RAHMAD FAUZI
F1C417016
Oleh:
RAHMAD FAUZI
F1C417106
Disetujui
Diketahui:
Wakil Dekan Biang Akademik, Kerjasama dan Sistem Informasi Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Jambi
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Magang Inventarisasi Jenis Pohon pada Zona Pemanfaatan
Rendah di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi
Oleh:
RAHMAD FAUZI
F1C417106
Disetujui:
Pembimbing Lapangan
ii
RINGKASAN
Magang adalah salah mata kuliah wajib di Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Jambi. Magang dapat dilakukan di lembaga dan instansi dalam
negeri maupun luar negeri yang mendukung dan berkaitan dengan Biologi.
Salah satu instansi yang dapat dijadikan tempat magang adalah Hutan Kota
Muhammad Sabki kota Jambi.
Praktik magang dilakukan selama dua bulan sejak tanggal 31 agustus –
31 Oktober 2020 dengan topik “Inventarisasi Jenis Pohon pada Zona
Pemanfaatan Rendah di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi”.
Salah satu tujuan dari praktik magang yaitu untuk mengetahui jenis pohon
yang terdapat pada zona pemanfaatan rendah di Taman Hutan Kota
Muhammad Sabki Kota Jambi. Metode yang digunakan ialah eksplorasi dengan
mendata seluruh jenis pohon yang berdiameter ≥ 20 cm. Berdasarkan data
lapangan dari spesies yang paling banyak didapatkan dalam pendataan ini
adalah Hevea brasiliensis sebanyak 165 individu, hal ini sesuai dari data awal
yang menyebutkan bahwa Taman Hutan Kota Muhammad Sabki adalah
kawasan bekas areal perkebunan karet (Hevea brasiliensis) milik warga yang
diubah menjadi Taman Hutan Kota.
iii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan magang yang berjudul Laporan Praktik Magang
Inventarisasi Jenis Pohon pada Zona Pemanfaatan Rendah di Taman Hutan
Kota Muhammad Sabki Kota Jambi. Laporan ini disusun untuk memenuhi
syarat mata kuliah Magang di Program Studi Biologi Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Jambi.
Laporan magang ini diselesaikan dengan bantuan, bimbingan, arahan,
dan pertunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Drs. Damris M, M.Sc., Ph.D., dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi.
2. Dr. Tedjo Sukmono, S.Si., M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik
Kerjasama dan Sistem Informasi.
3. Fitratul Aini, S.Si., M.Si., Ketua Program Studi Biologi Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Jambi.
4. Ade Adriadi, S.Si., M.Si., selaku Pembimbing Magang.
5. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi, yang telah memberikan dukungan dan motivasi
dalam kegiatan magang ini.
6. Dr. H. Ardi, S.P., M.Si., selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota
Jambi.
7. Seluruh Staff Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
8. Muhamad Fauzi S.hut., M.S.i. selaku Kepala UPTD Hutan Kota
Muhammad Sabki Kota Jambi.
9. Seluruh Staff Taman Hutan Kota Muhammad Sabki kota Jambi
10. Orangtua yang selalu memberi nasehat dukungan, doa dan materi
dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang.
11. Andian Rexsatama, M. Irfan Zuhri dan Savira Firdansha yang menjadi
rekan seperjuangan selama magang di Hutan Kota Muhammad Sabki
Kota Jambi
12. Keluarga besar Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
13. Keluarga besr Biologi angkatan 2017 Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi.
14. Semua pihak lainnya yang turut membantu, yang tidak bisa disebutkan
satu persatu.
