DENGAN ASMA
DISUSUN OLEH :
TINGKAT II B
1. Bucho Eko Prasetyo ( 19008 )
2. Firliza Alicia Anggita ( 19023 )
3. Gani Igha Pramisty ( 19025 )
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan Rahmat-Nya kami dapat menulis makalah ini yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Asma” hingga selesai.
Meskipun dalam makalah ini kami mendapat banyak yang menghalangi,
namun mendapat pula bantuan dari beberapa pihak baik secara moril,
materil maupun spiritual.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………..…ii
DAFTAR ISI…………………………………………..…..iii
BAB I PENDAHULUAN………………………...……......1
I. LATAR BELAKANG…………………………......1
II. TUJUAN PENULISAN………………….………..1
III. RUMUSAN MASALAH……………….…….…...1
IV. MANFAAT PENULISAN……………..…………1
BAB II TINJAUAN TEORI…………………………..…..2
I. DEFINISI…………………………..……….………2
II. ETIOLOGI………………………………..………..2
III. PATOFISIOLOGI……………..…………………..3
IV. MANIFESTASI KLINIS……………………….....4
V. PENATALAKSANAAN…………..……………...4
VI. ASUHAN KEPERAWATAN……………………4
BAB III STUDI KASUS………………...…………………7
I. PENGKAJIAN………...……………………………7
A. DATA DEMOGRAFI……………………….....7
B. KELUHAN UTAMA…………………………..8
C. RIWAYAT KESEHATAN…………………….8
D. PEMERIKSAAN FISIK……………………….9
E. DATA FOKUS………………………………..11
F. ANALISA DATA……………….…………….11
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN………………12
H. INTERVENSI KEPERAWATAN.………….....12
I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN……….....13
J. EVALUASI KEPERAWATAN………………..14
iii
BAB IV PENUTUP…………………………………………..15
I. KESIMPULAN………………………………………15
II. SARAN………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Asma adalah satu diantara beberapa penyakit yang tidak bisa
disembuhkan secara total. Kesembuhan dari satu serangan asma tidak
menjamin dalam waktu dekat akan terbebas dari ancaman serangan
berikutnya. Apalagi bila karena pekerjaan dan lingkungannya serta faktor
ekonomi, penderita harus selalu berhadapan dengan faktor alergen yang
menjadi penyebab serangan. Biaya pengobatan simptomatik pada waktu
serangan mungkin bisa diatasi oleh penderita atau keluarganya, tetapi
pengobatan profilaksis yang memerlukan waktu lebih lama, sering
menjadi problem tersendiri.
1. Defini asma
2. Etiologi asma
3. Patofisiologi asma
4. Manifestasi klinis asma
5. Penatalaksanaan asma
6. Asuhan Keperawatan asma
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
I. Definisi
Asma adalah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran nafas
sangat mudah bereaksi terhadap berbagai rangsangan atau pencetus
denganmanifestasi berupa serangan asma (Ngastiyah, 2005).
II. Etiologi
Adapun faktor penyebab dari asma adalah faktor infeksi dan faktor
non infeksi.
1. Faktor Inveksi :
Virus
Jamur
Parasit
Bakteri
2. Factor Non Infeksi :
Alergi
Iritasi
Cuaca
Aktivitas sehari – hari
2
III. Patofisiologi
Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang
terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus
dan bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody
Ig E orang tersebut mmeningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang
telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan
mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat
anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktor
kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.
3
IV. Manifestasi Klinis
Sesak nafas
Mengi ( wheezing )
Batuk
Nyeri dada
Nafas cepat
Gangguan kesadaran
Takikardi
V. Penatalaksanaan
a. Nonfarmakologi
Memberikan penyuluhan atau penkes
Menghindari factor pencetus
Posisikan pasien semi fowler atau fowler
Berikan oksigenisasi, jika perlu
b. Farmakologi
Diberikan obat – obatan yang dianjurkan oleh dokter seperti :
efedrin,salbutamol, aminofilin.
a) Pengkajian
1) Biodata
4
4) Aktivitas
5) Pernapasan
6) Sirkulasi
7) Integritas ego
a. Ansietas
b. Ketakutan
c. Peka rangsangan
d. Gelisah
8) Asupan nutrisi
5
9) Hubungan sosal
b) Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
yang tidak adek kuat
c) Intervensi Keperawatan
Monitor TTV
Anjurkan klien untuk melakukan posisi fowler
Berikan oksigenisasi
Berikan vitamain penambah nafsu makan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian makanan
d) Implementasi Keperawatan
Memonitor TTV
Menganjurkan klien untuk melakukan posisi fowler
Memberikan oksigenisasi
Memerikan vitamain penambah nafsu makan
Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian makanan
e) Evaluasi Keperawtaan
Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
SOAP sebagai pola pikir yaitu sebagai berikut :
S : Respon subyektif klien terhadap intervensi yang
dilaksanakan.
O : Respon obyektif klien terhadap intervensi yang dilaksanakan.
A : Analisa ulang atas data subyektif dan data obyektif
untuk
P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada
respon
6
BAB III
STUDI KASUS
I. PENGKAJIAN
A. DATA DEMOGRAFI
a) Biodata Pasien
Nama : An. M
Usia : 13 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Hj. Mardani Rt10/20 No. 17
No. RM : 2891098
Ruang Rawat : Lavender
Tgl. Masuk : 10 September 2020
Diagnosa Medis : Asma Bronkiale
7
b) Penanggung Jawab
Nama : Ny. H
Usia : 37 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hub dengan klien : Ibu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
B. KELUHAN UTAMA
Klien bersama ibunya datang ke rumah sakit dengan keluhan sering
sesak nafas jika melakukan aktivitas tertentu, pusing, lemas dan
tidak nafsu makan.
C. RIWAYAT KESEHATAN
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
8
D. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : composmetris
GCS : E : 4 V : 5 M : 6 = 15
BB/TB : 37 kg / 141 cm
Tanda – tanda vital :
Suhu : 36,7 ℃
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 97 x/menit
Pernafasan : 26x/menit
Kepala / Rambut
I : Pertumbuhan rambut merata, tidak terdapat uban
Pal : Tidak ada benjolan pada kepala, tidak ada ketombe
Hidung
I : Bentuk hidung simetris kiri dan kanan, nafas cepat
terdapat pernafasan cuping hidung
Pal : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada secret
Telinga
I : tidak ada serumen dan lesi, fungsi pendengaran baik
Mata
I : mata isokhor, tidak ada anemis, sklera tidak ikterik
Bibir
Tidak ada stomatitis, mukosa bibir lembab
Paru
I : bentuk dada simetris
Pal : tidak ada nyeri tekan
Per : suara hipersonor
A : terdapat bunyi wheezing dan ronkhi
9
Jantung
I : ictus cordis tidak terlihat pada ica 4-5
Pal : ictus cordis teraba pada ics 4-5
Per : pekak
A : bunyi jantung normal
Abdomen
I : bentuk agak cembung, tidak ada asites
A : bising usus terdengar 7 x/i
Pal : tidak ada nyeri tekan
Per : tidak ada pekak
Ekstremitas
Simetris kiri dan kanan, fungsi ekstremitas normal, tidak ada
menggunakan alat bantu, fungsi kekuatan otot normal
555 555
555 555
Data Penunjang
a) Pemeriksaan radiologi
Gambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada
waktu seranganmenunjukkangambaran hiperinflasi pada
paru-paru yakni radiolusen yangbertambah dan peleburan
rongga intercostalis, serta diafragma yang menurun.
Data Pengobatan
a) Salbutamol 5mg : 2 x 1
b) Terbutalin 10 mg : 3 x 1
10
E. DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
1) Klien mengeluh sering 3) Klien tampak lemas dan
sesak nafas jika sesak
kelelahan 4) TTV :
2) Klien mengeluh pusing, TD : 110/70 mmHg
lemas dan tidak nafsu N : 97x/menit
makan S: 36,7ºC
P : 26x/menit,
BB : 37 kg
TB : 141 cm.
F. ANALISA DATA
No. Data Masalah Etiologi
1. DS : Pola nafas tidak Penurunan ekspensi
1) Klien mengeluh efektif b.d penurunan paru
sering sesak nafas jika ekspansi paru
kelelahan
DO :
1 ) Klien tampak lemas
dan sesak
2) TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 97x/menit
S: 36,7ºC
P : 26x/menit
11
pusing, lemas dan tidak tubuh b.d intake yang
nafsu makan tidak adek kuat
DO :
BB : 37 kg
TB : 141 cm.
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru
2) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
yang tidak adek kuat
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
Hasil
1. Pola nafas tidak efektif Tujuan : 1) Monitor TTV
b.d penurunan ekspansi Setelah dilakukan 2) Anjurkan klien
paru tindakan keperawatan untuk
3 x 24 jam diharapkan melakukan
sesak klien berkurang posisi fowler
3) Berikan
Kriteria Hasil : oksigenisasi
1. Sesak klien
berkurang
2. klien dapat
melakukan aktivitasnya
kembali
2. Gangguan nutrisi kurang Tujuan : 1) Berikan
dari kebutuhan tubuh Setelah dilakukan vitamain
tindakan keperawatan
12
b.d intake yang tidak 3 x 24 jam diharapkan penambah nafsu
adek kuat nafsu makan klien makan
membaik 2) Kolaborasi
dengan ahli gizi
Kriteria Hasil : untuk
pemberian
1) Nafsu makan pasien makanan
membaik
2) Pasien tidak tampak
lemas lagi
I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Implementasi dan Hasil Paraf
1. Pola nafas tidak efektif b.d 1) Memonitor TTV
H/: keadaan umum baik
penurunan ekspansi paru
TTV :
TD : 110/70 mmHg
S : 36,7℃
N : 97 x/menit
P : 20 x/menit
2) Menganjurkan klien
untuk melakukan posisi
fowler
H/: Klien dapat
melakukan posisi fowler
3) Berikan oksigenisasi
H/: Sesak klien
berkurang
2. Gangguan nutrisi kurang 1) Berikan vitamain
penambah nafsu makan
dari kebutuhan tubuh b.d
H/: Nafsu makan klien
intake yang tidak adek kuat dapat meningkat
13
2) Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk pemberian
makanan
H/: Status gizi pasien
membaik
J. EVALUASI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawatan Paraf
1. Pola nafas tidak efektif b.d S : Klien mengatakan
penurunan ekspansi paru sesaknya sudah berkurang
O : Klien tampak sudah tidak
sesak lagi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihetikan
2. Gangguan nutrisi kurang dari S : Klien mengatakan sudah
kebutuhan tubuh b.d intake mau makan
yang tidak adek kuat O : Klien tampak sudah tidak
lemas lagi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
14
BAB IV
PENUTUP
I. Kesimpulan
Asma adalah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran nafas
sangat mudah bereaksi terhadap berbagai rangsangan atau pencetus
denganmanifestasi berupa serangan asma (Ngastiyah, 2005). Pada
asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat
pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan
bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody.
II. Saran
Dari keseluruhan makalah ini penulis di sarankan bahwa dalam
penulisan makalah Keperawatan Anaka dengan kasus Asuhan
Keperawatan Anak dengan Asma ini masih banyak kekurangan
mengenai penulis makalah tersebut dan mengharap saran dan
kritikan dari para pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
16