Anda di halaman 1dari 70

i

Diterbitkan oleh :

BIDANG PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS


Kepala DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Jalan Dr. Radjiman No. 6 Telp (022) 4264813 Fax: (022) 4264881
Wisseelbord (022) 4264944, 4264957, 4264973
Bandung 40171

Pengarah

Dr. Ir.H. Ahmad Hadadi, M.Si.


Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Penanggung Jawab

Ir. H. Yesa Sarwedi Hami Seno, M.Pd.


Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Koordinator Pengembang Modul

Deden Saeful Hidayat, M.Pd.


Kepala KCD Wilayah VI
Aan Nugraha, S.Pd.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Dian Rochdiana, S.T.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Koordinator Pelaksana

Kustimi, M.Pd.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Tim SEAMOLEC.
Suamin, S.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Drs. H. Jumdiat Marzuki, M.M.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Dr. Sundari, M.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Dra. Dedeh Suatini. M.Pd.
Kepala SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung.
Aip Syarif Hasan Efendi, M.Pd.
Guru SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung.
Yudi Kusniadi, S.Pd., M.Pd
Guru SMA Pasundan 2 Kabupaten Cianjur

Penulis Modul

 Dede Rahayu, S.Pd., M.Pd (SMAN 1 Manonjaya Kab. Tasikmalaya)


 Irra Martiana, S.Sos (SMAN 3 Kabupaten Subang)
 Neni Setiani, S.Pd., M.Pd (SMAN 10 Kabupaten Garut)
 Ai Kurniasih, S.Pd., M.Pd (SMAN 9 Kabupaten Garut)
 Annisa Sinta P.N, S.Pd., M.Sos (SMAN 5 Kota Bandung)
 Vetrisa Nurani, S.Pd (SMAN 25 Kota Bandung)

Editor

Drs. R. Eryanto, M.Pd. (Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas)
Dede Rahayu, S.Pd., M.Pd (Guru SMAN 1 Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya)

Layout

Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menegah Atas.


KATA PENGANTAR

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan APK Sekolah
Menengah telah menetapkan sebuah strategi yang inovatif yaitu dengan melalui
penyelenggaraan Sekolah Menengah Atas Terbuka atau SMA Terbuka, yang tersebar di
seluruh kabupaten kota yang ada di Jawa Barat.
Keberadaan SMA Terbuka tentunya disamping dalam rangka untuk meningkatkan
layanan akses daya tampung tetapi perlu pula didampingi dengan adanya peningkatan mutu
pendidikan dari SMA Terbuka itu sendiri . Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di
SMA Terbuka tentunya sangat dipengaruhi dengan adanya proses belajar dan bahan ajar
yang digunakan oleh peserta didik yang ada di SMA Terbuka. Dengan adanya proses belajar
dan bahan ajar yang tepat diharapkan mutu pendidikan SMA Terbuka dapat disejajarkan
dengan mutu pendidikan yang ada di sekolah reguler.
Modul merupakan bahan ajar yang tepat untuk SMA Terbuka karena proses belajar
di SMA Terbuka sebagian besar menggunakan pola belajar mandiri. Dengan adanya bahan
ajar modul SMA Terbuka yang sudah disusun dan mengacu kepada Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku, diharapkan proses belajar
SMA Terbuka lebih efektif dan dapat berjalan dengan lancar. Untuk itulah, maka Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengadakan bahan ajar modul untuk SMA Terbuka pada
Tahun 2018.
Kepada semua pihak yang telah membantu terhadap kelancaran dalam proses
pengadaan modul SMA Terbuka ini, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
mengucapkan terima kasih semoga kebaikan saudara mendapat imbalan dari Allah SWT,
Aamiin.

Bandung, Desember 2018.


Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat

Dr. Ir H. Ahmad Hadadi , M.Si


Pembina Utama Madya
NIP. 19611231 198703 1 042

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
Deskripsi ............................................................................................................................... 1
Prasyarat ............................................................................................................................... 1
Panduan Belajar .................................................................................................................... 1
Tujuan Akhir .......................................................................................................................... 2
Cek Kemampuan ................................................................................................................... 2
KONFLIK DAN RESOLUSI KONFLIK ......................................................................................... 4
Tujuan Pembelajaran ............................................................................................................ 4
Uraian Materi ........................................................................................................................ 4
Penilaian Pembelajaran ....................................................................................................... 21
Tindak Lanjut Pembelajaran ................................................................................................ 31
INTEGRASI DAN REINTEGRASI ............................................................................................ 33
Tujuan Pembelajaran .......................................................................................................... 33
Uraian Materi ...................................................................................................................... 33
Penilaian Pembelajaran ....................................................................................................... 43
Tindak Lanjut Pembelajaran ................................................................................................ 61
Referensi ............................................................................................................................. 62
Daftar Istilah ....................................................................................................................... 63

ii
PENDAHULUAN

Deskripsi

Modul ini mempelajari tentang konflik, kekerasan dan perdamaian, serta integrasi dan
reintegrasi sosial sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan.

Prasyarat

Agar dapat mempelajari modul ini dengan efektif Anda harus memahami terlebih dahulu
tentang konsep konflik dan kekerasan, membaca buku teks yang berkaitan dengan
faktor penyebab konflik dan kekerasan. Pada materi selanjutnya, Anda harus
mengidentifikasi integrasi dan reintegrasi sosial sebagai upaya pemecahan masalah
konflik dan kekerasan dalam masyarakat.

Panduan Belajar

1. Pahamilah setiap materi yang Anda pelajari dalam modul ini secara teliti.
2. Apabila terdapat tugas, baik tugas individu maupun kelompok, maka kerjakanlah
tugas-tugas tersebut sebagai sarana latihan. Bilamana perlu silahkan Anda
konsultasikan hasilnya dengan guru pamong atau guru kunjung ditempat kegiatan
belajar;
3. Setelah mempelajari modul ini, jawablah setiap pertanyaan yang Anda temukan
dengan jawaban yang benar serta kerjakan sesuai dengan kemampuan anda;
4. Catatlah setiap kesulitan yang Anda temukan dalam modul ini untuk selanjutnya
ditanyakan pada guru kunjung atau guru pamong pada saat kegiatan tatap muka.
5. Bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul ini, agar Anda
mendapatkan pengetahuan tambahan;
6. Untuk keberhasilan Anda dalam mempelajari Sosiologi, maka ikutilah alur berikut:

7. Pahamilah peta kemampuan yang ada di atas.

1
Tujuan Akhir

Setelah Anda mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat :


1. Menjelaskan pengertian konflik dan kekerasan;
2. Mengidentifikasi faktor penyebab konflik dan kekerasan;
3. Memahami cara menyelesaikan konflik dan kekerasan dengan cara integrasi.

Cek Kemampuan

2
KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis konflik sosial dan cara memberikan respon untuk
melakukan resolusi konflik demi terciptanya kehidupan yang
damai di masyarakat

3
KONFLIK DAN RESOLUSI KONFLIK

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian konflik dan kekerasan;
2. Mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya konflik sosial dan kekerasan;
3. Mengidentifikasi dampak kekerasan (fisik, mental, sosial) dari konflik dan
kekerasan yang terjadi di masyarakat dengan menggunakan contoh-contoh nyata
dalam kehidupan sehari-hari yang ada di masyarakat setempat;
4. Memahami tentang manajemen / resolusi konflik.

Uraian Materi

A. Konflik Sosial
Interaksi dengan kepentingan yang beragam dalam kehidupan sehari-hari akan
mengakibatan terjadinya konflik, karena tanpa konflik manusia tidak akan tumbuh
dan berkembang secara optimal. Tahap lanjut dari konflik biasanya akan muncul
suatu tindakan kekerasan. Dengan demikian sikap yang baik dari masyarakat dalam
menanggapi permasalahan konflik dan kekerasan adalah menciptakan perdamaian.
Konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat, bahkan tidak
ada satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik. Setiap masyarakat
pasti pernah mengalami konflik, baik konflik dalam skala kecil atau konflik skala
besar. Konflik yang cakupannya kecil, seperti konflik dalam keluarga, teman, dan
atasan / bawahan. Sementara itu, konflik dalam skala besar, seperti konflik antar
golongan atau antar kampung.

Aktivitas Individu

1. Amatilah gambar disamping


2. Apa yang Anda pikirkan setelah melihat gambar
tersebut? buatlah beberapa pertanyaan dari
gambar tersebut?
3. Carilah informasi tambahan mengenai
Sumber : Nasional Kompas pengertian konflik sosial dari sumber lain yang
Gambar 1.1 Konflik yang
mendukung!
terjadi di masyarakat

4
1. Pengertian Konflik
Secara sederhana, pengertian konflik adalah saling memukul (configere).
Namun, konflik tidak hanya berwujud pada pertentangan fisik. Secara umum,
pengertian konflik sosial (pertentangan) adalah sebagai suatu proses sosial antara
dua pihak atau lebih ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Latar belakang
adanya konflik adalah adanya perbedaan yang sulit ditemukan kesamaannya atau
didamaikan baik itu perbedaan kepandaian, ciri fisik, pengetahuan, keyakinan,
dan adat istiadat.
Konflik juga banyak didefinisikan oleh para ahli antara lain sebagai
berikut :
 Menurut Soerjono Soekanto
Konflik adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha
untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan dengan
disertai ancaman dan kekerasan;
 Menurut Gillin dan Gillin
Konflik adalah bagian dari proses sosial yang terjadi karena adanya
perbedaan-perbedaan fisik, emosi, kebudayaan, dan perilaku;
 Menurut Robert M. Z. Lawang
Konflik adalah sebuah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka
seperti, nilai, status, kekuasaan dan sebagainya;
 Menurut Lewis A. Coser
Konflik adalah sebuah perjuangan mengenai nilai-nilai atau tuntutan atas
status, kekuasaan, bermaksud untuk menetralkan, mencederai, atau
melenyapkan lawan.

2. Faktor-faktor Penyebab Konflik


Konflik marupakan sebuah proses interaksi sosial yang dilakukan manusia
untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Oleh sebab itu, konflik dilatarbelakangi
oleh perbedaan-perbedaan sosial di antara individu yang terlibat dalam suatu
interaksi sosial.
a. Faktor Penyebab Konflik secara umum
1) Perbedaan Antar Individu
Merupakan perbedaan yang
menyangkut perasaan,
pendirian, pendapat atau ide
yang berkaitan dengan harga diri,
kebanggaan, dan identitas
seseorang, Misalnya, dalam sebuah
Sumber: https://www.google.co.id/
ruangan kantor ada karyawan yang Gambar 1.2 Perbedaan yang menimbulkan rasa benci
dan amarah sebagai awal timbulnya suatu konflik.
terbiasa bekerja sambil

5
mendengarkan musik dengan suara yang keras, tetapi karyawan lain lebih
menyukai bekerja dengan suasana yang tenang, sehingga kebisingan
merupakan hal yang mengganggu konsentrasi dalam bekerja. Perbedaan
perasaan dan kebiasaan tersebut menimbulkan rasa benci dan amarah
sebagai awal timbulnya suatu konflik.
2) Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk dalam
lingkungan keluarga dan masyarakat
tidak semua masyarakat memiliki nilai-
nilai dan norma-norma sosial yang
sama. Apa yang dianggap baik oleh
suatu masyarakat belum tentu sama
dengan apa yang dianggap baik oleh Sumber: https://www.google.co.id/
masyarakat lain. Misalnya, seseorang Gambar 1.3 Perbedaan Kebudayaan,
Suku, Agama, Ras dan Etnis bukanlah
yang dibesarkan dalam lingkungan suatu hal yang aneh di masyarakat
keluarga dan masyarakat yang
menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional bertemu dengan seseorang yang
dibesarkan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang menjunjung
tinggi nilai-nilai modern, maka akan terdapat perbedaan-perbedaan nilai
yang dianut oleh kedua belah pihak sehingga dapat menimbulkan konflik.
3) Perbedaan Kepentingan
Setiap individu ataupun kelompok sering
kali memiliki kepentingan yang berbeda
dengan individu atau kelompok lainnya.
Semua itu bergantung dari kebutuhan-
kebutuhan hidupnya. Perbedaan kepentingan
ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik,
sosial, dan budaya. Misalnya, seorang Sumber : Pratiwi Nur Blogger
Gambar 1.4 Perbedaan Individu dalam
pengusaha menghendaki adanya masyarakat menjadi hal biasa
penghematan dalam biaya suatu produksi
sehingga dengan terpaksa harus melakukan rasionalisasi pegawai. Namun,
para pegawai yang terkena rasionalisasi merasa hak-haknya diabaikan sehingga
perbedaan kepentingan tersebut menimbulkan suatu konflik.

6
4) Perubahan Sosial
Perubahan sosial dalam sebuah
masyarakat yang terjadi terlalu cepat
dapat mengganggu keseimbangan sistem
nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat tersebut. Konflik dapat terjadi
karena adanya ketidaksesuaian antara
harapan individu atau masyarakat dengan Sumber : gempitanews.com
kenyataan sosial yang timbul akibat Gambar 1.5 Perubahan Sosial yang
terjadi di masyarakat
perubahan tersebut. Misalnya, masyarakat
Indonesia sedang mengalami proses perubahan dari masyarakat pedesaan
yang agraris menuju masyarakat industri. Industrialisasi yang terjadi di
lingkungan masyarakat desa sering kali menuai masalah sosial. Tergusurnya
lahan pertanian menyebabkan sebagian generasi mudanya memilih bekerja
sebagai buruh pabrik. Nilai-nilai tradisional seperti nilai kegotong-
royongan berubah menjadi nilai kontrak kerja dan nilai-nilai kebersamaan
berubah menjadi individualistis. Hal-hal tersebut sering kali
menimbulkan konflik di tengah masyarakat.
Secara umum, suatu konflik dapat terjadi apabila seseorang atau
kelompok terhalang upayanya dalam mencapai tujuan. Hal ini karena
adanya perbedaan paham terhadap tujuan itu sendiri, terhadap nilai-nilai
sosial dan norma-norma sosial, maupun terhadap tindakan-tindakan dalam
masyarakat. Terlebih lagi apabila sanksi bagi pelanggaran atas nilai dan
norma tidak dijalankan dengan adil, maka konflik dapat berubah menjadi
kekerasan
b. Faktor Penyebab Konflik di Indonesia
Dalam masyarakat Indonesia yang
majemuk rawan terhadap terjadinya suatu
konflik sosial, karena secara garis besar
struktur sosial masyarakat Indonesia terbagi
ke dalam berbagai suku bangsa, agama,
ataupun golongan yang beragam. Sementara
itu, seorang Antropolog Indonesia yaitu Sumber : wanda vernandhes9. blogspot.com
Gambar 1.6 Gambar Keragaman suku
Koentjaraningrat mengatakan bahwa sumber bangsa Indonesia rawan konflik sosial

konflik antar suku bangsa atau golongan


dalam negara yang sedang berkembang antara lain :
1) Konflik bisa terjadi kalau warga dari dua suku bangsa masing-masing
bersaing dalam hal mendapatkan lapangan mata pencaharian hidup yang
sama.