iv
v
Rahmad Fauzi
NIM.F1C417016
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
RINGKASAN .................................................................................................... iii
PRAKATA ........................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Tujuan ............................................................................................... 3
1.3. Manfaat Magang ................................................................................. 3
II. GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1. Sejarah Instansi ................................................................................. 4
2.2. Visi dan Misi Instansi ......................................................................... 4
2.3. Struktur Organisasi Instansi .............................................................. 5
2.4. Kegiatan Umum Instansi .................................................................... 5
III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Jadwal dan Waktu Pelaksanaan Magang ............................................. 9
3.2. Tempat Pelaksanaan Magang .............................................................. 9
3.3. Prosedur Pelaksanaan ........................................................................ 9
IV. PELAKSANAAN MAGANG
4.1. Kegiatan Magang .............................................................................. 11
4.2. Topik Magang .................................................................................. 15
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 17
5.2 Saran ................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 18
LAMPIRAN ..................................................................................................... 20
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar Halaman
1. Jadwal Kegiatan Magang ....................................................................... 20
2. Agenda Magang ..................................................................................... 20
3. Foto bersama di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi ....... 21
4. Inventarisasi jenis pohon ....................................................................... 21
ix
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Magang merupakan suatu kegiatan yang dihadirkan oleh Universitas
dengan tujuan mengasah kemampuan mahasiswa dalam mendalami ilmu-ilmu
yang didapatkan selama di Universitas tersebut. Universitas Jambi merupakan
salah satu perguruan tinggi yang mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan
praktik magang. Praktik magang ini juga bertujuan melatih mahasiswa agar
siap untuk memasuki dunia kerja. Magang dalam Program Studi Biologi dapat
dilakukan di instansi atau tempat yang berkaitan dengan Biologi. Salah satu
instansi yang berkaitan dan dapat dijadikan tempat magang yaitu Taman Hutan
Kota Muhammad Sabki Kota Jambi.
Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi adalah salah satu
Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terdapat di Provinsi Jambi yang berlokasi di
Kenali Asam Bawah Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Kota Jambi memiliki
sekitar 7 ruang terbuka hijau yang tersebar di beberapa tempat yaitu, taman
Anggrek, taman Arena Remaja, taman Rimba, hutan Rengas Danau Kenali,
taman hutan Pinus, taman hutan kota Bagan Pete dan taman hutan kota
Muhammad Sabki. Taman ini berperan besar dalam kegiatan pariwisata,
konservasi dan pendidikan di Kota Jambi. Selain itu adanya taman ini juga
menciptakan iklim mikro yang memberikan manfaat besar di Kota Jambi.
Kawasan ini memiliki luas sekitar sekitar 11 Ha dengan koleksi tanaman
sebanyak 187 jenis (Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, 2020). Kawasan ini
ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2009
yang terbagi menjadi 3 zona pemanfaatan yaitu zona pemanfaatan rendah, zona
pemanfaatan sedang dan zona pemanfaatan intensif. Diantara ketiga zona
tersebut hanya zona pemanfaatan rendah yang vegetasinya masih rapat,
sedangkan untuk zona pemanfaatan intensif merupakan suatu zona yang
digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan rekreasi, out bond, camping dan
dapat pula dijadikan tempat penelitian.
Hutan Kota adalah suatu hamparan lahan hijau yang memiliki vegetasi
pohon-pohon yang bertajuk rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah
negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat
yang berwenang (Peraturan Daerah Kota Jambi No. 7 Tahun 2009). Hutan kota
memiliki peranan yang besar dalam mereduksi polusi, menciptakan iklim mikro
bagi daerah tersebut, mengurangi efek pemanasan iklim dengan mereduksi
suhu melalui vegetasi dan permukaan tanah serta mereduksi CO2 (Pearlmutter,
et.al., 2017). Sundari (2007), menyebutkan bahwa terdapat tiga fungsi hutan
1
2
kota secara garis besar yaitu fungsi lansekap, fungsi pelestarian lingkungan
dan fungsi estetika. Jika diperhatikan maka taman hutan kota Muhammad
Sabki Kota Jambi memberikan ketiga fungsi tersebut secara bersamaan.
