Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN ASMA

DISUSUN OLEH :
TINGKAT II B
1. Bucho Eko Prasetyo ( 19008 )
2. Firliza Alicia Anggita ( 19023 )
3. Gani Igha Pramisty ( 19025 )

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


AKPER RSP TNI AU
JAKARTA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan Rahmat-Nya kami dapat menulis makalah ini yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Asma” hingga selesai.
Meskipun dalam makalah ini kami mendapat banyak yang menghalangi,
namun mendapat pula bantuan dari beberapa pihak baik secara moril,
materil maupun spiritual.

Oleh karena itu, kami menghanturkan terimah kasih kepada guru


pembimbing serta semua pihak yang telah memberikan sumbangan dan
saran atas selesainya penulis makalah ini. Dalam penulisan makalah ini
kami menyadari bahwa masih ada kekurangan - kekurangan meningat
keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman penulis.Oleh sebab itu,
sangat di harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun untuk melengkapkan makalah ini dan berikutnya.

Jakarta, 08 Februari 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………..…ii
DAFTAR ISI…………………………………………..…..iii
BAB I PENDAHULUAN………………………...……......1
I. LATAR BELAKANG…………………………......1
II. TUJUAN PENULISAN………………….………..1
III. RUMUSAN MASALAH……………….…….…...1
IV. MANFAAT PENULISAN……………..…………1
BAB II TINJAUAN TEORI…………………………..…..2
I. DEFINISI…………………………..……….………2
II. ETIOLOGI………………………………..………..2
III. PATOFISIOLOGI……………..…………………..3
IV. MANIFESTASI KLINIS……………………….....4
V. PENATALAKSANAAN…………..……………...4
VI. ASUHAN KEPERAWATAN……………………4
BAB III STUDI KASUS………………...…………………7
I. PENGKAJIAN………...……………………………7
A. DATA DEMOGRAFI……………………….....7
B. KELUHAN UTAMA…………………………..8
C. RIWAYAT KESEHATAN…………………….8
D. PEMERIKSAAN FISIK……………………….9
E. DATA FOKUS………………………………..11
F. ANALISA DATA……………….…………….11
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN………………12
H. INTERVENSI KEPERAWATAN.………….....12
I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN……….....13
J. EVALUASI KEPERAWATAN………………..14

iii
BAB IV PENUTUP…………………………………………..15
I. KESIMPULAN………………………………………15
II. SARAN………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Asma adalah satu diantara beberapa penyakit yang tidak bisa
disembuhkan secara total. Kesembuhan dari satu serangan asma tidak
menjamin dalam waktu dekat akan terbebas dari ancaman serangan
berikutnya. Apalagi bila karena pekerjaan dan lingkungannya serta faktor
ekonomi, penderita harus selalu berhadapan dengan faktor alergen yang
menjadi penyebab serangan. Biaya pengobatan simptomatik pada waktu
serangan mungkin bisa diatasi oleh penderita atau keluarganya, tetapi
pengobatan profilaksis yang memerlukan waktu lebih lama, sering
menjadi problem tersendiri.

II. Tujuan Penulisan

1. Defini asma
2. Etiologi asma
3. Patofisiologi asma
4. Manifestasi klinis asma
5. Penatalaksanaan asma
6. Asuhan Keperawatan asma

III. Rumusan Masalah

1. Apa definisi asma?


2. Bagaimakah patofisiologi asma?
3. Sebutkan penatalaksaan asma?

IV. Manfaat Penulisan

Manfaaat penulisan makalah ini agar mahasiswa dapat lebih


mengetahui dan memahami tentang asuhan keperawatan pada pasien
asma.

1
BAB II

TINJAUAN TEORI

I. Definisi

Asma adalah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran nafas
sangat mudah bereaksi terhadap berbagai rangsangan atau pencetus
denganmanifestasi berupa serangan asma (Ngastiyah, 2005).

Asma adalah penyakit yang menyebabkan otot - otot di sekitar


saluran bronchial (saluran udara) dalam paru - paru mengkerut, sekaligus
lapisan saluran bronchial mengalami peradangan dan bengkak
(Espeland,2008).