7
2) Konflik bisa terjadi kalau warga dari satu suku bangsa mencoba
memaksakan unsur-unsur dari kebudayaannya kepada warga dari suku
bangsa lain.
3) Konflik yang sama dasarnya, tetapi lebih fanatik dalam wujudnya bisa
terjadi kalau suatu suku bangsa mencoba memaksakan konsep-konsep
agamanya terhadap warga dari suku bangsa lain yang berbeda agama.
4) Konflik juga akan terjadi kalau suatu suku bangsa berusaha mendominasi
suatu bangsa lain secara politis.
5) Potensi konflik terpendam ada dalam hubungan antara suku bangsa yang
telah bermusuhan secara adat.
3. Bentuk-bentuk Konflik
Secara garis besar berbagai konflik dalam masyarakat dapat diklasifikasikan ke
dalam beberapa bentuk konflik berikut ini :
a. Berdasarkan Sifatnya
1) Konflik Destruktif
merupakan konflik yang muncul karena
adanya perasaan tidak senang, rasa benci
dan dendam dari seseorang ataupun
kelompok terhadap pihak lain. Pada
konflik ini terjadi bentrokan-bentrokan
fisik yang mengakibatkan hilangnya Sumber : IPS mudah.com
nyawa dan harta benda. Contohnya, Gambar 1.7 konflik destruktif
merupakan konflik yang merusak
konflik Ambon, Poso, Kupang, dan
Sambas.
2) Konflik Konstruktif
merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena
adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi
suatu permasalahan. Konflik ini akan menghasilkan suatu konsensus dari
perbedaan pendapat tersebut dan menghasilkan suatu perbaikan. Misalnya,
perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi.
b. Berdasarkan Posisi Pelaku yang berlaku
Berdasarkan posisi pelaku yang berkonfiik, konflik dibedakan menjadi
konflik vertikal, konflik horizontal, dan konflik diagonal.
1) Konflik vertikal merupakan konflik antarkomponen masyarakat di dalam
satu struktur yang memiliki hierarki. Contohnya, konflik yang terjadi
antara atasan dengan bawahan dalam sebuah kantor;
2) Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antara individu atau
kelompok yang memiliki kedudukan yang relatif sama. Contohnya,
konflik yang terjadi antar organisasi massa;

8
3) Konflik diagonal merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidak
adilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan
pertentangan yang ekstrim. Contohnya, konflik Aceh.
Ada beragam konflik, bergantung dari sudut pandangnya sehingga jika
dipandang dari aspek perilaku terhadap sasaran, maka konflik terdiri atas :
 Konflik tertutup (latent), yaitu konflik tersembunyi atau tidak muncul
dipermukaan, tetapi terus berlangsung;
 Konflik terbuka (manifest) yaitu konflik atau pertentangan yang sangat
nyata dan berakar sangat mendalam;
Namun, dalam kenyataannya ditemukan banyak konflik dengan bentuk dan
jenis yang beragam. Soerjono Soekanto (1989:90) berusaha
mengklasifikasikan bentuk dan jenis-jenis konflik tersebut. Menurutnya,
konflik mempunyai beberapa bentuk khusus, yaitu :
a. Konflik Pribadi
Konflik terjadi dalam diri seseorang terhadap orang lain. Umumnya konflik
pribadi diawali perasaan tidak suka terhadap orang lain, yang pada
akhirnya melahirkan perasaan benci yang mendalam. Perasaan ini
mendorong seseorang untuk memaki, menghina, bahkan memusnahkan
pihak lawan. Pada dasarnya konflik pribadi sering terjadi dalam
masyarakat;
b. Konflik Rasial
Konfilk rasial umumnya terjadi di suatu
negara yang memiliki keragaman suku dan
ras. Lantas, apa yang dimaksud dengan ras?
Ras merupakan pengelompokan manusia
berdasarkan ciri-ciri biologisnya, seperti
bentuk muka, bentuk hidung, warna kulit, Sumber : BBC.com
Gambar 1.8 Konflik Rasial yang terjadi
dan warna rambut. Secara umum ras di di masyarakat
dunia dikelompokkan menjadi lima ras,
yaitu australoid, mongoloid, kaukasoid, negroid, dan ras-ras khusus. Hal ini
berarti kehidupan masyarakat di dunia dapat berpotensi munculnya konflik
jika perbedaan antar ras selalu dipertentangkan satu sama lainnya.
c. Konflik Antar Kelas Sosial
Terjadinya kelas-kelas di masyarakat
karena adanya sesuatu yang dihargai,
seperti kekayaan, kehormatan, dan
kekuasaan. Kesemua itu menjadi dasar
penempatan seseorang dalam kelas-kelas
sosial, yaitu kelas sosial atas, menengah,
dan bawah. Seseorang yang memiliki Sumber : Jejaring Blog Unes
Gambar 1.9 Konflik Antar Kelas yang
kekayaan dan kekuasaan yang besar terjadi di masyarakat

9
menempati posisi atas, sedangkan orang yang tidak memiliki kekayaan dan
kekuasaan berada pada posisi bawah. Dari setiap kelas mengandung hak
dan kewajiban serta kepentingan yang berbeda-beda. Jika perbedaan ini
tidak dapat terjembatani, maka situasi kondisi tersebut mampu memicu
munculnya konflik rasial.
d. Konflik politik antar golongan dalam satu masyarakat maupun antara
negara-negara yang berdaulat.
Dunia perpolitikan pun tidak lepas dari munculnya konflik sosial. Politik
adalah cara bertindak dalam menghadapi atau menangani suatu masalah.
Konflik politik terjadi karena setiap golongan di masyarakat melakukan
politik yang berbeda-beda pada saat menghadapi suatu masalah yang
sama. Karena perbedaan inilah, maka peluang terjadinya konflik
antargolongan terbuka lebar. Contoh rencana undang-undang pornoaksi
dan pornografi sedang diulas, masyarakat Indonesia terbelah menjadi dua
pemikiran, sehingga terjadi pertentangan antara kelompok masyarakat
yang setuju dengan kelompok masyarakat yang tidak menyetujuinya.
e. Konflik Bersifat Internasional
Konflik internasional biasanya terjadi
karena perbedaan-perbedaan
kepentingan di mana menyangkut
kedaulatan negara yang saling
berkonflik. Karena mencakup suatu
negara, maka akibat konflik ini
dirasakan oleh seluruh rakyat dalam Sumber : media harapan.com
Gambar 1.10 konflik internasional yang
suatu negara. Apabila kita mau melibatkan berbagai negara
merenungkan sejenak, pada umumnya
konflik internasional selalu berlangsung dalam kurun waktu yang lama dan
pada akhirnya menimbulkan perang antarbangsa, mengapa demikian?

Aktivitas Mandiri

Di depan telah dibahas begitu banyak ragam dan jenis konflik yang terjadi di masyarakat.
Secara umum, konflik sosial terbagi atas konflik pribadi, konflik rasial, konflik antarkelas
sosial, konflik politik antargolongan dan antarnegara, serta konflik internasional. Nah,
untuk lebih memahami materi ini cobalah bersama teman sekelompokmu mencari
contoh-contoh konflik yang terjadi di Indonesia dan Klasifikasikan konflik tersebut ke
dalam bentuk dan jenis konflik yang tepat dan sertakan pula alasan kalian.

10
NO CONTOH KONFLIK KETERANGAN KONFLIK JENIS KONFLIK
1. G.30 S PKI Pemberontakan partai komunis Konflik ideologi
2. ………………………………
3. ………………………………
4. ………………………………
5. ………………………………
dst

B. Kekerasan
Konflik sosial merupakan fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan
masyarakat. Dalam konflik, individu yang terlibat lebih menggunakan perasaan benci
dan amarah. Perasaan ini mendorong individu melukai dan menyerang pihak lawan
yang cenderung menggunakan tindak kekerasan. Oleh karena itu, konflik diidentikkan
dengan tindak kekerasan. Lihat saja konflik yang terjadi di Indonesia. Setiap individu
atau kelompok yang bertikai tidak segan-segan menghancurkan rumah, tempat
ibadah, harta benda, bahkan diri pihak lawan. Lantas, apa yang dimaksud dengan
kekerasan itu? bagaimana bentuknya? apa yang menjadi penyebab kekerasan
terjadi? kesemua itu akan kita kaji pada materi di bawah ini. Dengan begitu, Anda
dapat membedakan antara konflik dengan kekerasan.
1. Pengertian Kekerasan
Istilah kekerasan berasal dari bahasa Latin
violentia, yang berarti keganasan, kebengisan,
kedahsyatan, kegarangan, aniaya, dan
perkosaan (sebagaimana dikutip Arif Rohman :
2005). Tindak kekerasan, menunjuk pada
tindakan yang dapat merugikan orang lain.
Pada dasarnya kekerasan diartikan sebagai Sumber : indrasamanapin.blogspot.com
perilaku dengan sengaja maupun tidak sengaja Gambar 1.11 Konflik yang tidak terkendali
akan berujung dengan kekerasan
(verbal maupun nonverbal) yang ditujukan
untuk mencederai atau merusak orang lain, baik berupa serangan fisik, mental,
sosial, maupun ekonomi yang melanggar hak asasi manusia, bertentangan
dengan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat sehingga berdampak trauma
psikologis bagi korban.
Kekerasan adalah sebuah aksi atau tindakan yang bertujuan untuk merusak,
mencederai, melukai, memusnahkan properti bahkan manusia. Kekerasan sendiri
terbagi menjadi dua yaitu kekerasan secara langsung (direct violence) dan
kekerasan struktural (structural violence). Kekerasan secara langsung tidak
sekedar melakukan kekerasan secara tangible, tapi lebih dari itu, yakni
merupakan aksi yang bertujuan untuk menciptakan hierarki dan hegemoni. Kedua
adalah kekerasan struktural (structural violence), yakni kekerasan yang diawali
dari adanya perbedaan kelas dan posisi yang hegemoni dan dihegemoni sehingga

11
memungkinkan terjadinya tindakan alienasi-diskriminasi-eksploitasi-represi yang
bertujuan untuk menjaga hierarki yang sudah ada oleh kelompok yang berkuasa,
maupun bertujuan untuk menghancurkannya oleh kelompok yang tertindas
kekerasan struktural biasanya dilakukan oleh kelompok mayoritas atau yang
memegang kekuasaan sehingga di dalam penerapan kehidupan berbangsa dan
bernegara selalu memihak pada kelompok berkuasa/mayoritas dan
mendiskriminasi kelompok yang tertindas/minoritas.
2. Macam-macam Kekerasan
a. Berdasarkan bentuknya, kekerasan dapat digolongkan menjadi kekerasan
fisik, psikologis, dan struktural.
1) Kekerasan fisik yaitu kekerasan nyata yang dapat dilihat, dirasakan oleh
tubuh. Wujud kekerasan fisik berupa penghilangan kesehatan atau
kemampuan normal tubuh, sampai pada penghilangan nyawa seseorang.
Contoh penganiayaan, pemukulan, pembunuhan, dan lain-lain.
2) Kekerasan psikologis yaitu kekerasan yang memiliki sasaran pada rohani
atau jiwa sehingga dapat mengurangi bahkan menghilangkan kemampuan
normal jiwa. Contoh kebohongan, indoktrinasi, ancaman, dan tekanan.
3) Kekerasan struktural yaitu kekerasan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok
dengan menggunakan sistem, hukum,
ekonomi, atau tata kebiasaan yang ada di
masyarakat. Oleh karena itu, kekerasan ini
sulit untuk dikenali.
Kekerasan struktural yang terjadi Sumber : Surabaya.tribunnews.com
Gambar 1.12 korban lumpur panas
menimbulkan ketimpangan-ketimpangan lapindo
pada sumber daya, pendidikan,
pendapatan, kepandaian, keadilan, serta wewenang untuk mengambil
keputusan.
Situasi ini dapat mempengaruhi fisik dan jiwa seseorang. Biasanya
negaralah yang bertanggung jawab untuk mengatur kekerasan struktural
karena hanya negara yang memiliki kewenangan serta kewajiban resmi
untuk mendorong pembentukan atau perubahan struktural dalam
masyarakat. Misalnya, terjangkitnya penyakit kulit di suatu daerah akibat
limbah pabrik di sekitarnya atau hilangnya rumah oleh warga Sidoarjo
karena lumpur panas Lapindo Brantas. Secara umum korban kekerasan
struktural tidak menyadarinya karena sistem yang menjadikan mereka
terbiasa dengan keadaan tersebut.

12
b. Berdasarkan pelakunya, kekerasan dapat digolongkan menjadi dua bentuk,
yaitu :
1) Kekerasan individual adalah kekerasan yang dilakukan oleh individu
kepada satu atau lebih individu. Contoh pencurian, pemukulan,
penganiayaan, dan lain-lain.
2) Kekerasan kolektif adalah kekerasan yang dilakukan oleh banyak individu
atau massa. Contoh tawuran pelajar, bentrokan antar desa konflik Sampit
dan Poso, dan sebagainya.
3. Sebab-sebab terjadinya kekerasan
Banyaknya tindak kekerasan yang terjadi di masyarakat menimbulkan rasa
keprihatinan yang mendalam dalam diri setiap ahli sosial. Setiap kekerasan yang
terjadi, tidak sekadar muncul begitu saja tanpa sebab-sebab yang mendorongnya.
Oleh karena itu, para ahli sosial berusaha mencari penyebab terjadinya kekerasan
dalam rangka menemukan solusi tepat mengurangi kekerasan.
Menurut Thomas Hobbes, kekerasan merupakan sesuatu yang alamiah
dalam manusia. Dia percaya bahwa manusia adalah makhluk yang dikuasai oleh
dorongan-dorongan irasional, anarkis, saling iri, serta benci sehingga menjadi
jahat, buas, kasar, dan berpikir pendek. Hobbes mengatakan bahwa manusia
adalah serigala bagi manusia lain (homo homini lupus). Oleh karena itu, kekerasan
adalah sifat alami manusia. Dalam ketatanegaraan, sikap kekerasan digunakan
untuk menjadikan warga takut dan tunduk kepada pemerintah. Bahkan, Hobbes
berprinsip bahwa hanya suatu pemerintahan negara yang menggunakan
kekerasan terpusat dan memiliki kekuatanlah yang dapat mengendalikan situasi
dan kondisi bangsa.
Sedangkan J.J. Rousseau mengungkapkan bahwa pada dasarnya manusia itu
polos, mencintai diri secara spontan, serta tidak egois. Peradaban serta
kebudayaanlah yang menjadikan manusia kehilangan sifat aslinya. Manusia
menjadi kasar dan kejam terhadap orang lain. Dengan kata lain kekerasan yang
dilakukan bukan merupakan sifat murni manusia. Terlepas dari kedua tokoh
tersebut kekerasan terjadi karena situasi dan kondisi yang mengharuskan
seseorang melakukan tindak kekerasan. Hal inilah yang melandasi sebagian besar
terjadinya kekerasan di Indonesia.
Adapun faktor-faktor penyebabnya adalah sebagai berikut :
a. Adanya prasangka buruk kepada pihak lain;
b. Individu tidak dapat mengendalikan emosinya;
c. Lahirnya permasalahan yang memancing permusuhan;
d. Kontrol sosial sudah tidak berfungsi untuk mengendalikan persaingan yang
terjadi;
e. Adanya keinginan manusia untuk mendapatkan prestasi.

13
4. Dampak adanya Konflik dan Kekerasan
Dalam kehidupan masyarakat majemuk sering terjadi pertentangan antara satu
aspek dengan aspek lainnya. Sumber potensi konflik yang rentang terjadi dalam
kehidupan masyarakat Indonesia adalah masalah agama, ras, dan suku bangsa.
Setiap konflik yang terjadi dalam masyarakat akan membawa dampak, baik dampak
secara langsung maupun dampak secara tidak langsung.
a. Dampak secara langsung
Dampak secara langsung merupakan dampak yang secara langsung dirasakan
oleh pihak-pihak yang terlibat konflik. Adapun dampak konflik secara
langsung, diantaranya sebagai berikut :
 Menimbulkan keretakan hubungan antara individu atau kelompok dengan
individu atau kelompok lainnya;
 Adanya perubahan kepribadian seseorang, seperti selalu memunculkan rasa
curiga, rasa benci, dan akhirnya dapat berubah menjadi tindakan kekerasan;
 Hancurnya harta benda dan korban jiwa, jika konflik tersebut berubah
menjadi tindakan kekerasan;
 Kemiskinan bertambah akibat tidak kondusifnya keamanan;
 Lumpuhnya roda perekonomian jika suatu konflik berlanjut menjadi
tindakan kekerasan;
 Pendidikan formal dan informal terhambat karena rusaknya sarana dan
prasarana pendidikan;
b. Dampak secara tidak langsung
Dampak tidak langsung merupakan dampak yang dirasakan oleh pihak-pihak
yang tidak terlibat langsung dalam sebuah konflik, ataupun dampak jangka
panjang dari suatu konflik yang tidak secara langsung dirasakan oleh pihak-
pihak yang berkonflik.
Misalnya, agresi Israel yang dilakukan kepada para pejuang Hizbullah di
Lebanon akan membawa dampak pada kenaikkan harga minyak dunia yang
akan merembet pada kenaikkan harga-harga barang di pasaran. Hal ini akan
dirasakan juga oleh masyarakat kita.

Dampak negatif adanya konflik :


 Hancurnya persatuan dan kesatuan dalam stuktur kemasyarakatan;
 Perubahan kepribadian dalam diri individu;
 Jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda;
 Munculnya dominasi atas kelompok pemenang terhadap yang kalah;
 Terganggunya stabilitas ekonomi;
 Mengancam persatuan dan kesatuan bangsa;
 Adanya pihak yang melakukan provokasi sehingga melibatkan banyak pihak
terseret konflik;

14
 Masyarakat merasa terancam karena stabilitas keamanan terganggu;
 Menganggu jalannya roda pemerintahan;
 Timbul kerusuhan dan kekerasan.

Dampak positif adanya konflik :


Disamping dampak yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung,
sebuah konflik juga memiliki sisi positif. Adapun sisi positif dari sebuah konflik
adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (in group solidarity;
 Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai situasi
konflik;
 Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan
norma-norma baru.
 Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan
seimbang. Misalnya, adanya kesadaran dari pihak-pihak yang berkonflik
untuk bersatu kembali, karena dirasakan bahwa konflik yang berlarut tidak
membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.

5. Upaya pencegahan konflik yang berujung kepada tindakan kekerasan


Kekerasan menjadi tindakan alternatif manakala keinginan dan kepentingan
suatu individu atau kelompok tidak tercapai. Terlebih di Indonesia, kekerasan
melanda di segala bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya, bahkan keluarga.
Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk mencegah semakin
membudayanya tindak kekerasan. Upaya-upaya tersebut menurut Arif Rohman:
2005 antara lain :
a. Kampanye anti kekerasan
Dilakukannya kampanye anti kekerasan
secara terus menerus mendorong individu
untuk lebih menyadari akan akibat dari
kekerasan secara global. Melalui kampanye
setiap masyarakat diajak untuk berperan
serta dalam menciptakan suatu kedamaian. Sumber : Jurnal Post.com
Dengan kedamaian individu mampu Gambar 1.13 Gambar kampanye anti
kekerasan
berkarya menghasilkan sesuatu untuk
kemajuan.
b. Mengajak masyarakat untuk menyelesaikan masalah sosial secara bijak
Dalam upaya ini pemerintah mempunyai andil dan peran besar. Secara
umum, apa yang menjadi tindakan pemimpin, akan ditiru dan diteladani oleh
bawahannya. Jika suatu negara menjauhkan segala kekerasan dalam
menyelesaikan suatu masalah sosial, maka tindakan ini akan diikuti oleh
segenap warganya. Dengan begitu, semua pihak berusaha tidak menggunakan

15
kekerasan dalam menyelesaikan masalah yang akhirnya membawa
kedamaian dalam kehidupan sosial.
c. Penegakan hukum secara adil dan bersih
Sistem hukum yang tidak tegas mampu mempengaruhi munculnya tindak
kekerasan. Hal ini dikarenakan perasaan jengkel manakala keputusan hukum
mudah digantikan dengan kekuatan harta. Sedangkan mereka yang tidak
berharta diperlakukan kasar serta tidak manusiawi. Kejengkelan melihat
ketidakadilan ini mendorong munculnya tindak kekerasan. Oleh karena itu,
penataan sistem penegakan hukum yang adil dan tegas mampu mengurangi
meningkatnya angka kekerasan yang terjadi.
d. Menciptakan pemerintahan yang baik
Sebagian besar kekerasan yang terjadi di Indonesia dikarenakan cara kerja
pemerintah yang kurang memuaskan. Perasaan tidak puas mendorong
masyarakat melakukan tindak kekerasan sebagai wujud protes. Oleh karena
itu, menciptakan pemerintahan yang baik salah satu upaya tepat dan utama
mengatasi kekerasan. Upaya ini dilakukan dengan cara menyusun strategi dan
kebijakan yang dirasa adil bagi rakyat, sehingga rakyat dapat memenuhi
setiap kebutuhan hidupnya tanpa ada perasaan tidak adil.

Aktivitas Mandiri

Pada deskripsi di atas telah diungkapkan secara keseluruhan tentang konflik dan
kekerasan. Pada umumnya adanya konflik sosial sering kali dikaitkan dengan tindak
kekerasan. Padahal tidak semua konflik selalu diikuti dengan kekerasan.
1. Apa perbedaan antara konflik dan kekerasan serta hubungan di antara keduanya?
2. Berikan 5 (lima) contoh kekerasan yang Anda ketahui dan bagaimana upaya atau cara
menyelesaikan konflik dan kekerasan tersebut!
Tulislah hasilnya dalam selembar kertas dan bacakan di depan kelas sebagai wacana
diskusi interaktif. Melalui diskusi kelas akan dibahas lebih dalam tentang hubungan
konflik dan kekerasan serta perbedaannya. Catatlah hasil akhir atau kesimpulan dari
diskusi kelas dan kumpulkanlah kepada guru kunjung sebagai bahan penilaian atas
prestasimu.

C. Perdamaian
Berbagai macam bentuk konflik dan
kekerasan kemudian menjadi stimulan untuk
menerapkan metode-metode baru konsep
perdamaian agar bisa menjawab tantangan yang
ada. Perdamaian adalah sebuah istilah / kata Sumber : ipm.or.id
untuk menyebut suatu kondisi adanya harmoni, Gambar 1.14 Gambar tentang perdamaian
dunia

16
keamanan (tidak terjadi perang), serasi, dan adanya saling pengertian. Perdamaian
juga bisa diartikan suasana yang tenang dan tidak adanya kekerasan.
Sebuah definisi yang sederhana dari para ahli bahwa perdamaian dalam
suasana dimana tidak adanya permasalahan yang dapat meresahkan. Adapun
perdamaian dalam arti luas adalah penyesuaian dan pengarahan yang baik dari
individu kepada pihak lain serta masyarakat lainnya. Hal ini berlaku bagi keseluruhan
hubungan konsentris, yaitu antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok, bangsa dengan bangsa atau antara
keseluruhan umat manusia satu sama lainnya, dan antara manusia dan alam
semesta. Perdamaian dapat menunjukkan suatu kesekapakatan dan persetujuan
untuk mengakhiri sebuah perang atau konflik. Konsepsi damai setiap orang berbeda
sesuai dengan budaya dan lingkungan. Karena di dalam perdamaian ada suasana
tenang dan sukacita.
Dalam studi perdamaian, perdamaian dipahami dalam dua pengertian :
Pertama, perdamaian adalah kondisi tidak adanya atau berkurangnya segala
jenis kekerasan. Kedua, perdamaian adalah transformasi konflik kreatif non-
kekerasan. Dari dua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perdamaian adalah apa
yang kita miliki ketika transformasi konflik yang kreatif berlangsung secara tanpa
kekerasan. Perdamaian selain merupakan sebuah keadaan, juga merupakan suatu
proses kreatif tanpa kekerasan yang dialami dalam transformasi (fase perkembangan)
suatu konflik. pemahaman tentang kekerasan hanya merujuk pada
tindakan yang dilakukan secara fisik dan mempunyai akibat secara langsung.
Kendati pun demikian, pengertian perdamaian tidak berhenti di situ.
Perdamaian bukan sekedar soal ketiadaan kekerasan atau pun situasi yang anti
kekerasan. Lebih jauh dari itu perdamaian seharusnya mengandung pengertian
keadilan dan kemajuan. Perdamaian dunia tidak akan dicapai bila tingkat penyebaran
penyakit, ketidakadilan, kemiskinan dan keadaan putus harapan tidak diminimalisir.
Perdamaian bukan soal penggunaan metode kreatif non-kekerasan terhadap setiap
bentuk kekerasan, tapi semestinya dapat menciptakan sebuah situasi yang seimbang
dan harmoni, yang tidak berat sebelah bagi pihak yang kuat tetapi sama-sama
sederajat dan seimbang bagi semua pihak.
Jadi perdamaian dunia merupakan tiadanya
kekerasan, kesenjangan, terjadinya konflik antar
negara di seluruh dunia mewujudkan
perdamaian dunia. Ketika ada seseorang ataupun
negara yang lebih suka menyerukan peperangan,
mungkin saja hati nuraninya telah mati
sebab semua yang hati nuraninya masih berfungsi Sumber : jalandamai.org
tentu akan memilih perdamaian. Gambar 1.15 salah satu kampanye
perdamaian

17
Untuk terus menyerukan dan mewujudkan perdamaian dunia sudah saatnya
kini kita hapuskan paradigma bahwa mewujudkan sebuah perdamaian itu sulit.
Paradigma bahwa mewujudkan perdamaian itu sulit hanya akan terus
membelenggu fikiran kita dan menjadi batu sandungan yang menjegal segala upaya
perdamaian itu sendiri. Kita terkadang merasa miris, mengapa begitu mudahnya kita
serukan konflik dan peperangan sementara itu begitu sulit hanya untuk sebuah
perdamaian yang mana demi kehidupan bangsa juga seluruh negara yang lebih baik.
Ini tentu menjadi PR untuk bangsa Indonesia khususnya dan seluruh negara di dunia
yang masih bernurani tentunya. Kita bersama harus yakin bahwa suatu saat nanti
perdamaian dunia akan benar-benar terwujudkan. Tentu yakin saja tidak cukup dan
tidak akan pernah mengubah keadaan. Harus ada upaya-upaya nyata yang kita
lakukan bersama dan negara-negara di seluruh penjuru dunia.

