Anda di halaman 1dari 2

Cara, Prosedur, Serta Syarat

Mengajukan Gugatan Cerai


di Pengadilan Agama

Perceraian adalah putusnya ikatan perkawinan yang sah antara suami dan istri dimuka peradilan
sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah (PP) No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang No. 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan memberikan batasan-batasan alasan cerai yang diperbolehkan serta dapat
diterima di Pengadilan.

Jika Anda (Istri) berpikir bahwa rumah tangga Anda sudah tidak bisa dipertahankan lagi, lalu
Anda memutuskan untuk mengajukan gugatan perceraian, tindakan pertama yang bisa dilakukan
ialah dengan cara mendaftarkan Gugatan Perceraian. Sesuai dengan PP No 9/1975 tentang
Pelaksanaan UU No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, Teruntuk Anda pemeluk agama Islam,
gugatan ini dapat diajukan di Pengadilan Agama.

1. Apa Saja dokumen-dokumen yang harus Anda persiapkan?

Sebelum anda berangkat ke pengadilan, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu dokumen-


dokumen berikut:

1. Surat Nikah asli


2. Foto copy Surat Nikah 2 (dua) lembar, masing-masing diberi materai, lalu dilegalisir
3. Foto copy Akte Kelahiran anak-anak (jika mempunyai anak), diberi materai, dan
dilegalisir *opsional
4. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) teranyar dari Penggugat (istri)
5. Foto copy Kartu Keluarga (KK) *opsional

Bilamana kemudian Anda juga ingin menyantumkan gugatan yang menyangkut harta bersama,
maka wajib menyiapkan bukti surat kepemilikannya misalnya:

1. Surat sertifikat tanah (jika sertifikat tana diatasnamakan penggugat atau pemohon)
2. Surat BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor)
3. Surat STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) untuk kendaraan bermotor
4. Kuitansi berupa surat jual-beli
5. Dan lain sebagainya.

2. Kemana anda harus mengajukan Gugatan Perceraian?

Setelah anda menyiapkan dokumen-dokumen untuk mengajukan gugatan cerai, anda harus
mengetahui kemana anda akan mengajajukannya. Gugatan perceraian harus di ajukan di tempat
kediaman tergugat.
Jadi, jika misalkan pada saat akan mengajukan gugat cerai pihak Istri berada di Kabupaten
Sumedang sedangkan pihak Suami berada di Kota Bandung, maka ajukan gugatan ke Pengadilan
Agama Kabupaten Sumedang.

3. Lalu, alasan apa saja yang dapat diterima oleh pengadilan?

Ketika anda sampai di pengadilan, lalu datanglah ke Pusat Bantuan Hukum di Pengadilan
tempat anda berada, untuk membuat surat gugatan. Perlu anda ketahui, tidak semua Pengadilan
Agama memiliki Pusat Bantuan Hukum, oleh karena itu, anda bisa menggunakan jasa pengacara,
dan tentunya ini akan lebih memudahkan anda ketika berperkara di Pengadilan Agama.

Lalu, ketika anda akan membuat Surat Gugatan, maka persiapkan alasan-alasan mengapa anda
ingin mengajukan gugatan terhadap suami anda. Berikut alasan-alasan yang dapat diterima oleh
pengadilan ketika akan mengajukan gugatan:

1. Suami anda terbukti sudah melakukan aniaya seperti: zina, mabuk-mabukan, berjudi dan
lainnya;
2. Suami anda telah meninggalkan anda selama dua tahun berturut turut tanpa ada
keterangan atau argumen yang jelas.
3. Setelah pernikahan, suami anda dikenai sanksi penjara selama lima tahun.
4. Suami anda melakukan kekerasan secara fisik maupun non fisik.
5. Suami anda tidak bisa menunaikan kewajibannya dikarenakan cacat fisik.
6. Terjadi percekcokan terus menerus tanpa menemui jalan keluar.
7. Suami anda telah sengaja melanggar shigat talik talak sesuai yang diucapkannya saat ijab
kabul.
8. Suami anda berpindah agama atau murtad yang menyebabkan rumah tangga menjadi
tidak harmonis. (Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam jo Pasal 19 PP No 9 tahun 1975)

Setelahnya anda sampai pada tahap ini, ikuti semua intruksi yang diberikan oleh pihak
pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai