Anda di halaman 1dari 21

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

Kebutuhan Nutrisi pada Lansia

Yasinta Nur Rohmah, S.Kep., Ns., M.Kep

UNGGUL MODERN ISLAMI www.ump.ac.id


Meskipun Lansia memerlukan kalori yang lebih sedikit dibandingkan kelompok umur lain, diet
(makanan) yang dikonsumsi harus terdiri atas nutrisi dengan kualitas yang tinggi
Nutrisi pada Lansia

• Nutrisi yang adekuat sangat penting untuk menjaga Kesehatan pada


lansia
• Kualitas dan kuantitas diet → faktor penting dalam ‘mencegah,
menunda onset, dan mengelola penyakit kronis
• 87% lansia memiliki DM, hipertensi, dislipidemia, atau kombinasi dari
3 penyakit ini yang dapat mempengaruhi implikasi intake makanan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Kebutuhan Nurtrisi – Usia Lansia

• Secara umum, lansia membutuhkan kalori yang lebih sedikit → cz


sudah tdk terlalu aktif beraktivitas dan metabolic rate nya menurun
• Tetapi → lansia masih membutuhkan tingkat nutrisi yang sama/ lebih
tinggi untuk mengoptimalkan outcome Kesehatan

• Rekomendasi → modifikasi pemenuhan nutrisi lansia yg disesuaikan


dengan ‘penyakit’ yang diderita lansia

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Kalori

• Hasil penelitian → kecepatan metabolism basal pada orang lansia


menurun sekitar 15-20% karena berkurangnya massa otot dan
aktivitas
• Komposisi energi bagi lansia → baiknya 20-25% berasal dari protein,
30% dari lemak, dan sisanya karbohidrat

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Protein
• Walaupun lansia mengalami penurunan massa otot,
tetapi kebutuhan protein tidak berkurang; bahkan harus
ditingkatkan karena pada lansia efisiensi penggunaan
senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang
→ disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang
efisien
• Beberapa penelitian merekomendasikan → kebutuhan
protein lansia ditingkatkan 12-14% dari kebutuhan untuk
orang dewasa
• Konsumsi protein ideal pada lansia adalah 1,5 gr/kgBB
per hari atau 20% - 25% dari total intake kalori (terutama
pada lansia yang beresiko menjadi frail; frailty)
#Lansia yang sakit adalah segmen masyarkat yang
mayoritas mengalami defisiensi protein
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Lemak
• Pada lansia, konsumsi lemak • Trans fatty acid → meningkatkan
yang dianjurkan adalah 30% dari LDL dan menurunkan HDL (risiko
total kalori yang dibutuhkan penyakit jantung & risiko tinggi DM
tipe 2); ex: makanan dipanggang
• Konsumsi lemak yang terlalu (kue kering, biscuit, frosting foods),
tinggi (lebih dari 40%) dapat camilan (kripisk kentang dll), deep
menyebabkan penyumbatan frying foods (ayam goreng,
pembuluh darah gorengan), krimmer, margarin

• Lansia harus membatasi intake


saturated fats (keju, kue, biscuit,
mentega); (menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah)
dan trans fatty acid

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Karbohidrat dan Serat
• Setelah berusia di atas 50 tahun → wanita harus mengkonsumsi serat makanan 21 gram
setiap hari; laki-laki sekitar 30 gram setiap hari
• Sumber serat yang baik adalah sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh
• Manfaat mengkonsumsi serat:
- Memfasilitasi penyerapan air
- Membantu mengontrol berat badan dengan menunda pengosongan lambung dan
memberikan sensasi rasa kenyang
- Meningkatkan toleransi glukosa dengan menunda pergerakan karbohidrat ke usus kecil
- Mencegah atau mengurangi konstipasi dengan meningkatkan berat feses dan
memperpendek transit time (penyimpanan feses di rectum sampai waktu BAB)
- Mencegah hemoroid dan diverticulosis dengan menurunkan tekanan di kolon,
memperpendek transit time, dan meningkatkan berat feses
• Konsumsi suplemen serat tidak dianjurkan karena dikhawatirkan konsumsi serat yang
terlalu banyak dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat
• Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula sederhana dan menggantinya dengan
karbohidrat kompleks

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Vitamin dan Mineral

• Hasil penelitian menunjukkan → umumnya lansia kurang


mengkonsumsi Vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, Vitamin C, D,
dan E
• Kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia adalah kurang
mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan
kekurangan zat besi menyebabkan anemia
• Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk
membantu metabolism zat-zat gizi yang lain
• Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai
sumber vitamin, mineral, dan serat

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Kandungan Kalsium
pada Bahan Makan
Kebutuhan Air

• Yang tidak kalah penting adalah kebutuhan air pada lansia


• Jumlah cairan tubuh akan menurun seiring bertambahnya usia →
sehingga lansia beresiko mengalami dehidrasi
• Kebutuhan air tidak berubah sejak usia 19 tahun ke atas,
mengkonsumsi lebih dari 6 gelas sehari mencegah dehidrasi
• Setiap 1ml air dibutuhkan untuk setiap kalori yang dikonsumsi dengan
minimal 1500 kkal.
• Contohnya orang dengan kebutuhan energi 2000 kkal per hari
dibutuhkan air 2000 ml atau 2L atau setara dengan 8 gelas per hari

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Tool Pengkajian Nutrisi
Screening
A. Apakah intake makanan dalam 3 bulan
terakhir menurun karena kehilangan nafsu
makan, permasalahan pencernaan,
mengunyah, dan kesulitan menelan?
B. Kehilangan berat badan dalam 3 bulan
terakhir
C. Mobilitas
D. Apakah menderita stress psikologis atau
penyakit akut dalam 3 bulan terakhir?
E. Permasalahan neuropsikologis
F. Indeks Massa Tubuh (IMT)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Pengkajian Nutrisi
• Saya memiliki penyakit atau kondisi yang
membuat saya merubah makanan yang ingin
saya makan dan merubah porsi makan saya
(2)
• Saya makan kurang dari dua porsi sehari (3)
• Saya makan beberapa buah, sayuran, dan
produk susu (2)
• Saya minum minuman beralkohol tiga kali
atau lebih setiap hari (2)
• Saya memiliki permasalahan pada gigi atau
mulut yang mempersulit proses makan (2)
• Saya tidak selalu memiliki cukup uang untuk
membeli makanan yang saya butuhkan (4)
• Saya hampir selalu makan sendirian (1)
• Saya mengkonsumsi 3/ lebih obat yang
berbeda setiap hari
• Tanpa menginginkannya, berat badan saya
berkurang/ bertambah 5 kg dalam 6 bulan
terakhir
• Saya tidak selalu mampu secara fisik untuk
berbelanja, memasak, dan atau makan sendiri
Dehidrasi
• Dehidrasi → scr klinis didefinisikan sebagai
kondisi kompleks yang disebabkan oleh
berkurangnya jumlah air di dalam tubuh
• Pada lansia, dehidrasi paling sering terjadi
sebagai akibat suatu penyakit,
berhubungan dengan perubahan umur, dan
efek medikasi dan ‘secara primer tidak
disebabkan oleh kekurangan konsumsi
cairan’
• Dehidrasi dianggap sebagai sindrom
geriatric yang sering dihubungkan dengan
penyakit umum (ex: DM, penyakit
respiratori, gagal jantungO dan penurunan
ke level frailty
• Dehidrasi sering dikaitkan sebagai komorbid
dari infeksi saluran kencing (ISK), infeksi
pernafasan, dan perburukan depresi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Screening Dehidrasi

• Obat, ex: diuretic


• Kondisi End of Life (Akhir Hayat)
• Demam tinggi
• Urin kuning menjadi gelap
• Pusing (karena hipotensi ortostatik)
• Pengurangan intake oral (minum)
• Ketiak kering (konstriksi kelenjar keringat)
• Takikardi
• Inkontinensia (ketakutan terjadi inkontinensia)
• Permasalahan pada oral (menyesap cairan/
minum)
• Gangguan neurologis (konfusi)
• Mata cekung

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Management Intake cariran Oral
1. Kalkulasikan target cairan harian
• Semua lansia harus memiliki target cairan harian, minimal 1500 ml cairan/ hari
2. Bandingkan intake cairan saat ini dan target cairan untuk mengevaluasi status
hidrasi
3. Sediakan cairan secara konsisten sepanjang hari
• 75% - 80% cairan diberikan pada saat makan dan sisanya diberikan pada saat
(off meal- bukan jam makan), misal pada saat pemberian obat
• Tawarkan berbagai jenis cairan dan cairan/ minuman yang disukai lansia
• Standarisasi jumlah cairan yang ditawarkan dengan administrasi medikasi, ex:
minimal 6 oz
4. Buat rencana pada individu – lansia yang beresiko
5. Terapkan regulasi cairan dan dokumentasikan
Resiko b.d Intake Vitamin dan Mineral yang
Berlebihan

Vitamin/ Mineral Efek yang dapat Muncul dengan Dosis terlalu Tinggi
Vitamin D Kalsium tertimbun di ginjal dan pembuluh arteri
Vitamin K Gumpalan darah (blood clot) – pembekuan darah
Asam folat Menutupi kekurangan Vitamin B12 (penyebab
demensia)
Kalsium Batu ginjal, merusak kemampuan untuk menyerap
mineral lain
Pottasium Cardiac Arrest; Henti Jantung
Latihan Kasus
• Ny. A, 68 tahun adalah adalah orang Padang yang tinggal di rumah bersama
suaminya di area Puskesmas Pariaman. Ny. A adalah seorang lansia yang aktif
menggerjakan pekerjaan rumah tangga dan memasak serta aktif mengikuti
pengajian.
• Setelah menjadi lansia, berat badan Ny. A terus bertambah dari kg menjadi 10 kg
di atas berat badan idealnya. Selama beberapa tahun terakhir, tekanan darah dan
kadar kolesterol Ny. A terus meningkat, yaitu 170/100 mmHg, 280 mg/dL.
• Perawat Z melakukan pengkajian mengenai diit Ny. A dan menemukan bahwa
meskipun Ny.A setiap hari mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, Ny.A
mengkonsumsi diet tinggi lemak dan kalori.
• Ketika perawat Z mencoba mendiskusikan modifikasi diet, Ny.A tertawa dan
merespon bahwa ‘saya dan suami selalu makan makanan padang, dan kami tidak
mau berubah. Apa esensinya hidup lebih lama kalau tidak bisa menikmati hidup’
Critical Thinking

• Tentukan ASKEP yang tepat untuk mengatasi permasalahan Ny.A!

• Bagaimana Perawat Z dapat mempengaruhi perubahan diet pada


Ny.A dengan masih menghormati preference/ pilihan jenis makanan
yang diinginkan dan lifestyle untuk dapat menikmati jenis makanan
favoritnya.
Daftar Pustaka
• Eliopoulos, C. 2018. Gerontological Nursing, 9th.
• Touhy, T., A, & Jett, K., F. 2014. Ebersole and Hess’ Gerontological
Nursing and Healthy Aging. Missouri: Mosby Elsevier

Anda mungkin juga menyukai