Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISOLOGI VETERINER I

ACARA 4 GALLI MAININI


NIM :
NAMA : Tegar Gilang Permadi
20/461043/KH/10778
ASISTEN : Kee Rain KEL : K

1. Tujuan Praktikum

1. Mempelajari regulasi hormon seksual pada hewan jantan


2. Mempelajari karakteristik hormon HCG dan fungsi-fungsinya
3. Mempelajari prinsip dan mekanisme uji kebuntingan menggunakan hewan amfibi
4. Mempelajari prinsip kerja dan mekanisme uji testpack

2. Landasan Teori

A. Proses komunikasi hormon


a) Autokrin
Merupakan suatu proses signaling dimana suatu sel menghasilkan
mediator (sitokin) untuk mempengaruhi aktivitasnya sendiri. (Sudiana,
2008)
Contoh : prostaglandin dan faktor pertumbuhan yang mirip insulin.
(Isnaeni, 2006)
b) Parakrin
Merupakan suatu proses signaling dimana suatu sel menghasilkan
mediator (sitokin) yang digunakan untuk memengaruhi aktivitas sel yang
lainnya, tanpa memerlukan suatu sistem vaskuler atau pembuluh.
(Sudiana, 2008)
Contoh : histamin dan 5 - HT (Nugroho, 2016)
c) Endokrin
Endokrin adalah jaringan atau organ jauh dari sumber dilepaskannya

SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
sinyal kimiawi, maka molekul kimiawi pembawa pesan tadi dileatkan
pembuluh darah dn menutu organ target. Metoe komunikasi ini
dinamakan sekesi internal dan hasil sekretnya disebut hormon
.Contohnya sekretin dan gastrin. (Nugroho, 2016)

B. Hormon HCG
a) Pengertian
HCG adalah super LH yang diproduksi pada saat kehamilan berkerja pada
reseptor LH. LH, FSH dan TSH diproduksi di lobus anterior hipofisis,
sedangkan HCG diproduksi dengan fusi dan diferensiasi sel
sinsitiotropoblas plasenta. Selain selama kehamilan, HCG juga
diproduksi baik pada wanita maupun pria yang menderita kanker.
(Darmawi, 2017)

b) Karakteristik
Hormon HCG terdiri dari subunit alfa (α) dan subunit beta (β). Subunit α
HCG adalah sama dengan subunit α dari LH, FSH dan TSH. Subunit β
HCG secara struktur hanya sedikit mirip dengan Subunit β LH. HCG dan
LH berikatan dan berfungsi melalui reseptor LH. Perbedaan utama dari
HCG dan LH adalah LH dengan PI 8,0 memiliki waktu paruh di sirkulasi
hanya 25-30 menit, sedangkan hCG dengan PI 3,5 waktu paruhnya
sampai 37 jam atau 80 kali lebih lama dari LH. (Darmawi, 2017)
c) Fungsi
HCG memiliki berbagai macam fungsi yang dapat bekerja pada plasenta,
uterus dan kemungkinan pada fetus selama kehamilan. (Darmawi, 2017)

d) Pengaruh pada hewan jantan dan betina


Pada hewan betina setelah diberi HCG akan mempengaruhi ovarium dan
akan terlihat pada siklus ovulasi sekaligus mempersiapkan uterus
berkembang. Sedangkan pada hewan jantan HCG akan mempengaruhi
testis untuk mulai memproduksi hormon testosteron dan sperma.

SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
(Sumarmin, dkk., 2008)

C. Uji Galli Mainini/ Uji Amphibi


a) Prinsip
Prinsip dari uji ini pada urin wanita hamil terdapat HCG yang apabila
disuntikkan pada katak jantan akan merangsang sekresi hormon
testosteron dan pendewasaan spermatozoa. (Lestari dan Ismidiono, 2014)
b) Mekanisme
Urin wanita yang diduga mengandung HCG disuntikkan pada katak
jantan dewasa. Uji dinyatakan positif apabila beberapa hari kemudian
ditemukan spermatozoa pada kloaka katak tersebut. (Lestari dan
Ismidiono, 2014)

D. Uji Hewan Lain (penentuan adanya estrogen)


a) Prinsip
Prinsipnya yaitu dengan jalan menyuntikkan urine kuda/babi yang diduga
bunting, pada tikus putih betina prapuber. (Lestari dan Ismidiono, 2014)
b) Mekanisme
Apabila didapatkan hasil terjadi kornifikasi epitel polimorph pada
preparat ulas vagina, maka uji dikatakan positif. (Lestari dan Ismidiono,
2014)

E. Uji Testpack
a) Prinsip
Prinsip cara kerja testpack yaitu mengetahui ada tidaknya peningkatan
HCG (Human Chononic Gonadotropin) di dalam tubuh ibu.
(Siswasuharjo dan Chakrawati, 2010)
b) Mekanisme
Testpack tinggal dicelupkan atau meneteskannya dengan urin dan tunggu
beberapa menit hingga muncul tanda positif atau negatif atau berapa
jumlah strip. Disarankan dilakukan pada pagi hari. (Siswasuharjo dan
Chakrawati, 2010)
SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
3. Materi dan Metode

A. Alat dan Bahan


a) Alat
 Gelas objek: meletakan urin katak yang akan dimikroskop.
 Mikroskop: untuk melihat hasil urin katak setelah diberi aquades
dan HCG.
 Spuit: untuk mengambil larutan aquades dan HCG.
 Pipet : mengambil urin katak
b) Bahan
 Katak bufo jantan : hewan uji
 Testpack : mengetes cairan kontrol dan HCG
 HCG : cairan yan disuntik pada katak

B. Cara Kerja

Langkah pertama aquades diambil


menggunakan squid kemudian aquades Untuk katak kedua HCG
disuntikkan pada katak secara subcutan disuntikkan secara subcutan,
sebagai control, katak dimasukkan pada kemudian katak dimasukkan
kandang sementara pada kandang sementara

Kemudian urin katak


dikoleksi dan diamati
dibawah mikroskop

4. Hasil Praktikum
SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
A. Tabel Uji Amphibi

Katak Disuntik Oleh Hasil HCG

Akuades Tidak ada spermatozoa (-)

Urin Wanita Hamil Ada Spermatozoa (+)

B. Tabel Uji Testpack

Hasil HCG

Akuades 1 Garis (-)

Urin Wanita Hamil 2 Garis (+)

5. Pembahasan
Pada hari Kamis, 18 Maret 2021, kami melaksanakan praktikum uji galli mainini.
Hewan uji pada uji ini adalah katak bufo jantan. Tahap uji ini yang pertama adalah
menyuntikkan cairan kontrol dan HCG pada katak bufo jantan di saccus limfaticus dorsal
dan ditunggu sekitar kurang lebih 1 jam hingga mengeluarkan urin. Hal ini sesuai dengan
literatur dari Manuaba, dkk (2007) bahwa kencing disuntikkan pada kantong limfa dorsal
kodok bufo. Waktu saat menunggu katak hingga mengeluarkan urin juga sesuai deengan
literatur dari Sembulingam dan Sembulingam (2012)bahwa hasil dari uji galli mainini
cukup lama yaitu sekitar 1-48 jam.

Kami juga melakukan uji testpack untuk mengecek larutan aquades dan HCG.
Larutan diteteskan pada wadah dan kemudian testpack dicelupkan pada larutan dan
ditunggu selama beberapa saat sampai muncul hasilnya. Hasilnya menunjukkan pada
aquades (kontrol) negatif (1 garis) dan HCG positif (2 garis). Hal ini sesuai dengan
Siswosuharjo dan Chakrawati (2010) yang mengatakan bahwa testpack tinggal
dicelupkan atau meneteskannya dengan urin dan tunggu beberapa menit hingga muncul
tanda positif atau negatif atau berapa jumlah strip. Disarankan dilakukan pada pagi hari.

SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
Setelah melakukan uji testpack kami kemudian mengambil katak yang telah
didiamkan dan telah mengeluarkan air kencing, air kencing diambil lalu diamati dengan
mikroskop. Pada katak 1 (kontrol aquades) tidak terdapat adanya spermatozoa
sedangkan pada katak 2 (HCG) terdapat adanya spermatozoa. Hal ini sesuai dengan
literatur Sumarmin, dkk (2008) yaitu pada hewan jantan HCG akan mempengaruhi testis
untuk mulai memproduksi hormon testosteron dan sperma.

6. Kesimpulan
1. HCG mempengaruhi testis dalam memproduksi hormon testosteran dan menghasilkan
sperma pada hewan jantan
2. Hormon HCG terdiri dari subunit alfa (α) dan subunit beta (β). Subunit α HCG adalah
sama dengan subunit α dari LH, FSH dan TSH. Subunit β HCG secara struktur hanya
sedikit mirip dengan Subunit β LH. HCG dan LH berikatan dan berfungsi melalui
reseptor LH. HCG juga berfungsi untuk plasenta, uterus dan kemungkinan pada fetus
selama kehamilan
3. Prinsip dari uji ini adalah mencari sperma yang keluar akibat rangsangan hormon
HCG.
4. Prinsip uji testpack yaitu mengetahui ada tidaknya peningkatan HCG di dalam tubuh
ibu.

7. Daftar Pustaka
Siswosuharjo, S., dan Chakrawati, F. (2010). Panduan Super Lengkap Hamil Sehat.
Semarang : Penerbit Plus.
Darmawi. 2017. Vaksin Human Chorionic Gonadotropin (HCG) sebagai kandidat
Kontrasepsi Imunologi Pada Wanita. Jurnal Kesehatan Melayu 1(1), 29-34.
Nugroho, R, A. (2016). Dasar-Dasar Endokrinologi. Samarainda : Mulawarman
University Press.
Lestari, T, D dan Ismidiono. (2014). Ilmu Reproduksi Ternak. Surabaya: Airlangga
University Press.
Sudiana, I, K. 2008. Patobiologi Molekuler Kanker. Jakarta : Salemba

SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021
Sembulingam, K., dan Sembulingam, P. 2012. Essential of Medical Physiology.
Bangladesh : Jaypee Brothers Medical Publisher.
Nugroho, R, A. (2016). Dasar-Dasar Endokrinologi. Samarainda: Mulawarman
University Press.
Sumarmin, R., Winarto, A., Yusuf, T, L., dan Boediono, A. (2008). Perkembangan
Folikel dan Viabilitas Oosit Domba Pasca Transpalasi Ovarium Domba
Intrauntenin pada Kelinci Bunting Semu. Jurnal Veteriner 9(3): 115-121
Isnaeni, W. 2016. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius.
Manuaba, I, B, G., Manuaba, I, A., C., dan Manuata, I, B, G. 2007. Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta : EGC.

SIPRAK-FISVET
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
2021

Anda mungkin juga menyukai