Anda di halaman 1dari 23

"MENELAAH PERBEDAAN KOMPONEN DAN RPP PADA

KTSP, K-13, DAN K-13 REVISI"

Mata Kuliah : Telaah Kurikulum Fisika Sekolah

Dosen Pengampu : Nur Inayah Syar, M. Pd.

Disusun Oleh Kelompok 4 :

Muhammad Maulana Husain


NIM. 1801130423

Akhlakul Qarimah
NIM. 1801130413

Pajrianor
NIM. 1801130426

Bayu Agung Setyono


NIM. 1801130432

Norlaili
NIM. 1801130401
Siti Aisyah
NIM. 1801130433

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Alhamdulilah penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan penulis
sangat berterima kasih kepada rekan-rekan yang ikut dalam penyusunan makalah
ini. Serta ibu yang telah memimbing kami dalam mata kuliah Telaah Kurikulum
Fisika Sekolah.

Penulis mengakui bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena


pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu, penulis harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan atau kritik yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Terlepas dari kekurangan-kekurangan makalah ini, penulis berharap


semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadikan amal sholeh bagi
penulis. Amin Yaa Robbal A’lamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Palangka Raya, 11 Oktober 2020

Penulis

4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Kurikulum 2006 ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) 2

B. Komponen Silabus dan RPP Kurikulum 2013 6

C. Komponen Silabus dan RPP Kurikulum 2013 Revisi 10

D. Perbedaan Kurikuluum KTSP, K-13, dan K-13 Revisi 12

BAB III PENUTUP 17

A. Kesimpulan 17

B. Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 18

BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

5
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode
jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan
dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
menyelenggarakan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud


dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini
dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan
yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya yaitu :

1. Apa perbedaan komponen silabus KTSP, K-13, dan K-13 Revisi?


2. Apa perbedaan RPP silabus KTSP, K-13, dan K-13 Revisi?

C. Tujuan

Adapun tujuannya yaitu

1. Dapat memberikan penjelasan tentang perbedaan komponen silabus


KTSP, K-13, dan K13 Revisi;
2. Dapat memberikan penjelasan tentang perbedaan RPP silabus KTSP, K-
13, dan K13 Revisi.

6
BAB II PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A. Kurikulum 2006 ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan )

Kurikulum 2006 atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Pada


dasarnya bukanlah untuk mengubah KBK, akan tetapi baru pengembangan
yang tidak dapat dihindarkan. KTSP memberikan wewenang kepada setiap
satuan pendidikan untuk menyusun kurikulum secara mandiri sesuai dengan
karakteristik daerah masing-masing dan berdasarkan pada standar-standar yang
telah ditetapkan oleh badan standar nasional pendidikan (BNSP).

Dibandingkan dengan kurikulum 1994, kurikulum KTSP lebih sederhana,


karena ada pengurangan beban belajar sebanyak 20%, jam pelajaran yang
dikurangi antara 100 sampai 200 jam per tahun, bahan ajar yang dianggap
memberatkansiswa pun akan dikurangi, Kurikulum ini lebih menekankan pada
pengembangan kompetensi siswa daripada yang harus dilakukan guru.
Kurikulum 2006 adalah penyempurnaan dari KBK yang telah diuji coba
kelayakannya secara publik melalui beberapa sekolah yang menjadi pilot
project.1

Pada kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi


dan kompetensi dasar, sedangkan sekolah dalam hal ini guru dituntut untuk
mampu mengembangkan dalam bentuk silabus dan penilaiannya sesuai dengan
kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua
matapelajaran, dihimpun menjadi sebuah perangkat yang dinamakan kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP menjadi tanggung jawab
sekolah dibawah binaan dan pemantauan Dinas Pendidikan daerah dan wilayah
setempat.

