PERCOBAAN V
“DIURETIK”
DISUSUN OLEH:
NAMA : 1. NUR EKASANDRA G 701 18 019
2. MUHAMMAD FAYQHALI BNU MADANI G 701 18 068
3. FITRI ANGGUN SOLEHA MARZUKI G 701 18 085
4. ANJELITA G 701 18 211
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Obat keras
Diuretic loop
Golongan obat :
Kelas terapi :
2. Hidroklorotiazid (Mims, 2020)
Indikasi : Hipertensi dan Edema
Hydrochlorothiazide menghambat
Mekanisme kerja :
reabsorbsi Na dalam tubulus distal yang
menyebabkan peningkatan ekskresi Na dan
air termasuk ion dan hydrogen
Obat keras
Efek samping :
Derivat tiazid
Golongan obat :
Kelas terapi :
3. Spironolakton (Mims, 2020)
Indikasi : Edema, sirosishepatis dengan ascites dan
edema. Diagnosis hiperaldoteronisme
primer, hipertensi, hipoklasemia.
Obat keras
Efek samping :
Hemat kalium
Golongan obat :
Kelas terapi :
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
III.1.2. Bahan
1. Aquadest
2. Ethanol
3. Na-CMC
4. NaCl fisiologis 0,9%
5. Masker
6. Handscoon
Dimasukkan tikus ke
kandang khusus
Frekuensi %
Volume
Tikus Warna Kejernihan Volume
30’ 60’ 90’ Komulatif
Komulatif
7 2 2 1 Kuning Jernih 2,8 ml 56%
8 1 1 4 Kuning Jernih 3,5 ml 70%
Rata-rata % Volume Komulatif 63%
Tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui efek dari obat diuretic,
farmakologi dari jenis-jenis golongan obat diuretic, serta mampu
mengevaluasi efek diuretik.
Prinsip dari percobaan ini adalah mengetahui efek dari obat diuretic dengan
menggunakan hewan uji, dimana aquadest hangat diberikan secara oral
kemudian mengamati hewan uji setelah diberi perlakuan dengan berbagai
dosis pemberian.
Cara kerja pada percobaan ini yaitu pertama menyiapkan alat dan bahan
yang digunakan.Kemudian diabil 10 ekor tikus dan diberikan secara PO
aquadest hangat sebanyak 5 ml. alasan pemberian aquadest hangat adalah
sebagai indicator untuk meperjelas efek diuretic pada hewan uji. Kemudian
biarkan selama 10 menit dan pisahkan tikus dalam 5 kelompok, dimana
tikus secara berturut-turut diberikan NaCl 0,9%, Furosemid 40 mg,
Furosemid 80 mg, Hidroklorotiazid 25 mg, dan Spironolakton 25 mg secara
IP. Alasan perlakuan hewan uji secara IP adalah agar efek obat dapat lebih
cepat muncul karena IP lebih cepat diserap.Selanjutnya, masukkan kembali
hewan uji dalam kandang penampung urine dan diamati pada menit ke 30’,
60’, dan 90’.Hasil pengamatannya dicatat dan didokumentasikan.
Hasil yang didapatkan dari pengamatan yaitu pada pemberian NaCl 0,9%,
rata-rata % volume komulatifnya yaitu 31%. Pada pemberian Furosemid 40
mg, rata-rata % volume komulatifnya yaitu 54%.Pada pemberian Furosemid
80 mg, rata-rata % volume komulatifnya yaitu 60%.Pada pemberian
Hidroklorotiazid 25 mg, rata-rata % volume komulatifnya yaitu 63%.Pada
pemberian Spironolakton 25 mg, rata-rata % volume komulatifnya yaitu
65%.
Selain itu berdasarkan hasil yang di dapatkan dapat dilihat bahwa pada obat
Hidroklorotiazd dan Spironolakton memiliki hasil % volume komulatif yang
lebihbanyak dibandingkan dengan NaCl 0,9% . hal ini dikarenakan NaCl
0,9% tidak mengandung zat aktif yang dapat meningkatkan volume urie
sehingga NaCl 0,9% hanya sebagai kontrol negatif.
Aplikasi dalam bidang farmasi pada percobaan ini yaitu seorang farmasis
dapat mengetahui efek peningkatan dosis serta jenis obat golongan diuretik
yang beredar di masyarakat.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Diuretik adalah obat yang menambah kecepatan pembentukan urine.
2. Hasil yang diperoleh dari rata-rata % komulatif yaitu Nacl 0,9% 31%,
furosemid 40 mg/kg/BB,54%, furosemid 80 mg/kg/BB 60%
Hidroklorotiazid 63% dan spironolacton 25 mg/kg/BB 65%.
3. Furosemid merupakan obat diuretik yang memberikan efek paling
besar.
V.2 Saran
Diharapkan praktikkan dapat lebih aktif pada saat praktikum sehingga
dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Sinaga N. A. R, dkk. (2012). Pengujian Efek Diuretik Sari wortel Pada Tikus
Putih Jantan Galur wiskers.UNSRAT : Manado
Suri., F., W. (2017). Uji Efek Diuretik Ekstrak Etanol 70% Biji Jagung Pada
Tikus Jantan Galur Wister. Jurnal farmasi, Surakarta : Universitas Setia
Budi
Yulinah E., dkk. (2015). Efek Diuretik Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosela Pada
Tikus Wistar Jantan.UNJANI : Bandung.