Contoh Kasus Hukum Perdata di Indonesia Kasus Perceraian karena Perbedaan pandangan
Hidup. Perkara Cerai Dodi Karena Perbedaan Pandangan Hidup dan penyelesaiannya
Contoh kasus dari suami Istri yang hendak mengajukan gugatan cerai pada istrinya di
Pengadilan Negeri (PN), adapaun data/identitasnya adalah sebagai berikut :
Proses Cerai
Sekarang Dodi siap membuat gugatan cerai-nya, adapun tahapannya sebagai berikut:
Setelah gugatan cerai selesai dibuat, Dodi mem-photocopy-kannya sebanyak 5 kali. Jadi total
Dodi memegang 6 berkas gugatan cerainya yang nantinya ke-6 berkas tersebut diperlukan
dalam pendaftaran gugatan cerainya nanti untuk:
• 1 berkas untuk dikirim oleh pengadilan kepada si istri-nya Dodi selaku Tergugat;
• 3 berkas untuk dikasih ke para Hakim;
• 1 berkas untuk panitera (pegawai perkara gugatan); dan
• sisa 1 berkasnya lagi untuk dimiliki oleh Dodi sendiri.
Pendaftaran Gugatan di Pengadilan Negeri
Sudah beres mempersiapkan berkas-berkas, lalu Dodi pergi ke Pengadilan Negeri Jak-Tim
untuk mendaftarkan gugatan cerai-nya.
Dodi masuk ke bagian administrasi pendaftaran perkara perdata.
Dodi menemui salah satu pegawai yang khusus menerima pendaftaran perkara, dimana
pegawai tersebut memberikan informasi tentang masalah birokrasi dan jumlah biaya
pendaftaran. Dodi menyerahkan 6 berkas gugatan cerai-nya untuk mendapatkan
cap/pengesahan pendaftaran dari si pegawai itu. Dodi disisakan 1 berkas untuk dirinya
sebagai pegangannya nanti disaat sidang dimulai.
Berkas gugatan cerai Dodi akan dikirim melalui pos ke alamat istrinya sekaligus dengan surat
resmi dari pengadilan untuk menghadiri sidang mediasi (perdamaian). Begitupula dengan
Dodi, setelah pendaftaran gugatan didaftarkan, Dodi tinggal menunggu datanganya surat
panggilan sidang mediasi dari pengadilan.
Kira-kira surat panggilan tersebut akan sampai 2 minggu sejak pendaftaran gugatan cerai.
Lalu isi surat panggilan itu menentukan tanggal jatuhnya sidang mediasi, yang umumnya
jatuh 4 minggu setelah tanggal pendaftaran gugatan cerai.
Dua minggu berlalu dari hari pendaftaran, akhirnya Dodi menerima surat dari Pengadilan
Negeri Jak-Tim (PN Jak-Tim). Begitupula halnya dengan si istri-nya juga mendapat surat
panggilan sidang dari PN Jak-Tim. Isi surat untuk Dodi hanyalah tentang kewajiban
menghadiri sidang mediasi disertai hari dan tanggal sidang. Berbeda dengan si istri, isi
suratnya selain informasi tentang waktu dan hari sidang, surat tersebut sekaligus
melampirkan surat gugatan cerai dari si Dodi/suaminya.
Sidang Mediasi/Perdamaian
1. Berpakaian rapih dan sopan (bila berpakaian tidak sopan, kemungkinan dapat diusir
Hakim) serta membawa surat panggilan sidangnya;
Berpakaian sopan bagi perempuan = tidak berpakaian yang terbuka, jangan mengenakan
tank-top/kaos/sandal. Pakailah kemeja/baju sopan dan sepatu. Berpakaian sopan bagi pria =
jangan mengenakan kaos/sandal/topi. Pakailah celana panjang bahan, baju yang berkerah dan
sepatu tertutup.
2. Datang pagi hari (sekitar jam 9.00) di pengadilan untuk melapor ke panitera;
3. Pegawai pengadilan akan memanggil para pihak (si suami dan si istri), untuk bertemu
dengan Ketua Hakim yang menangani perkara cerai-nya Dodi. Pada kesempatan tersebut
Ketua Hakim akan mengalihkan perkara sidang kepada Hakim khusus mediasi;
4. Sidang mediasi dimulai, Dodi dan istri dipersilahkan duduk di ruangan Hakim mediasi.
Sidangg mediasi pertama dilakukan dengan tujuan utama mendamaikan para pihak;
o sidang mediasi biasanya dilaksanakan selama 3 kali, bilamana dalam sidang mediasi
tersebut tidak tercapai perdamaian, maka sidang berlanjut kepada sidang yang sebenarnya
yakni sidang Jawaban dari si istri (Tergugat);
o umumnya sidang mediasi dilakukan setiap minggu selama 3 kali berturut-turut.
5. Jika pada sidang mediasi tidak tercapai perdamaian maka selanjutnya adalah sidang
Jawaban dari si istri (Tergugat);
Sidang Ke-2/Sidang Jawaban
Dikarenakan Dodi sudah sangat yakin untuk bercerai maka ia menjawab,”saya tetap pada
pendirian saya untuk berpisah dan meneruskan proses persidangan gugatann cerai ini”.
Selanjutnya sidang dilanjutkan dengan penyerahan surat Jawaban dari si Tergugat/istri.
Surat jawaban (contoh) dari si Tergugat/istri adalah sebagai berikut:
Setelah hakim menerima surat Jawaban dari si Tergugat lalu sidang selesai dan akan
diadakan lagi 1 minggu kemudian dengan jadwal sidang penyerahan surat Replik (dari si
Penggugat/Dodi);
Sidang Replik
Tiba saatnya sidang Replik. Sidang Replik adalah penyerahan surat yang berisi tanggapan
dan respon dari surat Jawaban dari si Tergugat.
Umumnya pada sidang Replik ini berjalan hanya 10 menit saja, karena dalam persidangannya
hanya menyerahkan surat Replik ke hakim saja dan kepada si Tergugat. Setelah itu sidang
ditutup dan diadakan lagi 1 minggu kemudian dengan jadwal sidang penyerahan surat Duplik
(dari si Tergugat);
Contoh Surat Replik dari Penggugat / Dodi :
Sidang Duplik (dari si Tergugat)
Sidang Duplik adalah sidang penyerahan surat yang berisi tanggapan dan respon dari surat
Replik Penggugat.
Sidang Duplik hanyalah penyerahan surat Duplik Tergugat, jadi sidang berlangsung singkat
hanya 5 menit saja, lalu sidang ditutup dan akan diadakan lagi 1 minggu kemudian dengan
acara sidang pembuktian dan saksi dari Penggugat/Dodi;
Contoh surat Duplik Tergugat :
Sidang pembuktian saksi adalah sidang terpenting dari proses perceraian di pengadilan,
dimana dalam sidang ini adalah pembuktian adanya keretakan dalam rumah tangga itu benar
adanya. Oleh sebab itu segala macam bentuk bukti-bukti dan saksi-saksi pendukung haruslah
disiapkan dengan matang.
Adapun langkah-langkah sebelum sidang pembuktian adalah sebagi berikut:
Pengumpulan bukti-bukti:
Bukti-bukti yang harus dipersiapkan dan dibawa:
1. KTP asli Dodi dan KTP si istri beserta photocopy-nya;
2. Buku nikah asli dan photocopy-nya;
3. Kartu keluarga asli dan photocopy-nya (bila sudah dibuat);
4. Akta kelahiran anak asli dan photocopy-nya (jika punya anak).
Menghadiri saksi dalam sidang pembuktian adalah sesuatu yang wajib, bila tidak maka
umumnya Hakim akan mengalahkan gugatan yang telah kita buat. Mengapa keberadaan saksi
sangatlah penting? Karena dari informasi/keterangan saksi-saksi itulah si Hakim menilai
apakah keterangan saksi-saksinya tersebut sesuai dengan apa yang telah di-argumen-kan
dalam gugatan perceraiannya.
Tentang saksi
1. Saksi yang akan ditampilkan haruslah minimal 2 orang;
2. Para saksi itu sebaiknya yang mempunyai hubungan darah (orang tua/saudara
kandung/sepupu).
Dalam perkara ini Dodi (Penggugat) akan menghadiri 2 orang saksi, yakni kedua orang
tuanya sendiri, yaitu:
1. Bapak Lim Hermawan (ayah kandung Penggugat); dan
2. Ibu Martini Hartono (ibu kandung Penggugat).
Sebelum sidang pembuktian/saksi dimulai, Dodi membuat daftar pertanyaan-pertanyaan
untuk ditanyakan kepada para saksi-nya, setelah itu Dodi memberitahukan kepada para
saksinya tentang pertanyaan apa saja yang akan ditanyakan saat sidangnya nanti, agar para
saksi dapat menjawabnya dengan tenang dan tidak gugup.
Sidang pembuktian/saksi dimulai, di awal sidang, satu saksi dipersilahkan hakim untuk
berdiri untuk memperlihatkan KTP lalu hakim membacakan sumpah saksi yang diikuti oleh
saksi. Saksi dipersilahkan duduk dan Hakim akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan
menyangkut sengketa rumah tangga Dodi dengan Dr. Wani. Setelah itu Dodi diberikan
kesempatan untuk bertanya kepada saksi.
Tentang pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan Hakim kepada Saksi
1. Siapa nama lengkap anda?
2. Berapa umur anda?
3. Apa pekerjaan anda?
4. Dimana alamat anda?
5. Apa hubungan saksi dengan Penggugat?
6. Kapan dilaksanakannya perkawinan Penggugat-Tergugat?
7. Bisakah bapak/ibu menceritakan kehidupan rumah tangga Penggugat?
8. Bisakah anda menerangkan perpecahan hubungan keluarga Penggugat-Tergugat?
9. Pernahkah anda mengadakan perdamaian kepada Penggugat-Tergugat?
10. Apakah menurut anda hubungan rumah tangga Penggugat-Tergugat dapat diselamatkan?
Setelah itu sidang pembuktian/saksi dari Penggugat selesai!
Sidang kesimpulan adalah sidang penyerahan surat kesimpulan dari proses sidang-sidang
sebelumnya. Dari adanya surat gugatan, jawaban, replik, duplik, keterangan para saksi dan
kesimpulan diambil intisari-nya saja untuk dijadikan suatu kesimpulan. Pada sidang
kesimpulan ini dilaksanakan hanya 1 hari saja dimana Penggugat dan Tergugat, keduanya
menyerahkan surat kesimpulan secara bersamaan dalam 1 hari yang ditentukan oleh Hakim.
Sidang kesimpulan hanya berlangsung sebentar, biasanya hanya 5 menit dan tidak ada tanya
jawab antara para pihak.
Lalu Hakim akan menunda sidang selama 2 minggu untuk sidang pembacaan putusan (sidang
terakhir).
Contoh Kesimpulan Penggugat :
Sidang Putusan
Sidang Putusan adalah sidang terakhir dari proses persidangan perceraian. Pada tahap ini
kedua-belah pihak diwajibkan hadir (atau bisa diwakilkan pengacaranya jika memang
diwakili oleh seorang pengacara).
Hakim akan membacakan isi putusan, apakah gugatan cerai Dodi dikabulkan atau tidak.
Seperti biasa, dalam sidang ini para pihak dipersilahkan duduk dihadapan hakim lalu hakim
membacakan isi putusannya tersebut.
Contoh Putusan Hakim (hanya isi akhir putusannya saja) :
Setelah isi putusan dibacakan, panitera akan memberikan Susan tanda selesai sidang yang
harus ditebus di kasir Pengadilan Agama.
Sidang perceraian sudah diputus hakim! Namun belum berkekuatan hukum (belum syah). Di
poin V di bawah ini dijelaskan mengenai hal tersebut.