Anda di halaman 1dari 9

B.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DALAM BENTUK ANGGARAN DAN BELANJA

1. Pengertian Anggaran dalam Perusahaan


Sofyan (1996)
Menurut Sofyan, pengertian anggaran adalah pendekatan yang sistematis dan formal yang
bertujuan untuk mencapai pelaksanaan fungsi perencanaan sebagai alat bantu pelaksanaan
tanggung jawa manajemen.

Munandar (2011)
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun dengan sistematis yang meliputi semua aktivitas
perusahaan yang dinyatakan dalam unit atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka
waktu tertentu.

Nafarin (2000)
Anggaran adalah rencana tertulis tentang sebuah organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif
untuk jangka waktu tertentu. Biasanya anggaran dinyatakan dalam satuan moneter, tapi bisa
juga dinyatakan dalam satuan barang atau jasa.

Mulyadi (2001)
Mulyadi memaparkan bahwa anggaran adalah sebuah rencana kerja yang dinyatakan secara
kuantitatif dan diukur dalam satuan moneter standar. Satuan ukuran lainnya yang digunakan
dalam anggaran adalah jangka waktu, yaitu dalam satu tahun.

Gomes (1995)
Anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas program
dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu
pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan
dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk
mencapai tujuan tersebut.
2. Pentingnya Perencanaan Anggaran Keuangan
Dalam melakukan suatu kegiatan perencanaan adalah hal terpenting yang harus di
lakukan. Melalui perencanaan kita dapat mengetahui apa saja yang harus kita kerjakan dalam
kegiatan tersebut. Begitu juga dengan perencanaan anggaran pengelolaan keuangan daerah,
dimana perencaan memiliki peran penting di dalam nya.  Perencanaan (termasuk
penganggaran) merupakan    tahap    awal    dari
serangkaian   aktivitas   (siklus)   pengelolaan   keuangan   daerah,   sehingga apabila
perencanaan yang di buat tidak baik, misalnya program/kegiatan yang direncanakan tidak tepat
sasaran, maka kita tidak dapat mengharapkan suatu keluaran ataupun hasil yang baik/tepat
sasaran.  
3. Fungsi Anggaran Untuk Evaluasi
a. Dapat membantu menstabilkan keuangan dalam perusahaan
b. Dapat menentukan tujuan – tujuan dalam perusahaan
c. Proses anggaran tersebut harus dapat membuat pemakaian-pemakaian anggaran menjadi
efektif dan efisien untuk dilakukan eksekusinya.
d. Pada dasarnya, untuk anggaran jenis ini harus berdasarkan pada pengetahuan –
pengetahuan yang memadai dan bersinambungan.
e. Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan untuk menentukan arah/ kegiatan yang
paling menguntungkan.
f. Menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan.
4. Proses Penyusunan Anggaran
Proses penyusunan anggaran dalm perusahaan merupakan suatu proses yang memiliki
keberlanjutan yang baik. Bentuk-bentuk proses penyusunan anggaran dapat dibedakan menjadi
tiga macam yaitu :
a. Persiapan Melakukan Penyusunan Anggaran Instansi
Dilakukan dengan menyusun anggaran yang berimbang dan berkompeten
b. Anggaran Yang Baik Harus Memenuhi Kompetensi dalam Perusahaan
Dijelaskan oleh DIMMOCK, suatu rancangan anggaran belanja memiliki empat pokok, yaitu
 Anggaran harus bertanggung jawab dan bulat
 Fleksibilitas
 Dapat Dipercaya
 Terjamin
c. Pelaksanaan Anggaran
 Tipe Eksekutif
 Tipe Legislatif
 Tipe Dewan dan Komisi Anggaran
5. Asas dalam Menyusun Anggaran
a. Asas Universal
Bentuk anggaran yang disusun berdasarkan jumlah bulat dan teliti dalam proses
penyusunan anggaran
b. Asas Keseimbangan
Suatu asas yang berhubungan dengan proses penyusunan anggaran dalam perusahaan
secara menyeluruh.
c. Asas Perincian Anggaran
 Terperinci menurut fungsinya
 Asas terprogram
 Program Budget atau Performa Budget
6. Penyusunan Program Anggaran
a. Proses Penetapan Anggaran
b. Anggaran yang Digunakan dalam Menyusun Program Anggaran
 Anggaran Kas Perusahaan
 Anggaran Piutang
 Anggaran Variabel ( Biaya Tetap, Biaya Variabel, Biaya Semi Variabel )
 Anggaran Pengeluaran Modal
c. Tahapan Penyusunan Anggaran
1) Penyusunan Anggaran Negara
Keputusan mengenai penyusunan dan penetapan APBN/APBD dalam undang-
undang meliputi penegasan tujuan dan fungsi penganggaran pemerintah,
penegasan peran DPR/DPRD dan pemerintah dalam proses penyusunan dan
penetapan anggaran pengintegrasian sistem akuntabilitas, penyatuan anggaran, dan
penggunaan kerangka pengeluaran jangka menengah dalam penyusunan anggaran.
Mekanisme pembahasan APBN diawali dengan penyampaian pokok- pokok
kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro oleh pemerintah kepada Dewan
Perwakilan Rakyat dalam tenggang waktu selambat- lambatnya pertengahan bulan
Mei tahun berjalan. Selanjutnya pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat
membahas kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tersebut
dalam pembicaraan pendahuluan.
Berdasarkan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal,
pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat membahas kebijakan umum dan
prioritas anggota untuk dijadikan acuan penyusunan usulan anggaran.
Dalam rangka penyusunan rancangan APBN, menteri/pimpinan lembaga selaku
pengguna anggaran/pengguna barang menyusun rencana kerja dan anggaran
kementerian negara (lembaga). Rencana kerja dan anggaran disusun berdasarkan
prestasi kerja yang akan dicapai disertai dengan perkiraan belanja untuk tahun
berikutnya setelah tahun anggaran yang sedang disusun. Rencana kerja dan
anggaran dimaksud selanjutnya disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat
untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan rancangan undang- undang tentang
APBN.
Selanjutnya pemerintah mengajukan rancangan undang-undang tentang APBN,
disertai nota keuangan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada Dewan
Perwakilan Rakyat pada bulan Agustus. Pembahasan Rancangan Undang-undang
tentang APBN dilakukan sesuai dengan undang-undang yang mengatur susunan dan
kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam pembahasan dimaksud Dewan
Perwakilan Rakyat dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan jumlah
penerimaan dan pengeluaran dalam rancangan Undang-Undang tentang APBN.
Pengambilan keputusan oleh Dewan Perwakilan Rakyat mengenai Rancangan UU
tentang APBN dilakukan selambat-lambatnya dua bulan sebelum tahun anggaran
yang bersangkutan dilaksanakan. APBN yang disetujui oleh DPR terinci sampai
dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja. Apabila Dewan
Perwakilan Rakyat tidak menyetujui RUU tersebut, pemerintah dapat melakukan
pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBN tahun anggaran sebelumnya.
Dengan demikian secara singkat tahapan dalam proses perencanaan dan
penyusunan APBN dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tahap Pendahuluan
Tahap ini diawali dengan persiapan rancangan APBN oleh pemerintah, antara lain
meliputi penentuan asumsi dasar APBN, perkiraan penerimaan dan pengeluaran,
skala prioritas, dan penyusunan budget exercise.Pada tahapan ini juga diadakan
rapat komisi antara masing-masing komisi dengan mitra kerjanya
(departemen/lembaga teknis). Tahapan ini diakhiri dengan proses finalisasi
penyusunan RAPBN oleh pemerintah.
Tahap Pengajuan, Pembahasan, dan Penetapan APBN
Tahapan dimulai dengan pidato presiden sebagai pengantar RUU APBN dan Nota
Keuangan. Selanjutnya akan dilakukan pembahasan baik antara menteri keuangan
dan Panitia Anggaran DPR, maupun antara komisi-komisi dengan
departemen/lembaga terkait.
Hasil dari pembahasan ini adalah UU APBN, yang di dalamnya memuat satuan
anggaran (dulu satuan 3, sekarang analog dengan anggaran satuan kerja di
departemen dan lembaga) sebagai bagian tak terpisahkan dari undang- undang
tersebut.
Satuan anggaran adalah dokumen anggaran yang menetapkan alokasi dana per
departemen/lembaga, sektor, subsektor, program, dan proyek/kegiatan. Untuk
membiayai tugas umum pemerintah dan pembangunan, departemen/ lembaga
mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) kepada
Depkeu dan Bappenas untuk kemudian dibahas menjadi Daftar Isian pelaksanaan
Anggaran (DIPA) dan diversifikasi sebelum proses pembayaran. Proses ini harus
diselesaikan dari Oktober hingga Desember.
Dalam pelaksanaan APBN dibuat petunjuk berupa keputusan presiden (kepres)
sebagai Pedoman Pelaksanaan APBN. Dalam melaksanakan pembayaran, kepala
kantor/pemimpin proyek di masing-masing kementerian dan lembaga mengajukan
Surat Permintaan Pembayaran kepada Kantor Wilayah Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Tahap Pengawasan APBN
Fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan APBN dilakukan oleh pengawas
fungsional baik eksternal maupun internal pemerintah. Sebelum tahun anggaran
berakhir sekitar bulan November, pemerintah dalam hal ini Menkeu membuat
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dan melaporkannya dalam bentuk
Rancangan Perhitungan Anggaran Negara (RUU PAN), yang paling lambat lima belas
bulan setelah berakhirnya pelaksanaan APBN tahun anggaran yang bersangkutan.
Laporan ini disusun atas dasar realisasi yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK). Apabila hasil pemeriksaan perhitungan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan yang dituangkan dalam RUU PAN disetujui oleh BPK, maka RUU PAN
tersebut diajukan ke DPR guna mendapat pengesahan oleh DPR menjadi UU
Perhitungan Anggaran Negara (UU PAN) tahun anggaran berkenaan.
2) Tahapan Penyusunan Anggaran Perusahaan
1. Tahapan Penentuan, Pedoman Perencanaan Anggaran
Langkah pertama yaitu menentukan pedoman anggaran, pedoman ini dapat
anda buat berdasarkan anggaran perusahaan selama satu tahun sebelumnya
dengan penyesuain kegiatan tahun anggaran berikutnya. Dalam penyusunan ini,
dikenal manajemen puncak sebagai dasar dalam menyusun anggaran belanja.
Kegiatan Manajemen Puncak Antara Lain:
 Penetapan rencana besar perusahaan sebagai dasar penyusunan anggaran
belanja perusahaan. Rencana besar ini disusun layaknya tujuan, asumsi dan
juga kebaikan dari anggaran belanja yang dibuat. Pembentukan panitia
untuk menyusun anggaran belanja perusahaan selama periode tertentu.
 Pedoman anggaran perusahaan didasarkan pada anggaran belanja selama
setahun yang telah dibuat dan dipersiapkan beberapa bulan sebelum
anggaran tahun berikutnya.
2. Tahapan Persiapan Anggaran
Setelah aktivitas manajemen puncak, perusahaan membutuhkan waktu untuk
mempersiapkan anggaran. Dalam hal ini yang melakukan persiapan tidak hanya
staf di bagian keuangan saja, melainkan dibutuhkan kerjasama yang solid dari
semua divisi supaya penganggaran berjalan sempurna. Dalam persiapan
anggaran, bagian-bagian yang terkait dengan anggaran mengadakan rapat
untuk membuat suatu persiapan anggaran. Manajer pemasaran sebelum
menyusun anggaran penjualan terlebih dahulu menyusun forecast penjualan
(taksiran/ramalan penjualan). Setelah menyusun forecast penjualan kemudian
manajer pemasaran bekerja sama dengan manajer umum dan manajer
keuangan untuk menyusun:
 Anggaran Penjualan.
 Anggaran Beban Penjualan
 Anggaran Piutang Usaha.

