Anda di halaman 1dari 13

ANALISA INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS PORTOFOLIO

Sefnia Lindasari, Wening Patmi Rahayu


Universitas Negeri Malang
Email: sefnial@gmail.com; wening.patmi.fe@um.ac.id

ABSTRAK:
Penilaian autentik berbasis portofolio adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan cara
mendokumentasikan seperangkat tugas atau hasil karya sebagai penilaian performa siswa
selama proses pembelajaran dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan belajar siswa
dalam mencapai kompetensi pembelajaran. Karya siswa dapat berupa tindakan nyata yang
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian autentik melengkapi dari penilaian
sebelumnya bersifat tradisional yang kurang menunjukkan kompetensi siswa secara holistik
dan mengabaikan konteks dunia nyata karena masih mengarah pada penilaian kognitif saja.
Penilaian portofolio dapat mencakup proses, produk, dan kinerja dalam pembelajaran guna
memantau kemajuan belajar siswa dalam kurun waktu tertentu. Adapun beberapa langkah yang
harus dilakukan dalam mengembangkan penilaian autentik dalam konteks pembelajaran pada
kurikulum 2013 abad 21 yang meliputi: (1) penentuan standar, (2) penetapan konstruk, (3)
penentuan tugas autentik, (4) pembuatan kriteria, (5) pembuatan rubrik. Penilaian autentik
sangat bermakna dan mempunyai relevansi yang kuat dalam mewujudkan penilaian pada
kurikulum 2013 berbasis abad 21 karena untuk mencapai keberhasilan pendidikan nasional
dalam menghadapi tuntutan perubahan zaman.

Kata Kunci: Penilaian Autentik, Portofolio

ABSTRACT:
Portfolio-based authentic assessment is an assessment technique is done by documenting a set
of tasks or works as an assessment of the performance of students during the learning process
from time to time to see the progress of students in achieving their learning competencies.
Students' work can be a real actions carried out in the learning activities. Complement the
authentic assessment of previous assessments that are less traditional student demonstrates
competence in a holistic manner and ignore the real-world context because they lead to
cognitive assessment. Portfolio assessment can include processes, products, and performance
in learning to monitor students' progress within a certain time. As for some of the steps involved
in developing an authentic assessment in the context of learning to the curriculum in 2013 the
21st century that include: (1) standard setting, (2) the determination of the construct, (3)
determination of the duties authentic, (4) development of criteria, (5) the making rubric.
Authentic assessment is very significant and has a strong relevance in realizing the 2013
curriculum assessment based on the 21st century due to the success of national education in
the face of the demands of the changing times.

Key Words: Authentic Assesment, Portfolio


PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu abad 21 salah satunya mensyaratkan


fundamental suatu bangsa dalam upaya implementasi penilaian autentik. Penilaian
pembangunan nasional untuk mencapai autentik dibutuhkan dalam implementasi
taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik. kurikulum 2013 abad 21 karena dapat
Salah satu pembangunan nasional, yaitu mengukur semua kompetensi yang dimiliki
dengan melalui pendidikan nasional. siswa. Hal ini sejalan dengan Permendikbud
Pemerintah berupaya mencapai Nomor 104 Tahun 2014 menyatakan bahwa
keberhasilan pendidikan nasional dengan “Penilaian autentik adalah bentuk penilaian
cara menyusun kurikulum. Kurikulum yang yang menghendaki peserta didik
sedang diterapkan di Indonesia saat ini, menampilkan sikap, menggunakan
yaitu kurikulum 2013 abad 21. Kurikulum pengetahuan dan keterampilan yang
2013 abad 21 ini merupakan diperoleh dari pembelajaran dalam
penyempurnaan dari kurikulum 2013. melakukan tugas pada situasi yang
Penerapan kurikulum 2013 abad 21 sesungguhnya”. Pada penilaian autentik
mengakibatkan perubahan cara penilaian terdapat beberapa teknik penilaian yang
untuk menyesuaikan paradigma dapat dilakukan salah satunya, yaitu
pembelajaran. Perubahan kurikulum 2013 penilaian portofolio.

