Contoh kasus dari suami Istri yang hendak mengajukan gugatan cerai pada istrinya di Pengadilan
Negeri (PN), adapaun data/identitasnya adalah sebagai berikut :
Nama : Dodi Hermawan
Umur : 36th
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Seorang Pengusaha
Status : Menikah
Anak : Belum punya anak
Dodi Hermawan (Dodi) menikah di Jakarta dengan istrinya yang seorang Dokter bernama Dr
Wani Lilianti. Belum dikaruniai anak.
Dodi sangat keberatan dengan kegiatan tugas kerja istrinya, dimana istrinya selalu pergi tugas ke
luar kota sehingga tidak menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.
Dodi merasa sudah cukup memberi pengertian dan bersabar terhadap kegiatan istrinya tersebut.
Namun selayaknya seorang suami, Dodi merasa berhak memberikan nasihat dan menuntut
perhatian istrinya, tetapi istrinya sama sekali tidak mengindahkan apa yang dikatakan suaminya
itu.
Sampai akhirnya, pada suatu saat dimana Dr. Wani yang baru pulang tugas dari luar kota, tiba-
tiba harus berangkat lagi ke Aceh dan meninggalkan suaminya untuk kesekian kali. Pada
kejadian itu, Dodi memberikan ultimatum, dimana jika istrinya tetap pergi ke Aceh maka Dodi
akan melayangkan gugatan cerai padanya. Saat itu, Dr. Wani tetap pergi ke Aceh.
Proses Cerai
Dodi mempersiapkan gugatan cerainya dengan cara mencari tahu Pengadilan mana yang
berwenang mengadili perkara perceraiannya. Karena bila salah mendaftarkan gugatan cerai di
Pengadilan yang tidak berwenang maka gugatannya tersebut dapat ditolak oleh hakim.
Dalam perkara cerai diluar agama Islam maka Pengadilan Negeri (PN)yang berwenang
memproses perkara perceraian adalah PN yang sesuai pada wilayah hukum tempat tinggal
Tergugat.
Saran utk persiapan proses cerai:
1. Menentukan dengan benar pengadilan manakah yang berwenang mengadili perkara cerainya;
2. Survey langsung ke pengadilan tersebut;
3. Mencari informasi di pengadilan utk mendapatkan informasi proses cerai sebanyak-banyaknya
(seperti: apa syarat-syarat mengajukan gugatan cerai, bagaimana menyusun gugatan, berapa
biaya daftar gugatan dll).
Membuat kronologis permasalahan
Sekarang Dodi siap membuat gugatan cerai-nya, adapun tahapannya sebagai berikut:
Diawali dengan membuat/menulis di kertas putih biasa tentang kronologis permasalahan rumah
tangganya, dari awal kebahagiaan menikah sampai cikal-bakal perselisihan lalu akhirnya
memutuskan bercerai. Cerita itu dibuat dengan sebenar-benarnya dan detail, agar Dodi gampang
membuat gugatan cerainya.
Catatan:
Pembuatan kronologis ini sangat penting untuk memudahkan Dodi membuat alur cerita yang
baik untuk gugatan cerainya agar Hakim dapat dengan mudah mengerti alasan-alasan Dodi
memutuskan bercerai, dimana kronologis ini sangat penting digunakan seorang Pengacara untuk
dijadikan dasar pembuatan gugatan cerai.
Setelah gugatan cerai selesai dibuat, Dodi mem-photocopy-kannya sebanyak 5 kali. Jadi total
Dodi memegang 6 berkas gugatan cerainya yang nantinya ke-6 berkas tersebut diperlukan dalam
pendaftaran gugatan cerainya nanti untuk:
1 berkas untuk dikirim oleh pengadilan kepada si istri-nya Dodi selaku Tergugat;
3 berkas untuk dikasih ke para Hakim;
1 berkas untuk panitera (pegawai perkara gugatan); dan
sisa 1 berkasnya lagi untuk dimiliki oleh Dodi sendiri.
Pendaftaran Gugatan di Pengadilan Negeri
Sudah beres mempersiapkan berkas-berkas, lalu Dodi pergi ke Pengadilan Negeri Jak-Tim untuk
mendaftarkan gugatan cerai-nya.
Dodi masuk ke bagian administrasi pendaftaran perkara perdata.
Dodi menemui salah satu pegawai yang khusus menerima pendaftaran perkara, dimana pegawai
tersebut memberikan informasi tentang masalah birokrasi dan jumlah biaya pendaftaran. Dodi
menyerahkan 6 berkas gugatan cerai-nya untuk mendapatkan cap/pengesahan pendaftaran dari si
pegawai itu. Dodi disisakan 1 berkas untuk dirinya sebagai pegangannya nanti disaat sidang
dimulai.
