Soal Dan Jawababan Kasus AUTIS
Soal Dan Jawababan Kasus AUTIS
AUTIS
oleh :
Disti Damelia (1562030012)
2. Pada kasus autisme sang ibu mengalami Pendarahan pada kehamilan awal,
obat-obatan, tangis bayi yang terlambat, gangguan pernapasan dan anemia
merupakan salah faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya autisme.
Kegagalan pertumbuhan otak karena nutrisi yang diperlukan dalam
pertumbuhan otak tidak mencukupi karena nutrisi tidak dapat diserap oleh
tubuh, hal ini dapat terjadi karena adanya jamur dalam lambungnya, atau nutrisi
tidak terpenuhi karena faktor ekonomi :
A. Autoimun tubuh
B. Teori Biologis dan Struktur dan Biokimiawi Otak dan Darah
C. Teori Biologis dan Prenatal, natal dan post natal
D. Faktor Keracunan Logam Berat
E. Teori Biologis dan Faktor Genetik
3.Anak usia 0-1 tahun dari lahir sampai usia 1 tahun kondisinya Normal tidak
ada masalah namun pada usia 2-3 tahun sudah muncul tanda-tanda autisnya
seperti problem bahasa. Penderita sindrom ini cenderung memiliki intelegensi
rata-rata atau lebih tinggi dan kesulitan berinteraksi dan berkomunikasi pada
kasus diatas termasuk klasifikasi autis :
7.Pada kasus Autis seorang anak berumur 3 tahun terlambat bicara dan kesulitan
berbahasa anak tersebut hanya bisa menggumam dan tantrum lalu berteriak
menangis , otot-otot disekitar mulutnya lemah. Pada kasus ini intervensi apa
atau terapi apa yang tepat untuk dilakukan :
A. Terapi Musik
B. Terapi Anggota Keluarga
C. Terapi Perkembangan
D. Terapi wicara (speech therapy)
E. Terapi okupasi
Essay
Penanganan Fisioterapi
Peran fisioterapi pada anak autism lebih menitikberatkan pada pemulihan atau
peningkatan kapasitas motorik anak agar dapat melakukan berbagai aktifitas
fungsional secara optimal.:
a) Strengthening exercise
Latihan ini bertujuan untuk menguatkan otot-otot tungkai dan postural serta
persiapan latihan keseimbangan. Pada anak autis sering kali mengalami masalah
dalam berjalan seperti sering terjatuh, sehingga latihan ini penting sebagai
penguatan agar anak autis terhindar dari resiko terjatuh. Stregthening exercise
juga dilakukan pada otot-otot instrinsik anak autism agar nantinya dapat lebih
mudah untuk dilakukan edukasi / terapi okupasi.
Gerakan pertama : pasienpada posisi duduk dan tangan disilangkan di dada.
Instruksikan kepada pasien untuk meluruskan/ekstensi lutut secara maksimal
tanpa adanya pergerakan maju ataumundur dari tubuh.
Gerakan kedua : pasien berbaring tengkurap (prone lying). Pasien diminta
untuk menggerakkan kaki seperti seperti mencoba menyentuh paha.
Instruksikan kepada pasien untuk menjaga paha nya agar tetap diam dan kontak
dengan bed.
Gerakan ketiga : pasien dalam posisi berdiri. Pasien disuruh berdiri/menumpu
pada anggota tubuh yang tidak terlibat/sisi yang sehat. Kemudian pada sisi yang
akan dilakukan latihan, instruksikan kepada pasien untuk melakukan gerakan
menekuk/fleksi lutut. Jika pasien merasa tidak nyaman atau takut terjatuh,
diizinkan untuk mengambil dukungan dari objek apapun dari kedua tangan. Dan
dosisnya adalah: pasien diperintahkan untuk melakukan latihan 3 kali seminggu
berselang hari selama 5 minggu.
b) Balance exercise
Latihan ini bertujuan untuk melatih keseimbangan anak dan diharapkan dapat
mengurangi resiko jatuh. Latihan keseimbangan penting untuk menguatkan
system vestibular yang penting untuk keseimbangan karena keseimbangan
sangat berperan penting dalam mendukung gerak tubuh.
c) Pasif Exercise
Menggerakan Anak Autis Secara Pasif
Anak autis kadang ada juga yang tidak mau bergerak dan cenderung pendiam.
Dalam hal ini fisioterapis memiliki peranan sangat penting yaitu dengan
melakukan pendekatan kepada seorang anak autis dengan langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1. Fisioterapis melakukan interaksi dengan seorang anak autis, dengan cara
mengajak bicara dan memberikan sentuhan dan pelukan lembut kepada mereka.
2. Apabila si anak sudah mulai merespon, secara bertahap dan perlahan kita
dapat menggerakan beberapa angota tubuh si anak secara pasif, dengan latihan
pasif ini perlahan-lahan maka si anak sudah melakukan aktifitas fisik.
3. Tahap selanjutnya fisioterapis mengajak si anak bermain bersama seperti
berjalan di taman, dengan ini maka si anak sudah melakukan kegiatan olahraga.
-Lalu terapis memutarkan musik “ kalau kau suka hati tepuk tangan”
respon yang diminta sang anak untuk bertepuk tangan dan sebagainya
b)ABA
Persiapan Alat: drum mainan, permen, kursi, pensil
Persiapan pasien:pakaian yang nyaman, ruangan yang tidak banyak pajangan
agar anak bisa fokus
Prosedur pelaksanaan :
1.Shaping : terapis menginstruksikan anak untuk memegang pensil
Contoh : “tino pegang pensil” jika kita sudah menginstruksikannya selama 2x
maka yang ketiga terapis membantunya untuk memegang pensil dan terapis
memberikan reward.