Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN MAGANG

PRAKTIK MAGANG DI TAMAN HUTAN MUHAMMAD SABKI


KOTA JAMBI

Inventarisasi Jenis Pohon pada Zona Pemanfaatan Rendah Di


Taman Hutan Muhammad Sabki Kota Jambi

RAHMAD FAUZI
F1C417016

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Magang Inventarisasi Jenis Pohon pada Zona Pemanfaatan
Rendah di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi

Oleh:
RAHMAD FAUZI
F1C417106

Disetujui

Ketua Program Studi Biologi Dosen Pembimbing

Fitratul Aini, S.Si., M.Si. Ade Adriadi, S.Si., M.Si.


NIP.197901152009122003 NIP.199010072019031014

Diketahui:

Wakil Dekan Biang Akademik, Kerjasama dan Sistem Informasi Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Jambi

Dr. Tedjo Sukmono, S.Si., M.Si.


NIP.197207052000031003

i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Magang Inventarisasi Jenis Pohon pada Zona Pemanfaatan
Rendah di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi

Oleh:
RAHMAD FAUZI
F1C417106

Disetujui:
Pembimbing Lapangan

M. Fauzi, S.hut., M.Si.


NIP. 197712292008011001

ii
RINGKASAN
Magang adalah salah mata kuliah wajib di Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Jambi. Magang dapat dilakukan di lembaga dan instansi dalam
negeri maupun luar negeri yang mendukung dan berkaitan dengan Biologi.
Salah satu instansi yang dapat dijadikan tempat magang adalah Hutan Kota
Muhammad Sabki kota Jambi.
Praktik magang dilakukan selama dua bulan sejak tanggal 31 agustus –
31 Oktober 2020 dengan topik “Inventarisasi Jenis Pohon pada Zona
Pemanfaatan Rendah di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi”.
Salah satu tujuan dari praktik magang yaitu untuk mengetahui jenis pohon
yang terdapat pada zona pemanfaatan rendah di Taman Hutan Kota
Muhammad Sabki Kota Jambi. Metode yang digunakan ialah eksplorasi dengan
mendata seluruh jenis pohon yang berdiameter ≥ 20 cm. Berdasarkan data
lapangan dari spesies yang paling banyak didapatkan dalam pendataan ini
adalah Hevea brasiliensis sebanyak 165 individu, hal ini sesuai dari data awal
yang menyebutkan bahwa Taman Hutan Kota Muhammad Sabki adalah
kawasan bekas areal perkebunan karet (Hevea brasiliensis) milik warga yang
diubah menjadi Taman Hutan Kota.

iii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan magang yang berjudul Laporan Praktik Magang
Inventarisasi Jenis Pohon pada Zona Pemanfaatan Rendah di Taman Hutan
Kota Muhammad Sabki Kota Jambi. Laporan ini disusun untuk memenuhi
syarat mata kuliah Magang di Program Studi Biologi Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Jambi.
Laporan magang ini diselesaikan dengan bantuan, bimbingan, arahan,
dan pertunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Drs. Damris M, M.Sc., Ph.D., dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi.
2. Dr. Tedjo Sukmono, S.Si., M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik
Kerjasama dan Sistem Informasi.
3. Fitratul Aini, S.Si., M.Si., Ketua Program Studi Biologi Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Jambi.
4. Ade Adriadi, S.Si., M.Si., selaku Pembimbing Magang.
5. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi, yang telah memberikan dukungan dan motivasi
dalam kegiatan magang ini.
6. Dr. H. Ardi, S.P., M.Si., selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota
Jambi.
7. Seluruh Staff Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
8. Muhamad Fauzi S.hut., M.S.i. selaku Kepala UPTD Hutan Kota
Muhammad Sabki Kota Jambi.
9. Seluruh Staff Taman Hutan Kota Muhammad Sabki kota Jambi
10. Orangtua yang selalu memberi nasehat dukungan, doa dan materi
dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang.
11. Andian Rexsatama, M. Irfan Zuhri dan Savira Firdansha yang menjadi
rekan seperjuangan selama magang di Hutan Kota Muhammad Sabki
Kota Jambi
12. Keluarga besar Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
13. Keluarga besr Biologi angkatan 2017 Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi.
14. Semua pihak lainnya yang turut membantu, yang tidak bisa disebutkan
satu persatu.

iv
v

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan penulisan laporan


ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dalam
perbaikan laporan ini.
Jambi, September 2020

Rahmad Fauzi
NIM.F1C417016
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
RINGKASAN .................................................................................................... iii
PRAKATA ........................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Tujuan ............................................................................................... 3
1.3. Manfaat Magang ................................................................................. 3
II. GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1. Sejarah Instansi ................................................................................. 4
2.2. Visi dan Misi Instansi ......................................................................... 4
2.3. Struktur Organisasi Instansi .............................................................. 5
2.4. Kegiatan Umum Instansi .................................................................... 5
III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Jadwal dan Waktu Pelaksanaan Magang ............................................. 9
3.2. Tempat Pelaksanaan Magang .............................................................. 9
3.3. Prosedur Pelaksanaan ........................................................................ 9
IV. PELAKSANAAN MAGANG
4.1. Kegiatan Magang .............................................................................. 11
4.2. Topik Magang .................................................................................. 15
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 17
5.2 Saran ................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 18
LAMPIRAN ..................................................................................................... 20

vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman

1. Jenis Pohon yang ditemukan di Zona Pemanfataan Rendah ..................... 15

vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman

1. Prasasti Pembentukan Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi .. 4


2. Gerbang masuk Taman Hutan Kota Muhamad Sabki Kota Jambi ............... 4
3. (A) jalur MTB sepeda (B) Kolam Ikan Terapi (C) Kijang dan Rusa di Taman
Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi ................................................ 7
4. Peta Lokasi Zona di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi ...... 8
5. Peta Lokasi Magang ................................................................................... 9
6. (A) Penentuan diameter pohon (B) Pencatatan jenis pohon (C) Penandaan
pohon ..................................................................................................... 10
7. (A) Identifikasi melalui daun (B) Proses tanya jawab identifikasi ............... 10
8. Pengarahan oleh Pembimbing Magang ..................................................... 11
9. (A) Kantor UPTD THKKMS (B) Rumah Dinas UPTD Taman Hutan Kota
Muhammad Sabki (C) Aula Pertemuan Utama (D) Aula Pertemuan ........... 12
10.(A) Mushala (B) Pendopo (C) Area Persemaian (D) Kantin (E) Papan Informasi
THKMS ................................................................................................... 12
11.(A) Kandang Rusa dan Kijang (B) Kandang Ayam Hutan (C) Kandang
Burung Kaka Tua (D) Kandang Burung Beo (E) Kandang Burung Nuri (F)
Kandang Kelinci ...................................................................................... 13
12.Proses pemberian pakan (A) Pemotongan bahan pakan (B) Pencucian bahan
paka (C) Pemberian ke satwa ................................................................... 14
13.(A) Gubuk penempatan pakan rumput (B) pemberian rumput ke satwa .... 14
14.(A) Kolam berendam satwa (B) Perilaku Rusa saat selesai makan ............. 15

viii
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar Halaman
1. Jadwal Kegiatan Magang ....................................................................... 20
2. Agenda Magang ..................................................................................... 20
3. Foto bersama di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi ....... 21
4. Inventarisasi jenis pohon ....................................................................... 21

ix
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Magang merupakan suatu kegiatan yang dihadirkan oleh Universitas
dengan tujuan mengasah kemampuan mahasiswa dalam mendalami ilmu-ilmu
yang didapatkan selama di Universitas tersebut. Universitas Jambi merupakan
salah satu perguruan tinggi yang mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan
praktik magang. Praktik magang ini juga bertujuan melatih mahasiswa agar
siap untuk memasuki dunia kerja. Magang dalam Program Studi Biologi dapat
dilakukan di instansi atau tempat yang berkaitan dengan Biologi. Salah satu
instansi yang berkaitan dan dapat dijadikan tempat magang yaitu Taman Hutan
Kota Muhammad Sabki Kota Jambi.
Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi adalah salah satu
Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terdapat di Provinsi Jambi yang berlokasi di
Kenali Asam Bawah Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Kota Jambi memiliki
sekitar 7 ruang terbuka hijau yang tersebar di beberapa tempat yaitu, taman
Anggrek, taman Arena Remaja, taman Rimba, hutan Rengas Danau Kenali,
taman hutan Pinus, taman hutan kota Bagan Pete dan taman hutan kota
Muhammad Sabki. Taman ini berperan besar dalam kegiatan pariwisata,
konservasi dan pendidikan di Kota Jambi. Selain itu adanya taman ini juga
menciptakan iklim mikro yang memberikan manfaat besar di Kota Jambi.
Kawasan ini memiliki luas sekitar sekitar 11 Ha dengan koleksi tanaman
sebanyak 187 jenis (Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, 2020). Kawasan ini
ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2009
yang terbagi menjadi 3 zona pemanfaatan yaitu zona pemanfaatan rendah, zona
pemanfaatan sedang dan zona pemanfaatan intensif. Diantara ketiga zona
tersebut hanya zona pemanfaatan rendah yang vegetasinya masih rapat,
sedangkan untuk zona pemanfaatan intensif merupakan suatu zona yang
digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan rekreasi, out bond, camping dan
dapat pula dijadikan tempat penelitian.
Hutan Kota adalah suatu hamparan lahan hijau yang memiliki vegetasi
pohon-pohon yang bertajuk rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah
negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat
yang berwenang (Peraturan Daerah Kota Jambi No. 7 Tahun 2009). Hutan kota
memiliki peranan yang besar dalam mereduksi polusi, menciptakan iklim mikro
bagi daerah tersebut, mengurangi efek pemanasan iklim dengan mereduksi
suhu melalui vegetasi dan permukaan tanah serta mereduksi CO2 (Pearlmutter,
et.al., 2017). Sundari (2007), menyebutkan bahwa terdapat tiga fungsi hutan

