak Karyasiswa :
1. Gaji dan Tunjangan Lainnya
2. Pengakuan Masa Kerja selama mengikuti pendidikan
3. Biaya Pendidikan dan Tunjangan Operasional (dari lembaga donor bagi beasiswa
non PU)
4. Dibebastugaskan sementara dari Tugas dan Jabatan.
5. Monev oleh Pusbangkom
6. Mendapatkan Informasi Terkait Tugas Belajar
• Kewajiban Karyasiswa :
1. Menyelesaikan program pendidikan sesuai jadwal
2. Membuat Laporan Kemauan Belajar
3. Melaporkan Kelulusan dan Kelengkapan Berkas
4. Melaksanakan Tugas Belajar dengan sebaik-baiknya dan menaati ketentuan yang
berlaku.
b) Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini dan trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
• PNS yang melaksanakan Tugas Belajar dimonitoring dan dievaluasi melalui E-
Karyasiswa dan Monitoring (Pusat Pengembangan Kompetensi).
• E-Karyasiswa merupakan Platform monitoring Karyasiswa Kementerian PUPR.
• Perguruan Tinggi yang bekerjasama dengan Kementerian PUPR pada Program
Magister Super Spesialis adalah ITB, UNDIP, UGM dan ITS.

c) Menuliskan tiga pertanyaan kritis terkait materi.


1. Sesuai dengan materi yang disampaikan yaitu terdapat monitoring berkala setiap
bulan, apakah ada treatment khusus untuk ASN yang tidak dapat menunjukan
progres pada saat menjalankan karyasiswa?
2. Untuk beasiswa karyasiswa PUPR, apakah terdapat biaya bantuan penelitian?
3. Karyasiswa yang DO harus mengembalikan dana kuliahnya, apakah dana itu
dikembalikan kepada PUSBANGKOM? Dan apakah boleh dibayar secara dicicil?

2. Pembicara : Alfet Bahari, ST, MT.


Materi : Evaluasi Pelatihan
a) Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari Pembicara?
• Dasar hukum pasca pelatihan yaitu PP No 30 tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS
• Latar belakang evaluasi pasca pelatihan yaitu dalam rangka memantau bagaimana
kondisi alumni pelatihan yang telah mengikuti pelatihan di tempat kerjanya.
• Maksud Evaluasi Pasca Pelatihan Bidang SDA dan Permukiman adalah untuk
mengevaluasi kinerja dan kompetensi ASN setelah mengikuti pelatihan.
• Tujuan Evaluasi Pasca Pelatihan Bidang SDA dan Permukiman adalah :
1. Menganalisis Perubahan sikap/prilaku ASN Pasca pelatihan
2. Menganalisis dampak kinerja dan Kompetensi teknis ASN Pasca Pelatihan terhadap
organisasi terkait pelatihan yang diikutinya.
• Metode monev:
- Monev on the screen, yaitu melakukan monitoring pelaksanaan pelatihan dengan
cara memantau proses pelatihan melalui aplikasi zoom dan pengambilan data dari
aplikasi e- Pelatihan
- Monev on the site, yaitu melakukan monitoring pelaksanaan pelatihan dengan cara
mendatangi tempat/balai pengembangan kompetensi dimana pelatihan tersebut
dilaksanakan
• Aplikasi database monev merupakan aplikasi yang diperuntukkan untuk memperoleh
laporan secara otomatis, aplikasi database monev ini sudah terintegrasi dengan aplikasi
e- Pelatihan yang secara otomatis terupdate dengan data-data terbaru di aplikasi e-
Pelatihan. Aplikasi ini mempermudah dan mempercepat kinerja kegiatan dalam
mempersentasikan kuantitas layanan kegiatan belajar dan mengajar di lingkungan
Pusbangkom SDA dan Permukiman.

b) Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini dan trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
• Pedoman umum pelatihan teknis bidang PUPR surat edaran kepala BPSDM no
2/SE/KM/2019 (monev on screen dan monev on the site )
• Evaluasi Kick Patrick :
1. Reaksi
2. Pembelajaran
3. Perubahan perilaku
4. Hasil/dampak

• Hasil monev pada tahun 2020 (peserta = nilai rata-rata peserta bidang SDA sebesar
79,50 dan bidang permukiman 78,45 keduanya termasuk dalam kategori baik sekali;
materi = nilai rat-rata evaluasi materi bidang SDA sebesar 5,17 dan bidang
permukiman 5,15 keduanya terasuk, pengajar, manajemen penyelenggaraan)
• Aplikasi evaluasi pasca pelatihan dibangun oleh pusbangkom SDA dan Permukiman
terdiri dar 2 bagian yaitu Aplikasi Android/ mobile dan aplikasi website, dapat diakses
kapanpun.
• Jumlah responden alumni bidang konstruksi tahun 2019
- Jumlah responden pelatihan bidang SDA: 948 alumni
- Jumlah responden pelatihan bidang Konstruksi: 600 alumni
- Jumlah responden memenuhi target minimal sampel berdasarkan Rumus Slovin
dengan tingkat kepercayaan 98% yaitu berjumlah 1.524 orang (39% dari 3.907).

c) Menuliskan tiga pertanyaan kritis terkait materi.


1. Berapa batasan rekan sejawat yang menjadi responden evaluasi dan apakah
terpilihnya random by sistem atau dipilih oleh peserta evaluasi?
2. Untuk evaluasi kick patrick sisi outcamp di perubahan prilaku dan dampak bagi unor
dilaksanakan setelah brp lama setelah pelatihan?
3. Berhubung aplikasi yang digunakan oelh Kementerian PUPR sangat banyak apakah
kedepannya akan ada simplifikasi aplikasi menjadi satu aplikasi saja, namum
mampu mencakup semua bidang dan semua kepentingan pegawai Kementerian
PUPR?

3. Pembicara : 1. Leny Riajelita, SKom, MT.


4. Lia Sari Mulyati, SPd.
a) Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari Pembicara?
• Pengembangan kompetensi:
✓ Merupakan upaya untuk pemenuhan standar kompetensi jabatan dan
pengembangan karier
✓ Setiap PNS mempunyai hak dan kesempatan yang sama dengan memperhatikan
penilaian kinerja dan penilaian kompetensi
✓ Paling sedikit 20 jam pelajaran dalam 1 satun
✓ Menjadi dasar pengembangan karier dan salah satu dasar bagi pengankatan jabatan
• Dasar hukum pengembangan kompetensi jafung : UU no 5tahun 2014
• Pengawas pekerjaan konstruksi tujuan kurikuler umum setelah mengikuti pelatihan ini
peserta mampu memahami dan melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai
petugas pengawas pekerjaan konstruksi
• Katalog kompetensi teknis manajemen konstruksi (kompetensi manajemen
konstruksi; penyelenggaraan peningkatan kapasitas jasa konstruksi; perencanaan
peningkatan kapasitas jasa konstruksi
• Tugas dan kedudukan jafung ASN tugas = memberikan pelayanan fungsional
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan ; peran = membantu pimpinan madya,
pratama, pejabat administrator
• Profil pelatihan kepemimpinan
- Pelatihan Kepemimpinan Nasional II tujuan pembelajarannya setelah mngkuti
pelatihan ini peserta mampu mengembangkan Kompetensi Kepemimpinan Strategis
- Pelatihan Kepemimpinan Administrasi (PKA)
- Pelatihan Dasar CPNS tujuan pembelajarannya peserta mampu mengembangkan
Kompetensi CPNS secara terintegrasi
• Tujuan pelatihan jafung pertama sebagai persyaratan jabatan untuk memenuhi
kompetensi jabatan fungsional

b) Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini dan trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
• Metode pelaksanaan pengembangan kompetensi manajemen , yaitu online dan
clasical learning
• PNS yang telah diangkat dalam JF, paling lama 3 (tiga) tahun wajib menhikuti dan
lulus pendidikan dan pelatihan fungsional
• Katalog kompetensi teknis manajemen konstruksi
1. Kompetensi manajmen konstruksi; pelatihan SIDLACOM, pekatihan manajemen
konstruksi, pelatihan value engineering, pelatihan pengawasan pekerjaan
konstruksi
2. Penyelenggaraan peningkatan kapasitas jasa konstruksi; pelatihan dasar teknis
bidang konstruksi, pelatihan TOT, pelatihan PBJ
3. Perencanaan peningkatan kapasitas jasa konstruksi; pelatihan PBJ
• Persyaratan pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional sesuai Permen PAN-
RB No. 13 tahun 2019
1. Berstatus PNS
2. Memiliki integritas dan moralitas yang baik
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Berijazah paling rendah S1/D4 dalam JF kategori keahlian
5. Berijazah paling rendah SMA/SMK dalam JF kategori keterampilan
6. Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan
kompetensi sosial
7. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
• Pengembangan kompetensi kepemimpinan dan fungsional, yaitu:
- Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingakat I
- Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingakat II
- Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA)
- Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP)
- Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS
- Bela negara bagi CPNS

c) Menuliskan tiga pertanyaan kritis terkait materi.


1. Apabila penempatan CPNS di satker tidak sesuai dengan jafung, apakah
pekerjaan bisa diusulkan kedalam DUPAK?
2. Apakah perbedaan pelatihan jafung perekayasa dengan jafung yang lainnya?
3. Apakah CPNS sudah bisa mengikuti pelatihan?
1.

Anda mungkin juga menyukai