Irwan (2005), membagi bentuk hutan kota menjadi tiga kelompok yaitu
bergerombol (menumpuk), menyebar dan berbentuk jalur. Taman Hutan Kota
Muhammad Sabki Kota Jambi memiliki bentuk menyebar, hal ini dikarenakan
memiliki ciri tidak terdapat pola tertentu dalam kawasannya serta komunitas
vegetasi tumbuh menyebar terpencar-pencar dalam bentuk rumpun atau
gerombol-gerombol kecil. Hal tersebut juga terbukti dengan adanya struktur
komunitas tumbuhan di taman hutan kota Muhammad Sabki yang berstrata
banyak.
Salah satu struktur komunits tumbuhan yang ada di taman hutan kota
Muhammad Sabki adalah pepohonan. Pohon merupakan salah satu penyusun
hutan yang menjadi sektor penting dalam mempertahankan siklus air, penyedia
oksigen dan pencipta iklim mikro selain itu pohon juga memiliki peranan yang
penting dalam kehidupan yaitu sebagai papan. Peranan pohon dalam ekosistem
hutan semakin sulit dipertahankan karena mengingat akan kebutuhan
masyarakat dari waktu ke waktut terus meningkat dengan tajam. Menurut
Nowak, et.al. (2010), menyatakan bahwa beberapa pohon juga dapat
mengeluarkan beberapa senyawa organik yang mudah menguap yang dapat
menyumbang pembentukan lapisan ozon (O3).
Inventarisasi dalam ekologi adalah suatu kegiatan pendataan terhadap
vegetasi-vegetasi yang terdapat disuatu ekosistem atau daerah. Menurut
Forclime (2017), inventarisasi dilakukan untuk mendapatkan data dan
informasi mengenai potensi sumber daya hutan dan karakteristik wilayah hutan
tersebut. Inventarisasi juga merupakan awalan yang penting sebelum
dilakukannya tata kelola hutan dan rencana Kesatuan Pengelolahan Hutan
(KPH), selain itu inventarisasi secara berkala juga wajib dilakukan oleh suatu
pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam
(IUPHHK-HA) dan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan
Tanaman (IUPHHK-HT) dalam rentang waktu sepuluh tahun yang
berkelanjutan. Inventarisasi jenis pohon dilakukan dengan pengamatan
langsung atau survei meliputi pencatatan suku, nama latin, nama lokal, dan
jumlah individu. Survei adalah salah satu cara pelaksanaan inventarisasi hutan
melalui kegiatan pengumpulan data dan informasi baik secara langsung
maupun tidak langsung atau kombinasi keduanya untuk mengetahui kondisi
sumber daya hutan dan lingkungan (Peraturan Menteri Kehutanan No. P67,
2006).
3
1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan magang ini bagi mahasiswa
adalah:
1. Mengetahui jenis pohon yang dominan pada zona pemanfaatan rendah
di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi.
2. Mengetahui famili yang banyak pada zona pemanfaatan rendah di
Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi .
Gambar 1. Prasasti Pembentukan Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi
(Dok. Pribadi, 2020)
Gambar 2. Gerbang masuk Taman Hutan Kota Muhamad Sabki Kota Jambi (Dok.
Pribadi, 2020)
4
5
Kepala
Muhamad Fauzi, S.Hut., M.Si.
Dokter Hewan
drh. Dedi Suprianto
Teknis Kehutanan
Melati Dwinanda Putri, S.Hut.
A B
7
Gambar 3. (A) jalur MTB sepeda (B) Kolam Ikan Terapi (C) Kijang dan Rusa di Taman
Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi (Dok. Pribadi, 2020)
2.5. Zona pada Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi
Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi memiliki beberapa
zona pemanfaatan yang terdiri dari zona pemanfaatan intensif, zona
pemanfaatan sedang dan zona pemanfaatan rendah.