Asma adalah suatu peradangan pada bronkus akibat reaksi


hipersensitif mukosa bronkus terhadap bahan alergen (Riyadi, 2005).

II. Etiologi

Adapun faktor penyebab dari asma adalah faktor infeksi dan faktor
non infeksi.

1. Faktor Inveksi :
 Virus
 Jamur
 Parasit
 Bakteri
2. Factor Non Infeksi :
 Alergi
 Iritasi
 Cuaca
 Aktivitas sehari – hari

2
III. Patofisiologi

Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang
terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus
dan bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody
Ig E orang tersebut mmeningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang
telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan
mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat
anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktor
kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.

Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan


adema lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus
yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot polos
bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi
sangat meningkat.

3
IV. Manifestasi Klinis
 Sesak nafas
 Mengi ( wheezing )
 Batuk
 Nyeri dada
 Nafas cepat
 Gangguan kesadaran
 Takikardi

V. Penatalaksanaan
a. Nonfarmakologi
 Memberikan penyuluhan atau penkes
 Menghindari factor pencetus
 Posisikan pasien semi fowler atau fowler
 Berikan oksigenisasi, jika perlu

b. Farmakologi
 Diberikan obat – obatan yang dianjurkan oleh dokter seperti :
efedrin,salbutamol, aminofilin.

VI. Asuhan Keperawatan

a) Pengkajian

1) Biodata

Nama, usia,agama,alamat, tempat tanggal lahir dan identitas


penanggung jawab.

2) Kaji riwayat pribadi atau keluarga tentang penyakit paru


sebelumnya.

3) Kaji riwayat reaksi alergi atau sensitifitas terhadap zat/ faktor


lingkungan.

4
4) Aktivitas

a. Ketidakmampuan melakukan aktivitas karena sulit bernapas.

b. Adanya penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan


bantuan melakukan aktivitas sehari-hari.

c. Tidur dalam posisi duduk tinggi.

5) Pernapasan

a. Dipsnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau


latihan.

b. Napas memburuk ketika pasien berbaring terlentang ditempat


tidur.

c. Menggunakan obat bantu pernapasan, misalnya: meninggikan


bahu, melebarkan hidung.

d. Adanya bunyi napas mengi.

6) Sirkulasi

a. Adanya peningkatan tekanan darah.

b. Adanya peningkatan frekuensi jantung.

c. Warna kulit atau membran mukosa normal/ abu-abu/ sianosis.

7) Integritas ego

a. Ansietas

b. Ketakutan

c. Peka rangsangan

d. Gelisah

8) Asupan nutrisi

a. Ketidakmampuan untuk makan karena distress pernapasan.

b. Penurunan berat badan karena anoreksia.

5
9) Hubungan sosal

a. Keterbatasan mobilitas fisik.

b. Susah bicara atau bicara terbata-bata.

c. Adanya ketergantungan pada orang lain.

b) Diagnosa Keperawatan
 Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru
 Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
yang tidak adek kuat
c) Intervensi Keperawatan
 Monitor TTV
 Anjurkan klien untuk melakukan posisi fowler
 Berikan oksigenisasi
 Berikan vitamain penambah nafsu makan
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian makanan
d) Implementasi Keperawatan
 Memonitor TTV
 Menganjurkan klien untuk melakukan posisi fowler
 Memberikan oksigenisasi
 Memerikan vitamain penambah nafsu makan
 Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian makanan
e) Evaluasi Keperawtaan
Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
SOAP sebagai pola pikir yaitu sebagai berikut :
S : Respon subyektif klien terhadap intervensi yang
dilaksanakan.
O : Respon obyektif klien terhadap intervensi yang dilaksanakan.
A : Analisa ulang atas data subyektif dan data obyektif
untuk
P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada
respon

6
BAB III

STUDI KASUS

Seorang An. M berusia 13 tahun di diagnosa Asma Bronkiale dan datang


bersama ibunya ke rumah sakit dengan keluhan sering sesak nafas jika
kelelahan, pusing, lemas dan tidak nafsu makan. Ibu klien mengatakan
bahwa jika klien diberikan ventolin inhaler sesak klien jadi berkurang,
sehingga terkandang ibu klien membatasi aktivatas yang dilakukan oleh
klien. Saat di bawa ke rumah sakit tampak lemas dan sesak, TTV : TD :
110/70 mmHg N : 97x/menit ,S: 36,7ºC, P : 26x/menit, BB : 37 kg, TB :
141 cm.