Setelah itu manajer produksi bekerja sama dengan manajer keuangan


dan manajer umum menyusun:

 Anggaran Produksi.
 Anggaran Biaya pabrik.
 Anggaran Persediaan.
 Anggaran Utang Usaha.

Anggaran tersebut di atas dibuat berdasarkan anggaran penjualan yang


dibuat oleh manajer pemasaran. Manajer umum bekerja sama dengan manajer
keuangan menyusun, Anggaran beban administrasi dan umum. Setelah itu
manajer keuangan bekerja sama dengan para manajer menyusun:

 Anggaran Laba Rugi.


 Anggaran Neraca.
 Anggaran Kas.
Namun, dalam tahap-tahap persiapan anggaran ini biasanya diadakan rapat
antar bagian yang terkait saja.
3. Tahapan Penentuan Anggaran
Tahapan penyusunan anggaran yang ketiga yaitu berupa penentuan anggaran
perusahaan. Pada tahap ini, manajer beserta direksi melakukan pengesahan
terhadap anggaran, setelah melakukan pengkajian dan kelayakan terhadap
rancangan anggaran yang telah disusun masing masing pengguna anggaran. Ada
3 tahapan dalam penentuan anggaran, antara lain:
 Masing-masing karyawan dari tiap bidang membicarakan dan
merundingkan hasil dari persiapan yang telah dilakukan agar anggaran
belanja yang disusun nantinya mampu mengakomodasi kebutuhan tiap-
tiap bagian.
 Koordinasi dan penelaahan komponen anggaran belanja yang telah
disusun.
 Pengesahan dan juga pendistribusian anggaran yang merata ke seluruh
bagian.
Namun, sebelum disahkan, direksi dan manajemen harus melakukan uji
kelayakan dan mengkaji anggaran belanja yang telah dibuat apakah wajar dan
sesuai dengan kebutuhan divisi. Dan setelah melakukan uji kelayakan dan
pengkajian dari tiap anggaran belanja perusahaan yang disusun oleh tiap-tiap
bagian perusahaan yang nantinya berkedudukan sebagai pengguna anggaran.

