Anda di halaman 1dari 3

Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Pakuan

TERVALIDASI / TIDAK TERVALIDASI

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2020/2021


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN

Mata Kuliah : FARMAKOTERAPI 2 (EF)


Hari dan Tanggal : Jumat, 13 November 2020
Sifat Ujian : OPEN BOOK
Program Studi/Semester : Farmasi/VII
Alokasi Waktu : 90 menit
Dosen Penguji : apt. Emy Oktaviani, M.Clin.Pharm.

Nama Mahasiswa : NURUL FADILAH


NPM : 066117224
Kelas :F
Tanda Tangan :

SOAL TIPE : ANALISIS KASUS

INSTRUKSI PENGERJAAN :

1. Ketik jawaban langsung pada kolom jawaban yang tersedia


2. Jangan lupa menuliskan identitas Anda
3. Jawaban yang terindikasi sama antara mahasiswa atau sama dengan PDF
Materi yang diberikan, otomatis akan diberikan nilai nol (0) untuk keduanya.
4. Jawaban dikumpulkan dalam bentuk file PDF dengan penamaan NPM-
NAMA-UTSFARMAKOTERAPI2

CASE 1.
Seorang pasien, Ibu Mn 55 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri saat buang air
kecil, rasa panas, demam, tidak nafsu makan, dan mual. Dari tanda fisik terlihat pasien
mengalami udem di bagian tungkai bawah dan nyeri pinggang. Hasil pemeriksaan BB ±
90kg dan TB ± 168 cm. Hasil observasi perawat pada saat masuk menunjukkan temp 38,2 oC,
TD 160/90 mmHg. Hasil lab pada saat masuk adalah sbb Cr 6,5 mg/dl ; BUN 75mg/dl; Na
122 meq/L; K 2,8 meq/L; Asam urat 7,2 mg/dl; Alb (N); GDP 120 mg/dl; 2JPP 150 mg/dl;
leukosit 19.000/mm3 . Pasien mendapatkan terapi Cefotaxim 3x1g iv, Lasix inj 1 x 1 amp,
Primperan 3 x 1 amp, infus NS dan D5 (2:2). Pada keesokan harinya perawat melaporkan
TD 160/100mmHg, temp 38oC, Nadi 85x/min, urin 24jam 500 ml.

PERTANYAAN: LAMPIRKAN JUDUL REFERENSI YANG ANDA GUNAKAN.


1. Jelaskan problem medis pasien! (5)
2. Analisis Drug Related Problem atau masalah terkait obat dari kasus di atas! (15)
3. Faktor apa yang harus dipertimbangkan dalam pemberian antibiotik dalam kasus di
atas? (10)
4. Apa maksud diberikannya Lasix inj 1x1 amp? (10)
Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Pakuan

5. Apa interpretasi dari nilai K 2,8 meq/L dan apakah rencana farmasis atas interpretasi
tersebut? (10)

KOLOM JAWABAN:
1. keluhan nyeri saat buang air kecil, rasa panas, demam, tidak nafsu makan, dan
mual,kemudian mengalami udem dan nyeri pinggang.
2. menurut saya pemberian laxic kurang begitu tepat untuk gejala nyeri buang air kecil
karena pasien mengalami nyeri pada saat buang air kecil,BUKAN mengalami
ketidaklancaran pada saat buang air kecil.Karena salah satu fungsi dari LASIX(furosemide)
itu biasanya membuat buang air kecil lancar.Maka dari itu untuk bagian gejala nyeri pada
saat buang air kecil cefotaxime lebih pas karena bisa untuk infeksi saluran kemih
3. dari data dan gejala pasien tidak terlalu banyak yang harus dipertimbangkan dalam
pemberian antibiotic(cefotaxime)karena biasanya yang harus diperhatukan dalam pemberian
antibiotic yaitu riwayat alergi,durasi penyakit yang diderita apakah sudah lama atau
baru,kemudian tekanan darah.Adapun efek dari cefotaxime itu beresiko kepada peningkatan
kerusakan ginjal jika digunakan dengan antibiotic golongan sefalosporin
4.pemberian laxic dalam kasus ini sepertinya untuk menurunkan tekanan darahnya
5.rencana yang dilakukan bisa dengan pemberian suplemen penambah kalsium karena nilai
K yang normal yaitu 3,5-5,0meq/L sedangkan data K pada pasien menunjukan data dibawah
normal

CASE 2.
Tn JM, 61 th, 80kg, 165 cm, masuk rumah sakit dengan keluhan pusing, tidak bisa menelan,
sulit bicara. Pengakuan keluarga bahwa pasien pernah stroke tahun 2005, memiliki DM
dengan obat glucodex 1-1/2-0 dan metformin 3x500mg. Pasien selanjutnya didiagnosa
sebagai CVA infark 2nd attack. Hasil pemeriksaan awal terhadap Cr (N); BUN (N); Chol
total 315 mg/dl; TG 198 mg/dl; Gula puasa 332 mg/ dl; Gula 2JPP 356 mg/dl; Albumin 4,1
mg/dl. Sedangkan hasil pemeriksaan terhadap Tanda Vital diperoleh sebagai berikut: TD
170/100 mmHg. Pasien mendapat terapi Citicholin 3x500mg iv, Neurobion inj 2x1 im,
Clopidogrel 1x1 tab, Ranitidine 2x1 amp iv, Apidra 3x10 s.c.

PERTANYAAN: LAMPIRKAN JUDUL REFERENSI YANG ANDA GUNAKAN.


1. Jelaskan problem medis pasien! (5)
2. Analisis Drug Related Problem atau masalah terkait obat pada kasus di atas! (15)
3. Apa maksud diberikannya Citicholin dan Clopidogrel? Apakah diperlukan dalam
kasus di atas? (10)
4. Apakah sudah tepat pemberian Apidra 3x10 sc. untuk kasus di atas? (10)
5. Apakah perbedaan stroke hemoragik dan stroke iskemik? (10)

KOLOM JAWABAN:
1. keluhan pusing, tidak bisa menelan, sulit bicara,kemudian DM dan stroke
2.pemberian ranitidine disini kurang tepat karena data pasien tidak menunjukan adanya
penyakit lambung
3.pemberian citicholin ini berguna untuk mengatasi keluhan seperti pusing karena pada
kadar kolesterol tinggi biasanya efeknya pusing di bagian kepala belakang kemudian nyeri
pundak juga.Untuk clopidogrelnya untuk mengatasi terjadinya penyakit stroke karena bisa
dilihat data pasien tersebut menunujukan tekanan darah yang relative tinggi resiko dari hal
tersebut biasanya bisa menyebabkan stroke
Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Pakuan

4.Sudah tepat karena kadar gula pasien sangat tinggi sekali sekalipun dalam keadaan puasa
seharusnya kadar gula dalam keadaan puasa relative rendah dikarenakan belum ada
kandungan gizi makanan dan minuman yang diserap oleh tubuh jika dalam keadaan
puasa,maka dari itu penggunaan apidra ini sangatlah tepat karena apidra salah satu jenis
insulin yang bekerja dengan cepat untuk mengontrol kadar insulin yang tinggi.
5.stroke homoragik biasanya terjadi karena pembuluh darah yang menuju ke otak terhambat
kemudian stroke iskemik itu terjadi disebabkan karena adanya pembuluh darah di otak pecah

GOOD LUCK

Anda mungkin juga menyukai