I. PENGKAJIAN
A. DATA DEMOGRAFI

a) Biodata Pasien
Nama : An. M
Usia : 13 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Hj. Mardani Rt10/20 No. 17
No. RM : 2891098
Ruang Rawat : Lavender
Tgl. Masuk : 10 September 2020
Diagnosa Medis : Asma Bronkiale

7
b) Penanggung Jawab
Nama : Ny. H
Usia : 37 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hub dengan klien : Ibu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

B. KELUHAN UTAMA
Klien bersama ibunya datang ke rumah sakit dengan keluhan sering
sesak nafas jika melakukan aktivitas tertentu, pusing, lemas dan
tidak nafsu makan.

C. RIWAYAT KESEHATAN
a) Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien datang bersama ibunya ke rumah sakit dengan keluhan


sering sesak nafas jika melakukan aktivitas tertentu, pusing,
lemas dan tidak nafsu makan. Ibu klien mengatakan bahwa
jika pasien diberikan bronkodilator sesak klien jadi
berkurang, sehingga terkandang ibu klien membatasi
aktivatas yang dilakukan oleh klien.

b) Riwayat Kesehatan Terdahulu

Sebelumnya klien sudah pernah di rawat sebanyak 4 kali

c) Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu klien mengatakan bahwa tidak ada keluarganya yang


mengalami sakit pada bagian paru – paru

8
D. PEMERIKSAAN FISIK
 Kesadaran : composmetris
GCS : E : 4 V : 5 M : 6 = 15
 BB/TB : 37 kg / 141 cm
 Tanda – tanda vital :
Suhu : 36,7 ℃
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 97 x/menit
Pernafasan : 26x/menit
 Kepala / Rambut
I : Pertumbuhan rambut merata, tidak terdapat uban
Pal : Tidak ada benjolan pada kepala, tidak ada ketombe
 Hidung
I : Bentuk hidung simetris kiri dan kanan, nafas cepat
terdapat pernafasan cuping hidung
Pal : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada secret
 Telinga
I : tidak ada serumen dan lesi, fungsi pendengaran baik
 Mata
I : mata isokhor, tidak ada anemis, sklera tidak ikterik
 Bibir
Tidak ada stomatitis, mukosa bibir lembab
 Paru
I : bentuk dada simetris
Pal : tidak ada nyeri tekan
Per : suara hipersonor
A : terdapat bunyi wheezing dan ronkhi

9
 Jantung
I : ictus cordis tidak terlihat pada ica 4-5
Pal : ictus cordis teraba pada ics 4-5
Per : pekak
A : bunyi jantung normal

 Abdomen
I : bentuk agak cembung, tidak ada asites
A : bising usus terdengar 7 x/i
Pal : tidak ada nyeri tekan
Per : tidak ada pekak
 Ekstremitas
Simetris kiri dan kanan, fungsi ekstremitas normal, tidak ada
menggunakan alat bantu, fungsi kekuatan otot normal

555 555

555 555

 Data Penunjang
a) Pemeriksaan radiologi
Gambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada
waktu seranganmenunjukkangambaran hiperinflasi pada
paru-paru yakni radiolusen yangbertambah dan peleburan
rongga intercostalis, serta diafragma yang menurun.

b) Pemeriksaan tes kulit

Dilakukan untuk mencari faktor alergi dengan berbagai


alergen yang dapatmenimbulkanreaksi yang positif pada
asma.

 Data Pengobatan
a) Salbutamol 5mg : 2 x 1
b) Terbutalin 10 mg : 3 x 1

10
E. DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
1) Klien mengeluh sering 3) Klien tampak lemas dan
sesak nafas jika sesak
kelelahan 4) TTV :
2) Klien mengeluh pusing, TD : 110/70 mmHg
lemas dan tidak nafsu N : 97x/menit
makan S: 36,7ºC
P : 26x/menit,
BB : 37 kg
TB : 141 cm.