PEMBAHASAN

A. Penilaian dalam Pembelajaran peserta didik menampilkan sikap,


Sesuai Kurikulum Abad 21 menggunakan pengetahuan dan
1. Penilaian Autentik keterampilan yang diperoleh dari
Penilaian autentik merupakan pembelajaran dalam melakukan tugas pada
penilaian yang dilakukan secara situasi yang sesungguhnya”.
komprehensif untuk menilai mulai dari Sedangkan menurut Muslich
masukan (input), proses, dan keluaran (2011:2) suatu penilaian dikatakan autentik
(output) pembelajaran (Majid, 2014:75). apabila sebagai berikut.
Komalasari (2011:148) menjelaskan bahwa Penilaian autentik:
“Penilaian autentik merupakan suatu a. sasaran penilaiannya mengarah
penilaian belajar yang merujuk pada situasi kepada kompetensi yang ingin
atau konteks ‘dunia nyata’ yang dicapai (tujuan pembelajaran),
memerlukan berbagai macam pendekatan b. penilaian yang melibatkan
untuk memecahkan masalah yang peserta didik pada tugas-tugas
memberikan kemungkinan bahwa satu atau kegiatan yang bermanfaat,
masalah bisa mempunyai lebih dari satu penting, dan bermakna,
macam pemecahan”. Sedangkan menurut c. penilaian yang mampu
Nurgiyantoro (2008:252) menjelaskan menantang peserta didik
“Penilaian otentik merupakan suatu bentuk menerapkan informasi/
tugas yang menghendaki pembelajar untuk keterampilan akademik baru
menunjukkan kinerja di dunia nyata secara pada situasi nyata dan untuk
bermakna yang merupakan penerapan maksud yang jelas,
esensi pengetahuan dan keterampilan”. d. penilaian yang mampu
Hal ini sejalan dengan mengukur perbuatan atau
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 penampilan yang sebenarnya
menyatakan bahwa “Penilaian autentik atas kompetensi pada suatu mata
adalah bentuk penilaian yang menghendaki pelajaran,
e. penilaian yang mampu pembelajaran sesuai prinsip penilaian
mengukur penguasaan peserta autentik. Dalam melakukan penilaian
didik terhadap kompentensi autentik sebaiknya perlu memperhatikan
mata pelajaran tertentu dengan beberapa prinsip penting.
cara yang akurat, Menurut Komalasari (2011:151)
f. penilaian yang menguji atau prinsip-prinsip dalam penilaian autentik
memeriksa kemampuan kolektif adalah sebagai berikut.
peserta didik dalam rangka Prinsip-prinsip dalam
mengevaluasi secara tepat apa penilaian autentik:
yang telah dipelajarinya, a. validitas, berarti menilai apa
g. penilaian yang memuji atau yang seharusnya dinilai dengan
memeriksa secara langsung menggunakan alat yang sesuai
perbuatan/prestasi peserta didik untuk mengukur kompetensi,
berkaitan dengan tugas b. reliabilitas, berkaitan dengan
intelektual yang layak, konsistensi (keajegan) hasil
h. penilaian yang melibatkan penilaian,
melibatkan peserta didik untuk c. menyeluruh, berarti penilaian
mendemontrasikan apa yang harus dilakukan secara
mereka ketahui dalam suatu menyeluruh mencakup seluruh
konteks kehidupan nyata. domain yang tertuang pada
Permendikbud Nomor 66 Tahun setiap kompetensi dasar
2013 menyatakan bahwa “Penilaian (kognitif, afektif, dan
pendidikan sebagai proses pengumpulan psikomotor) dan penilaian harus
dan pengolahan informasi untuk mengukur menggunakan beragam cara dan
pencapaian hasil belajar peserta didik alat untuk menilai beragam
dengan penilaian autentik.” Hakikatnya kompetensi peserta didik
penilaian pendidikan menurut konsep sehingga tergambar profil
authentic assessment adalah proses kompetensi peserta didik,
pengumpulan berbagai data yang bisa d. berkesinambungan, berarti
memberikan gambaran perkembangan penilaian dilakukan secara
belajar siswa (Basuki & Hariyanto, terencana, bertahap dan terus-
2014:169). menerus untuk memperoleh
Berdasarkan beberapa pendapat di gambaran pencapaian
atas dapat disimpulkan bahwa penilaian kompetensi peserta didik dalam
autentik merupakan instrumen penilaian kurun waktu tertentu,
pembelajaran yang dimulai dari proses e. objektif, berarti penilaian harus
sampai hasil belajar siswa dalam melakukan dilaksanakan secara objektif,
tugas untuk mencapai kompetensi belajar untuk itu penilaian harus adil,
dengan menilai performa siswa dalam terencana, dan menerapkan
mengembangkan pengetahuan dan kriteria yang jelas dalam
keterampilannya dengan mengaitkan hasil pemberian skor,
belajar pada situasi yang sesungguhnya di f. mendidik, berarti proses dan
dunia nyata. hasil penilaian dapat dijadikan
dasar untuk memotivasi,
2. Prinsip dan Pendekatan Penilaian memperbaiki proses
Autentik pembelajaran bagi guru,
Penilaian autentik tidak hanya meningkatkan kualitas belajar
mengukur apa yang diketahui oleh peserta dan membina peserta didik agar
didik tetapi juga mengukur apa yang tumbuh dan berkembang secara
dilakukan oleh siswa terhadap kegiatan optimal.
Sedangkan menurut Sani (2016:74) i. mengembangkan kemampuan
menjelaskan prinsip penilaian autentik berpikir divergen,
sebagai berikut. j. menjadi bagian yang tidak
Prinsip penilaian autentik: terpisahkan dari pembelajaran,
a. proses penilaian harus k. menghendaki balikan yang
merupakan bagian yang tak segera dan terus menerus,
terpisahkan dari proses l. menekankan konteks yang
pembelajaran, bukan bagian mencerminkan dunia nyata,
terpisah dari proses m. terkait dengan dunia kerja,
pembelajaran, n. menggunakan data yang
b. penilaian harus mencerminkan diperoleh langsung dari dunia
masalah dunia nyata (real nyata,
world problems), bukan o. menggunakan berbagai cara dan
masalah dunia sekolah, instrumen.