1
Ade Suhendra, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, (Jakarta
Timur: Kencana, 2019), Hlm. 141-142

7
Implementasi KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk
mengembangkan matapelajaran tertentu yang sesuai atau aksetabel, bagi
kebutuhan dan tuntutan yang ada di masyarakat. Sesuai dengan kebijakan
Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam peraturan Mendiknas
nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi (SI) Dan peraturan Mendiknas nomor
23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan (SKL) , sekolah diwajibkan
menyusun kurikulum nyasendiri. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
sekolah menitikberatkan pada matapelajaran tertentu yang dianggap paling
dibutuhkan pesertadidiknya. Sebagai contoh misalnya, Sekolah yang berada
dalam kawasan pariwisata dapat lebih memfokuskan pada materi pelajaran
bahasa Inggri s atau matapelajaran di bidang kepariwisataan lainnya.2

Langkah-langkah pengembangan silabus berbasis kompetensi pada KTSP


terdiri atas 8 langkah utama, sebagai berikut:
1. Mengkaji dan menentukan standar kompetensi mata pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di
standar SI;
b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran;
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
2. Mengkaji dan menentukan kompetensi dasar mata pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat kesulitan
materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada dalam SI;
b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran;
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran.

2
Alhamuddin, Politik Kebijakan Pengembangan Kurikulum di Indonesia Sejak Zaman
Kemerdekaan Hingga Reformasi 1947-2013, (Jakarta: Prenamedia Group, 2019), Hlm. 80

8
3. Mengidentifikasi materi pokok atau pembelajaran dengan
mempertimbangkan:
a. Potensi peserta didik;
b. Relevansi dengan karakteristik daerah;
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spritual peserta didik;
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. Struktur keilmuan;
f. Aktualitas, kedalaman, keluasan materi pembelajaran;
g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
h. Alokasi waktu
4. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan
pengalaman belajar dengan melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi. Pengalaman
belajar dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik, pengalaman belajar menurut
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
5. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi. Indikator merupakan
penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur dan mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, satuan pendidikan dan potensi daerahkompetensi dasar
dikembangkan menjadi beberapa indikator. Indikator menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diukur dan observasi. Prinsip pengembangan
indikator adalah sesuai dengan kepentingan, (urgensi), kesinambungan
(kontinuitas), kesesuaian (relevansi), dan kontekstual. Keseluruhan
indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain
untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap,
berpikir, dan bertindak secara konsisten.

9
6. Menentukan jenis penilaian, penilaian merupakan serangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan
hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan
non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap,
penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio
dan penilaian diri.
7. Menentukan alokasi waktu, penentuan alokasi waktu pada setiap
kompetensi dasar didasarkan pada jumlah Minggu efektif dan alokasi
waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat
kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam
silabus merupakan perkiraan waktu untuk menguasai kompetensi dasar
yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
8. Menentukan sumber belajar, sumber belajar adalah rujukan, objek atau
bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber bacaan dapat
berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik,
alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok atau pembelajaran.
Sumber belajar yang baik adalah tempat bahan ajar diperoleh yang
memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar. Optik di
sekitar kelas atau sekolah bisa menjadi sumber belajar yang baik. dalam
pelajaran bahasa Inggris, misalnya menulis wacana deskripsi dapat melalui
kegiatan mengamati objek di sekitar kelas untuk dituangkan dalam kalimat
atau paragraf (Depdiknas, pedoman Umumu pengembangan silabus
berbasis kompetensi, 2004).

Langkah-langkah dalam penyusunan RPP berdasarkan KTSP, sebagai


berikut:
1. Mengisi kolom identitas;

10
2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah
ditetapkan;
3. Menentukan standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan
indikator yang akan digunakan (terdapat pada silabus yang telah disusun);
4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, SD, dan indikator yang
telah ditentukan. Rumusan tujuan pembelajaran lebih rinci dari KD dan
indikator, pada saat-saat tertentu rumusan indikator sama dengan tujuan
pembelajaran karena indikator sudah sangat rinci sehingga tidak dapat
dijabarkan lagi;
5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok atau pembelajaran
yang terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dan materi
pokok atau pembelajaran;
6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan;
7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan
awal, inti dan akhir;
8. Menentukan alat atau bahan an-nahl sumber belajar yang digunakan;
9. Menyusun kriteria penilaian,lembar pengamatan, contoh soal dan teknik
penskoran.3

D. Komponen Silabus dan RPP Kurikulum 2013

1. Komponen Silabus Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 65


Tahun 2013

Bentuk perencanaan pembelajaran pada implementasi Kurikulum 2013


ada dua bentuk atau format yang harus dikembangkan (dapat pula
disediakan) dalam merencanakan atau mendesain suatu pembelajaran, yaitu
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Perencanaan
pembelajaran yang dikembangkan ini haruslah sesuai dengan Standar Isi
dan Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan. Selain itu, guru
juga harus menyiapkan media dan sumber belajar, skenario pembelajaran,

