Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT PLN

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU:
TUNGGUL PRIYATAMA, S.E., M.Sc.

KELOMPOK 2:
1. Eka Husna Hanifah 18310300069
2. Shifa Ummu Zhaba 18310300076
3. Sofwatul Bariyah 18310300091

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA

PURWOKERTO
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Rumusan masalah
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH DI BENTUKNYA PLN


Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di
Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang
pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri.
Tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda
tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal
Perang Dunia II. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui
delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut
kepada Pemerintah Republik Indinesia.
Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di
bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik
sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN yang
bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada
saat yang sama, dua perusahaan negara yaitu PLN sebagai pengelola tenaga listrik milik
negara dan PGN sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status Perusahaan
Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai
Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik
bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor
swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN
beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai
PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

2.2. PROFIL PERUSAHAAN


Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT PLN
(Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di
Indonesia. Direktur Utamanya saat ini adalah Zulkifli Zaini
Visi: Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan
terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
Moto : Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Misi :
 Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
 Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
 Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.3. SISTEM SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN SIM PADA PT. PLN
A.SISTEM SEBELUMNYA
PASCABAYAR
Pascabayar yaitu Pelanggan menggunakan energi listrik dulu dan membayar
belakangan, pada bulan berikutnya. Setiap bulan PLN harus mencatat meter, menghitung dan
menerbitkan rekening yang harus dibayar Pelanggan, melakukan penagihan kepada
Pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen
terlambat atau tidak membayar rekaning listrik setelah waktu tertentu. Pembayaran listrik
pascabayar masih dengan metode tradisional yaitu dengan datang langsung ke gerai
pembayaran seperti kantor pos, balai kelurahan dan gerai resmi PLN

B.SISTEM SETELAHNYA
PRABAYAR
Pada sistem listrik pintar (Prabayar), pelanggan mengeluarkan uang/biaya lebih dulu
untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar energi listrik yang telah dibeli
oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang terpasang dilokasi
Pelanggan melalui sistem ‘token’ (pulsa) atau stroom. Ketika token listrik habis maka listrik
akan otomatis terputus.
Token adalah 20 digit angka yang dimasukkan ke meter prabayar saat melakukan isi
ulang listrik, Nilai Token Prabayar terdiri dari unsur kWh, PPJ dan Meterai, Nilai Token.
Tagihan token bisa dicek melalui aplikasi PLN mobile.
Pembayaran Token bisa melalui bank yang bermitra dengan PLN, ATM, Internet
banking, sms banking, Toko Swalayan seperti Alfamart, Indomart dll dan melalui e-Commers
seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka serta bisa juga pembayaran melalui OVO

2.4. MANFAAT YANG DIDAPAT SETELAH MENERAPKAN LISTRIK PINTAR


Keuntungan Listrik Prabayar:
• Pemakaian listrik lebih terkendali
• Tanpa ada sanksi pemutusan
• Tanpa dikenakan denda keterlambatan
• Tanpa Uang Jaminan Pelanggan
• Tanpa ada pencatatan meter
• Privasi tidak terganggu
• Tidak dikenakan biaya beban bulanan
• Kemudahan pembelian Token / STROOM
• Pembelian disesuaikan kemampuan.
• Tidak ada batas masa aktif (aktif selama kWH masih tersisa).
BAB III
PENUTUP

SIMPULAN
Serupa dengan telepon, dengan Prabayar cenderung orang akan berhemat, sebaliknya dengan
Pascabayar cenderung orang lebih boros karena kurang terkendali. Selain itu, PLN
menerapkan TPS (Transaction Processing System) untuk sistem pembayaran dan
pengecekan token

Anda mungkin juga menyukai