1
2

kota secara garis besar yaitu fungsi lansekap, fungsi pelestarian lingkungan
dan fungsi estetika. Jika diperhatikan maka taman hutan kota Muhammad
Sabki Kota Jambi memberikan ketiga fungsi tersebut secara bersamaan.
Irwan (2005), membagi bentuk hutan kota menjadi tiga kelompok yaitu
bergerombol (menumpuk), menyebar dan berbentuk jalur. Taman Hutan Kota
Muhammad Sabki Kota Jambi memiliki bentuk menyebar, hal ini dikarenakan
memiliki ciri tidak terdapat pola tertentu dalam kawasannya serta komunitas
vegetasi tumbuh menyebar terpencar-pencar dalam bentuk rumpun atau
gerombol-gerombol kecil. Hal tersebut juga terbukti dengan adanya struktur
komunitas tumbuhan di taman hutan kota Muhammad Sabki yang berstrata
banyak.
Salah satu struktur komunits tumbuhan yang ada di taman hutan kota
Muhammad Sabki adalah pepohonan. Pohon merupakan salah satu penyusun
hutan yang menjadi sektor penting dalam mempertahankan siklus air, penyedia
oksigen dan pencipta iklim mikro selain itu pohon juga memiliki peranan yang
penting dalam kehidupan yaitu sebagai papan. Peranan pohon dalam ekosistem
hutan semakin sulit dipertahankan karena mengingat akan kebutuhan
masyarakat dari waktu ke waktut terus meningkat dengan tajam. Menurut
Nowak, et.al. (2010), menyatakan bahwa beberapa pohon juga dapat
mengeluarkan beberapa senyawa organik yang mudah menguap yang dapat
menyumbang pembentukan lapisan ozon (O3).
Inventarisasi dalam ekologi adalah suatu kegiatan pendataan terhadap
vegetasi-vegetasi yang terdapat disuatu ekosistem atau daerah. Menurut
Forclime (2017), inventarisasi dilakukan untuk mendapatkan data dan
informasi mengenai potensi sumber daya hutan dan karakteristik wilayah hutan
tersebut. Inventarisasi juga merupakan awalan yang penting sebelum
dilakukannya tata kelola hutan dan rencana Kesatuan Pengelolahan Hutan
(KPH), selain itu inventarisasi secara berkala juga wajib dilakukan oleh suatu
pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam
(IUPHHK-HA) dan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan
Tanaman (IUPHHK-HT) dalam rentang waktu sepuluh tahun yang
berkelanjutan. Inventarisasi jenis pohon dilakukan dengan pengamatan
langsung atau survei meliputi pencatatan suku, nama latin, nama lokal, dan
jumlah individu. Survei adalah salah satu cara pelaksanaan inventarisasi hutan
melalui kegiatan pengumpulan data dan informasi baik secara langsung
maupun tidak langsung atau kombinasi keduanya untuk mengetahui kondisi
sumber daya hutan dan lingkungan (Peraturan Menteri Kehutanan No. P67,
2006).
3

Yunanisa (2012), menyatakan bahwa Taman Hutan Kota Muhammad


Sabki Kota Jambi merupakan hutan sekunder yang bervegetasikan tanaman
pohon karet (Hevea brasilliensis). Berdasarkan data tersebut maka perlu
dilakukannya pendataan terbaru mengenai jenis pohon dengan cara
inventarisasi. Inventarisasi tumbuhan merupakan suatu kegiatan pendataan
dan pengumpulan data tentang tumbuhan yang terdapat pada suatu kawasan.
Inventarisasi juga perlu dilakukan apabila suatu kawasan akan dilakukan
penataan ulang terhadap jenis vegetasi yang ada di kawasan tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam kegiatan magang ini dilakukan
inventarisasi jenis pohon terutama pada zona pemanfaatan renda di taman
hutan kota Muhammad Sabki Kota Jambi.

1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan magang ini bagi mahasiswa
adalah:
1. Mengetahui jenis pohon yang dominan pada zona pemanfaatan rendah
di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi.
2. Mengetahui famili yang banyak pada zona pemanfaatan rendah di
Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi .

1.3. Manfaat Magang


Adapun manfaat dari magang ini bagi mahasiswa, universitas dan
instansi adalah:
1. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru di Taman Hutan Kota
Muhammad Sabki Kota Jambi.
2. Mendapatkan informasi mengenai jenis-jenis pohon dan famili yang ada
di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi.
3. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dan berkelajutan antara
Universitas Jambi yaitu Program Studi Biologi Fakultas Sains dan
Teknologi dengan Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi.
II. GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1. Sejarah Instansi
Pembentukan awal Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi
diprakarsai oleh mantan Walikota Jambi periode 1993-1997 yaitu almarhum H.
Muhammad Sabki dan diresmikan di Pemerintahan Walikota Dr. H. Bambang
Priyanto pada 16 November 2009 akan tetapi penetapannya pada 09 Juni 2009.
Taman Hutan Kota Muhammad Sabki pada awalnya merupakan suatu kawasan
yang bervegetasi pohon karet (Hevea brasiliensis) yang sudah tua dan beberapa
pohon yang tumbuh secara alami sehingga dikategorikan bukan sebuah hutan
primer melainkan hutan sekunder.

Gambar 1. Prasasti Pembentukan Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi
(Dok. Pribadi, 2020)

Taman Hutan Kota Muhammad Sabki pada awalnya hanya berluaskan


10 Ha berdasarkan keputusan dari Walikota Jambi No. 607 Tahun 1995, yang
kemudian ditambahkan lagi seluas 1 Ha pada tahun 2003 yang mana
digunakan untuk keperluan area parkir dan kantor sehingga luas secara
keseluruhannya adalah 11 Ha. Taman hutan ini di bawah pengelolaan dari
Dinas Lingkungan hidup Kota Jambi yaitu pada ruang terbuka hijau di seksi
pengelolahan hutan kota dan pohon pelindung.

Gambar 2. Gerbang masuk Taman Hutan Kota Muhamad Sabki Kota Jambi (Dok.
Pribadi, 2020)

2.2. Visi dan Misi Instansi


THKMS Kota Jambi memiliki visi yaitu “Terwujudnya hutan kota menjadi
pusat pelestarian keanekaragaman yang mampu menciptakan iklim mikro guna

4
5

menjaga keseimbangan ekosistem dan menjadi pusat pendidikan berbasis


lingkungan lestari”. Sedangkan untuk misi, THKMS memiliki beberapa misi
yaitu sebagai berikut :
1. Merehabilitasi tanaman dengan berbagai jenis tanaman langkah dan
koleksi sehingga memiliki keanekaragamn jenis yang tinggi.
2. Menjadikan taman htan kota sebagai pusat pendidikan lingkungan
hidup di Kota Jambi.
3. Mengembangkan dan mengelola taman hutan kota menjadi taman hutan
kota yang multifungsi dan mandiri.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan hutan kota, sehingga menjadi sumber
PAD baru yang potensial bagi Kota Jambi.

2.3. Struktur Organisasi Instansi

Kepala
Muhamad Fauzi, S.Hut., M.Si.

Kelompok Jabatan KASUBBAG Tata Usaha


Fungsional Ezi Emilda, S.E.

Dokter Hewan
drh. Dedi Suprianto

Teknis Kehutanan
Melati Dwinanda Putri, S.Hut.

Pengelola Keanekaragaman Hayati


Rahmadi, S.E.

2.4. Kegiatan Umum Instansi


Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi merupakan lembaga
pemerintahan yang mengimplementasikan program dari Departemen Kehutanan
dan Pariwisata dalam hal konservai, pelestarian, pendidikan, penelitian dan
rekreasi. Adanya taman hutan ini merupakan salah satu alternatif bagi
masyarakat Kota Jambi untuk dapat melakukan kegiatan outdoor yang
multifungsi dengan keadaan ekosistem yang terjaga. Selain itu dengan adanya
6

konservasi yang dilakukan oleh THKMS ini juga menyelamatkan berbagai


spesies lokal yang terancam punah dengan adanya penangkaran secara exsitu.
Taman Hutan Kota Muhammad Sabki juga sering dijadikan sebagai
tempat acara wedding dengan konsep menyatu dengan alam, sebagai tempat
pertemuan karena terdapat dua aula yang cukup besar. Selain itu, THKMS juga
menyediakan beberapa hasil hutan yang kaya akan manfaat seperti madu alam,
dan ekstrak daun sungkai (Peronema canescens). Kegiatan terpadat di Taman
Hutan Kota Muhammad Sabki pada umumnya adalah hari minggu, hal ini
dikarenakan pada hari tersebut masyarakat kebanyakan berakhir pekan
sehingga lebih memilih untuk berlibur ke taman hutan ini. Posisi hutan kota
yang berada tidak jauh dari pusat kota juga menjadi pertimbangan tersendiri
bagi masyarakat Kota Jambi.
Taman Hutan Kota Muhammad Sabki juga memiliki beberapa satwa
yang terancam punah seperti rusa timur(Rusa timorense), kijang (Muntiacus
atherodes), burung beo(Gracula religiosa), burung merak (Pavo cristatus),
burung kaka tua (Cacatua sulphurea), ayam hutan (Gallus gallus), ayam jambul
(Gallus gallus domesticus) serta banyak satwa lainnya yang tangkarkan dengan
tujuan koleksi seperti kelinci (), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan
ikan nila (Oreochromis niloticus). Selain itu Taman Hutan Kota Muahmmad
Sabki juga memiliki kolan ikan terapi (Garra rufa) yang akan memanjakan
pengunjung yang datang. Kolam ini menjadi daya tarik tersendiri bagi
pengunjung sehingga selalu ramai terutama pada saat weekend. Taman Hutan
Kota Muhammad Sabki juga menyediakan track MTB bagi pecinta sepeda.
Track ini mengelilingi hutan kota tersebut dengan panjang lebih dari 3 Km.
Jalur track sepeda MTB ini juga menjadi ikonik di Taman Hutan Kota
Muhammad Sabki, pasalnya banyak intansi yang mengadakan banyak kegiatan
tracking sepeda di jalur ini.

A B
7

Gambar 3. (A) jalur MTB sepeda (B) Kolam Ikan Terapi (C) Kijang dan Rusa di Taman
Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi (Dok. Pribadi, 2020)

2.5. Zona pada Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi
Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi memiliki beberapa
zona pemanfaatan yang terdiri dari zona pemanfaatan intensif, zona
pemanfaatan sedang dan zona pemanfaatan rendah.
2.5.1. Zona Pemanfaatan Intensif
Zona Pemanfaatan Intensif adalah zona yang terletak dibagian tengah
dan selatan jika diamati pada peta Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota
Jambi. Zona ini terletak pada 01°39’18,977” LS dan 103°35’06,491” yang
digunakan sebagai tempat wisata alam dan rekreasi (Endriani dan Sunarti,
2019). Pada zona ini juga terdapat adanya berbagai kandang satwa, aula utama,
bendungan kecil, dan beberapa koleksi tumbuhan yang bernilai estetika serta
terdapat pula beberapa sarana pelengkap rekreasi. Zona pemanfaatan Sedang
merupakan zona yang terbesar di kawasan Taman Hutan Kota Muhammad
Sabki Kota Jambi dengan luas 3.894 Ha atau sekitar 38,9% dari luas total
Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi.
2.5.2. Zona Pemanfaatan Sedang
Zona Pemafaatan Sedang memanfaatkan lokasi hutan di bagian tengah
sampai barat laut yang terletak pada 01°39’15,068” LS dan 103°34’57,263” BT
(Endriani dan Sunarti, 2019). Zona ini berisi beberapa koleksi tanaman keruing,
bulian, meranti, kelat, terap, tembesu dan pulai. Aktivitas pengunjung di zona
ini dapat berupa penelitian, rekreasi, wisata alam yang didukung dengan
adanya aula tambahan dan beberapa pendopo di sekelilingnya. Luas dari zona
ini sekitar 3.805 Ha atau 38,1% dari luas total Taman Hutan Kota Muhammd
Sabki Kota Jambi.
2.5.3. Zona Pemanfaatan Rendah
Zona Pemanfaatan Rendah terletak dibagian timur laut Taman Hutan
Kota Muhammad Sabki KOTA Jambi yang terletak pda 01°39’12,482” LS dan
103°34’56,576” BT (Endriani dan Sunarti, 2019). Vegetasi Zona Pemanfaatan
Rendah dari awal pembentukan masih alami sehingga kemungkinan besar
8

masih banyak terdapat vegetasi pohon. Zona Pemanfaatan Rendah di Taman


Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi hanya terbatas pada penelitian,
pendidikan dan rekreasi alam sehingga lingkungannya masih asri. Luas total
dari zona ini sekitar ± 23.015 m2 dan jika dibandingkan kedua zona lainnya
zona ini merupakan zona terkecil. Zona ini terbagi menjadi dua bagian koleksi
tanaman yaitu koleksi tanaman tropis (± 22.987 m2) dan koleksi tanaman rawa
(± 88 m2). Zona Pemanfaatan Rendah merupakan bagian dari THKMS yang
masuk kedalam jenis hutan hujan tropis dengan ciri curah hujan rentang
antara 2.000-4.000 mm/tahun, rata-rata temperatur 25°C dan rata-rata
kelembapan udara 80% (Indriyanto, 2006).

Gambar 4. Peta Lokasi Zona di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi (UPTD
Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi, 2020)
III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Jadwal dan Waktu Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan Magang dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus- 31 Oktober
2020. Kegiatan magang berlangsung dari hari senin sampai sabtu yang dimulai
pada pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB.

3.2. Tempat Pelaksanaan Magang


Kegiatan magang dilakukan di Taman Hutan Kota Muhammad Sabkhi
Kota Jambi, di Kenali Asam Bawah, Kota Baru, Kota Jambi, Jambi. Telp
(0741)444015. Email: blh@jambikota.go.id.

Gambar 5. Peta Lokasi Magang (Google map, 2020)

3.3. Prosedur Pelaksanaan


Metode yang digunakan dalam inventarisasi jenis pohon pada zona
pemanfaatan rendah di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi
adalah eksplorasi meliputi pencatatan suku, nama latin, nama lokal, dan
jumlah individu. Pencatatan jenis pohon dilakukan pada stadia pohon dewasa
yaitu jenis pohon berdiameter ≥20 cm (Jayadi, 2015). Alat yang digunakann
dalam kegiatan ini adalah meteran kain, parang, alat tulis, peta Taman Hutan
Kota Muhammad Sabki dan kompas. Bahan yag digunakan adalah cat semprot
sebagai penanda pohon yang sudah didata.
3.3.1. Pendataan dan identifikasi jenis pohon
Pendataan jenis pohon dilakukan secara langsung pada zona
pemanfaatan rendah di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi.
Pendataan ini meliputi pencatatan nama ilmiah, nama lokal, famili dan

9
10

jumlah individu. Pendataan ini hanya terbatas pada jenis pohon berdiameter
≥20 cm menggunakan meteran kain dengan cara mengukur ukuran keliling
pohon tersebut. Selanjutnya pohon-pohon yang sudah didata disemprot
menggunakan cat semprot untuk menandai agar pendataan tidak terulang
kembali.

A B

C
Gambar 6. (A) Penentuan diameter pohon (B) Pencatatan jenis pohon (C) Penandaan
pohon (Dok. Pribadi, 2020)

Identifikasi jenis pohon dilakukan dengan melakukan tanya jawab


kepada beberapa staff lapangan taman hutan kota muhammad sabki kota
jambi. Identifikasi ini dilakukan dengan melihat ciri morfologi yang ada pada
pohon seperti bentuk daun, tata letak, warna getah dan ada tidaknya organ
khusus. Selain itu juga digunakan beberapa buku acuan untuk kegiatan
identifikasi jenis pohon pada di zona pemanfaatn rendah seperti buku Panduan
Identifikasi Jenis Pohon Tengkawang (Maharani dkk, 2013), Panduan Lapangan
Identifikasi Jenis Pohon Hutan (Thomas, 2018).

A B

Gambar 7. (A) Identifikasi melalui daun (B) Proses tanya jawab identifikasi (Dok. Pribadi,
2020)
IV. PELAKSANAAN MAGANG
4.1. Kegiatan Magang
Kegiatan magang di Taman Hutan Kota Muhammad sabki kota Jambi
terdiri dari pengarahan oleh pembimbing magang, pengamatan perilaku dan
pemberian pakan Rusa-Kijang, dan penyemaian tanaman.
4.1.1. Pengarahan oleh Pembimbing Magang
Pada kegiatan praktek magang ini berbagai macam kegiatan telah
dilakukan, mulai dari masa orientasi yaitu pengenalan tempat, pengenalan staf
dan pemberian beberapa materi dari beberapa staf.