3
Hilal Mahmud, Administrasi Pendidikan: menuju sekolah efektif, (Makassar : Aksara
Timur, 2015), Hlm. 40-43

11
hingga instrumen penilaian bagi peserta didik dalam pembelajarannya. Baik
Silabus maupun RPP yang dikembangkan ini haruslah bersesuaian pula
dengan pendekatan yang diamanahkan oleh Kurikulum 2013, yaitu mengacu
pada pendekatan berbasis proyek, pendekatan inkuiri dan discovery, atau
pembelajaran dengan pendekatan tematik.

Komponen-Komponen Minimal Silabus

Silabus adalah acuan suatu format yang merupakan acuan untuk


penyusunan kerangka pembelajaran yang digunakan untuk tiap-tiap bahan
kajian suatu mata pelajaran. Pada tulisan kali ini khusus akan diuraikan apa
saja komponen-komponen yang termuat di dalamnya. Adapun komponen-
komponen (minimal) tersebut adalah :
a. Identitas Mata Pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/Paket C Kejuruan dan tidak
dicantumkan untuk TK dan SD terutama kelas rendah);
b. Identitas Sekolah meliputi nama satuan pendidikan atau nama sekolah
dan kelas;
c. Kompetensi Inti, yaitu suatu deskripsi secara kategorial tentang
kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan dan keterapilan yang harus
dipelajari untuk dikuasai setiap peserta didik pada suatu tingkat atau
jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran
d. Kompetensi Dasar, yaitu kemampuan spesifik yang meliputi aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
Tema (khususSD/MI/SDLB/Paket A, dan tidak terdapat pada jenjang
yang lebih tinggi);
e. Materi Pokok. Materi pokok ini adalah fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, serta prosedur-prosedur yang terkait dan sesuai,
kemudian dituliskan melalui wujud butir-butir sehingga bersesuaian
dengan rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi;

12
f. Pembelajaran, merupakan suatu rangkaian aktivitas belajar-mengajar
yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik sehingga melaluinya
diharapkan akan tercapai kompetensi yang diharapkan;
g. Penilaian, adalah suatu proses dari tahap pengumpulan hingga
pengolahan beragam informasi agar dapat ditentukan bagaimana
pencapaian hasil belajar siswa
h. Alokasi Waktu, di mana waktu yang dialokasikan haruslah berseuaian
dengan total atau jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum 2013
sekolah yang bersangkutan selama rentang waktu satu semester atau satu
tahun
i. Sumber Belajar, di mana diharapkan bahwa untuk pelaksanaan
pembelajaran untuk implementasi Kurikulum 2013 dapat bervariasi
misalnya dalam bentuk buku, media cetak (koran atau majalah) dan
media elektronik atau multimedia, atau alam sekitar serta sumber-sumber
belajar lain yang relevan.

Pengembangan silabus sekali lagi harus memperhatikan atau berpatokan


pada SKL (Standar Kompetensi Lulusan) dan SI (Standar Isi) untuk jenjang
satuan pendidikan yang bersangkutan. Sementara itu pola pembelajaran
pada setiap tahun ajaran tertentu juga harus menjadi rujukan dalam
pengembangan silabus ini untuk dapat kemudian dipergunakan sebagai
acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

2. Pengertian atau Definisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menurut


Kurikulum 2013

RPP adalah singkatan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yaitu


rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP pada Kurikulum 2013 harus dikembangkan dengan beracuan pada
silabus. RPP dikembangkan oleh guru atau kelompok guru dengan tujuan
untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada setiap
peserta didik sehingga mereka akan dapat mencapai Kompetensi Dasar
(KD). Semua guru atau pendidik pada sekolah atau satuan pendidikan harus

13
melakukan penyusunan RPP ini dengan lengkap dan sistematis. Dengan
RPP yang lengkap dan sistematis ini maka diharapkan pembelajaran yang
dilaksanakannya dapat berjalan dengan interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.

Dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dinyatakan bahwa


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) paling sedikit memuat: (i) tujuan
pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode pembelajaran, (iv)
sumber belajar, dan (v) penilaian.

