1 Teknik Penyusunan Ikan Untuk Pengangkutan Dan Teknik Penyajian Ikan Untuk Penjualan
1 Teknik Penyusunan Ikan Untuk Pengangkutan Dan Teknik Penyajian Ikan Untuk Penjualan
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum
mata kuliah Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan semester genap
Disusun oleh :
Tuhpatur Rohmah 230110140068
Neng Rima Nuraini 230110140080
Disa Nirmala 230110140088
Intan Nadifah 230110140096
Ulfah Maesyaroh 230110140105
Ridwan Ariyo 230110140117
Egi Ramadhan 230110140125
Gilang Fajar 230110140127
Hyunanda 230110140133
Perikanan B /Kelompok 1
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016
1
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 10
ii
1
Kelebihan cara pendinginan adalah sifat asli ikan masih dapat dipertahankan.
Ikan dengan sifat asli (tekstur, rasa, bau, dsb) terutama jenis-jenis ikan tuna, tenggiri,
bawal, kakap dan lemuru, dsb dapat dipasarkan dengan harga yang cukup tinggi.
Selain itu pendinginan adalah cara yang murah, cepat, dan efektif.
Cara pendinginan dengan es batu ada 2, yaitu: a. Tumpukan, es batu
ditebarkan ke dasar wadah peyimpanan ikan hingga membentuk lapisan es setebal 5
cm. Kemudian ikan dicampurkan ke dalam wadah tersebut. Pada lapisan ikan yang
paling atas ditutupi dengan hancuran es setebal 7 cm, lalu wadah ditutup agar tidak
terjadi kontak dengan udara disekitarnya. b. Berlapis, es batu ditebarkan di dasar
wadah penyimpanan hingga membentuk lapisan stebal 5 cm. Selanjutnya di atas
lapisan es batu tersebut disusun ikan secara teratur dengan bagian perut menghadap
ke bawah agar cairan es batu yang meleleh tidak tergenang di bagian perut ikan. Pada
bagian atas ditaburkan kembali es batu sehingga membentuk lapisan setebal 7 cm,
selanjutnya wadah ditutup agar tidak terjadi kontak dengan udara luar.
Cara penyusunan ikan ada 3 sebagai berikut :
1. Bulking
diartikan bahwa ikan dan es disusun selapis demi selapis dalam sebuah
wadah. Dasar wadah diberi lapisan es setebal 5 cm. Tebal antara lapisan ikan dan
lapisan es sebaiknya sama dan usahakan agar setiap tubuh ikan terbungkus oleh es
sehingga lebih cepat dingin. Bila jumlah ikan yang didinginkan sangat banyak
sebaiknya wadah dilengkapi dengan sekat hidup (sekat yang mudah dibongkar
pasang) terbuat dari kayu. Pada setiap dasar sekat sebaiknya diberi lapisan plastik
agar cairan es batu tidak jatuh ke lapisan ikan di bawahya tetapi mengalir ke dasar
melalui sisi wadah.
1. Shelfing
Prinsip kerja ini sama dengan bulking yang dilengkapi dengan sekat hidup.
Jarak antar sekat sekitar 20 cm dan setiap sekat hanya menampung 1 lapis ikan. Cara
ini hanya digunakan untuk ikan berukuran besar karena dianggap menghabiskan
4
banyak waktu,tenaga, dan tempat. Namu mutu ikan dapat lebih baik karena
kehilangan berat akibat tekanan lebih sedikit jika dibandingkan dengan cara bulking.
2. Boxing
Penyusunan ikan menggunakan kotak atau boks yang terbuat dari kayu,
aluminium, atau plastic. Ikan disusun di dalam kotak kemudian dicampur dengan es
batu secukupnya. Keuntungan cara ini jika dibandingkan dengan dua cara
penyusunan ikan lain yaitu ikan tidak banyak mengalami luka, tingkat kesegaran ikan
tidak banyak mengalami perubahan, penyususnan dan pembongkaran ikan dari dalam
kotak dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
1.4 Kendala dan Cara mengatasinya
Masalah-masalah dalam transportasi ikan segar yaitu diantaranya alat
transportasi yang digunakan kurang memadai dalam memfasilitasi ikan yang di
bawanya sehingga menyebabkan ikan mudah rusak dan membusuk, di samping itu
cara menangani dalam proses mentransportasi ikan itu sangat di perlukan demi
kesegaran ikan hingga sampai tujuan ikan tersebut tetap segar seperti yang kita
inginkan.
Berikut ini beberapa pemecahan masalah dalam penyusunan untuk
pengangkutan ikan:
- Jangan biarkan ikan menggelepar terlalu lama, segera mungkin mendapatkan
perlakuan karna semakin tinggi energi yang dikeluarkan semakin cepat pula
proses kematiannya.
- Buang insang, saluran pencernaan dalam perut ikan karena bagian ini sebagai
media pertumbuhan mikroorganisme
- Mencuci ikan yang sudah dibuang insang dan saluran pencernaannya dengan
menggunakan air bersih.