c. penilaian harus menggunakan Selain prinsip yang di atas adapun
berbagai ukuran, metode, dan pendekatan yang digunakan dalam penilaian
kriteria yang sesuai dengan autentik. Pendekatan penilaian yang
karakteristik dan esensi digunakan adalah dengan menggunakan
pengalaman belajar, Penilaian Acuan Kriteria (PAK) (Majid,
d. penilaian harus bersifat holistik 2014:77). PAK merupakan penilaian
yang mencakup semua aspek pencapaian kompetensi yang didasarkan
dari tujuan pembelajaran pada kriteria keteuntasan minimal (KKM).
(sikap, keterampilan, dan KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar
pengetahuan). minimal yang ditentukan oleh satuan
Adapun prinsip khusus yang harus pendidikan dengan mempertimbangkan
dipenuhi dalam penilaian autentik. karakteristik Kompetensi Dasar yang akan
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 dicapai, daya dukung, dan karakteristik
menyebutkan ada beberapa prinsip khusus peserta didik.
dalam penilaian autentik untuk digunakan
dalam kurikulum 2013 sebagai berikut. 3. Fungsi Penilaian Autentik
Prinsip khusus penilaian Depdiknas dalam Komalasari
autentik: (2011:149) menjabarkan lebih lanjut tentang
a. materi penilaian dikembangkan fungsi penilaian autentik dalam pendidikan
dari kurikulum, sebagai berikut.
b. bersifat lintas muatan atau mata Fungsi penilaian autentik:
pelajaran, a. menggambarkan sejauh mana
c. berkaitan dengan kemampuan seorang peserta didik telah
peserta didik, menguasai suatu kompetensi,
d. berbasis kinerja peserta didik, b. mengevaluasi hasil belajar
e. memotivasi belajar peserta peserta didik dalam rangka
didik, membantu peserta didik
f. menekankan pada kegiatan dan memahami kemampuan
pengalaman belajar peserta dirinya, membuat keputusan
didik, tentang langkah berikutnya,
g. memberi kebebasan peserta baik untuk pemilihan program,
didik untuk mengkonstruksi pengembangan kepribadian,
responnya, maupun untuk penjurusan
h. menekankan keterpaduan sikap, (sebagai bimbingan),
pengetahuan, dan keterampilan, c. menemukan kesulitan belajar
dan kemungkinan prestasi
yang bisa dikembangkan kurikulum 2013 berbasis abad 21 karena
peserta didik dan sebagai alat untuk mencapai keberhasilan pendidikan
diagnosis yang membantu guru nasional dalam menghadapi tuntutan
menentukan apakah seseorang perubahan zaman.
perlu mengikuti remidial atau
pengayaan, 4. Penilaian Kognitif
d. menemukan kelemahan dan Penilaian pengetahuan dapat
kekurangan proses diartikan sebagai penilaian potensi
pembelajaran yang sedang intelektual yang terdiri dari tahapan
berlangsung guna perbaikan mengetahui, memahami, menerapkan,
proses pembelajaran menganalisis, menyintesis, dan
berikutnya, mengevaluasi (Anderson & Krathwohl,
e. sebagai kontrol bagi guru dan dalam Majid 2014:183). Penilaian
satuan pendidikan tentang kompetensi pengetahuan ditujukan untuk
kemajuan perkembangan mengukur penguasaan pengetahuan peserta
peserta didik. didik yang merujuk pada dimensi atau ranah
Sedangkan menurut Muslich kognitif berdasarkan taksonomi Bloom
(2011:8) fungsi penilaian autentik revisi (Farida, 2017:22). Menurut
dijelaskan sebagai berikut. Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013
Fungsi penilaian autentik: menyatakan “Guru dapat menilai
a. fungsi pembelajaran, berarti dari kompetensi pengetahuan melalui tes tertulis
proses penilaian dapat diperoleh dan penugasan”.
informasi tentang seberapa besar a. Tes Tertulis
para peserta didik berhasil Menurut Wahyuni & Ibrahim (2012)
mencapai kompetensi dasar “Tes tertulis adalah tes yang
yang telah ditetapkan guru, menghendaki jawaban peserta tes
b. fungsi administrasi, berarti dalam bentuk tertulis baik berupa
penilaian autentik sebagai pilihan maupun isian”. Tes tertulis
penentuan kenaikan kelas dan dalam hal ini digunakan untuk tes
tindak lanjut ke studi yang lebih hasil belajar merupakan alat yang
tinggi lagi sehingga penilaian dipergunakan untuk mengukur
autentik harus dilandasi pada pengetahuan atau penguasaan objek
informasi yang tepat tentang ukur terhadap seperangkat konten
kemampuan peserta didik yang atau materi tertentu (Abidin,
sesungguhnya, 2016:142). Tes tertulis
c. fungsi bimbingan, berarti dari diselenggarakan untuk menilai
penilaian bakat siswa sekolah kompetesi siswa dalam menyerap
bisa dapat memberikan materi yang diajarkan guru sebagai
bimbingan dan pengarahan agar hasil dari pembelajaran. Instrumen
peserta didik dapat tes tertulis berupa soal pilihan ganda
mengarahkan bakatnya secara dan soal uraian. Instrumen uraian
maksimal sebagaimana yang dilengkapi pedoman penskoran
diharapkan lembaga-lembaga (Permendikbud Nomor 66 Tahun
pendidikan. 2013).
Penilaian autentik menyediakan b. Penugasan
lebih banyak bukti langsung penerapan Abidin, (2016:145) menjelaskan
aspek keterampilan dan aspek pengetahuan. bahwa “Tes bentuk penugasan
Selain itu, penilaian autentik sangat merupakan tes yang jawabannya
bermakna dan mempunyai relevansi yang menuntut siswa untuk mengingat
kuat dalam mewujudkan penilaian pada dan mengorganisasikan gagasan-
gagasan atau hal-hal yang telah kegiatan pembelajaran yang berupa suatu
dipelajari dengen cara tugas pada konteks nyata untuk mencapai
mengemukakan, mengekspresikan, kompetensi pembelajaran.
dan mengimplementasikan gagasan
tersebut”. Tes ini dimaksudkan B. Penilaian Autentik Berbasis
untuk melihat berbagai kemampuan Portofolio
yang dimiliki subjek dalam bentuk Penilaian autentik didefinisikan
