Anda di halaman 1dari 14

DESAIN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

MAKALAH
Mata Kuliah: Desain Pembelajaran di MI/SD
Dosen Pengampu: Aswadi, M.Pd

Oleh:

MARSELA YULIANTI (NIM. 21113003)


A.AINUN FITRIAH (NIM. 21113013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTHIDAIYA


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SANGATTA
KUTAI TIMUR
2022
KATA PENGANTAR

Seraya memanjatkan Puja dan puji syukur kepada Allah swt, atas berkat
Rahmat, Taufiq, serta Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah dari Matakuliah Ilmu Kalam yang berjudul “DESAIN
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK”. Sehingga segalanya dapat terselaikan
dengan baik dan lancar. Sholawat serta salam, semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi Agung yaitu nabi Muhammad saw, karena beliau adalah suri tauladan bagi
umat manusia khususnya umat Islam yang selalu dinanti-nanti syafa’atnya di
akhirat nanti.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi


penulis. Namun, penulis menyadari bahwa kelancaran dalam pembuatan makalah
ini, tidak terlepas dari dorongan maupun bantuan dari semua pihak yang telah
membimbing dalam penyusunan makalah ini terutama kepada Bapak Aswadi,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah “Desain Pembelajaran di MI/SD”
sekaligus memberikan bimbingan dalam tugas ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan lebih luas kepada


pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak luput dari
kekurangan, baik segi isi maupun penulisan kata. Oleh karena itu, penulis
membutuhkan masukan serta saran, agar nantinya makalah ini bisa menjadi lebih
baik lagi.

Demikianlah penulis berharap, semoga makalah ini bermanfaat untuk


pembaca, penulis juga meminta maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
makalah ini.

Sangatta, 15 Oktober
2022
Penyusun

Kelompok Pertama
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Masalah 2
BAB II. PEMBAHASAN 3
A. Desain Karakteristik Peserta Didik 3
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik 5
C. Karakteristik Peserta Didik 7
D. Fase Perkembangan Peserta Didik 8

BAB III. PENUTUP 9


A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang guru, sangat perlu memahami perkembangan
peserta didik. Perkembangan peserta didik tersebut meliputi
perkembangan fisik, perkembangan sosioemosional, dan bermuara pada
perkembangan intelektual.
Setiap peserta didik pada dasarnya memiliki potensi relatif sama,
yang membedakan adalah kebiasaan lingkungan dan semangat juang.
Sebelum guru memasuki ruang kelas untuk memberi materi pelajaran
kepada peserta didik, ada beberapa hal terlebih dahulu yang perlu dibenahi
atau dilakukan kajian terhadap siswa-siswa yang akan diajarkan. Hasil
kajian akan menjadi pertimbangan dalam rangka menentukan bobot materi
pelajaran, bentuk pola, struktur sajian yang akan ia sajikan. Cara penyajian
memegang peranan yang sangat besar atas penyerapan materi terhadap
siswa. Jika sajian ini dilakukan dengan matang dan seksama , maka tentu
hasilnya dapat lebih maksimal.
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil kajian terhadap ciri-ciri
siswa yang akan kita hadapi di kelas,antara lain Kita memperoleh
gambaran yang lengkap dan terperinci tentang kemampuan awal para
siswa-siswa, Kita akan memperoleh gambaran tentang luas dan jenis
pengalman yang telah dimiliki oleh siswa. Kita dapat mengetahui latar
belakang sosial, kultur para siswa,termasuk latar belakang
keluarga ,seperti tingkat pendidikan orang tua,tingkat sosial ekonomi. Kita
dapat mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan siswa baik
jasmani maupun rohaniah. Kita dapat mengetahui aspirasi dan kebutuhan
para siswa. Kita dapat mengetahui tingkat penguasaan pengetahuan yang
telah diperoleh siswa sebelumnya. Kita dapat mengetahui tingkat bahasa
siswa baik lisan maupun tertulis.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Desain Karakteristik Peserta Didik?
2. Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik?
3. Bagaimana Karakteristik Peserta Didik?
4. Bagaimana Fase Perkembangan Peserta Didik?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Karakteristik Peserta Didik
2. Untuk Mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
3. Untuk Mengetahui Karakteristik Peserta Didik
4. Untuk Mengetahui Fase Perkembangan Peserta Didik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Desain Karakteristik Peserta Didik


a) Pengertian Desain
Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media
teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi
transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik.
Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta
didik, perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang "perlakuan"
berbasis-media untuk membantu terjadinya transisi.1
Desain pembelajaran menurut Dick and Carrey dalam Santi
Maudiarti adalah suatu proses yang merumuskan dan menentukan
tujuan pembelajaran, strategi, teknik, dan media agar tujuan umum
tercapai. Desain sistem pembelajaran menurut Gagne dan Briggs
dalam Hakim adalah meliputi penyusunan ruang lingkup luas
(level kurikulum) yang terdiri atas analisis kebutuhan, tujuan, dan
prioritas, analisis sumber, hambatan dan sistem penyampaian, serta
penentuan ruang lingkup dan urutan kurikulum dan pelajaran untuk
mendesain sistem penyampaian, penyusunan ruang lingkup sempit
(level mata pelajaran) yang terdiri atas menentukan struktur dan
urutan pembelajaran, dan analisis tujuan kurikuler (tujuan
pembelajaran), penyusunan ruang lingkup terbatas (level
pembelajaran) yang terdiri atas perumusan tujuan khusus,
penyusunan silabus dan RPP, penentuan materi media
pembelajaran, dan penentuan langkah dan teknik penilain.
b) Pengertian Karasteristik

1 Ahmad Rohani. Pengelolaan Pengajaran Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional. (Jakarta:


Rineka Cipta. 2010) hal. 85
Karakteristik berasal dari kata karakter yang berarti tabiat
watak, pembawaan, atau kebiasaan yang di miliki oleh individu
yang relatif tetap.
Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas
perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar,
gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang
dimiliki2
1. Entering behavior (perilaku awal)
Perilaku awal menentukan status pengetahuan dan
keterampilan siswa sekarang untuk menuju ke status
yang akan datang yang diinginkan guru agar tercapai
oleh siswa.
2. Latar belakang akademis dan sosial
Dalam penyajian materi kepada paserta didik perlu
mempertimbangkan bagaimana latar belakang siswa
sehingga menuntut guru agar melakukan kajian
sebelumnya.
Faktor-faktor akademis Faktor-faktor yang menjadi
kajian guru adalah jumlah siswa yang dihadapi di dalam
kelas. [15] Faktor-faktor sosial dan psikologis Usia
kematangan siswa menentukan kesanggupan untuk
mengikuti sebuah pembelajaran, rentang perhatian
bakat-bakat khusus siswa.

c) Pengertian Peserta Didik


Menurut Sutari Imam Barnadib; Peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pendidikan. Sosok peserta didik umumnya
merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain
untuk bisa tumbuh dan berkembang ke arah kedewasaan. Ia adalah

2 Dewi salma prawiradilaga,prinsip disain pembelajaran (jakarta : prenada media group,2007)


hal.15
sosok yang selalu mengalami perkembangan sejak lahir sampai
meninggal dangan perubahan yang terjadi secara wajar.

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik


Perkembangan peserta dapat dilihat dari multi dimensi, baik fisik
maupun non fisik. Perkembangan itu umumnya berlangsung secara
sistematis, progresif, dan berkelanjutan. Namun demikian, untuk hal-hal
yang bersifat nonfisik, bisa saja sifat perkembangannya berlangsung secara
acak. Dalam hal kepatuhan kepada norma-norma agama dan moral,
misalnya sangat mungkin seorang ketika masih remaja dan dewasa awal
sebagai orang yang baik. Sebaliknya pada usia dewasa tengah justru
berbuat onar.bisa juga sejak anak-anak sampai dewasa awal menjadi
“begundal” setelah memasuki dewasa tengah atau dewasa akhir hingga
menjelang kematian justeru menjadi orang yang taat beribadah dan teladan
masyarakat dilihat dari banyak dimendi kehidupan.3
Berikut akan disajikan dimensi-dimensi perkembangan individu:
1. Perkembangan fisik
Perkembangan anatomis berupa perubahan-perubahan
kuantitatif pada struktur tulang,tinggi dang berat badan, dan lain-
lain. Sedangkan perkembangan fisiologis ditandai dengan
perubahan secara kuantitatif, kualitatif dan fungsional dari jaringan
kerja biologis. Misalnya konstraksi otot, peredaran darah dan
pernafasan.
2. Perkembangan prilaku psikomotorik.
Perkembangan ini menuntut koordinasi fungsional antara
sistem syaraf dan otot, serta fungsi-fungsi psikis. Fungsi psikis
mencakup kognitif, afektif, konatif. Perkembangan psikomotorik
berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks dan dari
yang kasar kepada yang halus, spesifik, dan terkoordinasikan.
3. Perkembangan kognitif

3 Ahmad Rohani. Pengelolaan Pengajaran Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional. (Jakarta:


Rineka Cipta. 2010) hal. 85
Perkembangan kognitif kata lainnya adalah berlangsung
sangat pesat sampai masa remaja. Setelah itu cendrung stanan atau
berangsur menurun kepesatannya.
4. Perkembangan perilaku sosial
Sejak manusia dilahirkan dia sudah memulai berinteraksi
sosial karena tanpa sentuahan manusia sama sekali. Awalnya anak
mempelajari segala yang terjadi dalam lingkungan keluarga,
kemudian dilingkungan masyarakat sekitar,di lingkungan atau
masyarakat yang lebih luas.4
5. Perkembangan Moralitas
Tahap perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi dan
rendahnya moral seseorang berdasarkan penalaran moralnya.
6. Perkembangan bidang keagamaan.
Manusia meyakini bahwa ada kekuatan yang “serba maha” di
luar dirinya. Inilah penghayatan dibidang keagamaan. Apapun
agam yang dianutnya. Melalui penghayatan keagamaan ini,
manusia meyakini adanya kekuatan lebih dari dirinya.
7. Perkembangan Konatif.
Perkembangan konatif merupakan perilaku yang berkaitan
dengan motivasi atau faktor penggerak perilaku seseorang
bersumber dari kebutuhan-kebutuhannya. Faktor internal antara
lain dapat berupa cita-cita, harapan, niat, penyaluran energi, seks,
menghindari ketertinggalan, dan sebagainya. Faktor eksternal dapat
berupa keinginan memperoleh hadiah, tekanan pesaing, gaji,
ancaman,dan sebagainya.
8. Perkembangan Emosional
Perkembangan ini melibatkan banyak variabel seperti,
rangsangan yang menimbulkan emosi, perubahan fisiologis,
suasana lingkungan,kondisi kesehatan, ketersediaan kebutuhan
iklim interaksi dengan lingkungan orang lain,

4 Mukhtar,iskandar, desainpembelajaran berbasis teknologi imformasi dan komunikasi


(jakarta:gaung persada :2010).hal 55-56.
C. Karakteristik Peserta Didik
1. Learning Behavior (perilaku awal)
Perilaku awal adalah perilaku yang harus telah diperoleh
oleh siswa sebelum dia memperoleh perilaku terminal tertentu
yang baru.5 Perilaku awal menentukan status pengetahuan dan
keterampilan siswa sekarang untuk menuju ke status yang akan
datang yang akan diinginkan guru akan tercapai oleh siswa.
Dengan perilaku ini dapat ditentukan darimana pengajaran harus
dimulai. Jadi pengajaran berlangsung dari perilaku awal sampai ke
perilaku terminal, itulah yang menjadi tanggung jawab pengajaran.
Untuk menentukan kelas-kelas perilaku awal ada tiga jenis alat
yang dapat digunakan,yaitu
a. Perangkat belajar (Learning set) Perangkat belajar
adalah kemampuan (capabilities) yang dimiliki oleh
siswa pada tahap tertentu dalam mempelajari tugas
tertentu.
b. Kemampuan belajar (Learning abilities) Dalam hal ini
kita mengenal makna belajar untuk belajar (Learning to
learn) Adalah kapasitas untuk mempelajari tugas-tugas
baru bertambah bila kita telah berlatih tugas-tugas yang
sama. Jadi sebenarnya merupakan perbaikan progresif
dalam perilaku.
c. Gaya belajar (Learning style) cara-cara personal dimana
individu memproses informasi dalam mempelajari
konsep konsep dan prinsip prinsip baru.Kesiapan diri
siswa dalam hubungan dengan tujuan pengajaran
tertentu. Dengan kemampuan ini seorang pelajar lebih
baik dalam suatu keadaan, sedangkan yang lain akan

5 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar,  Bandung: Pustaka setia, 2011, hal 173.


belajar lebih baik dalam keadaan lain misalnya dengan
bantuan alat/media tertentu.

2. Latar belakang akademis dan sosial.


Kedua jenis latar belakang siswa ini perlu dipertimbangkan
dalam mempersiapkan materi yang akan disajikan, sehingga
menuntut guru agar melakukan kajian sebelumnya.
a. Faktor-faktor akademis yaitu, berapa jumlah siswa yang
di hadapi di dalam kelas, apakah kelas besar atau kelas
kecil, indeks prestasi, tingkat kecerdasan emosi yang
ditandai oleh kematangannya dalam berfikir, tingkat
keterampilan membaca, kebiasaan belajar, pengetahuan
siswa mengenai bahan materi yang akan disajikan,
dorongan/minat belajar siswa, yang tidak kalah penting
adalah prospek dari kelulusan serta cita-cita dari siswa
itu sendiri.
b. Faktor-faktor sosial dan psikologis Usia kematangan
(maturity) siswa menentukan kesanggupan untuk
mengikuti sebuah pembelajaran, rentang perhatian
(attention span), bakat-bakat khusus siswa, demikian
pula hubungan kedekatan sesama siswa, serta keadaan
sosial ekonomi siswa itu sendiri mempengaruhi diri dan
kepercayaan diri untuk belajar secara maksimal.

D. Fase Perkembangan Peserta Didik


Ada beberapa tahapan perkembangan individu dengan
menggunakan pendekatan didaktis, sebagai berikut
1. Masa Usia Pra sekolah Masa usia pra sekolah terbagi dua yaitu
a. Masa vital, pada masa ini individu menggunakan
fungsi fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal
dalam dunianya, masa oral (mulut), karena mulut
dipandang sebagai sumber kenikmatan dan merupakan
alat untuk melakukan eksplorasi dan belajar. 6 Adapun
tugas perkembangan pembelajaran pada fase ini adalah
Anak belajar memakan makanan keras. Anak belajar
berjalan, Anak belajar berbicara.
b. Masa Estetik, masa ini dianggap sebagai masa
perkembangan rasa keindahan, Seseorang individu
anak bereksplorasi dan belajar melalui panca
inderanya. Pada masa ini panca inderannya masih
sangat peka. Adapun tugas perkembangan
pembelajaran pada fase ini adalah Anak belajar
membedakan yang baik dan yang buruk. Anak belajar
membedakan jenis kelamin, belajar sopan santun, Anak
belajar mengeja dan membaca.
2. Masa Usia Jenjang Pendidikan Dasar Masa usia pendidikan
dasar disebut juga masa intelektual atau masa keserasian
bersekolah pada umur 6-7 tahun anak dianggap sudah matang
untuk memasuki sekolah.7
Adapun ciri-ciri utama anak yang sudah matang yaitu
a. Memiliki dorongan untuk keluar dari rumah dan
memasuki kelompok sebaya (peer group)
b. Keadaan fisik yang memungkinkan anak-anak
memasuki dunia bermain dan pekerjaan yang
membutuhkan ketrampilan jasmani.
c. Memasuki dunia mental untuk memasuki dunia
konsep logika dan komunikasi yang luas Adapun
tugas perkembangan pembelajaran anak-anak pada
usia sekolah dasar ini adalah Belajar ketrampilan
jasmani atau fisik melalui bermain, Belajar
mengembangkan kemampuan menulis, membaca,

6 Harjanto, Perencanaan Pengajaran,  Jakarta: Rineka Cipta. 2008. hal 95


7 Santi Maudiarti. dkk. Prinsip Desain Pembelajaran (Instructional Design Principle). Jakarta:
Prenada Media Group. 2009. Hal 11.
dan menghitung, Belajar mengenal kemampuan
dirinya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat saya simpulakan untuk menghasilkan desain karakteristik
peserta didik yang maksimal maka seorang guru harus dapat mengenali
karakteristik peserta didik hal ini sangat penting bagi seorang pendidik.
Tanpa ada pemahaman yang kuat terhadap semua itu tentunya seorang
guru akan menemui kesulitan dalam mendesain dan memberikan
pembelajaran,
Karakteristik peserta didik memiliki ciri tertentu yang dibawanya sejak
lahir,karakteristik itu akan selalu melekat pada dirinya, oleh karena itu
diantara satu peserta didik dengan peserta didik lainnya memiliki
perbedaan. Perbedaan ini akan menjadi suatu masalah yang sangat berat
jika pembelajar tidak mampu memahami hal-hal yang berhubungan
dengan karakteristik mereka.
Peserta didik di sekolah dibimbing dan diajarkan untuk menjadi
manusia yang berbudaya dan pribadi yang berkarakter. Namun di
lingkungannya, mereka mendengar dan melihat kenyataan yang berbeda
dengan apa yang diprolehnya di sekolah. Pengalaman yang diperoleh dari
lingkungannya itu merupakan aspek yang berat untuk dapat diluruskan dan
di arahkan ke pengembangan pendidikan budaya dan karakter peserta
didik di sekolah.

B. Saran
Pada hakikatnya guru yang sangat berperan dalam mendesain
karakteristik pembelajaran peserta didik sangat dipentingkan untu guru
dapat memahami peserta didik dalam proses belajar mengajar. tetapi tetap
diperhatikan sesuai tingkatan atau jenjang setiap murid. Hal ini tidak
ubahnya pula dengan kebebasan tiap guru dalam memilih metode yang
akan di terapkan dalam pengajarannya.

DAFTAR PUSTAKA

Mukhtar Iskandar, Desain Pembelajaran Berbasis Teknologi Imformasi


dan
Komunikasi. Jakarta: gaung persada, 2010

Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran Sebuah Pengantar Menuju Guru


Profesional. Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta:


prenada media group, 2007

Santi Maudiarti. dkk. Prinsip Desain Pembelajaran Instructional Design


Principle. Jakarta: Prenada Media Group, 2009

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta. 2008

Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima,


2008

Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka setia, 2011

Anda mungkin juga menyukai