F. ANALISA DATA
No. Data Masalah Etiologi
1. DS : Pola nafas tidak Penurunan ekspensi
1) Klien mengeluh efektif b.d penurunan paru
sering sesak nafas jika ekspansi paru
kelelahan

DO :
1 ) Klien tampak lemas
dan sesak
2) TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 97x/menit
S: 36,7ºC
P : 26x/menit

2. DS : Gangguan nutrisi Selera makan yang


1) Klien mengeluh kurang dari kebutuhan hilang

11
pusing, lemas dan tidak tubuh b.d intake yang
nafsu makan tidak adek kuat

DO :
BB : 37 kg
TB : 141 cm.

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru
2) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
yang tidak adek kuat

H. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
Hasil
1. Pola nafas tidak efektif Tujuan : 1) Monitor TTV
b.d penurunan ekspansi Setelah dilakukan 2) Anjurkan klien
paru tindakan keperawatan untuk
3 x 24 jam diharapkan melakukan
sesak klien berkurang posisi fowler
3) Berikan
Kriteria Hasil : oksigenisasi
1. Sesak klien
berkurang
2. klien dapat
melakukan aktivitasnya
kembali
2. Gangguan nutrisi kurang Tujuan : 1) Berikan
dari kebutuhan tubuh Setelah dilakukan vitamain
tindakan keperawatan

12
b.d intake yang tidak 3 x 24 jam diharapkan penambah nafsu
adek kuat nafsu makan klien makan
membaik 2) Kolaborasi
dengan ahli gizi
Kriteria Hasil : untuk
pemberian
1) Nafsu makan pasien makanan
membaik
2) Pasien tidak tampak
lemas lagi

I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Implementasi dan Hasil Paraf
1. Pola nafas tidak efektif b.d 1) Memonitor TTV
H/: keadaan umum baik
penurunan ekspansi paru
TTV :
TD : 110/70 mmHg
S : 36,7℃
N : 97 x/menit
P : 20 x/menit
2) Menganjurkan klien
untuk melakukan posisi
fowler
H/: Klien dapat
melakukan posisi fowler

3) Berikan oksigenisasi
H/: Sesak klien
berkurang
2. Gangguan nutrisi kurang 1) Berikan vitamain
penambah nafsu makan
dari kebutuhan tubuh b.d
H/: Nafsu makan klien
intake yang tidak adek kuat dapat meningkat

13
2) Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk pemberian
makanan
H/: Status gizi pasien
membaik

J. EVALUASI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawatan Paraf
1. Pola nafas tidak efektif b.d S : Klien mengatakan
penurunan ekspansi paru sesaknya sudah berkurang
O : Klien tampak sudah tidak
sesak lagi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihetikan
2. Gangguan nutrisi kurang dari S : Klien mengatakan sudah
kebutuhan tubuh b.d intake mau makan
yang tidak adek kuat O : Klien tampak sudah tidak
lemas lagi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

14
BAB IV
PENUTUP

I. Kesimpulan
Asma adalah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran nafas
sangat mudah bereaksi terhadap berbagai rangsangan atau pencetus
denganmanifestasi berupa serangan asma (Ngastiyah, 2005). Pada
asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat
pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan
bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody.

II. Saran
Dari keseluruhan makalah ini penulis di sarankan bahwa dalam
penulisan makalah Keperawatan Anaka dengan kasus Asuhan
Keperawatan Anak dengan Asma ini masih banyak kekurangan
mengenai penulis makalah tersebut dan mengharap saran dan
kritikan dari para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008), Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta : EGC.


Corwin J. Elizabeth, (2009), Buku Saku Patofisiologi, Edisi
Revisi 3, Penerbit : Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Davidson Christopher. (2003), Penyakit Asma. Penerbit Dian
Rakyat, Jakarta.
Hidayat, A.A.A.(2006). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak.
Surabaya: Salemba

16

Anda mungkin juga menyukai