Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

(TPK18225)

PERCOBAAN IV
ANALISIS KUALITATIF UNSUR-UNSUR DALAM SENYAWA
ORGANIK
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum kimia organik (TPK18225)

Dosen Pengampu:
Ratna Kartika Irawati, S.Pd., M.Pd.

Asisten Praktikum:
Rahmiati
Raudhatul Jannah

Disusun Oleh:
Rizky Maulita
180101091077

PROGRAM STUDI TADRIS KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN ANTASARI BANJARMASIN
MARET 2020
I. LANDASAN TEORI
Analisis kualitatif berfungsi untuk mendeteksi elemen-elemen atau unsur
yang terdapat dalam suatu senyawa. Elemen-elemen yang biasanya terkandung
dalam senyawa organik adalah karbon, hidrogen, oksigen dan natrium (Nagpal,
2018).
Mendeteksi unsur karbon dan hidrogen yang terdapat dalam senyawa
organik yaitu dengan memanaskan senyawa dengan tembaga oksida. Karbon dan
hidrogen akan teroksidasi dan memberikan ciri yang khas sehingga C dan H dapat
dikonfirmasi keberadaannya (BYJU’S, t.thn).
Umumnya, senyawa organik adalah senyawa kovalen yang tak larut dalam
air. Untuk mengubahnya menjadi senyawa ionik yang dapat larut dalam air
digunakan logam natrium yang sangat reaktif dan dapat menyatu dengan senyawa
organik. Logam natrium tersebut didapatkan ekstraknya atau yang disebut juga
Lassaigne. Ekstrak natrium biasanya bersifat basa karena natrium bereaksi dengan
air dan menghasilkan natrium hidroksida (Kullabs, t.thn).
Mendeteksi unsur nitrogen dapat dilakukan dengan beberapa tes. Pertama,
Dry heating test yaitu memanaskan dengan kuat senyawa organik yang
mengandung nitrogen, namun tes ini kurang efektif karena beberapa senyawa
organik yang mengandung nitrogen tidak dapat dideteksi. Kedua, Soda lime test
yaitu dengan menambahkan soda kapur pada senyawa organik kemudian
dipanaskan dengan kuat. Ketiga, Lassaigne’s test yaitu unsur dalam senyawa
organik diubah dari bentuk kovalen menajadi ionik dengan menggabungkan
senyawa tersebut dengan logam natrium (Nagpal, 2018).
Kehadiran halogen dalam senyawa organik terdeteksi dengan tes beilstein
dan tes Lassaigne. Sedangkan untuk mendeteksi belerang dalam senyawa organik
dapat dilakukan tes Lassaigne dan uji oksidasi (Nagpal, 2018).

II. HIPOTESIS
Gula memilki rumus molekul C12H22O11 artinya terkandung unsur Karbon
(C), hidrogen (H) dan oksigen (O) dalam gula. Lalu sampel putih telur memiliki
rumus molekul C6H8N2O4 artinya terkandung unsur C, H, O, dan nitrogen (N).
Sedangkan didalam kloroform terkandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
klor (Cl).

III. ALAT DAN BAHAN


3.1 Alat
1. Pipa bengkok/selang 6. Penjepit tabung reaksi
2. Pembakar spiritus 7. Pipet
3. Penutup gabus 8. Rak tabung reaksi
4. Tabung reaksi 9. Cawan penguap
5. Statif dan klem 10. Kertas saring
3.2 Bahan
1. Gula 9. Logam Na
2. Putih telur 10. Air destilat
3. Kloroform 11. FeSO4
4. CuO 12. HCl pekat
5. CuSO4 anhidrat 13. Pb Asetat
6. Larutan kapur/Ca(OH)2 14. HNO3 encer
7. Larutan FeCl 15. AgNO3
8. CH3COOH 16. NH4OH

IV. PROSEDUR KERJA


5.1 Uji Unsur C dan H
Masukkan 2 gram bubuk CuO dalam cawan penguap. Lakukan
pemanasan untuk mengeringkan bubuk CuO. Saat masih panas,
campur dengan 0,2 gram gula. Pindahkan campuran ke dalam tabung
reaksi dan masukkan larutan kapur ke dalam tabung reaksi lain. Tutup
tabung reaksi dengan gabus. Hubungkan dengan pipa bengkok ke
dalam larutan kapur. Panaskan campuran tersebut. Amati perubahan
yang terjadi pada larutan kapur dan dinding tabung reaksi.
5.2 Metode Peleburan Na
Masukkan potongan logam Na dalam tabung reaksi I dan II yang
kering. Tambahkan putih telur dan kloroform pada masing-masing
tabung. Panaskan secara perlahan. Letakkan tabung panas ke cawan
penguap yang berisi air destilat dan pecahkan bagian bawah tabung.
Kemudian didihkan campuran dalam cawan penguap selama beberapa
menit. Saring dan gunakan filtratnya untuk uji selanjutnya.
1. Uji Adanya Nitrogen
Tambahkan Kristal FeSO4 dalam filtrat peleburan Na, kemudian
panaskan di atas lampu spiritus. Tambahkan pada larutan HCl
pekat dan tambahkan larutan FeCl. Amati perubahan yang terjadi.
2. Uji Adanya Sulfur/Belerang
Tambahkan CH3COOH ke dalam filtrat peleburan logam Na.
Tambahkan beberapa tetes Pb-asetat ke dalam tabung reaksi.
Amati perubahan yang terjadi.
3. Uji Adanya Halogen
Tambahkan HNO3 encer ke dalam filtrat peleburan logam Na.
Tambahkan AgNO3 lalu menyaringnya. Endapan yang tertinggal
di kertas saring dipindahkan ke dalam tabung reaksi kemudian
tambahkan NH4OH. Amati perubahan yang terjadi.

V. HASIL PENGAMATAN
5.1 Uji adanya unsur C dan H
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
Mengamati perubahan  Dinding tabung terdapat uap
1. dalam tabung reaksi  Larutan kapur berubah menjadi
yang berisi larutan
kapur keruh
 Gula mengarang (berwarna hitam)
Mengamati perubahan  Terbentuk gas yang dikeluarkan
2. dalam tabung reaksi
bubuk CuO + gula melalui pipa bengkok ke tabung
berisi larutan kapur
5.2 Uji adanya unsur N
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Kristal FeSO4 + filtrat Larutan berwarna hijau keruh
peleburan Na
Larutan berubah menjadi kuning
2. Campuran dipanaskan
keruh dan terdapat busa
Larutan membentuk 2 lapisan.
Campuran dipanaskan + HCl Lapisan atas berwarna biru prusia
3.
pekat + FeCl dan lapisan bawah berwarna
kuning kecoklatan

5.3 Uji adanya unsur S


No. Perlakuan Hasil Pengamatan
CH3COOH + filtrat
1. Larutan berwarna putih kebiruan
peleburan logam Na
CH3COOH + filtrat
Larutan berubah warna menjadi
2. peleburan logam Na + Pb
hitam
Asetat

5.4 Uji adanya unsur Halogen


No. Perlakuan Hasil Pengamatan
HNO3 encer + filtrat
1. Larutan tak berwarna
peleburan logam Na
HNO3 encer + filtrat
2. peleburan logam Na + Endapan terbentuk
AgNO3
Endapan yang tertinggal
3. Endapan dapat larut
dikertas saring + NH4OH
VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Untuk menguji adanya unsur karbon dan hidrogen didalam gula. Dilakukan
percobaan dengan memanaskan CuO dan gula lalu dihasilkan gas yang mengalir
keluar ke dalam tabung reaksi berisi larutan kapur yang berubah warna menjadi
keruh serta adanya uap pada dinding tabung. Ini disebabkan karena reaksi yang
dihasilkan oleh campuran di atas adalah gas CO2 dan H2O. Karbon yang terdapat
pada senyawa teroksidasi menjadi gas CO2 sehingga mengubah larutan kapur
menjadi susu, lalu hidrogen yang juga terkandung dalam senyawa teroksidasi
menjadi uap air yang menempel pada dinding tabung. Bukti lain adanya unsur
karbon dalam senyawa tersebut adalah saat gula dibakar menghasilkan zat
berwarna hitam. Alasan penambahan tembaga oksida adalah untuk membantu
senyawa dalam mengoksidasi unsur karbon dan hidrogen. Kemudian alasan
tembaga oksida dikeringkan adalah menghilangkan bagian zat yang lebih mudah
menguap.
Metode peleburan Na (Lassaigne’s test) yaitu senyawa organik yang
direaksikan dengan logam natrium yang sangat reaktif sehingga didapatkan
ekstrak natrium atau filtrat peleburan Na.
Uji adanya unsur nitrogen ditandai dengan terbetuknya warna hijau atau
biru prusia dalam senyawa. Pada percobaan diatas di uji pada putih telur
(albumin) yang telah tercampur dalam filtrat peleburan Na. Penambahan besi
sulfat bertujuan untuk membasakan filtrat peleburan Na dan membentuk sodium
ferrocyanide, kemudian penambahan FeCl + HCl adalah membentuk biru prusia
yang menandai adanya unsur nitrogen dan HCl digunakan untuk pengasaman
larutan.
Uji adanya unsur belerang atau sulfur dengan mencampurkan CH3COOH +
filtrat peleburan logam Na (memakai putih telur), digunakan CH3COOH untuk
mengasamkan filtrat peleburan logam Na. Kemudian ditambahkan lagi Pb asetat
yang untuk mendapatkan unsur belerang yang ditandai dengan larutan menjadi
berwarna hitam.
Uji adanya halogen digunakan kloroform yang direaksikan dengan logam
Na dan menghasilkan filtrat peleburan Na yang ditambahkan dengan HNO3 encer.
Fungsi penambahan HNO3 encer adalah menguraikan natrium sianida dan natrium
sulfida yang terbentuk selama fusi, ion sianida dan sulfida yang tidak terurai akan
ikut bereaksi dalam perak nitrat sehingga mengganggu pengujian. Setelah
penambahan HNO3 encer, tambahkan pula sedikit AgNO3 yang berfungsi untuk
mengendapkan unsur halogen yang terikat dengan ion perak dan setiap unsur
halogen akan memiliki warna khas. Pada percobaan di atas didapatkan endapan
berwarna putih susu artinya didalam senyawa yang diuji mengandung halogen
dengan unsur klor. Lalu pisahkan endapan yang didapat dengan disaring.
Kemudian endapan ditambahkan NH4OH untuk uji kelarutan. Hasil yang terakhir
adalah endapan putih dapat sangat larut. Kedua tanda ini membuktikan bahwa
senyawa yang diuji mengandung unsur klor.
Berikut warna endapan dan kelarutan dalam amonia yang dihasilkan oleh
unsur halogen:
a. Endapan putih susu menunjukkan adanya klorin. Endapan ini dapat
sangat larut dalam amonia
b. Endapan kuning pucat menunjukkan adanya bromin. Endapan ini
dapat larut sebagian dalam amonia
c. Endapan kuning menunjukkan adanya iodin. Endapan ini tidak dapat
larut dalam amonia.

VII. KESIMPULAN
Pengujian adanya unsur karbon dan hidrogen dilakukan dengan
menambahkan tembaga oksida kemudian terjadi proses oksidasi yang akan
menentukan unsur oksigen dan hidrogen.
Pengujian adanya unsur nitrogen, belerang, dan halogen digunakan metode
peleburan Na.
Setelah dilakukan percobaan didapatkan bahwa:
 Gula mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
 Putih telur mengandung unsur karbon, hidrogen, nitrogen dan oksigen
 Kloroform mengandung unsur karbon, hidrogen, dan klorin
DAFTAR PUSTAKA

BrainKart. (t.thn.). Detection of elements (carbon and hydrogen) in organic


compounds. Diambil kembali dari BrainKart.com:
http://www.brainkart.com/article/Detection-of-elements(carbon-and-
hydrogen)-in-organic-compounds_36462/
BYJU'S. (t.thn.). Qualitative Analysis of Organic Compounds. Diambil kembali
dari http://byjus.com/jee/qualitative-analysis-of-organic-compounds
Kullabs. (t.thn.). Qualitative Analysis of Organic Compounds. Diambil kembali
dari http://www.kullabs.com/classes/subjects/units/lessons/notes-
detail/8831
Nagpal, S. (2018). Qualitative Analysis. Diambil kembali dari CLASSNOTE:
http://classnote.org.in/class11/chemistry/organic-chemistry-some-basic-
principles-techniques/qualitative-analysis/

Anda mungkin juga menyukai