- Dll.
Menurut Badan Riset Kelautan dan Perikanan tahun 2003. Penanganan ikan basah
harus dimulai segera setelah ikan diangkat dari air tempatnya hidup,dengan perlakuan
suhu rata-rata rendah dan memperhatikan faktor kebersihan dan kesehatan. Perlakuan
5
2.1 Tujuan
Penjualan merupakan kegiatan yang bertujuan agar produk perikanan yang
ditawarkan kepada konsumen terbeli dengan harga yang layak oleh sebab itu perlu
adanya pemahaman mengenai teknik penyajian untuk penjualan. Teknik ini bukan
hanya untuk menarik perhatian konsumen tetapi juga untuk memperlambat penurunan
mutu serta agar tidak terjadi pencemaran atau kontaminasi pada ikan.
2.2 Faktor Keberhasilan
Salah satu teknik yang harus dipersiapkan dalam penyajian ikan untuk
penjualan adalah peyusunan ikan, berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penyajian ikan untuk penjualan:
a. Jenis Ikan
Dengan jenis ikan yang berbeda tentu perlakuannya akan berbeda. Ikan
dibedakan menjadi dua jenis yakni, ikan air laut dan ikan air tawar. Ikan air laut lebih
cepat mengalami penurunan mutu dibandingkan ikan air tawar karena ikan air laut
mengandung banyak TMAO yang mudah menjadi TMA, oleh sebab itu penyusunan
ikan air laut dan air tawar ini biasaya ikan air laut berada di bawah dan ikan air tawar
berada diatasnya. Hal ini bertujuan agar air es yang meleleh tidak dapat mencemari
ikan air tawar.
b. Kondisi kesegaran ikan
Biasanya ikan yang akan dijual tingkat kesegarannya berbeda. oleh sebab itu
ikan yang lebih segar ditaruh diatas dan ikan yang kurang segar ditaruh dibawah. Hal
ini bertujuan agar ikan yang kurang segar tidak mengkontaminasi ikan yang segar dan
hal ini bertujuan untuk menarik perhatian konsumen.
c. Ukuran ikan
Berbeda dengan penyusunan ikan untuk pengangkutan, ikan kecil pada
pennyajian ikan untuk penjualan ditaruh dibawah ikan yang besar. Hal ini
dikarenakan ikan kecil lebih mudah mengalami penurunan mutu atau proses
pembusukan karenan luas permukaannya yang lebih kecil. Oleh sebab itu ikan kecil
8
disusun dibawah dan ikan besar diatasnya guna mencegah kontaminasi dari ikan kecil
yang lebih cepat mengalami proses pembusukan.
apabila ikan tidak segar disimpan diatas sedangkan ikan keci disimpan dibawah maka
yang terjadi ikan segar akan terkotamasi dengan ikan tidak segar.
3. Ikan air tawar dan ikan air laut
Penyajian ikan air laut disimpan dibawah dan ikan air tawar disimpan
dibawah padawadah yang disimpan miring dan sudah diberi es didalamnya. Ikan air
laut adalah ikan yang mudah mengalami pembusukkan karea ikan air laut dapat
merubah TMAO menjadi TMA.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1989. Petunjuk Praktis Penanganan dan Transportasi Ikan Segar. Balai
Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan, Direktorat Jenderal
Perikanan, Jakarta.
Anonim, 1992. Petunjuk Teknis Penanganan Tuna Loin Segar. Balai Bimbingan dan
Pengujian Mutu Hasil Perikanan, Jakarta.
Anonim, 2007. Juknis Penerapan Sistem Rantai Dingin dan Sanitasi Higiene di Unit
Pengolahan Ikan. Direktorat Pengolahan Hasil. Direktorat Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Departemen Kelautan dan
Perikanan, Jakarta.
Anonim, 1989. Petunjuk Praktis Penanganan dan Transportasi Ikan Segar. Balai
Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan, Direktorat Jenderal
Perikanan, Jakarta.
Berka. R., 1986. The Transport of Live Fish EIFAC Tech. Pap. No.48. p.52 Martyshev,
F.G. 1983. Pond Fisheries. Ameerican Publishing Company. PVT Limited.
New Delhi. Wibowo, S. 1993.
http://agromaret.com/artikel/338/tips_pengemasan_benih_ikan_untuk_dikirim (diaks
es pada tanggal 15 Mei 2016 pukul 16.00 WIB).
http://www.ppnsi.org/jurnal-mainmenu-9/perikanan-a-kelautan-mainmenu-43/139-
strategi-pemasaran-produk-perikanan-dan-kelautan. (diakses pada tanggal 15
Mei 2016 pukul 16.00 WIB).
http://mfile.narotama.ac.id/files/Umum/JURNAL%20IPB/Studi%20transportasi
%20ikan%20mas%20Cypr (diakses pada tanggal 15 Mei 2016 pukul 17.00
WIB).