4. Tahapan Pelaksanaan Anggaran


Untuk kepentingan pengawasan, setiap manajer membuat laporan
realisasi aggaran setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran
disampaikan pada direksi. Tahapan ini menjadi langkah kesekian kalinya dari
proses penyusunan anggaran yang akhirnya diputuskan dengan sebuah
keputusan tunggal.
Dalam tahapan ini dibutuhkan pengawasan dari kalangan manajer
perusahaan pada masing–masing bagian yang melakukan tugasnya sendiri–
sendiri. Setelah pengawasan sudah dilakukan oleh kalangan manajer
selanjutnya manajer memiliki wewenang melaporkan pada seorang direksi di
perusahaan. Inilah alur final (tahap akhir) dari penerapan anggaran di sebuah
perusahaan.
Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan laporan rencana
kerja. Anggaran merupakan cetak biru aktifitas yang akan dilaksanakan
perusahaan dimasa yang akan datang. Terdapat beberapa istilah-istilah lain yang
digunakan, yang bermakna dan tujuan sama dengan anggaran adalah sebagai
berikut:
 Business Budget.
 Profit Planning and Control.
 Comprehensive Budgeting.
 Managerial Budgeting.
 Business Budgeting and Control.

Disusunnya anggaran supaya dapat mengkoordinasikan suatu metode


yang akan dilalui dalam rangka memaksimalkan sumber daya. Dan dengan
dibuatnya anggaran bertujuan mempersiapkan alat pengontrol serta
mengendalikan kinerja individu maupun kelompok.

Melalui anggaran pihak manajemen mendapatkan landasan kuat untuk


mengubah, menambah atau mengurangi pos-pos anggaran tertentu sebelum
rencana-rencana yang termuat didalam anggaran, dilaksanakan.

Selain itu pihak manajemen juga dapat mengetahui hal-hal apa saja
yang bisa dikerjakan dan apa saja yang tidak bisa dikerjakan. Nah, sebaiknya
agar penyusunan rencana anggaran perusahaan berjalan dengan efektif, maka
diperlukan langkah dan strategi sebagai berikut :

 Anggaran disusun berdasarkan divisi dan setiap divisi dalam perusahaan


mengajukan rencana kegiatan dan anggaran biaya.
 Dalam merumuskan perencanaan pendapatan dan biaya harus dilihat dan
dievaluasi terlebih dahulu dengan data historis laporan keuangan beberapa
tahun ke belakang.
 Membandingkan Rencana Anggaran yang telah dibuat dengan laporan
keuangan perusahaan lainnya yang sejenis. Apakah biaya yang telah
dianggarkan sudah efektif atau masih bisa dilakukan efisiensi.
 Harus dipisahkan antara penyusunan rencana anggaran terhadap proyek
yang saat ini yang sedang dikerjakan dengan perencanaan proyek baru
untuk masa yang akan datang.
 Pengawasan yang ketat terhadap penggunaan budget perusahaan apakah
sudah sesuai dengan perencanaan awal.
 Membuat laporan keuangan perusahaan lengkap yang berisikan laporan
aktual dengan analisa perbandingan nilai budget.
 Memberikan penghargaan dan sanksi terhadap pencapaian efisiensi
maupun unefisiensi dari nilai budget.

Terlepas dari jenis bisnis, kemampuan dalam menerapkan anggaran adalah


masalah hidup dan mati dalam dunia bisnis. Menyusun anggaran diperlukan
untuk mengetahui besarnya dana yang diperlukan guna membiayai suatu
program dan berfungsi sebagai suatu pedoman atau daftar kerja yang harus
dipenuhi. Berdasarkan anggaran yang dirancang, pihak manajemen dapat
menilai kesesuaian antara perencanaan kerja dengan rencana perusahaan
secara keseluruhan.

