Anda di halaman 1dari 12

Nama: M.

Winarya sepindiarto
Kelas: XII IPA 5
Manajemen Pegelaran tari

I.     Pendahuluan
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang
saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan Nasional merupakan pendidikan yang didasarkan pada Pancasila
dan dan UUD 1945 yang bersumber pada nilai-nilai agama, Kebudayaan
Nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Dalam rangka pembaruan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi
dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional
adalah terwujudnya sistem pendididkan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga Indonesia berkembang
menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah. Sedangkan misi pendidikan nasional
adalah mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia, membantu dan
memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini
sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar,
meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral, meningkatkan
keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai
berdasarkan standar nasional dan global, serta memberdayakan peran serta
masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi
dalam konteks NKRI.
Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam
kegiatan pendidikan diperlukan tenaga pendidik yang baik dan professional
agar dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas.
Pendidikan seni budaya dan keterampilan memiliki sifat multilingual,
multidimensional, dan multicultural. Multilingual bermakna pengembangan
kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagi cara dan
media seperti bahasa, rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai macam
perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kopetensi
meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi dan
kreasi. Sifat multikultura mengandung makna pendidikan seni menumbuh
kembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya
nusantara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang
memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam
masyarakat dan budaya yang majemuk.

a.      Tujuan
Tujuan pendidikan merupakan gambaran kondisi akhir atau nilai–nilai yang
ingin di capai dari suatu proses pendidikan. Kondisi yang diharapkan yaitu
berupa terjadinya perubahan-perubahan yang baik dan positif pada peserta
didik. Ada puntujuan dari mata pelajaran seni budaya dan keterampilan
khususnya seni tari adalah :

Secara Umum:

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan


2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
3. Menampilkan kreatifitas melalui seni budaya dan keterampilan
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan local,
regional, maupun global

Secara Khusus:

1. Memberikan pengetahuan dan gambaran umum mengenai seni tari


2. Memberi tempat untuk menyalurkan ekspresi gerak para peserta didik
3. Membina apresiasi seni para peserta didik
4. Memberi kecakapan dasar-dasar gerak tari pada para peserta didik

b.      Sasaran didik


Sasaran didik dari mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (seni tari)
adalah siswa sekolah dasar tingkat rendah yaitu kelas 3. Kelas 3 di Sekolah
Dasar Negeri 1 Kramatwaru murid berjumlah 40 orang dengan murid laki-laki
(12 orang) dan murid perempuan (28 orang). Tidak semua siswa memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang seni, terutama seni tari yang
mana mereka masih termasuk dalam katagori siswa yang awam yang tidak
begitu paham dengan seni baik yang ada di nusantara ataupun dilingkungan
sekitar mereka.

c.    Bahan dan Materi


Bahan dan materi mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (seni tari)
sebaiknya diberikan kepada siswa dengan cara menyenangkan, hal tersebut
dapat mengembangkan kemampuan berimajinasi, kreatif dan apresiasi juga
membuat siswa memahami nilai-nilai kehidupan. Adapun bahan dan materi
yang digunakan dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (seni tari)
meliputi teori dan praktik adalah sebagai berikut :
1.      Penjelasan mengenai berbagai macam kesenian (seni tari)
2.      Unsur- unsur tari (ruang, waktu dan tenaga)
3.      Kreasi, eksplorasi, produksi dan iringan tari
4.      Apresiasi melalui audio visual mengenai bermacam jenis tarian nusantara
5.      Pemilihan tarian bertema dari daerah setempat
6.      Imitasi gerak tari dari tarian bertema dari daerah setempat
7.      Kreasi pola lantai gerak
8.      Kreatifitas dalam membuat kostum tari