Gambar 8. Pengarahan oleh Pembimbing Magang (Dok. Pribadi, 2020)

Pengarahan oleh pembimbing magang (Gambar 7) dilakukan sejalan


dengan pengenalan kondisi ekosistem yang ada di Taman Hutan Kota
Muhammad Sabki Kota Jambi. Selain pengenalan ekosistem juga dilakukan
pengenalan berbagai jenis bangunan utama dan penunjang yang terdapat di
kawasan ini. Terdapat berbagai bangunan di Taman Hutan Kota Muhammad
Sabki diantaranya kantor UPTD THKMS, aula pertemuan, dan rumah dinas
yang terdapat dibagian sisi depan (Gambar 8).

A B

11
12

C D
Gambar 9. (A) Kantor UPTD THKKMS (B) Rumah Dinas UPTD Taman Hutan Kota
Muhammad Sabki (C) Aula Pertemuan Utama (D) Aula Pertemuan (Dok. Pribadi, 2020)

Bagian Lainnya yang terdapat di area Taman Hutan Kota Muhammad


Sabki adalah bagian penunjang seperti mushala, pendopo, tempat persemaian,
kantin dan papan informasi.

A B

C D

E
Gambar 10. (A) Mushala (B) Pendopo (C) Area Persemaian (D) Kantin (E) Papan Informasi
THKMS (Dok. Pribadi, 2020)

Pada Taman Hutan Kota Muhammad Sabki ini juga terdapat tempat
penunjang lainnya yang menjadi bagian vital yaitu kandang satwa. Pada
kawasan Taman Hutan Kota ini terdapat beberapa kandang satwa yang sudah
belum terisi terisi dengan beberapa satwa akan tetapi juga ada yang seperti
13

kandang rusa dan kijang, kandang burung kakak tua, kandang burung beo,
kandang ayam dan kandang kelinci.

A B

C D

E F
Gambar 11. (A) Kandang Rusa dan Kijang (B) Kandang Ayam Hutan (C) Kandang Burung
Kaka Tua (D) Kandang Burung Beo (E) Kandang Burung Nuri (F) Kandang Kelinci (Dok.
Pribadi, 2020)

4.1.2. Pengamatan Perilaku dan Pemberian Pakan Rusa-Kijang


Kegiatan pengamatan perilaku dan pemberian pakan ini dilakukan
selama 8 hari di kandang Rusa-Kijang. Pemberian pakan Rusa-Kijang berupa
ubi jalar (Ipomea batatas), rumput cabean (Asystasia gangetica) dan wortel
(Daucus carota). Pemberian pakan dilakukan sebanyak dua kali setiap hari pada
waktu pukul 08.00 dan 14.00. Kegiatan ini diawali dengan penyiapan pakan
berupa bahan pakan yang segar, dipotong-potong dan dicuci lalu diberikan ke
satwa. Pemberian pakan di pagi hari berupa ubi jalar dan wortel, hal ini
dimaksudkan untuk mencegah kembung pada satwa pada pagi hari.
14

A B

C
Gambar 12. Proses pemberian pakan (A) Pemotongan bahan pakan (B) Pencucian bahan
paka (C) Pemberian ke satwa (Dok. Pribadi, 2020)

Pemberian pakan di siang hari berupa rumput cabean yang diperoleh


dari sekitaran kandang satwa atau dari proses ngeramban. Pemberian pakan di
siang hari ini secara langsung diberikan ke satwa. Peletakkan pakan rumput ini
pada tempat yang telah disediakan didalam kandang satwa, yaitu berbentuk
gubuk kecil dengan wadah kayu dibagian dalamnya.

A B
Gambar 13. (A) Gubuk penempatan pakan rumput (B) pemberian rumput ke satwa (Dok.
Pribadi, 2020)
15

Pengamatan perilaku dilakukan dimulai dari pemberian pakan hingga


sore hari selama setiap hari di dalam kandang satwa. Pengamatan ini meliputi
kegiatan saat makan, istirahat dan bermain. Untuk kegiatan saat beristirahat
juga ditunjang dengan adanya kolam yang terletak ditengah kandang. Tujuan
dibuatnya kolam ini adalah untuk kegiatan berendam satwa saat cuaca panas.

A B
Gambar 14. (A) Kolam berendam satwa (B) Perilaku Rusa saat selesai makan (Dok.
Pribadi, 2020)

4.2. Topik Magang


Topik magang yang diambil dan dikaji dalam kegiatan magang di Taman
Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi yaitu Inventarisasi Jenis Pohon pada
Zona Pemanfaatan Rendah. Inventarisasi pada zona ini dilakukan mengingat
zona ini hanya terbatas pada penelitian dan rekreasi alam sehingga ekosistem
dan vegetasinya masih alami dari awal pembentukan hingga sekarang.
4.2.1. Hasil dan Pembahasan
Jenis pohon yang ditemukan di zona pemanfaatan rendah sebanyak 8
jenis dengan 378 individu yang termasuk kedalam 7 suku (Tabel 1). Jenis yang
paling banyak ditemukan adalah Hevea brasiliensis Muell. Arg. yang termasuk
kedalam suku Euphorbiaceae, kemudian diikuti oleh Endospermum malaccense
Benth. Ex Mull. Arg. yang juga masuk kedalam suku Euphorbiaceae. Yunanisa
(2012), menyebutkan bahwa vegetasi Taman Hutan Kota Muhammad Sabki
pada awal mulanya hanya sebuah perkebunan karet tua, kemudian pada tahun
1996 dilakukan penataan dan penanaman ulang tumbuhan tropis.
Tabel 1. Jenis Pohon yang ditemukan di Zona Pemanfataan Rendah
No. Nama Jenis Nama Lokal Suku Σ individu
1 Hevea brasiliensis Karet Euphorbiaceae 165
2 Endospermum malaccense Medang Labu Euphorbiaceae 98
3 Shorea ovalis Meranti Kepong Dipterocarpaceae 30
4 Alstonia scholaris Pulai Apocynaceae 8
5 Koompassia malaccensis Kempas Fabaceae 4
6 Vitex pubescens Leban Lamiaceae 6
7 Pertusadina eurhyncha Brumbung Rubiaceae 57
8 Gironniera nervosa Siluk Canabaeaceae 10
Total 378

