Anda di halaman 1dari 6

A.

Judul Praktikum
Pengamatan Sel Kelamin
B. Tujuan
1. Untuk mengenal struktur morfologi spermatozoid dan sel telur beberapa
hewan vertebrata
2. Untuk mengamati perbedaan sel kelamin yang diambil dari bagian-bagian
sistem reproduksi yang berbeda
C. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengenal struktur morfologi spermatozoid dan sel telur
beberapa hewan vertebrata
2. Mahasiswa dapat mengamati perbedaan sel kelamin yang diambil dari
bagian-bagian sistem reproduksi yang berbeda
D. Prosedur Kerja

Mematikan mencit dengan cara


dislokasi leher

Meletakkan mencit di atas papan


bedah dengan posisi terentang
(ventral)
Menggunting kulit perut (bagian
medial) lurus ke arah dada
(pectoral) kemudian menarik kulit
yang terpotong ke arah lateral.

Mengamati testis dan epididimis


mencit

Meletakkan testis dan


epididimis pada cawan petri
yang berisi NaCl fisiologis
yang sebelumnya telah dicuci
dengan garam fisiologis.
Mengiris testis, epididimis
sehalus mungkin sampai
terbentuk suspensi

Meletakkan beberapa tetes


suspensi testis, epididimis, di
atas kaca benda

Mengamati sperma pada


suspensi testis dan epididimis
di bawah mikroskop
E. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil

No Hasil Pengamatan Keterangan


.
1 1. Sperma

Sperma pada testis


2 1. Sperma

Sperma pada epididimis

2. Pembahasan
Sperma umumnya terdiri atas kepala, leher dan ekor. Pada praktikum
kali ini, sperma mencit yang berasal dari testis maupun epididimis berhasil
terlihat namun sangat kecil karena hanya menggunakan mikroskop cahaya.
Sehingga struktur morfologinya sangat susah untuk diamati sehingga sulit
membedakan struktur morfologi sperma pada testis dan pada epididimis.
Struktur yang jelas terlihat hanyalah ekor sedangkan bentuk kepala sperma
tidak jelas.
Bentuk kepala sperma pada setiap spesies itu berbeda. Pada mencit
kepala sperma berbentuk kait dan agak pipih. Kepala sperma berfungsi
sebagai penerobos jalan menuju dan masuk ke dalam ovum. Sperma mencit
digolongkan sebagai sperma tipe hematospermium yaitu sperma yang
memiliki ekor.
Ekor spermanya terdiri atas 2 mikrotubul pusat yang kelilingi oleh 9
mikrotubul yang berpasangan. Ekor dibagi menjadi daerah neck (leher)
terbentuk pada dasar ekor. Elemen-elemen utama dari struktur ini adalah
connecting piece yang bersambung dengan bagian cembung pada dasar
kepala sperma (Adnan, 2015). Ekor sperma berfungsi untuk pergerakan
menuju tempat pembuahan dan untuk mendorong kepala menerobos selaput
ovum.
Sperma pada mencit memiliki dua sentriol, yaitu sentriol proksimal
yang tertanam pada connecting piece, dan terdapat pula sentriol distal.
Selama perkembangan, ekor sentriol distal dapat dijumpai, namun
berdegenerasi selama perkembangan connecting piece, sedangkan middle
piece ditandai dengan adanya seludang mitokondria yang mengelilingi
aksonema dan berfungsi untuk menghasilkan energi yang penting bagi
pergerakan sperma. Middle piece diakhiri dengan satu struktur yang disebut
annulus. Dibelakang annulus, aksonema dikelilingi oleh seludang serabut.
Daerah ini disebut principal piece. Pada bagian belakang principal piece
disebut end piece (Browders, 1984 dalam Adnan, 2004)
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan studi literatur dapat disimpulkan bahwa
sperma mencit tergolong dalam sperma tipe hematospermium, yaitu sperma
yang memiliki ekor. Bentuk kepala dari sperma mencit itu sendiri adalah
berbentuk kait dan agak pipih.
G. Daftar Pustaka
Adnan, dkk.2015.Perkembangan Hewan.Makassar: Jurusan Biologi FMIPA
UNM
Adnan. 2004. Reproduksi dan Embriologi. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA
UNM

Anda mungkin juga menyukai