D. Manajemen / Resolusi Konflik


Penanganan suatu konflik perlu dilakukan. Dalam Sosiologi upaya-upaya penanganan
konflik dikenal dengan manajemen atau resolusi konflik. Manajemen atau resolusi
konflik dipahami sebagai upaya untuk mengurangi dampak kerusakan yang terjadi
akibat konflik. Selain itu, resolusi konflik dipahami pula sebagai upaya dalam
menyelesaikan dan mengakhiri konflik .
Menurut Dean G. Pruitt, dkk (2011:55-61), secara terperinci dijelaskan berbagai
macam strategi yang digunakan oleh pihak-pihak yang mengalami konflik dan
meneliti apa penyebab dan konsekuensi yang timbul dari penggunaan setiap strategi.
Teori strategi resolusi konflik yang digunakan antara lain :
1. Strategi contending (” bertanding”) yaitu mencoba menerapkan solusi yang lebih
disukai oleh salah satu pihak atas pihak lain. Contohnya, presiden Reagan
menerapkan perilaku contentious (suka bertengkar) ketika ia secara sepihak
memecat para anggota serikat buruh yang mengikuti aksi mogok. Juga, bagian
penjualan dan produksi yang pada awalnya berargumentasi agar pihak lain
mengikuti keinginannya, seperti halnya Israel dan Mesir pada tahap awal
perundingan Camp David.
2. Strategi yielding (mengalah) yaitu menurunkan aspirasi sendiri dan bersedia
menerima kurang dari yang sebetulnya diinginkan. Inilah cara bagian penjualan
dan produksi mengatasi perselisihan mereka atas penjadwalan produksi. Masing-
masing pihak bersedia menerima kurang dari sebetulnya mereka inginkan untuk
mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak. Apakah
kesepakatan semacam itu benar-benar dapat memuaskan kedua belah pihak?
Kita tidak dapat memastikannya, tetapi ada satu alasan untuk mempertanyakan
apakah sebuah solusi “yang terburuk dari dua pilihan” tidak mempunyai dampak
tertentu. Yielding memang menciptakan solusi, tetapi bukan berarti solusi yang
berkualitas tinggi.

18
3. Strategi Problem Solving (pemecahan masalah) yaitu mencari alternatif yang
memuaskan kedua belah pihak. Biasanya keputusan yang menguntungkan salah
satu pihak, berpontensi untuk menyebabkan konflik antar kedua belah pihak.
Telah banyak kasus yang menimbulkan konflik besar-besaran akibat tidak adanya
keadilan yang bisa ditegakkan. Misalnya, sistem pemerintahan sekarang dan
kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah tidak relevan dengan apa
yang diinginkan masyarakat. Salah satunya, kebijakan mengenai BBM. Timbulnya
konflik atau demonstrasi yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa, itu
disebabkan karena adanya salah satu pihak yang dirugikan. Apabila pihak-pihak
tidak bersedia berunding atau usaha dan kedua pihak menemui jalan buntu,
maka pihak ketiga dapat dilibatkan dalam penyelesaian konflik.
4. Arbitrasi (Sistem Wasit)
Pihak ketiga mendengarkan keluhan kedua pihak
dan berfungsi sebagai “hakim” yang mencari
pemecahan mengikat. Cara ini mungkin tidak
menguntungkan kedua pihak secara sama, tetapi
dianggap lebih baik daripada terjadi muncul Sumber : merdeka.com
perilaku saling agresi atau tindakan destruktif. Gambar 1.16 Gambar keputusan ada
ditangan wasit
5. Penengahan (Mediation)
Menggunakan mediator yang diundang untuk
menengahi pihak-pihak yang terkait. Mediator
dapat membantu mengumpulkan fakta, menjalin
komunikasi yang terputus, menjernihkan dan
memperjelas masalah serta melapangkan jalan
untuk pemecahan masalah secara terpadu. Sumber : Guru Pendidikan.co.id
Gambar 1.17 Efektivitas Penengahan
Efektivitas penengahan tergantung juga pada yang dilakukan
bakat dan ciri perilaku mediator.
6. Konsultasi
Tujuannya untuk memperbaiki hubungan antar kedua pihak serta
mengembangkan kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan konflik.
Konsultasi tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan dan tidak berusaha
untuk menengahi. Ia menggunakan berbagai teknik untuk meningkatkan persepsi
dan kesadaran bahwa tingkah laku kedua pihak terganggu dan tidak berfungsi,
sehingga menghambat proses penyelesaian masalah yang menjadi pokok dari
pihak-pihak.
7. Strategi With Drawing (menarik diri) yaitu memilih meninggalkan situasi konflik,
baik secara fisik maupun secara psikologis. Di antara sekian banyak orang yang
sering terlibat dalam terjadinya konflik, ada beberapa orang yang lebih memilih
meninggalkan situasi konflik, entah karena tidak ada kepentinganya atau karena
ia menganggap bahwa konflik hanya akan memperpanjang masalah. Akan tetapi
hal inipun bisa berpengaruh terhadap redamnya konflik, karena kemungkinan

19
besar orang yang tidak menyukai situasi konflik, akan melakukan doktrinisasi
terhadap orang-orang disekelilingnya.
8. Strategi inaction (diam) yaitu tidak melakukan apa pun. Hal itu bukan disebabkan
karena para pemimpin berunding lamban, atau merupakan pengambil keputusan
yang tidak mampu bersikap tegas, tetapi karena prosesnya memang
dirancang seperti itu. Masing-masing pihak saling menunggu langkah
berikut dari pihak lainnya, entah sampai kapan.
9. Konsiliasi merupakan bentuk pengendalian konflik sosial yang dilakukan melalui
lembaga-lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusan dengan adil. Dalam
konsiliasi berbagai kelompok yang berkonflik duduk bersama mendiskusikan hal-
hal yang menjadi pokok permasalahan. Contoh bentuk pengendalian konflik seperti ini
adalah melalui lembaga perwakilan rakyat.
10. Ajudication merupakan cara penyelesaian konflik melalui pengadilan.

Menurut Wahyuni dalam Sumaryanto (2010:8-13), untuk menyelesaikan konflik ada


beberapa cara yang harus dilakukan antara lain :
a. Disiplin
Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah
konflik. Seseorang harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang
ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk
memahaminya.
b. Pertimbangan pengalaman dalam tahapan kehidupan
Konflik dapat dikelola dengan mendukung orang lain untuk mencapai tujuan
sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya.
c. Komunikasi
Suatu komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang tertib dan
kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik
adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegiatan sehari-hari
yang akhirnya dapat dijadikan sebagai alternatif dalam mencapai tujuan
organisasi.
d. Mendengarkan secara aktif
Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola
konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan seseorang telah memiliki
pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali seseorang dengan
tanda bahwa mereka telah mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain.

20
Penilaian Pembelajaran

SOAL LATIHAN
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Konflik berasal dari bahasa latin configere yang artinya ….
A. saling meninjau
B. saling memukul
C. saling berselisih
D. saling bersentuhan
E. saling tidak setuju

2. Di Afrika Selatan, politik Apartheid merupakan konflik yang didasarkan pada


perbedaan ....
A. warna kulit
B. agama
C. kelas
D. golongan
E. budaya

3. Suatu proses terstruktur yang digunakan oleh pihak yang berkonflik untuk
melakukan dialog tentang isu-isu dimana masing-masing pihak memiliki pendapat
yang berbeda, dikenal dengan istilah ….
A. mediasi
B. konsiliasi
C. negosiasi
D. arbitrasi
E. ajudikasi

4. Di bawah ini adalah faktor yang dapat mempengaruhi kekerasan, kecuali ….


A. adanya prasangka buruk terhadap orang lain
B. individu tidak dapat mengontrol emosinya
C. kontrol sosial sudah tidak berfungsi lagi
D. adanya keinginan manusia untuk saling memahami
E. lahirnya permasalahan yang memancing permusuhan

21
5. Konflik antara karyawan pabrik dan pemiliknya karena tuntutan kenaikan gaji dari
karyawan akibat minimnya tingkat kesejahteraan, disebut konflik ….
A. konflik internasional
B. konflik antar kelas sosial
C. konflik politik
D. konflik pribadi
E. konflik rasial

6. Seorang suami yang memaksa istri untuk bekerja melebihi kemampuannya


merupakan bentuk kekerasan ....
A. budaya
B. fisik
C. sosial
D. emosional
E. ekonomi

7. Fanatisme suku bangsa yang terlalu berlebihan akan menghasilkan sebuah


pandangan subjektif pada pihak lain. Hal tersebut merupakan hakikat dari ….
A. diferensiasi
B. stratifikasi
C. etnosentrisme
D. primordialisme
E. sektarian

8. Suatu bentuk penyelesaian konflik yang dilakukan apabila kedua belah pihak yang
berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak
ketiga yang akan memberikan keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik
disebut .…
A. mediasi
B. konsiliasi
C. ajudikasi
D. arbitrase
E. konsolidasi

9. Seperti gambar diatas, tiap kali menjelang


pemilihan umum antar partai politik yang satu
dengan yang lain, mereka saling berebut simpati
dari masyarakat untuk memperoleh suara dalam
pemilu, terkadang sampai terjadi bentrokan. Hal
tersebut merupakan contoh konflik ….

22
A. antar kelas sosial
B. dalam kelompok
C. antar ras
D. internasional
E. politik

10. Jenis konflik dalam rangka mencari dan mendapatkan solusi yaitu .…
A. konflik personal
B. konflik realistic
C. konflik konstruktif
D. konflik destruktif
E. konflik interest

B. ESSAY
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1. Jelaskan konflik menurut Soerjono Soekanto?
2. Perhatikan gambar dibawah ini lalu Anda jelaskan bagaimana cara menyelesaikan
tawuran secara efektif?

3. Jelaskan perbedaan konflik personal dan konflik interpersonal?


4. Sebutkan 5 dampak positif dari konflik sosial?
5. Apa yang dimaksud Konflik internasional dan berikan contoh!
6. Apa yang dimasud dengan mediasi?
7. Perhatikan gambar di bawah ini! Jelaskan olehmu jenis kekerasan yang terwujud
dalam gambar tersebut!

23
8. Sebutkan lima penyebab konflik yang sering terjadi di masyarakat menurut
Harjana!
9. Sebutkan lima contoh konflik yang berkembang di masyarakat!
10. Sebutkan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik
agar tidak berujung pada kekerasan!

C. Menjodohkan
Jodohkanlah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
No Pertanyaan Jawaban
1 Pandangan atau paham yang menunjukkan sikap A. Konflik Pribadi
berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula
melekat pada diri individu, seperti suku, bangsa, ras,
dan agama disebut .…
2 Upaya untuk meredakan konflik, dikenal dengan B. Ajudikasi
istilah .…
3 Pertentangan yang terjadi antara individu dengan C. Konsiliasi
individu adalah .…
4 Kasus perang teluk adalah contoh dari konflik .… D. Destruktif
5 Penyelesaian konflik melalui pengadilan disebut .… E. Primordialisme
6 Pengendalian konflik yang dilakukan oleh lembaga- F. Robert M.Z Lawang
lembaga tertentu yang memungkinkan tumbuhnya
pola diskusi dan pengambilan keputusan-keputusan di
antara pihak-pihak yang berlawanan mengenai
persoalan yang mereka pertentangkan dikenal dengan
istilah .…
7 Bercampurnya dua kebudayaan yang menghasilkan G. Nelson Mandela
budaya baru disebut .…
8 Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal H. Akomodasi
yang langka, contohnya nilai, status, kekuasaan, atau
otoritas. Hal ini dikemukakan oleh .…
9 Konflik yang tidak menghasilkan atau tidak I. Asimilasi
berorientasi pada solusi, mengacaukan, menang
sendiri dan hanya saling mengalahkan, adalah
konflik .…
10 Seorang tokoh aktivis politik di Afrika Selatan yang J. Internasional
menentang politik Apartheid adalah ….

24
D. Menghubungkan
Hubungkan dengan garis lurus, sesuai dengan jenis konfliknya!
A 1. Konflik Rasial

B 2. Konflik Etnis

C 3. Konflik Pribadi

D 4. Konflik Internasional

E 5. Konflik Politik

25
SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER (PTS ) SOSIOLOGI

A. PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang paling
tepat!
1. Konflik berasal dari kata configere yang artinya ....
A. saling menghormati
B. saling menghianati
C. saling memperhatikan
D. saling memukul
E. saling menduga

2. Adanya kelas-kelas dalam masyarakat akan menimbulkan konflik ....


A. antar generasi
B. individu
C. politik
D. antar kelas sosial
E. antar kelompok sosial

3. Di antara hal-hal berikut ini, yang berpotensi mengawali suatu konflik antar
kelompok sosial adalah ....
A. ketidaksaling tergantungan di antara individu dalam kelompok
B. hambatan-hambatan komunikasi
C. konflik yang telah diatasi sebelumnya
D. persepsi-persepsi individu
E. kejelasan status dan peranan

4. Salah satu penyebab terjadinya konflik adalah ....


A. adanya perbedaan jenis pekerjaan
B. adanya persamaan kebudayaan
C. adanya perubahan sosial yang terlalu cepat
D. adanya perbedaan tempat tinggal
E. adanya perbedaan antarkepentingan

5. Pertentangan yang terjadi antara satu suku dengan suku lainnya merupakan
contoh dari pertentangan yang disebabkan oleh ....
A. perubahan sosial
B. perubahan kebudayaan
C. perbedaan antara individu
D. perbedaan kebudayaan
E. Perbedaan antarkepentingan

26
6. Hasil-hasil konflik yang diinginkan adalah ....
A. menguatnya solidaritas dalam kelompok sendiri
B. takluknya yang kalah
C. dominasi yang menang
D. berubahnya kepribadian pihak yang kalah
E. hancurnya harta benda

7. Salah satu manfaat positif dari konflik adalah ....


A. disorganisasi
B. adanya dominasi atas pihak lain
C. dapat menghancurkan pihak lawan
D. menimbulkan konflik
E. sebagai alat perubahan sosial yang diinginkan

8. Terbatasnya persediaan dibandingkan jumlah konsumen, menimbulkan bentuk


konflik di bidang ....
A. ekonomi
B. kebudayaan
C. sosial
D. kedudukan
E. peranan

9. Konflik yang terjadi antar individu yang disebabkan oleh adanya perbedaan
persepsi atau kedudukan disebut ….
A. konflik jabatan
B. konflik antar pribadi
C. konflik vertikal
D. konflik horizontal
E. konflik politik

10. Berikut ini adalah contoh konflik antar kelompok sosial, kecuali ....
A. konflik antar suku
B. konflik antar desa
C. konflik antar partai politik
D. konflik antar anak dan orang tua
E. konflik antar umat beragama

27
11. Zaman sekarang banyak terjadi permasalahan sosial, antara lain tawuran antara
kelompok pelajar yang terjadi di kota-kota besar. Permasalahan ini termasuk
konflik ....
A. individu dengan individu
B. kelompok dengan kelompok
C. kelompok dengan individu
D. individu dengan kelompok
E. intergenerasi

12. Konflik pada umumnya terjadi bermula dari adanya ....


A. persamaan
B. perbedaan
C. persaingan
D. keteraturan
E. keselarasan

13. Berikut ini akibat konflik yang bersifat merusak, kecuali ….


A. rusaknya sarana-sarana perekonomian
B. jatuhnya korban jiwa
C. munculnya keresahan dalam masyarakat
D. terjadinya persaingan yang tidak sehat
E. selesainya ketegangan pribadi

14. Dalam interaksi sosial manusia, konflik dapat terjadi di antara kelompok-
kelompok yang dahulunya belum pernah berinteraksi secara intensif, misalnya
antara ....
A. sahabat yang sudah lama tak pernah berjumpa
B. pengembara dengan binatang buas di hutan
C. kelompok yang anggotanya telah lama berinteraksi
D. trasmigrasi dengan penduduk asli setempat
E. seorang guru dengan murid

15. Konflik yang bersifat destruktif (merusak) dapat disebabkan oleh hal-hal berikut
ini, kecuali ....
A. keyakinan terhadap ajaran agama tertentu
B. penggunaan kekuasaan yang berlebihan oleh aparat negara dan pemerintah
C. rasa benci dan dendam di antara pihak-pihak yang terlibat konflik
D. adanya kecemburuan sosial
E. fanatisme yang berlebihan

28
16. Dua kelompok sosial sedang bertikai, kemudian datang pihak ketiga ingin melerai
dengan mengadakan pendekatan kepada masing-masing pihak agar mereka mau
berdamai. Proses sosial yang dilakukan pihak ketiga disebut ....
A. konsiliasi
B. koordinasi
C. kompromi
D. mediasi
E. toleransi

17. Golongan buruh yang menuntut perbaikan upah kepada perusahaan merupakan
jenis konflik ....
A. antar pribadi
B. antar kelas
C. antar ras
D. budaya
E. warna kulit

18. Tindakan fisik dan nonfisik yang ditujukan kepada orang lain yang lebih lemah
keberadaannya disebut ....
A. intimidasi
B. ancaman
C. kekerasan
D. paksaan
E. pemukulan

19. Suatu konflik sosial akan berkembang menjadi kekerasan apabila ….


A. anggotanya terus menerus bertambah
B. norma dan nilai-nilai sosial yang ada berubah
C. hilangnya figur yang dihormati dalam masyarakat
D. ada pihak ketiga yang memanas-manasi
E. nilai dan norma sosial sama sekali tidak diakui lagi

20. Pengertian dari resolusi konflik adalah ….


A. mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan politik yang lebih kuat
B. membatasi dan menghindari kekerasan dengan mendorong perubahan
perilaku positif bagi pihak-pihak yang terlibat
C. mencegah timbulnya konflik yang keras
D. mengubah kekuatan negatif peperangan menghadapi kekuatan sosial politik
positif
E. menangani sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru dan
tahan lama di antara kelompok-kelompok yang bermusuhan

29
B. ESSAY
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan konflik sosial dan mengapa terjadi di masyarakat?
2. Tuliskan jenis-jenis konflik sosial beserta contohnya menurut yang Anda ketahui!
3. Sebutkan delapan penyebab terjadinya konflik sosial di masyarakat!
4. Sebutkan beberapa manfaat positif dari terjadinya konflik dalam kehidupan
masyarakat!
5. Jelaskan hubungan konflik dengan kekerasan!

30
Tindak Lanjut Pembelajaran

Pada dasarnya setiap individu yang hidup di dunia ini memiliki perbedaan
perbedaan seperti ciri-ciri, badaniah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola
kelakuan, dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan ini mengakibatkan munculnya sebuah
konflik sosial. Di mana adanya konflik sosial diidentikkan dengan kekerasan. Melalui
materi ini, wawasan kita semakin dibukakan akan pentingnya memelihara keragaman di
tengah perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang dipertajam mampu menimbulkan konflik
sosial. Sedangkan konflik sosial mendatangkan penderitaan yang berkepanjangan.
Dengan kata lain konflik membawa penderitaan masyarakat. Nah, sekarang perlukah
membedakan apa yang sudah berbeda? pentingkah konflik untuk mencapai tujuan?
efektifkah kekerasan dalam konflik?

31
KOMPETENSI DASAR
3.5 Menganalisis cara melakukan pemecahan masalah untuk mengatasi
permasalahan sosial, konflik dan kekerasan di masyarakat

32
INTEGRASI DAN REINTEGRASI

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan mampu :
 Memahami konflik bersifat kekerasan dan dampaknya terhadap pemecahan atau
disintegrasi sosial;
 Memahami konsep perdamaian dan integrasi;
 Memahami konsep pemulihan (recovery), rehabilitasi, reintegrasi dan transformasi
sosial;
 Memahami reintegrasi dan koeksistensi sosial dalam kehidupan damai di masyarakat;
 Mengidentifikasi upaya integrasi dan reintegrasi sosial untuk mewujudkan
perdamaian dan kehidupan sosial yang harmonis di masyarakat.

Uraian Materi

1. Integrasi dan Disintegrasi Sosial


Tahukah Anda tentang integrasi sosial? Integrasi sosial adalah dua istilah kata
yang digabungkan menjadi satu, yakni integrasi dalam bahasa
Inggris “integration” artinya adalah kesempurnaan/keseluruhan, sedangkan sosial
adalah hubungan dan timbal balik dari tidakan yang dilakukan oleh masyarakat.
Tindakan yang dilakukan masyarakat disini tentu timbul dari adanya gejala sosial
mengenai keinginan dan harapan, apabila gejala sosial dan keinginan tersebut tidak
bisa dilakukan, maka akan menuai permasalan sosial, yang akhir permasalahan inilah
memicu adanya konflik atau integrasi dalam masyarakat.

KEGIATAN LAPANGAN
Setelah Anda memahami apa itu integrasi, cobalah sekarang berikan contoh
integrasi di lingkungan keluarga Anda. Misalnya, pembagian tugas pekerjaan
rumah yang dapat mencerminkan integrasi dalam keluarga. Ceritakan
pengaplikasian integrasi dalam keluarga Anda!

33
1. Tahapan Integrasi
a. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu usaha untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai perbedaan
yang terjadi di masyarakat. Tujuan dari
akomodasi adalah mengurangi pertentangan
antara orang perorangan atau kelompok yang
saling berselisih, mencegah meledaknya suatu Sumber : https://www.google.co.id/
Gambar 2.1 Akomodasi yang terjadi di
pertentangan untuk sementara waktu, masyarakat

memungkinkan tejadinya kerja sama antar


kelompok-kelompok sosial di masyarakat.
b. Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu usaha bersama
antar pribadi atau antar kelompok manusia
untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
bersama. Sumber : http://www.umy.ac.id/profil
/kerjasama
c. Koordinasi Gambar 2.2 Jabatan tangan bukti adanya
kerjasama yang baik
Jika kerjasama tercapai, maka akan melahirkan
hubungan yang bersifat koordinasi. Koordinasi
adalah hubungan dengan cara mempertinggi
kesatuan tindakan, sikap, dan proses-proses
mental dengan memperhatikan kepentingan
bersama. Koordinasi merupakan pengaturan
secara terpusat untuk mencapai suatu integrasi Sumber : https://www.kejati-malut.go.id/
Gambar 2.3 Rapat sebagai bentuk adanya
dengan mempersatukan individu maupun kerjasama

kelompok agar tercapai keseimbangan dan


keselarasan dalam hubungan di masyarakat.
d. Asimilasi dan Akulturasi
Proses selanjutnya adalah asimilasi atau suatu
proses sosial yang ditandai dengan adanya
usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-
perbedaan yang ada di antara individu atau
kelompok dalam masyarakat guna mencapai
suatu kesepakatan berdasaran kepentingan dan Sumber : http//tugassekolah.com
Gambar 2.4 Bentuk budaya yang
tujuan bersama. merupakan asimilasi & akulturasi

34
2. Bentuk-bentuk Integrasi
Bentuk-bentuk integrasi dapat kita lihat dari teori integrasi yang
dikemukakan oleh tokoh Sosiologi bernama Emile Durkheim, yaitu sebagai
berikut :
a. Integrasi Tinggi
Dalam kelompok yang memiliki tingkat integrasi
tinggi, anggota-anggota kelompok lebih kompak
dan solider atau memperlihatkan perasaan sebagai
aggota kelompok yang tinggi.
b. Integrasi Rendah
Dalam kelompok yang memiliki tingkat integrasi Sumber : https://www.google.co.id
Gambar 2.5 Perwujudan integrasi
rendah, anggota-anggota kelompok cenderung diantara kelompok sosial

akan bersifat individualistis yang kemudian akan


mengurangi perasaan kelompok.
Dalam bentuk integrasi rendah, Emile Durkheim melakukan pengamatan
terhadap kelompok agama Katolik, Yahudi, dan Protestan. Ia menemukan
beberapa perbedaan yang mecolok. Angka bunuh diri yang tinggi ditemukan pada
kelompok agama Protestan, pada Katolik tidak terlalu tinggi, dan pada Yahudi
sangat rendah. Dari pengamatan itu, Durkheim menemukan jawaban bahwa
integrasi sosial merupakan sebab dari tinggi rendahnya angka bunuh diri
tersebut. Semakin tinggi integrasi sosial, maka akan semakin rendah angka bunuh
diri. Sebaliknya, semakin rendah integrasi sosial, maka akan semakin tinggi angka
bunuh diri.
Di Eropa (saat penelitian dilakukan), integrasi dikalangan Yahudi sangat
tinggi karena golongan minoritas. Sebaliknya, masyarakat Protestan memiliki
individualisme yang tinggi sehingga mengurangi perasan kelompok, jika terjadi
permasalahan, semuanya menjadi tanggung jawab pribadi. Karena itu salah satu
jalan keluar untuk mengatasi masalah, dengan jalan bunuh diri.
Integrasi sosial pun dapat terjadi dalam tiga bentuk lainnya yaitu :
a. Integrasi Normatif
Integrasi nomatif dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat
adanya norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Dalam hal ini, norma
merupakan hal yang dapat mempersatukan masyarakat. Misalnya, bangsa
Indonesia dipersatukan oleh prinsip Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika
menjadi sebuah norma yang berfungsi mengintegrasikan perbedaan yang ada
dalam masyarakat.
b. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena adanya fungsi-fungsi tertentu dalam
masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi
dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat. Misalnya,
Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku mengintegrasikan dirinya

35
dengan melihat fungsi dari masing-masing suku yang ada, seperti suku Bugis
yang suka melaut difungsikan sebagai penyedia hasil-hasil laut.
c. Integrasi Koersif
Integrasi koersif ini terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.
Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan). Contoh
integrasi koersif adalah perusuh yang berhenti mengacau karena polisi
menembakan gas air mata.
3. Faktor Pendorong Integrasi Sosial
Faktor-faktor pendorong integrasi sosial terbagi
menjadi dua macam, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
1. Faktor Internal :
- Adanya kesadaran di dalam diri individu
sebagai makhluk sosial yang tidak bisa
hidup sendiri Sumber : https://www.google.co.id/
Gambar 2.6 Bhineka Tunggal Ika merupakan
- Tuntutan kebutuhan bentuk integrasi sosial di Indonesia
- Jiwa dan semangat gotong royong
2. Faktor Eksternal :
- Tuntutan perkembangan zaman
- Adanya persamaan kebudayaan
- Ada kesempatan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
- Adanya persamaan visi, misi, dan tujuan
- Bersikap terbuka dan menjunjung tinggi toleransi

KEGIATAN LAPANGAN
Bacalah Wacana Berikut Ini Dengan Seksama!
Kemerdekaan Republik Indonesia yang kita peringati setiap tanggal 17 Agustus
merupakan hasil dari perjuangan para pendiri bangsa. Hasil pengorbanan dari
pejuang-pejuang yang telah mendahului kita. Apa yang kita perbuat sekarang
adalah untuk merumuskan cita-cita leluhur bangsa Indonesia. Kemerdekaan itu
bukan hanya sekedar merdeka dan berdaulat semata, melainkan mengisi
pembangunan disegala bidang yang tujuannya untuk meningkatkan
kesejahteraan dan semakin bersatunya bangsa Indonesia sesuai dengan
semboyan negara Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”, meskipun berbeda-beda
tetapi tetap satu.
Dari wacana tersebut dapatkah Anda mencari tahu faktor terbentuknya integrasi
di Indonesia?
Apa yang telah anda lakukan untuk mewujudkan integrasi di Indonesia?

36
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Integrasi
Integrasi dapat berjalan dengan baik apabila faktor pendukung yang lain
dapat terjadi dengan baik. Hal itu tergantung pada beberapa faktor dibawah ini :
a. Homogenitas Kelompok
Persamaan yang ada pada suatu kelompok atau masyarakat yang tingkat
perbedaan kebudayaannya sedikit akan mempermudah terjadinya proses
integrasi sosial.
b. Besar Kecilnya Kelompok
Hal ini terkait juga dengan tingkat perbedaan kebudayaan masyarakat.
Semakin kecil kelompok, maka perbedaan kebudayaannya akan rendah dan
begitu juga sebaliknya. Kondisi kelompok yang kecil akan sangat
mempermudah terjadinya proses integrasi sosial.
c. Perpindahan Geografis
Perpindahan tempat tinggal dari suatu tempat tinggal ke tempat tinggal lain
merupakan perpindahan secara fisik (perpindahan geografis). Semakin sering
anggota kelompok berpindah dari satu tempat ke tempat lain akan semakin
sulit pula menciptakan integrasi sosial. Hal tersebut dapat di atasi jika setiap
orang mampu dengan cepat melakukan penyesuaian diri terhadap keadaan
sosial budaya di lingkungan yang baru.
d. Efektivitas Komunikasi
Semakin sering komunikasi berlangsung, maka akan semakin cepat integrasi
terwujud. Seringnya manusia melakukan komunikasi berhubungan dengan
baik atau buruknya individu dalam menafsirkan pesan.

Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kebudayaan yang


sangat beragam dimata dunia. Keberagaman yang Indonesia miliki adalah
merupaka anugerah yang telah Tuhan ciptakan sebagai warisan yang harus kita
manfaatkan untuk kehidupan kita. Keberagaman yang kita miliki harus menjadi
sebuah wadah dalam mewujudkan integrasi dan penanaman nilai dan norma
yang berlaku semakin kuat dan dapat dijalani secara normal oleh semua anggota
masyarakat. Integrasi dapat tercipta dengan saling menumbuhkan sikap
kebangsaan bahwa kita merupakan satu kesatuan yang utuh dan memilki rasa
Bhineka Tunggal Ika, yaitu dengan berbeda-beda akan tetapi tetap satu kesatuan
dalam naungan bangsa yang utuh yaitu bangsa Indonesia.

37
KEGIATAN ANALISIS GAMBAR

Dari gambar tersebut, kemukakan pendapat Anda mengenai mobilitas


secara fisik atau geografis. Tuliskan kesimpulannya pada buku catatanmu
kemudian serahkan kepada guru kunjung!

5. Disorganisasi Sosial (Disintegrasi)


Suatu disorganisasi mungkin dapat
dirumuskan sebagai suatu proses berpudarnya
norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat
karena perubahan-perubahan yang terjadi pada
lembaga kemasyarakatan. Disorganisasi bisa
terjadi karena adanya masalah-masalah sosial
yang menyebabkan keretakan suatu hubungan Sumber : http://blog.unnes.ac.id/
yang tidak hanya mencakup hubungan sosial saja Gambar 2.7 Disintegrasi bangsa yang
dibiarkan akan mengancam suatu bangsa
tetapi juga mencakup hal politik, ekonomi sosial,
maupun budaya akibat melemahnya nilai-nilai sosial.

B. Penyebab terjadinya Disorganisasi


Dalam suatu organisasi sering sekali terjadi berbagai masalah-masalah yang
membuat organisasi tersebut terancam bubar. Berikut adalah faktor-faktor yang bisa
membuat disorganisasi terjadi :
1. Faktor Politik
Hubungan antar kelompok yang semula hidup
rukun suatu saat bisa berubah menjadi penuh
konflik ketika di dalamnya diberi muatan politik.
Seperti halnya ketika pada saat terjadi pemilu, baik
itu pemilu dalam memilih kepala desa maupun
pemilu dalam memilih bupati/walikota, gubernur
bahkan sampai pada pemilu presiden, di
masyarakat ini sering terjadi konflik baik antara Sumber : https://www.google.co.id/
Gambar 2.8 Partai politik yang
individu dengan individu, individu dengan berkembang di Indonesia
kelompok maupun kelompok dengan kelompok
yang disebabkan karena mereka memiliki pandangan berbeda mengenai calon
yang mereka pilih.

38
2. Faktor Ekonomi
Perbedaan antar kelompok bisa berubah menjadi
permusuhan atau sikap antipati ketika perbedaan
antara masing-masing kelompok itu sejajar
dengan kesenjangan kelas ekonomi. Seperti
halnya di masyarakat sering terjadi konflik
(disorganisasi sosial) dikarenakan faktor ekonomi,
bahkan disorganisasi sosial itu pun ada yang terjadi Sumber :
http://hamdaniwartawan.com
di satu keluarga (antar anggota keluarganya Gambar 2.9 Sisi kehidupan masyarakat
sendiri) hal itu terjadi karena faktor pembagian hak
waris yang salah satu anggota keluarganya merasa pembagian hak warisnya tidak
adil.
3. Faktor Sosial Budaya
Yang dimaksud faktor sosial budaya di sini
terutama adanya ikatan primordialisme antara
kelompok satu dengan kelompok yang lain atas
dasar solidaritas etnis, ras, kelas, perbedaan
budaya.

Disorganisasi juga bisa terjadi karena : Sumber : https://sumberbelajar.belajar.


kemdikbud.go.id
a) Terjadinya keretakan dalam masyarakat; Gambar 2.10 Primordialisme yang
b) Adanya pembagian kerja yang menyebabkan berkembang di masyarakat

terjadinya pembatasan oleh bidang keahlian


yang dikuasai;
c) Aktifitas yang menyebabkan perubahan terhadap hal-hal di sekitar
lingkungan;
d) Pengangguran akibat modernisasi.

Konflik adalah keadaan di mana interaksi tidak berlangsung menurut nilai


dan norma sehingga terjadi pertentangan atau pertikaian atas dasar berbagai
kepentingan yang berbeda. Konflik merupakan proses atau keadaan di mana dua
pihak atau lebih berusaha menggagalkan tujuan pihak lain karena ada perbedaan
pendapat, atau tuntutan-tuntutan masing-masing pihak.
Dalam hal diferensiasi sosial bisa juga menimbulkan suatu konflik seperti
contoh di sebuah desa terdapat etnis Jawa dan Tionghoa yang memiliki
kebudayaan berbeda. Etnis Tionghoa yang mayoritas beragama Konghucu tidak
disenangi oleh masyarakat dari Etnis Jawa asli. Sebab mereka yang mempunyai
usaha sebagai penjual makanan siap saji tidak menggunakan kaidah Islam yang
menginginkan makanan halal. Para etnis Tionghoa ini menjual makanan seperti
bebek, ayam, dan lain sebagainya tanpa disembelih. Masyarakat sekitar merasa
tidak nyaman dengan hal ini sehingga timbulah konflik di antara kedua etnis ini.

39
Konflik semacam ini bisa terjadi karena tidak adanya perasaan paling benar
mengenai kebudayaan yang dianut oleh masing-masing pihak. Mereka berusaha
menggagalkan tujuan/usaha dari etnis lain yang mempunyai kebudayaan
berbeda.

C. Perdamaian dan Integrasi atau Kohesi Sosial


Upaya pemerintah dalam menciptakan perdamaian dan integrasi sosial di
masyarakat. Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menciptakan dan
mempertahankan integrasi di Indonesia adalah sebagai berikut :
- Melakukan perpindahan penduduk secara terprogram melalui transmigrasi,
khusunya dari Jawa, Bali, dan Madura ke berbagai pulau di Indonesia yang
dipandang masih jarang penduduknya dan memiliki potensi ekonomi besar;
- Membuka daerah-daerah yang terpencil melalui pembangunan sarana
transportasi dan komunikasi di darat, laut, dan udara;
- Menerapkan otonomi daerah;
- Pemerataan pendidikan merupakan langkah yang strategis, sebab melalui
pendidikan akan ditanamkan sikap-sikap positif seperti toleransi, kerjasama,
demokrasi, dan nilai-nilai agama;
- Pemerataan pembangunan diantaranya dengan membangun zona ekonomi;
- Mendirikan sarana prasarana dan atau fasilitas umum bagi masyarakat sampai ke
berbagai pelosok daerah.

D. Pemulihan (Recovery), Rehabilitasi, Reintegrasi dan Transformasi Sosial


1. Pemulihan Konflik
Pemulihan konflik adalah kegiatan untuk
mengembalikan keadaan dan memperbaiki
hubungan yang tidak harmonis dalam masyarakat
akibat Konflik melalui kegiatan rekonsiliasi,
rehabilitasi, dan rekonstruksi. Pasal 33
mewajibkan pemerintah dan pemerintah daerah
untuk melakukan upaya pemulihan pasca konflik Sumber : https://www.merdeka.com
secara terencana, terpadu, berkelanjutan, dan Gambar 2.11 Tentara perdamaian di
wilayah konflik
terukur melalui upaya rekonsiliasi; rehabilitasi;
dan rekonstruksi.
Menurut ketentuan Pasal 37, pemerintah dan pemerintah daerah
melakukan rekonsiliasi antara para pihak dengan cara perundingan secara damai,
pemberian restitusi, dan/atau pemaafan. Rekonsilias dapat dilakukan dengan
pranata adat dan/atau pranata sosial atau satuan tugas penyelesaian konflik
sosial. Pemerintah dan pemerintah daerah melaksanakan rehabilitasi di daerah
pasca konflik dan daerah terkena dampak Konflik sesuai dengan tugas, tanggung
jawab, dan wewenangnya. Pelaksanaan rehabilitasi dimaksud meliputi :

40
- pemulihan psikologis korban Konflik dan pelindungan kelompok rentan;
- pemulihan kondisi sosial, ekonomi, budaya, keamanan, dan ketertiban;
- perbaikan dan pengembangan lingkungan dan/atau daerah perdamaian;
- penguatan relasi sosial yang adil untuk kesejahteraan masyarakat;
- penguatan kebijakan publik yang mendorong pembangunan lingkungan
dan/atau daerah perdamaian berbasiskan hak masyarakat;
- pemulihan ekonomi dan hak keperdataan, serta peningkatan pelayanan
pemerintahan;
- pemenuhan kebutuhan dasar spesifik perempuan, anak-anak, lanjut usia, dan
kelompok orang yang berkebutuhan khusus;
- pemenuhan kebutuhan dan pelayanan kesehatan reproduksi bagi kelompok
perempuan;
- peningkatan pelayanan kesehatan anak-anak;
- memfasilitasi serta mediasi pengembalian dan pemulihan aset korban Konflik.

Selain rehabilitasi, kondisi, pasca pemulihan konflik juga dilakukan secara


rekontruksi atau upaya mengembalikan keadaan seperti semula. Pelaksanaan
rekontruksi yang dimaksud meliputi :
- pemulihan dan peningkatan fungsi pelayanan publik di lingkungan dan/atau
daerah pasca konflik;
- pemulihan dan penyediaan akses pendidikan, kesehatan, dan mata
pencaharian;
- perbaikan sarana dan prasarana umum daerah Konflik;
- perbaikan berbagai struktur dan kerangka kerja yang menyebabkan
ketidaksetaraan dan ketidakadilan, termasuk kesenjangan ekonomi;
- perbaikan dan penyediaan fasilitas pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar
spesifik perempuan, anak-anak, lanjut usia, dan kelompok orang yang
berkebutuhan khusus perbaikan dan pemulihan tempat ibadah.
2. Penghentian Konflik Sosial di Masyarakat
Konflik yang terjadi dimasyarakat tidak
dapat dibiarkan begitu saja, selain ada
pemulihan pasca konflik yang terjadi
dimasyarakat, proses selanjutnya adalah
adanya tindakan penghentian konflik agar
benar-benar selesai dengan menghasilkan
suatu keputusan yang dapat membangun satu Sumber : http://wartabahari.com
sama lain. Penghentian konflik adalah Gambar 2.12 Upaya penanganan konflik di
masyarakat
serangkaian kegiatan untuk mengakhiri
kekerasan, menyelamatkan korban membatasi perluasan dan eskalasi konflik,
serta mencegah bertambahnya jumlah korban dan kerugian harta benda.

41
Penanganan konflik sosial dapat dilakukan secara lebih dini dengan
mengidentifikasi pola-pola kontak dan komunikasi sosial yang dapat memprediksi
bentuk-bentuk interaksi sosial yang bersifat negatif dari dua orang individu atau
kelompok. Penanganan konflik sosial dapat dilakukan secara efektif dengan
mengidentifikasi dan mempelajari lebih lanjut berbagai kepentingan dari
pebedaan yang muncul di masyarakat.
Penanganan konflik secara efektif dapat dilakukan dengan mengidentifikasi
secara cepat dan akurat mengenai konflik yang terjadi di masyarakat. Konflik yang
bersifat vertikal perlu ditangani secara berbeda dengan konflik horizontal karena
melibatkan dua individu atau kelompok sosial yang berbeda status dan
kekuatannya. Penanganan konflik sosial secara efektif tidak hanya
memperhatikan wujud konflik yang fisikal tetapi juga yang bersifat ideologis yang
berakar pada pembentukan nilai-nilai dasar serta konflik normatif yang berakar
pada perbedaan mengenai aturan berperilaku.

42
Penilaian Pembelajaran

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!


