Makalah Telaah Kurikulum Kelompok 4
Makalah Telaah Kurikulum Kelompok 4
Akhlakul Qarimah
NIM. 1801130413
Pajrianor
NIM. 1801130426
Norlaili
NIM. 1801130401
Siti Aisyah
NIM. 1801130433
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan penulis
sangat berterima kasih kepada rekan-rekan yang ikut dalam penyusunan makalah
ini. Serta ibu yang telah memimbing kami dalam mata kuliah Telaah Kurikulum
Fisika Sekolah.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Kesimpulan 17
B. Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode
jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan
dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
menyelenggarakan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
6
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1
Ade Suhendra, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, (Jakarta
Timur: Kencana, 2019), Hlm. 141-142
7
Implementasi KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk
mengembangkan matapelajaran tertentu yang sesuai atau aksetabel, bagi
kebutuhan dan tuntutan yang ada di masyarakat. Sesuai dengan kebijakan
Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam peraturan Mendiknas
nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi (SI) Dan peraturan Mendiknas nomor
23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan (SKL) , sekolah diwajibkan
menyusun kurikulum nyasendiri. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
sekolah menitikberatkan pada matapelajaran tertentu yang dianggap paling
dibutuhkan pesertadidiknya. Sebagai contoh misalnya, Sekolah yang berada
dalam kawasan pariwisata dapat lebih memfokuskan pada materi pelajaran
bahasa Inggri s atau matapelajaran di bidang kepariwisataan lainnya.2
2
Alhamuddin, Politik Kebijakan Pengembangan Kurikulum di Indonesia Sejak Zaman
Kemerdekaan Hingga Reformasi 1947-2013, (Jakarta: Prenamedia Group, 2019), Hlm. 80
8
3. Mengidentifikasi materi pokok atau pembelajaran dengan
mempertimbangkan:
a. Potensi peserta didik;
b. Relevansi dengan karakteristik daerah;
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spritual peserta didik;
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. Struktur keilmuan;
f. Aktualitas, kedalaman, keluasan materi pembelajaran;
g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
h. Alokasi waktu
4. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan
pengalaman belajar dengan melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi. Pengalaman
belajar dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik, pengalaman belajar menurut
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
5. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi. Indikator merupakan
penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur dan mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, satuan pendidikan dan potensi daerahkompetensi dasar
dikembangkan menjadi beberapa indikator. Indikator menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diukur dan observasi. Prinsip pengembangan
indikator adalah sesuai dengan kepentingan, (urgensi), kesinambungan
(kontinuitas), kesesuaian (relevansi), dan kontekstual. Keseluruhan
indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain
untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap,
berpikir, dan bertindak secara konsisten.
9
6. Menentukan jenis penilaian, penilaian merupakan serangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan
hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan
non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap,
penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio
dan penilaian diri.
7. Menentukan alokasi waktu, penentuan alokasi waktu pada setiap
kompetensi dasar didasarkan pada jumlah Minggu efektif dan alokasi
waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat
kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam
silabus merupakan perkiraan waktu untuk menguasai kompetensi dasar
yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
8. Menentukan sumber belajar, sumber belajar adalah rujukan, objek atau
bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber bacaan dapat
berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik,
alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok atau pembelajaran.
Sumber belajar yang baik adalah tempat bahan ajar diperoleh yang
memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar. Optik di
sekitar kelas atau sekolah bisa menjadi sumber belajar yang baik. dalam
pelajaran bahasa Inggris, misalnya menulis wacana deskripsi dapat melalui
kegiatan mengamati objek di sekitar kelas untuk dituangkan dalam kalimat
atau paragraf (Depdiknas, pedoman Umumu pengembangan silabus
berbasis kompetensi, 2004).
10
2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah
ditetapkan;
3. Menentukan standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan
indikator yang akan digunakan (terdapat pada silabus yang telah disusun);
4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, SD, dan indikator yang
telah ditentukan. Rumusan tujuan pembelajaran lebih rinci dari KD dan
indikator, pada saat-saat tertentu rumusan indikator sama dengan tujuan
pembelajaran karena indikator sudah sangat rinci sehingga tidak dapat
dijabarkan lagi;
5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok atau pembelajaran
yang terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dan materi
pokok atau pembelajaran;
6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan;
7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan
awal, inti dan akhir;
8. Menentukan alat atau bahan an-nahl sumber belajar yang digunakan;
9. Menyusun kriteria penilaian,lembar pengamatan, contoh soal dan teknik
penskoran.3
3
Hilal Mahmud, Administrasi Pendidikan: menuju sekolah efektif, (Makassar : Aksara
Timur, 2015), Hlm. 40-43
11
hingga instrumen penilaian bagi peserta didik dalam pembelajarannya. Baik
Silabus maupun RPP yang dikembangkan ini haruslah bersesuaian pula
dengan pendekatan yang diamanahkan oleh Kurikulum 2013, yaitu mengacu
pada pendekatan berbasis proyek, pendekatan inkuiri dan discovery, atau
pembelajaran dengan pendekatan tematik.
12
f. Pembelajaran, merupakan suatu rangkaian aktivitas belajar-mengajar
yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik sehingga melaluinya
diharapkan akan tercapai kompetensi yang diharapkan;
g. Penilaian, adalah suatu proses dari tahap pengumpulan hingga
pengolahan beragam informasi agar dapat ditentukan bagaimana
pencapaian hasil belajar siswa
h. Alokasi Waktu, di mana waktu yang dialokasikan haruslah berseuaian
dengan total atau jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum 2013
sekolah yang bersangkutan selama rentang waktu satu semester atau satu
tahun
i. Sumber Belajar, di mana diharapkan bahwa untuk pelaksanaan
pembelajaran untuk implementasi Kurikulum 2013 dapat bervariasi
misalnya dalam bentuk buku, media cetak (koran atau majalah) dan
media elektronik atau multimedia, atau alam sekitar serta sumber-sumber
belajar lain yang relevan.
13
melakukan penyusunan RPP ini dengan lengkap dan sistematis. Dengan
RPP yang lengkap dan sistematis ini maka diharapkan pembelajaran yang
dilaksanakannya dapat berjalan dengan interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
14
i. Metode Pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD
yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan
dicapai;
j. Media Pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k. Sumber Belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l. Langkah-Langkah Pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup; dan
m. Penilaian Hasil Pembelajaran. Menurut buku panduan teknik penyusunan
RPP dalam Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, kegiatan pembelajaran yang tercantum
dalam RPP harus mencakup tiga kegiatan, yaitu kegiatan: pendahuluan,
inti, dan penutup.4
4
Qosmedia Team, “Jurnal Pendidikan Konvergensi” ed.30 Vol.7. (Surakarta, Oktober
2019: Sang Surya Media), hal. 35
15
7. Pembelajaran (kegiatan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan)
8. Evaluasi/penilaian (proe pengelolaan informasi untuk mencapai hasil
belajar)
9. Alokasi waktu (jumlah jam pelajran dalam truktur kurikulum)
10. Sumber belajar (berupa buku, media cetak, media elektronik, dan alam
sekitar)5
Adapun komponen RPP kurikulum 2013 revisi adalah sebagai berikut:
1. identitas sekolah
2. mata pelajaran
3. kelas
4. alokasi waktu
5. Bab yang berisi kompetensi inti
6. kompetensi dasar
7. indikator pencapaian kompetensi
8. tujuan pembelajaran
9. materi pembeljaran
10. media pembelajran
11. penilaian
12. lampiran-lampiran.
5
https://dvcodes.com/silabus-sd-kurikulum-2013-edisi-revisi-2017-2018-lengkap.
6
http://www.tintaguru.com/2017/08/komponen-dan-format-rpp-k13-revisi-2017.
16
F. Perbedaan Kurikuluum KTSP, K-13, dan K-13 Revisi
Perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan KTSP antara lain: Pada KTSP
terdapat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sedangkan
pada K-13 Kompetetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), mata
pelajaran, jenis pendekatan pembelajaran, penilaian, dan lain-lain.
17
Pada Kurikulum KTSP, TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
merupakan Pelajaran tersendiri sedangkan dalam Kurikulum 2013, TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi) hanya sebagai media pembelajaran.
Isi KI harus mencerminkan harapan dari SKL Kompetensi inti (KI) terdiri
dari KI-1 sampai dengan KI-4. Rumusan setiap KI berbeda sesuai dengan
aspeknya. Rumusan KI meliputi :
18
Organisasi vertikal KD adalah keterkaitan KD satu kelas dengan kelas di
atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta didik. Organisasi
horizontal KD adalah keterkaitan antara KD satu mata pelajaran dengan KD
dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga saling
memperkuat.
19
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD
yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara
bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk
mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran KI-1 dan KI-2
terintegrasi dengan pembelajaran KI-3 dan KI-4.
Kurikulum 2013 Edisi Revisi adalah hasil perbaikan dari Kurikulum 2013
yang diterapkan pada tahun ajaran 2015/2016. Perbaikan dilakukan pemerintah
untuk menghasilkan generasi yang memiliki tiga kompetensi yaitu sikap,
keterampilan dan pengetahuan
1. Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada semua mata
pelajaran. Sebelumnya di kurikulum 2013 lama, terdapat kompleksitas
pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial.
2. Koherensi KI-KD dan penyelarasan dokumen. Sebelumnya di
kurikulum 2013 lama, terdapat ketidakselarasan antara KI-KD dengan
silabus dan buku.
3. Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Sebelumnya di kurikulum 2013 lama,
penerapan proses berpikir 5M sebagai metode pembelajaran yang
bersifat prosedural dan mekanistik.
4. Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi
proses berpikir.
20
produk, portofolio) dan diambil nilai rata-rata. Untuk pengetahuan, bobot
penilaian harian, dan penilaian akhir semester itu sama.
Pada tahun 2018 ini pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 87 tahun
2017 menambahkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) untuk membekali
peserta didik sebagai generasi emas tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan
karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan (Pasal
2)7
7
https://www.wasito.info/2018/09/perbedaan-antara-ktsp-k13-dan-k13-revis.html
21
BAB III PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
G. Saran
Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan.
Menyadari kekurangan itu kami mohon dengan kerendahan hati untuk
memberikan segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca bagi
kesempurnaan makalah ini.
22
DAFTAR PUSTAKA
- Tinta guru. 2018. “komponen dan format RPP K13 revisi 2017”.
http://www.tintaguru.com/2017/08/komponen-dan-format-rpp-k13-revisi-
2017 Diakses pada tanggal 10 0ktober 2020, jam 21:10 WIB
- Wasito. 2018. “Perbedaan Antara KTSP, K13, dan K13 Revisi”.
https://www.wasito.info/2018/09/perbedaan-antara-ktsp-k13-dan-k13-revis.html
Diakses pada tanggal 11 Oktober 2020, jam 18:33 WIB
23