d.   Konsep, Strategi dan Metode


Konsep yang digunakan ialah belajar sambil bermain. Karena dengan begitu,
anak-anak dapat dengan mudah menerima materi yang diajarkan dengan
mudah. Sedangkan strategi yang di gunakan ialah strategi eksploratif dan
inovatif, dimana peserta dididik diharapkan dapat dengan aktif dan kreatif
mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan kemampuannya. Dan untuk
metode yang digunakan adalan metode ceramah, demonstrasi, diskusi dan
tanyajawab.
e.       Evaluasi
Jenis evaluasi yang diterapkan dalam mata pelajaran seni budaya dan
keterampilan (seni tari) adalah berupa tes lisan, tulisan dan praktek. Evaluasi
berupa tes praktek dinilai melalui koordinasi gerak tangan dan kaki,
kelenturan, hapalan, keserasian gerak tari, kostum dan musik dengan tema
yang di tentukan, tugas-tugas, Ujian Tengah Semester (UTS), dan Ujian Akhir
Semester (UAS) pementasan. Sedangkan evaluasi non tes dinilai berdasarkan
kehadiran (minimal 70%), keaktifan dan kreatifitas dalam tarian baik
perorangan ataupun kelompok.
Tujuan Mata pelajaran :
Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan


2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
3. Menampilkan kreatifitas melalui seni budaya dan keterampilan
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan local,
regional, maupun global

Deskripsi:

Pendidikan seni budaya dan keterampilan memiliki sifat multilingual,


multidimensional, dan multicultural. Multilingual bermakna pengembangan
kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagi cara dan
media seperti bahasa, rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai macam
perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kopetensi
meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi dan
kreasi. Sifat multikultura mengandung makna pendidikan seni menumbuh
kembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya
nusantara.
Aspek yang akan digunakan dalam pengajaran seni budaya dan keterampilan
(seni tari) ini adalah dengan konsep bermain sambil belajar, karena
karakteristik anak pada usia SD masih suka bermain, sehingga belajar seni tari
akan selalu menyenangkan dan tidak membosankan. Selanjutnya, strategi
pendidikan seni budaya dan keterampilan (seni tari) ini akan mengeksplorasi
dan menginovasi karya seni tari sehingga anak harus mampu mengkreasi kan
gerak tari yang ada di daerah setempat.
Topik-topik bahasan dalam setiap pertemuan:

Sumber
Strategi dan (Buku, Tugas
Pertemu
Metode/Kegiat Artikel dan
an dan Topik yang dibahas
an Belajar , Evalu
Tanggal
Mengajar Hando asi
ut)
1 Perkenalan dan memberikan Ceramah, -    Guru
pengetahuan dasar mengenai diskusi, tanya -    Siswa
pengertian seni budaya dan jawab. -    Buku
khususnya seni tari. Pandua
n
2 Memberikan penjelasan Ceramah, -    Guru
mengenai macam-macam diskusi dan -    Siswa
seni tari nusantara. tanyajawab. -    Buku
pandua
n
3 Menjelaskan fungsi dari tari Ceramah, -     
nusantara beserta upaya diskusi dan Guru
untuk melestarikan tari tanyajawab. -     
nusantara. Siswa
-     
Buku
pandua
n
4 Menjelaskan unsur-unsur dan  Ceramah dan -   Guru
dasar-dasar gerakan tari. tanyajawab. -   Murid
-   Buku
Pandua
n
5 Pengenalan tari daerah Ceramah, -     Guru
setempat (Tari Selamat diskusi dan -    
Datang Khas Banten). tanyajawab. Murid
-     Buku
Pandua
n
6 Menjelaskan karakteristik tari Ceramah dan -   Guru
daerah setempat (Tari tanyajawab. -   Murid
Selamat Datang Khas -   Buku
Banten) pandua
n

7 Mengkaji ulang penjelasan Diskusi, -    Guru


yang telah disampaikan tanyajawab dan -   
mengenai tarian nusantara tugas Murid
dan daerah setempat serta kelompok.
pemberian tugas kelompok.
8 UTS Tes tulis Tugas
individu. siswa
9 Apresiasi tari kreasi daerah Demonstrasi, -     Guru
(Tari Dolanan Bocah) tanyajawab dan -    
praktik. Siswa
Praktik.
10 Apresiasi tari kreasi daerah Demonstrasi, -    Guru
(Tari Dolanan Bocah) tanyajawab dan -    Siswa
praktik.

Praktik.
11 Latihan gerak tari kreasi Praktik Tugas
daerah (Tari Dolanan Bocah) perkelompok siswa
12 Latihan gerak tari kreasi Praktik Tugas
daerah (Tari Dolanan Bocah) perkelompok siswa

13 Latihan gerak tari  kreasi Praktik Tugas


daerah (Tari Dolanan Bocah) perkelompok. siswa

14 Mengkaji ulang tarian (Tari Praktik Tugas


Dolanan Bocah) perkelompok. siswa

Menjelaskan apa saja yang


dipersiapkan untuk
pementasan.
15 Persiapan pementasan tari Dilakukan Tugas
(ruang, dekor dan kostum). sekelas siswa

Gladi bersih.
Praktik per
kelompok.
16 UAS Praktik per Tugas
kelompok. siswa

Evaluasi:
a.       Kehadiran minimal 70%
b.      Keaktifan dalam diskusi kelas dan kelompok
c.       UTS
d.      UAS
e.        Tugas-tugas:
1.      Kliping macam-macam tarian nusantara beserta asal daerah dan fungsi
pertunjukannya. (kelompok)
2.      Deskripsi tari daerah setempat dan nusantara  terkait dengan gerak, musik,
rias dan busana.
3.      Mempertunjukan tarian yang telah dipelajari. (kelompok)

TARI DOLANAN BOCAH

A.    Tema Tarian


Tema tarian yang kami angkat dalam penggarapan pentas seni tari ini adalah
‘Permainan Tradisonal Anak-anak Indonesia’. Tarian ini bercerita tentang
berbagai macam jenis permainan tradisional anak yang ada di Indonesia.
Dimana, tiap gerakan dalam tarian ini menggambarkan dan dikembangkan dari
gerakan permainan itu sendiri. Sehingga, anak-anak tidak jenuh dan dapat
dengan mudah menirukan gerakan tarian ini. Melalui tarian ini, diharapkan
dapat turut melestarikan salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia, serta
dapat meningkatkan eksistensi permainan tradisional anak Indonesia agar tidak
punah sehingga tetap ada dan dikenal.

B.     Sumber Garapan


Awalnya, konsep permainan ini kami ambil sebagai tema bermula karena
melihat fenomena disekitar, bahwa sudah mulai punahnya permainan anak-
anak di Indonesia. Setiap manusia pasti melewati suatu masa yang disebut
masa anak-anak. Dunia anak adalah dunia bermain. Beragam mainan
diciptakan untuk menghibur dan mengembangkan ke kreatifitasan anak. Pada
saat ini, kehidupan anak-anak masyarakat Indonesia telah terenggut dan mulai
tergerus oleh arus globalisasi. Sehingga, banyak permainan tradisional yang
sudah tidak dikenal bahkan tidak diketahui lagi oleh anak-anak Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu, kini permainan-permainan yang dulu sering
kita mainkan di waktu kecil sudah mulai terlupakan. Bisa dilihat secara nyata
bahwa anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain dengan hal-hal yang
berbau dengan tekhnologi, contohnya seperti gadget dibandingkan bermain
permainan tradisional dengan teman-teman sebayanya seperti ular naga,
congklak, layangan, lompat tali, bekel, engklek, dll. Padahal, permainan
tradisional dapat mengasah kemampuan otak, strategi dan sikap anak dalam
bersosialisasi serta membangun EQ anak. Oleh karena itu, kami mengangkat
tema permainan tradisional anak ini, selain untuk dipentaskan tujuan khusus
kami juga ialah untuk  mengangkat kembali eksistensi dari berbagai macam
permainan tradisional yang ada di Indonesia. Dalam proses kreatif penciptaan
karya tari ini, terlebih dahulu dilakukan observasi atau pengamatan langsung
terhadap bentuk permainan yang menjadi sumber garapan.
Observasi/pengamatan yang kami lakukan ialah dengan menonton berbagai
video mengenai permainan tradisional Indonesia melalui Youtube. Hasil dari
pengamatan tersebut langsung dijadikan sebagai bahan dasar penciptaan.
Setiap manusia pasti melewati suatu masa yang disebut masa anak-anak.
Dunia anak adalah dunia bermain. Beragam mainan diciptakan untuk
menghibur dan mengembangkan ke kreatifitasan anak. Pada saat ini,
kehidupan anak-anak masyarakat Indonesia telah terenggut dan mulai tergerus
oleh arus globalisasi. Sehingga, banyak permainan tradisional yang sudah
tidak dikenal bahkan tidak diketahui lagi oleh anak-anak Indonesia. Seiring
dengan berjalannya waktu, kini permainan-permainan yang dulu sering kita
mainkan di waktu kecil sudah mulai terlupakan. Bisa dilihat secara nyata
bahwa anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain dengan hal-hal yang
berbau dengan tekhnologi, contohnya seperti gadget dibandingkan bermain
permainan tradisional dengan teman-teman sebayanya seperti ular naga,
congklak, layangan, lompat tali, bekel, engklek, dll. Padahal, permainan
tradisional dapat mengasah kemampuan otak, strategi dan sikap anak dalam
bersosialisasi serta membangun EQ anak.
C.    Tipe Tari
Tarian ini bertipe Dramatik. Karena tarian ini merupakan penggambaran tentang
berbagai macam jenis tarian anak-anak, seperti permainan congklak, garobak
sodor, kereta-keretaan, ular naga, petak umpet, bekel,engklek, dll yang
digambarkan melalui gerakan-gerakan tari.

D.    Mode Penyajian


Mode penyajian yang digunakan ialah Mode Simbolik. Dimana, tarian ini tema
permainannya diungkapkan melalu simbol-simbol, baik melalui gerak, kostum,
pola lantai, properti maupun ekspresi wajah.

D.    Konsep Gerak


Gerakan yang akan kami bawakan dalam tari ini ialah gerakan maknawi. Yaitu,
gerakannya memili arti/makna.
Garapan tari ini kreasi ini berbentuk tari kelompok. Dimana, akan ditarikan oleh
8 orang penari. Bisa ditarikan oleh anak perempuan semua, anak laki-laki
semua ataupun percampuran antara beberapa anak laki-laki dan beberapa anak
perempuan.
Sedangkan untuk desain pola lantainya disesuaikan dengan stage yang akan
digunakan dalam pementasan nanti. Pada awalnya, pola lantai yang digunakan
ialah berbentuk zigzag sebagai pembuka. Dengan ketukan gerakan 2x8.
E.     Konsep Iringan/Musik
Disamping untuk memperkuat suasana, iringan tari dalam sebuah garapan tari
menjadi salah satu hal yang penting, karena selain menjadi pengiring, iringan
tari juga berfungsi untuk memberi aksen gerak dan memberi penjiwaan
terhadap suatu tarian.Untuk konsep iringan/musik, kami akan menggunakan
musik dari lagu-lagu tradisional. Judul instrument yang kami pilih ialah ‘Lagu
Nona Manis’ yang disambung dengan lagu ‘Gembira Berkumpul Bersama’.
Lagu ini dipilih karena memiliki rythme lagu yang agak cepat dan ceria
sehingga sesuai dengan tema.

F.    Konsep Tata Teknik Pentas


Konsep untuk Tata Teknik Pentasnya ialah sebagai berikut:
1.      Tempat
Tempat yang akan kami gunakan untuk pementasan tarian ini ialah di
Auditorium Kampus. Tepatnya di gedung B lantai 3.
2.      Dekor
Untuk dekorasi panggungnya sendiri, kami akan menggunakan baground hitam
polos dengan tambahan ornament-ornament yang berhubungan dengan
permainan yang akan kami bawakan dalam tarian. Seperti gambar-gambar
berupa rerumputan, batu, pepohonan, dll. Yang dapat dihias menggunakan
kain bekas, kardus bekas dan origami.
3.      Properti
Properti yang akan kami gunakan dalam pementasan tari nanti tentunya
merupakan properti yang berhubungan dengan berbagai permainan yang ada
dalam tarian kami. misalnya kain, pita, selendang, dll.
4.      Tata Lampu
Sumber cahaya yang digunakan dalam pentas tari nanti ialah cahaya dari
lighting yang tersedia di auditorium itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai