Asuhan Keperawatan Paliatif Care
Asuhan Keperawatan Paliatif Care
H. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis
selama mungkin. Seluruh factor yang berperan pada gagal ginjal tahap akhir dan factor yang
dapat dipulihkan (mis : obstruksi) diidentifikasi dan ditangani. Komplikasi potensial gagal ginjal
kronis yang memerlukan pendekatan kolaboratif dalam perawatan mencakup :
1. Hiperkalemia akibat penurunan ekskresi, asidosis metabolic, katabolisme, dan masukkan diet
berlebih
2. Perikarditis, efusi pericardial, dan tamponade jantung akibat retensi produk sampah uremik dan
dialysis yang tidak adekuat
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi system renin-angiostensin-
aldosteron
4. Anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah marah, perdarahan
gastrointestinal akibat iritasi oleh toksin, kehilangan darah selama hemodialisis
5. Penyakit tulang serta kalsifikasi metastatic akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum yang
rendah, metabolism vitamin D abnormal, dan peningkatan kadar aluminium.
Komplikasi dapat dicegah atau dihambat dengan pemberian antihipertensif, eritropoetin,
suplemen besi, agens pengikat fosfat, dan suplemen kalsium. Pasien juga perlu mendapat
penanganan dialysis yang adekuat untuk menurunkan kadar produk sampah uremik dalam darah.
I. Penanganan
1. Intervensi diet
Intervensi diet diperlukan pada gangguan fungsi renal dan mencakup pengaturan yang cermat
terhadap masukkan protein, masukkan cairan untik mengganti cairan yang hilang, masukkan
natrium untuk mengganti natrium yang hilang, dan pembatasan kalium.
2. Hiperfosfatemia dan hipokalemia
Ditangani dengan antasida mengandung aluminum yang mengikat fosfat makanan di saluran
gastrointestinal.
3. Hipertensi
Ditangani dengan berbagai medikasi antihipertensif control volume intravaskuler. Gagal jantung
kongestif dan edema pulmoner juga memerlukan pennganan pembatasan cairan, diet rendah
natrium, diuretic, agens inotropik seperti digitalis atau dobutamine, dan dialysis. Asidosis
metabolic pada gagal ginjal kronis biasanya tanpa gejala dan tidak memerlukan penanganan,
namun demikian, suplemen natrium karbonat atau dialysis diperlukan untuk mengoreksi asidosis
jika kondisi ini menimbulkan gejala.
4. Hiperkalemia
Biasanya dicegah dengan penanganan dialysis yang adekuat disertai pengambilan kalium dan
pemantauan yang cermat terhadap kandungan kalium pada seluruh medikasi oral atau intravena.
5. Abnormalitas Neurologi
Dapat terjadi dan memerlukan observasi dini terhadap tanda-tanda seperti kedutan, sakit kepala,
delirium, atau aktivitas kejang. Pasien dilindungi dari cedera dan menempatkan pembatas tempat
tidur. Diazepam intravena (Valium) atau fenitoin (Dilantin) biasanya diberikan untuk
mengendalikan kejang.
6. Anemia
Anemia pada gagal ginjal kronis ditangani dengan Epogen (eritropoetin manusia rekombinan).
Anemia pada pasien (hematokrit kurang dari 30 %) muncul tanpa gejala spesifik seperti malaise,
keletihan umum, dan penurunan toleransi aktivitas.