4. Pembahasan 4.1 Makna La-Ilaha Illal Lah kalimat tauhid ‘La Ilaha Illa-Llah’, yakni mengakui dan meyakini ‘Allah Ta’ala sebagai satu-satunya sesembahan yang hak’, mengandung pengertian-pengertian yang sangat luas. Bukan hanya mengakui Allah Ta’ala sebagai satu-satunya objek yang hak dalam peribadatan, tapi juga perlu mengiringinya dengan i’tiqadi ilmi (keyakinan ilmu) sebagai berikut,
1. la Khaliqa illa-llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada
Pencipta yang hakiki kecuali Allah Ta’ala.Tiada pencipta selain
2. Raziqa illa-llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Pemberi
rezki kecuali Allah Ta’ala. Tiada pemberi rezeki selain Allah
3. la Malika illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada
Pemilikkecuali Allah Ta’ala. 4. la Hakima illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Pembuat Hukum (ketetapan) kecuali Allah Ta’ala. 5. la Amira illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Pemberi perintah kecuali Allah Ta’ala. 6. la Waliyya illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Pemimpin/Pelindung kecuali Allah Ta’ala. 7. la Mahbuba illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Yang Dicinta diatas segalanya kecuali Allah Ta’ala. 8. la Marhuba illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Yang Ditakuti kecuali Allah Ta’ala. 9. la Marghuba illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Yang Diharapkan kecuali Allah Ta’ala. 10. la Nafi’a wa la Dharra illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Pemberi manfaat dan mudharat kecuali Allah Ta’ala. 11. la Muhya wa la Mumita illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Yang Menghidupkan dan Mematikan kecuali Allah Ta’ala. 13. la Mustajara bihi illal-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Pelindung kecuali Allah Ta’ala. 14. la Wakila illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Tempat Bertawakkal kecuali Allah Ta’ala.
15. la Wakila illa-Llah, mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Tempat Bertawakkal kecuali Allah Ta’ala.