Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SOSIOLOGI

BENTUK- BENTUK MULTIKULTURALISME DAN


CONTOHNYA

DI
S
U
S
U
N
OLEH:

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan anugerahnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul bentuk-bentuk
multikulturalisme dan contohnya dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu mata pelajaran sosiologi. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam isimaupun sistematikanya.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT dan semua pihak yang
telah membantu dalam menyusun makalah ini. Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.

Matua, 18 Januari 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… 1


DAFTAR ISI …………………………………………………………………... 2
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………………. 3
Latar Belakang ………………………………………………………………… 3
Rumusan Masalah …………………………………………………………....... 3
Tujuan ……………………………………………………………………......... 3
BAB II : PEMBAHASAN ………………………………………….................. 4
Multikulturalisme Isolasionis ………………………………………................. 4
Multikultularisme Akomodatif ……………………………………………….. 4
Multikulturalisme Otonomis …………………………………………………. 5
Multikulturalisme Kritikal …………………………………………………… 5
Multikulturalisme Kosmopolitan …………………………………………….. 6
BAB III : PENUTUP ……………………………………………………….... 7
Kesimpulan …………………………………………………………………... 7
Saran ………………………………………………………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 8

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang

Istilah Multikultural akhir-akhir ini mulai diperbincangkan di berbagai kalangan berkenaan dengan
merebaknya konflik etnis di negara ini. Multikultural yang dimiliki Indonesia dianggap faktor
utama terjadinya konflik. Konflik berbau SARA yaitu suku, agama, ras, dan antargolongan yang
terjadi di Aceh, Ambon, Papua, Kupang, Maluku dan berbagai daerah lainnya adalah realitas yang
dapat mengancam integrasi bangsa di satu sisi dan membutuhkan solusi konkret dalam
penyelesaiannya di sisi lain. Hingga muncullah konsep multikulturalisme. Multikulturalisme
dijadikan sebagai acuan utama terbentuknya masyarakat multikultural yang damai.

1.2 rumusan masalah

Bentuk – bentuk multikulturalisme dan contohnya

1.3 tujuan
untuk mengetahui dan menambah pemahaman tentang bentuk-bentuk multikulturalisme dan
contohnya

BAB II
PEMBAHASAN

Jenis jenis multikulturalisme


Beberapa bentuk-bentuk kulturalisme menurut Bhikhu Parekh:
1. multikulturalisme Isolasionis
multikulturalisme isolasionasi mengacu keoada masyarakat dimana berbagai kelompok cultural
menjalankan hidup secara otonomi dan terlibat dalam interaksi seminimalmungkin satu sama
lain. Kelompok kelompok tersebut pada dasarnya menerima keragaman, namun pada saat yang
sama berusaha mempertahankan budaya mereka secara terpisah dari masyarakat lain
umumnya.
Contoh:
1. Masyarakat yang ada pada sistem “ Millet” di Turki Utsmani
2. Masyarakat amish di USA
3. Masyarakat Badui Banten
4. Suku Mascho Piro yang hidup di taman nasional manu, tenggara Peru.
5. Suku Korowai, mereka tinggal di Papua New Guinea, dan budaya mereka masih tetap tetap
terisolasi dari perbedaan modern

2. Multikulturalisme Akomodatif
Multikulturalisme akomodatif merupakan masyarakat plural, yang memiliki kultur dominan,
membuat penyesuaian dan akomodasi akomodasi tertentu bagi kebutuhan cultural kaum
minoritas.Masyarakat multicultural akomodatif merumuskan dan menerapkan undang undang,
hukum dan ketentuan ketentuan sensitive secara cultural, dan memberikan kebebasan kepada
kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan mereka. Sebaliknya
kaum minoritas diharapkan tidak menantang kultur dominan. Model multikulturalisme
akomodatif ini dapat ditemukan di Inggris, Prancis, dan beberapa nefara eropa lain.
Contoh :
1. Di Negara Inggris integrasi para imigran dan kaum minoritas, menghilangkan bebrbagai
halangan terhadap keikutsertaan mereka dalam kehidupan bernegara
2. Prancis menerapkan izin waktu bagi para umat muslim untuk sholat dan beribadah di saat
waktu kerja
3. Banyaknya Negara Negara di Eropa sudah menerapkan label halal : pada makanan yang
mereka jual, sehingga membentuk masyarakat umat muslim dalam melihat makanan
4. Di Negara Indonesia yang masyarajkatnya mayoritas umat beragama Islam, tapi dalam
membentuk undang undang sesuai atau tidak mengganggu hak dan kewajiban dari pemeluk
agama lain
5. Di Negara Negara Eropa, pemerintahnya sudah mulai menerapkan kurikulum pendidikan
agama Islam ke setiap sekolah yang membutuhkan, serta mengizinkan pendirian sekolah
sekolah Islam