tertulis (Uno & Koni, 2012:116). sebagai seperangkat tugas yang dikemas
Instrumen penugasan berupa dalam konteks yang bermakna bagi siswa
pekerjaan rumah dan/atau projek sehingga memungkinkan siswa membuat
yang dikerjakan secara individu atau hubungan antara pengalaman nyata dengan
kelompok sesuai dengan ide-ide yang dipelajarinya disekolah
karakteristik tugas (Permendikbud (Abidin, 2016:71). Sedangkan menurut
Nomor 66 Tahun 2013). Majid (2009:186) “Penilaian autentik adalah
Dari beberapa pendapat di atas dapat proses pengumpulan informasi oleh guru
disimpulkan bahwa penilaian kognitif tentang perkembangan dan pencapaian
adalah penilaian intelektual siswa yang pembelajaran yang dilakukan anak didik
menyangkut aktivitas berfikir pada proses melalui berbagai teknik yang mampu
pembelajaran untuk mengukur dan mengungkapkan, membuktikan atau
mengevaluasi seberapa penguasaan dan menunjukkan secara tepat bahwa tujuan
pemahaman materi siswa dalam dimensi pembelajaran dan kemampuan (kompetensi)
kognitif yang telah disampaikan guru telah benar-benar dikuasai dan dicapai”.
sebagai hasil kegiatan belajar. Penilaian autentik dapat digunakan untuk
mengetahui kompetensi siswa pada aspek
5. Penilaian Psikomotor kognitif dan aspek psikomotor dalam
Penilaian psikomotor adalah mengerjakan tugas selama proses
penilaian untuk mengukur penampilan atau pembelajaran untuk mencapai hasil belajar
performa yang telah dikuasai siswa yang tertentu. Untuk mengetahui aspek
(Muslich, 2011:119). Sedangkan menurut kognitif dan aspek psikomotor siswa pada
Majid (2014:200) “Penilaian performa penilaian autentik dapat melalui penilaian
adalah suatu penilaian yang meminta siswa portofolio.
untuk melakukan suatu tugas pada situasi Chamdani, dkk (2016:315)
yang sesungguhnya yang mengaplikasikan menjelaskan bahwa “Penilaian portofolio
pengetahuan dan keterampilan yang merupakan penilaian berkelanjutan yang
dibutuhkan”. Penilaian psikomotor didasarkan pada kumpulan informasi yang
difokuskan untuk mengukur keterampilan menunjukkan perkembangan kemampuan
kinerja dan keterampilan produktif siswa peserta didik dalam suatu periode tertentu
dalam mencapai kompetensi dalam proses secara individu atau kelompok”. Penilaian
pembelajaran. Permendikbud Nomor 66 terutama dilakukan oleh guru, meskipun
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Pendidikan menyatakan bahwa “Pendidik Sedangkan Farida (2017:118) berpendapat
menilai kompetensi keterampilan melalui bahwa.
penilaian kinerja, yaitu penilaian yang “Penilaian portofolio
menuntut peserta didik mendemonstrasikan merupakan penilaian melalui
suatu kompetensi tertentu”. koleksi karya (hasil kerja)
Dari beberapa pendapat di atas dapat siswa yang sistematis, yakni
disimpulkan bahwa penilaian psikomotor meliputi: pengumpulan data
adalah penilaian yang digunakan untuk melalui hasil karya siswa,
mengukur hasil belajar siswa berhubungan pengumpulan dan penilaian
dengan performa dan kinerja siswa dalam yang terus menerus, refleksi
perkembangan berbagai penilaian tradisional dan penilaian autentik
kompetensi, memperlihatkan sebagai berikut.
tingkat perkembangan
kemajuan belajar siswa, Tabel 1 Perbedaan Penilaian Autentik dengan
bagian integral dari proses Penilaian Tradisional
pembelajaran, untuk satu Penilaian Penilaian
No.
periode, dan tujuan Autentik Tradisional
diagnostik”. 1. Menunjukkan Meilih respon
Penilaian portofolio adalah penilaian tugas/kinerja
yang dilakukan dengan cara menilai 2. Tugas dunia nyata Pengetahuan
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam akademik
bidang tertentu yang bersifat reflektif- 3. Memperkaya Mengukur aplikasi
integratif untuk mengetahui minat, pengembangan pengetahuan
perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas kompetensi yang
bermakna
peserta didik dalam kurun waktu tertentu
(Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013). 4. Konstruksi/aplikasi Mengingat/memahami
Karya siswa dapat berupa tindakan nyata 5. Strukturisasi oleh Strukturirasi oleh guru
peserta didik
yang dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran. Penilaian portofolio 6. Bukti secara Bukti tidak langsung
langsung
memberikan gambaran secara menyeluruh
tentang proses dan pencapaian hasil belajar 7. Mengukur Mengukur
peserta didik (Majid, 2014:209). Penilaian pengetahuan pengetahuan tentang
tentang ‘Apa’
portofolio merupakan salah satu penilaian ‘Bagaimana’
yang dianjurkan dalam Kurikulum 2013.
8. Mendukung cara Mendukung cara
Penilaian portofolio dianggap berbeda berpikir divergen berpikir konvergen
dengan penilaian yang lainnya karena untuk untuk mengemukakan
penilaian ini dapat menilai dan mengukur mengemukakan satu jawaban yang
pengetahuan sekaligus keterampilan belajar beberapa pilihan tepat
peserta didik. jawaban
Dari berbagai pendapat di atas (Sumber: Sani, 2016:25)
disimpulkan bahwa penilaian autentik
berbasis portofolio adalah teknik penilaian Menurut Nurgiyantoro (2008:253)
yang dilakukan dengan cara perbedaan penilaian autentik dengan
mendokumentasikan seperangkat tugas atau penilaian tradisional dijelaskan sebagai
hasil karya sebagai penilaian performa siswa berikut.
selama proses pembelajaran dari waktu ke “Penilaian tradisional dalam
waktu untuk melihat perkembangan belajar kaitan ini dilihat sebagai
siswa dalam mencapai kompetensi penilaian yang lebih banyak
