Contohnya, kata “pilek”. Orang yang berkebudayaan Jawa akan mengatakan kata “pilek”
sama halnya dengan bahasa Indonesia pada umumnya, namun terkadang terdapat kebudayaan
yang dialek/logatnya justru berbeda, seperti Sumatra, Flores, dan daerah luar jawa lainnya.
Alternatif pembenarannya:
a) Situasi ini membingungkan anak-anak dan sangat mempengaruhi mereka.
b) Saya berbicara dengan sopir ketika sudah di dalam taksi. Dia sudah menjadi sopir selama
enam tahun.
c) Ada banyak penjual dan pembeli di dalam pasar itu.
d) Kami meningglkan SMA 3 kira-kira pada jam sepuluh malam.
e) Pada jam empat, kami berangkat dari Hotel Radisson dan pergi ke Candi Prambanan.
f) Setelah itu, sopir bis mengantar kami ke tempat yang ramai.
g) Di Inggris, masalah disiplin lebih jelek, misalnya ketidakhadiran ke sekolah, keterlambatan
masuk sekolah dan kekerasan.
h) Menurut tradisi, orang Batak adalah petani padi, tetapi sekarang ekonomi masyarakat Batak
lebih baik dengan perkebunan karet dan kopi.
Alternatif pembenarannya:
(1) Hari ini adalah hari yang menarik.
(2) Keluarga adalah kesatuan sosial yang paling penting bagi orang Batak Toba.
(3) Ini bernama ‘Ngelangkahi’.
(4) Kadang-kadang, orang yang baru datang menjadi terkejut karena mereka berharap mimpi
mereka terpenuhi.
(5) Jamu saset yang belum komplit harus dicampur dengan bahan-bahan lain seperti beras
kencur, anggur merah, madu, dll.
(6) Pada tanggal 16 September, sebuah tulisan di halaman sembilan memberi kesan bahwa
pendidikan musik diperlukan sebagai dasar yang baik untuk pendidikan humaniora.
(7) Kedua bentuk polusi ini berasal dari industri.
(8) Mayoritas orang-orang yang berbicara dengan saya adalah sopir taksi dan juga tetangga saya
di desa.
(9) Pesawat terbang itu dirakit oleh pegawai British Aerospace dengan onderdil dari Indonesia.
(10) Dia mengajar sesuai dengan Kurikulum SMA yang sama di setiap sekolah.
Kesalahan berbahasa yang biasa terjadi dalam bidang sintaksis, khususnya segi frasa, antara
lain sebagai berikut.
Beberapa frasa preposisional yang tidak tepat karena mengunakan kata depan yang tidak
sesuai. Hal ini pengaruh dari bahasa sastra atau bahasa media masa, misalnya sebagai berikut.
Di masa itu pada masa itu
Sejumlah frasa kerja yang salah karena strukturnya yang tidak tepat karena kata keterangan
atau modalitas terdapat sesudah kata kerja.
Misalnya:
Belajar sudah Sudah belajar
Frasa benda yang berstruktur kata benda + kata sifat tidak diantarai kata penghubung yang.
(4) Penambahan kata dari atau tentang dalam Frasa Benda (B+B)
Frasa benda yang berstruktur Kata benda + kata benda tidak diantarai kata penghubung yang
atau dari, karena tanpa kata dari sudah menunjukkan asal.
Frasa benda yang berstruktur kata benda + kata pronomina tidak diantarai kata penghubung
milik atau kepunyaan, karena tanpa kata itu sudah menunjukkan kepunyan posesif,
Frasa kerja yang berstruktur kata kerja pasif + kata kerja aktif tidak diantarai kata seperti
untuk supaya makna yang ditunjuk tanpak jelas,
Frasa benda yang berstruktur kata benda + kata kerja pasif memerlukan kata yang untuk
memperjelas makna frase tersebut.
Frasa yang berstruktur dimulai dari kata kerja fasif + kata benda seharusnya tidak dihilangkan
kata oleh atau perlu ada kata oleh diantaranya untuk memperjelas makna pasif frase tersebut.
(9) Penghilangan kata yang dalam frasa Sifat (yang +paling +sifat)
Dialah paling pintar di kampung ini . Kalimat tersebut kurang tegas makna yang dimaksud
karena tidak menggunakan kata penghubung yang sesudah kata Dialah. Oleh karena itu,
kalimat tersebut seharusnya menjadi Dialah yang paling pintar di kampung ini.
semantik adalah bahagian dari tatabahasa yang meneliti makna dalam bahasa tertentu, mencari asal
mula dan perkembangan arti suatu kata.” Dengan kata lain, semantik adalah salah satu cabang ilmu
bahasa yang menyelidiki seluk beluk makna suatu kata dan perkembangan maknanya secara
berkesinambungan .
Gejala hiperkoret adalah suatu bentuk yang sudah betul lalu dibetul-betulkan ahli akhirnya
menjadi salah.
Misalnya:
Syarat dijadikan sarat ’ atau sebaliknya, padahal kedua kata itu masing-masing mempunyai
arti yang berbeda. Syarat ‘ketentuan/aturan’ sarat ‘penuh’. Contoh dalam kalimat:
Syah dijadikan sah atau sebaliknya, padahal kedua kata tersebut masing-masing mempunyai
makna yang berbeda. Syah ‘raja’ sedangkan sah ’sesuai dengan aturan’. Jadi, tak dapat
dipertukarkan penggunaannya, contoh:
Kata dekan diganti menjadi dEkan, padahal kedua kata itu berbeda maknanya, dEkan
‘pimpinan fakultas’, sedang dekan ‘ulat’.
Seharusnya:
Seharusnya
Kalau sudah, untuk lebih memantapkan pemahaman Anda terhadap materi subunit 2 ini
silakan kerjakan latihan analisis sintaksis dan semantik berikut.
1. Dalam bidang sintaksis ada tiga macam kesalahan berbahasa yang biasa terjadi,
yakni kesalahan frasa, klausa, dan kalimat. Jelaskan ketiga hal tersebut dan berikan
contoh ketiga macam kesalahan tersebut!
contoh!
Rangkuman
(a) Dalam segi frasa, seperti: penggunaan kata depan tidak tepat, penyusunan yang salah,
penambahan yang dalam frasa Benda (B+S), penambahan kata dari atau tentang dalam Frasa
Benda (B+B), penghilangan kata yang dalam Frasa Benda (B + yang + K pasif.
(b) Dalam segi klausa, seperti: penambahan kata depan di antara kata kerja
dan objeknya dalam klausa aktif, pemisahan pelaku dan kata kerja dalam klausa pasif,
penghilangan kata oleh dalam klausa pasif, penghilangan kata kerja dalam klausa intranstif.
(c) Dari segi kalimat, seperti: kalimat yang tidak bersubjek karena terdapat preposisi di awal,
penggunan kata penghubung pada kalimat majemuk, penggunaan kata penghubung
berpasangan secara tidak tepat, penyusunan kalimat yang terpengaruh pada struktur bahasa
daerah.
Kata majemuk atau kompositum adalah gabungan morfem dasar yang seluruhnya berstatus
sebagai kata yang mempunyai pola fonologis, gramatikal, dan semantis yang khusus menurut
kaidah bahasa yang bersangkutan (KBBI). Kata majemuk juga memiliki pengertian gabungan
dua kata atau lebih yang memiliki struktur tetap, tidak dapat disisipi kata lain atau dipisahkan
strukturnya karena akan memengaruhi arti secara keseluruhan. Contoh: rumah makan, rumah
sakit, kereta api, dan air mata.