PROFESIONAL 2
Narasumber : Ir. Asep Arofah Permana, M.M., M.T. (Kepala Biro Kepegawaian,
Organisasi, dan Tata Laksana)
1. Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari pembicara?
● Dasar hukum
○ UU 05/2014 tentang ASN
○ PP No. 17/20 tentang Manajemen PNS
○ PP No. 49/18 tentang Manajemen PPPK
○ Peraturan LAN No. 12/2018 tentang pelatihan dasar CPNS
● PNS adalah bagian dari ASN karena ASN dibagi menjadi PNS dan PPPK.
PNS memiliki jenjang karier sedangkan PPPK hanya bertugas sebagai
jabatan fungsional tertentu.
● Hal penting untuk manajemen PNS secara umum
○ Perencanaan
○ Perekrutan PNS dan Seleksi
○ Pengembangan Kompetensi
○ Penilaian Kinerja dan Penghargaan
○ Promosi, Rotasi, dan Karir
○ Manajemen Informasi SDM
○ Purna Bhakti
● Pengelolaan SDM yang baik diawali dari Visium PUPR 2030. Visium
berfungsi sebagai goals yang nantinya digunakan sebagai acuan dalam
manajemen SDM. Strategi Pencapaian Visium 2030 dengan MSDM:
Pemetaan Peran Jabatan - Penetapan Jabatan Krusial - Kompetensi yang
Dibutuhkan - Bidang keilmuan yang Relevan - Penetapan Baseline -
Pengelolaan Posisi Kunci (Standar Kompetensi, Assesment, Pola &
Manajemen Karier, Diklat Berbasis Kompetensi, Perencanaan Suksesi,
Corporate University, Program Retensi).
● Kegiatan implementasi manajemen ASN di lingkungan PUPR dilaksanakan
melalui langkah berikut; Perencanaan SDM - Perekrutan PNS dan seleksi -
Pengembangan kompetensi - Penilaian Kinerja dan Penghargaan - Rotasi
mutasi dan promosi - Manajemen Informasi SDM - Purna Bhakti.
● Jenjang pengembangan kompetensi SDM penyelenggaraan PUPR dimulai
dari kompetensi dasar akademis; kompetensi keahlian; kompetensi
operasional; kompetensi manajerial; kompetensi strategik; hingga kompetensi
kepemimpinan.
● Kompetensi dasar yang harus dimiliki adalah manajerial, teknis, dan sosio
kultural. Kompetensi manajerial dibutuhkan ASN sesuai perannya sebagai
pelaku kebijakan publik, kompetensi teknis dibutuhkan sesuai peran ASN
sebagai pelayan publik, serta kompetensi sosio kultural dibutuhkan sebagai
peran ASN dalam perekat NKRI.
● Penghargaan
○ Satya lencana pembangunan
○ Satya lencana wira karya
○ Satya lencana karya satya
○ Satya lencana kebaktian sosial
○ Penghargaan menteri PUPR
● Penilaian kompetensi di lingkungan ASN PUPR dilakukan dengan sistem
Multirating 360 dengan porsi penilaian oleh atasan (55%), rekan kerja (10%),
diri sendiri (5%), dan bawahan (10%). Aspek perilaku yang akan dinilai:
○ Orientasi pada pelayanan (20%)
○ Integritas (20%)
○ Komitmen (20%)
○ Kerjasama (10%)
○ Kepemimpinan (10%)
○ Disiplin (20%)
2. Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini atau trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
● Persentase tenaga kerja non teknik sebesar 25,3% dan 74,7% tenaga teknik
merupakan komposisi yang terbalik, dimana seharusnya komposisi tenaga
teknik yang dibutuhkan harus seimbang.
● Pada Tahun 2024 diharapkan 70% pegawai PNS ahli dan 30% terampil untuk
mewujudkan visium 2030
● Kedepannya untuk PNS dengan kinerja rendah akan diberlakukan
pemberhentian.
● Menciptakan sistem rekrutmen yang dapat dipertanggung jawabkan.
● Untuk rekrutmen kedepannya, komposisi pegawai teknik memiliki bobot yang
lebih besar.
● Sampai saat ini kementerian PUPR memenangkan penghargaan di tingkat
nasional.
● Rotasi, mutasi dan promosi sesuai dengan kebutuhan organisasi.
● PUPR telah melaksanakan manajemen informasi SDM secara elektronik
melalui HRIS dan e-HRM
1. Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari pembicara?