2.5.1. Zona Pemanfaatan Intensif
Zona Pemanfaatan Intensif adalah zona yang terletak dibagian tengah
dan selatan jika diamati pada peta Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota
Jambi. Zona ini terletak pada 01°39’18,977” LS dan 103°35’06,491” yang
digunakan sebagai tempat wisata alam dan rekreasi (Endriani dan Sunarti,
2019). Pada zona ini juga terdapat adanya berbagai kandang satwa, aula utama,
bendungan kecil, dan beberapa koleksi tumbuhan yang bernilai estetika serta
terdapat pula beberapa sarana pelengkap rekreasi. Zona pemanfaatan Sedang
merupakan zona yang terbesar di kawasan Taman Hutan Kota Muhammad
Sabki Kota Jambi dengan luas 3.894 Ha atau sekitar 38,9% dari luas total
Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi.
2.5.2. Zona Pemanfaatan Sedang
Zona Pemafaatan Sedang memanfaatkan lokasi hutan di bagian tengah
sampai barat laut yang terletak pada 01°39’15,068” LS dan 103°34’57,263” BT
(Endriani dan Sunarti, 2019). Zona ini berisi beberapa koleksi tanaman keruing,
bulian, meranti, kelat, terap, tembesu dan pulai. Aktivitas pengunjung di zona
ini dapat berupa penelitian, rekreasi, wisata alam yang didukung dengan
adanya aula tambahan dan beberapa pendopo di sekelilingnya. Luas dari zona
ini sekitar 3.805 Ha atau 38,1% dari luas total Taman Hutan Kota Muhammd
Sabki Kota Jambi.
2.5.3. Zona Pemanfaatan Rendah
Zona Pemanfaatan Rendah terletak dibagian timur laut Taman Hutan
Kota Muhammad Sabki KOTA Jambi yang terletak pda 01°39’12,482” LS dan
103°34’56,576” BT (Endriani dan Sunarti, 2019). Vegetasi Zona Pemanfaatan
Rendah dari awal pembentukan masih alami sehingga kemungkinan besar
8
Gambar 4. Peta Lokasi Zona di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi (UPTD
Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi, 2020)
III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Jadwal dan Waktu Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan Magang dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus- 31 Oktober
2020. Kegiatan magang berlangsung dari hari senin sampai sabtu yang dimulai
pada pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB.
9
10
jumlah individu. Pendataan ini hanya terbatas pada jenis pohon berdiameter
≥20 cm menggunakan meteran kain dengan cara mengukur ukuran keliling
pohon tersebut. Selanjutnya pohon-pohon yang sudah didata disemprot
menggunakan cat semprot untuk menandai agar pendataan tidak terulang
kembali.
A B
C
Gambar 6. (A) Penentuan diameter pohon (B) Pencatatan jenis pohon (C) Penandaan
pohon (Dok. Pribadi, 2020)
A B
Gambar 7. (A) Identifikasi melalui daun (B) Proses tanya jawab identifikasi (Dok. Pribadi,
2020)
IV. PELAKSANAAN MAGANG
4.1. Kegiatan Magang
Kegiatan magang di Taman Hutan Kota Muhammad sabki kota Jambi
terdiri dari pengarahan oleh pembimbing magang, pengamatan perilaku dan
pemberian pakan Rusa-Kijang, dan penyemaian tanaman.
4.1.1. Pengarahan oleh Pembimbing Magang
Pada kegiatan praktek magang ini berbagai macam kegiatan telah
dilakukan, mulai dari masa orientasi yaitu pengenalan tempat, pengenalan staf
dan pemberian beberapa materi dari beberapa staf.
