Nama Minangkabau berasal dari dua kata, minang dan kabau. Nama itu
dikaitkan dengan suatu legenda khas Minang yang dikenal di dalam tambo.
Dari tambo tersebut, konon pada suatu masa ada satu kerajaan asing (biasa
ditafsirkan sebagai Majapahit) yang datang dari laut akan melakukan
penaklukan. Untuk mencegah pertempuran, masyarakat setempat mengusulkan
untuk mengadu kerbau. Pasukan asing tersebut menyetujui dan menyediakan
seekor kerbau yang besar dan agresif, sedangkan masyarakat setempat
menyediakan seekor anak kerbau yang lapar. Dalam pertempuran, anak kerbau
yang lapar itu menyangka kerbau besar tersebut adalah induknya. Maka anak
kerbau itu langsung berlari mencari susu dan menanduk hingga mencabik-cabik
perut kerbau besar tersebut. Kemenangan itu menginspirasikan masyarakat
setempat memakai nama Minangkabau, yang berasal dari ucapan "Manang
kabau" (artinya menang kerbau).
Penganut Minangkabau
Rumah Adat Minangkabau
Pakaian adat yang dikenakan oleh pengantin Minangkabau. Dalam adat budaya
Minangkabau, perkawinan merupakan salah satu peristiwa penting dalam siklus
kehidupan, dan merupakan masa peralihan yang sangat berarti dalam
membentuk kelompok kecil keluarga baru pelanjut keturunan. Bagi lelaki
Minang, perkawinan juga menjadi proses untuk masuk lingkungan baru, yakni
pihak keluarga istrinya. Sementara bagi keluarga pihak istri, menjadi salah satu
proses dalam penambahan anggota di komunitas Rumah Gadang mereka.
Tari Piring
Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah
salah satu seni tari tradisonal di Minangkabau yang berasal dari kota Solok,
provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring
sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-
gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan.
Silek Minangkabau
Silek atau Silat Minangkabau merupakan suatu seni bela diri tradisional khas
suku ini yang sudah berkembang sejak lama. Dewasa ini Silek tidak hanya
diajarkan di Minangkabau saja, namun juga telah menyebar ke seluruh
Kepulauan Melayu bahkan hingga ke Eropa dan Amerika. Selain itu, adapula
tarian yang bercampur dengan silek yang disebut dengan randai. Randai biasa
diiringi dengan nyanyian atau disebut juga dengan sijobang, dalam randai ini
juga terdapat seni peran (acting) berdasarkan skenario.
Pacu Jawi
Pacuan kuda merupakan olahraga berkuda yang telah lama ada di nagari-nagari
Minang, dan sampai saat ini masih diselenggarakan oleh masyarakatnya, serta
menjadi perlombaan tahunan yang dilaksanakan pada kawasan yang memiliki
lapangan pacuan kuda. Beberapa pertandingan tradisional lainnya yang masih
dilestarikan dan menjadi hiburan bagi masyarakat Minang antara lain lomba pacu
jawi dan pacu itik.
Rendang
Sate Padang adalah sebutan untuk tiga jenis varian sate di Sumatera Barat, yaitu
Sate Padang, Sate Padang Panjang dan Sate Pariaman. Sate Padang memakai
bahan daging sapi, lidah, atau jerohan (jantung, usus, dan tetelan) dengan
bumbu kuah kacang kental (mirip bubur) ditambah cabai yang banyak sehingga
rasanya pedas.
Soto Padang
Asam pedas (bahasa Melayu) atau asam padeh (bahasa Minangkabau) adalah
salah satu masakan tradisional Minangkabau dan Melayu (Riau, Jambi, dan
Semenanjung Malaya) yang memiliki cita rasa asam dan pedas. Masakan ini
menggunakan berbagai jenis ikan dan hidangan laut seperti ikan tongkol, kakap,
tuna, Ikan kembung, gurami, dan cumi-cumi sebagai bahan utama yang
kemudian dibumbui dengan asam jawa, cabai, dan rempah-rempah lainnya.
TERIMA KASIH