Hevea brasiliensis Muell.Arg. merupakan suku euphorbiaceae yang


mendominasi hampir seluruh wilayah provinsi jambi. Berdasarkan data terbaru
16

dari BPS Provinsi Jambi pada tahun 2018 luas total perkebunan karet (Hevea
brasiliensis Muell.Arg.) sebanyak 667.114 Ha dan untuk Kota Jambi sendiri
seluas 104.098 Ha (Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2020). Karet merupakan
tanaman komoditas utama selain sawit (Elaeis sp.) di Provinsi Jambi sehingga
hampir di seluruh wilayahnya dapat ditemukan tanaman ini. Perkebunan karet
di Provinsi Jambi merupakan perkebunan rakyat yang diusahakan secara turun
temurun sejak lebih dari seratus tahun yang lalu. Disamping itu, tanaman karet
memiliki kelebihan yaitu sifat ramah lingkungan sehingga tanaman ini
termasuk dalam kategori tanaman kehutanan dan dapat digunakan untuk
rehabilitasi hutan.
Berdasarkan data lapangan yang didapatkan bahwa suku terbanyak
yang ditemukan adalah Euphorbiaceae yang mana suku ini memang
merupakan suku keempat paling banyak dijumpai di Malesiana (Suryawan dkk,
2013). Suharno dan Antoh (2009), juga menyebutkan suku-suku tumbuhan
yang mendominasi sebagian besar wilayah di Sumatra adalah Dipterocarpaceae
dan Euphorbiaceae. Suku Euphorbiaceae merupakan tumbuhan yang toleran
terhadap berbagai kondisi lingkungan baik daerah yang kering maupun daerah
yang lembab atau basah hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman dari suku
ini begitu pesat dan cepat (Polosakan dan Alhamd, 2012). Adanya pelimpahan
dari suku ini juga mengindikasi bahwa telah terjadi pergantian hutan dari
hutan primer menjadi sekunder.
Menurut Mueller-Dumbois and Hellenberg (2016), suatu vegetasi yang
satu dengan vegetasi yang lain memiliki perbedaan yang cukup signifikan jika
damati dengan seksama, hal ini mengapa suatu lokasi memiliki vegetasi-
vegetasi tertentu sebagai ciri khas dari lokasi tersebut. Adanya perbedaan dari
daya hidup (viabilitas), faktor iklim, geografis dan faktor biotik juga
mempengaruhi keadaan suatu vegetasi. Pernyataan ini juga diperkuat oleh
penelitian Tulalesy (2012) dan Roemantyo (2011) yang mana akan terlihat
dengan jelas bahwa lingkungan hidup sangat berpengaruh besar terhadap
suatu vegetasi di lingkungan tersebut.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilakukan maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Vegetasi yang paling dominan pada zona pemanfaatan rendah di Taman
Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi adalah Hevea brasilliensis
Muell. Arg.
2. Famili yang banyak ditemukan pada zona pemanfaatan rendah di Taman
Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi adalah euphorbiaceae.

5.2 Saran
Untuk memperoleh hasil yang akurat diharapkan dilakukan kegiatan
analisis vegetasi sampai mendapatkan hasil dan data nyata yang diperlukan
dalam kegiatan magang ini.

17
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Perkebunan Provinsi jambi. 2020. Luas Tanaman Perkebunan.
(https://jambi.bps.go.id/indicator/54/1531/1/luas-tanaman-
perkebunan-menurut-jenis-ha-.html) diakses pada 09 Desember 2020
Pukul 10.42.
Endriani dan Sunarti. 2019. Sekuestrasi Karbon Beberapa Jenis Vegetasi
Sebagai Basis Pengembangan Hutan Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu
Terapan Universitas Jambi. Vol. 3(2): 113-125.
Forclime. 2017. Pedoman Inventarisasi Hutan:Memperbarui Landasan Penting
Perencanaan. (https://www.forclime.org/index.php/id/aktivitas-dan-
pencapaian/922-pedoman-inventarisasi-hutan-memperbarui-landasan-
penting-perencanaan) diakses pada 06 Desember 2020.
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Irwan, Z.D. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Jayadi, E.M. 2015. Ekologi Tumbuhan. Mataram: CV. Sanabil
Mueller-Dumbois, D., and H. Ellenberg. 2016. Ekologi Vegetasi Tujuan dan
Metode. Jakarta: LIPI Press.
Maharani, R., P. Handayani dan A.K. Hardjana. 2013. Panduan Identifikasi Jenis
Pohon Tengkawang. Samarinda: Balai Besar Penelitian Dipterokarpa,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen
Kehutanan.
Nowak, D.J., R.E. Hoehn, D.E. Crane, J.C. Steven and C.L. Fisher. 2010.
Assesing Urban Forest Effect and Values: Chicago’s Urban Forest. Urban
Forest Effect Model. United State Department of Agriculture.
Pearlmutter, D., C. Calfapietra, R. Samson, L. O’Brien, S.K. Ostoic, G. Sanesi,
and R.A. del Amo. 2017. The Urban Forest Cultivating Green Infrastructure
for People and The Environment. Springer International Publishing:
Switzerland.
Peraturan Menteri Kehutanan No.P67. 2006. Kriteria Dan Standar Inventarisasi
Hutan. Menteri Kehutanan.
Peraturan daerah Kota Jambi No.07. 2009. Penetepan Hutan Kota. Kota Jambi
Polosakan, R., dan L. Alhmad. 2012. Keanekaragaman dan Komposisi Jenis
Pohon di Hutan Pameumpeuk – Taman Nasional Gunung Halimun
Salak, Kabupaten Sukabumi. Jurnal Teknik Lingkungan Edisi Khusus
Hari Bumi: 53-59.
Roemantyo. 2011. Struktur dan Komposisi Vegetasi Hutan Semusim Habitat
Curik Bali (Leucopsar rothshidi Stresemann, 1912) di Kawasan Labuan

18
19

Lalang Taman Nasional Bali Barat. Jurnal Biologi Indonesia.Vol. 7(2):


361-374.
Suharno dan A.A. Antoh. 2009. Regenerasi Vegetasi Tingkat Pohon di Kawasan
Penyangga Cagar Alam Cycloops, Kelurahan Entrop Distrik Jayapura
Selatan, Kota Jayapura. Jurnal Biologi Papua. Vol. 1(1): 7-14.
Sundari, E.S. 2007. Studi untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota dalam
Masalah Lingkungan Perkotaan. Jurnal PWK Unisba. Vol. 7(2): 68-83.
Suryawan, A., J. Kinho dan A. Mayasari. 2013. Struktur dan Sebaran Jenis-
Jenis Suku Euphorbiaceae di Cagar Alam Tangkoko, Bitung, Sulawesi
Utara. INFO BPK Manado.Vol.3(2): 89-102.
Thomas, A. 2018. Panduan Lapangan Identifikasi Jenis Pohon Hutan.
Kalimantan: KFCP.
Tulalesy, A.H. 2012. Potensi Flora di Bagian Barat Kabupaten Seram. Jurnal
Ekologi dan Sains. 1(1).
Yunanisa. 2012. Struktur Komunitas dan Komposisi Spesies serta Potensi
Pemanfaatan Tumbuhan Bawah di Hutan Kota Muhammad Sabki, Kota
Jambi. Thesis. Universitas Indonesia: Depok.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Magang

Minggu ke-
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengenalan Taman Hutan Kota
Muhammad Sabki Kota Jambi
Pengamatan Perilaku dan Pemberian
Pakan Rusa-Kijang
Penyemaian Tumbuhan

Inventarisasi Jenis Pohon pada Zona


Pemanfaatan Rendah di Taman Hutan
Kota Muhammad Sabki Kota Jambi
Penyusunan Draft Laporan

Lampiran 2. Agenda Magang

No. Tanggal Jenis Kegiatan


Pengamatan Perilaku dan Pemberian Pakan
1 03-04 September 2020
Rusa- Kijang
2 05 September 2020 Acara MTB KEJATI
3 06 September 2020 Libur Weekend
Pengamatan Perilaku dan Pemberian Pakan
4 07-12 September 2020
Rusa- Kijang
5 13 September 2020 Libur Weekend
Penyemaian Gaharu, Sungkai, Tanjung,
6 14-19 September 2020
Tembesu dan Keledang
7 20 September 2020 Libur Weekend
Penyemaian Gaharu, Sungkai, Tanjung,
8 21-26 September 2020
Tembesu dan Keledang
9 27 September 2020 Libur Weekend
Penyemaian Gaharu, Sungkai, Tanjung,
10 28 September - 03 Oktober 2020
Tembesu dan Keledang
11 04 September 2020 Libur Weekend
Inventarisasi Jenis Pohon di Zona
12 05-08 September 2020
Pemanfaatan Rendah
13 09 September 2020 Acara Sehari bersama Hutan Kota
14 11 September 2020 Libur Weekend
Inventarisasi Jenis Pohon di Zona
15 12-17 september 2020
Pemanfaatan Rendah
16 18 September 2020 Libur Weekend
Inventarisasi Jenis Pohon di Zona
17 19-24 Oktober 2020
Pemanfaatan Rendah
18 25 Oktober 2020 Libur Weekend
Inventarisasi Jenis Pohon di Zona
19 26-31 September 2020
Pemanfaatan Rendah

20
21

Lampiran 3. Foto bersama di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi

Foto bersama Staff dan Anggota Satgas Foto kampanye Pakai masker di Taman
Covid-19 Kota Baru Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi

Foto bersama Kepala UPTD THKMS dan Foto bersama Staff THKMS dalam acara
Kadis DLH Kota Jambi Weekend

Rutinitas apel pagi di Taman Hutan Kota


Muhammad Sabki Kota Jambi

Lampiran 4. Inventarisasi jenis pohon

Pengamatan jenis pohon Pengukuran luas lahan


22

Zona Pemanfaatan Rendah THKMS

Anda mungkin juga menyukai