Anda di halaman 1dari 3

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah konsep yang dipakai sebagai landasan berpikir

dalam kegiatan ilmu atau suatu hubungan atau ikatan konsep satu dengan konsep yang

lain dari masalah yang akan diteliti (Nursalam, 2013).

Kategori Usia
Trimester I Minggu ke-
1 – 13
Trimester Minggu ke-
II 14 - 27
Trimester Minggu ke-
III 28 - 41 Penanganan konstipasi pada ibu hamil dibagi
menjadi 2, yaitu:

Penyebab Konstipasi Pada Ibu 1) Terapi non-farmakologis


Kehamilan
Hamil: Mengkonsumsi makanan kaya serat,
mengkonsumsi makanan secara teratur ,
1) Meningkatnya hormon minum air dalam jumlah cukup, dan
progesteron Konstipasi olahraga teratur.
2) Perut yang membesar 2) Terapi farmakologis
3) Penekanan rektum Obat pencahar osmotik, pembentuk massa,
4) Kurang serat dan stimulan.fokus bgm mekanisme beras
5) Mengkonsumsi zat besi merah bs mengatasi konstipasi
6) Kurang berolahraga

Kriteria hasil yang diharapkan:


Keterangan: Pemberian
1) Kontrol pengeluaran feses Beras Merah
meningkat (Oryza Nivara)
= Diteliti 2) Keluhan defekasi lama dan
sulit menurun
= Tidak diteliti 3) Mengejan saat defekasi Dosis : Aturan konsumsi beras merah
menurun terhadap masalah konstipasi cukup
4) Distensi abdomen menurun makan 3x sehari dengan seporsi atau
5) Nyeri abdomen menurun takaran 1 gelas beras merah (200 gr) ,
6) Konsistensi feses membaik bisa ditambahkan dengan ikan atau
7) Frekuensi defekasi membaik daging yang rendah lemak….kl gini
8) Peristaltik usus membaik jangan2 yg ngatasi konstipasi
daging/ikan ? ingat syarat intervensi
yg bs dikupas scr ilmiah

Bagan 3.1 Kerangka konsep pengaruh pemberian beras merah (Oryza Nivara)
Sesuai kerangka konsep diatas, kehamilan dikategorikan menjadi 3 yaitu

usia kehamilan trimester I (minggu ke 1 – 13) , trimester II (minggu ke 14 –

27), dan trimester III (minggu ke 28 – 41). Kehamilan dapat menyebabkan

konstipasi yang dikarenakan meningkatnya hormon progesteron.

Peningkatan hormon itu, mengakibatkan gerakan atau mobilitas organ

pencernaan menjadi relaks atau lambat. Selain itu, penyebab lainnya

diantaranya perut yang membesar, terdapat penekanan rektum, kurang serat,

mengkonsumsi zat besi, dan kurang berolahraga sehingga menyebab

konstipasi pada kehamilan. Penanganan konstipasi pada ibu hamil dibagi

menjadi 2, yaitu terapi non-farmakologis dan terapi farmakologis. Terapi

non farmakologis dengan mengkonsumsi makanan kaya akan serat dengan

pemberian beras merah (Oryza Nivara) merupakan terapi non-farmakologis

pilihan peniliti dalam mengatasi masalah konstipasi. Dosis dalam pemberian

beras merah (Oryza Nivara) yaitu dengan aturan konsumsi beras merah

terhadap masalah konstipasi cukup makan 3x sehari dengan seporsi atau

takaran 1 gelas beras merah (200 gr) , bisa ditambahkan dengan ikan atau

daging dengan rendah lemak. Serat yang terdapat dalam beras merah

bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan sehingga akan

mengatasi masalah konstipasi pada ibu hamil. Kriteria hasil yang diharapkan

oleh peneliti diantaranya adalah kontrol pengeluaran feses meningkat,

keluhan defekasi lama dan sulit menurun, mengejan saat defekasi menurun,

distensi abdomen menurun, nyeri abdomen menurun, konsistensi feses

membaik, frekuensi defekasi membaik, dan peristaltik usus membaik. Oleh


karena itu, peneliti ingin menganalisis adakah pengaruh pemberian beras

merah (Oryza Nivara) terhadap masalah konstipasi pada ibu hamil.

3.2. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian (Nursalam, 2013). Berdasarkan uraian penjelasan

kerangka konsep diatas, hipotesa dari penelitian yang akan ditetapkan

adalah:

H1: Terdapat pengaruh pemberian beras merah (Oryza Nivara) terhadap

masalah konstipasi pada ibu hamil di Desa Puhrubuh Kecamatan Semen

Kabupaten Kediri.

Anda mungkin juga menyukai