pembelajaran. Penilaian autentik berbasis menyadap pengetahuan yang
portofolio menilai proses sampai hasil telah dikuasai siswa sebagai
pembelajaran siswa sehingga efektif untuk hasil belajar yang pada
mengukur pengetahuan dan keterampilan umumnya ditagih lewat
siswa dalam menghubungkan materi yang bentukbentuk tes objektif
dipelajari dengan konteks di dunia nyata. sedangkan penilaian otentik
lebih menekankan pada
C. Perbedaan Penilaian Autentik pemberian tugas yang
dengan Penilaian Tradisional menuntut pembelajar
Secara lebih konkret Sani (2016:25) menampilkan,
menunjukkan adanya perbedaan antara mempraktikkan, atau
mendemonstrasikan hasil
pembelajarannya di dunia
nyata secara bermakna yang Perencanaan
mencerminkan penguasaan
pengetahuan dan
keterampilan dalam suatu
mata pelajaran”.
Acuan
Penilaian autentik melengkapi dari Pelaksanaan
Kualitas
penilaian sebelumnya yang bersifat
tradisional. Johnson dalam Basit & Wardana
(2016:74) menjelaskan bahwa “Penilaian
autentik memberikan kesempatan luas pada 1. Perencanaan Penilaian Portofolio
siswa untuk menunjukan apa yang telah Berikut ini adalah beberapa langkah
mereka pelajari selama pembelajaran”. yang harus dilakukan dalam
Sedangkan penilaian tradisional dalam merencanakan penilaian portofolio:
kaitan ini dilihat sebagai penilaian yang a. menentukan kompetensi dasar
lebih banyak menyadap pengetahuan yang (KD) yang akan dinilai
telah dikuasai siswa sebagai hasil belajar pencapaiannya melalui tugas
yang pada umumnya ditagih lewat bentuk- portofolio dan diinformasikan
bentuk tes objektif (Abidin, 2016:76). kepada peserta didik,
Penilaian tradisional dianggap kurang b. merumuskan tujuan
menunjukkan kompetensi siswa secara pembelajaran yang akan dinilai
holistik dan mengabaikan konteks dunia pencapaiannya melalui
nyata karena masih mengarah pada penilain penilaian portofolio,
kognitif saja. c. menjelaskan tentang tujuan
Dengan demikian penilaian autentik penggunaan, macam, dan
mempunyai relevansi dan mendukung bentuk serta kriteria penilaian
diterapkan pada kurikulum 2013 karena dari kinerja dan/atau hasil karya
penilaian yang bersifat autentik dapat peserta didik yang akan
mengukur, memonitor, dan menilai dijadikan portofolio,
kemampuan proses dan hasil belajar siswa d. menentukan kriteria pendidikan
secara menyeluruh dalam memecahkan portofolio yang ditentukan oleh
masalah yang merujuk pada konteks dunia guru atau guru dan peserta didik,
nyata. e. menentukan format
pendokumentasian hasil
D. Kriteria Penilaian Autentik penilaian portofolio, minimal
Berbasis Portofolio memuat topik kegiatan tugas
Penilaian otentik lebih menuntut portofolio, tanggal penilaian,
pembelajar mendemonstrasikan dan catatan pencapaian
pengetahuan, keterampilan, dan strategi portofolio,
dengan mengkreasikan jawaban atau produk f. menyiapkan map yang berisi:
(Nurgiyantoro, 2008:252). Dalam nama peserta didik,
melakukan penilaian autentik berbasis kelas/semester, nama sekolah,
portofolio, terdapat kriteria yang perlu nama mata pelajaran, dan tahun
diperhatikan untuk membuat penilaian ajaran sebagai wadah
portofolio yang baik. Guna menjamin pendokumentasian portofolio
keterlaksanaan penilaian portofolio, peserta didik (Kemendikbud
Kemendikbud dalam Abidin (2016:256) dalam Abidin, 2016:256).
memaparkan beberapa petunjuk teknis 2. Pelaksanaan Penilaian Portofolio
penilaian portofolio sebagai berikut.
Pelaksanaan penilaian portofolio i. mendokumentasikan dan
harus memenuhi beberapa kriteria menyimpan semua portofolio ke
berikut: dalam map yang telah diberi
a. melaksanakan proses identitas masing-masing peserta
pembelajaran terkait tugas didik untuk bahan laporan
portofolio dan menilainya pada kepada sekolah dan orang tua
saat kegiatan tatap muka, tugas peserta didik,
terstruktur atau tugas mandiri j. mencantumkan tanggal
tidak terstruktur, disesuaikan pembuatan pada setiap bahan
dengan karakteristik mata informasi perkembangan
pelajaran dan tujuan kegiatan peserta didik sehingga dapat
pembelajaran, terlihat perbedaan kualitas dari
b. melakukan penilaian portofolio waktu ke waktu untuk bahan
berdasarkan kriteria penilaian pelaporan kepada sekolah
yang telah ditetapkan atau dan/atau orang tua peserta didik,
disepakati bersama dengan k. memberikan nilai akhir
peserta didik. Penilaian portofolio masing-masing
portofolio oleh peserta didik peserta didik disertai umpan
bersifat evaluasi diri, balik (Kemendikbud dalam
c. peserta didik mencatat hasil Abidin, 2016:256).
penilaian portofolionya untuk 3. Acuan Kualitas Instrumen Penilaian
bahan refleksi dirinya, Portofolio
d. mendokumentasikan hasil Tugas dan rubrik merupakan
penilaian portofolio sesuai instrumen dalam penilaian
format yang telah ditentukan, portofolio. Berikut diuraikan standar
e. memberi umpan balik terhadap tugas dan rubrik pada penilaian
karya peserta didik secara portofolio.
berkesinambungan dengan cara a. Acuan Tugas Penilaian
memberi keterangan kelebihan Portofolio
dan kekurangan karya tersebut, Tugas-tugas untuk pembuatan
cara memperbaikinya dan portofolio harus memenuhi
diinformasikan kepada peserta beberapa kriteria berikut:
didik, 1) tugas sesuai dengan
f. memberi identitas (nama dan kompetensi dan tujuan
waktu penyelesaian tugas), pembelajaran yang akan
mengumpulkan dan menyimpan diukur,
portofolio masing-masing 2) hasil karya peserta didik
dalam satu map atau folder di yang dijadikan portofolio