Selanjutnya anggaran itu dapat berfungsi untuk mengetahui berapa banyak


biaya yang perlu disediakan dengan mempertimbangkan nilai-nilai produktifnya.
Dengan demikian anggaran akan menimbulkan disiplin pengeluaran dana,
sehingga mencegah pemborosan atau pengeluaran yang tidak perlu.

7. Penyusunan Anggaran yang Efektif


a. Penyusunan anggaran Negara
 Tujuan yang hendak dicapai
 Kesejahteraan masyarakat
 Peningkatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
 Stabilisasi keuangan
 Meningkatkan perekonomian di suatu Negara
b. Penyusunan anggaran di perusahaan
1. Tentukan Anggaran untuk Setiap Departemen
Meskipun bisnis Anda masih kecil, memisahkan anggaran Anda untuk setiap divisi tetap
penting untuk dilakukan. Ini akan membantu Anda mengontrol pengeluaran dan
memastikan bahwa kebutuhan setiap divisi terpenuhi. Identifikasi kebutuhan dari setiap
divisi di perusahaan Anda, lalu urutkan mulai dari yang kebutuhannya paling banyak
hingga yang paling sedikit. Anda bisa mulai menentukan anggaran bulanan untuk divisi
yang paling banyak kebutuhannya. Misalnya, Anda bisa menyusun anggaran untuk divisi
pemasaran yang membutuhkan paling banyak dana untuk pemasangan iklan di media
sosial. Setelah itu, bagikan sisa anggaran Anda untuk divisi-divisi lainnya sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing.
2. Catat Setiap Pengeluaran
Tak peduli sekecil apapun pengeluaran bisnis Anda, Anda tetap harus mencatatnya.
Banyak pemilik bisnis yang menyepelekan pengeluaran-pengeluaran kecil, padahal ini
lah yang bisa menyebabkan pengeluaran perusahaan menjadi membengkak. Jangan
lupa pula untuk memonitor setiap pengeluaran bisnis Anda. Anda mungkin
menggunakan anggaran bisnis Anda untuk hal-hal yang tidak memberikan profit bagi
bisnis Anda. Untuk memudahkan Anda melacak dan mengidentifikasi pengeluaran,
pertimbangkan untuk menyimpan catatan pengeluaran Anda secara elektronik
menggunakan aplikasi keuangan berbasis cloud. Dengan aplikasi ini, Anda akan dapat
menghemat banyak waktu ketika melacak data pengeluaran Anda dan semuanya
disimpan secara aman dalam sistem terpusat.
3. Pisahkan Biaya Tetap dari Biaya Total
Biaya pengeluaran tetap adalah biaya yang Anda keluarkan untuk kebutuhan tetap Anda
setiap bulannya. Jumlahnya biasanya tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh volume,
contohnya yakni gaji karyawan, biaya sewa gedung, biaya pemakaian internet, dan lain-
lain. Memisahkan biaya pengeluaran tetap dari biaya pengeluaran total akan
memudahkan Anda dalam memprioritaskan anggaran Anda.
4. Lakukan Prakiraan Arus Kas yang Realistis
Penyusunan anggaran harus melibatkan prakiraan arus kas. Meskipun tidak bisa 100
persen tepat, perlu diingat bahwa Anda harus mengestimasi arus kas Anda serealistis
mungkin. Estimasi yang jauh dari kenyataan hanya akan memberikan harapan palsu dan
masalah besar bagi Anda. Oleh karena itu, gunakan perangkat lunak keuangan untuk
menghindari kesalahan dalam data finansial Anda sehingga prakiraan yang dihasilkan
akan mendekati sempurna. Dengan menggunakan aplikasi keuangan dari HashMicro,
Anda dapat membuat prakiraan pendapatan dan pengeluaran Anda secara akurat hanya
dalam hitungan detik.
5. Evaluasi Kinerja Penyusunan Anggaran Anda
Selain membuat penyusunan anggaran untuk berbagai kebutuhan bisnis Anda setiap
bulannya, Anda juga perlu membandingkannya dengan hasil yang Anda dapatkan.
Pastikan anggaran yang Anda alokasikan untuk setiap keperluan memberikan dampak
yang positif bagi bisnis Anda. Minta setiap departemen memberikan laporan terkait
kinerja mereka setiap bulannya, lalu bandingkan dengan anggaran yang dikerahkan.
Analisis segala kekurangan dan kelebihan yang memengaruhi keberhasilan, dan jika itu
dipengaruhi oleh anggaran, maka Anda perlu berunding dengan tim Anda untuk
memperbaiki strategi penyusunan anggaran Anda.

Anda mungkin juga menyukai