Anda di halaman 1dari 4

NI NYOMAN AYU TRI KARTIKA MANIK

16700051
KELAS B

RESUME WEBINAR
CURRENT UPDATE ON RHINITIS & RHINOSINUSITIS
28 JUNI 2020

dr. Budi Sutikno,Sp.THT-KL (K)


Topik: Diagnosis dan Mangemen Rhinitis dan Rhinosinusitis

Inflamasi pada nasal dan paranasal mukosa sinus memiliki 2 gejala, yaitu obligate symptoms dan
additional symptoms.
1. Obligate symptoms
- Obstruksi nasal / blockage / kongesti
- Anterior / posterior nasal discharge
2. Additional symptoms
- Wajah sakit /fullness
- Kehilangan pembauan

Rhinosinusitis diklasifikasikan menjadi 2 yaitu: rhinosinusitis akut dan rhinosinusitis kronis.


1. Akut rhinosinusitis
- Acute viral rhinosinusitis (AVRS) : < 10 hari
- Post viral acite rhinosinusitis : > 10 hari
2. Kronis rhinosinusitis : >12 minggu
- Primary CRS
- Secondary CRS

Etiologi:
1. Infeksi virus: rhinovirus, adenovirus, influenza virus, parainfluenzae virus
2. Infeksi bakteri: streptococcus pneumonia, haemophillus influenza, Moraxella catarrhalis
3. Faktor local: rhinitis alergi, rhinitis vasomotor, rhinitis medikamentosa, reflux disease
4. Faktor lingkungan: merokok, polusi udara, noxious iritans.
NI NYOMAN AYU TRI KARTIKA MANIK
16700051
KELAS B

Patofisologi
Pada saat terjadi infeksi dan inflamasi maka akan terbentuk mediator inflamasi yaitu protease,
sitokin, asam arakidonat dll yang menyebabkan hipersekresi pada mucus, kerusakan pada
jaringan dan kebuntuan/obstruksi pada jalan nafas, hal ini akan menyebakan disfungsi
mukosiliari. Mediator inflamasi juga akan membentuk kolonisasi bakteri, maka akibat nya
mukus dan mediator menajdi stagnan.

Penatalaksanaan:
1. Primer: memiliki 2 gejala ARS
Dekongestan < 10 hari, NSAID/ paracetamol, zinc, obat herbal, vitamin C, spray saline,
jangan menggunakan antibiotik
2. Sekunder: ABRS (acute bacterial rhinosinusitis)
INCS, dekongestan < 10 hari, obat herbal, spray saline, jangan menggunakan antibiotic

Kenapa tidak menggunakan antibiotik ?


1. Antibiotik
- Membunuh bakteri yang pathogen
- Membunuh flora normal
- Mengganti mikrobioma
2. Flora normal
- Memproduksi bakteriolisin
- Kompetisi nutrisi
- Menjaga keseimbangan mikrobioma
NI NYOMAN AYU TRI KARTIKA MANIK
16700051
KELAS B

Dr. dr. Achmad Chusnu Ramdhoni, Sp.THT-KL (K)., FICS


Topik: peran nasal dekongestan pada kasus rhinitis dan rhinosinusitis

Hidung tersumbat merupakan gangguan penghidu yang sering diekeluhkan pasien


dengan rhinitis / rhinosinusitis. Hal ini terjadi ketika jaringan di dalam hidung dan atau
pembuluh darah di dlam rongga hidung membengkak sehingga menyebabkan rasa seperti hidung
tersumbat atau penuh. Penyakit yang dapat menyebabkan kongesti nasal/hidung tersumbat
adalah rhinitis alergi, rhinosinusitis dan nasal polyposis. Beberapa hal yang dapat terjadi pada
pasien dengan kongesti nasal: penurunan kualitas hidup, ganguan tidur, penyembuhan yang lebih
lambat. Selain itu juga dapat menyebabkan sinusitis, otitis media dan obstructive sleep apnea.
Terapi pada pasien dengan hidung tersumbat terutama ditunjukkan untuk mengatasi sumbatan
pada hidung dan mengatasi penyebab sumbatan hidung. Untuk rhinis/rhinosinusitis salah satu
terapinya adalah dekongestan nasal. Berbagai macam dekongestan nasal antara lain:
1. Selective 01 agonist
- Phenylephrine
- Oxymetazoline
2. Selevtive 02 agonist
- Naphazoline
- Xylometazoline
- Oxymetazoline
3. Α-adrenergic agonist
- Pseudoephedrine
- Phenylpropanolamine

Oxymetazoline adalah sebuah amin simpatomimetik yang bekerja pada reseptor adrenergic alfa
pada pembuluh darah dimukosa nasal. Setelah melakukan konstriksi pada pembuluh darah di
hidung maka akan mengurangi vasodilatasi dan akan mengurangi kongesti nasal. Oxymetazoline
memiliki beberapa efek: efek vasokontriksi, efek anti-viral, efek anti inflamasi. Dosis diberikan:
Dewasa : strength: 0,05% spray: 2-3 spray per nostril q12hr2
Anak : strength: 0,025% drop: >= 2 tahun – 6 tahun: 2-3 drops (2 kali sehari sesuai
kebutuhan)
NI NYOMAN AYU TRI KARTIKA MANIK
16700051
KELAS B

Peringatan dan perhatian pada pemberian Oxymetazoline:


1. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan
2. Jangan digunakan untuk pemakaian lebih dari 7 hari berturut-turut
3. Bila gejala gejala berlanjut, segera hubungi dokter
4. Penggunaan obat lebih dari 1 orang dapat menyebabkan infeksi
5. Hindarkan dari jangkauan anak anak

Anda mungkin juga menyukai