3. Multikulturalisme Otonomis
Multikulturalisme Otonomis masyarakat plural dimana kelompok kelompok cultural utama
berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan menginginkan
kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif dapat diterima. Pokok
perhatian utama kelompok kelompok cultural ini adalah untuk mempertahankan cara hidup
mereka, dan persamaan hak dengan kelompok dominan. Mereka menantang kelompok
kelompok dapat eksis sebagai mitra sejajar. Jenis multikultularisme didukung oleh kelompok
Quebecois di Kanada dan kelompok kelompok muslim imigran di Eropa, yang menuntut untuk
dapat menerapkan syariah, mengirim anak anak merek ke sekolah Islam, mengenakan hijab,
dan sebagainya. Prinsip- prinsip pokok kehidupan kelompok kelompok dalam multicultural
jenis ini adalah mempertahankan cara hidup mereka masing masing yang memiliki hak hak
sama dengan kelompok dominan. Mereka juga menentang kelompok dominan dan berusaha
menciptakan suatu masyarakat dimana semua kelompok bisa eksis sebagai mitra sejajar.
Contoh :
1. Kaum zionis Yahudi yang menolak keberadaan kaum palestina
2. Negara Indonesia yang kaum mayoritasnya menginginkan Negara dengan tegaknya syariat
islam
3. Negara Belanda melarang pembangunan menara menara mesjid
4. Di Swiss pemerintah melarang penggunaan hijab dan cadar bagi masyarakatnya
5. Negara Indonesia di sebagian besar wilayahnya, masing masing pemerintah melarang
penjualan dan bukanya rumah makan selama bulan puasa. Padahal banyak juga masyarakat
yang tidak menjalankan puasa.

4. Multikulturalisme Kritikal
Multikulturalisme kritikal merupakan masyarakat plural dimana kelompok kelompok cultural
tidak terlalu peduli dengan kehidupan cultural otonom, tetapi lebih menuntut penciptaan kultur
kolektif yang mencerminkan dan menegaskan ragam perspektif khas dari masing masing
kelompok. Kelompok dominan dalam hal ini tentunya menolak, bahkan berusaha secara paksa
menerapkan budaya dominan mereka dengan mengorbankan budaya kelompok kelompok
minoritas.
Contoh :
1. Nelson Mandela salah satu tokoh yang menolak politik kulit hitam / “APARTHEID”
yang membuat orang kulit hitam menjadi warga kelas bawah.
2. Gus Dur mantan presiden Indonesia yang memperjuangkan hak warga kaum Tionghoa
untuk merayakan hari raya Imlek.
3. Pendeta Martin Luther King, Jr.,Ph.D. menentang diskriminasi terhadap orang orang kulit
hitam.
4. Hajjah Rangkayo Rasuna Said, ia memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria
dan wanita.
5. Prof. Dr. Nurcholish Madjid biasa dipanggil Cak Nur mendukung konsep kebebasan
dalam beragama, namun bebas dalam konsep Cak Nur tersebut dimaksudkan sebagai
kebebasan dalam menjalankan agama tertentu yang disertai dengan tanggung jawab penuh
atas apa yang dipilih.

5. Multikulturalisme Kosmopolitan
Multikulturalisme cosmopolitan berusaha menghapuskan batas batas cultural sama sekali untuk
menciptakan sebuah masyarakat dimana setiap individu tidak lagi terikat dan berkomitmen
kepada budaya tertentu dan sebaliknya, secara bebas terlibat dalam hubungan hubungan
antarbudaya.Sebagian besar pendukung multikulturalisme jenis ini ialah kelompok liberal yang
memiliki kecenderungan pst modern, memandang seluruh budaya sebagai resources yang dapat
mereka pilih dan ambil secara bebas.
Contoh :
1. Masyarakat yang ada di Amerika Serikat, sebagian besar masyarakatnya yang terdiri
berbagai macam suku bangsa sudah mulai meninggalkan budaya kesukuan. Justru timbul
budaya multicultural baru seperti, Haloween, Thanksgiving dan lain lain.
2. Di Negara Singapura yang mayoritas penduduknya dari pendatang, memunculkan budaya
oriental dalam kehidupan masyarakatnya.
3. Di Negara Prancis, ada sebuah kawasan pantai dimana para pengunjungnya diperbolehkan
bebas untuk telanjang / tidak mengenakan pakaian.
4. Di Negara Amerika Serikat dan Eropa sudah banyak masyarakatnya dapat tinggal satu
rumah pria dan wanita walaupun belum terikat status pernikahan yang sah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesadaran akan adanya keberagaman budaya disebut sebagai kehidupan
multicultural. Akan tetapi tentu tidak cukup hanya sampai disitu. Bahwa suatu keharusan agar
setiap kesadaran akan adanya keberagaman, ditinggalkan lagi menjadi apresiasi secara positif.
Pemahaman ini yang disebut dengan multikulturalisme. Multikulturalisme meskipun berkaitan
dan sering disamakan adalah kecenderungan yang berbeda dengan pluralisme. Multikulturalisme
adalah sebuah relasi pluralitas yang didalamnya terdapat problem minoritas vs mayotritas, yang
didalamnya ada perjuangan eksistensial bagi pengakuan persamaan, kesetaraan dan keadilan.
Multikulturalisme ini menjadi tantangan besar bagi bangsa Indonesia untuk tetap
byersatu di tengah keberagaman.masyarakat dituntut untuk saling menghargai dan harus mampu
bekerjasama dengan baik agar persatuan dan kesatuan pun tetap terjalin.

3.2 Saran
Adapun tujuan disusunya makalah ini sebagai berikut:
 Bagi masyarakat Indonesia, yg harus selalu bersikap toleransi demi berlangsungnya
persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.
 Penulis mengaggap bahwa penyusun makalh ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang besifat mendidik dan memotivasi sangat penulis harapkan
demi perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kymlicka, Will (penerjemah Edlina Hafmini).2011.Kewargaan Multikultural. Jakarta: LP3ES
Mahfud, Choirul. 2013. Pendidikan Multikultural, Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
https://www.slideshare.net/mobile/JuwitaYulainto/makalah-multikulturalisme
http://pengayaan-materi-sosiologi.blogspot.com/2012/02/bentuk-bentuk-multikulturalisme.html?
m=1
http://andrianokta.blogspot.comm/2014/07/jenis-jenis-multikulturalisme.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai