Anda di halaman 1dari 1

Marifatullah

Bagian Ke-7

MAKNA LA ILAHA ILLALLAH


4. Pembahasan
4.1 Makna La-Ilaha Illal Lah
kalimat tauhid ‘La Ilaha Illa-Llah’, yakni mengakui dan meyakini ‘Allah
Ta’ala sebagai satu-satunya sesembahan yang hak’, mengandung
pengertian-pengertian yang sangat luas. Bukan hanya mengakui Allah
Ta’ala sebagai satu-satunya objek yang hak dalam peribadatan, tapi juga
perlu mengiringinya dengan i’tiqadi ilmi (keyakinan ilmu) sebagai berikut,

1. la Khaliqa illa-llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada


Pencipta yang hakiki kecuali Allah Ta’ala.Tiada pencipta selain

2. Raziqa illa-llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Pemberi


rezki kecuali Allah Ta’ala. Tiada pemberi rezeki selain Allah

3. la Malika illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada


Pemilikkecuali Allah Ta’ala.
4. la Hakima illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada
Pembuat Hukum (ketetapan) kecuali Allah Ta’ala.
5. la Amira illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Pemberi
perintah kecuali Allah Ta’ala.
6. la Waliyya illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada
Pemimpin/Pelindung kecuali Allah Ta’ala.
7. la Mahbuba illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Yang
Dicinta diatas segalanya kecuali Allah Ta’ala.
8. la Marhuba illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Yang
Ditakuti kecuali Allah Ta’ala.
9. la Marghuba illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada
Yang Diharapkan kecuali Allah Ta’ala.
10. la Nafi’a wa la Dharra illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa
tidak ada Pemberi manfaat dan mudharat kecuali Allah Ta’ala.
11. la Muhya wa la Mumita illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa
tidak ada Yang Menghidupkan dan Mematikan kecuali Allah Ta’ala.
13. la Mustajara bihi illal-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada
Pelindung kecuali Allah Ta’ala.
14. la Wakila illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Tempat
Bertawakkal kecuali Allah Ta’ala.

15. la Wakila illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Tempat
Bertawakkal kecuali Allah Ta’ala.

Anda mungkin juga menyukai