Komponen-Komponen Penting RPP

RPP dikembangkan menurut Kompetensi Dasar (KD) atau subtema yang


dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Sebuah RPP harus
memuat komponen-komponen penting di dalamnya. Adapun komponen
RPP yang penting dimaksud di atas adalah:
a. Identitas Sekolah yaitu nama satuan pendidikan
b. Identitas Mata Pelajaran atau Tema/Subtema;
c. Kelas/Semester;
d. Materi Pokok;
e. Alokasi Waktu, yang ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah
jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. Tujuan Pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi;
h. Materi Pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;

14
i. Metode Pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD
yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan
dicapai;
j. Media Pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k. Sumber Belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l. Langkah-Langkah Pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup; dan
m. Penilaian Hasil Pembelajaran. Menurut buku panduan teknik penyusunan
RPP dalam Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, kegiatan pembelajaran yang tercantum
dalam RPP harus mencakup tiga kegiatan, yaitu kegiatan: pendahuluan,
inti, dan penutup.4

E. Komponen Silabus dan RPP Kurikulum 2013 Revisi

Adapun komponen silabus kurikulum 2013 revisi disusun secara umum


yaitu sebagai berikut:
1. Identitas mata pelajaran
2. Identitas sekolah
3. Kompetensi inti (Gambaran kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterangmpilan)
4. Kompetensi dasar (Kemampuan spesifik mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan)
5. Indikator pencampaian kompetensi (ukuran,ciri, dan proses yang
menggambarkan ketercapaian KD)
6. Materi pokok (Membuat fakta, konsep,prinsip, dan prosedur
pembelajaran)

4
Qosmedia Team, “Jurnal Pendidikan Konvergensi” ed.30 Vol.7. (Surakarta, Oktober
2019: Sang Surya Media), hal. 35

15
7. Pembelajaran (kegiatan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan)
8. Evaluasi/penilaian (proe pengelolaan informasi untuk mencapai hasil
belajar)
9. Alokasi waktu (jumlah jam pelajran dalam truktur kurikulum)
10. Sumber belajar (berupa buku, media cetak, media elektronik, dan alam
sekitar)5
Adapun komponen RPP kurikulum 2013 revisi adalah sebagai berikut:
1. identitas sekolah
2. mata pelajaran
3. kelas
4. alokasi waktu
5. Bab yang berisi kompetensi inti
6. kompetensi dasar
7. indikator pencapaian kompetensi
8. tujuan pembelajaran
9. materi pembeljaran
10. media pembelajran
11. penilaian
12. lampiran-lampiran.

MENDIKBUD memberikan kemudahan kepada guru seluruh indonesia


dengan melakukan penerbitan edaran tentang penyederhanaan rencana
pelaksaan pembelajaran (RPP), dan sekarang RPP bisa di buat dengan satu
lembar dan menggunakan tabel juga. Aturan ini tertuang dalam surat edaran
NO. 14 tahun 2019. Diantara penyederhanaan RPPnya adalah ada memuat tiga
komponen inti saja, yaitu:
1. Tujuan pembelajaran
2. kegiatan pembeljaran
3. penilaian atau Asesmen.6

5
https://dvcodes.com/silabus-sd-kurikulum-2013-edisi-revisi-2017-2018-lengkap.
6
http://www.tintaguru.com/2017/08/komponen-dan-format-rpp-k13-revisi-2017.

16
F. Perbedaan Kurikuluum KTSP, K-13, dan K-13 Revisi

Pergantian Kurikulum dalam sistem pendidikan di negara Indonesia sangat


sering terjadi, dari mulai berganti nama kurikulumnya sampai hanya merevisi
kurikulum yang sudah ada. Kadang penggantian kurikulum ini
membingungkan guru disekolah yang menjalankan kurikulum tersebut.

Perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan KTSP antara lain: Pada KTSP
terdapat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sedangkan
pada K-13 Kompetetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), mata
pelajaran, jenis pendekatan pembelajaran, penilaian, dan lain-lain.

Pada kurikulum 2006 (KTSP) terdapat Standar Kompetensi (SK) sedangkan


pada Kurikulum 2013 diganti menjadi Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari 4
kompetensi inti. Kelompok pelajaran pada KTSP 2006 terdiri dari:

1. Kelompok Mata Pelajaran,


2. Muatan Lokal, dan
3. Pengembangan Diri

Kelompok mata pelajaran dalam Kurikulum 2013 terdiri dari:

1. Kelompok A (Wajib), B (Wajib)


2. Kelompok C (Pilihan peminatan)
3. Kelompok D (Pilihan kemandirian) dan,
4. Kelompok E (Program Kebutuhan Khusus)

Kompetensi lulusan pada Kurikulum 2013 terdapat keseimbangan antara


aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan, sedangkan pada kurikulum KTSP
2006 lebih menekankan pada aspek pengetahuan.

Pada Kurikulum 2013 kegiatan pembelajaran dilakukan dengan pendekatan


saintifik seperti Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Menciptakan.

Pada KTSP 2006 dalam proses pembelajaran terdiri dari Eksplorasi,


Elaborasi, dan Konfirmasi.

17
Pada Kurikulum KTSP, TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
merupakan Pelajaran tersendiri sedangkan dalam Kurikulum 2013, TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi) hanya sebagai media pembelajaran.

Standar penilaian di dalam Kurikulum 2013 menggunakan penilaian otentik,


yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil, sedangkan pada KTSP 2006 lebih menekankan
pada aspek pengetahuan.

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Inti (KI) merupakan standar penilaian yang harus dimiliki


secara berbeda pada setiap tingkatan dan kelas yang dapat
mengejawantahkan/mewujudkan isi dari SKL.

1. Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Inti menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar


Proses Pendidikan dasar dan Menengah merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran.

Isi KI harus mencerminkan harapan dari SKL Kompetensi inti (KI) terdiri
dari KI-1 sampai dengan KI-4. Rumusan setiap KI berbeda sesuai dengan
aspeknya. Rumusan KI meliputi :

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;


b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

KI berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) KD


(Kompetensi Dasar). Sebagai unsur pengorganisasi, KI merupakan pengikat
untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal KD (Kompetensi Dasar).

18
Organisasi vertikal KD adalah keterkaitan KD satu kelas dengan kelas di
atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta didik. Organisasi
horizontal KD adalah keterkaitan antara KD satu mata pelajaran dengan KD
dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga saling
memperkuat.

2. Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi dasar merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,


pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran,
(Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan dasar
dan Menengah).

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan


kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran.
Kompetensi dasar untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan meliputi
empat kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi inti sebagai
berikut.

a. Kelompok 1: kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkan


KI-1;
b. Kelompok 2: kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
c. Kelompok 3: kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-
3;
d. Kelompok 4: kelompok KD keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-
4.

Kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap spiritual (mendukung KI-1)


dan sikap sosial (mendukung KI-2) ditumbuhkan melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) yaitu pada saat peserta didik belajar tentang
pengetahuan (mendukung KI-3) dan keterampilan (mendukung KI-4).

19
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD
yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara
bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk
mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran KI-1 dan KI-2
terintegrasi dengan pembelajaran KI-3 dan KI-4.

Kurikulum 2013 Revisi

Kurikulum 2013 Edisi Revisi adalah hasil perbaikan dari Kurikulum 2013
yang diterapkan pada tahun ajaran 2015/2016. Perbaikan dilakukan pemerintah
untuk menghasilkan generasi yang memiliki tiga kompetensi yaitu sikap,
keterampilan dan pengetahuan

Dalam Kurikulum 2013 Revisi terdapat empat poin dalam perbaikannya


antara lain :

1. Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada semua mata
pelajaran. Sebelumnya di kurikulum 2013 lama, terdapat kompleksitas
pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial.
2. Koherensi KI-KD dan penyelarasan dokumen. Sebelumnya di
kurikulum 2013 lama, terdapat ketidakselarasan antara KI-KD dengan
silabus dan buku.
3. Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Sebelumnya di kurikulum 2013 lama,
penerapan proses berpikir 5M sebagai metode pembelajaran yang
bersifat prosedural dan mekanistik.
4. Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi
proses berpikir.

Penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran


hanya agama dan ppkn namun “KI tetap dicantumkankan dalam penulisan
RPP”. Jika ada 2 “nilai praktik” dalam 1 KD , maka yang diambil adalah nilai
yang tertinggi. Penghitungan “nilai ketrampilan” dalam 1 KD ditotal (praktek,

20
produk, portofolio) dan diambil nilai rata-rata. Untuk pengetahuan, bobot
penilaian harian, dan penilaian akhir semester itu sama.

Pendekatan scientific 5M bukanlah satu-satunya metode saat mengajar dan


apabila digunakan maka susunannya tidak harus berurutan. “Silabus kurtilas”
edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom. Yaitu “KD, materi pembelajaran, dan
kegiatan pembelajaran”. Perubahan “terminologi” ulangan harian menjadi
“penilaian harian”, uas menjadi “penilaian akhir semester” untuk semester 1
dan “penilaian akhir tahun” untuk semester 2. Dan sudah tidak ada lagi uts,
langsung ke penilaian akhir semester. “Dalam RPP”, tidak perlu disebutkan
nama metode pembelajaran yang digunakan dan “materi dibuat dalam bentuk
lampiran berikut dengan rubrik penilaian” (jika ada). “Skala penilaian” menjadi
“1-100”. “Penilaian sikap” diberikan dalam bentuk “predikat dan deskripsi”.
Remedial diberikan untuk yang kurang namun sebelumnya siswa diberikan
pembelajaran ulang. Nilai Remedial adalah nilai yang dicantumkan dalam
hasil.

Pada tahun 2018 ini pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 87 tahun
2017 menambahkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) untuk membekali
peserta didik sebagai generasi emas tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan
karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan (Pasal
2)7

7
https://www.wasito.info/2018/09/perbedaan-antara-ktsp-k13-dan-k13-revis.html

21
BAB III PENUTUP

PENUTUP

A. Kesimpulan

KTSP memberikan wewenang kepada setiap satuan pendidikan untuk


menyusun kurikulum secara mandiri sesuai dengan karakteristik daerah
masing-masing dan berdasarkan pada standar-standar yang telah ditetapkan
oleh badan standar nasional pendidikan (BNSP).

Bentuk perencanaan pembelajaran pada implementasi Kurikulum 2013 ada


dua bentuk atau format yang harus dikembangkan (dapat pula disediakan)
dalam merencanakan atau mendesain suatu pembelajaran, yaitu silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

MENDIKBUD memberikan kemudahan kepada guru seluruh indonesia


dengan melakukan penerbitan edaran tentang penyederhanaan rencana
pelaksaan pembelajaran (RPP), dan sekarang RPP bisa di buat dengan satu
lembar dan menggunakan tabel juga. Aturan ini tertuang dalam surat edaran
NO. 14 tahun 2019.

G. Saran

Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan.
Menyadari kekurangan itu kami mohon dengan kerendahan hati untuk
memberikan segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca bagi
kesempurnaan makalah ini.

22
DAFTAR PUSTAKA

- Ade Suhendra, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran


SD/MI, (Jakarta Timur: Kencana, 2019)

- Alhamuddin, Politik Kebijakan Pengembangan Kurikulum di Indonesia


Sejak Zaman Kemerdekaan Hingga Reformasi 1947-2013, (Jakarta:
Prenamedia Group, 2019)

- Hilal Mahmud, Administrasi Pendidikan: menuju sekolah efektif,


(Makassar : Aksara Timur, 2015)

- Dvcodes. 2020. “Silabus SD Kurikulum 2013 edisi revisi 2017/2018”.


https://dvcodes.com/silabus-sd-kurikulum-2013-edisi-revisi-2017-2018-
lengkap Diakses pada tanggal 10 Oktober 2020, jam 20:43 WIB

- Qosmedia Team, “Jurnal Pendidikan Konvergensi” ed.30 Vol.7.

(Surakarta, Oktober 2019: Sang Surya Media)

- Tinta guru. 2018. “komponen dan format RPP K13 revisi 2017”.
http://www.tintaguru.com/2017/08/komponen-dan-format-rpp-k13-revisi-
2017 Diakses pada tanggal 10 0ktober 2020, jam 21:10 WIB
- Wasito. 2018. “Perbedaan Antara KTSP, K13, dan K13 Revisi”.
https://www.wasito.info/2018/09/perbedaan-antara-ktsp-k13-dan-k13-revis.html
Diakses pada tanggal 11 Oktober 2020, jam 18:33 WIB

23

Anda mungkin juga menyukai