A B
11
12
C D
Gambar 9. (A) Kantor UPTD THKKMS (B) Rumah Dinas UPTD Taman Hutan Kota
Muhammad Sabki (C) Aula Pertemuan Utama (D) Aula Pertemuan (Dok. Pribadi, 2020)
A B
C D
E
Gambar 10. (A) Mushala (B) Pendopo (C) Area Persemaian (D) Kantin (E) Papan Informasi
THKMS (Dok. Pribadi, 2020)
Pada Taman Hutan Kota Muhammad Sabki ini juga terdapat tempat
penunjang lainnya yang menjadi bagian vital yaitu kandang satwa. Pada
kawasan Taman Hutan Kota ini terdapat beberapa kandang satwa yang sudah
belum terisi terisi dengan beberapa satwa akan tetapi juga ada yang seperti
13
kandang rusa dan kijang, kandang burung kakak tua, kandang burung beo,
kandang ayam dan kandang kelinci.
A B
C D
E F
Gambar 11. (A) Kandang Rusa dan Kijang (B) Kandang Ayam Hutan (C) Kandang Burung
Kaka Tua (D) Kandang Burung Beo (E) Kandang Burung Nuri (F) Kandang Kelinci (Dok.
Pribadi, 2020)
A B
C
Gambar 12. Proses pemberian pakan (A) Pemotongan bahan pakan (B) Pencucian bahan
paka (C) Pemberian ke satwa (Dok. Pribadi, 2020)
A B
Gambar 13. (A) Gubuk penempatan pakan rumput (B) pemberian rumput ke satwa (Dok.
Pribadi, 2020)
15
A B
Gambar 14. (A) Kolam berendam satwa (B) Perilaku Rusa saat selesai makan (Dok.
Pribadi, 2020)
dari BPS Provinsi Jambi pada tahun 2018 luas total perkebunan karet (Hevea
brasiliensis Muell.Arg.) sebanyak 667.114 Ha dan untuk Kota Jambi sendiri
seluas 104.098 Ha (Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2020). Karet merupakan
tanaman komoditas utama selain sawit (Elaeis sp.) di Provinsi Jambi sehingga
hampir di seluruh wilayahnya dapat ditemukan tanaman ini. Perkebunan karet
di Provinsi Jambi merupakan perkebunan rakyat yang diusahakan secara turun
temurun sejak lebih dari seratus tahun yang lalu. Disamping itu, tanaman karet
memiliki kelebihan yaitu sifat ramah lingkungan sehingga tanaman ini
termasuk dalam kategori tanaman kehutanan dan dapat digunakan untuk
rehabilitasi hutan.
Berdasarkan data lapangan yang didapatkan bahwa suku terbanyak
yang ditemukan adalah Euphorbiaceae yang mana suku ini memang
merupakan suku keempat paling banyak dijumpai di Malesiana (Suryawan dkk,
2013). Suharno dan Antoh (2009), juga menyebutkan suku-suku tumbuhan
yang mendominasi sebagian besar wilayah di Sumatra adalah Dipterocarpaceae
dan Euphorbiaceae. Suku Euphorbiaceae merupakan tumbuhan yang toleran
terhadap berbagai kondisi lingkungan baik daerah yang kering maupun daerah
yang lembab atau basah hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman dari suku
ini begitu pesat dan cepat (Polosakan dan Alhamd, 2012). Adanya pelimpahan
dari suku ini juga mengindikasi bahwa telah terjadi pergantian hutan dari
hutan primer menjadi sekunder.
Menurut Mueller-Dumbois and Hellenberg (2016), suatu vegetasi yang
satu dengan vegetasi yang lain memiliki perbedaan yang cukup signifikan jika
damati dengan seksama, hal ini mengapa suatu lokasi memiliki vegetasi-
vegetasi tertentu sebagai ciri khas dari lokasi tersebut. Adanya perbedaan dari
daya hidup (viabilitas), faktor iklim, geografis dan faktor biotik juga
mempengaruhi keadaan suatu vegetasi. Pernyataan ini juga diperkuat oleh
penelitian Tulalesy (2012) dan Roemantyo (2011) yang mana akan terlihat
dengan jelas bahwa lingkungan hidup sangat berpengaruh besar terhadap
suatu vegetasi di lingkungan tersebut.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilakukan maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Vegetasi yang paling dominan pada zona pemanfaatan rendah di Taman
Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi adalah Hevea brasilliensis
Muell. Arg.
