Anda di halaman 1dari 3

Notulensi Mata Kuliah Seni Tari Pertemuan Ke-7

Hari/tanggal : Selasa, 16 Maret 2021

Materi : Apresiasi Video Tari Anak Karneval der Tiere |Doris Mernig
| Balet 1 - 3

Notulen : Meilia Muliani & Vina Nur Safitri (4B)

Senam : Dhemas Dian Rani(4B)

Pembelajaran dimulai dengan senam pagi yang dipimpin oleh Dhemas Dian Rani,
dilanjutkan dengan menonton dan mengapresiasi video tari anak Karneval der
Tiere Doris Mernig Balet 1 - 3

Yang Berpendapat :

Tarian 1: singa dan monyet

1. Sofi Rahmawati Herdiani 1903552 (4A)


Berpendapat mengenai video tari anak bagian pertama, untuk gerakan tarinya
sendiri perlu dibuat secara sederhana untuk anak seperti mengangkat kaki
layaknya hewan sehingga anak dapat mengikuti berbagai macam gerakan
hewan, selain it anak juga sering mengamati geraan hewan di lingkungannya
dan mengaplikasikan gerakan tersebut melalui tari sebagai pembelajaran
AUD, kemudian untuk tarian penting juga ekspresi dalam sebuah tarian,
sehingga anak secara emosional ikut dalam peran tarian tersebut.
2. Nia Nurul Fitri (4A)
Berpendapat banyak sekali dalam video tersebut gerakan-geraan hewan seperti
ada singa, monyet, dalam gerakan tersebut anak mengekspresikan sesuai
dengan peran binatang yang dibawakannya, serta kostumnya menarik dan
menginspirasi meskipun simple tapi terlihat sangat bagus.
3. Lathifah Indah Nurazizah 1906256 (4B)
Berpendapat dibagian music berperan penuh dibagian tarian tersebut karena
sebagai stimulus anak untuk melakukan gerkan sesuai alunan atau tempo
music yang dimainkan. Ditambah dengan kostum yang dikenakan sangat lucu
dan sesuai dengan kareakter mereka.
4. Salma Nabila 1904562 (4B)
Berpendapat alur ceritanya cukup simpel, menceritakan singa dan monyet
dalam ceritanya juga ditampilkan masing-masing gerakan hewan tersebut dan
mereka saling mengikuti gerakan satu sama lain jadi saling belajar satu sama
lain.
5. Asti Fitriani Raza 1903708 (4A)
Berpendapat ekspresi tari di tuangkan dalam bentuk gerak.

Tanggapan dari Bu Leli : gerakan dalam video tari tersebut bisa diaplikasikan
pada pembelajaran anak-anak karena gerakannya simpel seperti meloncat, musik
menjadi stimulus audio dalam tariannya atau sebagai tanda . Tarianya dapat
mengekpresikan emosional anak. gerakannya pun dapat diangkat menjadi sebuah
cerita seperti harimau dan monyet.

Tarian 2: Ayam Menetas

Tanggapan dari Bu Leli : musik awal mengekspresikan seperti kokokan ayam, di


awali dengan seperti ayam menetas dan ayam mengepakan sayapnya, kemudian
ada beberapa anak yang melakukan gerkan seperti mematuk-matuk di tanah.
Music yang disajikan juga bisa dinterpretasikan secara universal. Gerakannya
saangat di minimalisir interpretasi dari guru.

Tarian 3: Kupu-Kupu

Yang Berpendapat :

1. Ridha Aidah (4A)


Berpendapat penempatan anak yaitu dimulai selang seling dari anak yang
besar dan kecil, ketika ada anak kecil melakukan gerakan yang tidak sejajar,
anak yang lebih besar mengarahkannya.

Tanggapan Bu Leli : bahwa dalam penempatan anakmemiliki nilai pedagogi


dimana anak yang lebih kecil didampingi oleh anak yang lebih besar, dimana ada
rasa toleransi yang timbul dari proses gerakan-gerakan yang ditampilkan. Dari
sajian musik memberikan stimulasi pada anak dalam anak memahami konsep dari
cerita yang dialunkan oleh musik.

Tarian ke 4: Tikus

Yang berpendapat

1. Septyara Khotimaharani 1909956 (4A)


Berpendpat konsep awal dari tari 1,2,3 ada unsur artistic yang diapakai,
semuanya bersifat fungsional dari mulai atribut, musik, dsb. Pada musik setiap
ritmenya itu ada aba-aba yang perlu dilaksanakan oleh anak, untuk kostum
dsb, memiliki nilai artistic dan estetika sehingga memiliki sifat ergonomis.
Lalu ada banyak tanda-tanda visual cues sehingga anak tidak terlalu banyak
instruksi dari guru.

Tarian ke 5 : Angsa

Tanggapan dari Bu Leli : Alur ceritanya di mulai dari angsa yang datang dari
sungai, kemudian mendekat. Musiknya relatif sama mengikuti suara air yang
mengalir.

Tarian ke 6: Burung Unta

Kostumnya sederhana tapi menarik. Geraknnya pun mengkitu alunan musik dan .
diakhir video anak melalukan gerakan semua anak berkumpul, manari bersama,
menari berpasangan, membentuk pola tari lingkaran. Dalam tarian tersebut
melatih keterampilan kinestetik, sosial, dan toleransi.

Anda mungkin juga menyukai