Berkas gugatan cerai Dodi akan dikirim melalui pos ke alamat istrinya sekaligus dengan surat
resmi dari pengadilan untuk menghadiri sidang mediasi (perdamaian). Begitupula dengan Dodi,
setelah pendaftaran gugatan didaftarkan, Dodi tinggal menunggu datanganya surat panggilan
sidang mediasi dari pengadilan.
Kira-kira surat panggilan tersebut akan sampai 2 minggu sejak pendaftaran gugatan cerai. Lalu
isi surat panggilan itu menentukan tanggal jatuhnya sidang mediasi, yang umumnya jatuh 4
minggu setelah tanggal pendaftaran gugatan cerai.
Dua minggu berlalu dari hari pendaftaran, akhirnya Dodi menerima surat dari Pengadilan Negeri
Jak-Tim (PN Jak-Tim). Begitupula halnya dengan si istri-nya juga mendapat surat panggilan
sidang dari PN Jak-Tim. Isi surat untuk Dodi hanyalah tentang kewajiban menghadiri sidang
mediasi disertai hari dan tanggal sidang. Berbeda dengan si istri, isi suratnya selain informasi
tentang waktu dan hari sidang, surat tersebut sekaligus melampirkan surat gugatan cerai dari si
Dodi/suaminya.
Sidang Mediasi/Perdamaian
1. Berpakaian rapih dan sopan (bila berpakaian tidak sopan, kemungkinan dapat diusir Hakim)
serta membawa surat panggilan sidangnya;
Berpakaian sopan bagi perempuan = tidak berpakaian yang terbuka, jangan mengenakan tank-
top/kaos/sandal. Pakailah kemeja/baju sopan dan sepatu. Berpakaian sopan bagi pria = jangan
mengenakan kaos/sandal/topi. Pakailah celana panjang bahan, baju yang berkerah dan sepatu
tertutup.
2. Datang pagi hari (sekitar jam 9.00) di pengadilan untuk melapor ke panitera;
3. Pegawai pengadilan akan memanggil para pihak (si suami dan si istri), untuk bertemu dengan
Ketua Hakim yang menangani perkara cerai-nya Dodi. Pada kesempatan tersebut Ketua Hakim
akan mengalihkan perkara sidang kepada Hakim khusus mediasi;
4. Sidang mediasi dimulai, Dodi dan istri dipersilahkan duduk di ruangan Hakim mediasi.
Sidangg mediasi pertama dilakukan dengan tujuan utama mendamaikan para pihak;
o sidang mediasi biasanya dilaksanakan selama 3 kali, bilamana dalam sidang mediasi tersebut
tidak tercapai perdamaian, maka sidang berlanjut kepada sidang yang sebenarnya yakni sidang
Jawaban dari si istri (Tergugat);
o umumnya sidang mediasi dilakukan setiap minggu selama 3 kali berturut-turut.
5. Jika pada sidang mediasi tidak tercapai perdamaian maka selanjutnya adalah sidang Jawaban
dari si istri (Tergugat);
Sidang Ke-2/Sidang Jawaban
Dikarenakan Dodi sudah sangat yakin untuk bercerai maka ia menjawab,saya tetap pada
pendirian saya untuk berpisah dan meneruskan proses persidangan gugatann cerai ini.
Selanjutnya sidang dilanjutkan dengan penyerahan surat Jawaban dari si Tergugat/istri.
Surat jawaban (contoh) dari si Tergugat/istri adalah sebagai berikut:
Setelah hakim menerima surat Jawaban dari si Tergugat lalu sidang selesai dan akan diadakan
lagi 1 minggu kemudian dengan jadwal sidang penyerahan surat Replik (dari si
Penggugat/Dodi);
Sidang Replik
Tiba saatnya sidang Replik. Sidang Replik adalah penyerahan surat yang berisi tanggapan dan
respon dari surat Jawaban dari si Tergugat.
Umumnya pada sidang Replik ini berjalan hanya 10 menit saja, karena dalam persidangannya
hanya menyerahkan surat Replik ke hakim saja dan kepada si Tergugat. Setelah itu sidang
ditutup dan diadakan lagi 1 minggu kemudian dengan jadwal sidang penyerahan surat Duplik
(dari si Tergugat);
Contoh Surat Replik dari Penggugat / Dodi :
Sidang Duplik adalah sidang penyerahan surat yang berisi tanggapan dan respon dari surat
Replik Penggugat.