rumah masing-masing atau di berupa pekerjaan hasil tes,
loker sekolah, hasil tugas terstruktur,
g. setelah suatu karya dinilai dan dokumentasi aktivitas
nilainya belum memuaskan, peserta didik di luar sekolah
peserta didik diberi kesempatan yang menunjang kegiatan
untuk memperbaikinya, belajar,
h. membuat ‘kontrak’ atau 3) tugas portofolio memuat
perjanjian mengenai jangka aspek judul, tujuan
waktu perbaikan dan pembelajaran, ruang
penyerahan karya hasil lingkup belajar, uraian
perbaikan kepada guru, tugas, kriteria penilaian,
4) uraian tugas memuat
kegiatan yang melatih
peserta didik
mengembangkan
kompetensi dalam aspek
pengetahuan dan aspek E. Langkah Pengembangan Instrumen
keterampilan, Penilaian Autentik
5) uraian tugas bersifat Abidin (2016:81) mengemukakan
terbuka, dalam arti beberapa langkah yang harus dilakukan
mengakomodasi dalam mengembangkan penilaian autentik
dihasilkannya portofolio dalam konteks pembelajaran pada
yang beragam isinya, kurikulum 2013 abad 21, yaitu meliputi:
6) kalimat yang digunakan
dalam uraian tugas
menggunakan bahasa yang Penentuan Penetapan
komunikatif dan mudah Standar Konstruk
dilaksanakan,
7) alat dan bahan yang
digunakan dalam
penyelesaian tugas Penentuan
Pembuatan
portofolio tersedia di Tugas
Kriteria
lingkungan peserta didik Autentik
dan mudah diperoleh
(Kemendikbud dalam
Abidin, 2016:257). Pembuatan
b. Acuan Rubrik Penilaian Rubrik
Portofolio
Rubrik penilaian portofolio
harus memenuhi kriteria
berikut: 1. Penentuan Standar
1) rubrik memuat indikator Standar dimaksud sebagai sebuah
kunci dari kompetensi dasar pernyataan tentang apa yang harus
yang akan dinilai diketahui atau dapat dilakukan
pencapaiannya dengan pembelajar selama dan setelah
portofolio, proses pembelajaran berlangsung.
2) rubrik memuat aspek-aspek Biasannya, standar merupakan satu
penilaian yang macamnya pernyataan singkat yang harus
relevan dengan isi tugas diketahui atau mampu dilakukan
potofolio, siswa pada poin tertentu (Majid,
3) rubrik memuat kriteria 2014:102). Dalam konteks
kesempurnaan (tingkat, kurikulum Indonesia, standar
level) hasil tugas, dimaksud meliputi standar
4) rubrik mudah untuk kompetensi lulusan dan kompetensi
digunakan oleh guru dan dasar. Menurut (Nurgiyantoro,
peserta didik, 2008:256) “Kompetensi, baik yang
5) rubrik menggunakan dirumuskan sebagai standar
bahasa yang lugas dan kompetensi maupun kompetensi
mudah dipahami dasar, menjadi acuan dan tujuan
(Kemendikbud dalam yang ingin dicapai dalam
Abidin, 2016:258). keseluruhan proses pembelajaran”.
2. Penetapan Konstruk sangat penting karena kriterialah
Konstruk merupakan bentuk dasar yang dapat menggambarkan
keterampilan, pengetahuan, atau ketercapaian sebuah kompetensi.
karakter yang akan diukur sejalan Sebuah kriteria penilaian capaian
dengan standar yang telah hasil belajar harus cocok dengan
ditetapkan. Konstruk bersifat kompetensi yang dibelajarkan dan
membatasi standar pada aspek sekaligus bermakna atau relevan
tertentu yang akan menjadi fokus dengan kehidupan nyata
penilaian. (Nurgiyantoro, 2008:257).
3. Penentuan Tugas Autentik 5. Pembuatan Rubrik
Mueller dalam Abidin (2016:82) Mueller dalam Abidin (2016:84)
menjelaskan bahwa “Tugas autentik menyatakan bahwa “Rubrik
adalah tugas-tugas yang secara nyata penilaian digunakan sejalan dengan
dibebankan kepada siswa untuk konsep penilaian autentik sebagai
mengukur pencapaian kompetensi penilaian yang berbasiskan
yang dibelajarkan”. Menurut Sani pendekatan penilaian acuan kriteria
(2016:35) tugas autentik perlu untuk menentukan nilai capaian
dirancang agar peserta didik dapat subjek didik”. Rubrik berupa alat
mengkonstruksi respon tanpa skala untuk memberikan skor-skor
dibatasi, dan memungkinkan mereka kinerja tiap kriteria yang telah
menunjukkan keterampilan (skills) ditentukan. Pedoman penskoran ini
dan kemampuan (abilities) dalam perlu memiliki deskriptor yang
melaksanakan unjuk kerja yang menunjukkan tingkat kinerja dari
terkait dengan standar yang masing-masing tingkatan unjuk kerja
diharapkan. Dalam sebuah penilaian (Sani, 2016:36).
otentik mesti terkandung dua hal Semua rangkaian langkah penilaian
sekaligus: sesuai dengan standar dalam lingkup kegiatan belajar mengajar
(kompetensi) dan relevan harus direncanakan dengan baik agar dapat
(bermakna) dengan kehidupan nyata memberikan hasil dan dampak yang
dan dua hal tersebut haruslah maksimal (Nurgiyantoro, 2008:255).
menjadi acuan kita ketika membuat Setelah rangkaian perangkat penilaian
tugas-tugas otentik untuk mengukur tersusun dengan baik kemudian guru
pencapaian kompetensi mengintegrasikan kepada siswa untuk
pembelajaran kepada peserta didik menilai, mengolah, meganalisis, dan
(Nurgiyantoro, 2008:257). menyimpulkan kegiatan pembelajaran siswa
4. Pembuatan Kriteria berupa data hasil belajar. Data tersebut
Kriteria merupakan indikator- mengenai tingkat pekembangan dan
indikator yang menspesifikasi tugas kompetensi siswa secara keseluruhan dalam
autentik yang akan dinilai sehingga satu periode tertentu. Berdasarkan data yang
menjadi jelas keterukurannya. diperoleh guru dan siswa dapat mengetahui
Sedangkan menurut Majid kekurangan mereka dalam tujuan belajarnya
(2014:102) menjelaskan bahwa sehingga siswa dapat memperbaiki dan
“Kriteria tidak lain adalah indikator- mengembangkan kompetensi mereka.
indikator dari kinerja yang baik pada
sebuah tugas”. Kriteria atau
indikator ini memiliki peran yang

