Kelompok 5 Hpu Kesehatan
Kelompok 5 Hpu Kesehatan
DISUSUN OLEH
FARHAN KURNIA
HANIFATUL ULYA
HIKMATUL FADHIL
REZKY CANTIKA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-
Nya kepada kami, dan tak lupa pula kita mengucapkan salam dan sholawat kepada Nabi
Junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam yang tak
berpendidikan kealam yang berpendidikan, seperti yang kita rasakan saat sekarang ini.
Sehingga kami dapat menyusun tugas Mata Kuliah Hukum Perundang Undangan Kesehatan
berbentuk makalah yang berjudul “PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014 & PERMENKES
NO. 43 TAHUN 2019”.
Kami menyusun tugas ini dalam bentuk makalah bertujuan untuk memenuhi tugas yang di
berikan oleh dosen yang mengajar Mata Kuliah Hukum Perundang Undangan Kesehatan
dapat dimanfaatkan kearah yang lebih baik oleh pembacanya. Dalam penulisan makalah ini
masih banyak lagi kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki, maka dari itu kami
senantiasa menerima kritikan dan saran dari pembaca makalah ini. Harapan dari kami,
semoga makalah ini menambah wawasan dan ilmu, khususnya bagi kami sendiri dan pada
umumnya bagi pembaca makalah ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................................................19
B. Saran........................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang berkembang dengan
berbagai macam jenis, salah satunya ialah puskesmas. Menurut Permenkes RI
Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerja. Akhir tahun 2019 kemarin telah terbit Permenkes
baru tentang Puskesmas, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat . Didalam Permenkes no.
43 tahun 2019 juga membahas tentang tenaga promosi kesehatan di puskesmas.
Namun tentunya terdapat perbedaan antara Permenkes No.75 tahun 2014 dengan
Permenkes No.43 Tahun 2019 tersebut. Seperti perbedaan antara permenkes 43 tahun
2019 degan permenkes no. 75 tahun 2014, pada penamaan kegiatan dan promosi
kesehatan dari ibu menyusui sampai lansia. Dimana hal ini terdapat dalam permenkes
43 tahun 2019 dan tidak terdapat pada permenkes 75 tahun 2014. Kemudian
perbedaan lainnya yaitu pada pemberdayaan masyarakat dalam Penggerakan
kelompok masyarakat dalam dimana dalam permenkes 43 tahun 2019 menyebutkan
pemanfaatan UKBM, Sedangkan permenkes 75 tahun 2014 menyebutkan
pemanfaatan Posyandu langsung. Pada makalah ini akan fokus pada perbedaan
program promosi kesehatan anatara Permenkes no 75 tahun 2014 dengan Permenkes
No. 43 tahun 2019 dan Perbandingan tentang syarat minimal Ketenagaan di
Puskesmas antara Permenkes No. 75 tahun 2014 dengan Permenkes No. 43 tahun
2019.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dijadikan sebagai focus
dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Apa Perbandingan program promkes antara PERMENKES No. 75 tahun 2014
dengan PERMENKES No. 43 tahun 2019?
b. Apa perbandingan tentang syarat minimal Ketenagaan di Puskesmas antara
PERMENKES No. 75 tahun 2014 dengan PERMENKES No. 43 tahun 2019?
C. Tujuan
Dengan adanya rumusan masalah di atas, maka makalah ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui perbandingan program promkes antara PERMENKES No. 75 tahun
2014 dengan PERMENKES No. 43 tahun 2019
b. Mengetahui perbandingan tentang syarat minimal Ketenagaan di Puskesmas
antara PERMENKES No. 75 tahun 2014 dengan PERMENKES No. 43 tahun
2019
BAB II
PEMBAHASAN
Perbandingan PERMENKES No. 75 tahun 2014 dan PERMENKES No. 43 tahun 2019
Tentang Puskesmas.
Berdasarkan tabel, dapat dilihat perbedaan antara permenkes 43 tahun 2019 degan permenkes
no. 75 tahun 2014, pada penamaan kegiatan dan promosi kesehatan dari ibu menyusui sampai
lansia. Dimana hal ini terdapat dalam permenkes 43 tahun 2019 dan tidak terdapat pada
permenkes 75 tahun 2014. Kemudian perbedaan lainnya yaitu pada pemberdayaan
masyarakat dalam Penggerakan kelompok masyarakat dalam dimana dalam permenkes 43
tahun 2019 menyebutkan pemanfaatan UKBM, Sedangkan permenkes 75 tahun 2014
menyebutkan pemanfaatan Posyandu langsung. Dan setelah KegiatanPemberdayaan
Masyarakat untuk PeningkatanPenggunaan Obat Rasional melalui Metode Cara Belajar Insan
Aktif (CBIA) terdapat Pembentukan kelompok lansia sebagai wadah berkreasi, bersosialisasi,
mendapatkan pengetahuandan sekaligus menjaga kemandirian lansia dalam permenkes 43
tahun 2019 yang tidak ada pada permenkes 75 tahun 2014.
b. Kawasan Pedesaan
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa perbedaannya hanya terletak pada Penyuluhan
kesehatan jiwa masyarakat dan napza pada populasi beresiko (lansia, anak dan remaja) yang
terdapat dalam permenkes 75 tahun 2014 dan tidak ada pada permenkes 43 tahun 2019.
Selebihnya, sama dengan program kawasan perkotaan.
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa perbedaannya hanya terletak pada Penyuluhan
kesehatan jiwa masyarakat dan napza pada populasi beresiko (lansia, anak dan remaja) yang
terdapat dalam permenkes 75 tahun 2014 dan tidak ada pada permenkes 43 tahun 2019.
Selebihnya, sama dengan program kawasan perkotaan. Nah kawasan terpencil ini memiliki
program promkes yang sama dengan kawasan pedesaan.
Berdasarkan data, dapat dilihat bahwa jumlah ketenagaan puskesmas perkotaan berdasarkan
non rawat inap permenkes no. 43 tahun 2019 memiliki tenaga lebih 1 dari permenkes 75
tahun 2014 dengan jumlah 23. Sedangkan jumlah ketenagaan rawat inap permenkes no. 43
tahun 2019 tidak ada. Kemudian, jumlah ketenagaan di pedesaan permenkes n0. 43 tahun
2019 juga lebih 1 dari permenkes 75 tahun 2014 dengan jumlah 20, begitupun dengan
ketenagaan rawat inap berjumlah 28. Selanjutnya, ketenagaan di kawasan terpencil dan
sangat terpencil sama dengan kawasan pedesaan.
1) Kawasan perkotaan
Berdasarkan tabel di kawasan perkotaan dapat dilihat, bahwa pada permenkes no. 43 tahun
2019 tidak ada ketenagaan rawat inap. Dan pada permenkes tersebut, terdapat beberapa
sebutan tenaga kerja yang mengalami perubahann dan penambahan ketenagaan non medis
dibanding permenkes no. 75 tahun 2014.
2) Kawasan Pedesaan
Jenis Tenaga Kesehatan Jenis Permenkes Permenkes
Permenkes No. 75 Permenkes No. 43 Puskesmas No. 75 Tahun No. 43 Tahun
Tahun 2014 Tahun 2019 2014 2019
Tenaga Kesehatan
Dokter /dokter Dokter dan/atau Non Rawat 1 1
layanan primer dokter layanan Inap
primer Rawat Inap 2 2
Dokter gigi Dokter gigi Non Rawat 1 1
Inap
Rawat Inap 1 1
Perawat Perawat Non Rawat 5 5
Inap
Rawat Inap 8 8
Bidan Bidan Non Rawat 4 4
Inap
Rawat Inap 7 7
Tenaga kesehatan Tenaga promosi Non Rawat 1 1
Masyarakat kesehatan dan ilmu Inap
perilaku Rawat Inap 1 1
Tenaga kesehatan Tenaga sanitasi Non Rawat 1 1
Lingkungan lingkungan Inap
Rawat Inap 1 1
Ahli teknologi Ahli teknologi Non Rawat 1 1
laboratorium medik laboratorium medik Inap
Rawat Inap 1 1
Tenaga gizi Nutrisionis Non Rawat 1 1
Inap
Rawat Inap 2 2
Tenaga Tenaga apoteker Non Rawat 1 1
Kefarmasian dan/atau tenaga Inap
teknis kefarmasian Rawat Inap 1 1
Tenaga Non
Kesehatan
Tenaga Tenaga Non Rawat 2 1
administrasi administrasi Inap
keuangan Rawat Inap 2 1
Pekarya Pekarya Non Rawat 1 1
Inap
Rawat Inap 1 1
Tenaga sistem Non Rawat 1
informasi Inap
kesehatan Rawat Inap 1
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa perbedaan permenkes no. 43 tahun 2019 dengan
permenkes no.75 tahun 2014 terletak pada jumlah tenaga administrasi, dimana pada
permenkes no. 43 tahun 2019 berjumlah 1 baik rawat inap, maupun tidak, sedangkan
permenkes 75 tahun 2014 berjumlah 2. Kemudian di kawasan pedesaan pada permenkes 43
tahun 2019, terdapat penambahan ketenagaan sistem informasi kesehatan yang berjumlah 1.
Berdasarkan tabel, sama seperti kawasan pedesaan, dapat dilihat bahwa perbedaan
permenkes no. 43 tahun 2019 dengan permenkes no.75 tahun 2014 terletak pada jumlah
tenaga administrasi, dimana pada permenkes no. 43 tahun 2019 berjumlah 1 baik rawat inap,
maupun tidak, sedangkan permenkes 75 tahun 2014 berjumlah 2. Kemudian di kawasan
terpencil pada permenkes 43 tahun 2019, terdapat penambahan ketenagaan sistem informasi
kesehatan yang berjumlah 1.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Kawasan perkotaan
b. Kawasan pedesaan
c. Kawasan terpencil an sangat terpencil
B. Saran