Sidang Duplik hanyalah penyerahan surat Duplik Tergugat, jadi sidang berlangsung singkat
hanya 5 menit saja, lalu sidang ditutup dan akan diadakan lagi 1 minggu kemudian dengan acara
sidang pembuktian dan saksi dari Penggugat/Dodi;
Contoh surat Duplik Tergugat :
Sidang pembuktian saksi adalah sidang terpenting dari proses perceraian di pengadilan, dimana
dalam sidang ini adalah pembuktian adanya keretakan dalam rumah tangga itu benar adanya.
Oleh sebab itu segala macam bentuk bukti-bukti dan saksi-saksi pendukung haruslah disiapkan
dengan matang.
Adapun langkah-langkah sebelum sidang pembuktian adalah sebagi berikut:
Pengumpulan bukti-bukti:
Bukti-bukti yang harus dipersiapkan dan dibawa:
1. KTP asli Dodi dan KTP si istri beserta photocopy-nya;
2. Buku nikah asli dan photocopy-nya;
3. Kartu keluarga asli dan photocopy-nya (bila sudah dibuat);
4. Akta kelahiran anak asli dan photocopy-nya (jika punya anak).
Menghadiri saksi dalam sidang pembuktian adalah sesuatu yang wajib, bila tidak maka
umumnya Hakim akan mengalahkan gugatan yang telah kita buat. Mengapa keberadaan saksi
sangatlah penting? Karena dari informasi/keterangan saksi-saksi itulah si Hakim menilai apakah
keterangan saksi-saksinya tersebut sesuai dengan apa yang telah di-argumen-kan dalam gugatan
perceraiannya.
Tentang saksi
1. Saksi yang akan ditampilkan haruslah minimal 2 orang;
2. Para saksi itu sebaiknya yang mempunyai hubungan darah (orang tua/saudara
kandung/sepupu).
Dalam perkara ini Dodi (Penggugat) akan menghadiri 2 orang saksi, yakni kedua orang tuanya
sendiri, yaitu:
1. Bapak Lim Hermawan (ayah kandung Penggugat); dan
2. Ibu Martini Hartono (ibu kandung Penggugat).
Sebelum sidang pembuktian/saksi dimulai, Dodi membuat daftar pertanyaan-pertanyaan untuk
ditanyakan kepada para saksi-nya, setelah itu Dodi memberitahukan kepada para saksinya
tentang pertanyaan apa saja yang akan ditanyakan saat sidangnya nanti, agar para saksi dapat
menjawabnya dengan tenang dan tidak gugup.
Sidang pembuktian/saksi dimulai, di awal sidang, satu saksi dipersilahkan hakim untuk berdiri
untuk memperlihatkan KTP lalu hakim membacakan sumpah saksi yang diikuti oleh saksi. Saksi
dipersilahkan duduk dan Hakim akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan menyangkut sengketa
rumah tangga Dodi dengan Dr. Wani. Setelah itu Dodi diberikan kesempatan untuk bertanya
kepada saksi.
Sidang kesimpulan adalah sidang penyerahan surat kesimpulan dari proses sidang-sidang
sebelumnya. Dari adanya surat gugatan, jawaban, replik, duplik, keterangan para saksi dan
kesimpulan diambil intisari-nya saja untuk dijadikan suatu kesimpulan. Pada sidang kesimpulan
ini dilaksanakan hanya 1 hari saja dimana Penggugat dan Tergugat, keduanya menyerahkan surat
kesimpulan secara bersamaan dalam 1 hari yang ditentukan oleh Hakim.
Sidang kesimpulan hanya berlangsung sebentar, biasanya hanya 5 menit dan tidak ada tanya
jawab antara para pihak.
Lalu Hakim akan menunda sidang selama 2 minggu untuk sidang pembacaan putusan (sidang
terakhir).
Contoh Kesimpulan Penggugat :
Sidang Putusan adalah sidang terakhir dari proses persidangan perceraian. Pada tahap ini kedua-
belah pihak diwajibkan hadir (atau bisa diwakilkan pengacaranya jika memang diwakili oleh
seorang pengacara).
Hakim akan membacakan isi putusan, apakah gugatan cerai Dodi dikabulkan atau tidak. Seperti
biasa, dalam sidang ini para pihak dipersilahkan duduk dihadapan hakim lalu hakim
membacakan isi putusannya tersebut.
Contoh Putusan Hakim (hanya isi akhir putusannya saja) :
Setelah isi putusan dibacakan, panitera akan memberikan Susan tanda selesai sidang yang harus
ditebus di kasir Pengadilan Agama.
Sidang perceraian sudah diputus hakim! Namun belum berkekuatan hukum (belum syah). Di
poin V di bawah ini dijelaskan mengenai hal tersebut.