KESIMPULAN
Penilaian autentik berbasis sehingga hasil pembelajaran seluruh siswa
portofolio merupakan penilaian proses dapat maksimal.
pembelajaran untuk mengukur kemampuan Penilaian autentik merupakan salah
siswa mencapai kompetensi pembelajaran satu penilaian yang dikehendaki dan
dari waktu ke waktu dalam mengembangkan mempunyai relevansi pada kurikulum 2013
pengetahuan dan keterampilan yang abad 21 dalam kegiatan pembelajaran karena
dimilikinya dengan mensimulasikan situasi penilaian yang bersifat autentik dapat
yang dapat ditemui pada kehidupan nyata. menilai, memonitor dan mengukur
Penilaian autentik berbasis portofolio pengetahuan sekaligus keterampilan belajar
digunakan sebagai bahan tindak lanjut siswa secara menyeluruh dalam
terhadap tanggung jawab dan tugas siswa memecahkan masalah yang merujuk pada
yang diberikan guru saat melakukan konteks dunia nyata. Dengan adanya
kegiatan pembelajaran. Diharapkan guru dan penilaian autentik diharapkan guru tidak
siswa dapat saling mengetahui kekurangan hanya menilai pengetahuan siswa dalam
dan kelebihan siswa dalam pembelajaran proses pembelajaran melainkan juga menilai
yang pada akhirnya dapat dijadikan sebagai keterampilan siswa dengan menekankan
acuan untuk mengembangkan kemampuan pada penilaian proses dan penilaian hasil
siswa sesuai kompetensi yang ingin dicapai baik secara teori maupun praktek.

DAFTAR RUJUKAN

Abidin, Y. 2016. Revitalisasi Penilaian Pembelajaran dalam Konteks Pendidikan Multiliterasi


Abad ke-21. Bandung: PT Refika Aditama.
Arifin, Z. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Basit & Wardana. 2016. Pengembangan Perangkat Asesmen Autentik dalam Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. (Online), 1 (2): 73-78, (Error! Hyperlink reference not
valid.index.php/jppk/ article/view/822/487), diakses 10 Oktober 2017.

Basuki & Hariyanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Rosda Karya.


Chamdani, dkk. 2016. Pengembangan Penilaian Portofolio Bagi Guru Sekolah Dasar di
Kabupaten Kebumen. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, (Online), 1 (1): 312-
321, (https://proceeding.uniku.ac.id/index.php/pgsd 2016/article/view/32), diakses 19
Oktober 2017.
Farida, I. 2017. Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum Nasional. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Komalasari, K. 2011. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama.
Majid, A. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Majid, A. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Muslich, M. 2011. Authentic Assessment Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung:
PT Refika Aditama.
Nurgiyantoro, B. 2008. Penilaian Autentik. Jurnal Cakrawala Pendidikan, (Online), 250-261,
(http://eprints.uny.ac.id/1552/), diakses 20 Oktober 2017.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014
tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah. Akhmadsudrajat. (Online), (https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com
/2014/11/permendikbud-no-104-tahun-2014.pdf), diakses 10 Oktober 2017.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013
Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Direktori Madrasah Kemenag. (Online),
(http://direktori.madrasah.kemenag.go.id/media/files/ Permendikbud66TH2013.pdf),
diakses 10 Oktober 2017.
Sani, R.A. 2016. Penilaian Autentik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi,
Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang.
Uno & Koni. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahyuni & Ibrahim. 2012. Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai