Anda di halaman 1dari 12

1

Hand Out ‘Rencana Asuhan Bayi 2-6 Hari’

HAND OUT

MATA KULIAH : KESEHATAN ASUHAN NEONATUS BAYI DAN


ANAK BALITA
TOPIK : MEMBUAT RENCANA ASUHAN BAYI 2-6 HARI
SUB TOPIK : RENCANA ASUHAN BAYI 2-6 HARI
WAKTU : 100 MENIT
DOSEN : SYUKRIANTI SYAHDA, SST, M.Kes

OBJEKTIF PERILAKU SISWA :


Setelah membaca hand out ini saudara dapat:
1. Mengetahui asuhan bayi baru lahir tentang pemberian nutrisi (minum)
2. Mengetahui asuhan bayi baru lahir tentang BAK
3. Mengetahui asuhan bayi baru lahir tentang BAB
4. Mengetahui asuhan bayi baru lahir tentang pola/ kebutuhan akan istirahat (tidur)
5. Mengetahui asuhan bayi baru lahir tentang kebersihan kulit
6. Mengetahui asuhan bayi baru lahir tentang kebutuhan akan keamanan
7. Mengetahui asuhan bayi baru lahir tentang tanda-tanda bahaya dan
8. Mengetahui penyuluhan yang diberikan pada orangtua BBL 2-6 hari sebelum
pulang

REFERENSI :
 Bobak, 2004, Buku Ajar; Keperawatan Maternitas, Jakarta, EGC.
 Hamilton, P.M., 1995, Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, Jakarta, EGC.
 http://www.sahabatnestle.co.id
 Varney H., 2004, Ilmu Kebidanan
 Linda V. Walsh, 2003, Midwifery Chapter 23., W.B., Saunders San Fransisco
California. Hal: 347-352.
2
Hand Out ‘Rencana Asuhan Bayi 2-6 Hari’

 Ruth Jhonson & Wendy Taylor, 2000, Skill for Midwifery Practice, Churchill
Living Stone, London. Hal: 235 – 241
 Gupte, S., 2004, Panduan Perawatan Anak, Jakarta, Pustaka Populer Obor.

PENDAHULUAN
Rencana asuhan pada bayi 2-6 hari setelah lahir harus dibuat secara menyeluruh dan
rasional sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya atau sesuai dengan keadaan
bayi saat itu apakah dalam keadaan normal/ sehat atau mengalami gangguan/ sakit. Pada
bayi-bayi yang lahir di RS, atau klinik-klinik bersalin, asuhan pada bayi 2-6 hari ini
juga harus di informasikan dan diajarkan kepada orang tua bayi, sehingga saat kembali
kerumah mereka sudah siap dan dapat melaksanakannya sendiri. Secara umum asuhan
yang diberikan pada bayi 2-6 hari meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Minum
2. BAK
3. BAB
4. Tidur
5. Kebersihan kulit
6. Keamanan
7. Tanda-tanda bahaya dan
8. Penyuluhan sebelum pulang

URAIAN MATERI
3
Hand Out ‘Rencana Asuhan Bayi 2-6 Hari’

Pada hari yang ke 2-6 setelah lahir ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
asuhan pada bayi, Yaitu:
1. Minum
ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. ASI diketahui mengandung
zat gizi yang paling sesuai kualitas dan kuantitasnya untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Berikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan ibu (jika
payudara penuh) atau sesuai kebutuhan bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit
setiap 4 jam), bergantian antara payudara kiri dan kanan. Berikan ASI saja (ASI
eksklusif) sampai bayi berumur 6 bulan. Selanjutnya pemberian ASI diberikan
hingga anak berusia 2 tahun, dengan penambahan makanan lunak atau padat
yang disebut MPASI (Makanan Pendamping ASI). Banyak sekali keuntungan
yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan
perkembangan bayi, tapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
memberikan dukungan yang sangat besar terhadap terjadinya proses
pembentukan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.

Gbr. Komposisi ASI, susu sapi dan susu formula :


Komposisi/ 100 ASI matur Susu sapi Susu formula
ml
Kalori 75 69 67
Protein 1,2 3,5 1,5
Lactalbumin (%) 80 18 60
Kasein (%) 20 82 40
Air (ml) 87,1 87,3 90
Lemak (gr) 4,5 3,5 3,8
Karbohidrat 7,1 4,9 6,9
Ash (gr) 0,21 0,72 0,34
Mineral
Na 16 50 21
K 53 144 69
Ca 33 128 46
P 14 93 32
Mg 4 13 5,3
Fe 0,05 Trace 1,3
Zn 0,15 0,04 0,42
4
Hand Out ‘Rencana Asuhan Bayi 2-6 Hari’

Vitamin
A (iu) 182 140 210
C (mg) 5 1 5,3
D (iu) 2,2 42 42
E (iu) 0,08 0,04 0,04
Thiamin (mg) 0,01 0,04 0,04
Riboflavin (mg) 0,04 0,03 0,06
Niacin (mg) 0,2 0,17 0,7
Ph Alkaline Acid acid
Bacteria iontent Sterile Nonsterile sterile

2. BAB
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan
jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi
(kecil-kecil berwarna coklat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan
sejak hari ketiga sampai keenam. Bayi baru lahir yang diberi makan lebih awal
akan lebih cepat mengeluarkan tinja dari pada mereka yang diberi makan
kemudian. Tinja dari bayi yang disusui ibunya berbeda dengan tinja yang diberi
susu botol. Tinja dari bayi yang disusui lebih lunak berwarna kuning emas dan
tidak meyebabkan iritasi pada kulit bayi. Adalah normal bagi bayi untuk
defekasi setelah diberi makan atau defekasi 1x setiap 3 atau 4 hari. Walaupun
demikian konsistensi tinja tetap lunak dan tidak berbentuk. Tinja dari bayi yang
minum susu botol berbentuk, naum tetap lunak, berwarna kuning pucat dan
memiliki bau yang khas. Tinja ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah tinja
akan berkurang pada minggu kedua dari 5 atau 6 x defekasi setiap hari (1x
defekasi setiap kali diberi makan) menjadi 1 atau 2x sehari. Bayi mulai memiliki
pola defekai pada minggu kedua kehidupannya. Dengan tambahan makanan
padat tinja bayi akan merupai tinjai orang dewasa.
Bayi biasanya dalam 3 hari pertama BAB, tinja masih dalam bentuk mekonium
dan normalnya bayi BAB paling tidak 1X sehari. Untuk membersihkannya
gunakan air bersih hangat dan sabun.

3. BAK
5
Hand Out ‘Rencana Asuhan Bayi 2-6 Hari’

Fungsi ginjal yang mirip dengan fungsi yang dimiliki pada orang dewasa belum
terbentuk pada tahun kedua yang dimiliki oleh bayi. Biasanya sejumlah kecil
urine terdapat pada kandung kemih bayi saat lahir tapi BBL mungkin tidak
mengeluarkan urine selama 12-24 jam. Berkemih sering terjadi setelah periode
ini. Berkemih 6-10 x dengan warna urine pucat menunjukkan masukan cairan
yang cukup. Umunya bayi cukup bulan mengeluarkan urine 15-16 ml/ kg / hari.
Untuk menjaga bayi tetap bersih, hangat dan kering, maka setelah BAK harus
diganti popoknya.

4. Tidur
Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Neonatus
sampai usia 3 bulan rata-rata tidur sekitar 16 jam sehari. Pada umumnya bayi
mengenal malam hari pada usia 3 bulan. Sediakan selimut dan ruangan yang
hangat pastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
Jumlah total tidur bayi akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia bayi,
pola ini dapat terlihat pada tabel berikut :

USIA LAMA TIDUR

1 minggu 16,5 jam


1 tahun 14 jam
2 tahun 13 jam
5 tahun 11 jam
9 tahun 10 jam

5. Kebersihan kulit
Muka, pantat dan talipusat bayi perlu di bersihkan secara teratur. Mandi seluruh
tubuh setiap hari tidak harus dilakukan. Selalu mencuci tangan sebelum dan
sesudah memegang bayi.

6. Keamanan
Jangan sesekali meninggalkan bayi tanpa ada yang menunggu. Hindari
pemberian apapun kemulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak. Jangan
menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur bayi.
6
Hand Out ‘Rencana Asuhan Bayi 2-6 Hari’

7. Tanda-tanda bahaya
— Pernafasan sulit atau lebih dari 60 x permenit
— Terlalu hangat ( > 380C) atau terlalu dingin ( < 360C)
— Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat atau memar
— Hisapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, mengatuk berlebihan
— Talipusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, berdarah
— Tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah, bengkak, bau
busuk, keluar cairan, pernafasan sulit.
— Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, tinja lembek/ encer,
sering berwarna hijau tua, ada lendir atau darah.
— Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bisa tenang, menangis
terus-menerus.
8. Penyuluhan sebelum bayi pulang
— Perawatan tali pusat
Banyak pendapat tentang cara terbaik untuk merawat tali pusat. Telah
dilaksanakan beberapa uji klinis untuk membandingkan cara penanganan
tidak ada peningkatan kejadian infeksi pada luka tali pusat bila dibiarkan
terbuka dan tidak melakukan apapun selain membersihkan luka tersebut
dengan air besih. Untuk diwaspadai bagi negara-negara yang beriklim
tropis, penggunaan alkohol yang populer dan terbukti efektiv di daerah
panas alkohol mudah menguap dan terjadi penurunan efektifitasnya. Bedak
antiseptik juga dapat kehilangan efektivitasnya terutama dalam suasana
kelembaban tinggi (bila tidak dijaga). Sehingga penggunaan bahan tersebut
dapat mengakibatkan peningkatan infeksi, kecuali bila obat tersebut dapat
dijaga tetap kering dan dingin. Karena tidak ada bukti kuat dari penggunaan
alkohol tersebut mahal serta sulit untuk mendapat bahan yang berkualitas,
untuk sementara agar ibu nifas membiarkan luka talipusat mengering
sendiri. Hasil penelitian tersebut diatas menunjukkan bahwa dengan
membiarkan talipusat mengering, tidak ditutup dan hanya di bersihkan
setiap hari menggunakan air bersih, merupakan cara paling cost effective
7
Hand Out ‘Rencana Asuhan Bayi 2-6 Hari’

untuk perawatan tali pusat. Bidan hendaknya menasehati ibu agar tidak
membubuhkan apapun pada sekitar daerah tali pusat karena dapat
mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan karena meningkatnya
kelembaban (akibat penyerapan oleh bahan tersebut) badan bayi sehingga
menciptakan kondisi yang ideal bagi tumbuhnya bakteri. Penting untuk
dinasehatkan kepada ibu, agar tidak membubuhkan apapun dan hendaknya
tali pusat dibiarkan membuka agar tetap kering.
— Pemberian ASI
— Jaga kehangatan bayi
Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kontak antara ibu dengan
kulit bayi sangat penting untuk kehangatan mempertahankan panas tubuh
bayi. Gantilah handuk/kain yang basah, dan bungkus bayi tersebut dengan
selimut dan jangan lupa memastikan kepala bayi telah terlindungi dengan
baik untuk mencegah kehilangan panas. Apabila suhu bayi kurang dari 36,5
°C, segera hangatkan bayi dengan tehnik metode kangguru. Perawatan
Metode Kanguru adalah perawatan untuk bayi prematur dengan melakukan
kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu. Metode ini sangat tepat
dan mudah dilakukan guna mendukung kesehatan dan keselamatan bayi
yang lahir prematur maupun yang aterm. Kehangatan tubuh ibu merupakan
sumber panas yang efektif . Hal ini terjadi bila ada kontak langsung antara
kulit ibu dengan kulit bayi. Prinsip ini dikenal sebagai skin to skin contact
atau Metode Kanguru. Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara
efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu
kehangatan, air susu ibu, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan
dan kasih sayang.
8
Hand Out ‘Rencana Asuhan Bayi 2-6 Hari’

Gbr. Ibu menggunakan metode kangguru.

— Tanda-tanda bahaya
Jika timbul tanda-tanda bahaya, ajarkan ibu untuk melakukan:
 Berikan pertolongan pertama sesuai kemampuan ibu dan sesuai
kebutuhan sampai bayi memperoleh perawatan medis lanjutan.
 Bawa bayi ke RS atau klinik terdekat untuk perawatan tindakan segera
— Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara memproduksi imunitas aktif buatan untuk
melindungi diri melawan penyakit tertentu dengan memasukkan suatu zat
kedalam tubuh melalui penyuntikan atau secara oral.
Berikut ini adalah jadwal imunisasi anak rekomendasi Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI) Periode 2004 (revisi September 2003):

Vaksi
Umur Keterangan
n
9
Hand Out ‘Rencana Asuhan Bayi 2-6 Hari’

 HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam


Saat lahir Hepati setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6
tis bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positif,
dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan
B-1 HBlg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-1.
Apabila semula status HbsAg ibu tidak diketahui
dan ternyata dalam perjalanan selanjutnya
diketahui bahwa ibu HbsAg positif maka masih
dapat diberikan HBlg 0,5 ml sebelum bayi
berumur 7 hari.

Polio-0  Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama.


Untuk bayi yang lahir di RB/RS polio oral
diberikan saat bayi dipulangkan (untuk
menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi
lain)

1 bulan Hepati  Hb-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval HB-


tis B-2 1 dan HB-2 adalah 1 bulan.

 Bayi premature bila ibu HBsAG (-) imunisasi di


tunda sampai bayi berusia 2 bulan atau berat
badan 2000 gram.

0-2 bulan BCG  BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila BCG
akan diberikan pada umur > 3 bulan sebaiknya
dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu dan
BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif.

 Vaksin BCG ulangan tidak dianjurkan oleh


karena manfaatnya diragukan .

2 bulan DTP-1  DTP-1 diberikan pada umur lebih dari 6 minggu,


dapat dipergunakan DTwp atau DTap. DTP-1 .
dengan interval 4-6 minggu.
10
Hand Out ‘Rencana Asuhan Bayi 2-6 Hari’

Polio-1  Polio-1 dapat diberikan bersamaan dengan DTP-


1
 Interval pemberian polio 2, 3, 4 tidak kurang
dari 4 minggu.

 Vaksin polio ulangan diberikan satu tahun sejak


imunisasi polio 4 selanjutnya umur 5-6 tahun.

DTP-2  DTP-2 (DTwp atau DTap) dapat diberikan


4 bulan secara terpisah atau dikombinasikan dengan
Hib-2 (PRP-T).

Polio-2  Polio-2 diberikan bersamaan dengan DTP-2

DTP-3  DTP-3 dapat diberikan terpisah atau


dikombinasikan dengan Hib-3 .
 DPT ulangan diberikan 1 tahun setelah imunisasi
DPT 3 dan pada umur 5 tahun
6
bula  DT diberikan pada anak umur 12 tahun
n

Polio-3  Polio-3 diberikan bersamaan dengan DTP-3

Hepatitis B-  HB-3 diberikan umur 6 bulan. Untuk


3 mendapatkan respons imun optimal, interval
HB-2 dan HB-3 minimal 2 bulan, terbaik 5
bulan.
 Departemen kesehatan mulai tahun 2005
memberikan vaksin hepB-1 monovalen (uniject)
saat lahir, dilanjutkan dengan vaksin kombinasi
DTwP/ HepB pada umur 2-3-4 bulan.

 Imunisasi ulangan ( booster) pada usia 5 tahun


tidak diperlukan,idealnya pada usia ini dilakukan
pemeriksaan anti HBs
11
Hand Out ‘Rencana Asuhan Bayi 2-6 Hari’

9 bulan Campak-  Campak-1 diberikan pada umur 9 bulan,

— Perawatan harian/ rutin


— Pencegahan infeksi dan kecelakaan

KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal penting yang harus diperhatikan
dalammembuat asuhan bayi 2-6 hari adalah:
1. Bayi harus selalu diberi ASI minimal setiap 2-3 jam
2. Bayi cenderung sering tidur, BAK dan BAB
12
Hand Out ‘Rencana Asuhan Bayi 2-6 Hari’

3. Selalu jaga kebersihan, kehangatan dan keamanan bayi dengan mengganti popok
bayi sesuai keperluan, cuci tangan dan membersihkan bayi secara teratur terutama
setelah BAB dan BAK, serta tidak meninggalkan bayi sendirian.
4. Selalu perhatikan tanda-tanda bahaya pada bayi.

EVALUASI

Kasus :
Ny. R, 24 tahun, melahirkan anaknya yang pertama di Rumah Sakit Bersalin secara
spontan 3 hari yang lalu. Anda kebetulan sedang bertugas di ruangan tersebut, apa
rencana asuhan yang anda akan berikan pada Ny. R tersebut?

Anda mungkin juga menyukai