1. Agar tidak terjadi konflik dalam suatu negara, dibutuhkan adanya integrasi.
Integrasi adalah ....
A. masuknya budaya asing dan bersatu padu dengan kebudayaan lokal
B. pembauran sesuatu tertentu hingga terjadi konflik di masyarakat
C. pembauran sesuatu yang berbeda hingga menjadi kesatuan yang utuh dan
bulat
D. kondisi masyarakat yang menjunjung toleransi dan kesetaraan
E. adanya harmonisasi dalam masyarakat guna terciptanya masyarakat yang
teratur

2. Berikut yang tidak termasuk faktor yang mempengaruhi suatu integrasi dapat
berlangsung cepat atau lambat adalah ....
A. homogenitas kelompok
B. besar kecilnya kelompok
C. mobilitas geografis
D. efektifitas komunikasi
E. perbedaan budaya

3. Bangsa Indonesia dipersatukan oleh prinsip Bhineka Tunggal Ika. Oleh karena itu,
bentuk integrasi yang tercipta adalah ....
A. fungsional
B. koersif
C. normatif
D. bangsa
E. nasional

4. Suatu kondisi ketika masyarakatnya dihadapkan pada kebudayaan baru dan


adanya pembauran dalam waktu yang relatif lama, tetapi tidak meninggalkan
kebudayaan lama termasuk proses integrasi melalui ....
A. asimilasi
B. akulturasi
C. imitasi
D. identifikasi
E. sugesti

43
5. Masyarakat kota besar mempunyai kemajemukan agama dan ras, tetapi mereka
dapat hidup rukun. Hal ini disebabkan adanya proses sosial yaitu ....
A. integrasi
B. kompetensi
C. interaksi
D. akomodasi
E. konsiliasi

6. Integrasi sosial yang terjadi akibat adanya norma-norma yang sedang berlaku
dimasyarakat disebut ….
A. integrasi sosial
B. integrasi fungsional
C. integrasi koersif
D. integrasi normatif
E. pengendalian sosial

7. Polisi menembakan gas air mata disebabkan para pengunjuk rasa melakukan
kerusuhan. Peristiwa tersebut menunjukkan terjadinya ….
A. fungsional
B. koersif
C. struktural
D. politis
E. normatif

8. Berikut ini yang bukan merupakan kebijakan publik dalam rangka bertujuan untuk
membangun integrasi sosial adalah ....
A. terus melakukan pembangunan di perkotaan agar tercapai percepatan laju
ekonomi nasional
B. membantu masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya
C. peningkatan masyarakat madani
D. peningkatan partisipasi masyarakat
E. membangun masyarakat dalam membantu pencapaian berbagai tujuan pemeri
ntah

9. Terciptanya integrasi sosial di dalam masyarakat bisa kita lihat dalam ....
A. adanya pola pikir yang seragam
B. terciptanya dominasi salah satu kelompok masyarakat
C. terwujudnya ketentraman dalam kehidupan bersama
D. timbulnya kesamaan kehendak di antara anggota masyarakat
E. nilai sosial ditentukan oleh salah seorang anggota kelompok

44
10. Beriku ini mana yang tidak termasuk faktor pendorong integrasi sosial yaitu ....
A. perkawinan campuran
B. sikap saling menghargai kebudayaan lain
C. sikap tertutup dari golongan yang berkuasa di dalam masyarakat
D. toleransi antar kebudayaan yang berbeda
E. kesempatan yang tidak berbeda dalam bidang ekonomi

B. ESSAY
1. Apa yang Anda ketahui tentang Integrasi sosial? Jelaskan!
2. Bagaimana Proses integrasi dalam kehidupan masyarakat dapat terjadi?
3. Bagaimana faktor-faktor pendorong integrasi sosial?
4. Apa yang dimaksud dengan disintegrasi sosial?
5. Sebutkan bentuk-bentuk integrasi sosial!
6. Jelaskan contoh penerapan reintegrasi sosial di Indonesia!
7. Jelaskan pengertian akomodasi?
8. Jelaskan pengertian integrasi tinggi?
9. Jelaskan pengertian integrasi rendah?
10. Sebutkan upaya pemerintah dalam menanggulangi konflik sosial?

C. MENJODOHKAN !!
Pilihlah kata-kata dibawah ini dan pasangkan dengan gambar yang ada dibawahnya !
1. Integrasi sosial 6. Integrasi Koersif
2. Reintegrasi 7. Amalgamasi
3. Akulturasi 8. Konflik
4. Asimilasi 9. Homoginitas sosial
5. Kerjasama 10. Integrasi social

1. Adanya pertemuan pemerintah Indonesia dengan negara asing, disebut ....

No ………………………………

45
2. Bhineka Tunggal Ika

No ………………………………

3. Deklarasi damai antara ojek online dan ojek pangkalan

No ………………………………

4. Penyemprotan gas air mata kepada para demonstran

No ………………………………

5. Perpaduan kebudayaan asing

No ………………………………

6. Para Demostran

No ………………………………

46
7. Kebudayaan Bali perpaduan kebudayaan lainnya

No ………………………………

8. Pernikahan aktris Melani dengan Tyson James Lynch

No ………………………………

9. Karnaval

No ………………………………

10. Masyarakat di pasar tradisional

No ………………….…

47
SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) SOSIOLOGI
SMA TERBUKA

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang paling
tepat!
1. Faktor yang mempengaruhi terjadinya konflik dalam masyarakat adalah ….
A. adanya perbedaan sikap atau pendirian
B. sikap menerima perubahan secara kritis
C. sangat percaya pada rasionalitas
D. terjadinya persatuan bangsa
E. pendistribusian kekayaan merata

2. Salah satu faktor penyebab terjadinya konflik adalah ….


A. perbedaan tempat kelahiran
B. politik
C. perbedaan kelompok
D. intra generasi
E. perbedaan kepentingan

3. Konflik yang terjadi antara pembantu rumah tangga dengan majikan adalah
contoh bentuk konflik ….
A. antarkelas sosial
B. interaksi sosial
C. antar agama
D. hubungan sosial
E. integrasi sosial

4. Salah satu penyebab terjadinya konflik adalah ....


A. adanya perbedaan jenis pekerjaan
B. adanya persamaan kebudayaan
C. adanya perubahan sosial yang terlalu cepat
D. adanya perbedaan tempat tinggal
E. adanya perbedaan antar kepentingan

5. Hasil-hasil konflik yang diinginkan adalah ....


A. menguatnya solidaritas dalam kelompok sendiri
B. takluknya yang kalah
C. dominasi yang menang
D. berubahnya kepribadian pihak yang kalah
E. hancurnya harta benda

48
6. Konflik yang terjadi antar individu yang disebabkan oleh adanya perbedaan
persepsi atau kedudukan disebut ….
A. konflik jabatan
B. konflik antar pribadi
C. konflik vertikal
D. konflik horizontal
E. konflik politik

7. Konflik yang bersifat destruktif (merusak) dapat disebabkan oleh hal-hal berikut
ini, kecuali ....
A. keyakinan terhadap ajaran agama tertentu
B. penggunaan kekuasaan yang berlebihan oleh aparat negara dan pemerintah
C. rasa benci dan dendam di antara pihak-pihak yang terlibat konflik
D. adanya kecemburuan sosial
E. fanatisme yang berlebihan

8. Konflik menimbulkan akibat positif dan negatif dalam masyarakat. Salah satu
akibat positif dari konflik adalah ….
A. retaknya persatuan
B. jatuhnya korban manusia yang bertikai
C. perubahan kepribadian individu
D. produktivitas meningkat
E. munculnya dominasi kelompok yang menang terhadap kelompok yang kalah

9. Terciptanya integrasi sosial dalam masyarakat dapat dilihat dari ….


A. adanya pola pikir yang berbeda
B. terciptanya ketentraman dalam kehidupan bersama
C. terciptanya dominasi dalam salah satu kelompok masyarakat
D. nilai sosial ditentukan oleh salah satu anggota kelompok
E. timbulnya kesamaan kehendak diantara anggota masyarakat

10. Suatu proses sosial antara dua orang atau lebih sehingga salah satu pihak atau
kedua belah pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan
menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya disebut ….
A. interaksi sosial
B. konflik sosial
C. struktur sosial
D. diferensiasi sosial
E. mobilitas sosial

49
11. Berikut ini dampak positif konflik, kecuali ….
A. solidaritas sosial bertambah
B. munculnya kelompok yang memberontak
C. muncul pribadi-pribadi yang kuat
D. terjadi kerukunan pihak yang berkonflik
E. muncul kompromi yang baru

12. Suatu upaya mengatasi konflik dengan cara kedua pihak yang bertentangan
berusaha mencari penyelesaian disebut ….
A. integrasi
B. arbitrasi
C. stalemate
D. konsiliasi
E. kompromi

13. Berikut ini yang merupakan sisi negatif dari dampak konflik yaitu ….
A. keretakan hubungan antar individu
B. tercapainya keseimbangan kekuatan
C. munculnya individu yang berkuasa
D. meningkatkan kerjasama dengan anggota kelompok yang lain
E. meningkatkan solidaritas

14. Konflik yang terjadi di perusahaan biasanya terjadi karena ….


A. perbedaan kebiasaan antar kelompok
B. perbedaan tingkah laku setiap individu
C. benturan kepentingan sosial, politik, dan ekonomi
D. perbedaan pola pikir dan adat
E. kesenjangan pendapatan antar individu

15. Penyebab utama munculnya konflik dalam masyarakat adalah ….


A. perbedaan tingkah laku dan etika pergaulan
B. perbedaan ciri fisik, terutama warna kulit
C. perbedaan sikap dari ras yang satu dengan ras yang lain
D. perbedaan pola pikir antara ras yang satu dengan ras yang lain
E. benturan kepentingan sosial, politik, dan ekonomi

50
16. Upaya yang dilakukan untuk mempertemukan yang berkonflik guna
menyelesaikan permasalahan yang ada disebut ....
A. akomodasi
B. asimilasi
C. akulturasi
D. kompromi
E. interaksi

17. Ketegangan yang terjadi di antara orang-orang yang disebabkan masalah pribadi
disebut ....
A. konflik pribadi
B. konflik politik
C. konflik rasial
D. konflik sosial
E. konflik budaya

18. Pengertian integrasi sosial adalah ….


A. perpindahan status sosial
B. pembedaan anggota masyarakat secara vertikal
C. pemisahan keanggotaan masyarakat
D. persilangan keanggotaan masyarakat
E. bersatunya unsur dalam masyarakat

19. Aktivitas gotong royong merupakan bentuk integrasi dalam aspek ….


A. proses
B. lembaga
C. psikis
D. fisik
E. hubungan sosial

20. Fase-fase integrasi secara berurutan yang benar adalah ....


A. akomodasi, koordinasi, kerjasama, asimilasi
B. akomodasi, kerjasama, koordinasi, asimilasi
C. kerjasama, akomodasi, koordinasi, asimilasi
D. kerjasama, koordinasi, akomodasi, asimilasi
E. asimilasi, kerjasama, koordinasi, akomodasi

51
21. Integrasi adalah ….
A. pembaruan atau pengukuhan dari berbagai unsur kebudayaan menjadi satu
kesatuan yang utuh
B. adanya keserasian di antara unsur-unsur budaya yang ada dalam masyarakat
C. adanya kesepakatan di antara anggota-anggota masyarakat
D. adanya persamaan persepsi dalam anggota masyarakat
E. mengakui adanya suatu pemerintahan yang sah

22. Intimidasi, teror, cercaan, dan hinaan merupakan bentuk kekerasan ....
A. fisik
B. emosional
C. seksual
D. sosial
E. ekonomi

23. Memaksa istri untuk bekerja melebihi kapasitasnya termasuk bentuk


kekerasan ....
A. fisik
B. emosional
C. sosial
D. ekonomi
E. budaya

24. Di bawah ini adalah faktor eksternal pendorong integrasi sosial, kecuali ….
A. tuntutan perkembangan zaman
B. persamaan kebudayaan
C. terbukanya kesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan bersama
D. jiwa dan semangat gotong royong
E. persamaan visi, misi, dan tujuan

25. Salah satu faktor internal pendorong integrasi sosial adalah ….


A. kesadaran diri sebagai makhluk sosial
B. persamaan kebudayaan
C. sikap menghargai atau toleransi
D. adanya kesepakatan nilai-nilai
E. adanya tantangan dari luar

52
26. Pengaruh keberagaman masyarakat terhadap kehidupan sosial adalah terjadinya
dua proses penting, yaitu ….
A. konflik dan integrasi
B. integrasi dan interseksi
C. konflik dan interseksi
D. integrasi dan solidaritas
E. persatuan dan solidaritas

27. Proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda sehingga menghasilkan suatu pola
kehidupan yang serasi disebut ….
A. disintegrasi
B. interaksi sosial
C. kontroversi
D. hubungan sosial
E. integrasi sosial

28. Integrasi nasional dapat diwujudkan dalam kehidupan masyarakat majemuk


apabila ….
A. masyarakat mempunyai hak dan kewajiban yang sama
B. cara berpakaian anggota masyarakat yang relatif sama
C. pola dan gaya hidup masyarakat seragam
D. keseimbangan dalam kehidupan masyarakat dipelihara
E. para pemimpin dapat menyalurkan aspirasi masyarakat

29. Setelah sekian lama berkonflik dengan Agung, Reno berniat meminta maaf
dengan Agung. Niat Reno untuk meminta maaf dengan Agung termasuk salah
satu proses integrasi yaitu ….
A. koordinasi
B. akomodasi
C. asimilasi
D. akulturasi
E. kerjasama

30. Yang termasuk sikap empati sosial dari sikap yang ditunjukan di bawah ini
adalah ….
A. menjunjung tinggi perbedaan
B. menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi
C. mengembangkan sikap tenggang rasa
D. ikut merasakan penderitaan orang lain
E. menjaga rasa persaudaraan

53
KUNCI JAWABAN

A. PILIHAN GANDA

1. B 6. B
2. A 7. C
3. C 8. D
4. D 9. E
5. B 10. C

B. KUNCI JAWABAN ESSAY


1. Konflik adalah suatu proses sosial ketika beberapa orang atau sekelompok
manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan
yang disertai ancaman dan atau kekerasan.
2. Ada beberapa cara mencegah tawuran antar pelajar :
- menerapkan sistem pendidikan agama yang ketat;
- menjaga dan menjalin komunikasi antara anak dan orang tua dengan baik;
- orang tua harus selalu memantau putranya terutama pada waktu pulang
sekolah;
- memberikan pendidikan disiplin sejak dini;
- menjaga keharmonisan keluarga;
- diajarkan berprilaku yg sopan dan bertanggung jawab;
- pihak sekolah harus benar-benar tegas, dan memberikan sangsi seberat-
beratnya bagi siswa yang terlibat tawuran, dll.
3. Konflik personal adalah konflik yang terjadi dalam diri seseorang karena harus
memilih dari sejumlah alternatif pilihan, sedangkan konflik interpersonal adalah
konflik yang terjadi antar personal/individu dalam suatu organisasi dimana pihak-
pihak dalam organisasi saling bertentangan.
4. Menghasilkan nilai dan norma baru yang telah disesuaikan dengan lembaga
masyarakat dan sistem sosial yang telah berubah, yaitu :
- memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas dalam masyarakat
- adanya musuh dari luar dapat meningkatkan solidaritas in group / internal
- menghilangkan ketergantungan individu / kelompok
- mengaktifkan kembali norma lama dan melahirkan norma baru yang lebih
relevan dengan kondisi masyarakat pasca konflik, dll.
5. Pertentangan yang melibatkan beberapa kelompok negara (blok) karena
perbedaan kepentingan. Contoh perang antara Palestina dan Israel, konflik
berkembang menjadi konflik internasional karena masing-masing pihak mencari
sekutu yang memiliki kesamaan visi dan tujuan terhadap masalah yang
dipertentangkan.

