2.

1 Perkembangan Standar Profesional Akuntan Publik

 Tahun 1972 pada kongres ke III, IAI menerbitkan Norma Pemeriksaan Akuntan
yang mencakup tanggung jawab akuntan publik, unsur – unsur norma
pemeriksaan akuntan.
 25 – 26 Oktober 1982 pada kongres IV, IAI membentuk Komite Norma
Pemeriksaan Akuntanperiode kepengurusan 1982 – 1986 untuk melakukan
penyempurnaan atas buku Norma Pemeriksaan Akuntan yang lama dan
melengkapinya dengan serangkaian suplemen.
 11 Maret 1984, Komite Norma Pemeriksaan Akuntan telah menyelesaikan
konsep Norma Pemeriksaan Akuntan yang disempurnakan.
 19 April 1986, Norma Pemeriksaan Akuntan yang telah diteliti disahkan oleh
Pengurus Pusat IAI
 Tahun 1992, IAI menerbitkan Norma Pemeriksaan Akuntan. Edisi revisi
 Tahun 1994 pada Kongres ke VII IAI, disahkan Standar Profesi Akuntan Publik
 Pertengahan tahun 1999 IAI mengubah nama Komite Norma Pemeriksaan
Akuntan menjadi Dewan Standar Profesional Akuntan Publik.

2.2 Sepuluh Standar Auditing

Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia (2011: 150.1-150.2) terdiri atas sepuluh standar yang
dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu :

a. Standar Umum

1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam
sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat.

b. Standar Pekerja Lapangan

1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik – baiknya dan jika digunakan asisten

harus disupervisi dengan semestinya
2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang
akan dilakukan.
3) Bukti audit kompeten yang cukup, harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
 c. Standar Pelaporan

1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusuyn

sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2) Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan standar akuntansi dalam penyusunan laporan
keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan standar
akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruan atau suatu asersi bahwa pernyataan
demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruan tidak dapat
diberikan, maka alasanya harus dinyatakan.

2.3 Penjelasan masing – Masing Standar Auditing

a. Standar Umum

1) Standar umum pertama menegaskan bahwa betapa pun tingginya

kemampuan seorang dalam bidang – bidang lain, ia tidak dapat memenuhi
persyaratan yang dimaksudkan dalam standar auditing ini.

Assalamualaikum teman2

Berikut ppt audit bab 2 Standar Profesional dan Kode Etik Profesi Akuntan Publik.

Silahkan jika ada yang ingin bertanya

Max 4 pertanyaan ya

1.dian

Pada prinsip kerahasiaan, apakah tidak boleh sama sekali informasi diungkapkan? Jika boleh
hanya sampai sejauh manakah informasi yg boleh diungkapkan?

2. Sindi Setya Pratiwi / 193209030

Banyak sekali kasus seorang akuntan yang melanggar kode etik profesi akuntan, seprti
contohnya akuntan melakukan audit dan menyerahkan hasil audit tsb dengan hasil wajar,
akan tetapi bbrp bulan kemudian ternyata perusahaan mengalami bangkrut ataupun gagal
bayar. Nah sanksi apa yang seharusnya diberikan kepada akuntan tsb? Dan apakah untuk
kedepannya akuntan tsb masih bisa melakukan audit?

3.Hesti Neylinda/193209005
apa perbedaan etika profesi dan etika kerja?

4. Della Verlica/193209041

Apakah asisten audit juga seorang auditor? Lalu apa saja yang dilakukan oleh asisten audit
tersebut?