2. Famili yang banyak ditemukan pada zona pemanfaatan rendah di Taman
Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi adalah euphorbiaceae.
5.2 Saran
Untuk memperoleh hasil yang akurat diharapkan dilakukan kegiatan
analisis vegetasi sampai mendapatkan hasil dan data nyata yang diperlukan
dalam kegiatan magang ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Perkebunan Provinsi jambi. 2020. Luas Tanaman Perkebunan.
(https://jambi.bps.go.id/indicator/54/1531/1/luas-tanaman-
perkebunan-menurut-jenis-ha-.html) diakses pada 09 Desember 2020
Pukul 10.42.
Endriani dan Sunarti. 2019. Sekuestrasi Karbon Beberapa Jenis Vegetasi
Sebagai Basis Pengembangan Hutan Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu
Terapan Universitas Jambi. Vol. 3(2): 113-125.
Forclime. 2017. Pedoman Inventarisasi Hutan:Memperbarui Landasan Penting
Perencanaan. (https://www.forclime.org/index.php/id/aktivitas-dan-
pencapaian/922-pedoman-inventarisasi-hutan-memperbarui-landasan-
penting-perencanaan) diakses pada 06 Desember 2020.
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Irwan, Z.D. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Jayadi, E.M. 2015. Ekologi Tumbuhan. Mataram: CV. Sanabil
Mueller-Dumbois, D., and H. Ellenberg. 2016. Ekologi Vegetasi Tujuan dan
Metode. Jakarta: LIPI Press.
Maharani, R., P. Handayani dan A.K. Hardjana. 2013. Panduan Identifikasi Jenis
Pohon Tengkawang. Samarinda: Balai Besar Penelitian Dipterokarpa,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen
Kehutanan.
Nowak, D.J., R.E. Hoehn, D.E. Crane, J.C. Steven and C.L. Fisher. 2010.
Assesing Urban Forest Effect and Values: Chicago’s Urban Forest. Urban
Forest Effect Model. United State Department of Agriculture.
Pearlmutter, D., C. Calfapietra, R. Samson, L. O’Brien, S.K. Ostoic, G. Sanesi,
and R.A. del Amo. 2017. The Urban Forest Cultivating Green Infrastructure
for People and The Environment. Springer International Publishing:
Switzerland.
Peraturan Menteri Kehutanan No.P67. 2006. Kriteria Dan Standar Inventarisasi
Hutan. Menteri Kehutanan.
Peraturan daerah Kota Jambi No.07. 2009. Penetepan Hutan Kota. Kota Jambi
Polosakan, R., dan L. Alhmad. 2012. Keanekaragaman dan Komposisi Jenis
Pohon di Hutan Pameumpeuk – Taman Nasional Gunung Halimun
Salak, Kabupaten Sukabumi. Jurnal Teknik Lingkungan Edisi Khusus
Hari Bumi: 53-59.
Roemantyo. 2011. Struktur dan Komposisi Vegetasi Hutan Semusim Habitat
Curik Bali (Leucopsar rothshidi Stresemann, 1912) di Kawasan Labuan
18
19
Minggu ke-
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengenalan Taman Hutan Kota
Muhammad Sabki Kota Jambi
Pengamatan Perilaku dan Pemberian
Pakan Rusa-Kijang
Penyemaian Tumbuhan
20
21
Lampiran 3. Foto bersama di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi
Foto bersama Staff dan Anggota Satgas Foto kampanye Pakai masker di Taman
Covid-19 Kota Baru Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi
Foto bersama Kepala UPTD THKMS dan Foto bersama Staff THKMS dalam acara
Kadis DLH Kota Jambi Weekend