Anda di halaman 1dari 3

AKU, TELADAN BAGI GAMADA

Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia
yang terletak di Yogyakarta tepatnya di Bulaksumur. UGM lahir dari kancah perjuangan revolusi
kemerdekaan bangsa Indonesia yang didirikan pada periode awal kemerdekaan dan didaulat
sebagai Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan bagi penyelenggara pendidikan tinggi
nasional.
Nama Gadjah Mada memiliki makana tersendiri, mengandung semangat serta teladan
Mahapatih Gadjah Mada yang berhasil mempersatukan nusantara. Teladan ini diterjemahkan ke
dalam rumusan jati diri UGM sebagai universitas nasional, universitas perjuangan, universitas
Pancasila, universitas kerakyatan, dan universitas pusat kebudayaan.
UGM yang merupakan universitas pertama yang didirikan oleh pemerintah Indonesia
setelah proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai universitas
nasional berkomitmen untuk selalu menjunjung tinggi , mempertahankan, serta mengembangkan
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, mengedepankan kepentingan nasional daripada
kepentingan daerah maupun golongan tertentu. Setelah penjajahan fisik mereda, UGM
mengalihkan perjuangannya dengan memberantas kebodohan dan mengurangi kemiskinan
dengan mengirimkan bantuan tenaga pengajar ke daerah-daerah. Sebagai universitas perjuangan,
UGM terus berjuang mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang
mendukung kejayaan bangsa dan negara serta kesejahteraan rakyatnya.
Sejalan dengan jati diri UGM sebagai universitas nasional dan perjuangan, dalam visi dan
misinya, UGM menetapkan diri memegang teguh Pancasila dan melaksanakan UUD 1945 secara
demokratis yang menjadi pandangan hidup dan kepribadian bangsa Indonesia. Menjalankan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan implementasi pokok pikiran yang
tertuang dalam sila-sila Pancasila. Kerakyatan berarti rasa kepedulian yang tinggi terhadap
rakyat, hal ini dimaknai oleh UGM sebagai kemampuan untuk menangkap dan memahami
problematika yang sedang dihadapi rakyat, dilanjutkan dengan tindakan nyata untuk
memperjuangkan dan menyelesaikannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya program Kuliah
Kerja Nyata (KKN) yang dipelopori oleh UGM secara resmi pada tahun 1972 untuk membentuk
dan mengembangkan jiwa kepedulian mahasiswa terhadap rakyat. Kemudian, UGM sebagai
universitas pusat kebudayaan menempatkan diri sebagai pusat pelestarian dan pengembangan
kebudayaan Indonesia dan perikemanusiaan, dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia
menjadi insan yang berbudi luhur dan berwawasan nasional untuk membangun peradaban baru,
serta mencintai produk dalam negeri dan karya anak bangsa sebagai salah satu bentuk
nasionalisme yang tinggi.
Lima jati diri UGM ini disampaikan kepada Gamada dalam ospek yang lebih dikenal
dengan kegiatan PPSMB (Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru) Palapa. PPSMB Palapa
adalah kegiatan resmi orientasi dan pengenalan kampus bagi Gamada di lingkungan UGM.
Berbeda dengan ospek, Gamada dijauhkan dari ajang perpeloncoan serta tindak kekerasan yang
kerap kali melekat dengan istilah ospek. Secara umum, PPSMB memiliki dua tujuan yaitu
Mewujudkan kegiatan orientasi dan pengenalan kampus yang berorientasi pada nilai-nilai luhur
dan jati diri universitas dan membentuk karakter mahasiswa yang mengedepankan sikap sebagai
intelektual yang mengandalkan kecerdasan berpikir, kedewasaan dalam bertutur kata dan
bertindak, anti kekerasan, berbudaya, bermartabat, inspiratif, serta menjunjung tinggi nilai-nilai
Pancasila.
PPSMB Palapa ingin memberikan nilai-nilai ke-UGM-an kepada Gamada. Salah satu di
dalamnya adalah integritas. Yaitu mahasiswa tidak hanya jujur dalam bicara tetapi juga
bertindak, menunjukan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan dan kejujuran sebagai wujud keutuhan prinsip moral dan etika
bangsa dalam kehidupan bernegara. Mahasiswa UGM yang memiliki integritas tinggi dalam
membangun NKRI, berjuang dan berinovasi demi masa depan yang cerah untuk memberikan
kontirbusi pada masa depan Indonesia yang lebih maju. Maka, PPSMB Palapa menjadi
rangkaian awal dalam upaya membangun integritas dan pembelajar tangguh yang mampu
beradaptasi menyinergikan berbagai perbedaan.
PPSMB Palapa yang merupakan acara tahunan yang dilakukan oleh UGM sebagai masa
orientasi dan pengenalan lingkungan kampus bagi Gamada dipersiapkan dengan sangat mantang
agar menjadi acara yang memenuhi tujuannya serta menarik dan meninggalkan kesan untuk
mahasiswa barunya. Berbagai persiapan dilakukan, mulai dari pengemasan konsep acara dan
teknis hari H untuk meminialisir kesalahan-kesalahan yang akan terjadi. Co-Fasilitator atau yang
dikenal cofas merupakan salah satu divisi yang berperan penting dalam kegiatan PPSMB UGM
yang nantinya akan membimbing dan menjadi role model bagi Gamada. Seorang cofas harus
bisa menjadi sosok yang mendekati sempurna. Beratnya tanggung jawab yang akan diberikan
untuk menjadi teman bagi Gamada. Memiliki sifat dan sikap positif yang akan ditunjukan kepada
mahasiswa baru nantinya. Untuk itu, cofas yang ideal harus memiliki compassion atau berbelas
kasih kepada Gamada. Setiap penugasan dan hukuman selalu yang diberikan selalu didasarkan
pada rasa kemanusiaan. Jadi, tidak ada yang namanya perpeloncoan atau semacamnya.
Competence atau berkompeten. Cofas memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan
tanggung jawabnya. Conscience atau berhati nurani benar dalam menghadapi setiap keadaan.
Meskipun memiliki rasa belas kasih, kita harus selalu membuka mata untuk kebenaran. Kalau
keliru diingatkan, kalau salah diluruskan. Leadership atau memiliki jiwa kepemimpinan. Sifat
dan sikap itulah yang harus ditunjukan cofas sebagai teman, pembimbing, role model, dan
teladan untuk Gamada yang diharapkan bisa mengarahkan teman-teman Gamada sesuai tujuan
PPSMB. Menjadikan acara PPSMB Palapa menjadi acara yang mengikat hati, mengesankan dan
tak terlupakan bagi Gamada.

Anda mungkin juga menyukai