54
6. Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik yang dilakukan dengan menghadirkan
pihak ketiga yang akan memberikan nasehat untuk dapat menyelesaikan konflik
tanpa ada paksaan atau memihak.
7. Kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua atau orang yang lebih
tua, yaitu kekerasan fisik, sehingga anak merasa tersakiti dan menyebabkan luka-
luka atau mengalami kesakitan.
8. Menurut Hardjana, secara garis besar penyebab atau inti konflik itu dapat
dikelompokan menjadi lima, yaitu :
- masalah struktural
- masalah kepentingan
- masalah perbedaan nilai
- masalah perbedaan data
- masalah hubungan antar manusia
9. Lima contoh konflik yang ada di masyarakat
- sengketa perebutan tanah warisan
- konflik antar etnis di Papua
- kekerasan dalam rumah tangga
- aksi massa dan demontrasi menentang kebijakan pemerintah
- bentrokan / perkelahian antar pendukung tim sepak bola
10. Agar konflik yang terjadi tidak mengakibatkan kekerasan, maka ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan konflik, diantaranya ;
mediasi, negosiasi, konsiliasi, transformasi konflik dan arbitrasi.

C. KUNCI JAWABAN MENJODOHKAN


1. E 6. C
2. H 7. I
3. A 8. F
4. J 9. D
5. B 10. G

D. KUNCI JAWABAN MENGHUBUNGKAN


A-2
B-3
C-4
D-5
E-1

55
KUNCI JAWABAN PENILAIAN TENGAH SEMESTER (PTS)

A. PILIHAN GANDA

1. D 11. B
2. D 12. B
3. B 13. E
4. C 14. D
5. D 15. A
6. A 16. D
7. E 17. B
8. A 18. C
9. B 19. E
10. D 20. E

B. KUNCI JAWABAN ESSAY PENILAIAN TENGAH SEMESTER (PTS)


1. Secara umum, pengertian konflik sosial (pertentangan) adalah sebagai suatu
proses sosial antara dua pihak atau lebih ketika pihak yang satu berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya. Latar belakang adanya konflik adalah adanya perbedaan yang sulit
ditemukan kesamaannya atau didamaikan baik itu perbedaan kepandaian, ciri
fisik, pengetahuan, keyakinan, dan adat istiadat.
2. Konflik destruktif merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan
tidak senang, rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok terhadap
pihak lain. Pada konflik ini terjadi bentrokan-bentrokan fisik yang
mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda. Contohnya, konflik
Ambon, Poso, Kupang, dan Sambas.
Konflik konstruktif merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini
muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam
menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini akan menghasilkan suatu konsensus
dari perbedaan pendapat tersebut dan menghasilkan suatu perbaikan. Misalnya,
perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi.
3. Empat penyebab konflik di masyarakat :
- perbedaan individu
- perbedaan latar belakang kebudayaan
- perbedaan kepentingan
- perubahan sosial

56
4. Sisi positif dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
- meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (in group solidarity).
- munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai
situasi konflik.
- membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan
norma-norma baru.
- munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan
seimbang. Misalnya, adanya kesadaran dari pihak-pihak yang berkonflik
untuk bersatu kembali, karena dirasakan bahwa konflik yang berlarut tidak
membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.
- Hubungan konflik dengan kekerasan adalah bahwa kekerasan merupakan
bagian dari atau kelanjutan dari konflik yang berlansung lama, konflik tersebut
tidak mampu di atasi dengan baik sehingga berlanjut ke kekerasan

KUNCI JAWABAN
A. PILIHAN GANDA
1. C 6. D
2. E 7. B
3. A 8. A
4. B 9. C
5. A 10. C

B. KUNCI JAWABAN ESSAY


1. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut
dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan,
sistem nilai, dan norma memiliki keserasian fungsi.
2. Proses integrasi sosial antara lain :
- akomodasi
- kerjasama
- koordinasi
- asimilasi dan akulturasi
3. faktor pendorong integrasi sosial :
- toleransi terhadap perbedaan
- kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
- sikap saling menghargai orang lain
- sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat

57
- persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
- perkawinan campuran (amalgamation)
- Adanya musuh bersama dari luar
4. Disintegrasi sosial adalah suatu keadaan yang disebabkan karena adanya
perubahan yang dipaksakan, maka keadaan itu menimbulkan proses disintegrasi
sosial. Disintegrasi sosial akan terjadi apabila salah satu unsur masyarakat tidak
dapat menyesuaikan satu sama lain atau adanya ketidakseimbangan, maka unsur
yang lainnya itu akan melakukan pemberontakan ataupun melawan.
5. Bentuk-bentuk integrasi sosial :
a. Integrasi Normatif
Integrasi normatif merupakan bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya
norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan
hal yang mampu mempersatukan masyarakat.
b. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam
masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi
dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.
c. Integrasi koersif
Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.
Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).
6. Contoh penerapan reintegrasi sosial di Indonesia :
Salah satu contoh reintegrasi sosial yang sering terjadi di kota-kota besar adalah
dengan kehadiran angkutan umum berbasis internet atau online. Kehadiran
mereka yang dimaksudkan untuk mempermudah aktifitas masyarakat
mendapatkan kritik bahkan protes dari angkutan konvensional yang lebih dahulu
ada hingga akhirnya tercipta gesekan dan konflik. Pada awalnya, angkutan
konvensional tidak mempermasalahkan kehadiran dari angkutan berbasis online
ini. Hanya saja, karena pendapatan mereka semakin menurun, permasalahan pun
muncul hingga menjadi masalah baru di berbagai sisi seperti pada contoh
lingkungan sosial mereka. Salah satu cara yang dilakukan dalam reintegrasi
keduanya adalah dengan menentukan batas-batas tertentu dalam mengambil
atau menurunkan penumpang bagi angkutan online.
7. Akomodasi :
Akomodasi adalah suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya terdapat dua atau
lebih individu atau kelompok yang berusaha untuk saling menyesuaikan diri, tidak
saling mengganggu dengan cara mencegah, mengurangi, atau menghentikan
ketegangan yang akan timbul atau yang sudah ada, sehingga tercapai kestabilan
(keseimbangan).
Akomodasi bertujuan untuk mengurangi pertentangan antara dua kelompok atau
individu, mencegah terjadinya suatu pertentangan secara temporer,
memungkinkan terjadinya kerja sama di antara individu atau kelompok sosial,

58
serta mengupayakan peleburan antara kelompok sosial yang berbeda (terpisah),
misalnya melalui perkawinan campur (amalgamasi).
8. Integrasi tinggi :
Dalam kelompok sosal yang memiliki tingkat integrasi, anggota-annggota kelompok
lebih kompak dan solider atau mempelihatkan perasaan sebagai anggota kelompOk
yang tinggi.
9. Integrasi rendah :
Dalam kelompok memiliki tingkat integrasi rendah, anggota-anggota kelompok
cenderung individualistis yang mengurangi perasaan
10. Upaya pemerintah :
- Melakukan perpindahan penduduk secara terprogram melalui transmigrasi,
khususnya dari Jawa, Bali, dan Madura ke berbagai pulau di Indonesia yang
dipandang masih jarang penduduknya dan memiliki potensi ekonomi besar.
- Membuka daerah-daerah yang terpencil melalui pembangunan sarana
transportasi dan komunikasi di darat, laut, dan udara
- Menerapkan otonomi daerah

C. MENJODOHKAN
1. Kerjasama
2. Integrasi sosial
3. Reintegrasi
4. Integrasi koersif
5. Akulturasi
6. Konflik
7. Asimilasi
8. Amalgamasi
9. Integrasi sosial
10. Homogenitas kelompok

59
KUNCI JAWABAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS)

1. A 11. B 21. A
2. E 12. E 22. B
3. A 13. A 23. D
4. C 14. E 24. D
5. A 15. E 25. A
6. B 16. A 26. A
7. A 17. A 27. E
8. D 18. E 28. D
9. B 19. E 29. B
10. B 20. C 30. D

60
Tindak Lanjut Pembelajaran

Setelah Anda mempelajari materi di atas, untuk lebih mendalami dan menguasai
materi yang berkaitan dengan Kompetensi Dasar 3.5 pilih dan kerjakan salah satu tugas
di bawah ini, kemudian serahkan kepada guru kunjung untuk dinilai! Pada deskripsi di
depan telah diuraikan secara jelas tentang peristiwa yang terjadi berkaitan dengan
konsep integrasi dan disintegrasi yang terjadi di masyarakat. Kasus-kasus yang
diungkapkan merupakan bukti nyata betapa ditengah keanekaragaman yang dimiliki
Indonesia sangat berpotensi besar memunculkan konflik sosial. Seperti konflik di Sampit
yang terjadi pada tahun 2001.
Padahal konflik Sampit bukanlah satu-satunya konflik yang terjadi. Masih banyak
konflik etnis muncul di berbagai wilayah yang menimbulkan trauma mendalam bagi
warganya seperti konflik di Papua, Kupang, Aceh, dan lain-lain. Nah, sekarang cobalah
Anda analisis serta kaji satu contoh peristiwa konflik sosial yang terjadi di masyarakat,
serta berikan solusi berkaitan dengan konsep integrasi dan reintegrasi dengan cara :
a. Carilah satu contoh peristiwa atau kasus konflik sosial yang pernah terjadi di
Indonesia dengan memanfaatkan berita-berita di media massa atau internet.
b. Kaji dan analisislah kasus di atas. Ungkapkan apa yang menjadi penyebabnya serta
temukan hubungan antara peristiwa tersebut dengan konsep integrasi dan
reintegrasi.
c. Berdasarkan kasus di atas, cobalah untuk berpikir kritis dalam menyikapi peristiwa
tersebut dengan menentukan gagasan dan cara tepat menyelesaikan dan menangani
kasus tersebut.

Tulislah hasil dari semua aktivitas ini dalam bentuk tulisan yang menarik. Selanjutnya
presentasikan di depan kelas.

61
Referensi

Maryati, Kun. 2014. Sosiologi (Kelompok peminataan ilmu-ilmu sosial). Jakarta : ESIS.

Taupan, 2014. Sosiologi SMA Kelas XI. Bandung : Yrama Widya

Bernard Raho. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher

Harskamp van Anton. 2005. Konflik-Konflik dalam Ilmu Sosial. Yogyakarta : Kanisius

Murdiyatmoko, Handayani dan hariyadi. 2016. Aktif dan Kreatif Belajar Sosiologi.
Bandung : Grafindo

Suryawati, Maryati. 2017. Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.


Jakarta : Esis

Jones, Pip. 2010. Pengantar Teori-Teori Sosial. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Pruitt G. Dean; Rubin Z. Jeffreyy. 2011. Teori Konflik Sosial. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

SUMBER INTERNET

https://id.wikipedia.org/wiki/Perdamaian_dunia

https://hukamnas.com/dampak-negatif-konflik

https://www.scribd.com/doc/291887725/Pengertian-Perdamaian-Dunia

www.dosensosiologi.com

www.bayusuryana.wordpress.com

www.ajarotninasution.blogspot.com

62
Daftar Istilah

Akomodasi penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok


manusia untuk meredakan pertentangan
Ambiguitas kemungkinan yang mempunyai dua pengertian; ketidaktentuan atau
ketidakjelasan
Apatis acuh tak acuh; tidak peduli; masa bodoh
Arbitrasi usaha perantara dalam melerai sengketa / pertikaian
Destruktif bersifat merusak; memusnahkan; atau menghancurkan
Endemik penyakit yang berjangkit disuatu daerah tertentu; secara tetap terdapat
di tempat-tempat atau dikalangan orang-orang tertentu atau pada
golongan suatu masyarakat
Gencatan penghentian tembak-menembak (tentang perang)
Senjata
Kompromi persetujuan dengan jalan damai atau saling mengurangi tuntutan
(tentang persengketaan)
Konflik Sosial pertentangan antara anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh
dalam kehidupan; persfektif/sudut pandang tertentu di mana konflik
dianggap seialu ada dan mewarnai segala aspek interaksi manusia dan
struktur sosial; pertikaian terbuka seperti perang, revolusi,
pemogokan, dan gerakan perlawanan
Konsiliasi usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk
mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan tersebut
Konstruktif bersifat membina; memperbaiki; membangun
Majemuk terdiri atas beberapa bagian yang merupakan satu kesatuan
Persepsi tanggapan langsung dari sesuatu; serapan; proses seseorang
mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya
Polietnis terdiri dari banyak etnis
Represif bersifat menekan; mengekang; menahan; atau menindas
Solidaritas solider; sifat satu rasa (senasib); perasaan setia kawan
Toleransi sikap atau sifat menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian
(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan) yang
berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri

63
64

Anda mungkin juga menyukai