● 6 inspektur, 1 sekretariat
inspektur 1 = Bidang Sumber Daya Air
inspektur 2 = Bidang Bina Marga
inspektur 3 = Bidang Cipta Karya
inspektur 4 = Bidang Perumahan dan Pembiayaan Infrastruktur,
inspektur 5 = Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal Bina Konstruksi, BPIW
dan BPSDM (SIBB),
inspektur 6 = Audit Investigasi Penelitian dan Pengembangan Pengawasan intern
● Itjen adalah aparat pengawas intern pemerintah (APIP) yang bertanggung jawab
langsung kepada menteri PUPR. Inspektorat Jenderal melakukan pengawasan
intern terhadap unit organisasi, dimana unit organisasi tersebut memiliki tanggung
jawab terhadap pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Pengawasan tersebut
berupa audit, review, evaluasi, pemantauan, dan pengawasan. Itjen juga
melakukan tujuan pengawasan khusus/tertentu atas perintah Menteri PUPR.
● Inspektorat Jenderal diawasi oleh Legislatif, BPK, BPKP, Masyarakat, dll.
● Itjen sebagai 3rd line dalam pengawasan kegiatan di lingkungan PUPR
melaksanakan kegiatan quality assurance dengan lingkup yang disebut AREPP :
Audit, Review, Evaluasi, Pemantauan dan Pengawasan lain
● Aktivitas pengawasan dalam Itjen terdiri dari; Assurance Activity (melalui AREPP),
Current Audit (sebagai tindakan preventif Anti-Corruption Activity), Consulting
Activity (memberikan masukan terhadap Unor melalui konsultasi, sosialisasi, dan
kegiatan asosiasi)
● Berdasarkan Permen PUPR No. 13 Thn 2020, Itjen menyelenggarakan fungsi:
○ Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian
PUPR
○ Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian PUPR terhadap
kinerja dan keuangan melalui Audit, Review, Evaluasi, Pemantauan dan
kegiatan Pengawasan lainnya
○ Pelaksanaan pengawasan tujuan tertentu atas penugasan Menteri PUPR
○ Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian PUPR
○ Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal
○ Melaksanakan fungsi lainnya.
● Cara Itjen mencegah KKN; pelaporan gratifikasi secara online, pengaduan dari
masyarakat, pemantauan harta kekayaan dan pajak, membangun early warning
system, dan mendirikan inspektorat VI bidang investigasi.
● Ciri proyek akan kena audit:
○ Kekeliruan
○ Ketidakadilan yang diterima masyarakat
○ Pelaporan ke Itjen
● Syarat jadi auditor:
○ Minat
○ Sertifikasi kemampuan sebagai auditor
○ Memiliki iProve
● Posisi Auditor adalah pengawas, tidak melaksanakan pekerjaan pembangunan
2. Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini atau trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
● Percobaan untuk audit melalui virtual. Itjen sedang berusaha dan meyakinkan
bahwa dokumen yang diperoleh dari unit organisasi otentik sesuai dengan
aslinya. Bersama dengan BPKP dan BPK, Itjen sedang mempelajari hal tersebut
sehingga Itjen memiliki keyakinan yg memadai dalam audit secara virtual.
● Di masa depan Itjen menggunakan konsep GRC yaitu:
○ Governance (Pengaturan)
○ Risk Management (Manajemen Risiko)
○ Compliance/Control (Kepatuhan)
● Kedepannya lagi tidak akan dilakukan audit dengan sistem post-audit. Di masa
mendatang akan diupayakan probity audit atau current audit, dengan sinergitas
antara Itjen dan unor untuk mengawal program-program prioritas yang sudah
menjadi mandat PUPR.
● Konsep Early Warning System dalam pencegahan korupsi. EWS dibangun untuk
mengingatkan pada rekan-rekan di lapangan khususnya di Satker kalau mereka
sudah diawasi, maka mereka diingatkan lagi dari whistle blowing system. yang
didorong adalah pencegahan bukan penangkapan. kita mendorong sistem yang
bisa mengantisipasi, itjen memiliki tugas mencegah.
● Pengecekan fisik di lapangan sulit sehingga Itjen masih mencari SOP yang
benar. Harus test terhadap proyek. Itjen mencoba koordinasi kepada unit
kepatuhan internal untuk melakukan pengetesan lapangan secara virtual, yang
membutuhkan keyakinan yang memadai dan bisa menghasilkan rekomendasi
dari hasil audit. Itjen mengusahakan di 2021 sudah memiliki SOP yg firm
sehingga auditor di lapangan tidak mengalami kendala
● Program strategis bersama KPK:
○ Whistle blowing system yaitu sistem pengaduan yang masuk, baik kepada
itjen atau KPK akan dikonsolidasikan, Proses audit akan dikembalikan ke
Unor terkait untuk dilakukan audit secara internal terlebih dahulu
● Kedepannya PUPR akan banyak menghilangkan jabatan struktural.
1. Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari pembicara?
● BPSDM memiliki peran dalam pengelolaan ASN dengan kegiatan; penilaian
kompetensi, pengembangan kompetensi, manajemen karir dan manajemen
kinerja. 4 aspek BPSDM dan 4 aspek di biro kepegawaian membentuk 8 aspek
yang menjadi Merit sistem. Berdasarkan UU No.5/2014 manajemen ASN
berbasis sistem merit.
● Sistem merit adalah sistem pengelolaan SDM untuk memastikan jabatan di
birokrasi pemerintah diduduki oleh orang-orang yang profesional, kompeten dan
mampu melaksanakan tugas berdasarkan nilai dasar, kode etik dan kode
perilaku ASN.
● Tugas pokok pengembangan talenta adalah penyusunan kebijakan teknis dan
pelaksanaan penilaian potensi dan kompetensi, pemetaan dan pengembangan
karakter, pemantauan manajemen kinerja pegawai, dan pengelolaan talenta di
Kementerian, serta pelaksanaan kepatuhan intern di Badan.
● Tujuan sistem Merit:
○ merekrut ASN yang profesional dan berintegritas, serta menempatkan
mereka pada jabatan2 birokrasi pemerintah sesuai kompetensi
○ mempertahankan ASN melalui pemberian kompetensi yang adil dan layak,
○ Mengembangkan kemampuan ASN melalui bimbingan dan diklat,
○ Melindungi karier ASN dari politisasi dan kebijakan yang bertentangan
dengan prinsip merit ( nepotisme, primordialisme
● 8 aspek sistem Merit:
○ Perencanaan kebutuhan pegawai;
○ Penerapan sistem pendukung;
○ Perlindungan dan pelayanan;
○ Penggajian, penghargaan dan disiplin;
○ Manajemen kinerja;
○ Promosi dan mutasi;
○ Pengembangan karier & kompetensi; dan
○ Pengadaan ASN
● Model Manajemen Karier PUPR:
○ Mengetahui sedini mungkin prospek karir pegawai di masa depan, serta
menentukan langkah-langkah yang perlu diambil agar tujuan karir tersebut
dapat dicapai secara efektif-efisien
○ Memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju sesuai
kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karir yang
spesifik
○ Memperkuat hubungan antara pegawai dan organisasi serta hubungan sikap
pegawai terhadap organisasi
○ Membantu pelaksanaan program-program pengembangan karir terpenuhi
kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia dimasa yang akan datang
● Rencana karir adalah proses membentuk sasaran karier dan melakukan
tindakan yang bermaksud mencapai sasaran tersebut dengan arahan dari
organisasi. Rencana karir didukung oleh edukasi, visi, goals, interest, skill dan
value.
● Jalur karier dibandingkan dengan kemampuan pribadi dan hasil penilaian akan
didapatkan strategi dan target individu.
● Terdapat 3 jalur karir di Kementerian PUPR (Jalur Fungsional, Jalur Struktural,
dan Jalur Kesatkeran).
● Penilaian kompetensi memiliki tujuan
○ Pemetaan kompetensi
○ Seleksi
○ Promosi
○ Rotasi/Mutasi
○ Pengembangan bakat/karier
○ Pengembangan kompetensi
● Target kompetensi
○ Jabatan struktural
○ Pejabat perbendaharaan
○ Jabatan fungsional dan pelaksana
● Penilaian kompetensi
○ Penilaian potensi (psikometri) - Tes psikologi
○ Penilaian kompetensi manajerial - Assessment center atau Quasi
assessment center
○ Penilaian kompetensi teknis - Tes teknis, wawancara CBI
● Adaptasi penilaian multirating 360 derajat dengan penilaian dari atasan, rekan
kerja, dan bawahan. Multi rating membuat penilaian lebih objektif kepada tiap
orang.
● Langkah penyusunan karir adalah
○ Eksplorasi karir
○ Penyusunan rencana karir/penentuan sasaran jabatan
○ Integrasi rencana karier
○ Penyusunan rencana pengembangan
○ Pelaksanaan program pengembangan karier
● Penilaian Prestasi Kerja Pegawai : SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) 60%,
Perilaku 40% & Tugas tambahan.
2. Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini atau trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
● Kondisi saat ini dalam rekrutmen PNS sudah terspesifikasi pada tahapan
pendaftaran yaitu pendaftaran berbasis formasi. sehingga dapat langsung
dipetakan sesuai kebutuhan Unor.
● Presiden mengharapkan jabatan struktural hanya ada pada Eselon I dan Eselon
II dan sisanya akan dialihkan ke jabatan fungsional.
● Setiap 3 tahun sekali diadakan penilaian kompetensi untuk setiap ASN.
● Tahun 2021 harus mengadopsi PP 30/2019 tentang penilaian kinerja PNS
sedangkan hanya tersisa 2 bulan efektif.
● Penilaian kinerja PNS kedepannya berdasarkan kinerja, objektif, terukur,
transparan, akuntabel dan berorientasi pada kinerja dan perilaku. Sebelumnya
berdasarkan prestasi kerja, hasil kerja dan perilaku.
● Perubahan mindset dari bekerja menjadi kinerja, serta penilaian kinerja secara
objektif. (bekerja = pembangunan jalan terlaksana vs kinerja = tingkat
konektivitas dan ekonomi sebagai dampak terbangunnya jalan)
● Perlu tools management kinerja yang efektif & implementable
● Tujuan utama dari karir adalah pengembangan kompetensi dari potensi yang
dimiliki individu.
● Penilaian perilaku individu dalam tujuan pengembangan kompetensi
dilaksanakan dengan metode kuesioner.
1. Apakah pelajaran penting dan gagasan penting yang diperoleh dari pembicara?
● Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi tugas dan fungsi
berkaitan dengan pelayan fungsional berdasarkan pada keahlian & keterampilan
tertentu. Pejabat fungsional adalah pegawai ASN yang menduduki jabatan
fungsional pada instansi pemerintah.
● Jabatan pada PNS dibagi menjadi 3, yaitu jabatan pimpinan tinggi (utama,
madya, dan pratama), jabatan administrasi (administrator, pengawas, dan
pelaksana), dan jabatan fungsional (ahli dan terampil).
● Khusus PUPR ada direktorat Bina Teknik, untuk jabatan fungsional yang lain
tergantung dengan penetapan unit pembina (contoh : Jafung arsiparis dibina
oleh Biro Umum).
● Pengangkatan jabatan fungsional diangkat melalui pertama, inpassing, promosi,
dan pemindahan dari jabatan lain.
● Kenaikan pangkat jabatan fungsional secepat cepatnya 2 tahun dan tergantung
angka kredit.
● Kelas Jabatan : adalah posisi suatu jabatan yg berpengaruh pada besaran
tunjangan kinerja yang diterima.
● Jabatan fungsional tidak boleh merangkap dengan struktural.
● Pemberhentian PJ : pengunduran tinggi, pemberhentian sementara, cuti, tugas
belajar, ditugaskan oleh pejabat pembina kepegawaian, tidak memenuhi syarat.
Status PNS dengan min 1 tahun sejak diangkat. Dengan syarat usia tertentu.
● Jafung ketika mencapai jenjang madya batas usia pensiunnya hingga 60 tahun
dan jenjang utama batas usia pensiunnya hingga 65 tahun.
● Tugas Belajar adalah penugasan yang diberikan oleh pimpinan Unit Kerja yang
bertanggung jawab terhadap pembinaan kepegawaian kepada aparatur untuk
mengikuti pendidikan dalam bidang atau tingkat tertentu yang diselenggarakan
oleh Kementerian PUPR atau instansi lainnya baik dalam maupun luar negeri,
dengan biaya Negara atau dengan biaya Pemerintah Negara Asing, Badan
Internasional, atau Badan Swasta Asing. (Permen PU No.13/PRT/M/2014).
● Syarat-Syarat Tugas Belajar:
○ Mendapat penugasan oleh pejabat pembina kepegawaian
○ PNS dengan masa kerja minimum 1 tahun sejak diangkat
○ Usia : 25 tahun S1-S1, 27 tahun S2, S3 40 tahun.
○ Dinyatakan lulus oleh Lembaga pemberi beasiswa
○ Kualifikasi pendidikan akreditasi B
○ Prodi yang akan ditempuh mendapat rekomendasi BPSDM
○ Tidak Menuntut Penyetaraan Ijazah
○ Wajib bekerja dulu di PUPR minimal 1 thn 6 bln (untuk S3)
● Hak PNS yang menjalani tugas belajar : Gaji dan Tunjangan, Pengakuan Masa
Kerja, Biaya Pendidikan dan Dibebaskan dari Jafung. Kewajiban PNS yang
menjalani tugas belajar : Menaati peraturan, menyelesaikan program belajar,
tidak memperpanjang masa studi lebih dari 2 semester, melaporkan diri, Kembali
bekerja di Kementerian PUPR min 3n+1, dan Bersedia dikenakan sanksi apabila
melanggar pernyataan/perjanjian tugas belajar. Jika dapat beasiswa kemudian
terjadi keterlambatan masa belajar akan diberikan tambahan waktu, namun jika
sampai terjadi Drop Out diwajibkan untuk ganti rugi sesuai dengan perjanjian
tugas belajar.
● Beasiswa Magister Super Spesialis ditujukan untuk jurusan khusus dan spesifik
dikelola langsung oleh BPSDM.
● Pencantuman gelar PNS dilaksanakan untuk mengakomodir ijazah yang lebih
tinggi dari persyaratan jabatan saat ini.
● Peninjauan masa kerja adalah kegiatan menghitung masa kerja di unit berbadan
hukum sebelumnya untuk diperhitungkan ke masa kerja unit PNS sebagai dasar
untuk menambah masa kerja golongan dan masa kerja pensiun
● Masa kerja yang diperhitungkan adalah masa selama jadi PNS/CPNS, masa
selama menjadi pejabat negara, masa selama menjalani tugas pemerintah,
masa sebagai menjadi pegawai/karyawan perusahaan milik negara
● Secara umum cuti di bagi menjadi cuti sakit, melahirkan, alasan penting, cuti
bersama, CLTN, cuti tahunan, dan cuti besar. CPNS tidak ada hak cuti, secara
umum cuti hanya diberikan untuk yang berstatus PNS. Ada pengecualian CPNS
boleh cuti untuk alasan penting, cuti sakit, dan cuti melahirkan
● Larangan pegawai:
○ Mengkonsumsi narkoba dan minuman keras
○ Melakukan perbuatan asusila
○ Menyalahgunakan wewenang
○ Memasuki tempat yang menurunkan martabat kehormatan
○ Memberi janji dan menerima hadiah
● Pelaksanaan kode perilaku ASN PUPR:
○ Integrated planning
○ Illegal meeting
○ Formal dress
○ Focus on teamwork
○ Reporting
○ Proactive
● Pemberhentian PNS dilakukan dengan:
○ Dengan hormat (atas permintaan sendiri, mencapai BUP, meninggal, tidak
cakap jasmani/rohani, perampingan organisasi, tidak atas permintaan
sendiri).
○ Dengan tidak hormat (penyelewengan UUD 45, kejahatan jabatan, menjadi anggota
parpol, pidana berencana ≥ 2 tahun)
● e-HRM merupakan platform pengelolaan kepegawaian elektronik, secara umum
Pegawai mengisikan semua data terkait ke dalam database sehingga proses
kepegawaian bisa dilakukan berdasarkan data tersebut sehingga tidak
membutuhkan Hardcopy lagi.
2. Apakah isu penting yang telah terjadi pada hari ini atau trend ke depan sehubungan
dengan materi yang disampaikan?
● Pada tahun 2020 ini tidak dibuka formasi untuk Pembina Jasa karena sudah
memenuhi kebutuhan kuota. sedangkan BP2JK untuk PBJ pengadaan barang
jasa masih dibuka formasinya.
● Saat ini PNS ada 21,452 dan Non PNS 20,448. Non PNS lambat laun akan
digantikan dengan P3K
● Menteri dan pimpinan sudah tidak membolehkan penambahan non PNS.
Selanjutnya lebih ditekankan ke distribusi sdm seperti mengambil sdm PNS
daerah
● Balitbang di tahun 2020 dihapuskan dan kemungkinan akan ditempatkan di bina
teknik
● Ketika mendapatkan beasiswa, ASN diharapkan untuk fokus pada tugas belajar
saja dan tidak menjalani pekerjaan lainnya. ASN diwajibkan untuk kembali
mengabdi kepada negeri utamanya PUPR setelah selesai tugas belajar.
● apabila terjangkit Covid-19 diwajibkan untuk lapor ke pimpinan dan satgas untuk
diberikan kesempatan isolasi dan tidak mengurangi jatah cuti sakit selama
kewajiban absen dipenuhi.
● Idealnya jafung memiliki ±10.000 ASN sedangkan saat ini kondisi hanya ada
±5000